Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 1

skenario 1
hematologi
“Here is where your presentation begins”
Skenario
1
Seorang anak dibawa ke UGD karena kecelakaan lalulintas, dengan keluhan luka didaerah
lutut, dengan ukuran sekitar 3 cm, mengeluh nyeri dengan skala 4 (0-10), dengan frekuensi
tidak menentu. Luka terbuka dengan perdarahan aktif, pada pengkajian lanjutan didapatkan
lebam dan edema pada daerah pelvik dan femur, pasien nampak sesak dengan Spo2 = 95% dan
RR 26x/mnt. Kedua lutut nampak bengkak sehingga aktivitas klien terbatas, Pada pemeriksaan
didapatkan TD:80/60, HR= 150x/mnt, SB: 37. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
APTT= 40 dtk dan PT 20 dtk. Riwayat kesehatan pernah mengalami perdarahan yang hebat
setelah cabut gigi. Penderita sering mengalami perdarahan sejak usia 5 tahun terutama setelah
terbentur atau terjatuh dan keluarga menganggap hal ini wajar karena ada keluarga dari klien
juga memiliki keluhan yang sama.
Istilah Penting dan Kata Kunci

○ Nyeri ○ Nyeri
○ Luka terbuka ○ Luka terbuka
○ Perdarahan ○ Perdarahan
○ Lebam/memar ○ Lebam/memar
○ Edema ○ Edema
○ Sesak ○ Sesak
○ Saturasi oksigen (SpO2) ○ Saturasi oksigen (SpO2)
○ APTT (Activated partial ○ APTT (Activated partial
thromboplastin time) thromboplastin time)
○ PT (Thromboplastin partial) ○ PT (Thromboplastin partial)
Lembar Ceklis
TANDA DAN PENYAKIT
GEJALA HEMOFILIA LEUKIMIA TALASEMIA ANEMIA
Nyeri -
Perdarahan -
Lebam/memar -
Edema - -
Sesak -
Saturasi oksigen
- - -
abnormal
APTT abnormal - - -
PT abnormal - - -
Pertanyaan Dan Jawaban
Mengapa perempuan tidak pernah mengalami hemofilia ?
A :Faktor pembekuan darah dipengaruhi faktor X di mana kro mosom pada laki-laki ad alah XY, sedang kan kromosom pada perempuan adalah XX.Laki-laki lebih rentan meng alami kondisi h emofilia dikarenakan ketikakro mosom X pada gen lak i-laki menghilan g, meny ebabkan faktor pembekuan darah ikut menghilang.Apabila kromosom X pada perempu an hilang, mak a peremp uan masih mempunyai satu gen kromosom X untuk proses pembekuan darah. Kondisi ini membuat perempuan menjadi pembawa (carier) hemofilia, namun tidak terjangkit dan tidak bergejala. Perempuan tersebut memiliki kemun gkinan menurunkan penyakit h emofilia pada keturunannya yang laki-laki, sed angkan keturun an yang peremp uan akan menjadi pemb awa pen yakit (carrier) seperti ib unya.Sedangkan perempuan yang memiliki hemofilia dikarenakan terd apat mu tasi gen .

Apa saja gejala yang timbul apabila mengalami hemofilia ?


1. Berapa gejala y ang mungkin timbul ap abila mengalami hemo filia yaitu :
2. Mudah mengalami memar.
3. Perdarahan sendi ditandai dengan nyeri dan b engkak pada sendi siku ataupun lutut.
4. Perdarahan hidung (mimisan), pada gusi ataupun pada luka yang sulit berhenti.
5. Ditemu kan darah pada urin ataupun feses (tinja).
Apakah penyakit hemofilia dapat di cegah ? bagaimana upaya pencegahannya ?
Baik hemofilia maupun sama-sama disebabkan oleh kelainangenetik yang belum diketahui persis apa pencetusnya. Khusus untuk hemofilia, pada beberapa kasus bisa juga muncul terkait kehamilan, gangguan autoimun, kanker, multiple sclerosis, dan efek samping pengobatan tertentu. Karena itu, kedua kondisi ini belum bisa juga dicegah 100% kemunculannya. Yang jelas, risiko Anda mengalami hemofilia akan meningkat jika ada kerabat dekat Anda yang juga mengalami penyakit serupa.

Apa yang menyebabkan memar dan memerah seperti radang pada pasien hemofilia?
Memar adalah kondisi ketika darah keluar dari pembuluh darah dan tertampung di jaringan dibawah kulit. Umumnya, ini terjadi karena didahului oleh benturan, baik itu terbentur saat kecelakaan, terjatuh, berkelahi, atau karena hal lainnya. Benturan ini kemudian akan mencederai pembuluh darah kecil dibaliknya, membuat darah keluar dan terjadilah memar. Bila disebabkan oleh benturan, maka memar tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, meski tanpa pengobatan khusus.
Bagai mana penat al aksanaa n ke perawa ta n jika t erjadi pe rda ra ha n pa da pa si en he mofili a ?
1. Penat al aksa naa n ke perawa ta n jika te rjadi pe rda ra ha n pa da pa si en hemofili ayai tu inte rvensi “M ane je me n Syok Hipovole mia”(I.02050),definisinya me ngidenti fi ka si dan me nge lola ket idakmampuan t ubuh me nye diaka n oksi ge n da n nut ri en unt uk me nc ukupi ke butuha n ja ri ngan a kibat kehil angan c ai ra n/ da ra h be rl e bi h.
Te rdiri da ri :
2. 1. Obse rvasi :
i. Monitor s tatus kardi opul monal (frek uens i dan k ek uatan nadi, frek uensi napas , TD, MAP ),
ii. Monitor s tatus ok s igen (ok s im etri nadi , AGD),
iii. Peri k sa s el uruh permuk aan tubuh terhadap adanya DOTS (deformi ti y /deformi tas , open wound/luk a terbuk a, tendernes s /ny eri tek an, s welli ng.bengk ak) .
3. 2. Terapuet ik :
4. Perta ha nka n ja la n na pas pate n,
5. Be rikan oksige n untuk me mpe rta hankan sa tura si oksigen >94%,
6. L a kuka n pe nekana n la ngsung (di re ct pre ssure) pada pe rda ra ha n ekst erna l.
7. 3. Kola bora si :
8. Kolabora si pe mberia n infus c a iran kri sta loid 20 mL /kgBB pa da a na k,
9. Kolabora si pe mberia n tra nsfusi darah, ji ka perlu
Tabel PES
DATA DATA SUBJEKTIF& DIAGNOSA
NO ETIOLOGI
DATA OBJEKTIF KEPERAWATAN
1. Data Subjektif : Kekurangan faktor VIII dan IX HIPOVOLEMIA
Apabila mengalami trauma (tajam,
Orang tua mengatakan bahwa
tumpul)
pasien pernah mengalami
perdarahan hebat setelah cabut
Pembuluh darah mengkerut
gigi

Data Objektif :
Kekurangan jumlah faktor
TD : 80/60 mmHg pembeku darah
HR : 150x/m Benang fibrin penutup luka tidak
Adanya luka di daerah lutut terbentuk sempurna
sekitar 3cm
Luka terbuka dan perdarahan Darah tidak berhenti mengalir
aktif keluar pembuluh
APTT : 40 detik
PT : 20 detik
Perdarahan lama

HIPOVOLEMIA
2. Data Subjektif :
Tabel PES Kekurangan faktor VIII dan IX GANGGUAN
 Orang tua mengatakan Apabila mengalami trauma (tajam, MOBILITAS
aktivitas anak terbatas dengan tumpul) FISIK
adanya bengkak di kedua
lutut Pembuluh darah mengkerut
 Pasien mengeluh nyeri
Data Objektif :
Kekurangan jumlah faktor pembeku
darah
 Kedua lutut nampak bengkak
Benang fibrin penutup luka tidak
terbentuk sempurna

Darah tidak berhenti mengalir keluar


pembuluh

Perdarahan lama

Perdarahan pada sendi otot

Kelumpuhan

GANGGUAN MOBILITAS FISIK


Rencana Keperawatan
NO. Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervesi Keperawatan
Manejemen syok hipovolemia (I.02050)
1 Hipovolemia (D.0023) Tingkat Perdarahan(L.02017)
Definisi : mengidentifikasi dan mengelola
Kategori: Fisiologis Definisi : Kehilangan darah baik ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen
dan nutrien untuk mencukupi kebutuhan
Subkategori: Nutrisi dan Cairan internal (terjadi di dalam tubuh)
jaringan akibat kehilangan cairan/darah
Definisi:Penurunan volume cairan maupun eksternal (terjadi hingga berlebih.
Observasi :
intravaskular, interstisial, dan/atau keluar tubuh)
1.Monitor status kardiopulmonal (frekuensi
intraselular Kriteria Hasil: dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD,
MAP)
Penyebab: Setelah dilakukan tindakan
2.Monitor status oksigen (oksimetri nadi,
1. Kehilangan cairan aktif keperawatan selama 3x24 jam AGD)
2. Kegagalan mekanisme regulasi maka hipovolemiamembaik,
3.Periksa seluruh permukaan tubuh terhadap
adanya DOTS (deformitiy/deformitas, open
3. Peningkatan permeabilitas kapiler dengan indikator: wound/luka terbuka, tenderness/nyeri tekan,
swelling.bengkak)
4. Kekurangan intake cairan 1.Hemoglobin membaik
Terapuetik :
5. Evaporasi 2.Hematokrit membaik 1.Pertahankan jalan napas paten
3.Tekanan darah membaik 2.Berikan oksigen untuk mempertahankan
saturasi oksigen >94%
4.Frekuensi nadi membaik 3.Lakukan penekanan langsung (direct
pressure) pada perdarahan eksternal
5.Suhu tubuh membaik
Kolaborasi:
1.Kolaborasi pemberian infus cairan kristaloid
20 mL/kgBB pada anak
2.Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika
perlu
Rencana Keperawatan
NO. Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervesi Keperawatan
Perawatan sirkulasi(I.02079)
2 Gangguan mobilitas fisik(D.0054) Mobilitas fisik(L.05042)
Definisi : Mengidentifikasi dan merawat
Kategori:Fisiologis Definisi : Kemampuan dalam area lokal dengan keterbatasan sirkulasi
perifer.
Subkategori: Aktivitas/istirahat gerakan fisik dari satu atau
Observasi :
Definisi:Keterbatasan dalam gerakan lebih ekstremitas secara 1.Periksa sirkulasi perifer(mis. Nadi perifer,
edema, pengisian kalpiler, warna, suhu,
fisik dari satu atau lebuh ekstremitas mandiri.
angkle brachial index)
secara mandiri. Kriteria Hasil: 2.Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau
Penyebab : Setelah dilakukan tindakan bengkak pada ekstremitas

1.Kerusakan integritas struktur keperawatan selama 3x24 jam Terapuetik :


tulang maka gangguan mobilitas fisik 1.Hindari pemasangan infus atau
pengambilan darah di area keterbatasan
2.Perubahan metabolisme membaik, dengan indicator:
perfusi
3.Nyeri 1. pergerakan ekstremitas
2.Hindari pengukuran tekanan darah pada
4.Keengganan melakukan meningkat
ekstremitas pada keterbatasan perfusi
pergerakan 2. nyeri menurun
Edukasi :
3. gerakan terbatas menurun
1.Informasikan tanda dan gejala darurat
yang harus dilaporkan( mis. Rasa sakit yang
tidak hilang saat istirahat, luka tidak
sembuh, hilangnya rasa)

Anda mungkin juga menyukai