Anda di halaman 1dari 8

Laporan Kegiatan

Gerakan Kesehatan Lansia


Juni 2023
di Kabupaten Jombang, Jawa Timur

KEBUGARAN LANSIA PRA LANSIA INDONESIA


TAHUN 2023
DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN
1. Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Dasar
B. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

C. HASIL YANG DICAPAI

D. SIMPULAN DAN SARAN

E. PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN:
1. DATA SKRINING LANSIA
2. DOKUMENTASI KEGIATAN
3. SPJ KEGIATAN
LAPORAN
TENTANG
GERAKAN KESEHATAN LANSIA
PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
1. Umum
Secara alami proses menjadi tua mengakibatkan para lanjut usia (lansia)
mengalami kemunduran fisik dan mental. Kesehatan merupakan aspek sangat
penting yang perlu diperhatikan pada kehidupan para lansia sehingga diperlukan
upaya menyeluruh untuk meningkatkan kesehatan pada masyarakat khususnya
kelompok pra lansia dan lansia serta upaya pembinaan dan pelayanan yang
terus menerus.
Proporsi Lansia Indonesia pada tahun 2022 sebesar 10,48% (BPS, 2022).
Jika dilihat dari kemampuan fungsional, populasi lansia pra-renta (pre-frail)
meningkat sebesar 61,6% (16 juta). Peningkatan populasi lansia juga menjadi
tantangan tersendiri bagaimana agar populasi ini tidak jatuh ke dalam kondisi frail
dan populasi lansia yang robust (13,2%) tetap sehat (Setiati et.al, 2013). Di sisi
lain, terdapat 74,3% lansia yang masih mandiri. Lansia mandiri berpotensi untuk
dioptimalkan, sehingga mereka dapat lebih diberdayakan dalam
mempertahankan kemandirian mereka dan mereka dapat berkontribusi pada
komunitas dan lingkungan mereka. Selebihnya, 3,7% lansia telah mengalami
ketergantungan ringan, sedang, berat, dan total yang sangat berkaitan dengan
penyakit tidak menular dan juga demensia (Riskesdas, 2018).
Pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif merupakan salah
satu upaya meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia dengan memberikan
pelayanan yang sesuai standar. Pelayanan kesehatan kepada lansia dilakukan
mulai dari tingkat keluarga, tingkat masyarakat melalui posyandu
lansia/posbindu, dan pelayanan di sarana pelayanan kesehatan dasar dengan
mengembangkan Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
santun lansia serta pelayanan rujukannya yaitu penyelenggaraan pelayanan
geriatri terpadu di rumah sakit. Kementerian Kesehatan kembali menguatkan
kemitraan dengan organisasi kemasyarakatan. Kerja sama ditujukan untuk
meningkatkan kepedulian terhadap kelompok lansia sekaligus meningkatkan
jangkauan pelayanan kesehatan promotif dan preventif.
2. Maksud dan Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan upaya kemitraan dalam rangka perluasan pelayanan
kesehatan lanjut usia.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan peran dan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan
kesehatan lansia
b. Meningkatkan jangkauan edukasi dan layanan skrining kesehatan lanjut usia
c. Meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan kader dalam pelayanan
kesehatan lansia

3. Ruang Lingkup (Peserta, tempat dan waktu pelaksanaan)


Gerakan Kesehatan Lansia dilakukan di Jawa Timur dilaksanakan di dua kota yaitu
Jombang dan Gresik. Kegiatan Hari Lanjut Usia Nasional Jombang dilaksanakan pada
tanggal 25-26 Juni 2023 dengan melibatkan 5 puskesmas (Pulo Lor, Jabon, Peterongan,
Tambakrejo, Jelakombo). Kegiatan Hari Lanjut Usia Nasioanal (HLUN) di Jombang memiliki
2 Rangkaian acara yaitu Pelatihan Kader Agent of Change (AoC) dengan dihadiri oleh 35
kader dan pelaksanaan skrining kesehatan dengan melakukan pemeriksaan Penyakit Tidak
Menular (Hipertensi,Diabetes Melitus, Hyperusemia, dan Hypercolesterolesemia) terhadap
301 lansia (skrining lansia), kemudia acara terakhir yaitu seminar kesehatan lansia yang
dihariri oleh 250 yang terdiri dari 250 lansia dan 50 orang yang berasal dari beberapa
perwakilan instansi kesehatan dan instansi pemerintah Jombang.

4. Dasar
Perjanjian Kerjasama antara Kementerian Kesehatan dengan Dhompet Dhuafa dengan
nomor tanggal .......... terkait Gerakan Kesehatan Lansia

B. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


1. Orientasi dan edukasi untuk Agent of change kader mitra
2. skrining awal status kesehatan lansia dan pemeriksaan penunjang terhadap kelompok
lansia (Jombang dan Gresik)
3. Seminar kesehatan lansia yang berfokus pada psikologi lansia (Jombang)

C. HASIL KEGIATAN YANG DICAPAI


a. Jombang
1) Hari ke 1/ kegiatan ke 1: Kamis, 25 Juni 2023 / Pelatihan Kader Agent of Change
Kegiatan Pelatihan Kader Agent of Change ini dihadiri oleh dinas kesehatan
provinsi jawa timur, dinas kesehatan kabupaten jombang, perwakilan/penanggung jawab
5 puskesmas (Pulo Lor, Jabon, Peterongan, Tambakrejo, Jelakombo, dan para kader
puskesmas posyandu lansia. Rangkaian kegiatan Pelatihan Kader Agent of Change
meliputi pemaparan materi capaian penanganan kesehatan lansia di Kabupaten
Jombang (yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Jombang), kemudian pengenalan
Dompet dhuafa (yang disampaikan oleh Kepala LKC Jawa Timur), dan terakhir adalah
materi mengenai kesehatan lansia (yang disampaikan oleh dr. Astrina Yulda). Kegiatan
ini juga diselingi dengan game (brains game) dan juga tanya jawab (bagi yang berhasil
akan mendapatkan goodybag). Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar, para kader
juga mendapatkan ilmu baru terutama yaitu bagaimana cara melakukan pemeriksaan
lansia (Instrumen Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri-P3G).
Acara berjalan dengan lancar, setiap penanggung jawab puskesmas juga turut
serta memberikan pelatihan terhadap kader mengenai cara pengambilan data P3G
(wawancara) terhadap lansia. Walaupun sudah ada beberapa kader yang sudah
mendapatkan pelatihan pengisian formulir P3G, mereka tetap mendengarkan dengan
baik dan tetap antusias karena kegiatan pelatihan ini dapat menjadi refresh pengetahuan
sebelumnya. Walaupun tidak sedikit kader yang baru pertama kali mendapatkan
pelatihan pengisian formulir survei P3G.

2) Hari ke 2/ kegiatan ke 2 : Jumat, 26 Juni 2023


Skrining Lansia :
Kegiatan HLUN Di Jombang dilaksanakan serentak di 5 puskesmas yaitu
puskesmas Pulo lor, puskesmas Jabon, puskesmas Tambakrejo, puskesmas
Jelakombo, dan puskesmas peterongan. Sebelum memulai kegiatan skrining lansia,
lansia diajak senam lansia terlebih dahulu kemudia dilanjutkan dengan pemberian
sambutan-sambutan dari pihak dinas kesehatan provinsi jawa timur, dinas kesehatan
kabupaten jombang, dan pihak puskesmas. Kegiatan ini diikuti oleh 301 lansia. Lansia
juga mendapatkan obat dari pihak puskesmas serta anjuran-anjuran kesehatan lainnya.
untuk menambah semangat lansia juga memberikan doorprise dan PMT bagi lansia.

Tabel 1.

Pelaksanaan HLUN di Jombang diadakan di 5 puskesmas. Kegiatan HLUN di Jombang


diikuti oleh 301 lansia yang telah tercantum seperti tabel 1 tersebut. jumlah penerima
manfaat didominasi oleh perempuan sebanyak 245 lansia sedangkan lansia laki-laki
berjumlah 56. Dan dari hasil pengukuran diketahui banyak lansia yang memiliki lingkar
perut lebih (Perempuan lebih dari 80 cm dan laki-laki lebih dari 90 cm)
Hasil Skrining : cek Penyakit tidak menular
Tabel 2

Dari hasil pemeriksaan darah terhadap 301 lansia diketahui bahwa untuk IMT di
dominasi oleh lansia yang normal yaitu sebanyak 135 lansia, kemudian untuk tekanan
darah didominasi oleh lansia yang memiliki tekanan darah normal yaitu sebanyak 206
lansia, LKC Jawa Timur tidak melakukan cek hemoglobin terhadap lansia, kemudian
untuk kolesterol diketahui bahwa banyak lansia yang memiliki kadar kolesterol yang
tinggi yaitu sebanyak 153 lansia didiagnosisa hypercholesterolsemia, sedangkan untuk
gula darah dan asam urat banyak lansia yang normal. Pihak puskesmas masing-masing
telah memberikan anjuran kesehatan dan memberikan resep obat.

Hasil Skrining p3G:


Tabel 3.

Beberapa rangkaian skrining lansia (Lembar KE 1 P3G )dilakukan yaitu dengan 6 poin :
1. Survei kemampuan kognitif:
Keiatan ini dilakukan dengan cara menyebutkan 3 kata yang nantinya lansia
tersebut diminta untuk mengingat kata tersebut, dan apakah lansia tersebut mengetahui
tanggal dan tempat pelaksanaan skrining.
2. Keterbatasan Mobilitas
Lansia diminta untuk berdiri kemudian duduk kembali sebanyak 5 kali secara
terus menerus.
3. Malnutrisi
Lansia akan diajak berbincang apakah lansia tersebut mengalami penurunan
berat badan lebih dari 3 kg dalam 3 bulan, apakah lansia tersebut mengalami
penurunan nafsu makan, dan terakhir kader akan mengukur LiLA (harus lebih dari 21
cm)
4. Gangguan Pengelihatan
Lansia akan dites pengelihatannya yaitu dengan jarak 20 langkah orang
dewasa / 6 meter dengan kondisi ruangan yang terang (namun tidak terkena sorot
lampu secara lagsung).
5. Gangguan pendengaran
Lansia akan dibisiki beberapa kata di salah satu kelinganya dan menutuptelinga
sebelahnya secara bergilir, jika lansia dapat mengulangi kata yang dibisikkan maka
lansia tersebut dinyatakan tidak mengalami gangguan pendengaran.
6. Gejala Depresi
Disini lansia akan diajak berbincang-bincang apakah lansia tersebut mengalami
perasaraan sedih, putus asa, bahkan tertekan. Selain itu juga lansia akan digali
apakah lansia tersebut mengalami penurunan minat atau kesenangan dalam
menjalani aktivitas. Diketahui dari hasil survei bahwa lansia yang memiliki kehidupan
kurang harmonis dengan keluarga akan memiliki resiko tinggi depresi, dan tak jarang
lansia mengaku lebih senang menyibukkan diri untuk mengusir rasa bosan.

Dari hasil skrining sederhana diketahui bahwa dari banyaknya poin yang di
lakukan pemeriksaan ternyata dari 6 poin tersebut diketahui banyak lansia yang sudah
mengalami penurunan kognitif yaitu lansia tidak bisa mengingat secara baik.

Tabel 4.

Skrining P3G – Lembar 2-4


Dari hasil pemeriksaan ini diketahui bahwa masih banyak lansia yang bisa hidup
mandiri (beraktifitas sendiri tanpa bantuan orang lain) kegiatan mandiri ini meliputi dapat
mengontrol / mengendalikan rangsang buang air besar maupun buang air kecil, mampu
mencuci muka sendiri, mampu menggunakan kloset/WC sendiri, dapat makan (tanpa
harus dipotongkan orang lain), mampu bergerak dari kursi roda ke tempat lain
sendiri,dapat memakai pakaian/sepatu sendiri, dapat naik turun tangga sendiri.
Kemudian dari tes Abbreviated Mental Test diketahui bahwa banyak lansia yang masih
belum mengalami demensia karena banyak lansia yang masih mampu menjawab
dengan benar beberapa pertanyaan (8-10 pertanyaan benar), pertanyaan tersebut
meliputi umur, alamat tmpat tinggal, nama bidan desa (yang mengurus posyandu lansia
di tempat masing-masing), tahun kelahiran anak, menghitung mundur, nama presiden,
tahun kemerdekaan. Terkhir dari tes Geriatri Depression Scale diketahui bahwa banyak
lansia merasa senang (tidak depresi) hal tersebut diketahui dari adanya rasa puas
menjalani hidup, tidak merasa bosan, selalu semangat, dan merasa berharga saat
menjalani kehidupan.
3) Hari ke 3/ kegiatan ke 3 : Selasa, 13 Juni 2023
Dompet dhuafa berkolaboraksi dengan pemerintah Jombang dan Dinas
kesehatan Provinsi melakukan seminar kesehatan yaitu mengenai cara mencegah
dimensia serta senam braingame. Kegiatan ini diisi oleh dr Astrina Yulda dan Bu Evita.
Kegiatan berjalan dengan lancar dan mendapatkan antusias tinggi dari para lansia.
Kegiatan ini dihadiri oleh 250 lansia (200 lansia dan 50 tamu undangan dari beberapa
instansi pemerintah maupun instansi kesehatan lainnya)

D. SIMPULAN DAN SARAN

Kegiatan yang dilaksanakan berjalan dengan lancar dan diikuti oleh 301 lansia.
Kendala yang dihadapi ialah adanya kesulitan dalam mengatur lansia akibat
kurangnya tempat duduk sehingga menyebabkan lansia tidak bisa antri dengan
tertib dan lancar.

E. RENCANA TINDAK LANJUT


Saat ini Pemerintah Jombang merasa senang dengan kegiatan HLUN yang diadakan oleh
Dompet Dhuafa sehingga pihak pemerintah Jombang dan Dinas Kesehatan Provinsi
berharap diadakan lagi kegiatan – kegiatan kesehatan lainnya. salah satunya Dinas
Kesehatan Jombang sudah mendaftarkan program kesehatan reproduksi dan kesehatan
Ibu dan Anak, dan kegiatan lansia lainnya.

F. PENUTUP
Demikian laporan ini kami buat. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima
kasih.

Jakarta, 20 Juli 2023


Pelapor Menyetujui,
Pelaksana DD Sumsel Ketua Pelaksana Dhompet Dhuafa

………………… dr ……….
LAMPIRAN:
1. DATA HASIL SKRINING LANSIA
2. DOKUMENTASI KEGIATAN
3. SPJ KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai