Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

IMUNISASI POLIO

A. DEFINISI

Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan vaksin adalah bahan
yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam
tubuh melalui suntikan (misalnya BCG, DPT, dan campak) dan melalui mulut
(misalnya vaksin polio. Imunisasi merupakan usaha memberi kekebalan pada bayi
dan anak dengan memasukan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti
untuk mencegah terhadap penyakit tertentu.Imunisasi polio adalah pemberian
vaksin polia agar dapat menimbulkan kekebalan pasif dan akfit terhadap penyakit
polio melitis

B. Usia Pemberian

Saat lahir (0 bulan), dan berikutnya di usia 2, 4, 6 bulan. Dilanjutkan pada usia
18 bulan dan 5 tahun. Kecuali saat lahir, pemberian vaksin DPT.

C. Kontra Indikasi

Tidak dapat diberikan pada anak yang menderita penyakit akut atau demam
tinggi (di atas 38 derajat Celsius), muntah atau diare, penyakit kanker atau
keganasan, HIV/AIDS, sedang menjalani pengobatan steroid dan pengobatan
radiasi umum, serta anak dengan mekanisme kekebalan terganggu. Pada anak
dengan diare berat atau yang sedang sakit parah, imunisasi polio sebaiknya
ditangguhkan, demikian juga pada anak yang menderita penyakit gangguan
kekebalan (difisiensi imun). Alasan untuk tidak memberikan vaksin polio pada
keadaan diare berat adalah kemungkinan terjadinya diare yang lebih parah. Pada
anak dengan penyakit batuk, pilek, demam, atau diare ringan imunisasi polio dapat
diberikan seperti biasanya.
D. Efek Samping

Hampir tidak ada. Hanya sebagian kecil saja yang mengalami pusing, diare ringan,
dan sakit otot. Kasusnya pun sangat jarang.

E. Cara Pemberian

1. Bisa lewat suntikan (Inactivated Poliomyelitis Vaccine/IPV), atau lewat


mulut (Oral Poliomyelitis Vaccine/OPV). Di tanah air, yang digunakan
adalah OPV.
2. 1 dosis adalah 2 tetes sebanyak 4 kali (dosis) dengan interval setiap dosis
minimal 4 minggu
3. Setiap membuka vial baru harus menggunakan penetes
(dropper) yang baru.

Alat dan bahan :

1. Vaksin polio dalam termos es/flakon berisi vaksin polio

2. Pipet plastic

Prosedur:

1. Cuci tangan

2. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan.

3. Ambil vaksin polio dalam termos es

4. Posisi bayi, mintalah orang tua untuk memegang bayi dengan kepala
disangga dan dimiringkan kebelakang

5. Teteskan 2 tetes vaksin dari alat tetes ke dalam lidah. Jangan biarkan alat
tetes menyentuh bayi, buka mulut bayi secara hati-hati, baik dengan ibu jari
pada dagu (untuk bayi kecil) atau dengan menekan pipi bayi dengan jari-
jari.

6. Cuci tangan

7. Catat reaksi yang terjadi


F. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
a. Keluhan Utama
Keluhan tersebut dipandang sebagai topik dari penyakit saat ini sebagai
deskripsi masalah, keluhan utama didapat dengan menanyakan pertanyaan
terbuka yang netral kepada klien.
Keluarga klien membawa anaknya kepelayanan kesehatan terdcekat dengan
keluhan kelemahan ekstremitas bawah.
b. Riwayat Penyakit sekarang
Merupakan narasi dari keluhan utama mulai gejala paling awal sampai
perkembangan saat ini , meliputi komponen :
1. Rincian awitan :
Awal mulai keluarga menemukan anaknya demam
2. Riwayat interval yang lengkap
Perjalanan penyakit dari demam sampai terjadi kelumpuhan ekstremitas
3. Status saat ini
Klien mengalami kelumpuhan/ paralisis kaki
4. Alasan untuk mencari bantuan saat ini
Keluarga cemas, takut, khawatir dan ingin anaknya sehat seperti
sebelum sakit.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Berisi infromasi yang berhubungan dengan aspek status kesehatan anak
yang telah ada sebelumnya. Memfokuskan pada beberapa area yang
umumnya dihilangkan dalam pengkajian riwayat orang dewasa.
d. Riwayat kelahiran
Meliputi :
1. Kesehatan ibu selama kehamilan
2. Proses persalinan dan kelahiran
3. Kondisi bayi segera setelah lahir
4.Faktor emosional mempengaruhi hasil akhir kelahiran dan hubungan
orang tua dan anak lebih lanjut, selidiki :
a) krisis yang terjadi selama masa kehamilan
b) sikap terhadap fetus selama pranatal
e. Riwayat diet
Bagaimana asupan nutrisi : jumlah asupan makanan , pola makan ,jenis
makanan yang sulit diterima oleh klien, faktor-faktor finansial dan budaya
yang mempengaruhi pemilhan dan persiapan makanan.
f. Penyakit, cedera dan pembedahan sebelumnya
Tanyakan secara spesifik tentang demam, sakit telinga dan penyakit masa
kanak-kanak seperti campak, rubella , cacar air , gondongan, pertusis,
difteri, demem scarlet, radang tergorokan , tonsilitis atau manifestasi alergi.
Selain penyakit tersebut, tanyakan juga tentang riwayat cidera (terjatuh,
keracunan , tersedak , atau terbakar ) yang memerlukan intevensi medis,
pembedahan dan alasan lain untuk hospitalisasi.
g. Alergi
Adakah gangguan hay fever , asma dan reaksi yang tidak biasa tehadap
obat-obatan , makanan , atau produk-produk latek (karet), ataupun kontak
dengan agen yang lain seperti tumbuhan beracun , hewan, produk-produk
rumah atau pabrik. Dokumentasi tentang pedoman riwayat alergi,
pertanyaan yang bisa diajukan pada keluarga :
1. obat-obat an apa yang menyebabkan alergi, apakah anda dapat
mengingat nama obat tersebut ?
2. bagaimana reaksinya ?
3. apakah digunakan per oral atau disuntikan ?
4. berapa lama setelah menggunakan obat itu reaksi berlangsung ?
5. pernahkah mengunakan obat yang sama , dan bagaimana reaksinya
apakah sama ?
6. apakah ada yang mengatakan tentang reaksi alergi, apa yang anda
lakukan ?
h. Riwayat pengobatan
Catat semua pengobatan, nama, dosis, jadwal, durasi dan alasan
pemberian. Pengkajian yang teliti harus memasukan semua obat atau
pengobatan alternatif.
i. Riwayat imunisasi
Catatan tentang semua imunisasi meliputi : nama imunisasi , jadwal
pemberian imunisasi , tempat akses pemberian imunisasi , reaksi setelah
imunisasi.
j. Pertumbuhan dan perkembangan
Pola pertumbuhan dan perkambangan meliputi :
1. Perkiraan BB pada usia 6 bulan , 1 tahun , 2 tahun , 5 tahun.
2. Perkiraan Tinggi badan pada usia 1 dan 4 tahun.
3. Pertumbuhan gigi : usia mulai tumbuh gigi , jumlah gigi dan gejala
selama tumbuh gigi
4. Perkembangan menahan kepala secara stabil
5. Usia duduk tampa bantuan
6. Bisa berjalan tanpa bantuan
7. Mulai dapat berkata yang bermakna
8. Kelas di sekolah saat ini
9. Peringkat di kelas
10. Interaksi dengan anak lain
k. Kebiasaan
Pengkajian tentang kebiasaan anak, meliputi :
l. Pola perilaku anak (misalnya menggigit kuku, mengisap jempol, dan
pergerakan tidak lazim, masturbasi secara terang-terangan dan berjalan
jinjit)
m. Aktivitas kehidupan sehari-hari (seperti : jam tidur dan bangun, lamanya
waktu tidur malam dan tidur siang, jenis dan lamanya olahraga,
keteraturan buang air besar dan urinasi, urinasi untuk pelatihan toilet
trainning,dan mengompol pada tidur siang atau tidur malam.
n. Respons terhadap frustasi
o. Penggunaan atau penyalahgunaan alkohol, obat-obatan, kopi atau
tembakau.
p. Pemeriksaan Fisik
1. Kondisi umum
2. Integumen, Perubahan pigmen/ kemerahan, kecenderungan memar,
petekie, kekeringan kulit yang berlebihan
3. Kepala
4. Mata
5. Hidung
6. Telinga
7. Mulut
8. Tenggorokan
9. Dada meliputi : respirasi dan kardiovaskuler
10. Gastrointestinal
11. Genitourinaria
12. Ginekologi
13. Muskuloskeletal
14. Neurologi
15. Endokrin
q. Riwayat Pengobatan Keluarga
1. Digunakan untuk mengungkapakan kemungkinan adanya penyakit
keturunan
2. Informasi yang dapat digali, seperti : usia, status pernikahan, kondisi
kesehatan jika masih hidup, penyebab kematian jika sudah meninggal.
3. Konfirmasi keakuratan gangguan –gangguan yang dilaporkan dengan
menanyakan gejala, rangkaian kejadian, terapi dan urutan setiap
diagnosis
4. lokasi geografis menentukan indikasi kemungkinan terpajan penyakit
endemis.
r. Riwayat Psikososial
Meliputi pengkajian pada konsep diri, meliputi : Citra diri, Identitas diri,
Peran diri, Ideal Diri, dan Harga Diri. riwayat pengobatan tradisional,
meliputi bagian personal dan sosial anak, seperti penyesuaian di sekolah,
atau kebiasaan lain yang tidak biasa. observasi hubungan orangtua dan
anak, perlakuan orangtua pada anak juga dikaji dalam riwayat ini.
s. Riwayat Seksual
Merupakan riwayat penting pada kejadian remaja, mengungkapkan area
persoalan yang berhubungan dengan aktifitas seksual , kondisi yang
dapat digunakan sebagai skrining untuk penyakit menular seksual atau
pemeriksaan kehamilan, informasi konseling seksual.
t. Pengkajian Keluarga
1. Pengkajian struktur keluarga
Struktur keluarga merujuk pada komposisi keluarga yang tinggal
dalam rumah, dan memiliki karekterisktik sosial, budaya , agama dan
ekonomi yang mempengaruhi kesehatan psikobiologis anak dan
keluarga. Area perhatiannya pada komposisi keluarga, lingkungan
rumah dan komunitas , pekerjaan dan pendidikan anggota keluarga ,
tradisi budaya dan agama.
2. pengkajian fungsi keluarga
Berkaitan dengan cara keluarga berprilaku satu sama lain dan dengan
kualitas hubungan. Bisa dilakukan dengan tekhnik skrining (family
APGAR. FAPGAR)
u. Pemerikasaan klinis diagnostic
a. Pemeriksaan antropometri
b.Pemeriksaan penunjang seperti tes biokimia, darah lengkap , faal
darah dan pemeriksaan penunjang lainnya
v. Diagnosa Keperawatan
1. Kurang pengetahuan tentang penyakit polio berhubungan dengan
infomasi yang tidak adekuat.
2. Bayi sehat usia....... bulan dengan imunisasi polio
w. Intervensi dan Implementasi
a) Diagnosa 1 : Kurang pengetahuan tentang penyakit polio
berhubungan dengan infomasi yang tidak adekuat.
Tujuan : untuk mendapatkan pemahaman tentang penyakit,
kondisi, prognosis dan program pengobatan
Intervensi
1. Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
Rasional : Mengetahui tingkat pengetahuan dan keluarga untuk
menentukan intervensi selanjutnya.
2. Jelaskan patofiologi dari penyakit dan bagaimana berhubungan
dengan anatomi dan fisilogi, dengan cara yang tepat.
Rasional : Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga dapat
membantu proses penyembuhan pasien sehingga pasien dan keluarga
dapat lebih kooperatif.

3. Gambarkan tanda dna gejala biasa muncul pada penyakit, dengan


cara yang tepat.
Rasional : Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga dapat
membantu dalam proses penyembuhan pasien sehingga pasien dan
keluarga dapat lebih kooperatif.
4. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang
tepat.
Rasional : Penyediaan sumber informasi yang tepat dapat menambah
pengetahuan pasien tentang kondisi kesehatannya.
5. Diskusikan pilihan terapu atau penanganan
Rasional : Pemberian pilihan penanganan dapat membantu klien
untuk menentukan pilihan sesuai dengan keyakinan klien.

b) Diagnosa 2 : Bayi sehat usia…bulan dengan imunisasi polio


Tujuan : Memberikan kekebalan pada anak tehadap penyakit

Intervensi

1. Lakukan pendekatan terapeutik pada klien dan keluarga

Rasional : dengan pendekatan terapeutik akan tercipta hubungan


saling percaya dan terjalin kerjasama yang baik antara tenaga
kesehatan dan klien

2. Lakukan cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan


Rasional : mencegah infeksi silang antara pasien dan petugas
kesehatan

3. Lakukan penimbangan, dan pengukuran suhu

Rasional : mengetahui kondisi bayi dari BB dan suhu tubuh bayi

4. Jelaskan pada orangtua, manfaat, cara pemberian, efek samping, dari


imunisasi polio

Rasional : penjelasan yang baik dan benar dapat mengurangi


kekhawatiran orang tua terhadap anaknya yang telah diimunisasi.

5. Persiapan alat dan posisi pasien yang nyamn dan tepat

Rasional : posisi yang benar dapat menjunjung keberhasilan


imunisai, gerakan bayi yaang tidak terkontrol dapat mengganggu
pemberian imunisasi

6. Jelaskan pada ibu tentang prosedur pemberian imunisasi polio

Rasional : Akan membuat ibu lebih tenang sehingga dapat mudah di


ajak kerjasama

7. Siapkan vaksin dan pasien dan lakukan pengecekan vaksin

Rasional: teknik pengenceran dan pengambilan dosis yang benar


serta persiapan pasien merupakan faktor yang mempengaruhi
keberhasilan dan keefektifan imunisasi, untuk menghindari
kesalahan dalam pemberian vaksin

8. Tulis pada buku KIA / KMS tanggal pemberian imunisasi

Rasional : penulisan tanggal akan mempermudah proses imunisasi


dan pemantauan jadwal yang benar/tepat akan meningkatkan
efektifitas imunisasi

9. Jelaskan pada ibu agar tidak memberi makan/minum apapun pada


bayi nya ± selama 30 menit setelah pemberian imunisasi polio
Rasional : memberikan waktu vaksin untuk bereaksi di dalam
tubuhnya

10. Motivasi kunjungan ulang untuk pemantauan tumbuh kembang anak


dan mendapatkan imunisasi berikutnya

Rasional : informasi yang leas tentang jadwal pemberian imunisasi


berikutnya sehingga anak dapat imunisasi dengan tepat waktu
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer.Arif.2008.Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2.Jakarta: Media Aesculapius

Marimbi, hanum.2010.Tumbuh Kembang Status Gizi dan Imunisai Dasar pada


Balita.Yogyakarta:Nuha Medika

Sudarti.2010.Asuahan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak


Balita.Yogyakrta:Nuha Medika

M.H, Abdurahman.2005.Ilmu Kesehatan Anak Jilid 2.Jakarta:infomedika

Anda mungkin juga menyukai