Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH SOSIALISASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TERHADAP

PERILAKU MASYARAKAT DI KAMPUNG BABAKAN, DESA PANGAUBAN

Chici Siti Sahara 1), Maulina Sri Wahyuni 2), Syahrul Kurniawan 3), Tanisa Winangkit 4)
1)
Sejarah dan Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
E-mail : chicisahara16@gmail.com
2)
Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. E-mail :
maulinasriwahyuni7@gmail.com
3)
Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. E-mail :
Syahrulkurniawan005@gmail.com
4)
Matematika, Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. E-mail :
tanisawinangkit123@gmail.com

Abstrak

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan hal yang paling mendasar dalam menjalani
kehidupan yang sehat dan merupakan permasalahan yang terjadi pada setiap masyarakat,
khususnya masyarakat yang ada di Kampung Babakan, Desa Pangauban. Permasalahan yang
lain adalah pemilahan sampah dikarenakan masyarakat belum mengetahui mengenai jenis-jenis
sampah. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk senantiasa mengingatkan bahwa pentingnya
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tengah Pandemi Covid-19, selain itu mengingatkan
bahwa ada beberapa potensi ketika bisa melakukan pemilahan sampah dengan baik dan benar.
Metode yang digunakan dalam mendukung program kerja yang telah disepakati antara lain
adalah metode observasi dan metode sosialisasi karena dinilai metode tersebutlah yang tepat
terhadap sasaran dari program kerja kesehatan. Data pada penelitian ini dilakukan dengan
memberikan kuesioner kepada masyarakat dan menggunakan metode kuantitatif. Adapun hasil
rata-rata dari pengisian kuesione kepada ibu-ibu terhadap sosialisasi yang dilakukan dan
perubahan yang terjadi setelah dilakukannya sosialisasi adalah 3,529 yang apabila dilihat dari
rentang nilai jawaban responden angka tersebut termasuk ke dalam kriteri tinggi.
Kata Kunci: Observasi, Kuantitatif, Kuesioner, Pandemi Covid-19, Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)

Abstract

Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) is the most basic thing in living a healthy life and is
a problem that occurs in every community, especially the people in Babakan Village,
Pangauban Village. Another problem is the sorting of waste because people do not know about
the types of waste. The purpose of this trial is to always remind that the importance of Clean
and Healthy Living Behavior (PHBS) is the midst of the Covid-19 Pandemic, in addition to
reminding that there is some potential when it comes to sorting waste properly and correctly.
The methods used to support the work program that have been agreed include the observation
method and the socialization method because it is considered that these methods are the right
ones for the targets of the health work program. The data in this study was conducted by giving
quetionnaires to the public and using quantitative methods. The average result of filling out
questionnaires to mother regarding the socialization carried out and the changes that occurred
after socialization was carried out was 3,529 which, when viewed from the range of
respondents’ answer scores, was included in the high criteria.
Keywords: Observation, Quantitative, Questionnaire, Pandemic, Covid-19, Clean and Healthy
Behavior (PHBS)
Pengaruh Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Terhadap Perilaku Masyarakat Di Kampung
Babakan, Desa Pangauban

PENDAHULUAN keluarga, masyarakat serta sekolah (Kemenkes RI,


Perilaku hidup bersih dan sehat atau dikenal juga 2015). (Puput Dwi Cahya Ambar Wati 2020)
sebagai PHBS merupakan salah satu bentuk Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sebenarnya terbilang cukup mudah dan murah,
sebagai wujud dari pembelajaran agar setiap apabila dibandingkan dengan biaya yang harus
individu dapat menolong diri sendiri baik itu dikeluarkan untuk pengobatan ketika mengalami
terhadap masalah kesehatan maupun turut serta gangguan kesehatan yang diakibatkan perilaku
dalam mewujudkan masyarakat yang sehat di hidup yang kotor, tentu pembiayaan pengobataan
lingkungannya atau bahkan dapat menolong anggota cukup mahal. Sebenarnya perilaku hidup bersih dan
keluarganya sendiri di bidang kesehatan serta sehat sudah seharusnya diterapkan pada setiap
mampu berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan individu, kelompok bahkan sampai kepada lingkup
kesehatan yang ada di dalam lingkungan masyarakat umum apabila mengingat banyak
masyarakat. Program penerapan Perilaku Hidup manfaat yang akan timbul dari perilaku baik
Bersih dan Sehat (PHBS) ialah salah satu bentuk tersebut, mulai dari konsentrasi kerja, nyaman
upaya untuk memberikan pelajaran berupa ketika bertempat tinggal, menambah keestetikan,
pengalaman pada tiap individu, anggota keluarga, bahkan sampai kepada keharmonisa, baik
sekumpulan maupun pada masyarakat umum. keharmonisan berkeluarga maupun keharmonisan
Pelajaran salah satunya dapat melalui sosialisasi bertetangga. (Natsir 2019)
yang diharapkan akan meningkatkan pengetahuan, Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan
perubahan sikap dan perilaku melalui metode cerminan pola hidup yang diterapkan oleh keluarga
pendakatan, pembinaan suasana dan juga yang senantiasa memperhatikan, melakukan serta
melakukan gerakan yang memampukan diri pada menjaga kesehatan setiap anggota keluarganya.
kelompok masyarakat. Kondisi ini sebagai salah Semua perilaku hidup bersih dan sehat dilakukan
satu wujud pencerminan yang berguna untuk harus sesuai kesadaran sehingga semua anggota
membantu masyarakat dalam mengenali dan keluarga mampu menolong dirinya sendiri beserta
mengetahui serta mengatasi masalah yang terjadi anggota keluarga yang lainnya. Di bidang kesehatan
pada individu dalam tatanan rumah tangga maupun serta diharapkan ke depannya bisa berperan aktif
lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Tujuannya dalam kegiatan-kegiatan kesehatan maupun
tidak lain adalah agar terbentuknya masyarakat yang kebersihan di masyarakat tempat tinggalnya maupun
menerapkan kebiasaan hidup yang sehat di di masyarakat umum mengenai perilaku hidup
kesehariannya yang merupakan upaya dalam bersih dan sehat. (Ratna Julianti 2018)
meningkatkan kesehatannya pada tatanan rumah Melihat pentingnya perilaku hidup bersih dan
tangga atau lingkungan masyarakat. (Kemenkes RI, sehat maka penulis melakukan analisis situasi
2011). (Puput Dwi Cahya Ambar Wati 2020) terhadap lokasi yang menjadi tempat
Hingga saat ini perilaku hidup bersih dan sehat berlangsungnya KKN-DR Sisdamas 2021. Analisis
menjadi satu hal yang harus mendapatkan perhatian situasi yang telah dilaksanakan merupakan upaya
khusus terutama bagi pemerintah. Hal ini karena untuk menggali informasi, potensi dan kendala yang
perilaku hidup bersih dan sehat dijadikan sebagai ada sebagai bahan acuan yang ditujukkan untuk
tolak ukur dalam pencapaian untuk meningkatkan merumuskan program kegiatan yang akan dilakukan
dalam hal kesehatan pada program Sustainable oleh tim KKN. Dari analisis situasi tim maka
Development Goals (SDGs) pada tahun 2015-2030. langkah awal yang diambil sebelum pelaksanaan
PHBS dalam SDGs merupakan salah satu bentuk program KKN di lapangan, tim KKN terlebih
upaya pencegahan yang menimbulkan dampak dahulu melakukan observasi guna pendataan
jangka pendek di dalam peningkatankesehatan pada keadaan lokasi KKN yang berada di Kampung
tiga tempat antara lain pada lingkup anggota Babakan, Desa Pangauban Kecamatan Pacet,

2
Pengaruh Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Terhadap Perilaku Masyarakat Di Kampung
Babakan, Desa Pangauban

Kabupaten Bandung. Observasi lingkungan desa ini menetapkan program kerja utama sebagai penunjang
dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus – 8 Agustus keberhasilan.
2021 di lingkungan Kampung Babakan. Pada tahap Berdasarkan analisis situasi yang ada di
observasi mahasiswa melakukan pengamatan secara Kampung Babakan, Desa Pangauban maka program
langsung kelapangan melakukan dialog dengan kerja utama yang kami adakan yaitu Sosialisasi
pihak-pihak ataupun tokoh-tokoh terkait di Kesehatan dengan tema “Perilaku Hidup Bersih dan
masyarakat dan mengamati keadaan yang Sehat” dengan tujuan meningkatkan kesadaran
menyangkut fisik maupun non fisik dari segi publik dan perubahan perilaku masyarakat agar
kesehatannya. Harapan dari kegiatan observasi tim memiliki perilaku yang lebih bersih dan sehat serta
KKN agar mendapatkan gambaran kondisi mampu membedakan jenis-jenis sampah sehingga
lingkungan dan hasil dari pengamatan tersebut dapat memilah sampah dengan baik dan benar.
dijadikan acuan untuk penyusunan program kerja.
Kondisi kebersihan di Kampung Babakan Desa METODOLOGI PENGABDIAN
Pangauban terbilang cukup bersih, namun memang
Berikut merupakan diagram alir atau tahapan
tidak bisa dikatakan 100% bersih, masih terdapat
kegiatan yang dilakukan penulis dalam KKN-DR
penumpukkan sampah di beberapa titik dan
Sisdamas 2021.
masyarakatnya belum memiliki kesadaran secara
1. Diagram Alir
penuh untuk melakukan kegiata pemilahan sampah
tak hanya itu perilaku hidup bersih dan sehat di
kampung Babakan pun masih belum sepenuhnya
dilaksanakan dengan baik.
Berdasarkan hasil observasi dan analisis situasi
yang telah dilakukan oleh tim KKN, maka tim KKN
yang bertempat di Kampung Babakan, Desa
Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung
berusaha dan mencoba merancang program kerja
yang bisa menjadi stimulus awal bagi
pengembangan masyarakat Kampung Babakan.
Program kerja yang direncanakan telah Gambar 1. Diagram Alir
mendapatkan persetujuan dari ibu Aisyah selaku
anggota PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Pada diagram alir di atas dapat dijelaskan bahwa
Keluarga) Kampung Babakan, yang disesuaikan proses awal dalam menjalankan program kerja pada
dengan disiplin ilmu, keahlian dan kompetensi yang bidang kesehatan adalah rembug warga. Poin
dimiliki oleh setiap personal yang tergabung dalam pertama adalah hal penting untuk dilakukan oleh
tim KKN khususnya bidang kesehatan. Program mahasiswa KKN-DR Sisdamas 2021 guna
kerja tersebut diharapkan dapat mengedukasi mengetahui permasalahan kesehatan yang ada di
masyarakat di Kampung Babakan, Desa Pangauban Kampung Babakan RW 10, Desa Pangauban.
agar memiliki Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Selanjutnya, ditetapkan solusi untuk permasalahan
(PHBS). Perencanaan dan penentuan kegiatan yang tersebut. Sasaran/partisipan program kerja bidang
telah disusun mengacu tujuan, manfaat serta waktu kesehatan adalah ibu-ibu yang bertempat tinggal di
dan fasilitas yang tersedia dan tidak lepas dari Kampung Babakan RW 10, Desa Pangauban. Demi
kebutuhan dan dukungan masyarakat. Setelah kelancaran dan tercapainya suatu target kerja
mempertimbangkan dan menganalisis situasi serta program kerja bidang kesehatan, maka diperlukan
kondisi dari wilayah tersebut maka tim KKN perizinan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu,
merumuskan berbagai kegiatan, kemudian dilakukannya silaturahmi dengan ibu-ibu PKK
menjadi jawabannya. Proses akhir dari program

3
Pengaruh Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Terhadap Perilaku Masyarakat Di Kampung
Babakan, Desa Pangauban

kerja bidang kesehatan yaitu pembuatan hand


sanitizer berbahan alami (daun sirih dan jeruk nipis)
sebagai bukti fisik dan diadakannya sosialiasasi Tabel 1. Rentang Nilai Jawaban Responden
kesehatan dengan tema “Perilaku Hidup Bersih dan
No. Rentang Nilai Nilai
Sehat” sebagai langkah lanjutan dalam program
kerja bidang kesehatan ini untuk pemberdayaan 1. 1,00 – 1,79 Sangat Rendah
masyarakat. Bukan hanya memperkenalkan cara 2. 1,80 – 2,59 Rendah
pembuatan hand sanitizer berbahan alami yang
3. 2,60 – 3,39 Cukup Rendah
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari warga
Kampung Babakan RW 10, Desa Pangauban, tetapi 4. 3,40 – 4,19 Tinggi
mahasiswa KKN-DR Sisdamas 2021 bidang 5. 4,20 – 5,00 Sangat Tinggi
kesehatan mengedukasi partisipan dalam kebersihan
lingkungan dan pemilihan sampah agar senantiasa
dapat diaplikasi secara nyata oleh partisipan.
2. Analisis Deskriptif Tanggapan Responden
Sangat Renda Cukup Ting Sangat
Pada bagian ini akan dijelaskan hasil penelitian
yang diperoleh dengan memberikan penilaian atas Rendah h Rendah gi Tinggi
jawaban responden yang diisi oleh tiga puluh
responden. Analisis deskriptif dilakukan dengan
membandingkan antara skor bobot aktual dengan
bobot ideal pernyataan. Sugiyono (2016:25) 1,00 1,79 2,59 3,39 4,19 5,00
menyatakan bahwa:
“Dari hasil pengolahan kuesioner, dilakukan
penganalisaan hasil penelitian, yaitu untuk Gambar 2 Garis Kontinum
mengkuantitatifkan data kualitatif dengan cara
3. Parameter Pengukuran Keberhasilan
melakukan analisis pembobotan dengan
menentukan skor tertinggi yang dikurangi skor Program
terendah kemudian dibagi oleh lima tingkat skala
Ananda, Rusydi., Rafida, Tien. (2017: 51)
interval.”
menyatakan bahwa parameter yang digunakan
Sehingga hasilnya adalah sebagai berikut: Nilai
dalam pengukuran keberhasilan program adalah
rara-rata dari masing-masing responden dapat
sebagai berikut:
dikelompokkan dalam kelas interval dengan jumlah
a. Pengetahuan apa yang telah dipelajari.
kelas sama dengan 5, sebagai intervalnya dapat
dihitung sebagai berikut: b. Sikap apa yang telah berubah.
c. Keterampilan apa yang telah dikembangkan atau
Interval = nilai maksimal – nilai minimal diperbaiki dari peserta didik. (Ananda 2017)
jumlah kelas Adapun parameter yang digunakan dalam
pengukuran keberhasilan program kerja bidang
Interval = 5-1 = 0,8 kesehatan adalah sebagai berikut:
5 a. Pengetahuan
1) Partisipan mengetahui kegunaan daun sirih
Dari formulasi tersebut dapat menentukan skala dan jeruk nipis sebagai anti bakteri.
2) Partisipan mengetahui cara pembuatan hand
distribusi kriteria pendapat responden sebagai
sanitizer berbahan alami.
berikut: 3) Partisipan mengetahui pemilahan sampah
yang ada di lingkungan rumah.
4) Partisipan memahami pentingnya perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS).

4
Pengaruh Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Terhadap Perilaku Masyarakat Di Kampung
Babakan, Desa Pangauban

Oleh karena itu untuk memecahkan


permasalahan di atas, maka dilakukan hal-hal
b. Sikap berikut ini:
1) Partisipan dapat memprakktikan pembuatan
hand sanitizer berbahan alami. (1) Silaturahmi dengan ibu-ibu PKK Kampung
2) Partisipan dapat memilah sampah dengan Babakan (RW 10), Desa Pangauban,
baik. Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung dengan
3) Partisipan menjadi lebih peduli terhadap tujuan untuk memohon perizinan untuk
keberhasilan lingkungan. melakukan kegiatan langsung kepada
c. Keterampilan masyarakat.
1) Partisipan dapat mengembangkan (2) Pembuatan hand sanitizer berbahan alami dari
pengolahan sampah rumah tangga menjadi daun sirih dan jeruk nipis oleh mahasiswa
pupuk. KKN-DR Sisdamas 2021 bidang kesehatan.
2) Partisipan dapat menjadikan hand sanitizer Adapun tempat pembuatan hand sanitizer
berbahan alami sebagai peluang usaha. tersebut yaitu di posko KKN-DR Sisdamas
3) Partisipan dapat lebih giat dalam lebih tepatnya di Kampung Babakan, RT 02,
mengaplikasikan kebersihan lingkungan RW 10, Desa Pangauban.
setempat. (3) Koordinasi/Pemberitahuan kepada masyarakat
bahwa akan diadakannya sosialisasi kesehatan.
PELAKSANAAN KEGIATAN (4) Pelaksanaan sosialisasi kesehatan dengan tema
“Perilaku Hidup Bersih dan Sehat” kepada ibu-
Pelaksanaan kegiatan mahasiswa KKN-DR
ibu yang bertempat tinggal di Kampung
Sisdamas 2021 bidang kesehatan kepada masyarakat
Babakan (RW 10) khususnya dan umumnya
di Kampung Babakan (RW 10), Desa Pangauban,
bagi masyarakat Desa Pangauban yang
Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung adalah
berkenan hadir mengikuti kegiatan tersebut.
sosialisasi kesehatan dengan tema “Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat” dimaksudkan untuk mengedukasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
masyarakat dalam menjaga kebersihan di masa
pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan masih Sosialisasi kesehatan dengan tema PHBS
banyaknya masyarakat yang acuh akan hal tersebut (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dilaksanakan
dan mengesampingkan hal-hal pokok dalam pada tanggal 21 Agustus 2021 di MDT
menjaga diri dan lingkungannya. Baiturrahman Al-Munawwarah yang berlokasi di
Kegiatan sosialisasi kesehatan KKN-DR Kampung Babakan, RW 10, Desa Pangauban,
Sisdamas ini dilaksanakna pada hari Sabtu, tanggal Kecamatan Pacet. Sosialisasi ini dilaksanakan
21 Agustus 2021 bertempat di MDT Baiturrahman dalam waktu satu hari dengan delapan panitia yang
Al-Munawwarah dengan tahapan kegiatan meliputi terdiri dari tujuh wanita dan satu pria dengan
persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, pembagian tugas masing-masing, dimana sosialisasi
pembuatan artikel, dan penyerahan artikel. kesehatan ini dibawakan oleh dua pembawa acara di
Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dengan antaranya satu wanita dan satu pria, kemudian enam
target utama adalah ibu-ibu yang bertempat tinggal panitia lainnya merupakan penyampai materi yang
di Kampung Babakan (RW 10), Desa Pangauban, terbagi menjadi dua materi utama, yaitu pertama
Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung dengan materi mengenai sampah dan jenis-jenisnya,
mayoritas mata pencahariannya adalah berkebun kemudian materi kedua mengenai PHBS (Perilaku
dan bertani sehingga harus lebih peduli terhadap Hidup Bersih dan Sehat) dan diakhiri dengan materi
kesehatan diri dan lingkungan. pembuatan hand sanitizer yang terbuat dari bahan
alami berupa daun sirih dan jeruk nipis.

5
Pengaruh Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Terhadap Perilaku Masyarakat Di Kampung
Babakan, Desa Pangauban

Sasaran utama dalam kegiatan sosialisasi menyampaikan inti pokok dari kegiatan sosialisasi
kesehatan yang dilaksanakan pada tanggal 21 tersebut.
Agustus 2021 merupakan ibu-ibu yang bertempat Selanjutnya setelah sosialisasi kesehatan selesai
tinggal di Kampung Babakan, RW 10, Desa dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2021 di
Pangauban, Kecamatan Pacet. Namun, dalam Kampung Babakan, RW 10, Desa Pangauban,
pelaksanaannya tidak hanya ibu-ibu yang hadir Kecamatan Pacet, penulis melakukan evaluasi
dalam acara sosialisai, anak-anak pun turut terhadap kegiatan sosialisasi tersebut untuk
meramaikan suasana sosialisasi kesehatan dengan mengukur tingkat keberhasilan yang diraih setelah
tema PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) program sosialisasi terlaksana. Evaluasi tersebut
tersebut. Dalam pelaksanaannya panitia bidang dilakukan dengan menyebar kuesioner terhadap tiga
kesehatan bekerja sama dengan anggota kader di puluh responden. Kuesioner yang disebar sendiri
Kampung Babakan, RW 10. Penulis beserta anggota terdiri dari tiga aspek utama yaitu: (1) Pengetahuan;
kader saling berkoordinasi untuk mensukseskan (2) Sikap atau Perilaku; dan (3) Keterampilan.
kegiatan sosialisasi ini. Masing-masing aspek terdiri dari beberapa butir
Tidak ada acara ataupun kegiatan yang tidak pertanyaan yang berhubungan dengan sosialisasi
memiliki kendala, begitu pun kegiatan sosisalisasi kesehatan yang telah terlaksana. Untuk aspek
kesehatan yang dilaksanakan penulis di Kampung pengetahuan sendiri terdiri dari empat buah butir
Babakan, RW 10, Desa Pangauban, Kecamatan pertanyaan dan untuk aspek sikap beserta
Pacet. Kendala yang terasa begitu kentara ialah keterampilan masing-masing terdiri dari tiga buah
dalam hal mengumpulkan peserta sosialisasi yang butir pertanyaan. Untuk lebih jelasnya penulis telah
ditujukan utamanya untuk para ibu di kampung mencamtukan hasil kuesioner dalam bentuk tabel
tersebut. Namun demikian, hal tersebut tidak sebagai berikut:
mengurangi semangat juang penulis dalam

Tabel 1. Hasil Kuesioner

No Pertanyaan Skor penilaian


SS S CS TS STS Rata Keterangan
rata
Aspek Pengetahuan
Saya mengetahui apa itu Perilaku 35 52 21 4 1 3,76 Tinggi
1.
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Saya mengetahui apa saja yang 15 40 45 2 1 3,43 Tinggi
2. termasuk Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS)
Saya mengetahui apa itu 65 40 12 4 1 4,06 Tinggi
3.
kebersihan lingkungan hidup
Saya mengetahui mengenai 10 24 21 20 5 2,66 Cukup
4.
pemilahan sampah Rendah
Aspek Perilaku
1. Saya sudah menerapkan 60 32 18 6 1 3,9 Tinggi

6
Pengaruh Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Terhadap Perilaku Masyarakat Di Kampung
Babakan, Desa Pangauban

kebersihan diri dalam kehidupan


sehari hari
Saya sudah menerapkan 50 40 9 8 3 3,66 Tinggi
2.
kebersihan dilingkungan sekitar
Saya sudah membuang sampah 25 24 21 20 2 3,06 Cukup
pada tempatnya sesuai dengan Rendah
3.
jenisnya (Organik, Anorganik,
sampah B3)
Aspek Keterampilan
Saya dapat memanfaatkan bahan 60 20 18 6 4 3,.6 Tinggi
1.
alam untuk kesehatan
Saya dapat melakukan pemilahan 35 28 9 16 5 3,1 Cukup
2. sampah sesuai dengan jenisnya Rendah
(Organik, Anorganik, sampah B3)
Saya dapat membuat handsanitizer 75 32 9 4 2 4,06 Tinggi
3. dari bahan alam dengan bahan
daun sirih dan jeruk nipis
Rata- Rata 3,529 Tinggi

Berdasarkan tabel hasil kuesioner di atas dapat Pertanyaan terakhir dalam aspek pengetahuan yaitu
disimpulkan apabila secara rata-rata keseluruhan mengenai pemilahan sampah, hasil kuesioner di atas
dari tiga aspek utama yaitu pengetahuan, perilaku menunjukkan nilai rata-rata pertanyaan keempat ini
dan keterampilan menunjukkan hasil yang baik masuk kriteria cukup rendah karena angka yang
karena setelah dirata-ratakan hasilnya tinggi sesuai diperoleh hanya menyentuh angka sebesar 2,66,
dengan rentang nilai jawaban responden yang telah melihat hasil tersebut maka bisa dikatakan apabila
dicantumkan sebelumnya. Melihat data hasil pengetahuan mengenai pemilahan sampah belum
kuesioner di atas bahwasanya untuk pertanyaan sepenuhnya dipahami oleh masyarakat di Kampung
pertama aspek pengetahuan nilai rata-rata yang Babakan RW 10, Desa Pangauban terkhusus ibu-
diperoleh menyentuh angka 3,76 yang ibu.
merepresentasikan bahwa masyarakat di Kampung Setelah aspek pengetahuan selanjutnya aspek
Babakan RW 10, Desa Pangauban khususnya ibu- kedua hasil kuesioner di atas ialah melihat data dari
ibu sudah mengetahui dengan baik apa itu perilaku aspek perilaku. Pertanyaan pertama dalam aspek
hidup bersih dan sehat setelah diadakannya perilaku memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,9
sosialisasi kesehatan. Beralih kepada pertanyaan dengan nilai tinggi seperti ini itu berarti masyarakat
kedua masih dalam aspek yang sama, nilai rata-rata sudah menerapkan kebersihan diri dalam kehidupan
yang diperoleh ialah 3,43 nilai ini pun termasuk ke sehari-hari. Pertanyaan kedua memperoleh nilai
dalam kriteria tinggi yang mana memperlihatkan rata-rata sebesar 3,66 yang juga masuk ke dalam
apabila pengetahuan mengenai apa saja perilaku kriteria tinggi, maka masyarakat terkhusus ibu-ibu
hidup bersih dan sehat banyak diketahui dengan sudah menjaga kebersihan lingkungannya. Terakhir,
baik. Selanjutnya pertanyaan ketiga memperoleh pertanyaan ketiga dalam aspek perilaku nilai rata-
nilai rata-rata sebesar 4,06 yang juga dikategorikan rata yang diperoleh hanya menyentuh angka 3,06,
sebagai nilai rata-rata yang tinggi, maka nilai ini masuk ke dalam kriteria cukup rendah,
pengetahuan mengenai apa itu kebersihan maka masyarakat belum sepenuhnya membuang
lingkungan hidup tersampaikan dengan baik.

7
Pengaruh Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Terhadap Perilaku Masyarakat Di Kampung
Babakan, Desa Pangauban

sampah sesuai jenisnya walaupun sosialisasi melakukan sosialisasi kesehatan dengan tema PHBS
kesehatan sudah dilaksanakan. karena PHBS ini merupakan bagian yang penting
Aspek terakhir dalam kuesioner ialah aspek untuk disampaikan kepada masyarakat dan
keterampilan yang memiliki tiga pertanyaan yang diterapkan oleh setiap individu terutama di masa
disampaikan. Untuk pertanyaan pertama nilai rata- pandemi seperti ini.
rata yang diperoleh ialah 3,6, nilai ini termasuk ke Merebaknya virus baru yang dikenal sebagai
dalam kategori tinggi, maka disimpulkan apabila Covid-19 yang diketahui sebagai virus yang berasal
masyarakat terkhusus ibu-ibu sudah dapat dari Wuhan, Tiongkok akhir Desember 2019 tentu
memanfaatkan bahan alam untuk kesehatan. sangat memberikan dampak yang begitu besar
Pertanyaan kedua nilai rata-rata yang diperoleh dalam segala aspek kehidupan manusia (Yuliana
sebesar 3,1 angka ini masuk ke dalam kriteria cukup 2020). Bahkan berdasarkan data dari WHO (World
rendah yang mana berarti masyarakat belum Health Organization) hingga tanggal 24 Mei 2020
sepenuhnya mampu memilah sampah sesuai telah ditemukan sebanyak 5.206.614 kasus yang
jenisnya. Terakhir pertanyaan ketiga memperoleh terkonfirmasi (Susilo 2020). Melihat data ini
nilai rata-rata sebesar 4,06 yang mana tentunya masyarakat tentunya harus beradaptasi dengan pola
angka ini merupakan angka yang tinggi, maka perilaku baru apabila ingin bertahan dari virus
penyampaian materi mengenai pembuatan hand tersebut.
sanitizer berhasil tersampaikan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Melihat data hasil kuesioner di atas dapat berkaitan erat dengan upaya pencegahan penyebaran
disimpulkan apabila kegiatan sosialisasi kesehatan virus Covid-19. Mencuci tangan menggunakan air
yang telah dilaksanakan oleh penulis di Kampung atau sabun bahkan mencuci tangan dengan
Babakan RW 10, Desa Pangauban, Kecamatan menggunakan hand sanitizer menjadi salah satu dari
Pacet, Kabupaten Bandung bisa dikatakan berhasil sekian banyak cara yang dapat dilakukan sebagai
dilaksanakan dan memberikan pengaruh yang baik upaya pencegahan penyebaran virus, yang mana
hal ini karena didasarkan data hasil kuesioner yang perilaku tersebut masuk ke dalam PHBS (Perilaku
mana nilai rata-rata keseluruhan pertanyaan Hidup Bersih dan Sehat) (Antari n.d.). Maka
menyentuh angka 3,529 yang apabila dalam rentang demikian karena masih banyaknya masyarakat
nilai jawaban responden angka tersebut termasuk ke terutama masyarakat di Kampung Babakan, Desa
dalam kriteria tinggi. Pangauban yang masih belum sepenuhnya memiliki
Menurut Bloom (1974), derajat kesejahteraan kesadaran akan pentingnya PHBS dalam menjaga
dipengaruhi oleh empat faktor di antaranya ialah kesehatan diri, keluarga dan masyarakat serta
faktor lingkungan, perilaku, keturunan dan pentingnya PHBS dalam mencegah penyebaran
pelayanan kesehatan. Keempat faktor tersebut virus, penulis yang tergabung dalam bidang
tentunya memiliki peran yang penting bagi kesehatan mengadakan kegiatan sosialisasi
kesehatan seseorang, namun faktor perilaku kesehatan kepada masyarakat, seperti yang bisa
merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam dilihat dari penjelasan-penjelasan di atas yang
kesehatan seseorang, terutama dalam penerapan sebelumnya sudah dibahas.
PHBS baik itu di lingkungan pribadi, keluarga,
maupun masyarakat. UCAPAN TERIMA KASIH
Perilaku hidup bersih dan sehat sendiri Laporan akhir ini ditujukkan untuk
merupakan langkah yang harus dilakukan oleh menyelesaikan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata).
setiap individu untuk mencapai derajat kesehatan Penyelesaian dan penyusunan laporan ini tidak
yang optimal, karena kondisi sehat tidak begitu saja dapat mendapatkan hasil yang maksimal tanpa
terjadi namun tentu harus ada upaya yang bantuan do’a, dorongan semangat, motivasi, arahan,
dilakukan. Upaya tersebut tentunya harus dimulai bantuan, kritik dan saran oleh berbagai pihak.
dari menanamkan pola pikir sehat dalam pikiran Sehingga program-program kerja yang telah
kita. Masyarakat pun menjadi bagian penting yang dirancang dapat terlaksana dengan baik. Maka
harus ditanamkan pola pikir sehat, karena dengan perkenankanlah kami menghaturkan ucapan
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang terimakasi kepada:
tinggi merupakan investasi bagi pembangunan 1. Allah SWT yang telah memberikan kehidupan,
sumber daya manusia yang produktif sehingga keselamatan dan kesehatan yang baik selama
tentunya dapat memajukan kehidupan bangsa (Yuli kami melaksanakan program KKN (Kuliah Kerja
Andriansyah 2013). Oleh sebab itu penulis Nyata).

8
Pengaruh Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Terhadap Perilaku Masyarakat Di Kampung
Babakan, Desa Pangauban

2. Orang tua, kakak-adik serta teman-teman kebersihan misalnya petugas kebersihan ataupun
seperjuangan di ruang lingkup KKN terutama bak sampah.
aspek kesehatan yang telah memberikan do’a, 4. Pemerintah setempat ataupun tokoh di kampung
motivasi, semangat dan bantuannya.
Babakan dapat memberikan sanksi yang tegas
3. Ibu Astri Afrilia, S.Si., M.Stat. Selaku dosen
pembingbing KKN yang telah memberikan untuk para masyarakat yang membuang sampah
arahan, bimbingan serta nasihat sehingga dalam sembarangan ataupun yang tidak menerapkan
penyusunan laporan ini dapat berjalan dengan prigram PHBS.
baik dan lancar. 5. Dapat dilakukan kegiatan pendampingan secara
4. Bapak Ajidin, selaku Kepala desa Pangauban berkala agar kegiatan ini dapat berjalan dengan
yang telah menerima, menempatkan dan baik.
memberikan izin kepada kami untuk
melaksanakan kegiatan KKN di Kampung DAFTAR PUSTAKA
Babakan, Desa Pangauban, Kecamatan Pacet.
5. Masyarakat sekitar Kampung Babakan, Desa
Pangauban yang telah banyak membantu serta
menyukseskan program yang telah dijalankan
selama kami melakukan kegiatan KKN.
6. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu
persatu yang telah memberikan motivasi,
semangat dan bantuannya.

PENUTUP

KESIMPULAN

Program kesehatan melakukan sosialisasi


mengenai PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
dan juga pembuatan hand sanitizer mendapat
sambutan yang baik dari masyarakat khususnya ibu-
ibu, karena kita bisa saling mengingatkan mengenai
perilaku hidup bersih dan sehat serta pemilahan
sampah. Dengan diadakannya sosialisasi mengenai
PHBS dan pemberian hand sanitizer membuat
masyarakat sadar dan dapat merubah perilaku
hidupnya menjadi lebih baik lagi dan lebih
memperhatikan lingkungan sekitar.

SARAN

1. Sarana kebersihan yang disediakan pemerintah


untuk masyarakat kampung Babakan dirasa
masih belum mencukupi, oleh karena itu perlu
adanya penambahan beberapa sarana penunjang
kebersihan seperti tong sampah ataupun bak
sampah di beberapa titik ataupun disetiap RT.
2. Masyarakat Kampung Babakan mampu
membiasakan memilah sampah yang akan
dibuang.
3. Berswadaya dengan pemerintah setempat untuk
mengupayakan sarana maupun prasarana

9
Pengaruh Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Terhadap Perilaku Masyarakat Di Kampung
Babakan, Desa Pangauban

Ananda, Rusydi dan Tien Rafida. Pengantar Evaluasi Program Pendidikan. Medan: Perdana Publishing,
2017.
Antari, Ni Putu Udayana. "PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MAHASISWA UNIVERSITAS
MAHASARASWATI." Jurnal Ilmiah Medicamento Vol. 6, No. 2 (n.d.).
Natsir, Muh.Fajaruddin. "Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Tatanan Rumah Tangga Masyarakat
Desa Parang Baddo." Jurnal Nasional Ilmu Keshatan (JNIK), 2019: 54-59.
Puput Dwi Cahya Ambar Wati, Ilham Akhsanu Ridlo. "Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Masyarakat di
Kelurahan Rangkah Kota Surabaya." Promkes Vol. 8, No. 1 (2020): 47-57.
Ratna Julianti, Drs. H. M. Nasirun, M.pd, Wembrayarli, S.pd., M.Sn. "Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat ." Jurnal Ilmia Potensia, 2018: 11-17.
Susilo. "Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini." Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Vol. 7,
No. 1 (2020).
Yuli Andriansyah, Desi Natalia Rahmantari. "PENYULUHAN DAN PRAKTIK PHBS (PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT DESA PEDULI
SEHAT." Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Vol. 2, No.1 (2013).
Yuliana. "Corona Virus Diseases (COVID19). Wellness and Healthy Magazine." Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung Vol. 2, No. 1 (2020).

10

Anda mungkin juga menyukai