ABSTRAK
Sampah merupakan salah permasalahan di Indonesia yang dapat memberikan dampak negatif baik
pada lingkungan maupun terhadap kesehatan. Tujuan dari kegiatan ini yaitu mengurangi sampah serta
mengubah perilaku masyarakat menjadi perilaku yang peduli terhadap lingkungan. Metode ini
dilakukan dengan mengumpulkan data berdasarkan hasil pre-test, post test, wawancara, serta
observasi. Dari hasil program menunjukkan bahwa adanya perubahan secara signifikan mengenai
pengetahuan, sikap, dan tindakan warga Bojongkerta dalam mengelola sampah rumah tangga di
Kelurahan Bojongkerta Kecamatan Bogor Selatan.
Kata Kunci : sampah, perilaku, lingkungan
ABSTRACT
Garbage is one of the problems in Indonesia that can have a negative impact both on the environment
and on health. The purpose of this activity is to reduce waste and change people's behavior into
behavior that cares about the environment. This method is done by collecting data based on the results
of pre-test, post-test, interviews, and observations. The results of the program indicate that there is a
significant change in the knowledge, attitudes, and actions of the residents of Bojongkerta in
managing household rubbish in Bojongkerta Village, South Bogor District.
Keywords: rubbish, behavior, environment
PENDAHULUAN Kunjungan Posyandu tercatat memang sudah
memiliki capaian yang cukup baik dari segi
Pemeliharaan dan perawatan kunjungan ibu hamil yang memeriksakan diri
kesejahteraan ibu dan anak sejak usia dini, yaitu sebesar 66,6%, lalu bayi balita sebesar
merupakan suatu strategi dalam upaya 82,1%.
pemenuhan pelayanan dasar yang meliputi Tujuan dari Revitalisasi Posyandu yaitu
peningkatan derajat kesehatan dan gizi yang untuk meningkatkan pengetahuan, sikap serta
baik, lingkungan yang sehat dan aman, perilaku kader dalam kegiatan posyandu
pengembangan psikososial/emosi, kemampuan sehingga pelayanan posyandu dapat lebih
berbahasa dan pengembangan kemampuan meningkat selain itu Tujuan Revitalasasi
kognitif (daya pikir dan daya cipta) serta Posyandu Meningkatkan Pengetahuan Ibu
perlindungan anak terhadap pengabaian Bayi balita dan anak mengenai Kesehatan.
(PPPA, 2018). Strategi pelayanan kesehatan Dan Yang Terakhir Tujuan Revitalisasi
dasar masyarakat dengan fokus pada ibu dan Posyandu Ini Meningkatkan Pelayanan
anak dapat dilakukan pada posyandu, karena Posyandu Baik dari Skema, sarana dan
posyandu merupakan wadah peran serta prasarana.
masyarakat untuk menyampaikan dan
memperoleh pelayanan kesehatan dasarnya. Kelurahan Kertamaya Merupakan
kelurahan yang terletak di kecamatan Bogor
Posyandu merupakan salah satu bentuk Selatan Kota Bogor. Dari hasil observasi yang
upaya kesehatan bersumber daya masyarakat sudah dilakukan baik secara objektif maupun
yang dikelolah dan diselenggarakan untuk subjektif, masalah yang dihadapi warga atau
masyarakat dalam penyelenggaraan masyarakat di Kelurahan Kertamaya yaitu
pembangunan kesehatan, memberdayakan setiap harinya sampah bertumpuk dan
masyarakat dan memberikan kemudahan berserakan sampah baik di lahan kosong
kepada masyarakat dalam memperoleh maupun perkarangan rumah warga juga
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat dialiran sungai selain itu masalah di RW 05 ini
penurunan angka kematian ibu dan bayi adalah Kurang nya minat imunisasi bayi balita
(Kemenkes RI, 2011). Dan Kurangnya Pelatihan Kader Mengenai
Berdasarkan data yang diperoleh baik Pelayanan Posyandu
dari data Puskesmas maupun Posyandu Kurang nya Pengetahuan Mengenai
mengenai berbagai masalah kesehatan yang Imunisasi Dan Kesehatan Penduduk Wilayah
terjadi di wilayah kerja Kelurahan Kertamaya Kertamaya Khusus nya RW 05 Warga atau
RW 05 kami menemukan beberapa masalah masyarakat Belum sadar akan pentingnya
kesehatan yang memerlukan penyelesaian. imunisasi pada bayi dan balita Dan Pelayanan
Dari hasil data yang masalah yang ditemukan Posyandu Masih Kurang Baik Dengan
yaitu imunisasi (35%), PHBS (71%), dan Indikator-Imdikator Tetentu Masyakarat
kunjungan posyandu (82,1%). Namun, dalam Melakukan Penolakan Imunisasi Pada bayi
pemilihan program kami butuh mengetahui dan balita .
program apakah yang dibutuhkan warga untuk
segeradiselesaikan. Maka dari itu kami Berdasarkan latar belakang diatas
melakukan kegiatan rembuk warga untuk diperlukan sosilisasi dan cara Penyuluhan
melihat kebutuhan dan masukan dari warga Mengenai Pentingnya Imunisasi, Pelatihan
yang menghasilkan kesimpulan bahwa Kader serta Perbaikan Sarana Dan Prasana
program yang memerlukan penyelesaian yaitu Agar Mayarakat Lebih Memperhatikan
Revitalisasi Posyandu karena dengan Pentingnya Kesehatan dan Perlu diupayakan
melakukan program ini secara tidak langsung langkah dalam pemberdayaan kader agar lebih
kami dapat melakukan upaya meningkatkan professional dalam memantau tumbuh
capaian imunisasi. kembang anak dan Kesehatan ibu , serta
membangun kemitraan masyarakat untuk
Menurut Data Kuesioner PISPK yang meningkatkan dukungan dan memanfaatkan
kami peroleh bahwa data imunisasi serta posyandu secara optimal serta
kunjungan Posyandu Sadewa Hanya 35% dan mengoptimalkan revitalisasi posyandu .
METODE observasi, wawancara dan penyebaran inarisk
kepada warga Kelurahan Bojongkerta RW 03
Metode ini dilakukan dengan guna memperoleh data. Selanjutnya kelompok
mengumpulkan data berdasarkan hasil pre-test, menetukan prioritas masalah berdasarkan
post test, wawancara, serta observasi yang penilaian secara subjektif dan objektif serta
merupakan salah satu jenis pengumpulan data informasi yang diberikan oleh kelurahan
yang terdapat dalam metode penelitian maupun kader yang ada di kelurahan
kualitatif. Bojongkerta.
Populasi dalam kegiatan ini adalah Metode yang digunakan adalah metode
warga kelurahan Bojongkerta RW 03. Sampel urgency, seriousness and growth (USG) yang
dalam kegiatan ini berjumlah 100 Kepala digunakan sebagai alat untuk menyusun urutan
Keluarga (KK) binaan yang merupakan prioritas isu yang harus diselesaikan. Cara
perwakilan dari masing-masing keluarga. penentuan tingkat urgensi, keseriusan, dan
Kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) ini perkembangan isu dengan skala 1 – 5. Isu
dilakukan dalam 3 tahap dengan kurun waktu yang memiliki total skor tertinggi merupakan
28 hari yaitu dari tanggal 01- 28 november. isu prioritas. Berdasarkan metode USG, maka
Tahap pertama, peserta Kegiatan kami menentukan skala nilai prioritas masalah
Praktek Belajar Lapangan (PBL) melakukan dengan nilai 1-5.
identifikasi masalah dengan kegiatan
10 9 9.5
8 7.5
8 7
6
4
2
0
Pengetahuan Sikap Perilaku
Pretest Posttest
Berdasarkan hasil pretest dan posttest menjadi 9,5 juga perilaku kader dari nilai 7
yang sudah diberikan pada kader posyandu menjadi 7,5.
mengenai pengetahuan, sikap, serta perilaku Dari peningkatan yang terlihat di grafik
kader menghasilkan bahwa kader sudah menunjukkan bahwa intervensi pelatihan kader
memiliki pengetahuan yang ditandai dengan yang dilakukan dapat mempengaruhi
hasil nilai rata – rata pretest. pengetahuan, sikap, dan perilaku kader. Juga
Dari hasil grafik di atas dapat dilihat menandakan bahwa kegiatan pelatihan ini
bahwa terjadi peningkatan sebelum dan sudah dilakukan dengan cukup baik sehingga
sesudah diberikan intervensi berupa pelatihan dapat menghasilkan hasil yang diharapkan
pada kader posyandu Sadewa yang ditandai yaitu peningkatan pengetahuan, sikap, dan
dengan peningkatan nilai rata – rata di masing perilaku sasaran.
masing variable mulai dari pengetahuan yaitu
dari nilai 8 menjadi 11,5, nilai sikap dari 9
Pretest Posttest
Gambar 5. Grafik Hasil Pretest dan Posttest Penyuluhan Kesehatan Ibu Bayi dan Balita
Berdasarkan gambar di atas dapat kita pengukuran sehingga skema yang terdiri dari 5
lihat bahwa kegiatan perbaikan posyandu meja mencangkup pendaftaran, pengukuran,
sudah terlihat mulai dari media promosi pencatatan, penyuluhan, dan pelayanan
kesehatan berupa poster yang tersusun lebih kesehatan dapat tercapai dan pelayanan
rapih sehingga memudahkan pengunjung posyandu dapat meningkat. Lalu terjadi juga
posyandu dalam memperoleh informasi peningkatan pelayanan yaitu pengukuran
kesehatan dan sudah terpasang petunjuk skema lingkar lengan atas yang sebelumnya tidak ada
posyandu yang dapat memudahkan dikarenakan kekurangan sarana saat ini sudah
pengunjung posyandu dalam melakukan dapat dilakukan dengan baik.
KESIMPULAN sejenisnya (90%), Sampah platik yang
Hasil dari intervensi digunakan membuat produk bantal dengan
pemberdayaan masyarakat mengenai konsep ecobriks dapat mengurangi
pengetahuan warga Kelurahan permasalahan sampah (88%),
Bojongkerta RW 03 terkait program Mengkomposting sisa makanan untuk
MASDARLING (Masyarakat Sadar dijadikan pupuk tanaman (recyle) (95%),
Lingkungan) dalam menerapkan Kemasan plastik pada makanan kaleng bisa di
pengolahan sampah rumah tangga manfaatkan lagi (reuse) menjadi kerajinan
menunjukkan bahwa warga tangan tas atau bantal atau yang lainnya
mengetahui sampah anorganik (75%).
merupakan sampah yang dapat terurai
(90%), jenis-jenis sampah terbagi SARAN
menjadi 3 (94%), proses pemilihan Saran yang dapat kami berikan dari pelaksnaan
sampah terbagi menjadi 3 dan kegiatan Praktik Belajar Lapangan adalah
ditempatkan dengan tempat sampah sebagai berikut :
yang berbeda (86%), tidak adanya a. Tetap selalu menjaga komunikasi dengan
pemilahan sampah maka akan baik anatara msyarakat dengan stake
menimbulkan dampak (90%), Sampah holder agar tetap terjalin komunikasi yang
organik dapat di daur ulang (84%), baik demi tercapainya lingkungan sehat
Buah dan sayur termasuk dalam dan aman.
sampah organic (96%), Sampah b. Diharapkan masyarakat tetap melakukan
plastik teramsuk dalam sampah pengolahan sampah rumah tangga dengan
organic (96%), Ecobriks salah satu selalu memilah sampah sesuai dengan
cara mendaur ulang sampah (90%), jenisnya, dan selalu sediakan tempat
Ecobriks salah satu langkah yang sampah dengan msing-masing jenisnya,
efektif untuk mengurangi sampah jangan membuang sampah ke sungai dan
plastik (90%), Ecobriks dapat harus sadar, peduli akan lingkungan di
memepunyai nilai ekonomis bagi sekitar.
masyarakat (90%).
Hasil intervensi pemberdayaan DAFTAR PUSTAKA
masyarakat mengenai sikap warga
Kelurahan Bojongkerta RW 03 dalam Hikmah Nurul, dkk. (2020). Sosialisasi
menerapkan pengolahan sampah pembuatan bank sampah dan
rumah tangga menunnjukkan bahwa pengelolaan sampah organik serta
Pemilahan sampah harus diterapkan anorganik
(100%), Dalam mengelola pangan
Apriyani, dkk. (2020). Pemanfaatan sampah
sebaiknya mengurangi (reduce) sisi
plastik menjadi ecobrick
bahan yang dibuang agar tidak banyak
menghasilkan limbah (100%), Pernah Yudistiran Sri Anastasia, dkk. (2016). Desain
mengikuti sosialisasi terkait dengan sistem pengelolaan sampah
pemilahan dan pengolahan sampah melalui pemilahan sampah
rumah tangga (98%), Ecobriks hanya organik dan anorganik
dibuat dengan sampah plastik saja berdasarkan persepsi ibu - ibu
(80%), Sebelumnya sudah membuat rumah tangga
produk kreatifitas dari sampah (70%).
Istanti Enny, dkk. (2020). Pemberdayaan
Hasil intervensi pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan
masyarakat mengenai tindakan warga sampah plastik bernilai jual
Kelurahan Bojongkerta Rw 03 dalam
menerapkan pengolahan sampah rumah tangga Suprapto Ribut, dkk. (2018). Pemanfaatan
menunjukkan bahwa Apakah anda mengetahui Sampah Keluarga Menjadi Produk
ecobriks (90%), Apakah anda tau bahan dasar Bernilai Jual Di Desa Dasri,
pembuatan ecobriks adalah plastik dan Tegalsari, Banyuwangi
Ferdiansyah, M. E. (2014). Peran pemerintah dan kader masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat
untuk pengolahan sampah. Jkmp (ISSN. 2338-445X), 2, 103-240.
Firdha Aksari Anindyntha, D. S. (2021). Peningkatan sadar lingkungan melalui penghematan sampah
plastik. Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS), 351-361.
Priyo Subekti, Y. S. (2018). Pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan hidup. Kawistara, 8, 111-
212.
Kurniawan Danang Aji, dkk. (2021).
Pengelolaan Sampah di daerah
Sepatan Kabupaten Tangerang
Yustiani Yonik Meilawati, dkk. (2019).
Konsep pengelolaan sampah di
desa babakan kabupaten Bandung
Istirokhatun Titik, dkk. (2019). Pelatihan
pembuatan ecobricks sebagai
pengelolaan sampah plastik di rt
01 rw 05, kelurahan kramas,
kecamatan tembalang, semarang
Agus Ria Noviana, dkk. (2019). 3R: Suatu
Alternatif Pengolahan Sampah Rumah Tangga