DI KOTA SURABAYA
Dosen Fasilitator:
Waktu : 30 menit
A. Latar Belakang
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah tindakan deteksi dini
terhadap adanya gejala-gejala kanker payudara. Metode ini sangat sederhana,
namun diharapkan dapat menekan tingginya angka penderita kanker payudara,
karena semakin awal terdeteksi maka semakin cepat proses pengobatan yang
diperlukan
D. Waktu
Hari/Tanggal : Jum’at, 19 Maret 2021
Tempat : Di Rumah Masing-Masing melalui media Gmeet
Waktu : 09.00-09.30 WIB
E. Materi
Terlampir
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
G. Media
1. Leaflet
2. Power Point
3. Video
H. Proses Kegiatan Penyuluhan
Waktu Kegiatan
NO Tahap
(menit) Penyuluh Sasaran
1 Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan b. Menyimak
diri c. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan
yang akan disampaikan
d. Apersepsi
masyarakat
2 Inti 15 Kegiatan (Kerja) 1. Menyimak materi
menit yang disampaikan
Menjelaskan kepada
2. Mengajukan
wanita remaja dan dewasa
pertanyaan
tentang Pengertian kanker
3. Mendengarkan
payudara, tanda dan gejala
penyuluh
kanker payudara, serta
4. Menjawab
mempraktekan sadari.
pertanyaan
5. Respon peserta
baik, tetap
memperhatikan respon
selama penyuluhan
3 Penutup 10 1. Menyimpulkan 1. Bertanya
menit 2. Evaluasi 2. Menyimak
3. Mengucapkan salam 3. Menjawab salam
I. Evaluasi
1) Evaluasi struktur
a. 100% dari sasaran menghadiri kegiatan
b. Alat dan media sesuai dengan perencanaan
c. Tugas dan fungsi masing-masing peserta sesuai dengan
perencanaan
2) Evaluasi proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang ditetapkan
b. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
c. Peserta dapat berperan aktif dalam kegiatan
3) Evaluasi akhir
Setelah pelaksanaan kegiatan peserta dapat :
3. Observer
a) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan
penyuluhan berlangsung
c) Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil
penyuluhan
4. Fasilitator
a) Menyiapkan tempat dan perlengkapan yang diperlukan dalam
kegiatan penyuluhan
b) Mengedarkan leafleat sebagai media kegiatan penyuluhan.
c) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalannya penyuluhan.
d) Memberikan motivasi kepada para peserta agar aktif bertanya.
e) Mengedarkan lembar daftar hadir
MATERI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA (SADARI)
A. Pengertian SADARI
Kanker payudara adalah tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel
payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga dapat
menyebar di antara jaringan atau organ di dekat payudara atau bagian
tubuh lainnya (Infodatin, 2016). SADARI merupakan pemeriksaan pada
payudara sendiri untuk menemukan benjolan yang abnormal (Andani, 2016).
Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan secara berkala setiap bulan agar
benjolan dapat ditemukan pada stadium dini dan dapat dilakukan tindakan yang
cepat apabila ditemukan benjolan maupun kelainan lainnya pada payudara.
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dapat dilakukan oleh wanita setelah
berusia 20 tahun. Saat yang paling tepat untuk melakukan pemeriksaan ini adalah
hari ke 5-7 setelah menstruasi, dimana payudara tidak mengeras, membesar atau
nyeri lagi. Untuk wanita yang telah menopause dapat melakukan pemeriksaan ini
kapan pun dan disarankan untuk melakukan pemeriksaan ini setiap awal atau
akhir bulan.
1) Aktif bergerak
Tidak ada kata tua untuk mulai berolahraga. Penelitian menyebutkan, olahraga
akan menurunkan kadar hormon estrogen, yang berkaitan dengan kanker.
Lakukan olahraga minimal 30 menit sehari.
4) Batasi alcohol
Data terbaru dari National Cancer Institute menunjukkan perempuan yang
minum satu atau dua gelas alkohol setiap hari memiliki risiko terkena kanker
payudara 32 persen lebih besar. Para ahli menyarankan untuk membatasi
alkohol tidak lebih dari satu gelas per hari.
5) Perhatikan gejalanya
Gejala awal kanker payudara dapat berupa benjolan yang biasanya dirasakan
berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri, dan
biasanya memiliki pinggiran tidak teratur. Tanda lain yang mungkin timbul
adalah benjolandi ketiak, perubahan ukuran atau bentuk payudara, keluar
cairan yang abnormal dari puting susu, dan perubahan warna atau tekstur kulit
payudara.
2. Lihat puting susu dan perhatikan ukuran dan bentuknya serta arah
jatuhnya (misalnya apakah kedua payudara menggantung secara
seimbang?). Periksa juga apakah terdapat ruam atau nyeri pada kulit dan
apakah keluar cairan dari puting.
3. Minta ibu/klien untuk mengangkat kedua tangan ke atas kepala (Gambar
3a) kemudian menekan kedua tangan di pinggang untuk mengencangkan
otot dadanya (m.pectoral/otot pektoralis) (Gambar 3b). Pada setiap
posisi, periksa ukuran, bentuk dan simetri, lekukan puting atau kulit
payudara dan lihat apakah ada kelainan. (Kedua posisi tersebut juga
dapat terlihat jeruk atau lekukan pada kulit jika ada.) Kemudian minta
klien untuk membungkukkan badannya ke depan untuk melihat apakah
kedua payudara tergantung secara seimbang (Gambar 3c).
b) Palpasi
1. Minta klien untuk berbaring di meja periksa.
2. Dengan meletakkan sebuah bantal di bawah punggung pada sisi yang
akan diperiksa akan membuat jaringan ikat payudara menyebar, sehingga
dapat membantu pemeriksaan payudara.
3. Letakkan kain bersih diatas perut ibu/klien.
4. Letakkan lengan kiri ibu ke atas kepala. Perhatikan payudaranya untuk
melihat apakah tampak sama dengan payudara sebelah kanan dan apakah
terdapat lipatan atau lekukan.
5. Gunakan permukaan tiga jari tengah Anda (Gambar 4a), lakukan palpasi
payudara dengan menggunakan teknik spiral. Mulai pada sisi terluar
payudara (Gambar 4b). Tekan jaringan ikat payudara dengan kuat pada
tulang rusuk setelah selesai tiap satu putaran dan secara bertahap
pindahkan jari-jari Anda menuju areola. Lanjutkan sampai semua bagian
selesai diperiksa. Perhatikan apakah terdapat benjolan atau nyeri
(tenderness).
6. Dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, tekan puting payudara
dengan lembut (Gambar 5). Lihat apakah keluar cairan: bening, keruh,
atau berdarah. Cairan keruh atau berdarah yang keluar dari puting harus
ditulis dalam catatan ibu/klien. Walaupun cairan keruh dari salah satu
atau kedua payudara dianggap normal sampai selama 1 tahun setelah
melahirkan atau berhenti menyusui, hal tersebut jarang disebabkan
karena kanker, infeksi, tumor, atau kista jinak
7. Ulangi langkah tersebut pada payudara sebelah kiri.
8. Jika ada keraguan tentang temuan (misalnya apakah terdapat benjolan)
ulangi langkah-langkah, ibu duduk dengan kedua lengan di sisi
badannya.
9. Untuk mempalpasi bagian pangkal payudara, minta ibu duduk dan
mengangkat lengan kirinya setinggi bahu. Bila perlu, minta ibu
meletakkan tangannya di bahu Anda. Tekan sisi luar dari otot pektoralis
sambil bertahap menggerakkan jari-jari ke pangkal ketiak untuk
memeriksa apakah terdapat pembesaran kelenjar getah bening (lymph
nodes) atau kekenyalan (Gambar 6). Penting untuk melakukan palpasi
pada pangkal payudara karena disini biasanya terdapat kanker.
Andita, Utut, 2016. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Sadari Dengan Media Slide
Dan Benda Tiruan Terhadap Perubahan Pengetahuan Wus.
Andrews, Gilly. 2009. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC.
Depkes RI. 2009. Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim & Kanker
Payudara. Jakarta: Depkes RI.