Anda di halaman 1dari 5

PEMBENTUKAN KELAS LANSIA DAN PENDAMPINGAN

LANSIA DI DESA NGABEAN KECAMATAN BOJA


KABUPATEN KENDAL
PA. Indriati
Anisah Anggraeni , Gita Ayu Aulia **), Novia Rahayu**)
*)

Dosen Program Studi D3 Kebidanan STIKES Telogorejo Semarang


*)

**)
Mahasiswa Program Studi D3 Kebidanan STIKES Telogorejo Semarang

ABSTRAK

Keberhasilan sumber daya manusia dalam bidang kesehatan akan berdampak pada
menurunya tingkat kematian bayi, menurunya fertilitas serta meningkatnya usia
harapan hidup. Peningkatan usia harapan hidup akan mengakibatkan
bertambahnya keberadaan lansia. Pada tahun 2010 diperkirakan usia harapan
hidup penduduk indonesia adalah 67,4 tahun dengan jumlah lansia mencapai 23,9
juta jiwa (9,77%) dan diperkirakan akan menjadi 28 juta lebih pada tahun2020
(kementrian Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat, 2010). Berdasarkan hal
tersebut tim pengabdian masyarakat mengadakan penyuluhan tentangp
pembentukan kelas lansia dan pendampingan lansia. Target dan luaran
pengabdian masyarakat ini adalah tersedianya kader kesehatan lansia,
terbentuknya kelas lansia di desa ngabean, meningkatnya pengetahuan kader
kesehatan tentang gizi lansia, meningkatnya pengetahuan kader kesehatan tentang
kesehatan lansia, terlaksanaya kelas lansia satu bulan sekali, dan laporan kegiatan
pengabdian masyarakat . Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan
tanya jawab. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan berjalan
dengan lancar dan diikuti oleh 24 lansia, kader, bidan dan mahasiswa.

Kata Kunci : kelas lansia, pendampingan lansia

ABSTRACT

The Indonesian Ministry of Health is developing a Public Health Development


Index (IPKM) consisting of 24 major health indicators, as a reference for the
success of health development in a province or district. One absolute indicator
and has a high weight is basic immunization. Based on the results of Riskesdas
2010, in Indonesia the average complete basic immunization coverage only
reached 53.8% (with a range of 28.2% - 96.11%). From these data it is known
that basic immunization coverage in Indonesia has not reached the target. Based
on this, the community service team conducted counseling on the importance of
complete basic immunization for children. This community service target is to
increase public knowledge about the importance of basic immunization in infants.
Expected outcomes for all mothers of infants and toddlers are motivated to come
to the posyandu so that their children's growth can be monitored. The method
used is lectures, discussions and question and answer. The results of this
community service were counseling went smoothly and was attended by 36
participants, namely mothers under five, cadres, midwives and students.

Keywords: counseling, basic immunization

ANALISIS SITUASI lingkungan dan status kesehatan


Keberhasilan sumber daya manusia lansia itu sendiri. Secara alamiah
dalam bidang kesehatan akan lansia akan mengalami suatu
berdampak pada menurunya tingkat degenerasi organ-organ tubuh.
kematian bayi, menurunya fertilitas Minimnya pengetahuan tentang gizi
serta meningkatnya usia harapan makanan akan berdampak pada mutu
hidup. Peningkatan usia harapan dari makanan yang dikonsumsi
hidup akan mengakibatkan sehari-hari. Masalah asupan gizi
bertambahnya keberadaan lansia. makanan secara umum akan
Pada tahun 2010 diperkirakan usia mempengaruhi keahanan tubuh dan
harapan hidup penduduk indonesia juga secara simultan akan
adalah 67,4 tahun dengan jumlah berpengaruh pada kesehatan lansia
lansia mencapai 23,9 juta jiwa secara menyeluruh. Kesehatan lansia
(9,77%) dan diperkirakan akan merupakan faktor utama yang
menjadi 28 juta lebih pada mempengaruhi kehidupan secara
tahun2020 (kementrian Bidang nyaman dari lansia itu sendiri.
Koordinator Kesejahteraan Rakyat,
2010). Proses menua hanya dapat PERMASALAHAN MITRA
diperlambat dengan jalan mengetahui Berdasarkan analisis situasi diatas
dasar menua dari segi dasar biologis, para ibu rumah tangga di Desa
oleh sebab itu sangatlah tepat jika Ngabean Kecamatan Boja kurang
kita harus menyiapkan diri masing- memahami pentingnya kelas lansia
masing agar pada usia tua tetap segar, dan juga tentang masalah kesehatan
sehat dan luwes dalam penampilan. lansia yang sebenarnya dapat dijaga ,
Proses menua diakibatkan oleh 65% dipertahankan, dimana semuanya ini
faktor genetik dan 35% lainya akan sangat dipengaruhi oleh asupan
disebabkan oleh faktor malnutrisi , makanan sehari-hari. Sejalan dengan
radiasi dan faktor lainya dan proses itu, permasalahan mitra adalah:
ini pasti akan terjadi pada setiap 1. belum adanya kelas lansia di Desa
manusia. Ngabean
Masalah gizi pada lansia dapat
disebabkan oleh perubahan
2. Para kader kesehatan untuk lansia Manfaat yang diperoleh dari kegiatan
belum memahami tentang kesehatan penyuluhan tentang pembentukan
lansia kelas lansia dan pendampingan kelas
3. para kader kesehatan untuk lansia lansia diantaranya sebagai berikut:
belum memahami pentingnya gizi 1. Terbentuknya kelas lansia di
bagi lansia. Desa Ngabean
2. Meningkatnya
MANFAAT KEGIATAN

TARGET DAN LUARAN


1. Tersedianya kader kesehatan 3. Meningkatnya pengetahuan
lansia kader kesehatan tentang
2. Terbentuknya kelas lansia di kesehatan lansia
Desa Ngabean 4. Terlaksananya kelas lansia
setiap satu bulan sekali
5. Laporan kegiatan masyarakat.

dalan pemenuhan gizi sehari-


METODE KEGIATAN hari.
Metode yang digunakan adalah 5. Pelaksanaan kelas lansia tiap
ceramah, diskusi dan tanya jawab. satu bulan sekali. Para
Langkah kegiatan yang ditempuh : kaderyang sudah dilatih
1. Pemilihan kader bagi lansia, bersama-sama membuat jadwal
pada kegiatan ini dilakukan untuk dilakukan kelas lansia.
survey dan kemudian diberikan 6. Monitoring dan evaluasi kelas
kesempatan bagi warga yang lansia. Monitoring dilaksanakan
berminat. Dalam pemilihan sebanyak dua kali pada saat
kader di pilih 12 kader. pelaksanaan kelas lansia berjalan
2. Pelatihan para calon kader lansia. 2 bulan dan setelah pelaksanaan
Pada kegiatan ini kader dilatih kelas lansiaberjalan 4 bulan.
mengenai pengelolaan kelas Monev yang dilaksanakan
lansia. Metode yang digunakan berjalan dengan lancar dan
adalah ceramah dan tanya jawab. kegiatan kelas lansia dapat
3. Penyuluhan kesehatan lansia dan berjalan sesuai harapan.
kesehatanya. Penyuluhan ini
dihadiri oleh 24 lansia. KHALAYAK STRATEGIS
4. Penyuluhan mengenai gizi lansia. Dalam kaitannya dengan kerangka
Pelaksanaanya dilakukan oleh pemecahan masalah, maka yang
lansia dan kader yang sudah menjadi khalayak strategis adalah
dilatih. Banyak diantara lansia Bidan Desa dan kader untuk
yang bertanya terkait gizi yang membantu dalam pelaksanaan
sederhana dan bisa diterapkan kegiatan. Kader dan lansia adalah
target dalam pengabdian masyarakat Kegiatan pelatiahan ini diiikuti oleh
ini. 12 peserta, pada kegiatan ini para
kader diberikan pembekalan tentang
WAKTU DAN TEMPAT bahgaimana mengelola kelas bagi
Pelaksanaan pemilihan kader lansia. Kegiatan penyuluhan ini
dilaksanakan pada tanggal 28 dilakukan dengan metode tanya
februari 2014. Pelatihan calon kader jawab. Kegiatan ini diikuti oleh 28
kesehatan lansia dilaksanakan pada lansia dan para kader yang sudah
tanggal 11 maret 2014. Penyuluhan dilatih. Tindak lanjut dari kegiatan
di laksanakan pada tanggal 27 maret ini dilaksanakan oleh para kader
207 yang bertempat di Desa Ngabean. yang telah dilatih. Para kader yang
KELAYAKAN PERGURUAN telah dilatih merencanakan
TINGGI pertemuan untuk kelas lansia satu
Anggota kegiatan pengabdian bulan sekali.
masyarakat ini terdiri dari dosen
program studi D.3 Kebidanan KESIMPULAN DAN SARAN
STIKES Telogorejo Semarang yang Kegiatan pengabdian masyarakat ini
menjadi anggota tim matakuliah diikuti oleh 12 kader kedsehatan
asuhan kehamilan. Dalam lansia. Semua peserta terlibat dalam
melaksanakan kegiatan pengabdian proses pelatihan, dan penyuluhan.
ini melibatkan mahasiswa program Dan pada kegitan penyuluhan diikuti
studi D.3 Kebidanan 27 lansia. Setelah mengikuti kegiatan
Di sisi lain, STIKES Telogorejo pengabdian masyarakat para kader
merupakan bagian integral dari kesehatan lansia dan lansia semakin
masyarakat. Keberadaannya sangat meningkat pengetahuan tentang
ditentukan oleh masyarakat sekitar. pentingnya kelas lansia dan
Oleh karena itu agar mendapat pentingnya menjaga kesehatan
perhatian dan pengakuan dari terutama pola makan.
masyarakat, maka STIKES
Telogorejo perlu melakukan Untuk menindaklanjuti kegitan ini
pengabdian kepada masyarakat disarankan ada kegiatan
sehingga sedapat mungkin dapat ikut berkesinambungan yang dapat
membantu memecahkan masalah dilaksanakan kegiatan secara
yang ada di masyarakat. Kegiatan kontinyu yang antara lin adanya kela
pengabdian ini bagi STIKES lansia secara rutinsetiap bulan
Telogorejo merupakan perwujudan dengan bisa bekerjasama dengan
dari Tri Dharma Perguruan Tinggi puskesmas Boja I.
yang ketiga, yaitu pengabdian DAFTAR PUSTAKA
masyarakat. Mubarak. Wahid Iqbal. (2007).
Promosi Kesehatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Yogyakarta :Graha Ilmu
Mubarak. Wahid Iqbal. (2009).
Sosiologi Untuk keperawatan
Pengantar dan Teori. Jakarta:
Salemba Medika
Notoatmodjo. 2007. Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Cetakan I. Jakarta : PT. Rineka
Cipta
Rosidawati. 2008. Mengenal usia
lanjut dan perawatanya. Jakarta:
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai