Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KEGIATAN

“SAPA SAHABAT KELUARGA SEHAT”


DI DESA SUNGAI PINANG, KAB. BANYUASIN

Atas Nama Mahasiswi


Meilicha Anggraini Pratiwi
PO. 71. 24. 2. 17. 022

Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan strategi untuk


menangani masalah kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Kemampuan dan
keterampilan penolong persalinan sangat mempengaruhi terjadinya kematian ibu
maupun bayi. Menurut hasil penelitian dari 97 negara bahwa ada korelasi yang
signifikan antara pertolongan persalinan dengan kematian ibu. Semakin tinggi
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah akan diikuti penurunan
kematian ibu di wilayah tersebut (Depkes RI, 2008).

Pertolongan persalinan oleh non tenaga kesehatan (dukun bayi)


menimbulkan masalah karena mereka bekerja tidak berdasarkan ilmiah,
pengetahuan mereka tentang fisiologi dan patologi pada persalinan juga masih
sangat terbatas sehingga mereka tidak mengenal tindakan antiseptik yang dapat
mengakibatkan tingginya angka kematian ibu dan bayi. Pertolongan persalinan
oleh dukun menimbulkan berbagai masalah dan penyebab tingginya angka
kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir (Maisya, 2006).

Oleh karena itu, perlu bantuan dari tenaga kesehatan khususnya bidan untu
k mengambil peran dalam menangani masalah kesehatan ibu dan anak serta menol
ong persalinan agar angka kematian ibu dan anak menurun. Dengan diambilnya p
eran tenaga kesehatan yang awalnya dipegang oleh non tenaga kesehatan (dukun)
bidan perlu berkolaborasi atau bermitra dengan dukun serta kader-kader agar mem
udahkan kegiatan yang dilakukan serta tidak menyinggung peran non tenaga kese
hatan sebelumnya.

1.2 LANDASAN KEGIATAN

Tugas mata kuliah Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat.


1.3 TUJUAN KEGIATAN

a. Memenuhi tugas mata kuliah Pengorganisasian dan Pengembangan


Masyarakat dalam pemberdayaan dukun untuk menangani masalah keseh
atan ibu dan anak.
b. Usaha untuk memperbaiki gizi seluruh keluaraga dengan membentuk
kelompok dasa wisma.
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 NAMA KEGIATAN

Kegiatan ini dinamakan “Keluarga Sehat Setiap Satu Pintu”

2.2 TEMA KEGIATAN

Kegiatan ini bertema “Upaya Memperbaiki Gizi keluarga setiap satu pintu”

2.3 WAKTU DAN TEMPAT

Kegiatan akan dilaksanakan pada

Hari/tanggal : Minggu, 03 November 2019

Pukul : 08.30 WIB s.d. Selesai

Tempat : Kecamatan Losari,Cirebon.

2.4 SASARAN KEGIATAN

Sasaran kegiatan ini antara lain adalah para keluarga di kecamatan Losari,
Cirebon.

2.5 METODE PEMBINAAN

Metode Pembinaan dalam program “Keluarga Sehat Setiap Satu Pintu” ini de
ngan cara penyuluhan di setiap keluarga dan mengedukasi para anggota keluarga
khususnya Kepala Keluarga tentang uupaya perbaikan gizi keluaraga, masalah
pertumbuhan anak, makanan sehat bagi keluarga, masalah kesehatan ibu,bayi dan
balita. Pemberian edukasi dilakukan dengan cara sharing dan memberikan contoh-
contoh jenis makanan dengan gizi yang seimbang kepada anggota keluaraga.
Setelah usaha penyuluhan dan pembinaan pada hari pertama selesai, maka
disarankan untuk membuat jadwal penyuluhan dan pembinaan rutin yang
dilakukan oleh anggota dasa wisma bersama masyarakat dengan bimbingan
petugas kesehatan (bidan) dan kerja sama dengan kader masyarakat, dan dibantu
oleh mahasiswa Poltekkes Palembang agar usaha dalam memperbaiki gizi untuk
keluarga tetap berjalan.

2.6 ANALISIS KEGIATAN

Analisis SWOT :

1. Kekuatan (Strength)
 Sumber Daya Manusia
o Pengetahuan keluarga bisa ter-upgrade dan dapat meningkatkan
kesehatan keluaraga.
o Upaya perbaiakan gizi keluarga lebih mudah dengan adanya kerja sama
dari anggota dasa wisma bersama masyarakat dengan bimbingan
petugas kesehatan (bidan) dan kerja sama dengan kader masyarakat,
menjadi mitra.
2. Kelemahan (Weakness)
 Sumber Daya Manusia
o Kemungkinan anggota keluaraga kurang mendukung dengan adanya
kegiatan perbaikan gizi ini karena faktor ekonomi, kebiasaan perilaku
yang masih belum berubah.
3. Kesempatan (Opportunities)
a. Penyuluhan dan edukasi tentang upaya perbaikan gizi guna untuk
mencapai keluarga yang sehat dan mendapat gizi sesuai
kebutuhan.
b. Dengan keluarga yang berantusias dalam menerima dan mengikut
i kegiatan ini maka upaya dalam memperbaiki gizi pada
keluaraga dapat berjalan dengan optimal.
4. Ancaman (Threats)
o Masih ada keluarga yang tidak menerima dan tidak berantusias dalam
mengikuti upaya perbaiakan gizi pada keluarga.

2.7 Berdasarkan analisis SWOT pengembangan program pada tugas saya :

a. Upaya untuk memperbaiki gizi di keluarga berjalan secara optimal sesuai


dengan rencana kegiatan.
b. Dibentuknya program baru yakni upaya memperbaiki gizi seluruh
keluarga setiap satu pintu dimana anggota dasa wisma bersama
masyarakat dengan bimbingan petugas kesehatan (bidan) dan kerja sama
dengan kader masyarakat dalam mencapai keluarga yang sehat dan
mendapat gizi sesuai kebutuhan.
2.8 Kendala
a. Komunikasi dan interaksi antara anggota dasa wisma dengan keluarga
membutuhkan waktu yang lama agar tidak terjadi miss komunikasi.
b. Perilaku masyarakat yang masih mengikuti kebiasaan nenek moyang nya..
2.9 Solusi
a. Perlu pendekatan kepada keluarga agar lebih mudah untuk anggota dasa
wisma memberi pemahaman kepada keluarga.
b. Anggota dasa wisma membuat jadwal rutin untuk memberikan
penyuluhan kepada.keluaraga.
2.10 Tindak Lanjut
a. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi semua program kerja
secara berkesinambungan.
b. Program Keluarga Sehat Setiap Satu Pintu dilakukan secara rutin agar pen
dekatan serta pengetahuan dapat dimengerti dan diterima oleh keluarga se
cara perlahan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Peranan bidan dalam menangani masalah kesehatan ibu dan anak
khususnya persalinan akan sangat menentukan keberhasilan
pencapaian untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak. Bidan
dituntut untuk memberikan suatu jaminan dalam bentuk pelayanan
yang memiliki tingkat mutu yang dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk menigkatkan mutu pelayanan di perlukan komitmen yang penuh
kesungguhan serta seluruh elemen masyarakat khususnya dukun beran
ak ikut berperan dalam seluruh kegiatan, yang tentunya akan dibina ata
u diedukasi terlebih dahulu oleh tenaga kesehatan (Bidan) dalam progr
am “Sapa Sahabat Keluarga Sehat”.
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan
mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis terhadap
kekuatan-kekuatan (strenghts) dan kelemahan-kelemahan (weakness).
Suatu organisasi dan kesempatan-kesempatan (opportuities) serta
ancaman-ancaman (threats) dari lingkungan untuk merumuskan
strategi organisasi.

3.2 SARAN
Keberhasilan suatu program kesehatan dapat dilihat dari sudut dan
tingkat kepuasan pelanggannya. Ukuran keberhasialan layanan
kesehatan dapat dilihat dari layanan yang diberikan. Oleh karena itu,
semua kegiatan yang berhubungan dengan program kesehatan dan
layanan kesehatan harus melaksanakan dan mempunyai pengendalian
mutu.

Anda mungkin juga menyukai