ASUHAN KEPERAWATAN
PADA An.R DENGAN
GANGGUAN KEPUTIHAN ( FLOUR ALBUS)
Di SUSUN OLEH
NELA SAGITHA DEVI
2008056
ASUHAN KEPERAWATAN
“KEPUTIHAN “
A. Pengkajian
I. Identitas
Umur : 17 Tahun
Suku/bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Tanggal masuk :-
No.reg :-
Penanggung jawab
Nama : Ny. P
Umur : 55 Tahun
Suku/bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
1. Keluhan utama:
Pasien mengatakan merasakan adanya pengeluaran cairan/lendir yang berwarna putih dan
5. Riwayat reproduksi:
a. Riwayat haid:
b. Riwayat obsetri
n
Kehamilan
Kelurrga klien mengatakaan jika ada aggota keluarga yang sakit selalu di bawa ke
pelayanan kesehatan
ISSN 2338-4514
JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016 72
b. Pola nutrisi
c. Pola eliminasi
Bak
Bab
Frekuensi: 1 kali
Warna: kuning
Bau: khas
Konsisten: lunak
Keluhan: -
Klien mengatakan seblum nyeri haid biasanya melakukan kgitan membersihkan rumah
Keluhan: -
Persepsi diri:
Konsep diri:
8. Pemeriksaan fisik
Kesadaran
c. Nadi :80x/menit
d. Pernafasan : 22x/menit
f. BB : 66kg
g. TB :160cm
Dada:
A: suara vasikuler
P: suara normal
A: terdengar normal
Genitalia: -
Kulit:
9. Data penunjang-
Pemeriksaan dismenore
12. Diit
B. ANALISA DATA
ISSN 2338-4514
JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016 75
penyakitnya
gelisah
TD:120/80mmhg
N:60x/menit
S : 360C
RR:22x/menit
06-01- DS: Pasien Defisit pengetahuan Kurangnya terpapar
bingung dengan
penyebab
keputihan
gelisah
C. DIAGNOSAKEPERAWATAN
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Keperawatan
06-01-2021 gangguan Setelah dilakukan tindakan Ajarkan teknik non-
farmakologis(relaksasi nafas
dalam)
keputihan
06-01-2021 defisitpengetahuan Setelah dilakukan tindakan -Jelaskan penyebab
dan gejalakeputihan
E. Implementasi
Keperawatan
06-01-2021 gangguan - Mengajarkan teknik Ds: Pasien
mengikuti relaksasi
nafas dalam
-mengajarkan DS: pasien
buaya kooperatif
ISSN 2338-4514
JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016 77
informasi kooperatif
F. EVALUASI
P: Lanjutkan intervensi
-memberikan penkes/menjelaskan
tentang keputihan
gangguan rasanyaman S: pasien mengatakan
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
S:36 C
P: lanjutkan intervensi
Cecilya Kustanti*
ABSTRACT
Background: Whitish in adolescents is often found in adolescents who are less concerned about the
cleanliness and maintenance of the area genetalia.High rates of vaginal discharge in women and
girls in the world and in Indonesia, as well as the impact that fatal if not addressed properly so we
need a way / srategi to overcome white, one with consuming aloe vera jelly that has efficacy
Objective: To investigate the effect of Aloe Vera Jelly on the incidence of white girls.
research design using the design of treatment Time Series Design.Treatment respondents 35 people,
25 control respondents that was done in Suren Kulon village, Canden, Jetis, Bantul, Yogyakarta on
stage preparation was carried out in April 2015 and the implementation of activities in June 2015
Results: Based on the analysis of the decline in average order granting that aloe vera visible
difference was statistically significant with p = 0.001 p (= 0.05) between the treatment group and
the control group. A decrease in vaginal discharge that occurred in the treatment group -11.6211 of
pre-test to post-test.
ISSN 2338-4514
JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016 79
Conclusion: Giving Aloe Vera Jelly has an influence on discharge rate reduction experienced by
young women.
Keputihan pada remaja sering kali gejala keputihan setiap tahunnya, bahkan di
dijumpai pada remaja yang kurang Amerika Serikat 1 dari 8 remaja. Berdasarkan
daerah genetalia. Selain itu, keputihan juga Selatan, di daerah Bengal Selatan tentang
sering dijumpai pada remaja usia 12-14 tahun tingkat pengetahuan kebersihan organ
dimana remaja mengalami menstruasi yang reproduksi saat menstruasi dari 160 anak
bahwa 5% dari remaja di dunia terjangkit pengetahuan baik, sedangkan 97,5% tidak
mengetahui tentang kebersihan alat membersihkan daerah vaginanya. Jika keputihan
reproduksi saat menstruasi.2 yang terjadi tidak segera diatasi maka banyak
Di Indonesia sendiri, jumlah wanita akibat yang terjadi meliputi, kurang percaya diri
yang mengalami keputihan ini sangat besar, dikarenakan keputihan yang terjadi terus
lebih dari 75% wanita di Indonesia pernah menerus, gatal-gatal didaerah kemaluan, radang
kemandulan dalam jangka panjang.7 Indonesia, serta dampaknya yang fatal apabila
Peran Pemerintah dalam hal ini tidak ditanggulangi dengan baik sehingga
36 tahun 2009 pasal 1, bahwa kesehatan mengkonsumsi agar-agar lidah buaya yang
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, memiliki khasiat tanpa efek samping.
lidah buaya
rancangan Time Series Design. Desain ini O5,O6,O7,O8 : Pengukuran pada kelompok
buaya
Bentuk rancangan sebagai berikut :
O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7
Populasi dalam penelitian ini adalah menganalisa data dengan menggunakan uji
seluruh Pemudi Karang Taruna Dusun independent sample t test. Hasil analisis
Suren Kulon, Canden, Jetis, Bantul, dengan uji independent sample t test dapat
yang berkorelasi.
karakteristik responden
pada jenis kelamin perempuan dan Agar-Agar Lidah Buaya post test pada
kelompok umur ≤ 21 tahun, memiliki rerata perempuan terjadi penurunan yang signifikan
Pemberian Agar-Agar Lidah Buaya pre (secara statistik), yaitu: 11,69 ± 2,77. Pada
kelamin perempuan.
tanpa mempertimbangkan
kontrol
Kelompo
Kelompok
k Berdasar hasil analisis mengenai penurunan
kontrol
pre 26,3158 21,6875
perlakua rerata pemberian Agar agar lidah buaya terlihat
post 10,6947 25,1042
n perbedaan yang bermakna secara statistik dengan p =
selisih - 11,6211 2,4167
0,001 p (= 0,05) antara kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol.
ini membuktikan bahwa ternyata Pemberian melainkan salah satu tanda dan gejala dari suatu
Agar-Agar Lidah Buaya mempunyai pengaruh penyakit organ reproduksi wanita.10 Keputihan
terhadap penurunan angka keputihan yang (Fluor albus) yang fisiologis tidak memberi
dialami remaja putri. Remaja putri mengatakan dampak pada wanita. keputihan yang
merasa tidak nyaman karena menunjukkan mengobati luka bakar, dan infeksi. Lidah buaya
keluhan berbau busuk, gatal, vulva terasa dalam bentuk segar selalu digunakan Cleopatra
terhadap antibiotik.12
penyakit.12
KESIMPULAN
keperawatan.
2. Widyastuti, Y.. Kesehatan Reproduksi Wanita, Yogyakarta :Fitramaya.2009.
School, Terjemahan: Siti Nurul Qomariyah. Retrieved Mei 26, 2013. 2009.
4. Nurul, Siti Qomariyah dkk. Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) PadaPerempuan Indonesia.
Depok; Pusat Komunikasi Kesehatan Perspektif Gender bekerjasama dengan Ford Foudation.2005.
5. Maghfiroh,K. Hubungan Pengetahuan tentang Keputihan dengan Penanganan Keputihan pada siswi
Pondok Pesantren Darul Hasanah Kali Kondang Demak 2010. D III Kebidanan : Univeritas
2008.
endang. pdf. 28
Publishing. 2005.
ABSTRAK
Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari liang vagina di luar kebiasaan, baik
berbau ataupun tidak, serta disertai rasa gatal setempat. Adapun faktor perilaku yang
mempengaruhi keputihan adalah sikap, motivasi, keterpaparan informasi, dan peran orang tua
terhadap vulva hygiene. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan sikap, motivasi,
keterpaparan informasi, dan peran orang tua terhadap vulva hygiene dengan keputihan pada
remaja putri di SMAS Pertiwi Kota Jambi tahun 2018. Jenis penelitian ini mengggunakan
metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah
seluruh siswi kelas X dan XI di SMAS Pertiwi Kota Jambi yang berjumlah 86 orang. Sampel
yang diambil dalam penelitian ini adalah total populasi. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan data primer dengan kuesioner. Analisa data menggunakan uji
statistik chi- square. Hasil penelitian terdapat hubungan sikap (p value = 0,001), motivasi (p
value = 0,029), keterpaparan informasi (p value = 0,000), peran orang tua (p value = 0,006),
vulva hygiene (p value = 0,001) dengan keputihan. Untuk uji statistik logistic regression
terdapat variabel paling dominan pengaruhnya terhadap keputihan pada remaja putri di SMAS
Pertiwi Kota Jambi, yaitu variabel keterpaparan informasi dengan p value = 0,056. Kesimpulan
dari penelitian ini terdapat variabel keterpaparan informasi secara simultan dengan variabel
vulva hygiene mempengaruhi keputihan. Saran pada remaja putri untuk mengetahui penyebab
dan bahaya keputihan sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas kesehatan terutama
kesehatan reproduksi.
Kata Kunci : Keputihan, sikap, motivasi, keterpaparan informasi, peran orang tua, vulva hygiene
ABSTRACT
Vaginal discharge is out fluid besides blood from vaginal glands outside the habit, either
smelling or not, and accompanied by a local itch. The treatment factors that affect vaginal
discharge are attitude, motivation, exposure of information, and parents of vulva hygiene. The
exposure, and the role of parents to vulva hygiene with vaginal discharge at adolescent girls at
SMAS Pertiwi of Jambi city 2018. This type of research uses analytic survey method with cross
sectional approach. Population of this research is all schoolgirl class X and XI in SMAS Pertiwi
Jambi which amounted to 86 people. The sample taken in this study is total population data
collecting technique in this study using primary data with questionnaire data analysis using chi
square statistic. The result of the research is attitude relationship (p value 0,001), motivation (p
value 0,029), exposure of information (p value 0,000), parents role (p value 0,006), vulva
hygiene (p value 0,001) with vaginal discharge. For statistic logistic regression there is the most
dominant variable to the vaginal discharge of female adolescent in SMAS Pertiwi of Jambi city,
that is the variable of information exposure with p value - 0,056. The conclusion of this study is
that the variable of information exposure simultaneously with the vulva hygiene variable affects
vaginal discharge. Advice on young women to know the causes and dangers of vaginal discharge
vulva hygiene
Pendahuluan kebersihan vulva adalah untuk membuat vulva tetap
Kesehatan reproduksi remaja putri kering, bebas dari infeksi dan iritasi (luka) yang dapat
terutama dalam menjaga dan merawat organ membuat vulva menjadi merah, bengkak, panas atau
orang tua, tingkat pendidikan orang tua, dan Jumlah wanita di dunia yang pernah mengalami
peran orang tua terutama ibu dalam keputihan 75%, sedangkan wanita Eropa yang mengalami
memberikan pendidikan kesehatan reproduksi keputihan sebesar 25%. Di Indonesia sebanyak 75%
sehingga remaja putri dapat mengetahui dan wanita pernah mengalami keputihan minimal satu kali
merawat organ reproduksi21. Keputihan dalam hidupnya dan 45% di antaranya bisa mengalami
adalah keluarnya cairan selain darah dari keputihan sebanyak dua kali atau lebih6. Lebih dari 70%
liang vagina di luar kebiasaan, baik berbau wanita Indonesia mengalami keputihan yang disebabkan
ataupun tidak, serta disertai rasa gatal oleh jamur dan parasit seperti cacing kremi atau protozoa
setempat. Penyebab keputihan dapat secara (Trichomonas vaginalis). Angka ini berbeda tajam
normal (fisiologis) yang dipengaruhi oleh dengan Eropa yang hanya 25% saja karena cuaca di
hormon tertentu. Cairannya berwarna putih, Indonesia yang lembab sehingga mudah terinfeksi jamur
tidak berbau, dan jika dilakukan pemeriksaan Candida albicans yang merupakan salah satu penyebab
laboratorium tidak menunjukkan adanya keputihan. Jamur dan bakteri banyak tumbuh dalam
Akibat kebersihan vulva yang tidak terjaga merupakan daerah tertutup dan berlipat, sehingga lebih
akan mempengaruhi seorang perempuan mudah untuk berkeringat, lembab dan kotor.
keputihan berulang, maka wanita yang tidak benar terhadap keputihan. Persepsi
harus selalu menjaga kebersihan dan sikap yang tidak tepat akan
putri yang mengalami keputihan siswi SMA Tunas Patria Ungaran didapatkan
di Puskesmas Putri Ayu yaitu bahwa ada hubungan yang antara sikap dan
pada tahun 2015 terdapat angka perilaku remaja dalam upaya pencegahan
Putri Ayu pada tahun 2017 berdasarkan uji statistik chi- square
hygiene dengan cara membasuh gatal pada vagina dan tahu dampak tidak
vagina dari arah depan ke melakukan vulva hygiene yaitu infeksi dan
lainnya membersihkan vagina dengan Semua wanita dengan segala umur dapat mengalami
sabun24. Penelitian ini bertujuan untuk keputihan. Keputihan dibedakan menjadi 2 yaitu,
mengetahui hubungan antara sikap, motivasi, keputihan fisiologis dan keputihan patologis. Keputihan
keterpaparan informasi, dan peran orang tua Fisiologis yaitu sekret yang keluar dari vagina yang
terhadap vulva hygiene secara simultan encer, tidak berbau busuk dan berwarna jernih atau putih,
dengan keputihan pada remaja putri di SMAS menjadi kekuningan bila kontak dengan udara yang
Pertiwi Kota Jambi tahun 2018 disebabkan oleh proses oksidasi. Keputihan fisiologis
darah dari liang vagina di luar kebiasaan, baik Keputihan patologis dikatakan tidak normal jika terjadi
berbau ataupun tidak, serta disertai rasa gatal peningkatan volume (khususnya membasahi pakaian),
setempat. Penyebab keputihan dapat secara cairan yang keluar sangat kental dan berubah warna, bau
normal (fisiologis) yang dipengaruhi oleh yang menyengat, jumlahnya yang berlebih dan
hormon tertentu. Cairannya berwarna putih, menyebabkan rasa gatal, nyeri serta rasa sakit dan panas
tidak berbau, dan jika dilakukan pemeriksaan saat berkemih. Keputihan yang abnormal bisa disebabkan
3
oleh infeksi / peradangan yang terjadi karena dalam vagina, menggunakan celana dalam
mencuci vagina dengan air kotor, yang menyerap keringat, mengganti celana
pemeriksaan dalam yang tidak benar, dalam minimal dua kali sehari, tidak
pemakaian pembilas vagina yang berlebihan, menggunakan celana dalam yang terlalu
pemeriksaan yang tidak higienis, dan adanya ketat, mengeringkan alat kelamin dengan
Remaja Perempuan atau vulva hygiene adalah daerah vagina ke arah anus untuk mencegah
tidak memasukkan benda asing ke kotoran dari anus masuk ke vagina, tidak
diperoleh dari pengalaman sendiri aspek yang sangat penting dalam perubahan
atau dari orang lain yang paling perilaku kesehatan, yaitu dengan adanya
lain atau objek lain. Sikap positif kesadaran masyarakat remaja yang pada
tidak selalu terwujud dalam suatu pelayanan kesehatan (PKPR), karena adanya
keinginan yang terdapat pada diri informasi bahwa adanya fasilitas pelayanan
maka diharapkan para remaja mau media elektronik (radio, TV, internet) dan media cetak
memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut, seperti majalah, surat kabar, buletin dan sebagainya.
dan bahkan menganggap sebagai suatu Sumber informasi tersebut akan berdampak positif
Sumber informasi lain yang juga sebagai jawabkan, tetapi sebaliknya informasi yang salah dan dari
hiburan dan ini paling banyak di manfaatkan sumber yang tidak bisa dipertanggung jawabkan dapat
yaitu media massa. Berdasarkan jenis media menyesatkan dan mempengaruhi perilaku seseorang
massa dikelompokkan menjadi dua yaitu, menjadi tidak benar. Untuk mengimbanginya maka
5
pemerintah dan pihak-pihak terkait mengeksplorasi diri sehingga dengan sendirinya
menyediakan fasilitas sumber informasi yang keterikatan dengan orang tua berkurang. Dukungan orang
benar dan tepat10. tua, sangat bermanfaat bagi perkembangan remaja. Orang
Orang tua diharapkan dapat menjadi media Tua harus memberikan informasi pada remaja masalah
komunikasi untuk memberikan informasi dan kesehatan reproduksi, pada remaja sering dikonotasikan
pelatihan moral bagi pemahaman dan sebagai pendidikan seks dimana sebagaian besar
lainnya19.
Jenis penelitian ini merupakan menggunakan data primer yaitu data yang
pendekatan metode cross adalah data yang diperoleh dari pihak lain.
untuk mempelajari dinamika yang diambil dari SMAS Pertiwi Kota Jambi.
suatu saat/point time approach20. vulva hygine) dan dependen (keputihan), data
Sampel dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan
penelitian ini adalah total menggunakan uji statistik Chi square dengan
Tabel 2
Sikap
8
No Sikap Frekuensi Persentase (%)
Peran Orang Tua
1 Negatif 53 61,6
2 Positif 33 38,4 Diketahui bahwa dari 86
Total 86 100
responden memiliki orang tua yang
Tua i e (%)
1 Tidak Berperan 53 61,6
2 Berperan 33 38,4
Total 86 100
Vulva Hygiene
tinggi T
No Motivasi Frekuensi Persentase (%)
adalah sebesar 33 responden (38,4%). a
1 Rendah 53 61,6
9
2 Tinggi 33 38,4
Total 86 100
(37,2%
). Tabel 6
No Vulva Frekuensi Persentase (%)
Hygiene
1 Kurang 54 62,8
baik
2 Baik 32 37,2
Total 86 100
Keterpaparan Informasi
keterpaparan informasi
Analisis Bivariat secara statistik pada alpa 5% artinya ada hubungan yang
Hubungan Sikap dengan Keputihan signifikan antara sikap secara parsial dengan keputihan
0,029 maka dapat disimpulkan bahwa secara orang (3,8%). Dari 34 responden yang
statistik pada alpa 5% artinya ada hubungan terpapar namun pernah mengalami keputihan
yang signifikan antara motivasi secara parsial berjumlah 21 orang (61,8%), dan yang
dengan keputihan remaja putri di SMAS terpapar tidak pernah mengalami keputihan
Pertiwi Kota Jambi tahun 2018. Dari data berjumlah 13 orang (38,2%).
analisis diperoleh pula nilai Odd Ratio (OR) Hasil uji statistik menunjukkan p value =
= 4,174 artinya responden yang memiliki 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa secara
motivasi rendah mempunyai kecenderungan statistik pada alpa 5% artinya ada hubungan
dibandingkan dengan responden yang secara parsial dengan keputihan pada remaja
Hubungan keterpaparan informasi dengan 2018. Dari data analisis diperoleh pula nilai
pada remaja putri diperoleh bahwa dari 52 keputihan dibandingkan dengan responden
Keputihan
berjumlah 49 orang (92,5%) dan tua secara parsial dengan keputihan remaja
yang orang tuanya tidak berperan putri di SMAS Pertiwi Kota Jambi tahun
tidak pernah mengalami 2018. Dari data analisis diperoleh pula nilai
(7,5%). Dari 33 responden yang yang orang tuanya tidak berperan mempunyai
kurang baik pernah mengalami keputihan Hasil uji statistik menunjukkan p value = 0,001 maka
berjumlah 51 orang (94,4%) dan yang kurang dapat disimpulkan bahwa secara statistik pada alpa 5%
baik tidak pernah mengalami keputihan artinya ada hubungan yang signifikan antara vulva
berjumlah 3 orang (5,6%). Dari 32 responden hygienesecara parsial dengan keputihan pada remaja putri
yang baik namun pernah mengalami di SMAS Pertiwi Kota Jambi tahun 2018. Dari data
keputihan berjumlah 20 orang (62,5%), dan analisis diperoleh pula nilai Odd Ratio (OR) = 10,200
yang baik tidak pernah mengalami keputihan artinya responden yang kurang baik mempunyai
dengan responden yang baik. Analisis dengan variabel vulva hygiene mempengaruhi keputihan
hygiene.
di SMAS Pertiwi Kota Jambi dan kuman lainnya. Selain itu ada kebiasaan
hasil uji statistik diperoleh nilai p dalam psikologi sosial untuk menentukan
albus.
terhadap penanganan dan pencegahan agar yang baik dan tidak baik dalam hal masalah penanganan
terhindar dari keputihan tidak normal. keputihan dengan cara memberikan pengetahuan dan
Dalam hal ini sebagian besar sikap menanamkan nilai-nilai serta persepsi positif. Hal ini
responden negatif, kemungkinan karena dapat dilakukan dengan memberikan leaflet dan informasi
kurangnya informasi yang didapat. Sebagian dalam upaya memberikan pengetahuan secara luas agar
menganggap remeh, tidak peduli atau kurang terbentuk sikap yang positif.
kesadaran terhadap informasi yang didapat Selain itu diharapkan petugas kesehatan juga ikut
tentang keputihan. Hal ini tentu dapat berperan aktif dalam penanganan sikap responden
membuat persepsi yang menyimpang terhadap masalah keputihan agar tidak membuat perilaku
terhadap masalah keputihan. Kurangnya responden menjadi kurang baik. Dengan sikap yang
kesadaran diri untuk mencari informasi positif ini dapat mempermudah responden untuk
mengenai keputihan dapat menyebabkan menambah informasi mereka tentang keputihan. Jika
sikap responden tersebut masih belum ke arah responden bersikap tidak baik berkenaan dengan
Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk yang tidak baik pula dalam melakukan vulva hygiene.
pada Remaja Putri SMAS Pertiwi Kota apotik Kota Yogyakarta, berdasarkan hasil
Hasil uji statistik menunjukkan p value = statistik diperoleh nilai p value = 0,000,
0,029 maka dapat disimpulkan bahwa secara berarti terdapat hubungan yang signifikan
statistik pada alpa 5% artinya ada hubungan antara motivasi dengan perilaku
Hasil penelitian ini sesuai dengan Motivasi adalah keinginan yang terdapat
penelitian yang dilakukan Widayati (2006) pada diri seseorang individu yang
keputihan.
dari orang tua tentang vulva SMAS Pertiwi Kota Jambi tahun 2018
mengenai keputihan masih sangat statistik pada alpa 5% artinya ada hubungan
kesehatan, orang tua, dan pihak secara parsial dengan keputihan pada remaja
sekolah sehingga motivasi remaja putri di SMAS Pertiwi Kota Jambi tahun
lebih baik lagi, karena jika penelitian yang dilakukan Badaryati (2012)
keputihan patologis pada siswi SLTA atau Di masa kini informasi sangat mempengaruhi tindakan
sederajat di Kota Banjarbaru, berdasarkan yang akan diambil oleh seseorang. Informasi sangat
hasil penelitian tersebut didapatkan hasil uji dibutuhkan oleh semua masyarakat termasuk para remaja.
statistik diperoleh nilai p Value = 0,001 Informasi bisa diperoleh dari berbagai sumber seperti
berarti terdapat hubungan yang signifikan orang tua, guru, tenaga kesehatan, media cetak dan media
perilaku pencegahan dan penanganan Dari hasil penelitian menunjukkan banyak responden
remaja putri kurang memiliki keinginan untuk remaja putri di SMA Negeri Calang Kabupaten Aceh
mencari informasi mengenai kesehatan organ Jaya, berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan
reproduksinya. Sehingga mereka tidak hasil uji statistik diperoleh nilai p Value = 0,000 berarti
melakukan vulva hygiene dengan cara yang terdapat hubungan yang signifikan antara peran orang tua
tepat dan dapat menimbulkan keputihan. Jika dengan kejadian keputihan (flour albus).
keluarga yang terdiri dari ayah, adanya peran orang tua, remaja dapat
ibu dan merupakan hasil dari mengendalikan dirinya agar hidup sehat dan
bertingkah laku baik, dan mereka Keputihan pada Remaja Putri SMAS
dari orang tua terhadap masalah 0,051 maka dapat disimpulkan bahwa secara
Peran orang tua sangat penting parsial dengan keputihan remaja putri SMAS
diberikan oleh orang tua kepada penelitian tersebut didapatkan hasil uji
hygiene organ reproduksi dengan seperti mencuci dengan air kotor, memakai
menyerap keringat, jarang mengganti celana remaja putri di SMAS Pertiwi Kota Jambi tahun 2018.
dalam, dan tidak sering mengganti pembalut Kedua variabel tersebut adalah variabel keterpaparan
pada saat menstruasi maka akan informasi dan vulva hygiene, yang paling besar
Remaja putri dengan vulva hygiene baik keterpaparan informasi. Bila dilakukan urutan sebagai
rata – rata tidak mengalami keputihan. berikut: keterpaparan informasi Odd Ratio (OR) : 13,403
Perawatan vulva yang baik maka dapat (95 % CI: 0,936-191,861) dengan p = 0,056, vulva
mencegah terjadinya keputihan, selain itu hygiene Odd Ratio (OR) : 1,175 (95 % CI: 0,106-12.997)
Model Penentu terhadap Keputihan pada Dari uji interaksi, terlihat adanya interaksi antara
Remaja Putri SMAS Pertiwi Kota Jambi keterpaparan informasi dan vulva hygiene (p = 0,001).
Dari hasil analisis regresi logistik pada antara keterpaparan informasi dengan keputihan, maka
model keempat atau model akhir (fit model) model penentu dalam keputihan remaja putri adalah
didapat dua variabel yang bermakna secara model yang terdiri dari dua variabel keputihan remaja
statistik hubungannya dengan keputihan pada putri yang disertai adanya interaksi.
20
Dapat disimpulkan bahwa dari diseleksi dengan variabel independen lainnya
keseluruhan proses analisis yang telah tetap mempunyai hubungan yang bermakna
keputihan remaja putri ternyata ada satu interpretasi bahwa responden yang
keputihan pada remaja putri di SMAS Pertiwi mengalami keputihan, setelah diseleksi
Kota Jambi tahun 2018, yaitu variabel dengan variabel vulva hygiene, artinya dalam
2018
Kesimpulan
keputihan pada remaja putri di keputihan pada remaja putri di SMAS Pertiwi
SMAS Pertiwi Kota Jambi tahun Kota Jambi tahun 2018, ada hubungan yang
2018, ada hubungan yang signifikan antara peran orang tua secara
parsial (p value = 0,001) dengan = 0,006) dengan keputihan pada remaja putri
keputihan pada remaja putri di di SMAS Pertiwi Kota Jambi tahun 2018, ada
SMAS Pertiwi Kota Jambi tahun hubungan yang signifikan antara vulva
signifikan antara motivasi secara dengan keputihan pada remaja putri di SMAS
parsial (p value = 0,029) dengan Pertiwi Kota Jambi tahun 2018, ada variabel
SMAS Pertiwi Kota Jambi tahun informasi dengan OR: 13,403 nilai p value
Pertiwi Kota Jambi tahun 2018. Kepada Kepala Sekolah SMAS Pertiwi Kota
Jambi
Saran
Mengetahui pentingnya faktor - faktor yang
Secara Teoritis
berhubungan dengan keputihan remaja putri sehingga
Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dapat dijadikan dasar dalam menyusun kebijakan yang
serta sebagai penambah literatur khususnya berorientasi dalam meningkatkan mutu pendidikan,
tentang keputihan pada remaja putri sehingga dapat menjual jasa pendidikannya secara
22
optimal dan menjadikan SMAS Pertiwi Kota 2. Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian, suatu
lebih berupaya untuk meningkatkan kualitas pada siswi SMA Negeri 4. Semarang: Universitas
kesehatan reproduksi
DAFTAR PUSTAKA
Bandung: Mujahid
23
Banjarbaru. Depok: kejadian keputihan. Jambi
PGRI. Pekanbaru :
Pekanbaru. Diakses 10
Januari 2018
Kesehatan reproduksi
Salemba Medika
Rineka Cipta
25
17. Notoatmodjo, S. (2005). Metode penelitian
Cipta
Jambi
Sasaran : Remaja
Waktu : 30 menit
Tempat : RumahNy.P”
1. Tujuan
a. Tujuan umum
tentang:
2. Materi
a. Pengertian keputihan
b. Klasifikasi keputihan
c. Gejala-gejala keputihan
d. Penyebab keputihan
3. Media
a. Liflet
b. Lembar Balik
No Tahapan / proses Kegiatan penyuluhan Waktu
1. Pembukaan :
Perkenalan
4. Kegiatan Penyuluhan
Memperkenalkan diri 5 Menit
Menyampaikan tujuan
Tujuan
menjelaskanpersetujuan
Kontak waktu dan strategi waktu dan strategi
penyuluhan penyuluhan
2. Materi :
3. Penutup:
Evaluasi
c. Jumlah : 3 Essay
Jawaban :
1) Keputihan adalah cairan atau sekret kental yang keluar dari vagina. 2) Penyebab
b. Membilas vagina dari arah yang salah. Yaitu dari arah anus ke arah depan vagina
e. Stress
3) Gejala- gejala dari keputihan seperti Keluarnya cairan berwarna putih kekuningan atau putih
kelabu dari saluran vagina dan pada penderita tertentu dapat disertai rasa gatal.
f. Penatalaksanaan dan Cara Mencegah Keputihan
a) Penatalaksaan keputihan
keputihan
parasit.
b) Keputihan dapat dicegah dengan cara sebagai berikut:
dalam
tukaran handuk ).
umum.
Jalani Pola hidup sehat, cukup tidur, olah raga teratur, makan