Pembimbing:
Disusun Oleh:
FITRIANA
NIM : 1941089
A. Konsep Anemia
1. Pengertian
Nilai normal yang akurat untuk ibu hamil sulit dipastikan karena ketiga
parameter laboratorium tersebut bervariasi selama periode kehamilan.
Umumnya ibu hamil dianggap anemia jika kadar hemoglobinnya
dibawah 11 g/dl atau hematokrit kurang dari 33%. Konsentrasi Hb
kurang dari 11 g/dl pada akhir trimester pertama dan <10 g/dl pada
trimester kedua dan ketiga menjadi batas bawah untuk menjadi
penyebab anemia dalam kehamilan. Nilai – nilai ini kurang lebih sama
nilai Hb terendah pada ibu - ibu hamil yang mendapat suplementasi
besi, yaitu 11,0 g/dl pada trimester pertama dan 10,5 g/dl pada trimester
kedua dan ketiga (Prawirohardjo,2013).
c. Anemia Aplastik
Ada beberapa laporan mengenai anemia aplastik yang terkait dengan
kehamilan, tetapi hubungan antara keduanya tidak jelas. Pada
beberapa kasus eksaserbasi anemia aplastik yang telah ada
sebelumnya oleh kehamilan dan hanya membaik setela terminasi
kehamilan. Pada kasus-kasus lainya, aplasia terjadi selama
kehamilan dan dapat kambuh pada kehamilan berikutnya. Terminasi
kehamilan atau persalinan dapat memperbaiki fungsi sumsum tulang,
tetapi meliputi terminasi kehamilan elektif, terapi suportif,
imunosupresi, atau transplantasi sumsum tulang setelah persalinan.
d. Anemia Penyakit Sel Sabit
Kehamilan pada perempuan penderita anemia sel sabit (sickle cell
anemia) disertai dengan peningkatan insidens pielonefritis, infar
pulmonal, pneumonia, perdaraan antepartum, prematuritas, dan
kematian janin. Peningkatan anemia megaloblastik yang responsif
dengan asam folat, terutama pada akhir masa kehamilan, juga
meningkat frekuensinya. Beat lahir bayi dari ibu yang menderita
anemia sel sabit dibawah rata-rata, dan kematian janin tinggi.
Mortalitas ibu dengan penyakit sel sabit telah menurun dari sekitar
33% menjadi 1,5% pada masa kini karena perbaikan pelayanan
prenatal. Pemberian tranfusi darah profilaktin belum terbukti
efektifnya walaupun beberapa pasien tampak memberi hasil yang
memuaskan.
4. Penyebab
Menurut Prawirohardjo (2013), Proverawati (2011) dan Pratami (2016)
penyebab anemia dalam kehamilan adalah :
a. Peningkatan volume plasma sementara jumlah eritrosit tidak
sebanding dengan peningkatan volume plasma
b. Defisiensi zat besi mengakibatkan kekurangan hemoglobin (Hb),
dimana zat besi adalah salah satu pembentuk hemoglobin.
c. Ekonomi : tidak mampu memenuhi asupan gizi dan nutrisi dan
ketidaktahuan tentang pola makan yang benar
d. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi
yang banyak dan perdarahan akibat luka
e. Mengalami dua kehamilan yang berdekatan
f. Mengalami menstruasi berat sebelum kehamilan
g. Hamil saat masih remaja
5. Tanda dan Gejalah Anemia Pada Ibu Hamil
Menurut Proverawati (2011) tanda dan gejalah anemia pada ibu hamil
sebagai berikut :
a. Kelelahan
b. Penurunan energi
c. Sesak nafas
d. Tampak pucat dan kulit dingin
e. Tekanan darah rendah
f. Frekuensi pernapasan cepat
g. Kulit kuning disebut jaundice jika anemia karena kerusakan sel
darah merah
h. Sakit kepala
i. Tidak bisa berkonsentrasi
j. Rambut rontok
k. Malaise
6. Patofisiologi
Anemia dalam kehamilan dapat disebabkan oeh banyak faktor, antara
lain; kurang zat besi; kehilangan darah yang berlebihan; proses
penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya; peningkatan
kebutuhan zat besi (Pratami, 2016). Selama kehamilan, kebutuhan
oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksi
eritropenin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah merah
meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi
yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit
sehingga terjadi penurunan konsentrasi Hb (Prawirohardjo, 2013).
MK : Risiko
Perdarahan
ANEMIA PADA IBU
HAMIL
Transpor O2 ke
Tranfusi darah Nutrisi kejanin dan
ibu
placenta
Suplai O2 tidak
Mambutuhkan waktu terpenuhi
Kebutuhan O2 Janin kekurangan
lama Kekuatan selaput placenta
tidak terpenuhi zat besi
9. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Secara Medis
Penanganan anemia yang tepat merupakan hal penting untuk
mengatasi anemia pada awal untuk mencegah atau
meminimalkan konsekuensi serius perdarahan. Penanganan
anemia secara efektif perlu dilakukan. Ibu hamil berhak memilih
kadar Hb normal selama kehamilan dan memperoleh
pengobatan yang aman dan efektif. Pengobatan yang aman dan
efektif akan memastikan ibu hamil memiliki kadar Hb yang
normal dan mencegah pelaksanaan tindakan tranfusi darah.
Peningkatan oksigen melalui tranfusi darah telah ditentang
selama dekade terakhir. Selain itu, tindakan tranfusi beresiko
menimbulkan masalah yang lain, seperti transmisi virus dan
bakteri (Pratami, 2016).
Tinjauan Cochrane terhadap 17 penelitian menemukan bahwa
pemberian zat besi oral dapat menegurangi anemia defesiensi
zat besi selama trimester II kehamilan dan meningkatkan kadar
Hb dan firitin seru dibandingkan dengan pemberian plasebo.
Penelitian tersebut diambil dari 101 penelitian yang sebagian
besar uji cobanya berfokus pada hasil laboratorium tentang efek
perlakuan berbeda terhadap ibu hamil yang mengalami anemia
defesiensi zat besi, penilaian morbiditas ibu & bayi, parameter
faal darah, dan efek samping pengobatan. Terdapat satu uji acak
terkontrol yang menyatakan bahwa pemberian zat besi oral
harian selama empat minggu memiliki hasil yang lebih baik
dalam meningkatkan kadar Hb rata-rata 19,5 g/dl. Zat besi oral
dan iron polymaltose aman diberikan dan dapat meningkatkan
kadar Hb dengan lebih efektif dibandingkan dengan pemberian
zat besi oral secara terpisah pada anemia defesiensi zat besiyang
berkaitan dengan kehamilan (Pratami, 2016).
Pemberian suplemen zat besi secara rutin pada ibu hamil yang
tidak menunjukan tanda kekurangan zat besi dan memiliki kadar
Hb lebih dari 10,0 g/dl terbukti memberi dampak positif, yaitu
prevelensi anemia selama hamil dan enam minggu postpartum
berkurang. Efek samping berupa hemokonsentrasi, yaitu kadar
Hb lebih dari 13,o g/dl lebih sering terjadi pada ibu yang
mengkonsumsi suplemen zat besi atau asam folat setiap hari
dibandingkan ibu yang tidak mengkonsumsi supleman. Dalam
menagani anemia, profesional kesehatan harus menerapkan
strategi yang sesuai dengan kondisi yang dialami oleh ibu hamil.
Penanganan anemia defesiensi zat besi yang tepat akan
meningkatkan parameter kehamilan fisiologis dan mencegah
kebutuhan akan intervensi lebih lanjut (Pratami, 2016).
6. Pemeriksaan Laboraturium
Pemeriksaan labor dasar
Hb : Biasanya Hb pada trimester pertama dab ke dtiga
kurang dari 11 g/dl dan pada timester dua <10,5 g/dl
Hematokrit : <37% (normal 37-41%)
Eritrosit : <2.8 juta/mm3 (normal 4,2-5,4 juta/mm3)
Trombosit : <200.000 (normal 200.000 – 400.000/mel)
C. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul :
1. Risiko perdarahan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
kewaspadaan perdarahan
2. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurang asupan makanan
4. Mual berhubungan dengan rasa makan/minum yang tidak enak
5. Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam
kehamilan)
6. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin
7. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
2. Perencanaan Keperawatan
Bulechek, C.M, Butcher, H.K, Dochterman, J.M & Wangner, C.M. (2016). Nursing Interventions
Clasification (NIC). Indonesia : CV. Mocomedia and is published by arrangements with
Elsevier Inc.
Manuaba, I.B.G, Manuaba, I.A.C & Manuaba, I.B.G.R. (2014). Pengantar kuliah Obstetri. Jakarta :
ECG
Moorhead, S, Johnson, Maas, M.L, Swanson, E. (2016). Nursing Outcomes lasification (NOC).
ISBNIndonesia : CV. Mocomedia and is published by arragement with Elsevier Inc
Putri, P.H, Sulistyono, A, & Mahmudah. (2015). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Anemia pada
Kehamilan Usia Remajaterdapat di http://id.portalgaruda.org/article.php?
article=467177&val=9639 diakses 12
November 2020.
Tarwono & Wasnidar. (2017).Buku SakuAnemia pada Ibu Hamil. Jakarta : Trans
Info media
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKes TENGKU MAHARATU PEKAN BARU
2019/2020
I. IDENTITAS
Nama pasien : Ny. M
Umur : 26 Tahun Nama suami : Tn. R
Suku/bangsa : Jawa Umur : 28 Tahun
Agama : Islam Suku/bangsa : Minang
Pendidikan : SMA Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT) Pendidikan : SMA
Alamat : Jl.Cipta Karya Rw.02 Pekerjaan : Pegawai Swasta
Rt.03 Alamat : Jl.Cipta Karya Rw.02
No. Reg Med : xxxx6451 Rt.03
Gol darah : A+ Gol darah :-
Diagnosa : Anemia
2. Keluhan Utama
Pasien mengeluh cepat letih, sakit pinggang dan kepala terasa pusing
c. Pola Istirahat
Sebelum Hamil Selama Hamil
Tidur malam : 7-8 jam Tidur malam : 8 jam
Tidur siang : 1 jam Tidur siang : Tidak ada tidur siang
Keluhan : Tidak ada keluhan Keluhan : Tidak ada keluhan
d. Personal Hyginiene
Sebelum hamil selama hamil
Frek mandi : 2x sehari Frek mandi : 2x sehari
Frek keramas : 1x sehari Frek keramas : 1x sehari
Frek sikat gigi : 2x sehari Frek sikat gigi : 2x sehari
Frek ganti pakaian : 2x sehari Frek ganti pakaian : 2x sehari
2. Riwayat Haid
V. PEMERIKASAAN
1. Penampilan Umum
Perut ibu terlihat semakin membesar
2. Tanda vital
a. Suhu : 36,6 °C ( ) aksila ( ) oral ( ) rektal
b. Nadi : 84 x/menit (√ ) teratur ( ) tidak teratur
c. Pernapasan : 20 x/menit
(√ ) teratur( ) tidak teratur
( ) dalam( ) dangkal
d. Tekanan darah : 120/80 mmHg
(√ ) berbaring ( ) duduk ( ) berdiri
3. Pemeriksaan Antropomentri
a. Berat badan sebelum hamil : 46kg
b. Berat Badan Saat Ini : 56 kg
c. Tinggi badan : 146 cm
d. LILA : 23,5 cm
e. IMT : -
4. Kepala
a. Wajah : (√ ) pucat ( ) sianosis
b. Rambut : kebersihan : Rambut bersih
rontok : ( ) ya (√) tidak
c. Cloasma gravidarum : ( ) ada (√) tidak ada
d. Pupil : (√ ) isokor ( ) anisokor
( ) miosis ( ) midriasis
e. Reaksi cahaya : (√ ) positif ( ) negatif
f. Konjungtiva : (√ ) pucat ( ) merah muda ( ) hiperemi
g. Sklera : (√ ) putih ( ) ikterus ( ) perdarahan
h. Bibir : (√ ) pucat ( ) kering (√ ) lembab
i. Mulut dan gigi : ( ) karies ( ) stomatitis
( ) trismus ( ) perdarahan gusi
j. Lidah : (√ ) bersih ( ) kotor
k. Telinga : ( ) serumen ( ) perdarahan
l. Oedema : ( ) ya (√ ) tidak
Jika Ya, Letaknya : -
m. Lain-lain, jelaskan : -
5. Leher
( ) pembesaran kelenjar tiroid
( ) pembesaran vena jugularis
( ) pembesaran kelenjar limfe
( ) lain-lain, jelaskan
6. Dada
a. Tarikan : (√ ) ada ( ) tidak
b. Bentuk : (√ ) simetris ( ) asimetris
c. Auskultasi paru : ( ) vesikuler ( ) wheezing ( ) ronkhi
d. Auskultasi jantung : ( ) s1s2 tunggal ( ) murmur ( ) gallop
e. Mamae : ( ) radang ( ) ada benjolan (√ ) tidak ada benjolan
f. Striae Mamae: : ( ) ada (√) tidak
g. Puting susu : (√ ) menonjol ( ) datar ( ) masuk
(√ ) bersih ( ) kotor
( ) hiperpigmentasi areola/papila
h. Kolostrum : ( ) keluar (√ ) belum
i. Pembesaran mamae : (√) simetris ( ) asimetris
j. Nyeri Tekan Mamae : ( ) ya (√) tidak
7. Abdomen
a. Inspeksi
Linea : ( ) nigra ( ) alba
Striae : ( ) albicans
( ) lividae
Bekas luka operasi : ( ) ada ( √ ) tidak ada
d. Palpasi
- Leopold I :
TFU pertengahan pusat dan px, teraba bundar, keras, tidak rata dan tidak melenting kemungkinan
bokong janin
- Leopold II :
TFU pertengahan pusat dan px, teraba bundar, keras, tidak rata dan tidak melenting kemungkinan
bokong janin
- Leopold III :
Pada perut ibu bagian bawah teraba bulat, keras, dan masih bisa digoyangkan, kepala janin belum
masuk PAP.
Janin Masuk PAP : ( ) ya ( √ ) tidak
- Leopold IV :
Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, melenting dan belum masuk PAP.
Massa lain :-
Balotemen :-
9. Genitourinaria
( ) inkontinensia ( ) retensio urine ( ) disuria
( ) poliuria ( ) hematuria ( ) berapa cc
( ) terpasang kateter ( ) kandung kemih penuh
10. Vulva/vagina
a. Kebersihan vulva : ( √ ) bersih ( ) kotor
( ) varises ( ) hematoma ( ) fluxus
( ) fluor albus ( ) bau ( ) luka
b. Portio : ( √ ) tertutup ( ) terbuka ( ) licin
( ) berdungkul ( ) nyeri goyang ( ) perdarahan
c. Uteri : ( ) normal ( ) anteflexi
( ) retaflexi ( √ ) pembesaran
d. Adnexa : ( ) nyeri tekan ( ) kanan ( ) kiri
( ) massa
e. Ukuran panggul dalam : cm
f. Anus : ( √ ) bersih ( ) kotor ( ) Hemoroid
g. Lain-lain, jelaskan : ......................................................................................................
- Tanda Chadwick : …………………………………………………………………..
11. Ekstremitas atas dan bawah
( ) edema ( ) varises ( ) plegia ( ) parese
Refleks patela :
Bentuk kaki :
5. Proses berpikir
( ) terarah ( ) bingung( ) ilusi ( ) halusinasi
6. Ibadah/spiritual
( √ ) patuh ( ) tidak patuh
7. Respons ibu dan keluarga terhadap kehamilan : Pasien mengatakan Senang dengan kehamilan Sekarang
karena kehamilan yang diinginkan
8. Dukungan keluarga : Suami dan keluarga akan membantu pasien untuk menjaga anaknya setelah lahir
9. Pengambilan keputusan dalam keluarga : Pasien dan keluarga mengambil keputusan secara bermusyawarah
10. Beban kerja dan kegiatan sehari-hari : -
11. Tempat dan petugas yang diinginkan untuk bersalin : -
- Senam hamil :
- Kesiapan mental :
Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
Data subjektif : Penurunan kadar Hb Resiko perdarahan
- Ibu mengatakan sering terasa pusing
apabila terlalu lama berdiri
- Ibu mengatakan cepat lelah saat
melakukan aktivitas seperti mencuci
dan membersihkan rumah
Data objektifnya :
- Hb 9,7 gr/dl
- Wajah terlihat pucat, konjungtiva
anemis
Data subjektif : Kelesuan fisik Keletihan
- Ibu mengatakan sering terasa pusing
apabila terlalu lama berdiri
- Ibu mengatakan cepat lelah saat
melakukan aktivitas seperti mencuci
dan membersihkan rumah
Data objektifnya :
- Hb 9,7 gr/dl
- Ibu terlihat susah untuk beraktivitas
karena kehamilan sudah mulai tua
- Wajah terlihat pucat, konjungtiva
anemis
Data subjektifnya : Kurangnya minat Defisiensi
- Ibu mengatakan tidak mengerti untuk belajar pengetahuan
dengan penyebab kurang darah yang
terjadi pada kehamilanya
- Ibu juga mengatakan hampir tidak
pernah mengkonsumsi buah dan
sayur karena tidak tahu dengan
manfaat dari buah dan sayur
Data objektifnya :
- Ibu terlihat banyak bertanya tentang
penyebab anemia pada kehamilanya
- Ibu terlihat banyak bertanya tentang
manfaat dari buah dan sayur.
Data subjektif : Perubahan status Ansietas
- Ibu mengatakan takut apabila kesehatan
janinya besar
- Ibu mangatakan mengurangi
makananya supaya berat badanya
tidak naik
Data objektifnya :
- Ibu terlihat takut dengan perubahan
yang terjadi pada janinya
- Ibu juga terlihat banyak bertanya
tentang perubahan yang terjadi pada
janinya
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Teratasi
Resiko perdarahan berhubungan dengan 13 November 2020
penurunan kadar Hemoglobin
Keletihan berhubungan dengan 13 November 2020
kelesuan fisik
Defisiensi pengetahuan berhubungan 13 November 2020
dengan kurangnya minat untuk belajar
Ansietas berhubungan dengan 13 November 2020
perubahan status kesehatan
Intervensi Keperawatan
Dx Keperawatan NOC NIC
Resiko perdarahan NOC:Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Pencegahan perdarahan :
berhubungan dengan mampu mengatasi resiko kehilangan darah 8. Monitor tanda dan gejalah perdarahan
penurunan Hb dengan kriteria hasil : 9. Lindungi pasien dari trauma yang dapat menyebabkan
9. Tidak ada kehilangan darah yang terlihat perdarahan
10. Tidak ada perdarahan pervaginam 10. Hindari mengangkat benda berat
11. Tidak ada penurunan tekanan darah 11. Instruksikan pasien untuk meningkatkan makanan
sistolik yang kaya vitamin K
12. Tidak ada penurunan tekanan darah 12. Cegah konstipasi (misalnya, memotivasi untuk
diastolik meningkatkan asupan cairan dan mengkonsumsi
13. Tidak ada kehilangan panas tubuh pelunan feses) jika diperlukan
14. Tidak ada penurunan Hemoglobin (Hb) 13. Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor
15. Tidak ada penurunan Hematokrit (Ht) tanda-tanda perdarahan dan mengambil tindakan yang
tepat jika terjadi perdarahan (misalnya melapor kepada
perawat)
14. Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor
tanda perdarahan dan mengambil tindakan yang tepat
jika terjadi perdarahan (misalnya, lapor kepada perawat)
Keletihan NOC :Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Manajemen Energi :
berhubungan dengan mampu mengurangi tingkat kelelahan dengan 7. Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang
anemia dalam kriteria hasil : dibutuhkan untuk menjaga ketahanan
kehamilan 9. Tidak terjadi kelelahan 8. Bantu pasien untuk memilih aktivitas-aktivitas yang
10. Tidak ada kelesuan akan dilakukan
11. Tidak ada kehilangan selera makan 9. Anjurkan tidur siang bila diperlukan
12. Tidak ada penurunan motivasi 10. Bantu pasien untuk menjadwalkan priode istirahat
13. Tidak ada sakit kepala 11. Instruksikan pasien/orang yang terdekat dengan pasien
14. Tidak terjadi nyeri otot mengenai kelelahan (gejalah yang mungkin muncul
15. Kuliatas tidur tidak terganggu dan kekambuhan yang mungkin nanti akan muncul
16. Kualitas istirahat tidak terganggu. kembali)
Manajemen Nutrisi
5) Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi
6) Monitor kalori dan asupan makanan
7) Monitor kecendrungan terjadinya penurunan dan
kenaikan berat badan
8) Berikan arahan bila diperlukan
Defisiensi NOC :Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Proses penyakit :
pengetahuan mampu memahami proses penyakit dengan 1. Jelaskan mengenai proses penyakit,
berhubungan dengan kriteria hasil : 2. Jelaskan tanda dan gejalah yang umum dari penyakit
kurangnya sumber 1. Mengetahui faktor risiko 3. Edukasi pasien mengenai tindakan untuk
pengetahuan 2. Mengetahui tanda dan gejalah dari penyakit mengontrol/meminimalkan gejalah
3. Mengetahui faktor-faktor penyebab dan 4. Edukasi pasien mengenai tanda dan gejalahyang harus
faktor yang berkontribusi dilaporkan kepada petugas kesehatan
4. Mengetahui karakter spesifik penyakit 5. Beri informasi kepada keluarga mengenai
5. Mengetahui strategi untuk meminimalkan perkembangan pasien, sesui kebutuhan
perkembangan penyakit 6. Diskusikan pilihan terapi penanganan
7. Jelaskan komplikasi kronik yang mungkin ada, sesuai
kebutuhan
Ansietas berhubungan NOC:Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Terapi Relaksasi :
dengan perubahan menunjukkan tanda-tanda vital dalam rentang 8. Tentukan apakah ada intervensi relaksasi dimasa lalu
status kesehatan normal dengan kriteria hasil : yang sudah memberikan manfaat
6. Suhu tubuh dalam rentang normal 9. Berikan deskripsi detail terkait intervensi relaksasi yang
7. Tingkat pernapasan dalam rentang normal dipilih
8. Tekanan darah sistolik dalam rentang normal 10. Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa distraksi
9. Tekanan darah diastolik dalam rentang dengan lampu yang redup dan suhu lingkungan yang
normal nyaman, jika memungkinkan
10. Kedalaman inspirasi dalam rentang 11. Dapatkan perilaku yang menungjukan terjadinya
normal relaksasi, misalnya bernapas dalam, menguap,
pernapasan perut, atau banyangan yang menyenangkan
12. Minta klien untuk rileks dan merasakan sensasi yang
terjadi
13. Tunjukan dan praktekan teknik relaksasi pada pasien
14. Evaluasi dan dokumentasikan respon terhadap terapi
relaksasi
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Dx Implementasi Evaluasi
1 Kunjungan tanggal 13 November 2020 pukul 09.00 WIB Pada kunjungan tanggal 13 November 2020 pukul 09.00
- Memberikan penyuluhan tentang anemia, dampak, tanda dan WIB
gejala, bahaya dan penatalaksanaan S:
- Menganjurkan klien untuk meningkatkan makanan yang banyak - ibu mengatakanan sudah mengerti tentang anemia
mengandung vit k dan zat besi seperti sejenis kacang kacangan penyebab anemia
dan sayuran hijau - ibu mengatakan akan memakan buah dan sayur
- Memberitahukan untuk menghindari terjadinya konstipasi O :
dengan menganjurkan cairan yang adekuat dan tinggi serat. - ibu terlihat mengerti tentang anemia, penyebab anemia
- Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor tanda serta penanganan dari anemia walaupun belum lancar
perdarahan dan mengambil tindakan yang tepat jika terjadi tetapi Ibu sudah bisa mengulang kembali
perdarahan (misalnya, lapor kepada perawat). A : Masalah belumteratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Pada kunjungan tanggal 17 November 2020 pukul 10.00 WIB
- Hindari mengangkat benda berat Pada kunjungan tanggal 17 November 2020 Pukul 10.00
- Instruksikan pasien untuk meningkatkan makanan yang kaya WIB
vitamin k S:
- Cegah konstipasi - Ibu mengatakan sudah memakan sayur
- Meminta ibu/keluarga memantau tanda-tanda perdarahan. - Ibu mengatakan sudah mengurangi benturan pada
janinya
O:
Ibu terlihat sudah mengerti dengan penyakitnya dan bisa
menghindari faktor risiko terjadinya perdarahan
- Hb pasien meningkat dari 9,7 gr/dl menjadi 10,0 gr/dl
normal dibawah 11,0 gr/dl
Pasien sudah tidak tampak pucat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2 Pada kunjungan tanggal 13 November 2020 pukul 09.00 Wib Pada kunjungan tanggal 13 November 2020 pukul 09.00
- Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang dibutuhkan untuk WIB
menjaga ketahanan S:
- Bantu pasien untuk memilih aktivitas-aktivitas yang akan - ibu mengatakan akan banyak istirahat
dilakukan, anjurkan tidur siang bila diperlukan - Ibu mengatakan akan mengurangi faktor kelelahan
- Instruksikan pasien/orang yang terdekat dengan pasien - Ibu mengatakan akan mengupayakan tidur siang
mengenai kelelahan (gejalah yang mungkin muncul dan O:
kekambuhan yang mungkin nanti akan muncul kembali). Ibu terlihat mengerti tentang penyebab kelelahan dan
terlihat sudah rileks
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Pada kunjungan tanggal 17 November 2020 pukul 10.00 WIB Pada kunjungan tanggal 17 November 2020 pukul 10.00
- Mengevaluasi tentang penyuluhan anemia WIB
- Mengevaluasi kadar Hb pasien S:
Selalu menganjurkan banyak mengkonsumsi buah dan sayur Pasien mengatakan sudah banyak istirahat dan sudah
mengkonsumsi buah dan sayur
O:
- Hb pasien meningkat dari 9,7 gr/dl menjadi 10,0 gr/dl
normal <11,0 gr/dl
- Pasien sudah tidak tampak pucat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
3 Pada kunjungan tanggal 13 November 2020 pukul 09.00 Wib Pada kunjugan tanggal 13 November 2020 pukul 09.00
- Memberikan penyuluhan tentang anemia, dampak, tanda dan WIB
gejala, bahaya dan penatalaksanaan S:
- Menganjurkan pasien untuk meningkatkan makanan yang - Ibu mengatakanan sudah mengerti tentang anemia,
banyak mengandung vit k dan zat besi seperti sejenis kacang penyebab anemia dan akan memakan sayur
kacangan dan sayuran hijau - Ibu mengatakan akan memakan buah dan sayur
- Memberitahukan untuk menghindari terjadinya konstipasi O :
dengan menganjurkan cairan yang adekuat dan tinggi serat. - Ibu bisa mengulangi kembali tentang anemia,
penyebab anemia serta penanganan dari anemia
walaupun belum lancar tetapi Ibu sudah bisa
mengulang kembali
A : Masalah belumteratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Pada kunjungan tanggal 17 November 2020 pukul 10.00 WIB Pada kunjungan 17 November 2020 pukul 10.00 WIB
- Mengevaluasi tentang penyuluhan anemia S:
- Mengevaluasi kadar Hb pasien Pasien mengatakan sudah banyak istirahat dan sudah
- Selalu menganjurkan banyak mengkonsumsi buah dan sayur mengkonsumsi buah dan sayur
O:
- Hb pasien meningkat dari 9,7 gr/dl menjadi 10,0 gr/dl
normal <11,0 gr/dl
- Pasien sudah tidak tampak pucat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
4 Pada kunjungan tanggal 13 November 2020 pukul 09.00 WIB Pada kunjungan tanggal 13 November 2020 pukul 09.00
- mengkaji faktor penyebab ansietas WIB
- mengkaji intervensi masa lalu yang membuat rileks S:
- minta klien untuk rileks dan merasakan sensasi yang terjadi - Ibu mengatakan cemas dengan penambahan berat
- tunjukan dan praktekan teknik relaksasi pada pasien badan janinya
- Ibu mengatakan akan mengurangi makananya supaya
tidak bertambah berat badan janinya
O:
- Ibu terlihat masih cemas
- Ibu mampu mempraktekan teknik napas dalam.
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Pada kunjungan tanggal 17 November 2020 pukul 10.00 WIB Pada kunjungan tanggal 17 November 2020 pukul 10.00
- mengevaluasi tingkat kecemasan WIB
- mengeveluasi cara teknik relaksasi S:
- mengajarkan kembali teknik relaksasi - Ibu mengatakan sudah tidak cemas lagi
- Ibu mengatakan sudah rileks
- Ibu mengatakan mengerti cara teknik napas dalam
O:
- Ibu terlihat sudah bisa mempraktekan teknik napas
dalam
- Ibu terlihat sudah tampak rileks
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan