Anda di halaman 1dari 13

PROSES TERBENTUKNYA FESES DAN

PENGELUARANNYA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4

1. Fertian Anton Yunus (841422157)


2. Juniska Rahmawaty Giu (841422176)
3. Rajiman (841422144)
4. Listanti (841422145)
5. Febriani Alinti (841422146)
6. Moh. Alfandi B. Nussa (841422163)
7. Indra Wahyu Pratama Dai (841422165)
8. Alfath DJ Ibrahim (841422168)
9. Miftahul Jannah Dai (841422170)
10. Aprilyani Imran (841422171)
11. Anggun Indrayati (841422159)

Dosen: Ns. Wirda Y. Dulahu,M.Kep


Pengertian feses

Tinja merupakan suatu benda atau zat


yang tidak dipakai lagi oleh tubuh
yang harus dikeluarkan dari dalam
tubuh. Tinja (faeces) merupakan salah
satu sumber penyebaran penyakit
yang multikompleks.
Pengerasan tinja atau feses dapat
menyebabkan meningkatnya waktu
dan menurunnya frekuensi buang air
besar antara pengeluarannya atau
pembuangannya disebut dengan
konstipasi atau sembel
BENTUK BENTUK DAN WARNA FESES

1. Bentuk bentuk feses


a. Model tinja 2.Tinja ini mempunyai ciri berbentuk
1. Tinja ini mempunyai ciri berbentuk bulat-bulat seperti sosis dengan permukaannya yang
kecil seperti kacang sangat keras dan sangat menonjol nonjol tidak rata dan terlihat seperti
sulit untuk dikeluarkan. Biasanya tinja berbentuk akan terbelah berkeping –keeping. Tinja dengan
seperti ini adalah tinja penderita konstipasi model seperti ini merupakan tinja dari
kronis. seseorang yang menderita konstipasi yang
mendekati kronis.
JENIS-JENIS PEMERIKSAAN FESES

3. Model tinja 3
Tinja seperti ini merupakan tinja penderita
konstipasi ringankarena bentyknya mirip sosis
dengan permukaan yang kurang rata dengan
adanya sedikit retakan.

4. Model tinja 4
Tinja ini mempunyai ciri berbentuk seperti ular
atau sosis. Tinja seperti ini menunjukan penderita
menderita gejala awal konstipasi.

5. Model tinja 5
Tinja mempunyai ciri berbentuk bulatan-bulatan
yang lembut, permukaan halus dan cukup mudah
untuk dikeluarkan. Hal ini menandakan bahwa
seseorang tersebut saluran pencenaannya atau
ususnya dalam keadaan sehat.
Model tinja 7
model tinja 6
karakteristik tinja model 7 sama dengan model 6,
karakteristik tinja model 6 adalah ciri namun bentuknya sudah sangat cair bahkan tidak
permukaannnya sangat halus. Mudah mencair terlihat adanya bagian yang padat. Hal ini
dan biasanya sangat mudah untuk dikeluarkan. menunjukkan bahwa seseorang menderita diare
Tinja dengan karakter yang kronis
Warna Feses
Feses umumnya berwarna Kuning di karenakan Bilirubin (sel darah
merah yang mati, yang juga merupakan zat pemberi warna pada feses
dan urin). Bilirubin adalah pigmen kuning yang dihasilkan oleh
pemecahan hemoglobin (Hb) di dalam hati (liver). Bilirubin dikeluarkan
melalui empedu dan dibuang melalui feses. Fungsinya untuk
memberikan warna kuning kecoklatan pada feses. Selain itu warna dari
feses ini juga dapat dipengaruhi oleh kondisi medis, makanan serta
minuman yang dikonsumsi, karena itu sangat mungkin warna feses
berubah sesuai dengan makanan yang dikonsumsi.

1. Warna Kuning Kecoklatan


Feses berwarna Kuning adalah normal. Karena Feses
manusia pada umumnya adalah warna ini.
2. Warna Hitam
Berwarna hitam bisa jadi mengandung darah dari
sistem pencernaan sebelah atas, kerongkongan,
lambung atau juga bagian hulu usus halus.

3. Warna Hijau
Feses warna hijau didapat dari klorofil sayuran,
seperti bayam yang dikonsumsi

4. Warna Merah
Seperti layaknya feses hitam, tetapi bedanya feses
merah ini dominan diberi oleh kandungan darah

5. Warna Abu-abu / Pucat


Kali ini feses pucat pun menandakan si empunya
Feses sedang dilanda sakit Biasanya sang empunya
sedang mengalami penyakit Liver,
Pengertian feses
1. Mulut
Merupakan tempat dimulainya pencernaan makanan. Di
mulut berlangsung dua jenis pencernaan, yaitu:
a. Pencernaan mekanik yang dilakukan oloh gigi dan
lidah, berupa pengunyahan, pergerakan otot-otot
lidah dan pipi untuk mencampur makanan dengan air
ludah sebelum makanan ditelan.
b. Pencernaan secara kimia yang dilakukan oleh
kelenjar ludah, yaitu pemecahan amilum menjadi
maltosa.
2. Lambung
Setelah makanan dikunyah di dalam mulut selanjutnya
dibawa ke lambung melalui kerongkongan. Makanan
dapat turun ke lambung atas bantuan kontraksi otot-otot
kerongkongan tersebut
3. Usus 12 Jari
Makanan diproses dalam lambung sekitar 3-4 jam,
setelah itu dibawa menuju usus 12 jari dan akan dicerna
dengan bantuan enzim- enzim dari pankreas. Disamping
itu juga terdapat empedu yang dihasilkan oleh hati
fungsinya untuk mengemulsikan lemak kemudian
dialirkan ke usus 12 jari.
4. Usus Halus
Setelah itu makanan dibawa ke usus halus untuk diserap
kandungannya, seperti lemak diserap dalam bentuk asam
lemak dan gliserol, Karbohidrat diserap dalam bentuk
glukosa, dan protein diserap dalam bentuk asam amino.
Sedangkan vitamin dan mineral dapat langsung diserap oleh
usus halus tanpa dicerna.
6. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa,
bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi
feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli.
Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa
makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan,
bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K
berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa
makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air.
Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air
diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air
merupakan fungsi penting dari usus besar. Usus besar terdiri
dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks),
bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus
7. Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses
dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses
ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum.
Apabila feses sudah siap dibuang maka otot
spinkter rectum mengatur pembukaan dan
penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun
rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Jadi, proses defekasi (buang air besar)
dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya
kontraksi otot dinding perut yang diikuti
dengan mengendurnya otot sfingter anus dan
kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses
dapat terdorong ke luar anus.
4. Proses Defekasi

Proses Defekasi

Defekasi adalah proses pembuangan atau pengeluaran sisa metabolisme berupa


feses dan flatus yang berasal dari saluran pencernaan melalui anus (Tarwoto,
2010). Dalam proses defekasi terjadi dua macam reflex, yaitu Pertama, refleks
defekasi intrinsik. Refleks ini berawal dari feses yang masuk ke rektum sehingga
terjadi distensi rektum, yang kemudian menyebabkan rangsangan pada flektus
mesentrikus dan terjadilah gerakan peristaltik. Setelah feses tiba di anus, secaras
sistematis spinter interna relaksasi maka terjadilah defekasi. Kedua, Refleks
defekasi parasimpatis. Feses yang masuk ke rektum akan merangsang saraf
rektum yang kemudian diteruskan ke spinal cord. Dari spinal cord kemudian
dikembalikan kekolon desendens, sigmoid dan rektum yang menyebabkan
intensifnya peristaltik, relaksasi spinter internal, maka terjadi defekasi.
Proses pencernaan dalam tubuh
>
TERIMA
KASIH...
09

Anda mungkin juga menyukai