Disusun Oleh
Nim: 20011216
Kelas: 1A D3 Kebidanan
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN PREEKLAMPSIA
Sub Pokok Bahasan : Pencegahan dan Penatalaksanaan Preeklampsia pada Ibu Hamil
A. TUJUAN
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
C. EVALUASI
1. Prosedur : Post Test
2. Bentuk : Lisan
3. Jenis : Essay
Butiran Soal:
1) Sebutkan pengertian Preeklampsia
2) Jelaskan faktor resiko Preeklampsia
3) Sebutkan tanda dan gejala Preeklampsia
4) Sebutkan komplikasi Preeklampsia
5) Jelaskan Pencegahan dan Penanganan Preeklampsia
D. MATERI
a. Pengertian Preeklampsia
Preeklampsia adalah kelainan malafungsi endotel pembuluh darah atau vaskular
yang menyebar luas sehingga terjadi vasospasme setelah usia kehamilan 20 minggu,
mengakibatkan terjadinya penurunan perfusi organ dan pengaktifan endotel yang
menimbulkan terjadinya hipertensi, edema nondependen, dan dijumpai proteinuria
300mg per 24 jam atau 30mg/dl (+1 pada dipstick) dengan nilai sangat fluktuatif saat
pengambilan urin sewaktu (Brooks MD, 2011).
1) Hipertensi dengan tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih, diukur minimal 2 kali
dengan jarak waktu 6 jam pada keadaan istirahat.
2) Proteinuria 5 gram/ 24 jam atau lebih, +++ atau ++++ pada pemeriksaan kualitatif.
3) Oliguria, urine 400 ml / 24 jam atau kurang
4) Edema paru-paru, sianosis.
5) Tanda gejala lain yaitu sakit kepala yang berat, masalah pengelihatan, pandangan
kabur dan spasme arteri retina pada funduskopi, nyeri epigastrium, mual atau muntah
serta emosi mudah marah.
6) Pertumbuhan janin intrauterine terlambat.
7) Adanya HELLP syndrome (H= Hemolysis, ELL= Elevated Liver Enzym, P= Low
Plat)
8) Pertumbuhan janin intrauterine terlambat Kriteria menentukan adanya edema adalah:
nilai positif jika edema di daerah tibia, lumbosakral, wajah (kelopak mata), dan
tangan, terutama setelah bangun tidur dipagi hari.
(Maryunani, dkk, 2012)
d. Komplikasi Preeklampsia
Menurut Khatteryn & Laura (1995) dalam Anik Maryunani dan Yulianingsih (2012)
komplikasi ibu dengan preeklampsia meliputi : cerebral vascular accident,
kardiopulmonari edema, retardasi pertumbuhan, kematian janin intra uterine yang
disebabkan oleh hipoksia dan premature. Komplikasi preeklampsia yang lain adalah :
Ablatio retinae, gagal ginjal, perdarahan otak, gagal jantung dan edema paru (Vivian dan
Tri Sunarsih, 2010).
2) Penanganan
Tujuan penangan adalah untuk mencegah terjadinya preeklamsia dan eklamsi.
Agar janin dapat lahir dengan hidup dan trauma pada janin dapat seminimal mungkin.
Penangan untuk mengatasi edema dapat dilakukan tindakan sebagai berikut:
a) Jangan berdiri terlalu lama.
b) Olah raga atau jalan ringan.
c) Bila tidur atau duduk kaki agak diangkat ke atas. Ada juga yang menyarankan agar
tidur dengan posisi badan berbaring ke sebelah kiri. Tujuannya agar peredaran darah
yang kembali ke jantung menjadi lancar, dengan demikian mengurangi retensi cairan
pada kaki.
d) Merendam kaki dalam air hangat juga dapat menolong.
e) Menghindarkan diri dari makan makanan yang terlalu asin (mengandung banyak
garam).
f) Istirahat yang cukup
g) Kenakan sandal terbuka yang nyaman daripada sepatu hak tinggi yang anggun tapi
menyebabkan nyeri.
h) Bantu untuk mengeluarkan produk sisa dengan minum cairan sedikitnya delapan
sampai sepuluh gelas berukuran 250 gram sehari.
i) Mengikuti senam hamil di rumah sakit atau di rumah bersalin, agar kerja jantung
dapat lebih optimal, sehingga metabolisme cairan tubuh dapat bekerja dengan baik.
j) Makan dengan nilai gizi seimbang. Jika perlu, mintalah vitamin pada dokter
kandungan.
k) Kontrol rutin ke dokter ahli kandungan.
DAFTAR PUSTAKA
Brooks MD., 2011. Pregnancy, Preeclampsia. Dalam: Wulan, S.K., 2012. Karakteristik
Penderita Preeklampsia dan Eklampsia di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2009
– 2011. Medan
Abdul, dkk, 2006. Penaganan Preeklampsia, Arcan, Jakarta
Maryunani, A, dkk, 2012, Asuhan Kegawat Daruratan Dalam Kebidanan, Trans
Info Media, Jakarta
Dewi, vivian nanny lia dan Tri sunarsih. 2011. Asuhan kehamilan untuk kebidanan.
Jakarta: Salemba medika