Anda di halaman 1dari 15

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI EDUKASI KESEHATAN

TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DALAM


MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Putra Putri Ners


HALAMAN JUDUL

Disusun Oleh

FERTIAN ANTON YUNUS


NIM. 841422157

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM NON REGULER


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan berkat dan rahmat yang
diberikan-Nya kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
dengan judul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan kesehatan
tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Meninngkatkan
Derajat Kesehatan Masyarakat”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah
satu persyaratan menyelesaikan pendidikan Program Studi Ahli Madya
Keperawatan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo.

Pada kesempatan ini pula saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyeselaian Karya Tulis Ilmiah ini dan
teman-teman serta semua pihak yang tidak bisa kami ucapkan satu-persatu.

Penulis Karya Tulis Ilmiah sadar ini masih banyak kekeliruan dan
kekurangan. Maka besar kiranya harapan kami untuk mendapatkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Dan kami
berharap Karya Tulis Ilmiah ini bisa benar-benar bermanfaat bagi semua pihak.

Gorontalo, November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
ABSTRAK.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
LATAR BELAKANG.................................................................................. 1
RUMUSAN MASALAH.............................................................................. 2
TUJUAN STUDI KASUS............................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 3
PENDIDIKAN KESEHATAN.................................................................... 3
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT....................................................... 5
BAB III METODE PENELITIAN............................................................. 7
RANCANGAN STUDI KASUS.................................................................. 7
SUBJEK STUDI KASUS............................................................................ 7
FOKUS STUDI............................................................................................. 7
DEFINISI OPERASIONAL....................................................................... 7
TEMPAT DAN WAKTU............................................................................ 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 8
HASIL........................................................................................................... 8
PEMBAHASAN........................................................................................... 8
BAB V PENUTUP........................................................................................ 10
KESIMPULAN............................................................................................ 10
SARAN.......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 11

ii
ABTRAK

Pemberdayaan Masyarakat Melalui PendidikanKesehatan tentang Perilaku


Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Meninngkatkan Derajat Kesehatan
Masyarakat

Fertian Anton Yunus (2022)

Program Studi S1 Keperawatan


Universitas Negeri Gorontalo

Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat menjadi hal


yang sangat penting untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik. Salah satu
strategi untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat adalah dengan memberikan
pemahaman, pengetahuan, dan kesdaran masyarakat untuk menerapkan pola
hidup bersih dan sehat yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan
sekolah dan masyarakat luas. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman masyrakat untuk memiliki kesdaran dan potensi diri
untuk menjaga kesehatan melalui pengenalan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Metode pelaksanaan adalah dengan Pendidikan kesehatan tentang PHBS
di tingkat keluarga, prkatek cuci tangan yang benar di sekitar rumah,
pemberdayaan masyarakat dengan kegiatan menjaga kebersihan lingkungan.
Kegiatan ini melibatkan seluruh anggota keluarga dan tetangga di sekitar rumah.
Hasil kegiatan menunjukan ada peningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang
PHBS, cara mencuci tangan yang benar dan menjaga kebersihan lingkungan.

Kata Kunci : PHBS, Derajat Kesehatan

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah salah
satu upaya promosi kesehata yang bertujuan agar setiap orang dapat
tinggal di lingkungan yang bersih dan sehat dengan menciptakan suatu
kondisi yang kondusif bagi perorang, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pegetahuan, sikap dan perilaku agar
dapat meningkatkan kesehatan (Raksanagara, 2015).
Pemberdayaan masyarakat merupakan bagian yang sangat penting
dan bahkan dapat di katakan sebagai ujung tombak untuk promosi
kesehatan. Pemberdayaan akan lebih berhasil jika dilaksankan melalui
kemitraan serta menggunakan metode dan teknik yang tepat. Salah satu
promosi kesehatan adalah memberdayakan individu, keluarga dan
masyarakat untuk hidup sehat. Oleh sebab itu sasaran promosi kesehatan
dapat melalui pemberdayaan individu, pemberdayaan keluarga dan
pemberdayaan kelompok atau masyarakat (Kemenkes, 2011).
Pendidikan kesehatan adalah salah satu metode yang dapat di
terapkan untuk tindakan preventif guna mengingatkan masyarakat
pentingnya menjaga kesehatan. Melalui metode edukasi kesehatan maka
pemeliharaan kesehatan masyarakat dapat di mulai dari kesadaran setiap
individu, keluarga, kelompok dan masyararakat luas. Kegiatan edukasi
langsung ke masyarakat terutama masyarakat yang masih jauh dari
jangkauan media informasi maupun fasilitas kesehatan akan dapat
membantu masyarakat mendapatkan informasi kesehatan, maka dengan
kegiatan pengabdian masyarakat ini, dapat mendukung hak literasi
informasi kesehatan setiap individu (Prasanti & Fuady, 2017).
Demikian pula dengan literasi informasi kesehatan sangat
mendukung untuk kegiatan pemberdayaan. Pemerintah melalui
Kementrian Kesehatan sebetulnya telah memperkenalkan pelaksanaan

1
Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS) sejak tahun 1996, akan tetapi
cakupan pelaksanaan PHBS diketahui masih rendah. Menurut (Irawati,
2011) baahwa perilaku yang di dasari oleh pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada perilaku yang tidak di dasari oleh pengetahuan, sebab
perilaku ini tidak terjadi akibat adanya paksaan atau aturan yang
mengharuskan untuk berbuat. Salah satu wujud perilaku adalah
pengetahuan.
Riset kesehatan tahun 2019 melaporkkan sebelumnya di ketahui
bahwa rumah tangga yang telah menerapkan PHBS baru mencapai 38,7 %
yang menunjukan angka belum optimal. Pembangunan kesehatan
merupakan cara dalam meningkatkan ksadaran, kemauan dan kemapuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal (Suprapto, 2019).
Untuk mengatasi permasalah tersebut dilaksanakan kegiatan
edukasi kesehatan dan bimbingan bagi keluarga dan tetangga di sekitar
rumah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai
perilaku PHBS di tingkat rumah tangga mempraktekkan cara mencuci
tangan yang benar pada anggota keluarga dan tetangga sebagai salah satu
cara agar terhindar dari penyakit menular serta memberdayakan
masyarakat di sekitar rumah untuk menjaga kesehatan lingkungan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
masalah yaitu “Bagaimanakah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
”?
C. TUJUAN STUDI KASUS
Tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu agar masyarakat dalam
hal ini anggota keluarga dan tetangga dapat mengetahui dan memahami
tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pendidikan Kesehatan
1. Definisi Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah aplikasi atau penerapan pendidikan
dalam bidang kesehatan. Secara opearasional pendidikan kesehatan
adalah semua kegiatan untuk memberikan dan meningkatkan
pengetahuan, sikap, praktek baik individu, kelompok atau masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri
(Notoatmodjo, 2012).15
Pendidikan kesehatan merupakan upaya intervensi terhadap
faktor perilaku dalam masalah kesehatan masyarakat. Pendidikan
kesehatan sebagai pendekatan terhadap faktor perilaku kesehatan,
maka kegiatannya tidak terlepas dari faktor-faktor yang menentukan
perilaku tersebut. Dengan perkataan lain, kegiatan pendidikan
kesehatan harus disesuaikan dengan diterminan (faktor yang
mempengaruhi perilaku itu sendiri).
2. Proses Pendidikan Kesehatan
Pokok dari pendidikan kesehatan adalah proses belajar. Kegiatan
belajar terdapat tiga persalan pokok, yakni:
a. Persoalan masukan (input)
Persoalan masukan dalam pendidikan kesehatan adalah
menyangkut sasaran belajar (sasaran didik) yaitu individu,
kelompok atau masyarakat yang sedang belajar itu sendiri dengan
berbagai latar belakangnya.
b. Persoalan proses
Persoalan proses adalah mekanisme dan interaksi terjadinya
perubahan kemampuan (prilaku) pada diri subjek belajar tersebut.
Di dalam proses ini terjadi pengaruh timbale balik antara berbagai
faktor, antara lain: subjek belajar, pengajar (pendidik atau

3
fasilitator) metode dan teknik belajar, alat bantu belajar seperti
media, dan materi atau bahan yang dipelajari.
c. Keluaran (output)
Keluaran adalah merupakan hasil belajar itu sendiri yaitu
berupa kemampuan atau perubahan perilaku dari subjek belajar.
3. Metode Pendidikan Kesehatan
Metode dan teknik pendidikan kesehatan adalah suatu
kombinasi antara cara-cara atau metode dan alat-alat bantu atau media
yang digunakan dalam setiap pelaksanaan pendidikan kesehatan.
Dengan perkataan lain, metode dan teknik pendidikan kesehatan,
adalah dengan cara dan alat apa yang digunakan oleh pelaku atau
pendidik untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan atau
mentransformasikan perilaku kesehatan kepada sasaran atau
masyarakat. Berdasarkan sasarannya, metode dan teknik pendidikan
kesehatan dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Metode pendidikan kesehatan individual
Metode ini digunakan apabila antara pendidik kesehatan
dan sasaran atau kliennya dapat berkomunikasi langsung, baik
bertatap muka (face to face) maupun melalui sarana komunikasi
lainnya, misalnya telepon. Metode dan teknik individual ini yang
terkenal adalah councelling.
b. Metode pendidikan kesehatan kelompok
Metode dan teknik pendidikan kesehatan kelompok ini
digunakan untuk sarana kelompok. Sarana kelompok dibedakan
menjadi dua, yakni:
1) Kelompok kecil dengan sasaran terdiri antara 6-15 orang.
Untuk kelompok kecil menggunakan metode dan teknik
pendidikan kesehatan, misalnya diskusi kelompok, metode
curah pendapat (brain storming), bola salju (snow ball),
bermain peran (role play), metode permainan simulasi
(simulation game), dan sebagainya. Untuk mengefektifkan

4
metode ini perlu dibantu dengan alat bantu atau media,
misalnya: lembar balik (flip chart), alat peraga, slide, dan
sebagainya.
2) Kelompok besar dengan sasaran di atas 15 sampai dengan 50
orang. Untuk kelompok besar menggunakan metode dan teknik
pendidikan kesehatan, misalnya metode ceramah yang diikuti
atau tanpa diikuti dengan tanya jawab, seminar, loka karya, dan
sebagainya.
B. Pemberdayaan Masyarakat
1. Definisi Pemberdayaan
Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang mendapat awalan
ber- menjadi kata”berdaya” artinya memiliki atau mempunyai daya.
Daya artinya kekuatan, berdaya memiliki arti kekuatan. Kata
“berdaya” apabila diberi awalan pe- dengan mendapat sisipan –m- dan
akhiran –an manjadi “pemberdayaan” artinya membuat sesuatu
menjadi berdaya atau mempunyai kekuatan.
Kata “pemberdayaan ” adalah terjemahan dari bahasa Inggris
“Empowerment”, pemeberdayaan berasal dari kata dasar “power” yang
berarti kekuatan berbuat, mencapai, melakukan atau memungkinkan.
Awalan “em” pemberdayaan dapat berarti kekuatan dalam diri
manusia, suatu sumber kreativitas.
Secara konseptual pemeberdayaan (emperworment) berasal dari
kata power (kekuasaan atau keberdayaan)3. Pemberdayaan menunjuk
pada kemampuan orang. Khususnya kelompok rentan dan lemah
sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam: (a)
memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom), dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat,
melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari
kesakitan; (b) menjangkau sumber-sumber produktif yang
memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan
memperoleh barang-barang dan jasa- jasa yang mereka perlukan; (c)

5
berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan
yang mempengaruhi mereka.
2. Tujuan Pemberdayaan
Tujuan utama pemberdayaaan adalah memperkuat kekuasaaan
masyarakat khususnya kelompok lemah yang memiliki
ketidakberdayaan, baik karena kondisi internal (misalnya presepsi
mereka sendiri), maupun karena kondisi eksternal (misalnya ditindas
oleh struktur sosial yang tidak adil)16. Ada beberapa kelompok yang
dapat dikategorikan sebagai kelompok lemah atau tidak berdaya
meliputi:
a. Kelompok lemah secara stuktural, naik lemah secara kelas, gender,
maupun etnis.
b. Kelompok lemah khusus, seperti manula, anak-anak, dan remaja
penyandang cacat, gay dan lesbian, masyarakat terasing.
c. Kelompok lemah secara personal, yakni mereka yang mengalami
masalah pribadi atau keluarga.

6
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Studi Kasus
Penelitan studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi sesuatu
masalah dengan batasan terperinci, memiliki data yang mendalam dan
menyertakan berbagai sumber informasi.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian deskriptif
didefinisikan sebagai suatu penelitian yang dilakukan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi dalam
masyarakat.
B. Subjek Studi Kasus
Subjek dari studi kasus ini yaitu anggota keluarga dan tetangga di
sekitar rumah.

C. Fokus Studi
Fokus studi dalam kasus ini adalah melakukan penndidikan
kesehatan tentang PHBS pada masyarakat di lingkungan keluarga
D. Definisi Operasional
1. Pendidikan kesehatan adalah aplikasi atau penerapan pendidikan dalam
bidang kesehatan. Secara opearasional pendidikan kesehatan adalah
semua kegiatan untuk memberikan dan meningkatkan pengetahuan,
sikap, praktek baik individu, kelompok atau masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
E. Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang mendapat awalan ber-
menjadi kata”berdaya” artinya memiliki atau mempunyai daya. Daya
artinya kekuatan, berdaya memiliki arti kekuatan.
F. Tempat dan Waktu
Studi kasus ini akan dilaksanakan di Rumah penulis pada bulan
November.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Kegiatan pendidikan kesehatan dan tanya jawab interaktif dalam
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) dilakukan sesuai dengan rencana kegiatan awal. Sebelum
diberikan materi peserta di berikan pretest dari hasil pretest tentang
pengetahuan. Hasil dari pendidikan kesehatan pengetahuan PHBS pada
anggota keluarga dan tetangga menunjukkan bahwa dengan penddikan
kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan setiap rumah tangga terhadap
perilaku PHBS. Hal ini tergambar dari hasil evaluasi yang mengukur
tingkat pengetahuan tentang PHBS di tingkat rumah tangga melalui
metode pengujian pretest dan posttest. Dengan kegiatan pendidikan
kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam hal ini
anggota keluarga dan tetangga tentang PHBS dirumah tangga.
B. Pembahasan
Kegiatan pengabdian masyarakat mengenai Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PBHS) dilaksanakan di area rumah penulis. Kegiatan ini
dilakukan dalam bentuk pendidikan kesehatan tentang PHBS melalui
ceramah dan diskusi interaktif. Pendidikan kesehatan merupakan satu
kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
masyarakat.
Sebelum dilakukan penyuluhan terlebih dahulu melakukan Pre-
Test dengan memberikan pertanyaan mengenai PHBS. Pre-Test ini untuk
mengetahui tingkat pengetahuan responden PHBS sebelum diberikan
penyuluhan dan didapatkan 36,5% rumah tangga yang mengetahui tentang
PHBS dan 39,5% anak sekolah dasar yang mengetahui PHBS. Setelah
dilakukan penjelasan materi tentang PHBS kemudian dilakukan Post Test.
Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yaitu 98,2% rumah
tangga.

8
Kegiatan pendidikan kesehatan yang dilanjutkan dengan diskusi
interaktif dilakukan pada anggota keluarga dan tetangga meliputi
pengenalan konsep PHBS dan pentingnya melakukan PHBS di tingkat
rumah tangga masing-masing. Pada kegiatan ini masyarakat diyakinkan
dari manfaat melakukan PHBS di tingkat rumah tangga. Jika PHBS
dilaksanakan dengan baik dapat memberikan manfaat langsung dalam
keluarga yaitu meningkatkan taraf hidup keluarga karena dapat menekan
pengeluaran biaya berobat sehingga pengeluaran biaya rumah tangga dapat
lebih difokuskan untuk pemenuhan gizi keluarga, biaya pendidikan atau
dimanfaatkan untuk modal usaha. Jika keluarga dapat menjalankan suatu
usaha maka otomatis akan meningkatkan pendapatan keluarga. Selain itu
karena setiap anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah
sakit maka anak akan tumbuh sehat dan cerdas dan produktivitas kerja
setiap anggota keluarga akan meningkat. Dari hasil diskusi interaktif
masyarakat menyetujui informasi dan manfaat langsung dari pelaksanaan
PHBS di keluarga masing-masing.

9
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terdapat peningkatan pengetahuan anggota keluarga dan tetangga
setelah dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan ini dapat memberikan
dampak bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat di lingkungan
rumah tangga antara lain meningkatkan pengetahuan tentang perilaku
PHBS, mengetahui dan menyadari akan pentingnya PHBS, anggota
keluarga dan tetangga mengetahui PHBS dan dapat mempraktekkan
perilaku mencuci tangan yang baik sehingga akan terhindar dari berbagai
penyakit, anggota keluarga dan tetangga menyadari dan mau terlibat
langsung untuk meningkatkan dan menjaga kebersihan lingkungan sebagai
bentuk pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kualitas kesehatan yang
lebih baik
B. Saran
1. Masyarakat
Diharapkan menambah pengetahuan masyarakat awam dalam
menerapkan PHBS di kehidupan sehari-hari
2. Pengembangan Ilmu dan Tekhnologi Keperawatan
Diharapkan memberikan kemudahan dalam pemakaian sarana dan
prasarana yang merupakan fasilitas bagi mahasiswa dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperoleh pengalaman
keterampilan.
3. Penulis
Diharapkan menambah ilmu,wawasan dan keterampilan penulis
dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).

10
DAFTAR PUSTAKA

Irawati, E. (2011). Gambaran Karakteristik Keluarga Tentang Perilaku Hidup Bersih dan
sehat (PHBS) Pada Tahapan Rumah Tangga di Desa karangasem wilayah Kerja Puskesmas
Tanon II Sragen. 741-749.

Kemenkes, R. I. (2011). Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan. Panduan


bagi Petugas kesehatan di Puskesmas. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia .

Prasanti, D., & Fuady, I. (2017). Penyuluhan Program Literasi Informasi Kesehatan dalam
Meningkatkan Kualitas sanitasi bagi masyarakat . Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan
masyarakat , 129-138.

Raksanagara, A. (2015). Perilaku hidup bersih dan sehat sebagai determinan kesehatan
yang penting pada tatanan rumah tangga di Kota Bandung. Jurnal Sistem Kesehatan .

Suprapto, S. (2019). Kegiatan Penyuluhan Tentang Diabetes Melitus di Kelurahan


Barombang Kota Makassar. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat , 200-204.

11

Anda mungkin juga menyukai