Anda di halaman 1dari 19

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Alternatif Pemecahan Masalah


3.1.1 Perencanaan Pemecahan Masalah yang dipilih (P1)
A. Analisis Masalah

No. Masalah Analisis Rencana Tindak lanjut Monitoring Evaluasi Action


Penyebab tindak lanjut
1. Banyak warga Memberikan Petugas Petugas Masyarakat di Penyuluhan
Yang tidak konseling kesehatan kesehatan Desa Tegalsari tentang gizi
mengetahui tentang memberikan memberikan sudah sudah
Cakupan
pentingnya pentingnya penyuluhan konseling diberikan diberikan oleh
Keluarga
pemenuhan ASI esklusif di tentang tentang penyuluhan petugas
Sadar
kebutuhan ASI Desa Tegalsari kebutuhan ASI manfaat kadar tentang gizi kesehatan
ASI
esklusif pada esklusif ASI kepada sesuai dengan
Esklusif
bayi masyarakat di jadwal.
desa Tegalsari.
2. Tidak semua Memberikan Petugas Petugas Orang tua di Pemberian
orang tua konseling kesehatan kesehatan desa tegalsari konseling
sadar akan tentang memberikan memberikan sudah tentang
pentingnya pentingnya penyuluhan konseling diberikan pentingnya
Cakupan dukungan dukungan tentang tentang penyuluhan dukungan
dukungan kelurga keluarga pentingnya pentingnya tentang keluarga
keluarga terhadap terhadap dukungan dukungan pentingnya terhadap
terhadap pemberian ASI pemberian ASI keluarga keluarga dukungan pemberian ASI
Esklusif Esklusif keluarga Esklusif

3. Tidak semua Memberikan Petugas Petugas Ibu hamil di Pemberian


keluarga, konseling kesehatan kesehatan Desa Tegalsari konseling
mengetahui tentang memberikan memberikan sudah tentang
Cakupan
pentingnya manfaat dari penyuluhan konseling diberikan manfaat dari
pengetahuan
manfaat ASI ASI Esklusif tentang tentang penyuluhan ASI Esklusif
keluarga
Esklusif manfaat dari manfaat dari tentang oleh petugas
tentang ASI
ASI Esklusif ASI Esklusif manfaat dari kesehatan
Esklusif
di Desa ASI Esklusif sesuai jadwal
Tegalsari
Pengumpulan data Temu wicara dengan bidan desa dan
permasalahan keseharian di pemegang program mengenai Konsultasi dengan kepala
Bekerjasama dengan pihak perangkat desa, para kader
wilayah kerja PKM Plered kegiatan yang akan dilaksanakan puskesmas dan dokter
aktif, pihak puskesmas untuk melaksanakan kegiatan
pembimbing mengenai
pelaksanaan kegiatan

Intervensi dengan melakukan


Melakukan home visit evaluasi kegiatan penyuluhan pada kelas
Melakukan pengambilan
kegiatan melalu kader : ada atau ibu hamil di desa Tegalsari
komitmen bersama
tidaknya kendala dalam penanaman mengenai ASI ekslusif
peningkatan ASI Esklusif,
daun katuk
dengan penanaman daun Pengisian kuesioner terhadap bumil dan ibu
Katuk menyusui
.

Bagan 1.1. Alur Analisis Situasi

44
B. Identifikasi Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
Identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang
dikelompokkan menurut jenis program, cakupan, mutu, ketersediaan
sumber daya. Adapun identifikasi masalah di UPTD Puskesmas Plered
Kabupaten Cirebon adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Identifikasi Masalah Upaya Perbaikan Gizi Masayarakat
di wilayah UPTD Puskesmas Plered Tahun 2020

UPAYA PERBAIKAN PENCAPAIAN TARGET MASALAH


GIZI MASYARAKAT

1 Partisipasi Masyarakat 90,39


Melalui Kegiatan Posyandu
(D/S)

2 Cakupan Vitamin A 100 90


Balita

3 Keluarga Sadar Gizi 90


(KADARZI)

4 Cakupan Bulan
Penimbangan Balita (BPB)

5 Cakupan ASI Eksklusif 55 90

C. Prioritas Masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah
secara sekaligus, ketidak tersediaan teknologi dan adanya keterkaitan satu
masalah dengan masalah yang lain maka UPT Pukesmas Plered
melakukan pemilihan prioritas masalah dengan jalan kesepakatan TIM.
Metode yang digunakan adalah memprioritaskan masalah dengan
memperhatikan tingkat kegawat daruratan atau Urgensi (U), tingkat
perkembangan masalah kesehatan atau Growth (G) dan tingkat keseriusan
atau Seriousness (S).

45
Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil perkalian yang paling besar
dari ketiga hal tersebut dan disusun dalam bentuk matriks berikut ini:
Urgency berkaitan dengan tingkat kegawatan, apabila masalah tidak
ditanggulangi akan menyebabkan masalah yang lebih kompleks. Semakin
mendesak suatu masalah untuk diselesaikan maka semakin tinggi urgency
masalah tersebut.8
Seriuosness berkaitan dengan tingkat keseriusan, apabila masalah
tidak diselesaikan dapat berakibat serius pada masalah lain. Dampak ini
terutama yang menimbulkan kerugian bagi organisasi seperti dampaknya
terhadap produktifitas, keselamatan jiwa manusia, sumberdaya atau
sumber dana. Semakin tinggi dampak masalah tersebut terhadap organisasi
maka semakin serius masalah tersebut. 8
Growth berkaitan dengan besar atau luasnya masalah penyebab atau
yang ditimbulkan. Semakin cepat berkembangnya masalah tersebut maka
semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Suatu masalah yang cepat
berkembang tentunya makin prioritas untuk diatasi permasalahan tersebut.8
Untuk mengurangi tingkat subyektivitas dalam menentukan masalah
prioritas, maka perlu menetapkan kriteria untuk masing-masing unsur
USG tersebut. Umumnya digunakan skor dengan skala tertentu. Misalnya
penggunaan skor skala 1-5. Semakin tinggi tingkat urgency, serius, atau
pertumbuhan masalah tersebut, maka semakin tinggi skor untuk masing-
masing unsur tersebut (Agus, 2003).

Matriks Penilaian USG (Agus, 2003):


 Urgency dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah
tersebut diselesaikan.
5 : Sangat mendesak
4 : Mendesak
3 : Cukup mendesak
2 : Kurang mendesak
1 : Tidak mendesak
 Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan
melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak.
5 : Sangat serius
4 : Serius
3 : Cukup serius
2 : Kurang serius
1 : Tidak serius
 Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
5 : Sangat cepat
4 : Cepat
3 : Cukup cepat
2 : Kurang cepat
1 : Tidak cepat
Dari berbagai kesenjangan antara cakupan dan ketercapaian program
diatas, maka dipilih permasalahan dengan kesenjangan paling tinggi dari
masing-masing program.
Tabel 3.1. Tabel Prioritas Masalah di Puskesmas Plered Tahun 2020

MASALAH / KRITERIA
PROGRAM Tingkat UxSxG
Tingkat Tingkat
Perkembangan
Urgensi (U) Keseriusan (S)
(G)

UPAYA KESEHATAN WAJIB


Upaya Perbaikan Gizi Urgency Seriousness Growth
Keluarga
1. Cakupan ASI ekslusif 3 5 5 75
masih ada kesenjangan.
Dengan pencapaian 55%
dari target 90%

2. Cakupan Keluarga Sadar 3 3 3 27


Gizi
3. Cakupan Balita 3 3 3 27
Ditimbang (D/S)
4. Partisipasi Masyarakat 3 3 3 27
Melalui Kegiatan
Posyandu (D/S)
5. Cakupan Vitamin A 3 3 3 27
Balita

D. Analisis Penyebab Masalah


Tahap selanjutnya setelah penentuan prioritas masalah adalah
identifikasi penyebab dari masalah tersebut. Dalam identifikasi masalah
rendahnya kesadaran ASI Esklusif tahun 2020 di Puskesmas Plered
digunakan metode pendekatan sistem yang menganalisis penyebab
masalah ditinjau dari segi input, proses dan lingkungan, penyebaran
kuisioner tentang pengetahuan, sikap, prilaku ASI Esklusif. Proses
pendekatan dijelaskan dalam bagan berikut:
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME
Man Money P1 P2 P3 Cakupan Mutu
Method
Machine
Material

DAMPAK
Kesakitan
Kematian
Fisik Non fisik

LINGKUNGAN

Gambar 3.1 Bagan Pendekatan Sistem

Permasalahan yang ditemui di Puskesmas Plered dari hasil penyebaran


kuesioner untuk mengetahui penyebab rendahnya pemberian ASI Esklusif
pada masyarakat desa tersebut mencakup permasalahan dari segi sistem atau
metode, permasalahan dari sumber daya manusia, permasalahan dari segi
sarana dan prasarana, permasalahan dari segi pembiayaan/dana, dan
permasalahan dari segi lingkungan terutama lingkungan sosial dan pendidikan
masyarakat di wilayah UPTD Plered.

Tabel 3.3 Permasalahanan di Puskesmas Plered Tahun 2021


Komponen Kekurangan Kelebihan
Input  Ibu/keluarga kurang sadar akan  Adanya pemanfaatan kader
pentingnya ASI Esklusif merupakan desa
Man makanan terbaik untuk bayi
 Penerapan pemberian ASI ekslusif  Adanya bidan desa aktif
masih kurang.
 Kurangnya pengetahuan kader desa
dalam hal pemicuan  Terdapat pelatihan untuk
 Kurangnya dukungan dari keluarga ibu kader dan pemegang program
hamil dan menyusui mengenai
pemberian ASI Esklusif
 Tingkat pengetahuan Ibu hamil
mengenai pentingnya ASI
Esklusif
masih kurang
 Kurangnya pemeberian materi
mengenai ASI esklusif.
 ASI yang dihasilkan ibu hamil dan
menyusui sedikit
Money  Pemanfaatan dana BOK sudah ada  Terdapat dana BOK
namun belum optimal  Terdapat anggaran desa untuk
 Tidak ada nya anggaran dana untuk kesehatan ibu hamil
kader dalam hal pemicuan
Method  Jadwal penyuluhan belum teroganisir  Dapat dilakukan koordinasi
dengan baik lintas proram
 Cara penyampaian penyuluhan kurang  Dapat dilakukan koordinasi
menarik lintas sectoral
 Kurangnya dukungan keluarga
 Belum terbentuknya kader
motivator ASI
Machine  Media penyuluhan kurang  Sudah tersedia alat peraga
Tidak tersedianya leaflet atau poster untuk pemicuan
tentang ASI esklusif
Material  Pemanfaatan materi/bahan peraga
pemicuan belum optimal

Lingkungan  Terdapat banyak iklan susu formula  Adanya dukungan dari


gencar di media perangkat desa dan tokoh
 Pendidikan ibu rendah masyarakat setempat
3.1.2 Pergerakan dan Pelaksanaan Program Pemecahan Masalah (P2)

Pemecahan Masalah yang dipilih


Berdasarkan permasalahan yang ada di desa Tegalsari yaitu angka
Cakupan ASI Esklusif yang rendah, maka diperoleh beberapa solusi sebagai
berikut:
1. Setelah mencari beberapa referensi dari program-program pemerintah
yang sudah ada untuk peningkatan ASI Esklusif. Kami memberikan
penyuluhan dan pelatihan kepada ibu Kader desa tersebut tentang
pentingnya ASI Esklusif, cara pijat payudara agar produksi ASI
bertambah, manfaat daun Katuk terhadap produksi ASI. Dan kami
mencoba membuat dan menyebarkan kuesioner yang di bantu kader
desa Tegalsari agar mengetahui penyebab dari rendahnya cakupan ASI
Esklusif.
2. Memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu menyusui desa
tersebut tentang pentingnya ASI Esklusif, manfaat ASI Esklusif, cara
pijat payudara agar produksi ASI bertambah, manfaat daun Katuk
terhadap produksi ASI, menyebarkan leaflet tentang ASI Esklusif dan
daun Katuk.
3. Simbolis Pemberian Daun Katuk pada setiap pos di desa tersebut
sebagai contoh, dengan menanamkan daun Katuk di setiap pos, dan
menyarankan agar setiap ibu hamil dan menyusui menanam daun katuk
di rumah masing- mangi.
4. Memberikan penghargaan kepada ibu menyusui yang selesai
memberikan ASI esklusif pada bayi usia 0 – 6 bulan bulan.
5. Membentuk kelompok pendukung ASI Esklusif oleh kader di desa
tersebut, dan pemberian materi ASI Esklusif, pijat payudara pada saat
kelas ibu hamil.

52
Program Pemecahan Masalah
Program pemecahan masalah yang kami angkat yaitu melakukan
kegiatan dalam mempersiapkan pencapaian desa Tegalsari kecamatan
Kapetakan dalam peningkatan ASI Esklusif, dengan mengadakan kegiatan
pendataan ibu hamil dan menyusui serta bekerja sama dengan bidan desa,
survey oleh kader desa tersebut. Dengan di dapatkan data ASI Esklusif yang
rendah yaitu dengan kesenjangan (-30,8) yaitu angka lulus ASI Esklusif
paling rendah diantara 6 desa yang dinaungi oleh puskesmas Plered. Dengan
adanya dukungan dari pemerintahan desa, kuwu dan kader desa tersebut,
Membuat dan penyebaran kuesioner untuk mengetahui penyebab rendahnya
pemberian ASI Esklusif pada masyarakat desa tersebut. Dengan adanya
program pemerintah yaitu meningkatkan angka pemberian ASI Esklusif
pada usia bayi 0-6 bulan, maka kami memberikan suatu intervensi secara
dini yaitu program Gerakan Masyarakat Peduli ASI (GEMPITA). Kami
mencoba membuat kelompok pendukung ASI, bekerjasama dengan kader
dari desa untuk memotivasi ibu hamil/menyusui beserta keluarga, agar
melaksanakan pemberian ASI Esklusif, pemberian materi ASI Esklusif, pijat
payudara, dan manfaat daun katuk pada kelas ibu hamil agar produksi ASI
lancar.

Kegiatan yang pertama dilakukan yaitu memberikan penyuluhan dan


informasi pentingnya ASI ekslusif, pijat payudara, dan manfaat daun katuk,
pada ibu hamil terhadap ibu kader. Kader desa Tegalsari diberikan materi
pemantapan mengenai ASI Esklusif yaitu pentingnya ASI ekslusif, pijat
payudara terhadap produksi ASI, manfaat daun Katuk terhadap produksi
ASI. Memberikan arahan untuk memotivasi dan evaluasi terhadap ibu
hamil/ menyusui dan keluarga ibu hamil/menyusui mengenai petingnya ASI
Esklusif, pijat payudara sebelum melahirkan agar produksi ASI lancar
setelah melahirkan. Mengkonsumsi daun katuk. Selain itu melakukan
sosialisasi kepada kepala dan staf aparat desa,bidan desa,ibu kader
mengenai adanya peraturan perundang-undangan Nomor 110 tahun 2017
mengenai adanya bantuan anggaran dan Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Manusia untuk menunjang agar kegiatan tersebut berkelanjutan.
Kegiatan yang kedua yaitu mengumpulkan ibu hamil trimester 2 dan
3, ibu menyusui, dibalai desa dengan bantuan bidan desa dan kader
posyandu untuk memberikan materi pentingnya ASI Esklusif, pijat
payudara, manfaat daun katuk. memberikan penekanan pada ibu hamil
bahwa pijat payudara mempengaruhi produksi ASI setelah melahirkan,
manfaat daun katuk pada produksi ASI, Setelah itu kami memberikan
simbolis penanaman daun katuk di setiap pos di desa tegalsari sebagai
contoh untuk ibu hamil/menyusui untuk menanam daun katuk di rumah
masing- masing, setelah itu membuat komitmen tanda tangan dari kepala
desa Tegalsari, kepala puskesmas Plered, bidan desa Tegalsari, penanggung
jawab program gizi puskesmas Plered, kader posyandu desa Tegalsari,
aparat dan staf desa Tegalsari, ibu hamil dan warga setempat agar bekerja
sama untuk meningkatkan cakupan ASI Esklusif yang nantinya desa
Tegalsari akan memberikan percontohan kepada 8 desa lainnya yang
dinaungi oleh puskesmas Plered. Selain itu melakukan sosialisasi kepada
kepala dan staf aparat desa, bidan desa, ibu kader mengenai adanya
peraturan perundang- undangan Nomor 110 tahun 2017 mengenai adanya
bantuan anggaran dan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia untuk
menunjang agar kegiatan tersebut berkelanjutan.

Kegiatan ketiga yaitu melakukan home visit bekerja sama dengan


bidan desa dan kader posyandu kepada ibu hamil dan menyusui setelah
kegiatan ini, ada kendala atau tidak agar proses tersebut dapat berjalan
dengan lancar.
Tabel 3.6 Rencana Program Kerja GEMPITA di Desa Tegalsari
Kecamatan Plered Tahun 2020
NO Macam Kegiatan Lokasi Tanggal

1 Pengumpulan data dari permasalahan Puskesmas Plered 18 Februari


di PKM Plered yang di dapatkan
dari laporan tahunan
2 Pengumpulan data ibu hamil dan Puskesmas Plered 23 Februari
menyusui di wilayah kerja PKM
Plered

Temu wicara dengan bidan desa dan


pemegang program mengenai
kegiatan yang akan dilaksanakan
3. Sosialisasi Kegiatan Gerakan Balai Desa Tegalsari 25 Februari
Masyarakat Peduli ASI (GEMPITA)

4 Pemetaan sasaran dan target ibu Puskesmas Plered 4 Maret


hamil serta pembagian kuesioner ASI Desa Tegalsari
Esklusif

5 Penyuluhan dan pembekalan bidan Balai Desa Tegalsari 9 Maret


desa dan kader posyandu
6 Penyuluhan dan pelaksanaan Balai Desa Tegalsari 27 agustus
kegiatan ,pentingnya ASI ekslusif,
manfaat dan cara pijat payudara,
manfaat daun katuk dalam produksi
ASI pada warga Tegalsari. Selain itu
sosialisasi mengenai Undang-undang
Nomor 110 tahun 2017
7 Pemberian simbolis menanam daun Kediaman ibu hamil 28 agustus
katuk pada setiap pos desa tegalsari dan menyusui
8 Evaluasi dan home visit secara door Kediaman Ibu Hamil 29 agustus
to door pada ibu hamil trimester 2-3
di desa tegalsari
Tabel 3.7 Rencana Program Kerja KelASIf di Desa Tegalsari Kecamatan Kapetakan Tahun
2020
LOKASI PELAKSANA KEBUTUHAN JADWAL SUMBER
N TARGET INDIKATOR BIAYA
KEGIATAN TUJUAN SASARAN Volume Satuan Dana
O KEBERHASILAN

1 Pengumpulan Mengumpulkan Lintas 1x Puskesmas Penanggung 35 1 - Agustus Mendapatkan hasil -


data permasalahan di Sektoral Plered jawab program orang kali permasalahan ASI
permasalahan
wilayah kerja Coass FK peserta Esklusif di wilayah
ASI Esklusif di
wilayah kerja Puskesmas Balai Desa Unswagati kerja Puskesmas
PKM Plered Bidan Desa
Plered Tegalsari Plered
Memperkenalkan Kader Desa
Sosialisasi Desa
Tegalsari wacana kegiatan Memahami
mengenai meningkatkan
Beberapa cakupan ASI program yang akan

kegiatan kepada Esklusif di jalankan untuk

kader posyandu, Membangun meningkatkan

ibu hamil dan komitmen cakupan ASI

evaluasi kerja. bersama lintas Esklusif

Selain itu sektoral

Sosialisasi
Mengenai
Undang-undang
Nomor 110
tahun 2017

56
LOKASI PELAKSANA KEBUTUHAN JADWAL SUMBER
N TARGET INDIKATOR
KEGIATAN TUJUAN SASARAN Volume Satuan Dana BIAYA
O KEBERHASILAN

2 Pemetaan Mengetahui desa Ibu hamil 1x Balai desa Kuwu dan sekretaris 1 kali - Agustus Dapat menemukan Pribadi
sasaran dan angka ASI trimester 2-3, Tegalsari Desa Tegalsari target yang sesuai
target ibu hamil Esklusif yang ibu menyusui Penanggungjawab seperti ibu hamil
serta pembagian rendah dan di desa program trimester 2-3 dan
kuesioner ASI penyebab Tegalsari Coass FK ibu menyusui untuk
Esklusif cakupan ASI Unswagati peningkatan
Esklusif yang Bidan Desa cakupan ASI
rendah Esklusif dan
Kader Desa
mengetahui
penyabab cakupan
ASI Esklusif rendah
LOKASI PELAKSANA KEBUTUHAN JADWAL SUMBER
N TARGET INDIKATOR
KEGIATAN TUJUAN SASARAN Volume Satuan Dana BIAYA
O KEBERHASILAN

3 Penyuluhan dan Meningkatkan Bidan desa 1x Balai desa Kepala Desa 15 1 kali - Agustus .Meningkatkan -
pembekalan, pengetahuan dan kader Tegalsari Tegalsari oran pengetahuan
pembentukan tentang posyandu g tentang pentingnya
kelompok pentingnya ASI Penanggung peser ASI Esklusif,
pendukung ASI , Esklusif, jawab program ta manfaat ASI,
bidan desa dan manfaat ASI, manfaat pijat
kader posyandu manfaat pijat Coass FK payudara terhadap
payudara Unswagati produksi ASI pada
terhadap ibu hamil, manfaan
produksi ASI daun katuk untuk
pada ibu hamil, produksi ASI,
manfaan daun Kader posyandu
katuk untuk dapat memotivASI
produksi ASI, ibu hamil dan ibu
Kader posyandu menyusui untuk
dapat ASI Esklusif
memotivasi ibu
hamil dan ibu
menyusui untuk
ASI Esklusif
LOKASI PELAKSANA KEBUTUHAN JADWAL SUMBER
N TARGET INDIKATOR
KEGIATAN TUJUAN SASARAN Volume Satuan BIAYA
O Dana KEBERHASILAN

4 Penyuluhan dan Agar ibu hamil Ibu hamil 1x Balai desa Kuwu dan staf 35 1 kali Rp. agustus -Meningkatkan Pribadi
pelaksanaan trimester 2-3 dan trimester 2-3 Tegalsari sekretaris Desa oran 20.00 Cakupan ASI
kegiatan Ibu menyusui dan ibu Tegalsari g 0- Esaklusif di Desa
,pentingnya ASI dapat mengetahui menyusui nasi Tegalsari Sebagai
ekslusif, manfaat pentingnya ASI warga desa Penanggungjawab kotak Desa percontohan
dan cara pijat Esklusif , agar Tegalsari program dan Untuk ibu hamil dan
payudara, ASI ibu hamil snack menyusui dari desa
manfaat daun Yang baru Coass FK x lainnya yang ada di
katuk dalam melahirkan Unswagati 35 ora kecamatan
produksi ASI lancar saat akan ng. kapetakan
pada warga menyusui, Bidan Desa
Tegalsari. produksi ASI
Selain
itu sosialisasi banyak pada ibu Kader Desa Rp
mengenai menyusui, agar 40.00
Undang-undang warga desa 0.-
Nomor 110 tegalsari dapat Span
tahun 2017 melaksanakan duk
ASI Esklusif
tuntas sampai
usia bayi 0-6
bulan
LOKASI PELAKSANA KEBUTUHAN JADWAL SUMBER
N TARGET INDIKATOR
KEGIATAN TUJUAN SASARAN Volume Satuan BIAYA
O Dana KEBERHASILAN

5 Pemberian Agar ibu hamil/ Beberapa ibu 1x Kediam Penanggung 1 kali Tanah Agustus Ibu hamil/ Pribadi
simbolis menyusui dapat hamil beberapa jawab program. dan pot menyusui dapat
menanam daun menanam daun trimester 2-3 ibu hamil Coass FK plastik menanam daun
katuk pada setiap katuk di setiap di desa dan Unswagati Rp. katuk di setiap
pos desa tegalsari rumah, dan tegalsari menyusui Bidan Desa 35.00 rumah, dan
mengkonsumsi Kader Desa 0 mengkonsumsi
daun katuk untuk . daun katuk untuk
melancarkan melancarkan
produksi ASI produksi ASI
6 EvaluASI dan Agar mengetahui Beberapa ibu 1X Home visit Penanggungjawab 1 kali Setelah Pribadi
home visit secara kesulitan hamil door to program. melaksankan pijat
door to door kekurangan trimester 2-3 door pada Coass FK payudara, konsumsi
pada ibu hamil lainnya pada dan ibu ibu hamil Unswagati daun katuk,
trimester 2-3 di pelaksanaan menyusui di trimester Bidan Desa produksi ASI
desa tegalsari. program desa tegalsari 2-3 di desa Kader Desa lancar.
tersebut. tegalsari
3.3.3 Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi Program (P3)
Tabel 3.7 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Pemicuan GEMPITA di Desa Tegalsari Kecamatan Plered Tahun 2021
NO KEGIATAN EVALUASI

Pengumpulan data ibu hamil dan menyusui di wilayah kerja PKM Plered Mengumpulkan permasalahan di wilayah kerja Puskesmas Plered Memperkenalkan wacana
1. Temu wicara dengan bidan desa dan pemegang program mengenai kegiatan meningkatkan cakupan ASI Esklusif Membangun komitmen bersama
kegiatan yang akan dilaksanakan
lintas sectoral
Pemetaan sasaran dan target ibu hamil serta pembagian kuesioner ASI Melakukan pemetaan data yang dimiliki puskesmas Plered yang di dapatkan dari bidan desa
2. Esklusif dan penanggung jawab program gizi.
3. Sosialisasi Kegiatan Gerakan Masyarakat Peduli ASI Bapak camat dan Kepala desa, kader serta jajaranya siap membantu dan mendukung untuk
(GEMPITA) Penyuluhan dan pembekalan bidan desa dan mensosialisasikan tentang pentingnya ASI Esklusif, manfaat pijat payudara, manfaat daun
kader posyandu katuk.
4 Penyuluhan dan pelaksanaan kegiatan, pentingnya ASI ekslusif, manfaat Pada pemetaan yang terdapat pada catatan dari bidan desa tegalsari yaitu terdapat
dan cara pijat payudara, manfaat daun katuk dalam produksi ASI pada kesenjangan (-22,8) bahwa kesenjangan tersebut tersebut sangat tinggi di bandingkan 8
warga Tegalsari. Selain itu sosialisASI mengenai Undang-undang Nomor desa lainnya yang dibawah naungan puskesmas Plered, dukungan dari pemerintahan
110 desa tegalsari yang baik, dari kader yang aktif. Ibu hamil dan menyusui mengerti
tentang pentingnya ASI Esklusif, pijat payudara, manfaat daun katuk, dan menerapkan
ASI Esklusif
5 Pemberian simbolis menanam daun katuk pada setiap pos desa tegalsari Menambahkan penyelesaian masalah kelancaran produksi ASI
6 Evaluasi dan home visit secara door to door pada ibu hamil trimester 2-3 di Menilai sejauh mana pelaksanaan dan penerapan pijat payudara, dan penanaman daun
desa tegalsari katuk pada ibu hamil trimester 2-3 dan ibu menyusui, serta meninjau tidak ada kenadala
seperti,biaya yang dikeluarkan,bahan-bahan yang sulit di dapatkan dan rasa bosan yang
dirasakan ibu hamil tersebut.

Anda mungkin juga menyukai