TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, perlu bantuan dari tenaga kesehatan khususnya bidan untu
k mengambil peran dalam menangani masalah kesehatan ibu dan anak serta menol
ong persalinan agar angka kematian ibu dan anak menurun. Dengan diambilnya p
eran tenaga kesehatan yang awalnya dipegang oleh non tenaga kesehatan (dukun)
bidan perlu berkolaborasi atau bermitra dengan dukun serta kader-kader agar mem
udahkan kegiatan yang dilakukan serta tidak menyinggung peran non tenaga kese
hatan sebelumnya.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan ini bertema “Upaya Memperbaiki Gizi keluarga setiap satu pintu”
Sasaran kegiatan ini antara lain adalah para keluarga di kecamatan Losari,
Cirebon.
Metode Pembinaan dalam program “Keluarga Sehat Setiap Satu Pintu” ini de
ngan cara penyuluhan di setiap keluarga dan mengedukasi para anggota keluarga
khususnya Kepala Keluarga tentang uupaya perbaikan gizi keluaraga, masalah
pertumbuhan anak, makanan sehat bagi keluarga, masalah kesehatan ibu,bayi dan
balita. Pemberian edukasi dilakukan dengan cara sharing dan memberikan contoh-
contoh jenis makanan dengan gizi yang seimbang kepada anggota keluaraga.
Setelah usaha penyuluhan dan pembinaan pada hari pertama selesai, maka
disarankan untuk membuat jadwal penyuluhan dan pembinaan rutin yang
dilakukan oleh anggota dasa wisma bersama masyarakat dengan bimbingan
petugas kesehatan (bidan) dan kerja sama dengan kader masyarakat, dan dibantu
oleh mahasiswa Poltekkes Palembang agar usaha dalam memperbaiki gizi untuk
keluarga tetap berjalan.
Analisis SWOT :
1. Kekuatan (Strength)
Sumber Daya Manusia
o Pengetahuan keluarga bisa ter-upgrade dan dapat meningkatkan
kesehatan keluaraga.
o Upaya perbaiakan gizi keluarga lebih mudah dengan adanya kerja sama
dari anggota dasa wisma bersama masyarakat dengan bimbingan
petugas kesehatan (bidan) dan kerja sama dengan kader masyarakat,
menjadi mitra.
2. Kelemahan (Weakness)
Sumber Daya Manusia
o Kemungkinan anggota keluaraga kurang mendukung dengan adanya
kegiatan perbaikan gizi ini karena faktor ekonomi, kebiasaan perilaku
yang masih belum berubah.
3. Kesempatan (Opportunities)
a. Penyuluhan dan edukasi tentang upaya perbaikan gizi guna untuk
mencapai keluarga yang sehat dan mendapat gizi sesuai
kebutuhan.
b. Dengan keluarga yang berantusias dalam menerima dan mengikut
i kegiatan ini maka upaya dalam memperbaiki gizi pada
keluaraga dapat berjalan dengan optimal.
4. Ancaman (Threats)
o Masih ada keluarga yang tidak menerima dan tidak berantusias dalam
mengikuti upaya perbaiakan gizi pada keluarga.
3.2 SARAN
Keberhasilan suatu program kesehatan dapat dilihat dari sudut dan
tingkat kepuasan pelanggannya. Ukuran keberhasialan layanan
kesehatan dapat dilihat dari layanan yang diberikan. Oleh karena itu,
semua kegiatan yang berhubungan dengan program kesehatan dan
layanan kesehatan harus melaksanakan dan mempunyai pengendalian
mutu.