Anda di halaman 1dari 8

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYULUHAN PERILAKU

HIDUP BERSIH DAN SEHAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS


KESEHATAN MASYARAKAT

COMMUNITY EMPOWER THROUGH COUNSELING OF THE BEHAVIOUR OF CLEAN


AND HEALTHY LIFESTYLESTO IMPROVE COMMUNITY HEALTH QUALITY

DI
S
U
S
U
N
OLEH :

AHMAT FAUZI
21030004

ABSTRAK

Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat menjadi hal yang sangat penting untuk
mencapai taraf hidup yang lebih baik. Salah satu strategi untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
adalah dengan memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih
yang dimulai dari tingkat keluarga atau rumah tangga, lingkungan sekolah dan masyarakat luas. Program
pengabdian masyarakat yang diinisiasi oleh Majelis Kesehatan Umum dan Pelayanan Sosial Pimpinan
Wilayah Muhammadiyah Maluku Utara ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
masyarakat untuk memiliki kesadaran tinggi dan potensi diri untuk menjaga kesehatan melalui pengenalan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Metode pelaksanaan adalah dengan (1) penyuluhan tentang
praktek PHBS di tingkat rumah tangga, (2) penyuluhan tentang PHBS di tingkat institusi pendidikan, (3)
praktek cuci tangan yang benar pada murid sekolah, dan (4) pemberdayaan masyarakat dengan kegiatan
menjaga kebersihan lingkungan. Kegiatan ini melibatkan seluruh masyarakat desa Posi-posi berjumlah 84
rumah tangga dan 60 murid SD Inpres Posi-posi. Hasil kegiatan menunjukkan ada peningkatan
pengetahuan rumah tangga dan murid SD tentang PHBS dan seluruh murid telah mampu untuk mencuci
tangan dengan benar.

Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Penyuluhan, Cuci tangan, PHBS

ABSTRACT

To achieve a better standard of living, it need an effort to promote public health. One strategy to
achieve the level of public health is to provide an understanding and awareness of the community to
implement a clean lifestyle that begin at the family level, the environment, and society at large. The
community service program initiated by the General Health and Social Services Council of Muhammadiyah
North Maluku Regional Leadership was aimed to increase the knowledge and understanding of the
community to have high awareness and potential to maintain health through the introduction of Clean and
Healthy Behavior (PHBS). The method of implementations was to (1) the counseling of the practice of PHBS
at the household level, (2) counseling of PHBS in the level of educational institutions, (3) practice proper
hand washing at students, and (4) community empowerment to maintain environmental hygiene. This
activities involved the whole community of Posi-posi representing 84 households, and 60 students of SD
Inpres Posi-posi. The results show that there was an increased knowledge of households and students about
PHBS, and all students have been able to wash their hands properly. The program was also assisted by
public health students so that they can practice their knowledge gained in college.

Keywords: Community empowerment, Counseling, Washing hands, PHBS


Submitted : 4 April 2018 Revision: 22 April 2018 Accepted : 25 Juni 2018

PENDAHULUAN dengan kegiatan pengabdian masyarakat ini


dapat mendukung hak literasi informasi
Program Perilaku Hidup Bersih dan kesehatan setiap individu (Prasanti & Fuady,
Sehat (PHBS) adalah salah satu upaya promosi
2017). Demikian pula dengan literasi
kesehatan yang bertujuan agar setiap orang informasi kesehatan sangat mendukung untuk
dapat tinggal di lingkungan yang bersih dan
kegiatan pemberdayaan (Word Health
sehat dengan menciptakan suatu kondisi yang Organization, n.d.).
kondusif bagi perorangan, keluarga, kelompok
dan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk Pemerintah melalui Kementerian
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku Kesehatan sebetulnya telah memperkenalkan
agar dapat menerapkan cara–cara hidup sehat pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dalam rangka menjaga, memelihara, dan (PHBS) sejak tahun 1996, akan tetapi cakupan
meningkatkan kesehatan (Raksanagara & pelaksanaan PHBS diketahui masih rendah.
Raksanagara, 2015). Salah satu misi promosi Untuk itu Kementerian Kesehatan membuat
kesehatan adalah memberdayakan individu, aturan dan arahan pelaksanaan PHBS melalui
keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat Peraturan Menteri Kesehatan Republik
melalui program pemberdayaan masyarakat. Indonesia Nomor:
Oleh sebab itu sasaran promosi kesehatan 2269/MENKES/PER/XI/2011 tentang
dapat melalui pemberdayaan individu, Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih
pemberdayaan keluarga dan pemberdayaan dan Sehat. Sebagai penjabaran dari Permenkes
kelompok atau masyarakat (Kemenkes RI, tersebut, dalam buku pedoman pembinaan
2011a). PHBS disebutkan bahwa derajat kesehatan
masyarakat yang masih belum optimal pada
Pemberdayaan masyarakat merupakan
hakikatnya dipengaruhi oleh kondisi
bagian yang sangat penting dan bahkan dapat lingkungan, perilaku masyarakat dan sistem
dikatakan sebagai ujung tombak untuk
pelayanan kesehatan yang masih kurang
promosi kesehatan. Pemberdayaan akan lebih optimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
berhasil jika dilaksanakan melalui kemitraan
determinan utama dari kurang optimalnya
serta menggunakan metode dan teknik yang derajat kesehatan masyarakat selain
tepat (Kemenkes RI, 2011a). Penyuluhan
disebabkan oleh kondisi lingkungan yang
kesehatan adalah salah satu metode yang dapat kurang sehat, hal ini juga disebabkan oleh
diterapkan untuk tindakan preventif guna
perilaku masyarakat (Kemenkes RI, 2011b).
mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga
kesehatan. Melalui metode penyuluhan maka Dari beberapa laporan riset kesehatan
pemeliharaan kesehatan masyarakat dapat sebelumnya diketahui bahwa rumah tangga
dimulai dari kesadaran setiap individu, yang telah menerapkan PHBS baru mencapai
keluarga, kelompok dan masyarakat luas. 38,7% yang menunjukkan angka yang belum
Kegiatan penyuluhan langsung ke masyarakat optimal. Demikian pula pada tingkatan
terutama masyarakat yang masih jauh dari institusi pendidikan, instansi tempat kerja, di
jangkauan media informasi maupun fasilitas tempat umum dan pada fasilitas kesehatan,
praktek PHBS juga belum terlaksana
sebagaimana mestinya (Kemenkes RI, 2011b).
kesehatan akan dapat membantu masyarakat Berdasarkan hasil kajian berbasis data-data
mendapatkan informasi kesehatan, maka tersebut di atas, maka tim penulis melakukan
program pengabdian masyarakat ini untuk Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode
memperkuat gerakan dan peran serta yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan
masyarakat untuk melaksanakan praktek masyarakat di Desa Posi-posi, yaitu:
PHBS di tatanan rumah tangga dan institusi
pendidikan yaitu di sekolah dasar. 1. Melakukan penyuluhan dan tanya jawab
interaktif dengan masyarakat. Kegiatan
Desa Posi-posi terletak di Kecamatan diikuti oleh masyarakat setempat dan
Gane Barat Utara yang berada di wilayah difasilitasi oleh aparat desa Posi-posi.
kabupaten Halmahera Selatan Provinsi 2. Melakukan penyuluhan di sekolah dasar
Maluku Utara (Badan Pusat Statistik untuk memperkenalkan dan memberikan
Kabupaten Halmahera Selatan, 2017) dengan pemahaman ke siswa sejak dini mengenai
lokasi seperti ditunjukkan pada gambar 1. pola hidup bersih dan sehat disertai dengan
Jarak Kecamatan Gane Barat Utara dari Kota praktek cara mencuci tangan yang benar
Ternate sekitar 176 km dan dapat ditempuh untuk setiap murid.
menggunakan transportasi laut dengan lama 3. Kerja bakti bersih lingkungan dengan
tempuh sekitar 1 jam dari Kota Ternate. masyarakat sebagai bentuk bakti sosial dan
Fasilitas kesehatan seperti puskesmas induk pemberdayaan masyarakat untuk menjaga
berjarak sekitar 20 km dari Desa Posi-posi. dan meningkatkan kualitas lingkungan
Praktek tenaga kesehatan di desa tersebut tempat tinggal mereka.
dilayani oleh seorang bidan. Jumlah kepala
keluarga (KK) di desa ini berjumlah 90 KK Kelompok sasaran atau mitra untuk kegiatan
dengan penghasilan utama masyarakat adalah ini adalah semua rumah tangga di wilayah
sebagai petani. Di desa ini hanya terdapat 1 desa Posi-posi yang diikuti oleh kepala
buah Sekolah Dasar (SD) dan 1 buah Sekolah keluarga atau salah satu anggota keluarga
Menegah Pertama (SMP). Dengan berjumlah 84 orang. Mitra ini dilibatkan untuk
pertimbangan bahwa Desa Posi-posi jauh dari kegiatan penyuluhan perilaku PHBS di rumah
jangkauan puskesmas dan akses literasi tangga dan kegiatan menjaga kesehatan
informasi kesehatan juga masih terbatas maka lingkungan. Untuk kegiatan penyuluhan PHBS
desa ini dijadikan sebagai sasaran untuk di institusi pendidikan dan pengenalan cara
melaksanakan pengabdian masyarakat. mencuci tangan yang benar melibatkan siswa
Kegiatan penyuluhan PHBS di desa ini sebagai kelompok sasaran yaitu kelas III, IV
diharapkan dapat meningkatkan derajat dan V di SD Inpres Posi-posi yang diikuti 90
kesehatan masyarakat setempat. orang siswa.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan HASIL DAN PEMBAHASAN


pengetahuan dan pemahaman masyarakat
mengenai perilaku PHBS di tingkat rumah Hasil kegiatan penyuluhan tentang
tangga dan PHBS di institusi pendidikan yaitu pengetahuan PHBS pada masyarakat di desa
pada siswa SD, mempraktekkan cara mencuci Posi-posi menunjukkan bahwa dengan
tangan yang benar pada siswa SD sebagai penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan
salah satu cara agar terhindar dari penyakit setiap rumah tangga terhadap perilaku PHBS.
menular serta memberdayakan masyarakat Hal ini tergambar dari hasil evaluasi yang
desa Posi-posi untuk menjaga kesehatan mengukur tingkat pengetahuan tentang PHBS
lingkungan. di tingkat rumah tangga melalui metode
pengujian pre test dan post test. Dengan
METODE KEGIATAN kegiatan penyuluhan dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang PHBS di
rumah tangga sebesar 37,2% seperti dan manfaat langsung dari pelaksanaan PHBS
ditunjukkan pada gambar 1. Metode di keluarga masing-masing.
penyuluhan memberikan pengaruh secara
bermakna terhadap tingkat pengetahuan dan Hasil yang dicapai dari kegiatan
dengan pengetahuan yang dimiliki dapat penyuluhan praktek PHBS di tingkat institusi
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pendidikan yang dilakukan di Sekolah Dasar
(Anggoro, Harmianto, & Yuwono, 2018) Inpres Posi-posi menunjukkan terdapat
termasuk penerapan dalam mencapai derajat peningkatan pengetahuan siswa sebesar 40%
kesehatan yang baik. seperti ditunjukkan pada gambar 2. Kegiatan
penyuluhan merupakan salah satu media untuk
menyampaikan informasi kesehatan terutama
pada lokasi yang masih jauh dari jangkauan
media informasi melalui akses literasi
informasi kesehatan (Prasanti & Fuady, 2017).
Setelah kegiatan penyuluhan pada
anak sekolah dasar lalu dilanjutkan dengan
praktek mencuci tangan dengan benar.
Sebelum diajarkan cara mencuci tangan yang
benar, pada umumnya siswa belum bisa
mempraktekkan cara cuci tangan dengan
Kegiatan penyuluhan yang dilanjutkan benar. Dengan mengajarkan cara mencuci
dengan diskusi interaktif dilakukan pada tangan yang benar maka seluruh siswa dapat
kelompok masyarakat di desa Posi-posi mempraktekkan mencuci tangan dengan benar
meliputi pengenalan konsep PHBS dan seperti yang ditunjukkan pada gambar 3. Pada
pentingnya melakukan PHBS di tingkat rumah kegiatan penyuluhan para siswa aktif
tangga masing-masing. Pada kegiatan ini berinteraksi dengan tim penyuluh dan tertarik
masyarakat diyakinkan dari manfaat untuk mempraktekkan perilaku mencuci
melakukan PHBS di tingkat rumah tangga. tangan yang benar.
Jika PHBS dilaksanakan dengan baik dapat Tim pelaksana pengabdian masyarakat
memberikan manfaat langsung dalam keluarga menjadikan murid usia sekolah dasar sebagai
yaitu meningkatkan taraf hidup keluarga sasaran pengenalan perilaku PBHS dengan
karena dapat menekan pengeluaran biaya pertimbangan bahwa praktek perilaku PHBS
berobat sehingga pengeluaran biaya rumah harus sudah diperkenalkan pada usia dini agar
tangga dapat lebih difokuskan untuk mereka sejak awal telah mengetahui perilaku
pemenuhan gizi keluarga, biaya pendidikan hidup sehat yang baik. Selain itu hasil
atau dimanfaatkan untuk modal usaha. Jika penelitian dari United Nations International
keluarga dapat menjalankan suatu usaha maka Children’s Emergency Fund (UNICEF) yaitu
otomatis akan meningkatkan pendapatan (Brumana, Arroyo, Schwalbe, Lehtimaki, &
keluarga. Selain itu karena setiap anggota Hipgrave, 2017) menunjukkan bahwa untuk
keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mencegah penyakit tidak menular (PTM)
mudah sakit maka anak akan tumbuh sehat dan dikemudian hari harus dilakukan pencegahan
cerdas dan produktivitas kerja setiap anggota berbasis siklus hidup manusia termasuk
keluarga akan meningkat. Dari hasil diskusi pencegahan yang dilakukan sejak usia dini
interaktif masyarakat menyetujui informasi yaitu dengan cara memperkenalkan pola hidup
sehat pada usia anak sekolah. Selain itu
dengan menerapkan praktek PHBS di sekolah jentik di rumah sekali seminggu, (8) makan
dasar akan dapat menunjang prestasi belajar buah dan sayur di rumah setiap hari, (9)
siswa. melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan (10)
tidak merokok di dalam rumah.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat
telah dilakukan dengan hasil terlihat partisipasi Penyuluhan PHBS di institusi pendidikan
masyarakat untuk bersama-sama terlibat dalam yaitu di Sekolah Dasar Inpres Posi-posi
menjaga kebersihan lingkungan dan mendapat dilakukan bersama dengan praktek cara
tanggapan positif dari masyarakat. Hal ini mencuci tangan yang benar. Materi yang
ditunjukkan dengan kesiapan masyarakat diberikan antara lain: (1) mencuci tangan
untuk terlibat dalam kerja bakti membersihkan menggunakan sabun, (2) mengonsumsi
lingkungan dan memfasilitasi pengadaan dan makanan dan minuman sehat, (3)
pembuangan sampah secara sukarela. menggunakan jamban sehat, (4) membuang
Masyarakat juga menyetujui bahwa dengan sampah di tempat sampah, (5) tidak merokok,
lingkungan tempat tinggal yang bersih mereka (6) tidak mengonsumsi narkotika, alkohol,
dapat terhindar dari penyakit. Demikian pula psikotropika dan zat adiktif lainnya, (7) tidak
masyarakat menyadari bahwa menjaga meludah di sembarang tempat, (8)
lingkungan tempat tinggal secara bersama- memberantas jentik nyamuk dan lain-lain.
sama akan memudahkan untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Materi penyuluhan PHBS di institusi
pendidikan dan praktek cuci tangan yang
benar untuk siswa dimaksudkan antara lain
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya agar para siswa dapat mengenali penyakit
untuk membangun daya dengan mendorong, yang dapat ditimbulkan akibat tidak mencuci
memotivasi dan membangkitkan kesadaran tangan. Dijelaskan pula bahwa dengan hidup
akan potensi yang dimiliki serta berupaya sehat dapat meningkatkan prestasi belajar
mengembangkannya dan juga memperkuat karena kondisi tumbuh kembang siswa juga
potensi yang dimiliki oleh masyarakat baik sehingga mampu menyerap pelajaran
(Minarni, Utami, & Prihatiningsih, 2017). yang diberikan oleh para guru di sekolah.
Dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Pentingnya menekankan perilaku cuci tangan
desa Posi-posi untuk menjaga dan ke murid sejak usia dini adalah karena
meningkatkan kesehatan lingkungan adalah berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
merupakan bagian yang sangat penting dan bahwa ada hubungan antara perilaku cuci
bahkan dapat dikatakan sebagai ujung tombak tangan murid dengan angka kejadian
untuk promosi kesehatan di masyarakat. kecacingan (Umar, 2008). Selanjutnya
kejadian kecacingan akan menyebabkan
Materi penyuluhan pada masyarakat
stunting dan kemampuan belajar siswa yang
desa Posi-posi adalah pengertian dan manfaat
menurun.
rumah tangga ber-PHBS. Rumah tangga
PHBS adalah rumah tangga yang melakukan Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari
10 (sepuluh) indikator program PHBS, yaitu: pelaksanaan program pengabdian masyarakat
(1) pertolongan persalinan oleh tenaga ini maka perlu dilakukan pemantauan dan
kesehatan, (2) memberi bayi Air Susu Ibu evaluasi. Pemantauan dilakukan selama
(ASI) eksklusif, (3) menimbang balita setiap pelaksanaan hingga selesai kegiatan dan
bulan,(4) menggunakan air bersih, (5) mencuci dilanjutkan dengan evaluasi kegiatan. Metode
tangan dengan air bersih dan sabun, (6) yang digunakan untuk mengetahui
menggunakan jamban sehat, (7) memberantas keberhasilan kegiatan penyuluhan adalah
dengan mengukur tingkat pengetahuan tentang Program pengabdian masyarakat
PHBS seperti yang telah diuraikan di atas. dengan kegiatan penyuluhan praktek PHBS
Dari hasil pemantauan untuk ketiga dapat dilanjutkan untuk diperkenalkan pada
program kerja yang dilakukan, yaitu tatanan tempat kerja, di tempat fasilitas umum
penyuluhan PHBS di rumah tangga pada dan fasilitas pelayanan kesehatan. Rumah
masyarakat, penyuluhan dan praktek PHBS tangga dan di lingkungan sekolah merupakan
pada siswa sekolah dasar dan pemberdayaan tempat yang strategis untuk memperkenalkan
masyarakat untuk meningkatkan kesehatan dan mempraktekkan PHBS sebagai sarana
lingkungan diketahui bahwa tingkat partisipasi promosi untuk meningkatkan derajat
masyarakat untuk kegiatan ini cukup baik. Hal kesehatan Indonesia, sehingga kegiatan serupa
ini dapat diketahui dari tingkat partisipasi dengan ini dapat diterapkan di desa lainnya
masyarakat yang aktif dalam menyimak dan terutama untuk lokasi yang masih sulit
berdiskusi dengan tim penyuluhan. dijangkau oleh media sehingga setiap
Masyarakat antusias menanyakan masalah masyarakat memperoleh literasi informasi
kesehatan yang menyangkut PHBS. Demikian kesehatan yang memadai. Kegiatan serupa
pula penyuluhan PHBS dan praktek mencuci akan diprioritaskan terutama di desa yang
tangan yang benar di SD Inpres Posi-posi masih minim terhadap literasi informasi
sangat mendapat perhatian dari murid sekolah. kesehatan dan desa yang jauh dari jangkauan
Hal ini tampak dari kemampuan siswa untuk fasilitas kesehatan.
mengulangi praktek mencuci tangan yang Kegiatan pengabdian dan
benar telah berhasil dilakukan. Demikian pula pemberdayaan kepada masyarakat ini juga
untuk kegiatan membersihkan lingkungan melibatkan beberapa mahasiswa dari program
ditunjukkan dengan partisipasi masyarakat studi Kesehatan Masyarakat Universitas
untuk terlibat langsung membersihkan Muhammadiyah Maluku Utara. Tujuannya
lingkungan tempat tinggal mereka. adalah agar para mahasiswa juga dapat
Untuk melihat dampak nyata dari memberikan contoh dan terlibat langsung pada
kegiatan program pengenalan PHBS dilakukan pemberdayaan masyarakat untuk
evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Sistem evaluasi yang dilakukan pada kegiatan Selain itu kegiatan ini dapat sebagai media
ini adalah dengan turun meninjau ke beberapa mahasiswa untuk mempraktekkan ilmu yang
rumah penduduk sebelum meninggalkan untuk telah diperoleh di bangku kuliah.
lokasi untuk mengakhiri kegiatan.Tim
pelaksana mengunjungi beberapa rumah warga SIMPULAN
untuk melihat pelaksanaan rumah tangga ber- Kegiatan pengabdian masyarakat ini
PHBS. Demikian pula tim ke lokasi sekolah dapat memberikan dampak bagi peningkatan
dasar untuk melihat perilaku siswa dalam derajat kesehatan masyarakat di desa Posi-posi
PHBS. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa antara lain meningkatkan pengetahuan
sebagian besar masyarakat telah berusaha masyarakat tentang perilaku PHBS,
untuk menerapkan perilaku PHBS di rumah mengetahui dan menyadari akan pentingnya
masing-masing sedangkan murid di Sekolah ber-PHBS, siswa Sekolah Dasar Inpres Posi-
Dasar Inpres Posi-posi telah memiliki perilaku posi mengetahui PHBS dan dapat
cuci tangan yang benar dan menjaga mempraktekkan perilaku mencuci tangan yang
kebersihan sekolah. baik sehingga akan terhindar dari berbagai
penyakit, masyarakat di desa Posi-posi
menyadari dan mau terlibat langsung untuk
meningkatkan dan menjaga kebersihan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
lingkungan sebagai bentuk pemberdayaan (2009). Rumah tangga sehat dengan
masyarakat untuk mencapai kualitas kesehatan perilaku hidup bersih dan sehat. Jakarta:
yang lebih baik. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih (2011a). Promosi kesehatan di daerah
kepada Majelis Kesehatan Umum dan bermasalah kesehatan. Jakarta:
Pelayanan Sosial Pimpinan Wilayah Kementerian Kesehatan Republik
Muhammadiyah Maluku Utara atas bantuan Indonesia.
dan dukungan pelaksanaan kegiatan
pengabdian masyarakat yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
pada April 2017. Terkhusus, ucapan terima (2011b). Pedoman pembinaan perilaku
kasih juga kepada para mahasiswa (Sukiwan hidup bersih dan sehat (PHBS). Jakarta:
Buton, Taufik Yunus, Supriono, Siti Masyitah Kementerian Kesehatan Republik
Ibrahim, Sitna Dewi Achmad) dari Program Indonesia.
Studi Kesehatan Masyarakat Universitas
Muhammadiyah Maluku Utara atas Minarni, E.W., Utami, D.S., & Prihatiningsih,
partisipasinya pada kegiatan pengabdian N. (2017). Pemberdayaan Kelompok
masyarakat ini. Wanita Tani Melalui Optimalisasi
Pemanfaatan Pekarangan dengan
Budidaya Sayuran Organik Dataran
DAFTAR PUSTAKA
Rendah Berbasis Kearifan Lokal dan
Anggoro, S., Harmianto, S., & Yuwono, P. D. Berkelanjutan. Jurnal Pengabdian Dan
(2018). Upaya Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat, 1(2), 147–
Kemampuan Pedagogik Guru Melalui 154.
Pelatihan Pembelajaran Tematik Sains Prasanti, D., & Fuady, I. (2017). Penyuluhan
Menggunakan Inquiry Learning Process Program Literasi Informasi Kesehatan
dan Science Activity Based Daily Life. Dalam Meningkatkan Kualitas Sanitasi
Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Bagi Masyarakat Di Kaki Gunung
Masyarakat, 2(1), 29–35. Burangrang Kab. Bandung Barat. Jurnal
Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Pengabdian Dan Pemberdayaan
Selatan. (2017). Statistik kesejahteraan Masyarakat, 1(2), 129–138.
rakyat kabupaten Halmahera Selatan
Tahun 2017. Jakarta: Badan Pusat Raksanagara, A. S., & Raksanagara, A.
Statistik. (2015). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Sebagai Determinan Kesehatan yang
Brumana, L., Arroyo, A., Schwalbe, N. R., Penting pada Tatanan Rumah Tangga di
Lehtimaki, S., & Hipgrave, D. B. (2017). Kota Bandung. Jurnal Sistem Kesehatan,
Maternal and Child Health Services and 1, 30–34.
An Integrated, Life-cycle Approach to
the Prevention of Non-communicable Umar, Z. (2008). Perilaku Cuci Tangan
Diseases. BMJ Global Health, 2(3), Sebelum Makan dan Kecacingan Pada
e000295. https://doi.org/10.1136/bmjgh- Murid SD di Kabupaten Pesisir Selatan
2017-000295. Sumatera Barat. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional, 2(6), 249–254.

Word Health Organization. (n.d.). Health


literacy and health behaviour. Retrieved
March 28, 2018, from
http://www.who.int/healthpromotion/con
ferences/7gchp/track2/en/

Anda mungkin juga menyukai