Anda di halaman 1dari 10

PROMOSI KESEHATAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG PREEKLAMPSIA

Dosen Pengajar : Yetty Yuniarty, M.Kes

Disusun Oleh

Nama: Adha Fahriani

Nim: 20011216

Kelas: 1A D3 Kebidanan

POLITEKNIK AISYIYAH PONTIANAK

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN PREEKLAMPSIA

Pokok Bahasan : Preeklampsia

Sub Pokok Bahasan : Pencegahan dan Penatalaksanaan Preeklampsia pada Ibu Hamil

Sasaran : Ibu Hamil / Ibu dengan Preeklampsia

Tempat Pelaksana : Puskesmas KORPRI

Pelaksana : Adha Fahriani

A. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat memahami tentang Preeklampsia

b. Tujuan Khusus

Setelah mendapat penyuluhan diharapkan peserta:


Setelah mengikuti penyuluhan mengenai preeklampsia, ibu hamil:
1. Mampu menjelaskan tentang pengertian preeklampsia
2. Mampu menjelaskan tentang faktor resiko preklampsia
3. Mampu menjelaskan tentang tanda dan gejala preeklampsia
4. Mampu menjelaskan tentang pencegahan preeklampsia
5. Mampu menjelaskan tentang komplikasi preeklampsia
B. PELAKSANAAN KEGIATAN

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode Media


Pendahulua 5 menit 1. Salam pembukaan 1. Menjawab Ceramah
n dan berdoa salam dan
2. Memperkenalkan berdoa
diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan keterangan
maksud dan tujuan penyaji
4. Membuat kontrak
waktu
Penyajian 30 1. Menyampaikan 1. Memperhatika Ceramah Power
menit materi n dan Point,
mendengarkan leaflet
keterangan
penyaji
Penutup 25 1. Melakukan tanya- 1. Mendengarkan Tanya- Leaflet,
menit jawab dan bertanya jawab lembar
2. Membagikan 2. Menjawab post-test,
lembar post-test pertanyaan bolpoin,
3. Menyampaikan 3. Mengisi timer
kesimpulan lembar post-
4. Menutup test dengan
pertemuan lengkap sesuai
instrusi dari
penyaji

C. EVALUASI
1. Prosedur : Post Test

2. Bentuk : Lisan

3. Jenis : Essay

Butiran Soal:
1) Sebutkan pengertian Preeklampsia
2) Jelaskan faktor resiko Preeklampsia
3) Sebutkan tanda dan gejala Preeklampsia
4) Sebutkan komplikasi Preeklampsia
5) Jelaskan Pencegahan dan Penanganan Preeklampsia

D. MATERI
a. Pengertian Preeklampsia
Preeklampsia adalah kelainan malafungsi endotel pembuluh darah atau vaskular
yang menyebar luas sehingga terjadi vasospasme setelah usia kehamilan 20 minggu,
mengakibatkan terjadinya penurunan perfusi organ dan pengaktifan endotel yang
menimbulkan terjadinya hipertensi, edema nondependen, dan dijumpai proteinuria
300mg per 24 jam atau 30mg/dl (+1 pada dipstick) dengan nilai sangat fluktuatif saat
pengambilan urin sewaktu (Brooks MD, 2011).

b. Faktor resiko Preeklampsia


Banyak faktor yang berkaitan dengan meningkatnya resiko preeclampsia telah
dapat diidentifikasi. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut, dengan frekuensi dan
tingkat keparahan penyakit ditemukan lebih tinggi pada lima faktorresiko pertama (Sibai,
2003) :

a) Kehamilan multipel (14%)


b) Hipertensi kronik maupun penyakit ginjal sebelumnya
c) Riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya (18%).
d) Diabetes mellitus pregestasional
e) Riwayat trombofilia
f) Nuliparitas (2-7%)
g) Obesitas
h) Riwayat preeklampsia-eklampsia pada keluarga
c. Tanda dan gejala Preeklampsia

1) Hipertensi dengan tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih, diukur minimal 2 kali
dengan jarak waktu 6 jam pada keadaan istirahat.
2) Proteinuria 5 gram/ 24 jam atau lebih, +++ atau ++++ pada pemeriksaan kualitatif.
3) Oliguria, urine 400 ml / 24 jam atau kurang
4) Edema paru-paru, sianosis.
5) Tanda gejala lain yaitu sakit kepala yang berat, masalah pengelihatan, pandangan
kabur dan spasme arteri retina pada funduskopi, nyeri epigastrium, mual atau muntah
serta emosi mudah marah.
6) Pertumbuhan janin intrauterine terlambat.
7) Adanya HELLP syndrome (H= Hemolysis, ELL= Elevated Liver Enzym, P= Low
Plat)
8) Pertumbuhan janin intrauterine terlambat Kriteria menentukan adanya edema adalah:
nilai positif jika edema di daerah tibia, lumbosakral, wajah (kelopak mata), dan
tangan, terutama setelah bangun tidur dipagi hari.
(Maryunani, dkk, 2012)

d. Komplikasi Preeklampsia

Menurut Khatteryn & Laura (1995) dalam Anik Maryunani dan Yulianingsih (2012)
komplikasi ibu dengan preeklampsia meliputi : cerebral vascular accident,
kardiopulmonari edema, retardasi pertumbuhan, kematian janin intra uterine yang
disebabkan oleh hipoksia dan premature. Komplikasi preeklampsia yang lain adalah :
Ablatio retinae, gagal ginjal, perdarahan otak, gagal jantung dan edema paru (Vivian dan
Tri Sunarsih, 2010).

e. Pencegahan dan penanganan Preeklampsia.


1) Pencegahan
Pencegahan timbulnya preeklampsia dapat dilakukan dengan pemeriksaan
antenatal care secara teratur. Gejala ini ini dapat ditangani secara tepat. Penyuluhan
tentang manfaat isirahat akan banyak berguna dalam pencegahan. Istirahat tidak selalu
berarti tirah baring di tempat tidur, tetapi ibu masih dapat melakukan kegiatan sehari-hari,
hanya dikurangi antara kegiatan tersebut, ibu dianjurkan duduk atau berbaring. Nutrisi
penting untuk diperhatikan selama hamil, terutama protein. Diet protein yang adekuat
bermanfaat untuk pertumbuhan dan perbaikan sel dan transformasi lipid (Maryunani,
dkk, 2012)

2) Penanganan
Tujuan penangan adalah untuk mencegah terjadinya preeklamsia dan eklamsi.
Agar janin dapat lahir dengan hidup dan trauma pada janin dapat seminimal mungkin.
Penangan untuk mengatasi edema dapat dilakukan tindakan sebagai berikut:
a) Jangan berdiri terlalu lama.
b) Olah raga atau jalan ringan.
c) Bila tidur atau duduk kaki agak diangkat ke atas. Ada juga yang menyarankan agar
tidur dengan posisi badan berbaring ke sebelah kiri. Tujuannya agar peredaran darah
yang kembali ke jantung menjadi lancar, dengan demikian mengurangi retensi cairan
pada kaki.
d) Merendam kaki dalam air hangat juga dapat menolong.
e) Menghindarkan diri dari makan makanan yang terlalu asin (mengandung banyak
garam).
f) Istirahat yang cukup
g) Kenakan sandal terbuka yang nyaman daripada sepatu hak tinggi yang anggun tapi
menyebabkan nyeri.
h) Bantu untuk mengeluarkan produk sisa dengan minum cairan sedikitnya delapan
sampai sepuluh gelas berukuran 250 gram sehari.
i) Mengikuti senam hamil di rumah sakit atau di rumah bersalin, agar kerja jantung
dapat lebih optimal, sehingga metabolisme cairan tubuh dapat bekerja dengan baik.
j) Makan dengan nilai gizi seimbang. Jika perlu, mintalah vitamin pada dokter
kandungan.
k) Kontrol rutin ke dokter ahli kandungan.

DAFTAR PUSTAKA
Brooks MD., 2011. Pregnancy, Preeclampsia. Dalam: Wulan, S.K., 2012. Karakteristik
Penderita Preeklampsia dan Eklampsia di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2009
– 2011. Medan
Abdul, dkk, 2006. Penaganan Preeklampsia, Arcan, Jakarta
Maryunani, A, dkk, 2012, Asuhan Kegawat Daruratan Dalam Kebidanan, Trans
Info Media, Jakarta
Dewi, vivian nanny lia dan Tri sunarsih. 2011. Asuhan kehamilan untuk kebidanan.
Jakarta: Salemba medika

Anda mungkin juga menyukai