Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN KB DENGAN

METODE KALENDER
Nama Kelompok :
1.Ananda Syafiqotul Istiqomah P07220118004
2.Annisa Indah Rofiani P07220118006
3.Ariani Noor Awaliyah P07220118008
4.Devita Mawarni P07220118010
5.Fetri Shintiya P07220118019
6.Muhammad Farhan Baihaqi P07220118020
7.Jordan P07220118045
8.Juwita Hafzari P07220118046
Pengertian Metode Kalender

O Metode KB Kalender atau pantang berkala


adalah cara/metode kontrasepsi sederhana yang
dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak
melakukan senggama atau hubungan seksual
pada masa subur/ovulasi. KB kalender adalah
usaha untuk mengatur kehamilan dengan
menghindari hubungan badan selama masa
subur seorang wanita. Sebab pembuahan
memang hanya terjadi pada saat masa subur,
atau lebih tepatnya 12-24 jam setelah puncak
masa subur (sel telur dilepas). 12-24 jam ini dari
masa hidup sel telur rata-rata.
Perhitungan Masa Subur

O Berbagai cara dilakukan untuk mencegah


kehamilan akibat hubungan rutin suami istri.
Mulai dari memasang alat kontrasepsi, minum
pil KB, sterilisasi pria (vasektomi), sterilisasi
wanita (tubektomi), hingga cara tradisional
sistem kalender. Cara kalender bisa meleset
karena tingkat ketepatannya hanya 60% sampai
70%.
Hal yang perlu diperhatikan pada siklus menstruasi
wanita sehat ada tiga tahapan:
O Pre ovulatory infertility phase (masa tidak subur
sebelum ovulasi).
O Fertility phase (masa subur).
O Post ovulatory infertility phase (masa tidak subur
setelah ovulasi).
Cara Menghitung Masa Subur :
Rumus Menghitung Masa Subur Sistem Kelender :
O Masa Subur = Hari Terakhir Haid Menstruasi
+ 13
O Masa Prasubur = Masa Subur -3 & Masa
Subur + 3
Contoh : Jika hari terakhir mens adalah tangal 10
maka tanggal masa subur adalah tanggal 23, masa
prasubur awal tanggal 20 dan masa prasubur akhir
tanggal 26.
Penyebab Metode Kalender Tidak Efektif
Hal yang dapat menyebabkan metode kalender
menjadi tidak efektif adalah:
O Penentuan masa tidak subur didasarkan pada
kemampuan hidup sel sperma dalam saluran
reproduksi (sperma mampu bertahan selama 3
hari).
O Anggapan bahwa perdarahan yang datang
bersamaan dengan ovulasi, diinterpretasikan
sebagai menstruasi. Hal ini menyebabkan
perhitungan masa tidak subur sebelum dan setelah
ovulasi menjadi tidak tepat.
O Penentuan masa tidak subur tidak didasarkan pada
siklus menstruasi sendiri.
O Kurangnya pemahaman tentang hubungan masa
subur/ovulasi dengan perubahan jenis mukus/lendir
serviks yang menyertainya.
O Anggapan bahwa hari pertama menstruasi dihitung
dari berakhirnya perdarahan menstruasi. Hal ini
menyebabkan penentuan masa tidak subur
menjadi tidak tepat.
Keuntungan dan Kerugian KB Metode
Kalender
Keuntungan  KB kalender :

O Ditinjau dari segi ekonomi : KB kalender dilakukan secara


alami dan tanpa biaya sehingga tidak perlu mengeluarkan
biaya untuk membeli alat kontrasepsi.
O Dari segi kesehatan : sistem kalender ini jelas jauh lebih
sehat karena bisa dihindari adanya efek sampingan yang
merugikan seperti halnya memakai alat kontrasepsi lainnya
(terutama yang berupa obat).
O Dari segi psikologis : yaitu sistem kalender ini tidak
mengurangi kenikmatan hubungan itu sendiri seperti bila
memakai kondom misalnya. Meski tentu saja dilain pihak
dituntut kontrol diri dari pasangan untuk ketat berpantang
selama masa subur.
Kerugian KB kalender
O Kemungkinan kegagalan yang jauh lebih tinggi. Ini
terutama bila tidak dilakukan pengamatan yang
mendalam untuk mengetahui dengan pasti masa
subur, karena tidak ada yang bisa menjamin ketepatan
perhitungan sebab masa suburpun terjadi secara
alami, selain itu kedua pasangan tidak bisa menikmati
hubungan suami istri secara bebas karena ada aturan
yang ditetapkan dalam sistem ini. Masa berpantang
yang cukup lama dapat membuat pasangan tidak bisa
menanti dan melakukan hubungan pada waktu
berpantang.
Asuhan Keperawatan KB Metode Kalender

Kasus :
Ny.A berumur 34 tahun datang ke puskesmas segiri
dengan keluhan kurang nyaman ketika
menggunkan KB IUD, dia mengetahuai dari
tetangganya tentang KB tanpa menggunakan obat
dan alat yaitu metode kb kalender namun beberapa
tetangganya saat mengunkan metode kb kalender
ada yang tidak berhasil (memiliki anak). Ny.A ingin
mengkonsultasikan terkait kb kalender.
1. Pengkajian
O Biodata pasien :
O Nama : Ny. A
O Umur/usia : 34 Tahun
O Jenis Kelamin : Perempuan
O Agama : islam
Keluhan :
O Kurang nyaman pada penggunaan kb terdahulu
O Kurang informasi tentang penerapan kb kalender

2. Diagnosa Keperawatan
O Asietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan d.d
merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang
dihadapi
O Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
d.d menanyakan masalah yang di hadapin
3. Rencana Keperawatan
O a) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X24
jam maka asietas menurun dengan kriteria hasil :
O Verbalisasi kebingungan : menurun
O Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi : menurun
O Intervensi :
Reduksi Anseitas
1. Observasi
O Identifikasi kemampuan mengambil keputusan.
2.Terapeutik
O Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan
O Pahami situasi yang membuat ansietas dengarkan dengan
penuh perhatian.
O Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
O Motivasi mengindentifikasi situasi yang memicu kecemasa.
3. Edukasi
O Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
O Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
O Anjurkan mengungkapkan perasaan da persepsi.
2. a) setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1x24 jam maka defisit pengetahuan
membaik dengan keriteria hasil :
- perilaku sesuai anjuran : membaik
-verbalisasi minta dalam belajar : membaik
- pertanyaan tentang masalah yang dihadapi
-persepsi yang keliru terhadap masalah

b) Intervensi :
Edukasi kesehatan
1. Observasi
O Identifikasi kesiapan dan kemapuan menerima
informasi
2. Terapeutik
O Berikan kesempatan unuk bertanya
3. Edukasi
O Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai