Anda di halaman 1dari 11

SUSUNAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI


MATA KULIAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

DISUSUN OLEH:

1. Annisatul Karima (1611008)


2. Dika Romadhon (1611018)
3. Gita Aldionanda (1611028)
4. Margaretta Cindy (1611040)
5. Nur Halizah (1611052)
6. Rizalatun Nuriyah (1611066)
7. Via Dewi Permata Sari (1611074)

PROGRAM STUDI D – III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN ADI HUSADA
SURABAYA
2017
A. Topik : Pemeriksaan Payudara Sendiri
B. Judul : SADARI
C. Tujuan Umum : setelah mengikuti acara penulihan diharapkan pasangan
usia subur dapat melakukan deteksi secara dini SADARI (pemeriksaan
payudara sendiri)
Setelah mengikuti menyuluhan ini audiens dapat menjelaskan kembali
tentang :
1. Pengertian Kanker Payudara
2. Gejala-gejala Kanker payudara
3. Faktor resiko Kanker Payudara
4. Pengertian SADARI
5. Tujuan SADARI
6. Prosedur/Teknik SADARI
D. Waktu dan Tempat :
Tempat : JL.kapas madya 4 no.10
Waktu : 45 Menit.
E. Sasaran : Mahasiswa Akper Adi Husada.
F. Materi :
a. Pengertian SADARI
b. Tujuan SADARI
c. Prosedur/Teknik SADARI

G. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah :
1. Ceramah.
2. Diskusi.
3. Tanya jawab.
H. Media
Media yang digunakan adalah Leaflet

I. Pengorganisasian :
1. Moderator : Annisatul Karima
2. Penyaji : Gita Aldionanda, Nur Halizah
3. Fasililator : Dika Romadhon
4. Fasilitator : Rizalatun Nuriyah
5. Fasilitator :Via Dewi Permata Sari
6. Observer : Margaretta Cindy
J. Setting tempat :

Moderator
Observer Penyaji

/ Audiens
Fasilitator Fasilitator
Fasilitator

1. Rencana pelaksanaan
Kegiatan Waktu Kegiatan
Penyuluhan Audiens
Pembukaan 5 menit Membuka acara dan Menjawab salam
memberi salam dan
mendengarkan

Perkenalan Mendengar dan


memperhatikan
Menjelaskan tujuan Mendengar dan
penyuluhan memperhatikan
Sampaikan tata tertib Mendengar dan
dan kontrak waktu memperhatikan
Tahap 30 menit Menjelaskan tentang Mendengar dan
informasi 1) Pengertian memperhatikan
(kegiatan SADARI
inti) 2) Tujuan SADARI
3) Prosedur/Teknik
SADARI
Memberikan Mengajukan
kesempatan bertanya pertanyaan
Menjawab pertanyaan mendengar dan
memperhatikan

Penutup 10 menit Mengajukan beberapa Menjawab


pertanyaan secara lisan pertanyaan
untuk mengevaluasi
tingkat pemahaman
audiens tentang materi
yang telah diberikan
Menyimpulkan materi Mendengar ,
tentang pemeriksaan menyimak,
payudara sendiri menerima
Menutup acara dan Membalas dengan
mengucapkan salam salam

K. Evaluasi
1. Struktur
a. Persiapan media : persiapan media dibuat bersama kelompok.
b. Media : media yang digunakan dalam penyuluhan tentang
“Pemeriksaan Payudara Sendiri” menggunakan Leaflet yang dibuat
berdasarkan konsep dan teori dari materi SAP.
2. Proses
Penyuluhan berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan
memahami materi penyuluhan yang diberikan. Peserta penyuluhan
memperhatikan materi sebanyak 90%. Peserta hadir sebanyak 15 orang
dan tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama
kegiatan berlangsung.
3. Hasil
Beberapa mahasiswa Akper Adi Husada mampu mengulang tentang
materi gizi seimbang pada remaja dilihat dari pertanyaan yang diberikan
kepada audiens yaitu :
1) Apa yang dimaksud SADARI?
2) Apa Tujuan SADARI?
3) Apa saja Prosedur/Teknik SADARI?

L. Referensi

Chyntia, E. (2009). Akhirnya Aku Sembuh Dari Kanker Payudara. Yogyakarta: Maximus.

Diananda, R. (2007). Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogyakarta: Katahati.

Maysaroh, H. (2013). Kupas Tuntas Kanker Pada Perempuan & Penyembuhannya.


Klaten: Trimedia Pustaka.

Mulyani. (2013). Kanker Payudara dan Pencegahan Kanker Payudara. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Nisma, W. A. (2011). Lima Menit Kenali Payudara Anda. Yogyakarta: Andi Offset.

Pamungkas, Z. (2011). Deteksi Dini Kanker Payudara, Edisi 1. Yogyakarta: Buku Biru.

Purwoastuti, E. (2008). Kanker Payudara. Yogyakarta: Kanisius.

Setiati, E. (2009). Waspada 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita; Kanker Rahim, Kanker
Indug Telur, Kanker Leher Rahim, Kanker Payudara.Edisi 1. Jakarta: Andi.

Utara, U. S. (2011, Mei 02). Universitas Sumatera Utara. Retrieved November 2013, 05,
from repository.usu.ac.id: http://www.gogle.co.id/url?
sa=t&sourcee=web&rct=j&url=http://respiratori.usu.ac.id/bittream/handle/123
456789/52137/chapter%252011.pdf%3fssequence
%3d4&ved=oahukewjqpnnjkrvxahxmo48khybbawoqfggbmaa&usg=aovvaw1al7
0c5kocsmgcwmws6yva

M. Lampiran
LAMPIRAN MATERI
PEMERIKSAAN PAYUDARA
1) Pengertian
Pemeriksan payudara sendiri (SADARI) adalah pemeriksaan yang
mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk mencari benjolan yang atau
kelainan lainnya (Purwoastuti, 2008).
Pemeriksan payudara sendiri (SADARI) adalah suatu tehnik
pemeriksaan dimana seorang wanita memeriksa payudaranya sendiri dengan
melihat dan merasakan dengan jari untuk mendeteksi apakah ada benjolan
atau tidak pada payudaranya sendiri (Setiati, 2009).
2) Manfaat
Deteksi dini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk
mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan pada payudara sehingga
dapat mengurangi tingkat kematian karena penyakit kanker tersebut.
Keuntungan dari deteksi dini bermanfaat untuk meningkatkan kemungkinan
harapan hidup pada wanita penderita kanker payudara. Selain itu,
pemeriksaan payudara sendri (SADARI) adalah metode termudah dan
tercepat, termurah, dan paling sederhana yang dapat mendeteksi secra dini
kaker payudara (Nisma, 2011).
3) Tujuan
Tujuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sangat penting
dilakukan dengan bertujuan mengurangi kejadian kanker payudara sebagai
berikut.
a. SADARI hanya mendeteksi secara dini kanker payudara, bukan untuk
mecegah kanker payudara. Dengan adanya deteksi dini maka kanker
payudara dapat terdeteksi pada stadium awal sehingga pengobatan dini
akan memperpanjang harapan hidup penderita kanker payudara.
b. Menurunkan angka kematian penderita karena kanker yang ditemukan
pada stadium awal akan memberikan harapan hidup lebih lama (Nisma,
2011).

4) Waktu Melakukan SADARI


Pada wanita produktif, SADARI harus dilakukan sebulan sekali,
satu minggu setelah haid terakhir (10 hari setelah hari pertama haid)
karena saat ini payudara tidak mengeras dan tidak nyeri. Jangan
melakukan pemeriksaan payudara pada maa pertengahan siklus haid
sampai menjelang haid, payudara biasanya membengkak akibat pengaruh
kelenjar susu oleh hormon estrogen dan progesteron, sehingga
pemeriksaan akan levih sulit dilakukan secara akurat. Jika ibu tidak
mendapat mestruasi lagi atau sudah menopause, ibu harus memilih hari
atau tanggal yang sama setiap bulan untuk pemeriksaan payudaranya
(Diananda, 2007).
5) Cara Memeriksa Payudara Sendiri(SADARI)
Pemeriksaan payudara dapat dilakukan sendiri pada saat mandi atau
sebelum tidur. Pemeriksaan payudara saat mandi akan mempermudah
pemeriksaan karena tangan dalam kondisi basah dan mudah di gerakkan pada
kulit yang sedang basah. Terdapat 6 langkah yang perlu dilakukan dalam
melakukan SADARI:
1. Posisi berdiri di depan cermin
Mulailah dengan mengamati payudara di cermin dengan bahu lurus dan
lengan dipinggang, dengan cara ini akan meregangkan otot-otot dada dan
aksila (ketiak) agar perubahan-perubahan pada payudara tampak lebih
jelas. Dalam pemeriksaan ini yang harus diamati adalah bentuk payudara,
ukuran dan warna. Karena rata-rata payudara berubah tanpa kita sadari,
perubahan yang perlu diwaspadai adalah jika payudara berkerut, cekung
kedalam atau menonjol ke depan karena ada benjolan. Puting yang
berubah posisi, dimana seharusnya menonjol keluar, malahan tertarik ke
dalam, dengan warna memerah, kasar dan terasa sakit.
2. Setelah itu angkat ke dua lengan lurus ke atas, mengangkat kedua lengan
ini akan mempermudah melihat retraksi kulit akibat perlekatan tumor pada
payudara bagian bawah (untuk melihat apakah ada kelainan pada kedua
payudara bagian bawah). Kembali amati perubahan yang terjadi pada
payudara anda, seperti perubahan warna, tarikan, tonjolan, kerutan,
perubahan bentuk putting susu atau permukaan kulit menjadi kasar.
3. Sementara masih di depan cermin, tekan putting apakah ada cairan keluar
(bisa berupa cairan putih seperti susu, kuning atau darah)
4. Posisi berbaring
a. Berbaringlah dan apabila anda memulai pemeriksaan dari payudara
sebelah kanan maka langkah –langkah yang dilakukan untuk
memeriksa payudara kanan adalah letakkan bantal dibawah bahu
kanan dan letakkan lengan kanan diatas kepala, posisi ini bertujuan
untuk meratakan jaringan payudara (jaringan payudara tersebar rata di
dada) dan jangan ada jaringan yang jatuh kesamping atau kebelakang
khususnya bagi yang memiliki payudara yang berukuran besar.
b. Rabalah payudara kanan tadi dengan menggunakan tangan kiri, (tehnik
perabaan payudara sebaiknya menggunakan 3 jari yaitu jari telunjuk,
jari tengah dan jari manis karena ketiga jari ini mempunyai sensitifitas
yang lebih tinggi dibandingkan dengan jari yang lain). Tekan secara
mantap namun lembut dengan jari-jari yang rata dan saling merapat.
Lakukan perabaan dari atas ke bawah, sisi ke sisi dari dada bagian atas
sampai ke perut bagian atas dan dari ketiak sampai lekukan tengah di
antara kedua payudara.
c. Ikuti satu pola untuk memastikan seluruh bagian payudara anda
terperiksa seluruhnya. Anda bias memulai dari putting susu, lalu
melingkar melebar seperti obat nyamuk kebagian luar payudara. Anda
juga bias mengambil pola seperti orang mengepel lantai, dari atas ke
bawah atau kiri kekanan dengan tarikan lurus-lurus. Mulai dengan
rabaan lembut, lalu tekan lebih keras pada bagian yang perlu diperiksa
jaringannya sampai kedalam.
d. Rasakan seluruh jaringan payudara dengan rabaan yang halus tapi
sedikit ditekan dan apabila di dapati bagian payudara yang menonjol
dapat disertai nyeri dapat juga tidak ada rasa nyeri, maka segera
periksa ke dokter.
e. Untuk memeriksa payudara kiri samahalnya dengan yang di lakukan
saat memeriksa payudara kanan, maka ulangi langkah 3 ini pada
payudara sebelah kiri.
5. Pemeriksaan ketiak. Bagilah payudara menjadi 4 bagian, ¼ atas dekat
aksila, beri perhatian khusus karena ditempat tersebut seringditemukan
tumor payudara serta lakukan juga pemeriksaan ketiak. Dengan
meletakkan tangan kanan anda kesamping dan rasakan ketiak anda dengan
teliti, apakah teraba benjolan atau tidak.
6. Terakhir, rasakan payudara ketika sedang berdiri atau duduk. Bagi
kebanyakan wanita, paling mudah melakukan perabaan terhadap
payudaranya ketika payudara sedang mandi atau basah dan licin sehingga
waktu yang paling cocok adalah sewaktu mandi dibawah Shower, dan
lakukan perabaan seperti langkah ke-4 dan yakin kan bahwa seluruh
bagian payudara teraba seluruhnya (Nisma, 2011).

Gambar2.3 Langkah –langkah Pelaksanaan SADARI


Apa yang perlu di cari saat memeriksa payudara sendiri (SADARI)
a. Perubahan ukuran dan bentuk payudara
b. Lipatan atau cekungan (dimple) pada kulit payudara
c. Perubahan warna kulit
d. Terjadi tarikan pada puting
e. Terjadi pembengkakan pada ketiak atau perlukaan di ketiak (Nisma,
2011).
Apabila dijumpai benjolan atau penebalan didalam atau dekat payudara
atau daerah bawah lengan. Jika benjolan halus atau seperti karet dan bergerak di
bawah kulit ketika di tekan dengan jari, tidak perlu khawatir. Tetapi jika benjolan
keras, memiliki bentuk yang tidak rata dan tidak terasa sakit, khususnya jika
benjolan tersebut hanya berada pada salah satu payudara dan tidak bergerak ketika
di tekan, dan hal ini harus di beritahu kepada petugas kesehatan (Pamungkas,
2011).
Jika payudara ibu biasanya memiliki benjolan, ibu harus mengetahui
berapa besar dan berapa banyak benjolan terasa dan dimana lokasinya. Bulan
berikutnya ibu harus mengetahui jika ada perubahan ukuran atau bentuk (halus
atau tidak beraturan) dengan mengunakan tehnik yang sama setiap bulan akan
membantu ibu mengetahui jika ada perubahan yang terjadi. Jika ada cairan dari
putting susu yang tampak seperti darah atau nanah, khusus nya jika ibu tidak
sedang menyusui, ibu harus memberitahu petugas kesehatan. Cairan mungkin
keluar dari salah satu atau kedua payudara selama satu tahun setelah memiliki
anak atau berhenti menyusui (Depkes, 2010).
7. Masalah Yang Ditemukan Saat Keterlambatan Melakukan Sadari
(Pemeriksaan Payudara Sendiri)
. Hal-hal berikut ini dapat menandakan adanya kanker payudara tanda-
tanda khusus kanker payudara sebagai berikut:
a. Terdapat benjolan kecil pada jaringan disekeliling payudara biasanya
tanpa rasa sakit walaupun 25% kanker dihubungkan dengan suatu rasa
tidak nyaman.
b. Puting susu yang terlipat ke dalam.
c. Perubahan tekstur atau rasa seperti perubahan warna kulit dan terdapat
kerutan-kerutan pada kulit payudara.
d. Rasa tidak nyaman atau kesadaran rutin terhadap salah satu payudara.
e. Suatu perubahan pada puting susu atau pengeluaran spontan dari
puting susu (jarang-jarang).
f. Bintik-bintik getah bening yang membengkak di bawah ketiak yang
berbintik-bintik adalah tanda meningkatnya penyakit.
g. Terjadi pembengkakan, benjolan yang keras, padat, tidak sakit, jika
Fasilitator
Audiens ditekan tidak bergerak pada tempatnya, dan hanya teraba pada salah
satu payudara.
h. Terjadi perlukaan seperti keluar darah atau nanah dari puting susu.
i. Timbul rasa nyeri.
j. Terjadi pembengkakan di daerah ketiak atau puting susu seperti gatal,
terasa terbakar, dan tertarik ke dalam.

Anda mungkin juga menyukai