Anda di halaman 1dari 10

REVITALISASI POSYANDU SADEWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN

PELAYANAN POSYANDU DAN WAWASAN KESEHATAN IBU BALITA DI RW 05


KELURAHAN KERTAMAYA 2022
1
Khofifah Wida Ningsih. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Ibn Khaldun
Bogor. Email: khofifahwidaningsih@gmail.com
2
Muhammad Dion. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Ibn Khaldun
Bogor. Email: muhammaddion952@gmail.com
3
Mutia Rabbani. Promosi Kesehatan. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Ibn Khaldun Bogor. Email:
mutiarbn@gmail.com
4
Nani Juniarti. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Ibn Khaldun Bogor.
Email: nanijuniarti01@gmail.com
5
Nur Alfi Lail. Kesehatan Ibu dan Anak. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Ibn Khaldun Bogor. Email:
lailnuralfi18@gmail.com
6
Syifa Sulistianingsih. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Ibn Khaldun
Bogor. Email: syifasulistianingsih@gmail.com
7
Siti Mutiara. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Ibn Khaldun Bogor.
Email: amuti548@gmail.com
8
Putri Ayu Salsabila. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Ibn Khaldun
Bogor. Email: putriayusalsabila651@gmail.com
7
Asri Masitha Arsyati. Dosen Pembimbing Lapangan. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Ibn Khaldun Bogor.
Email :

ABSTRAK

Sampah merupakan salah permasalahan di Indonesia yang dapat memberikan dampak negatif baik
pada lingkungan maupun terhadap kesehatan. Tujuan dari kegiatan ini yaitu mengurangi sampah serta
mengubah perilaku masyarakat menjadi perilaku yang peduli terhadap lingkungan. Metode ini
dilakukan dengan mengumpulkan data berdasarkan hasil pre-test, post test, wawancara, serta
observasi. Dari hasil program menunjukkan bahwa adanya perubahan secara signifikan mengenai
pengetahuan, sikap, dan tindakan warga Bojongkerta dalam mengelola sampah rumah tangga di
Kelurahan Bojongkerta Kecamatan Bogor Selatan.
Kata Kunci : sampah, perilaku, lingkungan

ABSTRACT
Garbage is one of the problems in Indonesia that can have a negative impact both on the environment
and on health. The purpose of this activity is to reduce waste and change people's behavior into
behavior that cares about the environment. This method is done by collecting data based on the results
of pre-test, post-test, interviews, and observations. The results of the program indicate that there is a
significant change in the knowledge, attitudes, and actions of the residents of Bojongkerta in
managing household rubbish in Bojongkerta Village, South Bogor District.
Keywords: rubbish, behavior, environment
PENDAHULUAN Kunjungan Posyandu tercatat memang sudah
memiliki capaian yang cukup baik dari segi
Pemeliharaan dan perawatan kunjungan ibu hamil yang memeriksakan diri
kesejahteraan ibu dan anak sejak usia dini, yaitu sebesar 66,6%, lalu bayi balita sebesar
merupakan suatu strategi dalam upaya 82,1%.
pemenuhan pelayanan dasar yang meliputi Tujuan dari Revitalisasi Posyandu yaitu
peningkatan derajat kesehatan dan gizi yang untuk meningkatkan pengetahuan, sikap serta
baik, lingkungan yang sehat dan aman, perilaku kader dalam kegiatan posyandu
pengembangan psikososial/emosi, kemampuan sehingga pelayanan posyandu dapat lebih
berbahasa dan pengembangan kemampuan meningkat selain itu Tujuan Revitalasasi
kognitif (daya pikir dan daya cipta) serta Posyandu Meningkatkan Pengetahuan Ibu
perlindungan anak terhadap pengabaian Bayi balita dan anak mengenai Kesehatan.
(PPPA, 2018). Strategi pelayanan kesehatan Dan Yang Terakhir Tujuan Revitalisasi
dasar masyarakat dengan fokus pada ibu dan Posyandu Ini Meningkatkan Pelayanan
anak dapat dilakukan pada posyandu, karena Posyandu Baik dari Skema, sarana dan
posyandu merupakan wadah peran serta prasarana.
masyarakat untuk menyampaikan dan
memperoleh pelayanan kesehatan dasarnya. Kelurahan Kertamaya Merupakan
kelurahan yang terletak di kecamatan Bogor
Posyandu merupakan salah satu bentuk Selatan Kota Bogor. Dari hasil observasi yang
upaya kesehatan bersumber daya masyarakat sudah dilakukan baik secara objektif maupun
yang dikelolah dan diselenggarakan untuk subjektif, masalah yang dihadapi warga atau
masyarakat dalam penyelenggaraan masyarakat di Kelurahan Kertamaya yaitu
pembangunan kesehatan, memberdayakan setiap harinya sampah bertumpuk dan
masyarakat dan memberikan kemudahan berserakan sampah baik di lahan kosong
kepada masyarakat dalam memperoleh maupun perkarangan rumah warga juga
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat dialiran sungai selain itu masalah di RW 05 ini
penurunan angka kematian ibu dan bayi adalah Kurang nya minat imunisasi bayi balita
(Kemenkes RI, 2011). Dan Kurangnya Pelatihan Kader Mengenai
Berdasarkan data yang diperoleh baik Pelayanan Posyandu
dari data Puskesmas maupun Posyandu Kurang nya Pengetahuan Mengenai
mengenai berbagai masalah kesehatan yang Imunisasi Dan Kesehatan Penduduk Wilayah
terjadi di wilayah kerja Kelurahan Kertamaya Kertamaya Khusus nya RW 05 Warga atau
RW 05 kami menemukan beberapa masalah masyarakat Belum sadar akan pentingnya
kesehatan yang memerlukan penyelesaian. imunisasi pada bayi dan balita Dan Pelayanan
Dari hasil data yang masalah yang ditemukan Posyandu Masih Kurang Baik Dengan
yaitu imunisasi (35%), PHBS (71%), dan Indikator-Imdikator Tetentu Masyakarat
kunjungan posyandu (82,1%). Namun, dalam Melakukan Penolakan Imunisasi Pada bayi
pemilihan program kami butuh mengetahui dan balita .
program apakah yang dibutuhkan warga untuk
segeradiselesaikan. Maka dari itu kami Berdasarkan latar belakang diatas
melakukan kegiatan rembuk warga untuk diperlukan sosilisasi dan cara Penyuluhan
melihat kebutuhan dan masukan dari warga Mengenai Pentingnya Imunisasi, Pelatihan
yang menghasilkan kesimpulan bahwa Kader serta Perbaikan Sarana Dan Prasana
program yang memerlukan penyelesaian yaitu Agar Mayarakat Lebih Memperhatikan
Revitalisasi Posyandu karena dengan Pentingnya Kesehatan dan Perlu diupayakan
melakukan program ini secara tidak langsung langkah dalam pemberdayaan kader agar lebih
kami dapat melakukan upaya meningkatkan professional dalam memantau tumbuh
capaian imunisasi. kembang anak dan Kesehatan ibu , serta
membangun kemitraan masyarakat untuk
Menurut Data Kuesioner PISPK yang meningkatkan dukungan dan memanfaatkan
kami peroleh bahwa data imunisasi serta posyandu secara optimal serta
kunjungan Posyandu Sadewa Hanya 35% dan mengoptimalkan revitalisasi posyandu .
METODE observasi, wawancara dan penyebaran inarisk
kepada warga Kelurahan Bojongkerta RW 03
Metode ini dilakukan dengan guna memperoleh data. Selanjutnya kelompok
mengumpulkan data berdasarkan hasil pre-test, menetukan prioritas masalah berdasarkan
post test, wawancara, serta observasi yang penilaian secara subjektif dan objektif serta
merupakan salah satu jenis pengumpulan data informasi yang diberikan oleh kelurahan
yang terdapat dalam metode penelitian maupun kader yang ada di kelurahan
kualitatif. Bojongkerta.
Populasi dalam kegiatan ini adalah Metode yang digunakan adalah metode
warga kelurahan Bojongkerta RW 03. Sampel urgency, seriousness and growth (USG) yang
dalam kegiatan ini berjumlah 100 Kepala digunakan sebagai alat untuk menyusun urutan
Keluarga (KK) binaan yang merupakan prioritas isu yang harus diselesaikan. Cara
perwakilan dari masing-masing keluarga. penentuan tingkat urgensi, keseriusan, dan
Kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) ini perkembangan isu dengan skala 1 – 5. Isu
dilakukan dalam 3 tahap dengan kurun waktu yang memiliki total skor tertinggi merupakan
28 hari yaitu dari tanggal 01- 28 november. isu prioritas. Berdasarkan metode USG, maka
Tahap pertama, peserta Kegiatan kami menentukan skala nilai prioritas masalah
Praktek Belajar Lapangan (PBL) melakukan dengan nilai 1-5.
identifikasi masalah dengan kegiatan

1 : Tidak urgent/tidak serius/tidak berkembang cepat.


5 : Sangat Urgent/sangat serius/berkembang cepat.

Tabel 1. Metode USG (Urgent, Seroiusness, growth)

NO MASALAH U S G TOTAL RANGKING


1. Pemilahan sampah yang kurang sesuai 5 5 4 14 I
2. Kurang kesadaran masyarakat terhadap 4 3 4 11 IV
lingkungan
3. Kebiasaan masyarakat merokok didalam 3 4 5 12 II
rumah/tempat tertutup
4. Sebagian Besar Masyarakat Membuang 3 4 3 10 V
Slimbah Rumah Tangga Ke Sungai
5. Perilaku Masyarakat Yang Menyimpan 3 5 4 12 III
Wadah-Wadah Yang Tak Terpakai
Yang Dapat Berpotensi Menimbulkan
Tempat Jentik Berkembang

Berdasarkan tabel di atas dengan Bojongkerta RW 03 yang diperoleh dari hasil


menggunakan metode USG (Urgency, inarisk, menunjukkan bahwa masalah tertinggi
Seriousness, and Growth) dapat diketahui adalah ketidaksesuaian pemilahan sampah
bahwa prioritas masalah kelurahan dengan skor 14, dan tertinggi kedua Masalah
kebiasaan merokok di rumah/tempat tertutup dilaksanakan, dan untuk mengetahui seberapa
dengan skor 12. Masalah tertinggi ketiga besar dampak pemberian pendidikan terhadap
adalah perilaku masyarakat yang menyimpan masyarakat.
wadah tidak terpakai dapat berpotensi
menimbulkan tempat jentik dengan nilai skor
12. HASIL DAN PEMBAHASAN
Masalah keempat adalah kurangnya A. Pelatihan Kader Posyandu Sadewa
kesadaran masyarakat terhadap lingkungan Kegiatan pelatihan kader mengenai
yang memperoleh 11 poin, permasalahan pelayanan posyandu dan kerja kader
tertinggi terakhir adalah sebagian besar dilaksanakan pada Jumat, 23 September
masyarakat membuang limbah rumah tangga 2022 yang di hadiri oleh para kader.
ke sungai dengan skor 10 poin. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk
Dapat disimpulkan bahwa permasalahan meningkatkan pengetahuan, sikap, serta
tertinggi di wilayah kelurahan Bojongkerta perilaku para kader dalam kegiatan
khususnya di RW 03 yaitu pemilahan sampah posyandu demi meningkatkan pelayanan
yang kurang sesuai dengan skor 14 hal ini posyandu Sadewa.
disebabkan oleh rendah nya pengetahuan Dalam kegiatan pelatihan ini berisikan
masyarakat terhadap pemilahan sampah yang pemaparan skema, tugas kader baik
sesuai dan benar. sebelum, saat pelaksanaan, maupun
sesudah pelaksanaan posyandu, bagaimana
Tahap kedua, peserta PBL melakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
penetuan program. Berdasarkan hasil yang baik, pengukuran dan pencatatan
observasi, wawancara serta penyebaran inarisk yang baik, dan semua hal yang
yang telah dilakukan menunjukan bahwa bersangkutan dengan pelaksanaan
terdapat beberapa masalah terkait sampah Posyandu.
yang menumpuk di RW 03 kelurahan
Bojongkerta. Permasalahan sampah yang ada Kegiatan pelatihan diawali dengan
diwilayah tersebut mendorong peserta Praktek pembukaan dari moderator, pembacaan
Belajar Lapangan (PBL) untuk menciptakan doa, pengisian pretest, dilajutkan dengan
suatu program yaitu masyarakat sadar pemaparan materi dan sesi tanya jawab
lingkungan (masdarling) . Program kegiatan lalu ditutup dengan penutup oleh
yang dilakukan adalah penyuluhan atau moderator dan pengisian pretest oleh para
edukasi tentang sampah di wilayah Bojonkerta kader.
RW 03. Kegiatan ini berupa , Sosialisasi
Bersama masyarakat Rw 03 dan lintas sector Gambar 1. Pelatihan Kader Posyandu
tentang urgensi sampah , edukasi pengelolaan Sadewa
sampah rumah tangga, sosialisasi tentang
pemilahan sampah rumah tangga , edukasi
pembuatan produk ecobricks dari sampah non
organik , pembuatan dan pelatihan ecobriks
serta pameran karya.
Tahap ketiga, peserta PBL melakukan
intervensi pemberdayaan masyarakat dan
kegiatan monitoring. Selain itu peserta PBL
memberikan pre-test terlebih dahulu sebelum
pemaparan materi bertujuan untuk mengetahui
tingkat pengetahuan masyarakat, selanjutnya
pemaparan materi oleh peserta PBL , dan
setelah itu memberikan post-test setelah
program dijalankan. Hasil pre-test akan
dibandingkan dengan hasil post-test. Hasil
post-test digunakan untuk mengukur
keberhasilan dari rencana kegiatan yang telah
B. Penyuluhan Kesehatan pada Ibu Bayi
dan Balita
Penyuluhan kesehatan pada ibu bayi C. Perbaikan Sarana dan Prasarana
dan balita ini dilaksanakan pada Rabu, 28 Sosialisasi tentang pemilahan sampah
September 2022 yang bertempat di rumah rumah tangga
salah satu kader Posyandu yang juga Berawal dari kegiatan posyandu
didampingi oleh para kader Posyandu Sadewa yang kami ikuti kami melihat
selama penyuluhan berlangsung. bahwa masih banyak sarana dan prasarana
yang perlu diperbaiki. Kegiatan perbaikan
Penyuluhan kesehatan ini dihadiri ibu ini dilakukan pada hari Kamis 29
bayi dan balita yang menjadi sasaran September 2022 hingga hari Sabtu 1
posyandu Sadewa yaitu ibu di RW 05 September 2022. Kegiatan ini bertujuan
yang mencangkup wilayah RT 01 dan 02. untuk meningkatkan kualitas sarana dan
Penyuluhan ini dilakukan bertujuan untuk prasarana posyandu Sadewa yang juga
meningkatkan wawasan kesehatan ibu dapat meningkatkan pelayanan posyandu.
bayi dan balita yang mencangkup
pengetahuan, sikap dan perilaku ibu. Dalam kegiatan ini diawali dengan
Untuk mengukur peningkatan tersebut memperbaiki penerangan posyandu, lalu
dilakukan pengisian pretest sebelum pengecetan tembok posyandu, dilanjutkan
penyuluhan dan posttest setelah dengan penempelan media promosi
penyuluhan oleh para ibu yang. Dan saat kesehatan berupa poster dan juga petunjuk
pelaksanaan penyuluhan terdapat sesi skema, lalu membersihkan lokasi
penyampaian materi yang disampaikan posyandu, dan penambahan alat ukur
oleh Ibu Asri Masitha Arsyati, S.K.M., Lingkar Lengan Atas (LILA). Kegiatan ini
M.K.M lalu tanya jawab dan sesi games juga dibantu oleh para kader Posyandu
yang dilanjutkan dengan pembagian Sadewa, dan Ketua RW 05 dalam
hadiah. Dalam kegiatan ini para ibu begitu pelaksanannya.
antusias dalam mengikuti kegiatan hingga
akhir. Gambar 3. Perbaikan Sarana dan
Prasarana Posyandu Sadewa
Gambar 2. Penyuluhan Kesehatan Ibu
Bayi dan Balita
Capaian Pelatihan Kader Posyandu Sadewa
14
12 11.5

10 9 9.5
8 7.5
8 7
6
4
2
0
Pengetahuan Sikap Perilaku
Pretest Posttest

Gambar 4. Grafik Hasil Pretest dan Posttest Kader Posyandu Sadewa

Berdasarkan hasil pretest dan posttest menjadi 9,5 juga perilaku kader dari nilai 7
yang sudah diberikan pada kader posyandu menjadi 7,5.
mengenai pengetahuan, sikap, serta perilaku Dari peningkatan yang terlihat di grafik
kader menghasilkan bahwa kader sudah menunjukkan bahwa intervensi pelatihan kader
memiliki pengetahuan yang ditandai dengan yang dilakukan dapat mempengaruhi
hasil nilai rata – rata pretest. pengetahuan, sikap, dan perilaku kader. Juga
Dari hasil grafik di atas dapat dilihat menandakan bahwa kegiatan pelatihan ini
bahwa terjadi peningkatan sebelum dan sudah dilakukan dengan cukup baik sehingga
sesudah diberikan intervensi berupa pelatihan dapat menghasilkan hasil yang diharapkan
pada kader posyandu Sadewa yang ditandai yaitu peningkatan pengetahuan, sikap, dan
dengan peningkatan nilai rata – rata di masing perilaku sasaran.
masing variable mulai dari pengetahuan yaitu
dari nilai 8 menjadi 11,5, nilai sikap dari 9

Capaian Penyuluhan Kesehatan


Ibu Bayi dan Balita
10 8.85
8.05 8.15
8 6.85
6
4
2 0.8 0.8
0
Pengetahuan Sikap Perilaku

Pretest Posttest
Gambar 5. Grafik Hasil Pretest dan Posttest Penyuluhan Kesehatan Ibu Bayi dan Balita

Berdasarkan hasil pretest dan posttest di cakupan wilayah Posyandu Sadewa


yang sudah diberikan pada ibu bayi dan balita menghasilkan bahwa sudah terdapat
pengetahuan, sikap, serta perilaku kesehatan wilayah RW 05 memang sudah memiliki
pada ibu bayi dan balita namun setelah pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik
diberikan intervensi berupa penyuluhan tetap dalam konteks kesehatan namun butuh
terjadi peningkatan. Peningkatan tersebut stimulus lebih untuk meningkatkan minat
dapat dilihat dari hasil rata-rata di masing – mereka untuk meningkatkan derajat kesehatan
masing variable yaitu mulai dari variable mereka secara mandiri salah satunya dengan
pengetahuan dari 6,85 menjadi 8,05 setelah penyuluhan kesehatan. Dari hasil grafik di atas
penyuluhan. Lalu variable sikap dari 8,15 juga menandakan bahwa kegiatan yang
menjadi 8,85. Namun pada perilaku ibu masih dilakukan sudah cukup baik karena dapat
belum terjadi peningkatan karena baik menghasilkan peningkatan namun dibutuhkan
sebelum dan sesudah intervensi masih di keberlanjutan kegiatan penyuluhan untuk
angka 80%. meningkatkan perilaku para ibu.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa sebenarnya para ibu bayi dan balita di

Gambar 6. Kondisi Posyandu Sadewa Sebelum Dilakukan Perbaikan

Gambar 6. Kondisi Posyandu Sadewa Sebelum Dilakukan Perbaikan

Berdasarkan gambar di atas dapat kita pengukuran sehingga skema yang terdiri dari 5
lihat bahwa kegiatan perbaikan posyandu meja mencangkup pendaftaran, pengukuran,
sudah terlihat mulai dari media promosi pencatatan, penyuluhan, dan pelayanan
kesehatan berupa poster yang tersusun lebih kesehatan dapat tercapai dan pelayanan
rapih sehingga memudahkan pengunjung posyandu dapat meningkat. Lalu terjadi juga
posyandu dalam memperoleh informasi peningkatan pelayanan yaitu pengukuran
kesehatan dan sudah terpasang petunjuk skema lingkar lengan atas yang sebelumnya tidak ada
posyandu yang dapat memudahkan dikarenakan kekurangan sarana saat ini sudah
pengunjung posyandu dalam melakukan dapat dilakukan dengan baik.
KESIMPULAN sejenisnya (90%), Sampah platik yang
Hasil dari intervensi digunakan membuat produk bantal dengan
pemberdayaan masyarakat mengenai konsep ecobriks dapat mengurangi
pengetahuan warga Kelurahan permasalahan sampah (88%),
Bojongkerta RW 03 terkait program Mengkomposting sisa makanan untuk
MASDARLING (Masyarakat Sadar dijadikan pupuk tanaman (recyle) (95%),
Lingkungan) dalam menerapkan Kemasan plastik pada makanan kaleng bisa di
pengolahan sampah rumah tangga manfaatkan lagi (reuse) menjadi kerajinan
menunjukkan bahwa warga tangan tas atau bantal atau yang lainnya
mengetahui sampah anorganik (75%).
merupakan sampah yang dapat terurai
(90%), jenis-jenis sampah terbagi SARAN
menjadi 3 (94%), proses pemilihan Saran yang dapat kami berikan dari pelaksnaan
sampah terbagi menjadi 3 dan kegiatan Praktik Belajar Lapangan adalah
ditempatkan dengan tempat sampah sebagai berikut :
yang berbeda (86%), tidak adanya a. Tetap selalu menjaga komunikasi dengan
pemilahan sampah maka akan baik anatara msyarakat dengan stake
menimbulkan dampak (90%), Sampah holder agar tetap terjalin komunikasi yang
organik dapat di daur ulang (84%), baik demi tercapainya lingkungan sehat
Buah dan sayur termasuk dalam dan aman.
sampah organic (96%), Sampah b. Diharapkan masyarakat tetap melakukan
plastik teramsuk dalam sampah pengolahan sampah rumah tangga dengan
organic (96%), Ecobriks salah satu selalu memilah sampah sesuai dengan
cara mendaur ulang sampah (90%), jenisnya, dan selalu sediakan tempat
Ecobriks salah satu langkah yang sampah dengan msing-masing jenisnya,
efektif untuk mengurangi sampah jangan membuang sampah ke sungai dan
plastik (90%), Ecobriks dapat harus sadar, peduli akan lingkungan di
memepunyai nilai ekonomis bagi sekitar.
masyarakat (90%).
Hasil intervensi pemberdayaan DAFTAR PUSTAKA
masyarakat mengenai sikap warga
Kelurahan Bojongkerta RW 03 dalam Hikmah Nurul, dkk. (2020). Sosialisasi
menerapkan pengolahan sampah pembuatan bank sampah dan
rumah tangga menunnjukkan bahwa pengelolaan sampah organik serta
Pemilahan sampah harus diterapkan anorganik
(100%), Dalam mengelola pangan
Apriyani, dkk. (2020). Pemanfaatan sampah
sebaiknya mengurangi (reduce) sisi
plastik menjadi ecobrick
bahan yang dibuang agar tidak banyak
menghasilkan limbah (100%), Pernah Yudistiran Sri Anastasia, dkk. (2016). Desain
mengikuti sosialisasi terkait dengan sistem pengelolaan sampah
pemilahan dan pengolahan sampah melalui pemilahan sampah
rumah tangga (98%), Ecobriks hanya organik dan anorganik
dibuat dengan sampah plastik saja berdasarkan persepsi ibu - ibu
(80%), Sebelumnya sudah membuat rumah tangga
produk kreatifitas dari sampah (70%).
Istanti Enny, dkk. (2020). Pemberdayaan
Hasil intervensi pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan
masyarakat mengenai tindakan warga sampah plastik bernilai jual
Kelurahan Bojongkerta Rw 03 dalam
menerapkan pengolahan sampah rumah tangga Suprapto Ribut, dkk. (2018). Pemanfaatan
menunjukkan bahwa Apakah anda mengetahui Sampah Keluarga Menjadi Produk
ecobriks (90%), Apakah anda tau bahan dasar Bernilai Jual Di Desa Dasri,
pembuatan ecobriks adalah plastik dan Tegalsari, Banyuwangi
Ferdiansyah, M. E. (2014). Peran pemerintah dan kader masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat
untuk pengolahan sampah. Jkmp (ISSN. 2338-445X), 2, 103-240.
Firdha Aksari Anindyntha, D. S. (2021). Peningkatan sadar lingkungan melalui penghematan sampah
plastik. Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS), 351-361.
Priyo Subekti, Y. S. (2018). Pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan hidup. Kawistara, 8, 111-
212.
Kurniawan Danang Aji, dkk. (2021).
Pengelolaan Sampah di daerah
Sepatan Kabupaten Tangerang
Yustiani Yonik Meilawati, dkk. (2019).
Konsep pengelolaan sampah di
desa babakan kabupaten Bandung
Istirokhatun Titik, dkk. (2019). Pelatihan
pembuatan ecobricks sebagai
pengelolaan sampah plastik di rt
01 rw 05, kelurahan kramas,
kecamatan tembalang, semarang
Agus Ria Noviana, dkk. (2019). 3R: Suatu
Alternatif Pengolahan Sampah Rumah Tangga

Anda mungkin juga menyukai