Anda di halaman 1dari 21

AUB E.

C
MIOMA
UTERI

Gena Yustina Farika

113170029
Pendahuluan

Mioma adalah tumor jinak otot polos yang terdiri atas unsur-unsur otot,
berupa sel-sel otot polos serta jaringan pengikat fibroid dan kolagen. Neoplasma
jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga
dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibromioma, leiomioma, ataupun fibroid.
Menurut letaknya, mioma dapat kita dapati sebagai mioma submukosum, mioma
intramural, dan mioma subserosum. Kejadian mioma uteri paling banyak ditemui
pada umur 35-45 tahun, kurang lebih sebesar 25%.
Status Pasien

– IDENTITAS PASIEN

– Nama : Ny. S

– Umur : 39 Tahun

– Alamat : Cangkuang, Babakan, Cirebon, Jawa Barat

– Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

– Agama : Islam

– Pendidikan terakhir : SMP

– Status : Sudah Menikah

– Tanggal pemeriksaan : 02 Juli 2019

– Nama Suami : Tn. W

– Umur : 48 tahun

– Alamat : Cangkuang, Babakan, Cirebon, Jawa Barat

– Pekerjaan : Petani

– Agama : Islam

– Pendidikan terakhir : SMP

– Status : Sudah Menikah


Anamnesis

Keluhan Utama
Haid selama 11 hari tidak berhenti.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli Kebidanan RSUD Waled Kabupaten Cirebon pada tanggal 02 Juli
2019, dengan keluhan gangguan haid yang berlangsung selama 11 hari yg lalu dengan darah yang
keluar banyak, keluhan dirasakan hilang timbul. Awalnya pasien merasakan benjolan sejak 2 tahun
yang lalu, benjolan diperut bagian bawah yag awalnya kecil tetapi semakin hari semakin
membesar. Dalam sebulan haid sebanyak 1 kali. Setiap haid lamanya 5-6 hari, namun pada 2
minggu yang lalu lamanya haid yaitu 11 hari. Setiap hari ganti pembalut + 4 sampai 5 kali, sakit
perut saat haid. Riwayat keputihan tidak ada.
Keluhan saat ini pasien mengeluhkan pusing (+), lemas badan (+), nyeri perut bagian
tengah dan bawah (+), mual (-), muntah (-), pandangan terasa kabur (-), demam (-).
Riwayat Penyakit Ibu Riwayat Menstruasi
– Riwayat Penyakit Jantung : disangkal – Menarche : 13 tahun (kelas 7 SMP)
– Riwayat Penyakit DM : disangkal – Siklus Haid : Teratur
– Riwayat Penyakit Hipertensi : disangkal – Panjang Siklus : 28 hari
– Riwayat Operasi : disangkal – Lama : 5-6 hari
– Riwayat Kuretase : disangkal – Dismenorhea : tidak ada
– Riwayat Abortus : disangkal – Banyak : 4 – 5 pembalut/hari
Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Kontrasepsi
– Riwayat Hipertensi dalam Keluarga: disangkal – Pasien belum pernah menggunakan kontrasepsi apapun.
– Riwayat Diabetes Melitus dalam Keluarga : Riwayat Pernikahan
disangkal
– Pasien sudah menikah 6 tahun lamanya dengan satu kali menikah.
– Riwayat Penyakit Jantung dalam Keluarga : disangkal
Riwayat Ginekologi
– Riwayat kanker, kista ovarium, mioma uteri, perdarahan pervaginam
diluar menstruasi disangkal.
Riwayat Sosial
– Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga dengan status ekonomi
yang cukup.
Pemeriksaan Fisik

– Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Compos mentis Status Ginekologi:


– Vital Sign : - Tekanan Darah : 120/80 mmHg – Inspeksi : Terdapat perdarahan pervaginam
– – Palpasi : Terdapat nyeri tekan, teraba massa, immobile
– Nadi : 82 x/menit
– Pernafasan : 20 x/menit

– Suhu : 36,8 ºC

– Kepala : Normocephal
– Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik(-/-) Jantung :
DBN

– Paru : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-) Abdomen


: Inspeksi : Bekas SC (-)

– Palpasi : nyeri tekan (+)

– Perkusi : DBN
– Auskultasi : Peristaltik usus (+)

– Ekstremitas : Edema (-/-)


Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium & USG
Laboratorium Pemeriksaan USG:
– Pemeriksaan laboratorium tanggal 06/07/2019 : Hemoglobin
: 10,2 g/dl

– Eritrosit : 4,05 juta/uL

– Hematokrit : 33 %

– Leukosit : 7,2 ribu/mm3

– Trombosit : 472 ribu/mm3

Indeks Eritrosit

– MCV : 56,2 fL

– MCH : 20,7 pg

– MCHC : 31,2 %

– RDW-CV : 26,4 % Uterus membesar dengan ukuran ukuran 12,70 x


Hitung Jenis Leukosit

– Basofil :0%
9,20 cm, adneksa sulit dinilai. Kesan mioma uteri
– Neutrofil :0%

– Limfosit : 29 %

– Eosinofil : 2%

– Monosit : 7
Resume

Pasien datang ke Poli Kebidanan RSUD Waled Kabupaten Cirebon pada tanggal 02 Juli
2019, dengan keluhan gangguan haid yang berlangsung selama 11 hari yg lalu dengan darah yang
keluar banyak, keluhan dirasakan hilang timbul. Awalnya pasien merasakan benjolan sejak 2 tahun
yang lalu, benjolan diperut bagian bawah yag awalnya kecil tetapi semakin hari semakin
membesar. Dalam sebulan haid sebanyak 1 kali. Setiap haid lamanya 5-6 hari, namun pada 2
minggu yang lalu lamanya haid yaitu 11 hari. Setiap hari ganti pembalut + 4 sampai 5 kali, sakit
perut saat haid. Riwayat keputihan tidak ada.
Keluhan saat ini pasien mengeluhkan pusing (+), lemas badan (+), nyeri perut bagian
tengah dan bawah (+), mual (-), muntah (-), pandangan terasa kabur (-), demam (-).
Pada pemeriksaan fisik di IGD ditemukan tekanan darah pasien 120/80 mmHg,
konjungtiva anemis (-), pada abdomen ditemukan nyeri tekan (+), teraba massa, immobile. Pada
pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 10,2 gr/dl. Kemudian dilakukan USG terlihat Uterus
membesar dengan ukuran ukuran 12,70 x 9,20 cm, adneksa sulit dinilai. Kesan mioma uteri.
Diagnosis Kerja
– AUB e.c Suspek Mioma Uteri

Terapi
– Histerektomi

PROGNOSIS
– Quo Ad Vitam : dubia ad bonam
– Quo Ad Functionam : dubia
– Quo Ad Sanationam : dubia
Definisi mioma uteri

– Mioma uteri adalah tumor jinak otot polos uterus yang terdiri dari agregasi
besar matriks ekstraselular, kolagen, elastin, fibronectin dan proteoglikan,
disertai oleh jaringan fibrosa akibat stimulasi estrogen berlebihan.

ATAU
– Leiomioma uteri
– Fibromioma uteri
– Uterine Fibroid
Anatomi Uterus

– Panjang 7-7,5 cm  Tebal 1,25 cm.


– Lebar di atas 5,25 cm  Berat 57 gram.
Klasifikasi Mioma Uteri

– Mioma Uteri Subserosum


– Mioma Uteri Intramural/interstitial
– Mioma Uteri Submukosum
Mioma Submukosa
 Letak : Tumbuh di bagian bawah endometrium
 Mioma submukosa dapat bertangkai yang dinamakan mioma geburt
 Mioma geburt sering mengalami nekrosis dan ulserasi
Mioma Subserosa
 Letak : Di bawah serosa
 Dapat menyebabkan perdarahan intraabdominal
 Mioma subserosa yang dapat timbul di antara dua ligamentum
Dinamakan mioma intraligamenter
 Mioma subserosa dapat yang bertangkai dinamakan
mioma pedunculatio
 Mioma pedunculatio
dapat terjadi torsi

Mioma Intraligamenter
Lokalisasi Mioma Uteri

 Cervical
 Corporal
Etiologi
– Belum di ketahui secara pasti .
– Mutasi somatik
– Translokasi antara kromosom 12,14
– delesi kromosom 7
– Trisomi kromosom 12
– Faktor predisposisi :
1. Estrogen
2. Usia Produktif
RISK FACTORS

– Umur
– Faktor Hormonal Endogen
– Riwayat Keluarga
– Berat badan
– Diet
– Rokok
– Trauma pada uterus
Diagnosa
Menegakan diagnosa
1. Gejala Klinis  Perdarahan/Menorrhagia (gg. kontraksi otot uterus)  anemia
Nyeri abdomen (oklusi PD, proses radang, torsi mioma)
Adanya penekanan pada organ pelvic (Gangguan BAB dan BAK) :
- sering berkemih, retensio urin, dysuria
- konstipasi, nyeri saat defekasi
Infertilitas ( oklusi tuba, gg. kontraksi uterus, mengganggu proses
impantasi
2. Pemeriksaan Fisik
- Palpasi Abdomen : Teraba tumor keras, bentuk tidak teratur, immobile, tidak nyeri.
- Pelvic
3. Pemeriksaan Penunjang
- USG
Penatalaksanaan
– Pengobatan Konservatif
Pada mioma ukuran kecil atau wanita premenopause dilakukan observasi
– Pengobatan medikamentosa
Gonadotropin releasing hormone (GnRH) agonis (triptorelin). Pengobatan GnRH agonis selama
16 minggu pada mioma uteri menghasilkan degenerasi hialin di miometrium hingga uterus
menjadi kecil
– Pengobatan Operatif
a.Miomektomi
Dilakukan bila masih ingin memiliki keturunan
Syarat : Harusnya dilakukan kuretasi lebih dulu  menghilangkan kemungkinan keganasan
b.Histerektomi
Dilakukan pada mioma yg besar atau multiple
Syarat : Pasien menyetujui untuk tidak bisa memiliki anak lagi
c.Ligasi dan ekstirpasi

Anda mungkin juga menyukai