Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Permasalahan pada Wanita Hamil


Judul : Hyperemesis Gravidarum
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Tempat : Keluarga Tn B
Hari/Tanggal :
Waktu : 45 Menit

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, terjadi peningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien,
keluarga, dan masyarakat tentang Hyperemesis Gravidarum.

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, pasien, keluarga, dan masyarakat dapat :
a. Menjelaskan pengertian Hyperemesis Gravidarum.
b. Menjelaskan penyebab Hyperemesis Gravidarum.
c. Menyebutkan tanda dan gejala adanya Hyperemesis Gravidarum.
d. Menjelaskan akibat penyakit Hyperemesis Gravidarum jika tidak ditangani.
e. Menjelaskan pencegahan Hyperemesis Gravidarum.
f. Menjelaskan penanganan Hyperemesis Gravidarum.
g. Menjelaskan perawatan Hyperemesis Gravidarum.
h. Menjelaskan manfaat penggunaan pelayanan kesehatan.

B. SASARAN
Pasien, , dan keluarga

C. METODE
➢ Ceramah
➢ Tanya jawab
D. MEDIA
➢ Lembar balik
➢ Leaflet

E. KEGIATAN PENYULUHAN

NO TAHAP WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN


PESERTA
1 Pembukaan 5 menit Pembukaan:
❖ Memperkenalkan diri ❖ Menyambu
t sa lam dan men
dengarkan
❖ Menjelaskan tujuan dari ❖ Mendengar
penyuluhan. kan
❖ Melakukan kontrak waktu.
❖ Menyebutkan materi ❖ Mendengar
penyuluhan yang akan diberikan kan

❖ Mendengar
kan

2 Pelaksanaan 20 M Menjelaskan materi tentang: ❖ Mendengar


enit a. Pengertian Hyperemesis kan dan memper-
Gravidarum. hatikan
b. Penyebab Hyperemesis
Gravidarum.
c. Tanda dan gejala adanya
Hyperemesis Gravidarum.
d. Akibat penyakit
Hyperemesis Gravidarum jika tidak
ditangani
e. Penanganan Hyperemesis
Gravidarum.
f. perawatan Hyperemesis
Gravidarum
g. manfaat penggunaan
pelayanan kesehatan
3 Evaluasi 15 menit ❖ Memberikan kesempatan ❖ Bertanya
pada pasien dan keluarga untuk
bertanya.
❖ Menanyakan pada pasien dan ❖ Menjawab
keluarga tentang materi yang & menjelaskan
diberikan pertanyaan
❖ Memberikan reinforcement
kepada pasien dan keluarga bila
dapat menjawab & menjelaskan
kembali pertanyaan/materi

4 Penutup 5 menit ❖ Menyimpulkan materi Mendengarkan dan


❖ Mengucapkan terima-kasih membalas salam
kepada pasien dan keluarga
❖ Mengucapkan salam

F. EVALUASI
1. Kriteria struktur :
● Peserta hadir di tempat yang telah ditentukan
● Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di tempat yang telah ditentukan dan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan pula.
● Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan.
● Media telah siap
2. Kriteria Proses :
● Pasien, dan keluarga, antusias terhadap materi penyuluhan.
● Pasien, , dan keluarga konsentrasi mendengarkan penyuluhan.
● Pasien, dan keluarga, mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
lengkap dan benar.
3. Kriteria Hasil :
Pasien dan keluarga mampu:
a. Menjelaskan pengertian Hyperemesis Gravidarum.
b. Menjelaskan penyebab Hyperemesis Gravidarum.
c. Menyebutkan tanda dan gejala adanya Hyperemesis Gravidarum.
d. Menjelaskan akibat penyakit Hyperemesis Gravidarum jika tidak ditangani.
e. Menjelaskan pencegahan Hyperemesis Gravidarum.
f. Menjelaskan penanganan Hyperemesis Gravidarum.
g. Menjelaskan perawatan Hyperemesis Gravidarum.
h. Menjelaskan manfaat penggunaan pelayanan kesehatan.
MATERI PENYULUHAN
HYPEREMESIS GRAVIDARUM

A. PENGERTIAN
Mual dan muntah yang menetap selama kehamilan yang mengganggu biasanya terjadi
sebelum 20 minggu kehamilan.
B. PENYEBAB
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor yang telah
ditemukan yaitu :
1. Faktor organic
Salah satu respon dari jaringan ibu terhadap janin.
2. Faktor psikologik
Memperberat mual dan muntah dalam kehamilan.
3. Faktor endokrin
Hormon HCG meningkat.

C. TANDA DAN GEJALA


Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi kedalam 3 (tiga) tingkatan,
yaitu :
1. TingkatnImmmmmmmsefsdvgdhtfsdfgsdertmmmsdfvsfgdefgfgdfg
Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu
makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pda ulu hati, nadi cepat, tekanan
darah menurun, elastisitas kulit berkurang, lidang mengering dan mata cekung.
2. TingkatnII
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, elastisitas kulit muali jelek, lidah mengering dan
nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi) dan mata mulai ikterik/
kuning, berat badan turun dan mata menjadi cekung, Tensi turun, hemokonsentrasi
pengentalan darah, oliguri (urine sedikit) dan konstipasi (sembelit) Aseton tercium dari hawa
pernafasan.
3. TingkatnIII
Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah (kesadaran menurun sampai
koma), Dehidrasi hebat. Nadi kecil, cepat dan halus. Suhu badan meningkat dan tensi turun.
Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf/kerusakan pada otak dengan gejala nistagmus
(pergerakan mata tidak terkendali), diplopia (penglihatan ganda) dan penurunan mental,
timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.

D. AKIBAT JIKA TIDAK DITANGANI


Dehidrasi, tumbuh kembang janin terhambat, penurunan kesadaran, bayi dengan berat badan
lahir rendah, premature, gangguan pada hati.

E. PENCEGAHAN
Makan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering, waktu bangun pagi jangan segera turun dari
tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biscuit, makanan yang berminyak
dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan, makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam
keadaan panas atau sangat dingin.

F. PENANGANAN
Melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin, obat-obatan/ vitamin B1, B6, cairan infus,
pertimbangan penghentian kehamilan, nutrisi

Diet Hiperemesis I: Hiperemesis tingkat III


Jam Makanan Takaran
08.00 ● Roti panggang 2 iris
10.00 ● Air jeruk 1 gls
● Gula pasir 1 sdm
12.00 ● Roti panggang 2 iris
● Pepaya 2 ptg sdg
● Gula pasir 1 sdm
14.00 ● Air jeruk 1 gls
● Gula pasir 1 sdm
16.00 ● Pepaya 1 ptg sdg
18.00 ● Roti panggang 2 iris
● Pisang 1 bh sdg
● Gula pasir 1 sdm
20.00 ● Air jeruk 1 gls
● Gula pasir 1 sdm
Diet Hiperemesis II: Hiperemesis tingkat II
Jam Makanan Takaran
08.00 ● Roti 2 iris
● Telur ayam ½ butir
● Margarine 1 sdm
● Pepaya 1 ptng sdg
10.00 ● Gula pasir 1 sdm
● Biskuit
12.00 ● Nasi 1 gelas
● Daging 1 ptng sdg
● Sayur ¾ gelas
● Buah 1 ptng sdg
16.00 ● Pepaya 1 ptng sdg
● Gula pasir 1 sdm
● Biskuit
● Agar-agar susu
20.00 ● Nasi 1 gls
● Ayam 1 ptng sdg
● Tempe 1 ptng sdg
● Sayuran ¼ gls
Pepaya 1 ptng sdg

Diet Hiperemesis III: Hiperemesis tingkat I


Jam Makanan Takaran
08.00 ● Roti 2 iris
● Telur ayam 1 butir
● Margarine 1 sdm
● Pepaya 1 ptng sdg
10.00 ● Gula pasir 1 sdm
● Biskuit
12.00 ● Nasi 1 ½ gelas
● Daging 1 ptng sdg
● Sayur ¾ gelas
● Buah 1 ptng sdg
● Sayur ½ gelas
● Minyak ½ sdm
16.00 ● Pepaya 1 ptng sdg
● Gula pasir 2 sdm
● Biskuit
● Agar-agar susu
20.00 ● Nasi ½ gls
● Ayam 1 ptng sdg
● Tempe 1 ptng sdg
● Sayuran ¾ gls
● Pepaya ½ ptng sdg
● Minyak ½ sdm
G. PERAWATAN
Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang baik.
Terapi psikologik
Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut
oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta menghilangkan masalah dan konflik,
yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

H. Manfaat Penggunaan Pelayanan Kesehatan..


Mengurangi komplikasi kehamilan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental
dan fisik ibu hamil untuk menghadapi persalinan, menjamin pertumbuhan bayi yang sehat
dalam kandungan, meningkatkan kesehatan ibu setelah persalinan dan untuk memberikan
ASI.

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2010. Hyperemesis Gravidarum. http://id.wikipedia.org/wiki/Mioma_Uteri.
Diakses tanggal 3 Nopember 2010 pukul 15.00 WIB

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNPAD. 1993. Ginekologi. Bandung : Elstar

Bobak, dkk. 2004. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Carpenito, Lynda Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC

Galle, dkk. 2000. Rencanaa Asuhan Keperawatan Onkologi. Jakarta : EGC

Panca, Widianto. 2010. Hyperemesis Gravidarum.


http://widiantopanca.blogdetik.com/obgin/mioma-uteri/. Diakses tanggal 3 Nopember 2010
pukul 15.00 WIB

Sarwono. Prawirohardjo. 2009. Ilmu Kandungan edisi 7. Jakarta : PT. Bina Pustaka
Prawirohardjo

Speroff, Leon. 2005. Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility seventh edition.
Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins

Anda mungkin juga menyukai