Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA PADA

NY. M DI PUSKESMAS SIDOMULYO PEKANBARU

Pembimbing:

Ns. SHINTA DEWI KASIH BRATHA, M.Kep

Disusun Oleh:
FITRIANA
NIM : 1941089

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TENGKU MAHARATU
2020
TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Anemia
1. Pengertian

Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit)


dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu
memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan
(Tarwono, dkk 2017). Sedangkan menurut Pratami (2016)anemia dalam
kehamilan didefenisikan sebagai suatu kondisi ketika ibu memiliki
kadar hemoglobin kurang dari 11,0 g/dl pada trimester I dan III, atau
kadar hemoglobin kurang dari 10,5 g/dl pada trimester II.

Nilai normal yang akurat untuk ibu hamil sulit dipastikan karena ketiga
parameter laboratorium tersebut bervariasi selama periode kehamilan.
Umumnya ibu hamil dianggap anemia jika kadar hemoglobinnya
dibawah 11 g/dl atau hematokrit kurang dari 33%. Konsentrasi Hb
kurang dari 11 g/dl pada akhir trimester pertama dan <10 g/dl pada
trimester kedua dan ketiga menjadi batas bawah untuk menjadi
penyebab anemia dalam kehamilan. Nilai – nilai ini kurang lebih sama
nilai Hb terendah pada ibu - ibu hamil yang mendapat suplementasi
besi, yaitu 11,0 g/dl pada trimester pertama dan 10,5 g/dl pada trimester
kedua dan ketiga (Prawirohardjo,2013).

2. Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil


Kehamilan merupakan kondisi alamiah tetapi seringkali menyebabkan
komplikasi akibat berbagai perubahan anatomik serta fisiologis dalam
tubuh ibu. Salah satu perubahan fisiologis yang terjadi adalah
perubahan hemodinamika. Selain itu, darah yang terdiri atas cairan dan
sel-sel darah berpotensi menyebabkan komplikasi perdarahan dan
trombosis jika terjadi ketidakseimbangan faktor-faktor prokoagulasi dan
hemostasis (Prawirohardjo, 2013)
Pada proses hemodilusi volume darah akan meningkat secara progresif
mulai minggu ke 6 – 8 kehamilan dan mencapai puncaknya pada
minggu ke 32 – 34 dengan perubahan kecil setelah minggu tersebut.
Volume plasma akan meningkat kira-kira 40 – 45%. Hal ini
dipengaruhi oleh aksi progesteron dan estrogen pada ginjal yang
dinisiasi oleh jalur renin - angiotensin dan aldosteron. Penambahan
volume darah ini sebagian besar berupa plasma dan eritrosit
(Prawirohardjo, 2013)

Eritropoetin ginjal akan meningkatkan jumlah sel darah merah


sebanyak 20 - 30%, tetapi tidak sebanding dengan peningkatan volume
plasma sehingga akan mengakibatkan hemodilusi dan penurunan
konsentrasi hemoglobindari 15 g/dl menjadi 12,5 g/dl, dan pada 6%
perempuan bisa mencapai dibawah 11 g/dl itu merupakan suatu hal
yang abnormal dan biasanya lebih berhubungan dengan defesiensi zat
besi yang diabsorbsi dari makanan dan cadangan dalam tubuh biasanya
tidak mencukupi kebutuhan ibu selama kehamilan sehingga
penambahan asupan zat besi dan asam folat dapat membantu
mengembalikan kadar hemoglobin. Kebutuhan zat besi selama
kehamilan lebih kurang 1.000 mg atau rata-rata 6 – 7 mg/hari. Volume
darah ini akan kembali seperti sediakala pada 2-6 minggu setelah
persalinan (Prawirohardjo, 2013).

Selama kehamilan jumlah leukosit juga akan meningkat yakni berkisar


antara 5.000 – 12.000 /ul dan mencapai puncaknya pada saat persalinan
dan masa nifas berkisar 14.000 – 16.000 /ul. Penyebab peningkatan ini
belum diketahui. Respon yang sama juga diketahui terjadi selama dan
setelah melakukan latihan yang berat (Prawirohardjo, 2013).

Selama kehamilan juga sirkumferensia torak akan bertambah lebih


kurang 6 cm, tetapi tidak mencukupi penurunan kapasitas residu
fungsional dan volume residu paru-paru karena pengaruh diagfragma
yang naik lebih kurang 4 cm selama kehamilan. Frekuensi pernapasan
hanya mengalami sedikit perubahan selama kehamilan, perubahan ini
akan mencapai puncaknya pada minggu ke 37 dan akan kembali hampir
seperti sediakala dalam minggu ke 24 minggu setelah persalinan
(Prawirohardjo, 2013).

3. Klasifikasi anemia dalam kehamilan


Menurut Prawirohardjo (2013) klasifikasi anemia dalam kehamilan
sebagai berikut :
a. Defisiensi Besi
Pada kehamilan, resiko meningkatnya anemia defisiensi zat besi
berkaitan dengan asupan besi yang tidak adekuat dibandingkan
kebutuhan pertumbuhan janin yang cepat. Kehilangan zat besi terjadi
akibat pengalihan besi maternal ke janin untuk eritropoienis,
kehilangan darah pada saat persalinan, dan laktasi yang jumlah
keseluruhanya dapat mencapai 900 mg atau setara dengan 2 liter
darah. Sebagian perempuan mengawali kehamilan dengan cadangan
besi yang rendah, maka kebutuhan tambahan ini berakibat pada
defisiensi zat besi.

Pencegahan anemia defisiensi zat besi dapat dilakukan dengan


suplemen besi dan asam folat. WHO menganjurkan untuk
memberikan 60 mg zat besi selama 6 bulan untuk memenuhi
kebutuhan fisiologis selma kehamilan. Namun, banyak literatur
menganjukan dosis 100 mg besi setiap hari selama 16 minggu atau
lebih pada kehamilan. Di wilayah-wilayah dengan prevalensi anemia
yang tinggi, dianjurkan untuk memberikan suplemen sampai 3
minggu postpartum.

b. Defisiensi Asam Folat


Pada kehamilan, kebutuhan folat meningkat lima sampai sepuluh
kali lipat karena transfer folat dari ibu kejanin yang menyebabkan
dilepasnya cadangan folat maternal. Peningkatan lebih besar dapat
terjadi karena kehamilan multiple, diet yang buruk, infeksi, adanya
enemia hemolitik. Kadar estrogen dan progesteron yang tinggi
selama kehamilan tampaknya memeliki efek penghambat terhadap
absorbsi folat. Defisiensi asam folat sangat umum terjadi pada
kehamilan dan merupakan penyebab utama anemia megabolik pada
kehamilan.

Anemia tipe megabolik karena defisiensi asam folat merupakan


penyebab kedua terbanyak anemia defesiensi zat gizi. Penyebabnya
oleh gangguan sitesis DNA dan ditandai dengan adanya sel-sel
megaloblastik yang khas untuk anemia jenis ini. Defisiensi asam
folat ringan juga telah dikaitkan dengan anomali kongenital janin,
tertama dapat pada penutupan tabung neural (neural tube defects).
Selain itu, defisiensi asam folat dapat menyebabkan kelainan pada
jantung, saluran kemih, alat gerak, dan organ lainya.

Penatalaksanaan defisiensi asam folat adalah pemberian folat secara


oral sebanyak 1 sampai 5 mg per hari. Pada dosis 1 mg, anemia
umumnya dapat dikoreksi meskipun pasien mengalami pula
malabsorbsi. Ibu hamil sebaiknya mendapat sedikitnya 400 ug folat
perhari.

c. Anemia Aplastik
Ada beberapa laporan mengenai anemia aplastik yang terkait dengan
kehamilan, tetapi hubungan antara keduanya tidak jelas. Pada
beberapa kasus eksaserbasi anemia aplastik yang telah ada
sebelumnya oleh kehamilan dan hanya membaik setela terminasi
kehamilan. Pada kasus-kasus lainya, aplasia terjadi selama
kehamilan dan dapat kambuh pada kehamilan berikutnya. Terminasi
kehamilan atau persalinan dapat memperbaiki fungsi sumsum tulang,
tetapi meliputi terminasi kehamilan elektif, terapi suportif,
imunosupresi, atau transplantasi sumsum tulang setelah persalinan.
d. Anemia Penyakit Sel Sabit
Kehamilan pada perempuan penderita anemia sel sabit (sickle cell
anemia) disertai dengan peningkatan insidens pielonefritis, infar
pulmonal, pneumonia, perdaraan antepartum, prematuritas, dan
kematian janin. Peningkatan anemia megaloblastik yang responsif
dengan asam folat, terutama pada akhir masa kehamilan, juga
meningkat frekuensinya. Beat lahir bayi dari ibu yang menderita
anemia sel sabit dibawah rata-rata, dan kematian janin tinggi.
Mortalitas ibu dengan penyakit sel sabit telah menurun dari sekitar
33% menjadi 1,5% pada masa kini karena perbaikan pelayanan
prenatal. Pemberian tranfusi darah profilaktin belum terbukti
efektifnya walaupun beberapa pasien tampak memberi hasil yang
memuaskan.

4. Penyebab
Menurut Prawirohardjo (2013), Proverawati (2011) dan Pratami (2016)
penyebab anemia dalam kehamilan adalah :
a. Peningkatan volume plasma sementara jumlah eritrosit tidak
sebanding dengan peningkatan volume plasma
b. Defisiensi zat besi mengakibatkan kekurangan hemoglobin (Hb),
dimana zat besi adalah salah satu pembentuk hemoglobin.
c. Ekonomi : tidak mampu memenuhi asupan gizi dan nutrisi dan
ketidaktahuan tentang pola makan yang benar
d. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi
yang banyak dan perdarahan akibat luka
e. Mengalami dua kehamilan yang berdekatan
f. Mengalami menstruasi berat sebelum kehamilan
g. Hamil saat masih remaja
5. Tanda dan Gejalah Anemia Pada Ibu Hamil
Menurut Proverawati (2011) tanda dan gejalah anemia pada ibu hamil
sebagai berikut :

a. Kelelahan
b. Penurunan energi
c. Sesak nafas
d. Tampak pucat dan kulit dingin
e. Tekanan darah rendah
f. Frekuensi pernapasan cepat
g. Kulit kuning disebut jaundice jika anemia karena kerusakan sel
darah merah
h. Sakit kepala
i. Tidak bisa berkonsentrasi
j. Rambut rontok
k. Malaise

6. Patofisiologi
Anemia dalam kehamilan dapat disebabkan oeh banyak faktor, antara
lain; kurang zat besi; kehilangan darah yang berlebihan; proses
penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya; peningkatan
kebutuhan zat besi (Pratami, 2016). Selama kehamilan, kebutuhan
oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksi
eritropenin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah merah
meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi
yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit
sehingga terjadi penurunan konsentrasi Hb (Prawirohardjo, 2013).

Sedangkan volume plasma yang terekspansi menurunkan hematokrit


(Ht), konsentrasi hemoglobin darah (Hb) dan hitung eritrosit, tetapi
tidak menurunkan jumlah Hb atau eritrosit dalam sirkulasi. Ada
spekulasi bahwa anemia fisiologik dalam kehamilan bertujuan untuk
viskositas darah maternal sehingga meningkatkan perfusi plasenta dan
membantu penghantaran oksigen serta nutrisi ke janin (Prawirohardjo,
2013).
Ekspansi volume plasma mulai pada minggu ke 6 kehamilan dan
mencapai maksimum pada minggu ke 24 kehamilan, tetapi dapat terus
meningkat sampai minggu ke 37. Pada titik puncaknya, volume plasma
sekitar 40% lebih tinggi pada ibu hamil. Penurunan hematokrit,
konsentrasi hemoglobin, dan hitung eritrosit biasanya tampak pada
minggu ke 7 sampai ke 8 kehamilan dan terus menurun sampai minggu
ke 16 sampai 22 ketika titik keseimbangan tercapai (Prawirohardjo,
2013).

Jumlah eritrosit dalam sirkulasi darah meningkat sebanyak 450 ml.


Volume plasma meningkat 45-65 %, yaitu sekitar 1.000 ml. Kondisi
tersebut mengakibatkan terjadinya pengenceran darah karena jumlah
eritrosit tidak sebanding dengan peningkatan plasma darah. Pada
akhirnya, volume plasma akan sedikit menurun menjelang usia
kehamilan cukup bulan dan kembali normal tiga bulan postpartum.
Persentase peningkatan volume plasma yang terjadi selama kehamilan,
antara lain plasma darah 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%.
Pada awal kehamilan, volume plasma meningkat pesat sejak usia
gestasi 6 minggu dan selanjutnya laju peningkatan melaambaat. Jumlah
eritrosit mulai meningkat pada trimester II dan memuncak pada
trimester III (Pratami, 2016).

7. WOC Anemia Pada Ibu Hamil


defesiensi zat besi

Mengalami menstruasi Malnutrisi pada


yang berat saat Volume plasma ibu hamil
Jumlah eritrosit tidak sebanding
Perdarahan yang banyak Kebutuhan zat besi Hiperemesis Gravidarum
dengan peningkatan volume
saat menstruasi

Hb Pengenceran darah Ht MK : Mual Intake nutrisi


Tubuh kehilangan
banyak darah
Pucat, akral dingin, MK : Ketidakseimbangan nutrisi
Trombosit kurang dari kebutuhan tubuh
CRT > 2 detik

MK : Risiko
Perdarahan
ANEMIA PADA IBU
HAMIL

Transpor O2 ke
Tranfusi darah Nutrisi kejanin dan
ibu
placenta
Suplai O2 tidak
Mambutuhkan waktu terpenuhi
Kebutuhan O2 Janin kekurangan
lama Kekuatan selaput placenta
tidak terpenuhi zat besi

Sumber : MK : Risiko infeksi Janin kekurangan O2


Aliran darah ke
- Pratami (2016) dan kadar CO2
Resiko terhambatnya
jaringan menurun bertambah Ketuban pecah dini
- Prawirohardjo (2010) pertumbuhan dan
- Proverawati (2011) perkembangan janin
MK : Intoleran
Hipoksia, lemah, pucat
Aktivitas Penurunan fungsi Kelahiran prematur
respirasi Cacat bawaan
Daya tahan tubuh

Kerja jantung MK : Ansietas


Kemampuan konsentrasi nkes Padang
MK : Keletihan Gagal jantung meningkat Syok Poltekkes
menurun Keme
7. Komplikasi
a. Komplikasi Anemia Pada Ibu Hamil
Menurut (Pratami, 2016) kondisi anemia sanggat menggangu
kesehatan ibu hamil sejak awal kehamilan hingga masa nifas.
Anemia yang terjadi selama masa kehamilan dapat menyebabkan
abortus, persalinan prematur, hambatan tumbuh kembang janin
dalam rahim, peningkatan resiko terjadinya infeksi, ancaman
dekompensasi jantung jika Hb kurang dari 6,0 g/dl, mola hidatidosa,
hiperemis gravidarum, perdarahan ante partum, atau ketuban pecah
dini. Anemia juga dapat menyebabkan gangguan selama persalinan
seperti gangguan his, gangguan kekuatan mengejan, kala pertama
yang berlangsung lama, kala kedua yang lama hingga dapat
melelahkan ibu dan sering kali mengakibatkan tindakan operasi, kala
ketiga yang retensi plasenta dan perdaraan postpartum akibat atonia
uterus, atau perdarahan postpartum sekunder dan atonia uterus pada
kala keempat.Bahaya yang dapat timbul adalah resiko terjadinya sub
involusi uteri yang mengakibatkan perdarahan postpartum, resiko
terjadinya dekompensasi jantung segera setelah persalinan, resiko
infeksi selama masa puerperium, atau peningkatan resiko terjadinya
infeksi payudara.

b. Komplikasi Anemia Pada Janin


Menurut (Pratami, 2016) anemia yang terjadi pada ibu hamil juga
membahayakan janin yang dikandungnya. Karena asupan nutrisi, O2
dan plasenta menurun ke dalam tubuh janin sehingga dapat timbul
pada janin adalah resiko terjadinya kematian intra-uteri, resiko
terjadinya abortus, berat badan lahir rendah, resiko terjadinya cacat
bawaan, peningkatan resiko infeksi pada bayi hingga kematian
perinatal, atau tingkat intiligensi bayi rendah.
8. Respon Tubuh
a. Respon tubuh secara fisik
Pada ibu hamil yang menderita anemia biasanya disebabkan karena
penurunan konsentrase Hb dan asupan nutrisi yang kurang sehingga
tubuh menjadi mudah cepat lelah, mata berkunang kunang, sering
merasa pusing dan keluhan saat hamil bertambah (Manuaba,dkk,
2014)

b. Respon tubuh secara psikologis


Menurut Pratami (2016) pada ibu hamil yang menderita anemia
biasanya ibu hamil tersebut lebih sensitif dan merasa cemas dengan
keadaannya dan janinnya karena sangat berbahaya, contonya bagi
ibu bisa menyebabkan abortus, persalinan prematur, peningkatan
terjadi infeksi, ancaman dekompensasi jantung jika Hb kurang dari
6,0 g/dl.

9. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Secara Medis
Penanganan anemia yang tepat merupakan hal penting untuk
mengatasi anemia pada awal untuk mencegah atau
meminimalkan konsekuensi serius perdarahan. Penanganan
anemia secara efektif perlu dilakukan. Ibu hamil berhak memilih
kadar Hb normal selama kehamilan dan memperoleh
pengobatan yang aman dan efektif. Pengobatan yang aman dan
efektif akan memastikan ibu hamil memiliki kadar Hb yang
normal dan mencegah pelaksanaan tindakan tranfusi darah.
Peningkatan oksigen melalui tranfusi darah telah ditentang
selama dekade terakhir. Selain itu, tindakan tranfusi beresiko
menimbulkan masalah yang lain, seperti transmisi virus dan
bakteri (Pratami, 2016).
Tinjauan Cochrane terhadap 17 penelitian menemukan bahwa
pemberian zat besi oral dapat menegurangi anemia defesiensi
zat besi selama trimester II kehamilan dan meningkatkan kadar
Hb dan firitin seru dibandingkan dengan pemberian plasebo.
Penelitian tersebut diambil dari 101 penelitian yang sebagian
besar uji cobanya berfokus pada hasil laboratorium tentang efek
perlakuan berbeda terhadap ibu hamil yang mengalami anemia
defesiensi zat besi, penilaian morbiditas ibu & bayi, parameter
faal darah, dan efek samping pengobatan. Terdapat satu uji acak
terkontrol yang menyatakan bahwa pemberian zat besi oral
harian selama empat minggu memiliki hasil yang lebih baik
dalam meningkatkan kadar Hb rata-rata 19,5 g/dl. Zat besi oral
dan iron polymaltose aman diberikan dan dapat meningkatkan
kadar Hb dengan lebih efektif dibandingkan dengan pemberian
zat besi oral secara terpisah pada anemia defesiensi zat besiyang
berkaitan dengan kehamilan (Pratami, 2016).

Konsumsi suplemen zat besi setiap hari berkaitan erat dengan


peningkatan kadar Hb ibu sebelum dan sesudah pelahiran.
Selain itu, tindakan tersebut juga mengurangi resiko anemia
yang berkepanjangan. Ibu yang mengkonsumsi suplemen zat
besi atau asam folat, baik harian maupun intermiten, tidak
menunjukan perbedaan efek yang signifikan. Konsumsi zat besi
oral yang melebihi dosis tidak meningkatkan hematokrit, tetapi
meningkatkan kadar Hb. Pemberian suplemen zat besi oral
sering kali menimbulkan efek samping mual dan sembelit.
Sekitar 10-20% ibu yang mengkonsumsi zat besi oral pada dosis
pengobatan mengalami efek saamping, seperti mual, muntah,
konstipasi atau diare. Ibu hamil yang menderita anemia berat
mungkin memerlukan tranfusi darah, yang terkadang tidak
memberi peningkatan kondisi yang signifikan. Selain itu,
tranfusi darah juga menimbulkan resiko, baik bagi ibu maupun
janin (Pratami, 2016).

Pemberian suplemen zat besi secara rutin pada ibu hamil yang
tidak menunjukan tanda kekurangan zat besi dan memiliki kadar
Hb lebih dari 10,0 g/dl terbukti memberi dampak positif, yaitu
prevelensi anemia selama hamil dan enam minggu postpartum
berkurang. Efek samping berupa hemokonsentrasi, yaitu kadar
Hb lebih dari 13,o g/dl lebih sering terjadi pada ibu yang
mengkonsumsi suplemen zat besi atau asam folat setiap hari
dibandingkan ibu yang tidak mengkonsumsi supleman. Dalam
menagani anemia, profesional kesehatan harus menerapkan
strategi yang sesuai dengan kondisi yang dialami oleh ibu hamil.
Penanganan anemia defesiensi zat besi yang tepat akan
meningkatkan parameter kehamilan fisiologis dan mencegah
kebutuhan akan intervensi lebih lanjut (Pratami, 2016).

a. Penatalaksanaan Keperawatan di rumah


Pendidikan kesehatan pada ibu hamil yang menderita anemia
adalah dengan menkonsumsi nutrisi yang baik untuk mencegah
terjadinya anemia jika sedang hamil, makan makanan yang tinggi
kandungan zat besi (seperti sayuran berdaun hijau, daging merah,
sereal, telur, dan kacang tanah) yang dapat membantu
memastikan bahwa tubuh menjaga pasokan besi yang diperlukan
untuk berfungsi dengan baik. Selain itu pemebrian vitamin
adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa tubuh memiliki
cukup asam besi dan folat, dan pastikan tubuh mendapatkan
setidaknya 27 mg zat besi setiap hari, yaitu dengan cara
mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan zat besi
(Proverawati, 2011).
B. Konsep asuhan keperawatan
1. Pengkajian
1) Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan,
agama, suku bangsa, diagnosa medis.
2) Keluhan utama
Biasanya ditemukan keluhan cepat lelah, sering pusing, dan mata
berkunang-kunang
3) Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Pada pengkajian ini ditemukan riwayat kehamilan yang
berdekatan, dan riwayat penyakit-penyakit tertentu seperti
infeksi yang dapat memungkinkan terjadinya anemia
b. Riwayat kehamilan dan persalinan
Biasanya ditemukan kehamilan pada usia muda, dan kehamilan
yang berdekatan
4) Pola Aktivitas Sehari-hari
a. Pola makan
Ditemukan ibu kurang mengkonsumsi makanan yang kaya
nutrisis seperti sayuran berdaun hijau, daging merah dan tidak
mengkonsumsi tablet Fe
b. Pola aktivitas/istirahat
Biasanya pada ibu hamil yang menderita anemia
mudahkelelahan, keletihan, malaise, sehingga kebutuhan untuk
tidur dan istirahat lebih banyak
5) Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Ibu hamil terlihat lemah, lesu, tekanan darah menurun, nadi
menurun, pernapasan lambat.
1) Kepala
a. Rambut biasanya rontok dan terdapat bintik hitam diwajah,
b. Mata
Biasanya konjungtiva anemis dan skelera tidak ikterik
c. Mulut
Biasanya bibirnya pucat dan membran mukosa kering
d. Abdomen
Inspeksi : pembesaran perut tidak sesuai usia kehamilan
Palpasi : tidak teraba jelas bagian janinya
Auskultrasi : denyut jantung janin antara 120-130 kali/menit
2) Ekstremitas
CRT>2 detik, terdapat varises dikaki, tidak ada udema, dan
akral biasanya dingin

6. Pemeriksaan Laboraturium
Pemeriksaan labor dasar
Hb : Biasanya Hb pada trimester pertama dab ke dtiga
kurang dari 11 g/dl dan pada timester dua <10,5 g/dl
Hematokrit : <37% (normal 37-41%)
Eritrosit : <2.8 juta/mm3 (normal 4,2-5,4 juta/mm3)
Trombosit : <200.000 (normal 200.000 – 400.000/mel)

C. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul :
1. Risiko perdarahan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
kewaspadaan perdarahan
2. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurang asupan makanan
4. Mual berhubungan dengan rasa makan/minum yang tidak enak
5. Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam
kehamilan)
6. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin
7. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
2. Perencanaan Keperawatan

Tabel Perencanaan Keperawatan

Diagnosa Keperawatan NOC NIC


Risiko perdarahan NOC:Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Pencegahan perdarahan :
berhubungan dengan pasien mampu mengatasi resiko 1. Monitor tanda dan gejalah perdarahan
kurang pengetahuan kehilangan darah dengan kriteria hasil : 2. Lindungi pasien dari trauma yang dapat
tentang kewaspadaan 1. Tidak ada kehilangan darah yang menyebabkan perdarahan
perdarahan terlihat 3. Hindari mengangkat benda berat
2. Tidak ada distensi abdomen 4. Instruksikan pasien untuk meningkatkan
Defenisi : 3. Tidak ada perdarahan pervaginam makanan yang kaya vitamin K
Rentan mengalami 4. Tidak ada penurunan tekanan darah 5. Cegah konstipasi (misalnya, memotivasi untuk
penurunan volume darah, sistolik meningkatkan asupan cairan dan
yang dapat mengganggu 5. Tidak ada penurunan tekanan darah mengkonsumsi pelunan feses) jika diperlukan
kesehatan. diastolik 6. Instruksikan pasien dan keluarga untuk
6. Tidak ada kehilangan panas tubuh memonitor tanda-tanda perdarahan dan
7. Tidak ada penurunan Hemoglobin mengambil tindakan yang tepat jika terjadi
(Hb) perdarahan (misalnya melapor kepada
8. Tidak ada penurunan Hematokrit (Ht) perawat)
7. Instruksikan pasien dan keluarga untuk
memonitor tanda perdarahan dan mengambil
tindakan yang tepat jika terjadi perdarahan
(misalnya, lapor kepada perawat)
Intoleran aktivitas NOC:Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Piningkatan Latihan
berhubungan dengan pasien mampu menunjukkan toleransi 1. Gali hambatan individu terkait latihan fisik
ketidakseimbangan terhadap aktivitas dengan kriteria hasil : (seperti, senam hamil, dll)
antara suplai dan 1. Frekuennsi nadi saat beraktivitas 2. Dukung ungkapan perasaan mengenai latihan
kebutuhan oksigen tidak terganggu (80-100 kali/menit) atau kebutuhan untuk melakukan latihan
Defenisi : 2. Tekanan darah sistolik dalam 3. Dukung individu untuk memulai atau
Ketidakcakupan energi beraktivitas tidak terganggu (110- melanjutkan latihan
psikologis atau fisiologis 140 mmHg) 4. Lakukan latihan bersama individu, jika
untuk mempertahankan 3. Tekanan darah diastolik dalam diperlukan
atau menyelesaikan beraktivitas tidak terganggu (75-85 5. Libatkan keluarga/orang yang memberikan
aktivitas kehidupan mmHg) perawatan dalam merencanakan dan
sehari-hari yang harus 4. Frekuensi pernapasan ketika meningkatkan program latihan
atau yang ingin dilakukan beraktivitas tidak terganggu (12-20 6. Instruksikan individu terkait frekuensi, durasi,
kali/menit) dan intensitas prodram latihan yang
Batasan Karakteristik diinginkan
1) Ketidaknyamanan 7. Monitor respon individu terhadaap program
setelah beraktivitas latihan
2) Keletihan 8. Sediakan umpan balik positif atau usaha yang
3) Respon tekanan darah dilakukan individu
abnormal terhadap
aktivitas
Ketidakseimbangan NOC:Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Manajemen Nutrisi
nutrisi kurang dari pasien mampu menunjukkan 1) Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
kebutuhan tubuh keseimbangan nutrisi tidak terganggu dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi
berhubungan dengan dengan kriteria hasil : 2) Monitor kalori dan asupan makanan
kurang asupan makanan 1. Nafsu Makan : 3) Monitor kecendrungan terjadinya penurunan
Indikator : dan kenaikan berat badan
Definisi: a. Keinginan untuk makan tidak 4) Berikan arahan bila diperlukan
Asupan nutrisi tidak terganggu
cukup untuk memenuhi b. Rangsangan untuk makan tidak Monitor Nutrisi
kebutuhan metabolik. terganggu 1) Timbang berat badan pasien
Batasan Karakteristik: 2. Status Nutrisi : Asupan makanan & 2) Monitor kecendrungan turun dan naiknya
a) Bising usus hiperaktif cairan berat badan
b) Cepat kenyang Indikator : 3) Identifikasi pertumbuhan berat badan terakhir
setelah makan a. Asupan makanan secara oral tidak 4) Monitor tugor kulit dan mobilitas
c) Kurang informasi terganggu 5) Monitor adanya mual muntah
d) Kurang minat pada b. Asupan cairan secara oral tidak 6) Monitor adanya (warna) pucat, kemerahan dan
makanan terganggu jaringan konjungtiva yang kering
e) Membran mukosa 7) Lakukan pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht )
pucat
f) Nyeri andomen
g) Penurunan berat
badan dengan asupan
makanan adekuat
Mual berhubungan NOC :Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Manajemen mual :
dengan rasa pasien mampu mengontrol mual & 1. Dorong pasien untuk memantau pengalaman
makan/minuman yang muntah, dibuktikan kriteria hasil : diri terhadap mual
tidak enak 1. Mampu mengenali onset muntah 2. Dorong pasien untuk belajar strategi mengatasi
2. Mampu mengenali pencetus stimulus mual sendiri
Defenisi (muntah) 3. Kurangi atau hilangkan faktor-faktor yang
Suatu fenomena subjektif 3. Mampu menghindari bau yang tidak bersifat personal yang memicu atau
tentang rasa tidak nyaman menyenangkan meningkatkan mual (kecemasan, takut,
pada bagian belakang 4. Melaporkan mual, muntah-muntah, kelelahan, dan kurangnya pengetahuan)
tenggorok atau lambung, dan muntah yang terkontrol 4. Lakukan penilaian lengkap terhadap mual,
yang dapat atau tidak termasuk frekuensi, durasi, tingkat keparahan,
dapat mengakibatkan dan faktor-faktor pencetus
muntah 5. Dorong penggunaan teknik nonfarmakologis
sebelum mual
Batasan karakteristik 6. Monitor asupan makanan terhadap kandungan
1. Keengganan terhadap gizi dan kalori
makanan 7. Timbang berat badan secara teratur
2. Mual 8. Monitor efek dari manajemen mual secara
3. Rasa asam didalam keseluruhan
mulut 9. Tingkatkan istirahat dan tidur yang cukup
4. Sensasi muntah untuk pengurangan mual
Keletihan berhubungan NOC :Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Manajemen Energi :
dengan kelesuan pasien mampu mengurangi tingkat 1. Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang
fisiologis (anemia dalam kelelahan dengan kriteria hasil : dibutuhkan untuk menjaga ketahanan
kehamilan) 1. Tidak terjadi kelelahan 2. Bantu pasien untuk memilih aktivitas-
2. Tidak ada kelesuan aktivitas yang akan dilakukan
Defenisi : keletihan terus- 3. Tidak ada kehilangan selera makan 3. Anjurkan tidur siang bila diperlukan
menerus dan penurunan 4. Tidak ada penurunan motivasi 4. Bantu pasien untuk menjadwalkan priode
kapasitas untuk kerja fisik 5. Tidak ada sakit kepala istirahat
dan mental pada tingkat 6. Tidak terjadi nyeri otot 5. Instruksikan pasien/orang yang terdekat
yang lazim 7. Kuliatas tidur tidak terganggu dengan pasien mengenai kelelahan (gejala
Batasan Karakteristik : 8. Kualitas istirahat tidak terganggu. yang mungkin muncul dan kekambuhan yang
1. Gangguan konsentrasi mungkin nanti akan muncul kembali).
2. Kelelahan 6. Monitor intake/asupan nutrisi untuk
3. Kurang energi mengetahui sumber energi yang adekuat
4. Mengantuk
5. Peningkatan kebutuhan Manajemen Nutrisi
istirahat 1) Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
6. Peningkatan keluhan dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi
fisik 2) Monitor kalori dan asupan makanan
7. Tidak mampu 3) Monitor kecendrungan terjadinya penurunan
mempertahankan dan kenaikan berat badan
aktivitas fisik pada
tingkat yang biasanya
Risiko infeksi NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, a. Kontrol infeksi
berhubungan dengan pasien mampu mengontrol infeksi , 1) Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
penurunan hemoglobin dengan kriteria hasil : tindakan keperawatan
1) Mampu mengidentifikasi faktor 2) Tingkatkan intake nutrisi
Definisi: Rentan risiko infeksi 3) Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik
mengalami invasi dan 2) Mengetahui konsekuensi terkait dan lokal
multiplikasi organisme infeksi 4) Inspeksi kulit dan membran mukosa
patogenik yang dapat 3) Mampu mengidentifikasi tanda dan terhadap kemerahan, panas, drainase
mengganggu kesehatan. gejalah infeksi 5) Monitor adanya luka
4) Mempu menunjukan mencuci tangan 6) Dorong masukan cairan
untuk pencegahan infeksi 7) Dorong istirahat
5) Tidak ada kemerahan 8) Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
6) Tidak ada demam gejala infeksi
7) Tidak ada hipotermia
8) Tidak ada kestabilan suhu
9) Tidak ada kehilangan nafsu makan
10) Tidak ada malaise
Ansietas berhubungan NOC:Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Terapi Relaksasi :
dengan perubahan pasien menunjukkan tanda-tanda vital 1. Tentukan apakah ada intervensi relaksasi
status kesehatan dalam rentang normal dengan kriteria dimasa lalu yang sudah memberikan manfaat
hasil : 2. Berikan deskripsi detail terkait intervensi
Definisi :Perasaan tidak 1. Suhu tubuh dalam rentang normal relaksasi yang dipilih
nyaman atau kekhawatiran 2. Tingkat pernapasan dalam rentang 3. Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa
yang samar disertai respon normal distraksi dengan lampu yang redup dan suhu
autonom (sumber sering 3. Tekanan darah sistolik dalam rentang lingkungan yang nyaman, jika memungkinkan
kai tidak spesifik) normal 4. Dapatkan perilaku yang menungjukan
perasaan takut yang 4. Tekanan darah diastolik dalam terjadinya relaksasi, misalnya bernapas dalam,
disebabkan oleh antisipasi rentang normal menguap, pernapasan perut, atau banyangan
terhadap bahaya. Perasaan 5. Kedalaman inspirasi dalam rentang yang menyenangkan
ini merupakan isyarat normal 5. Minta klien untuk rileks dan merasakan
kewaspadaan yang sensasi yang terjadi
memperingatkan bahaya 6. Tunjukan dan praktekan teknik relaksasi pada
yang akan terjadi dan pasien
memampukan individu 7. Evaluasi dan dokumentasikan respon terhadap
melakukan tindakan untuk terapi relaksasi
menghadapi ancaman
Batasan Karakteristik
Perilaku
1. Penurunan
produktivitas
2. Mengekspresikan
kekhawatiran akibat
perubahan dalam
peristiwa hidup
3. Gelisah
4. Kontak mata buruk
Fisiologis
1. Peningkatan keringat
2. Gemetar/tremor
3. Suara bergetar

Sumber : NANDA International, (2015-2017), NIC-NOC (2016)


DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, C.M, Butcher, H.K, Dochterman, J.M & Wangner, C.M. (2016). Nursing Interventions
Clasification (NIC). Indonesia : CV. Mocomedia and is published by arrangements with
Elsevier Inc.

Manuaba, I.B.G, Manuaba, I.A.C & Manuaba, I.B.G.R. (2014). Pengantar kuliah Obstetri. Jakarta :
ECG

Moorhead, S, Johnson, Maas, M.L, Swanson, E. (2016). Nursing Outcomes lasification (NOC).
ISBNIndonesia : CV. Mocomedia and is published by arragement with Elsevier Inc

NANDA. (2015). Diagnosa Keperawatan Defenisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi


10. (Budi Anna keliat dkk, penerjemah). Jakarta : EGG

Pratami, E. (2016). Evidence-Based dalam Kebidanan. Jakarta : ECG Prawirohardjo, S.

(2013).Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka

Proverawati, A. (2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika

Putri, P.H, Sulistyono, A, & Mahmudah. (2015). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Anemia pada
Kehamilan Usia Remajaterdapat di http://id.portalgaruda.org/article.php?
article=467177&val=9639 diakses 12
November 2020.

Robson, S.Elizabeth dan Waung. (2013).Patologi pada kehamilan. Jakarta : ECG.

Tarwono & Wasnidar. (2017).Buku SakuAnemia pada Ibu Hamil. Jakarta : Trans
Info media
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKes TENGKU MAHARATU PEKAN BARU
2019/2020

FORMAT PENGKAJIAN ANTENATAL CARE

Tanggal masuk : 13 November 2020 Jam masuk : 09.00 wib


Ruang/kelas : - Kamar no. : -
Pengkajian tanggal : 13 November 2020 Jam pengkajian : 09.00 wib

I. IDENTITAS
Nama pasien : Ny. M
Umur : 26 Tahun Nama suami : Tn. R
Suku/bangsa : Jawa Umur : 28 Tahun
Agama : Islam Suku/bangsa : Minang
Pendidikan : SMA Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT) Pendidikan : SMA
Alamat : Jl.Cipta Karya Rw.02 Pekerjaan : Pegawai Swasta
Rt.03 Alamat : Jl.Cipta Karya Rw.02
No. Reg Med : xxxx6451 Rt.03
Gol darah : A+ Gol darah :-
Diagnosa : Anemia

II. ANAMNESA (Fokus Maternitas)


1. Alasan Pemeriksaan
Pasien mengeluh sering pusing pada bagian kepala

2. Keluhan Utama
Pasien mengeluh cepat letih, sakit pinggang dan kepala terasa pusing

3. Riwayat Kesehatan Sekarang


Keluhan Saat dikaji : Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 13 November 2020 pukul 09.00
Wib didapatkan pasien mengeluh sering terasa sakit pada pinggang dan sering pusing, badan
terasa cepat letih ketika melakukan aktivitas seperti mencuci dan membersihkan rumah, pasien
mengatakan jarang mengkonsumsi buah dan sayur karena tidak mengerti dengan manfaat
sayuan dan buah-buahan, dan pasien juga tidak mengerti dengan penyebab anemia yang terjadi
pada kehamilanya. Pasien juga mengatakan takut dengan keadaan janinya apabila tubuhnya
mengalami penambahan berat badan. Ibu juga mengatakan sering terasa buang air kecil.

4. Riwayat Kesehatan Masa lalu


pasien mengatakan belum pernah menderita penyakit kurang darah sebelumnya dan klien rutin
kontrol kehamilan ke pelayanan kesehatan setiap 1 kali sebulan. Pasien mengatakan tidak ada
mempunyai penyakit keturunan seperti hipertensi dan DM.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit kurang darah sebelumnya dan
tidak ada menderita penyakit keturunan seperti hipertensi dan DM.

6. Pola Kehidupan Sehari-hari


a. Pola nutrisi
 Makan
Sebelum hamil Selama hamil
Frekuensi : 3x sehari Frekuensi : 3x sehari
Jenis makanan: : Nasi dan lauk Jenis Makanan : Nasi dan lauk tidak mengkonsumsu sayur
Keluhan : Tidak ada keluhan Keluhan : Tidak ada keluhan
 Minum
Sebelum hamil Selama Hamil
Banyaknya : 7-8 gelas Banyaknya : 8-9 gelas
Jenis : Air putih Jenis : Air Putih dan teh manis
b. Pola eliminasi
 BAB
Sebelum hamil Selama Hamil
Frekuensi : 1x sehari Frekuensi : 1x sehari
Konsistensi : Lunak Konsistensi : Lunak
Warna : Kecoklatan Warna : Kecoklatan
Keluhan : Tidak ada keluhan Keluhan : Tidak ada keluhan
 BAK
Sebelum hamil selama hamil
Frekuensi : 4-5 x Frekuensi : 4-5x
Warna : Kuning pucat Warna : Kuning pucat
Bau : Khas Bau : Khas
Keluhan : Tidak ada keluhan Keluhan : Tidak ada keluhan

c. Pola Istirahat
Sebelum Hamil Selama Hamil
Tidur malam : 7-8 jam Tidur malam : 8 jam
Tidur siang : 1 jam Tidur siang : Tidak ada tidur siang
Keluhan : Tidak ada keluhan Keluhan : Tidak ada keluhan
d. Personal Hyginiene
Sebelum hamil selama hamil
Frek mandi : 2x sehari Frek mandi : 2x sehari
Frek keramas : 1x sehari Frek keramas : 1x sehari
Frek sikat gigi : 2x sehari Frek sikat gigi : 2x sehari
Frek ganti pakaian : 2x sehari Frek ganti pakaian : 2x sehari

III. RIWAYAT GINEKOLOGI


1. Riwayat Perkawinan
Status perkawinan : kawin : (√ ) ya ( ) tidak
Jika kawin : berapa kali : 1x lamanya : 1 tahun 5 bulan usia : 25 tahun
Jarak Kehamilan – Nikah : 1tahun
Penggunaan KB :-
Lama Menggunakan KB :-

2. Riwayat Haid

Menarche umur : 12 tahun


Haid : teratur : ( √ ) ya ( ) tidak
siklus : 28 hari
Dismenore : (√ ) ya ( ) tidak
Warna : ( ) merah tua( √ ) merah segar
( ) merah kehitaman ( ) coklat

Bentuk haid : (√ ) cair/encer ( ) bergumpal ( ) flek


Bau haid : (√ ) anyir ( ) busuk
Fluor albus : ( ) ya (√ ) tidak
Kapan : ( ) sebelum haid( ) sesudah haid
Banyaknya : ( ) banyak ( ) sedikit
Lama : -
Warna : -
Bau : -
3. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Anak yang Lalu : G1 Ao Po Ho
Anak ke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak
No. Tahun Umur kehamilan Penyulit Jenis Penolong Penyulit Laserasi Infeksi Perdarahan Jenis BB PJ

IV. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG


1.Keluhan umum : Kepala terasa pusing, pandangan mata kabur
2.HPHT (hamil berapa bulan) : 13-03-2020
3.Taksiran Persalinan : 20-12-2020
4.Taksiran Usia Kehamilan : 36 minggu
5.Gerakan janin : Pasien merasakan tekanan yang lebih keras di perut bagian
bawah (menandakan kepala bayi semakin turun kebawah)
6.Tanda-tanda bahaya/penyulit :-
7.Pemeriksaam ANC ke :7
8.Imunisasi :-
9.Obat-obatan/jamu yang dikonsumsi :-
10. Kekhawatiran khusus :-

V. PEMERIKASAAN
1. Penampilan Umum
Perut ibu terlihat semakin membesar

2. Tanda vital
a. Suhu : 36,6 °C ( ) aksila ( ) oral ( ) rektal
b. Nadi : 84 x/menit (√ ) teratur ( ) tidak teratur
c. Pernapasan : 20 x/menit
(√ ) teratur( ) tidak teratur
( ) dalam( ) dangkal
d. Tekanan darah : 120/80 mmHg
(√ ) berbaring ( ) duduk ( ) berdiri

3. Pemeriksaan Antropomentri
a. Berat badan sebelum hamil : 46kg
b. Berat Badan Saat Ini : 56 kg
c. Tinggi badan : 146 cm
d. LILA : 23,5 cm
e. IMT : -

4. Kepala
a. Wajah : (√ ) pucat ( ) sianosis
b. Rambut : kebersihan : Rambut bersih
rontok : ( ) ya (√) tidak
c. Cloasma gravidarum : ( ) ada (√) tidak ada
d. Pupil : (√ ) isokor ( ) anisokor
( ) miosis ( ) midriasis
e. Reaksi cahaya : (√ ) positif ( ) negatif
f. Konjungtiva : (√ ) pucat ( ) merah muda ( ) hiperemi
g. Sklera : (√ ) putih ( ) ikterus ( ) perdarahan
h. Bibir : (√ ) pucat ( ) kering (√ ) lembab
i. Mulut dan gigi : ( ) karies ( ) stomatitis
( ) trismus ( ) perdarahan gusi
j. Lidah : (√ ) bersih ( ) kotor
k. Telinga : ( ) serumen ( ) perdarahan
l. Oedema : ( ) ya (√ ) tidak
Jika Ya, Letaknya : -
m. Lain-lain, jelaskan : -

5. Leher
( ) pembesaran kelenjar tiroid
( ) pembesaran vena jugularis
( ) pembesaran kelenjar limfe
( ) lain-lain, jelaskan

6. Dada
a. Tarikan : (√ ) ada ( ) tidak
b. Bentuk : (√ ) simetris ( ) asimetris
c. Auskultasi paru : ( ) vesikuler ( ) wheezing ( ) ronkhi
d. Auskultasi jantung : ( ) s1s2 tunggal ( ) murmur ( ) gallop
e. Mamae : ( ) radang ( ) ada benjolan (√ ) tidak ada benjolan
f. Striae Mamae: : ( ) ada (√) tidak
g. Puting susu : (√ ) menonjol ( ) datar ( ) masuk
(√ ) bersih ( ) kotor
( ) hiperpigmentasi areola/papila
h. Kolostrum : ( ) keluar (√ ) belum
i. Pembesaran mamae : (√) simetris ( ) asimetris
j. Nyeri Tekan Mamae : ( ) ya (√) tidak

7. Abdomen
a. Inspeksi
Linea : ( ) nigra ( ) alba
Striae : ( ) albicans
( ) lividae
Bekas luka operasi : ( ) ada ( √ ) tidak ada

b. Pembesaran : (√) memanjang ( ) melintang


c. Terlihat gerak janin : (√) ya ( ) tidak

d. Palpasi
- Leopold I :
TFU pertengahan pusat dan px, teraba bundar, keras, tidak rata dan tidak melenting kemungkinan
bokong janin

- Leopold II :
TFU pertengahan pusat dan px, teraba bundar, keras, tidak rata dan tidak melenting kemungkinan
bokong janin

- Leopold III :
Pada perut ibu bagian bawah teraba bulat, keras, dan masih bisa digoyangkan, kepala janin belum
masuk PAP.
Janin Masuk PAP : ( ) ya ( √ ) tidak

- Leopold IV :
Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, melenting dan belum masuk PAP.
Massa lain :-
Balotemen :-

e. Perkusi : (√ ) sonor ( ) redup ( ) timpani


f. Auskultasi
DJJ :( ) negatif (√ ) positif 140x/menit
(√) teratur ( ) tidak teratur
Bising usus :( ) negatif (√ ) positif
( ) menurun ( ) meningkat
8. Panggul
a. Distancia spinarum : 25 cm
b. Distancia cristarum : 30 cm

9. Genitourinaria
( ) inkontinensia ( ) retensio urine ( ) disuria
( ) poliuria ( ) hematuria ( ) berapa cc
( ) terpasang kateter ( ) kandung kemih penuh

10. Vulva/vagina
a. Kebersihan vulva : ( √ ) bersih ( ) kotor
( ) varises ( ) hematoma ( ) fluxus
( ) fluor albus ( ) bau ( ) luka
b. Portio : ( √ ) tertutup ( ) terbuka ( ) licin
( ) berdungkul ( ) nyeri goyang ( ) perdarahan
c. Uteri : ( ) normal ( ) anteflexi
( ) retaflexi ( √ ) pembesaran
d. Adnexa : ( ) nyeri tekan ( ) kanan ( ) kiri
( ) massa
e. Ukuran panggul dalam : cm
f. Anus : ( √ ) bersih ( ) kotor ( ) Hemoroid
g. Lain-lain, jelaskan : ......................................................................................................
- Tanda Chadwick : …………………………………………………………………..
11. Ekstremitas atas dan bawah
( ) edema ( ) varises ( ) plegia ( ) parese
Refleks patela :
Bentuk kaki :

12. Lain-lain, jelaskan : -

13. Pemeriksaan penunjang


a. Laboratorium : Hb : 9,6 gr%
b. USG :
c. Rontgen :
d. Terapi yang didapat : Obat oral : SF, vit c

VI. RIWAYAT PSIKOSOSIAL SPIRITUAL


1. Komunikasi
a. Non verbal : ( √ ) lancar ( ) gugup ( ) afasia
b. Verbal : ( √ ) bahasa Indonesia ( ) daerah
( ) lain-lain, jelaskan
2. Keadaan emosional
( √ ) kooperatif ( ) depresi( ) agresif ( ) hipoaktif
( ) bingung ( ) menarik diri( ) cemas ( ) marah
( ) hiperaktif ( ) gelisah
3. Hubungan dengan keluarga
(√ ) akrab ( ) biasa( ) terganggu
4. Hubungan dengan orang lain
( ) akrab ( √ ) biasa( ) terganggu

5. Proses berpikir
( ) terarah ( ) bingung( ) ilusi ( ) halusinasi
6. Ibadah/spiritual
( √ ) patuh ( ) tidak patuh
7. Respons ibu dan keluarga terhadap kehamilan : Pasien mengatakan Senang dengan kehamilan Sekarang
karena kehamilan yang diinginkan
8. Dukungan keluarga : Suami dan keluarga akan membantu pasien untuk menjaga anaknya setelah lahir
9. Pengambilan keputusan dalam keluarga : Pasien dan keluarga mengambil keputusan secara bermusyawarah
10. Beban kerja dan kegiatan sehari-hari : -
11. Tempat dan petugas yang diinginkan untuk bersalin : -

VII. DATA TAMBAHAN


- Persiapan persalinan :

- Senam hamil :

- Pengetahuan tanda-tanda persalinan :

- Kesiapan mental :
Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
Data subjektif : Penurunan kadar Hb Resiko perdarahan
- Ibu mengatakan sering terasa pusing
apabila terlalu lama berdiri
- Ibu mengatakan cepat lelah saat
melakukan aktivitas seperti mencuci
dan membersihkan rumah
Data objektifnya :
- Hb 9,7 gr/dl
- Wajah terlihat pucat, konjungtiva
anemis
Data subjektif : Kelesuan fisik Keletihan
- Ibu mengatakan sering terasa pusing
apabila terlalu lama berdiri
- Ibu mengatakan cepat lelah saat
melakukan aktivitas seperti mencuci
dan membersihkan rumah
Data objektifnya :
- Hb 9,7 gr/dl
- Ibu terlihat susah untuk beraktivitas
karena kehamilan sudah mulai tua
- Wajah terlihat pucat, konjungtiva
anemis
Data subjektifnya : Kurangnya minat Defisiensi
- Ibu mengatakan tidak mengerti untuk belajar pengetahuan
dengan penyebab kurang darah yang
terjadi pada kehamilanya
- Ibu juga mengatakan hampir tidak
pernah mengkonsumsi buah dan
sayur karena tidak tahu dengan
manfaat dari buah dan sayur
Data objektifnya :
- Ibu terlihat banyak bertanya tentang
penyebab anemia pada kehamilanya
- Ibu terlihat banyak bertanya tentang
manfaat dari buah dan sayur.
Data subjektif : Perubahan status Ansietas
- Ibu mengatakan takut apabila kesehatan
janinya besar
- Ibu mangatakan mengurangi
makananya supaya berat badanya
tidak naik
Data objektifnya :
- Ibu terlihat takut dengan perubahan
yang terjadi pada janinya
- Ibu juga terlihat banyak bertanya
tentang perubahan yang terjadi pada
janinya

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Teratasi
Resiko perdarahan berhubungan dengan 13 November 2020
penurunan kadar Hemoglobin
Keletihan berhubungan dengan 13 November 2020
kelesuan fisik
Defisiensi pengetahuan berhubungan 13 November 2020
dengan kurangnya minat untuk belajar
Ansietas berhubungan dengan 13 November 2020
perubahan status kesehatan
Intervensi Keperawatan
Dx Keperawatan NOC NIC
Resiko perdarahan NOC:Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Pencegahan perdarahan :
berhubungan dengan mampu mengatasi resiko kehilangan darah 8. Monitor tanda dan gejalah perdarahan
penurunan Hb dengan kriteria hasil : 9. Lindungi pasien dari trauma yang dapat menyebabkan
9. Tidak ada kehilangan darah yang terlihat perdarahan
10. Tidak ada perdarahan pervaginam 10. Hindari mengangkat benda berat
11. Tidak ada penurunan tekanan darah 11. Instruksikan pasien untuk meningkatkan makanan
sistolik yang kaya vitamin K
12. Tidak ada penurunan tekanan darah 12. Cegah konstipasi (misalnya, memotivasi untuk
diastolik meningkatkan asupan cairan dan mengkonsumsi
13. Tidak ada kehilangan panas tubuh pelunan feses) jika diperlukan
14. Tidak ada penurunan Hemoglobin (Hb) 13. Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor
15. Tidak ada penurunan Hematokrit (Ht) tanda-tanda perdarahan dan mengambil tindakan yang
tepat jika terjadi perdarahan (misalnya melapor kepada
perawat)
14. Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor
tanda perdarahan dan mengambil tindakan yang tepat
jika terjadi perdarahan (misalnya, lapor kepada perawat)
Keletihan NOC :Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Manajemen Energi :
berhubungan dengan mampu mengurangi tingkat kelelahan dengan 7. Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang
anemia dalam kriteria hasil : dibutuhkan untuk menjaga ketahanan
kehamilan 9. Tidak terjadi kelelahan 8. Bantu pasien untuk memilih aktivitas-aktivitas yang
10. Tidak ada kelesuan akan dilakukan
11. Tidak ada kehilangan selera makan 9. Anjurkan tidur siang bila diperlukan
12. Tidak ada penurunan motivasi 10. Bantu pasien untuk menjadwalkan priode istirahat
13. Tidak ada sakit kepala 11. Instruksikan pasien/orang yang terdekat dengan pasien
14. Tidak terjadi nyeri otot mengenai kelelahan (gejalah yang mungkin muncul
15. Kuliatas tidur tidak terganggu dan kekambuhan yang mungkin nanti akan muncul
16. Kualitas istirahat tidak terganggu. kembali)

Manajemen Nutrisi
5) Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi
6) Monitor kalori dan asupan makanan
7) Monitor kecendrungan terjadinya penurunan dan
kenaikan berat badan
8) Berikan arahan bila diperlukan
Defisiensi NOC :Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Proses penyakit :
pengetahuan mampu memahami proses penyakit dengan 1. Jelaskan mengenai proses penyakit,
berhubungan dengan kriteria hasil : 2. Jelaskan tanda dan gejalah yang umum dari penyakit
kurangnya sumber 1. Mengetahui faktor risiko 3. Edukasi pasien mengenai tindakan untuk
pengetahuan 2. Mengetahui tanda dan gejalah dari penyakit mengontrol/meminimalkan gejalah
3. Mengetahui faktor-faktor penyebab dan 4. Edukasi pasien mengenai tanda dan gejalahyang harus
faktor yang berkontribusi dilaporkan kepada petugas kesehatan
4. Mengetahui karakter spesifik penyakit 5. Beri informasi kepada keluarga mengenai
5. Mengetahui strategi untuk meminimalkan perkembangan pasien, sesui kebutuhan
perkembangan penyakit 6. Diskusikan pilihan terapi penanganan
7. Jelaskan komplikasi kronik yang mungkin ada, sesuai
kebutuhan
Ansietas berhubungan NOC:Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Terapi Relaksasi :
dengan perubahan menunjukkan tanda-tanda vital dalam rentang 8. Tentukan apakah ada intervensi relaksasi dimasa lalu
status kesehatan normal dengan kriteria hasil : yang sudah memberikan manfaat
6. Suhu tubuh dalam rentang normal 9. Berikan deskripsi detail terkait intervensi relaksasi yang
7. Tingkat pernapasan dalam rentang normal dipilih
8. Tekanan darah sistolik dalam rentang normal 10. Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa distraksi
9. Tekanan darah diastolik dalam rentang dengan lampu yang redup dan suhu lingkungan yang
normal nyaman, jika memungkinkan
10. Kedalaman inspirasi dalam rentang 11. Dapatkan perilaku yang menungjukan terjadinya
normal relaksasi, misalnya bernapas dalam, menguap,
pernapasan perut, atau banyangan yang menyenangkan
12. Minta klien untuk rileks dan merasakan sensasi yang
terjadi
13. Tunjukan dan praktekan teknik relaksasi pada pasien
14. Evaluasi dan dokumentasikan respon terhadap terapi
relaksasi
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Dx Implementasi Evaluasi
1 Kunjungan tanggal 13 November 2020 pukul 09.00 WIB Pada kunjungan tanggal 13 November 2020 pukul 09.00
- Memberikan penyuluhan tentang anemia, dampak, tanda dan WIB
gejala, bahaya dan penatalaksanaan S:
- Menganjurkan klien untuk meningkatkan makanan yang banyak - ibu mengatakanan sudah mengerti tentang anemia
mengandung vit k dan zat besi seperti sejenis kacang kacangan penyebab anemia
dan sayuran hijau - ibu mengatakan akan memakan buah dan sayur
- Memberitahukan untuk menghindari terjadinya konstipasi O :
dengan menganjurkan cairan yang adekuat dan tinggi serat. - ibu terlihat mengerti tentang anemia, penyebab anemia
- Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor tanda serta penanganan dari anemia walaupun belum lancar
perdarahan dan mengambil tindakan yang tepat jika terjadi tetapi Ibu sudah bisa mengulang kembali
perdarahan (misalnya, lapor kepada perawat). A : Masalah belumteratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Pada kunjungan tanggal 17 November 2020 pukul 10.00 WIB
- Hindari mengangkat benda berat Pada kunjungan tanggal 17 November 2020 Pukul 10.00
- Instruksikan pasien untuk meningkatkan makanan yang kaya WIB
vitamin k S:
- Cegah konstipasi - Ibu mengatakan sudah memakan sayur
- Meminta ibu/keluarga memantau tanda-tanda perdarahan. - Ibu mengatakan sudah mengurangi benturan pada
janinya
O:
Ibu terlihat sudah mengerti dengan penyakitnya dan bisa
menghindari faktor risiko terjadinya perdarahan
- Hb pasien meningkat dari 9,7 gr/dl menjadi 10,0 gr/dl
normal dibawah 11,0 gr/dl
Pasien sudah tidak tampak pucat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2 Pada kunjungan tanggal 13 November 2020 pukul 09.00 Wib Pada kunjungan tanggal 13 November 2020 pukul 09.00
- Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang dibutuhkan untuk WIB
menjaga ketahanan S:
- Bantu pasien untuk memilih aktivitas-aktivitas yang akan - ibu mengatakan akan banyak istirahat
dilakukan, anjurkan tidur siang bila diperlukan - Ibu mengatakan akan mengurangi faktor kelelahan
- Instruksikan pasien/orang yang terdekat dengan pasien - Ibu mengatakan akan mengupayakan tidur siang
mengenai kelelahan (gejalah yang mungkin muncul dan O:
kekambuhan yang mungkin nanti akan muncul kembali). Ibu terlihat mengerti tentang penyebab kelelahan dan
terlihat sudah rileks
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Pada kunjungan tanggal 17 November 2020 pukul 10.00 WIB Pada kunjungan tanggal 17 November 2020 pukul 10.00
- Mengevaluasi tentang penyuluhan anemia WIB
- Mengevaluasi kadar Hb pasien S:
Selalu menganjurkan banyak mengkonsumsi buah dan sayur Pasien mengatakan sudah banyak istirahat dan sudah
mengkonsumsi buah dan sayur
O:
- Hb pasien meningkat dari 9,7 gr/dl menjadi 10,0 gr/dl
normal <11,0 gr/dl
- Pasien sudah tidak tampak pucat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
3 Pada kunjungan tanggal 13 November 2020 pukul 09.00 Wib Pada kunjugan tanggal 13 November 2020 pukul 09.00
- Memberikan penyuluhan tentang anemia, dampak, tanda dan WIB
gejala, bahaya dan penatalaksanaan S:
- Menganjurkan pasien untuk meningkatkan makanan yang - Ibu mengatakanan sudah mengerti tentang anemia,
banyak mengandung vit k dan zat besi seperti sejenis kacang penyebab anemia dan akan memakan sayur
kacangan dan sayuran hijau - Ibu mengatakan akan memakan buah dan sayur
- Memberitahukan untuk menghindari terjadinya konstipasi O :
dengan menganjurkan cairan yang adekuat dan tinggi serat. - Ibu bisa mengulangi kembali tentang anemia,
penyebab anemia serta penanganan dari anemia
walaupun belum lancar tetapi Ibu sudah bisa
mengulang kembali
A : Masalah belumteratasi
P : Intervensi di lanjutkan

Pada kunjungan tanggal 17 November 2020 pukul 10.00 WIB Pada kunjungan 17 November 2020 pukul 10.00 WIB
- Mengevaluasi tentang penyuluhan anemia S:
- Mengevaluasi kadar Hb pasien Pasien mengatakan sudah banyak istirahat dan sudah
- Selalu menganjurkan banyak mengkonsumsi buah dan sayur mengkonsumsi buah dan sayur
O:
- Hb pasien meningkat dari 9,7 gr/dl menjadi 10,0 gr/dl
normal <11,0 gr/dl
- Pasien sudah tidak tampak pucat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

4 Pada kunjungan tanggal 13 November 2020 pukul 09.00 WIB Pada kunjungan tanggal 13 November 2020 pukul 09.00
- mengkaji faktor penyebab ansietas WIB
- mengkaji intervensi masa lalu yang membuat rileks S:
- minta klien untuk rileks dan merasakan sensasi yang terjadi - Ibu mengatakan cemas dengan penambahan berat
- tunjukan dan praktekan teknik relaksasi pada pasien badan janinya
- Ibu mengatakan akan mengurangi makananya supaya
tidak bertambah berat badan janinya
O:
- Ibu terlihat masih cemas
- Ibu mampu mempraktekan teknik napas dalam.
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

Pada kunjungan tanggal 17 November 2020 pukul 10.00 WIB Pada kunjungan tanggal 17 November 2020 pukul 10.00
- mengevaluasi tingkat kecemasan WIB
- mengeveluasi cara teknik relaksasi S:
- mengajarkan kembali teknik relaksasi - Ibu mengatakan sudah tidak cemas lagi
- Ibu mengatakan sudah rileks
- Ibu mengatakan mengerti cara teknik napas dalam
O:
- Ibu terlihat sudah bisa mempraktekan teknik napas
dalam
- Ibu terlihat sudah tampak rileks
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai