Anda di halaman 1dari 7

PROSES TERBENTUKNYA URIN DAN

PENGELUARANNYA”
KELOMPOK 3

Feron Ladiku Yusril D. Latinapa


Nur Fahmiya Ilahude Zihan Madjham
Nindy H. M. Harun Meiske Uli
Reynaldi Dunggio Karman Hemuto
Putri Patricia Abd. Latif Sartika Bachmid
Ilyas M. Ali Firna Napu
Konsep Urine
Urine (dari bahasa latin Urina) adalah cairan biasannya
streil oleh produk dari tubuh dikeluarkan oleh ginjal
melalui proses disebut buang air kecil dan di keluarkan
melalui uretra. Metabolisme sel menghasilkan banyak
oleh-produk, yang kaya akan nitrogen, yang memerlukan
penghapusan dari aliran darah

Karakteristik urine baik fisik maupun kimia sering


dievaluasi sebagai bagian urinalisis. Jumlah volume urine
normal selama 24 jam sekitar 1 sampai2 liter. Warna-
warna kuning khas urine sering disamakan dengan warna
”jerami” atau “gading”. pH urine berkisar antara 4,6
sampai 8,0 dengan nilai rata-rata 6,0.
Urin terbentuk di dalam tubuh untuk membuang sisa-sisa zat
metabolisme yang tidak berguna. Namun demikian,
pembentukan urin sangatdipengaruhi oleh beberapa faktor,
baik bagian eksternal maupun internal, antara lain sebagai
berikut :
Faktor yang 1. Faktor internal
• Hormon Antideuritik (ADH).
Mempengaruhi • Hormon Insulin

Proses Urine
• Saraf
• Tonus Otot
• Usia

2. Faktor Eksternal
• Jumlah air yang diminum
• Jumlah garam yang dikeluarkan dari darah.
• Suhu lingkungan
• Kondisi penyakit
• Zat-zat diuretic
Proses Pembentukan Urin
Urine berasal dari darah yang di bawa oleh arteri renalis masuk kedalam ginjal.
Langkah pertama pembentukan urine adalah ultrafiltrasi darah/plasma dalam
kapiler glomelurus yang berupa air dan kristaloid. Selanjutnya, didalam tubuli.
disempurnakan dengan proses rehabsobsi zat-zat yang asensial dari cairan filtrasi
untuk di kembalikan ke dalam darah. Selanjutnya, proses sekresi dikeluarkan
melalui urine. pembentukan urine di bagi menjadi tiga tahapan,yaitu :
Filtrasi ( Penyaringan oleh Glomelurus )
proses pertama dalam pembentukan urine. Kandungan darah di dalam kapiler menyusun
glomelurus tersaring keluar secara mekanis kedalam kapsula bowmen. Tekanan darah
didalam arteri renalis dan cabangnya cukup tinggi, karena terletak di dekat aorta kemudian
Pipa di dalam arteriola aferens lebih besar dari pada pipa di dalam arteriola aferens dan
Kapiler darah yang menyusun glomerulus memiliki banyak pori- p o r i . Oleh karena itu hal
– hal diatas, air dan bahan bahan hablur (mudah larut) disaring keluar dari glomerurus ke
dalam kapsula bowmen. Bahan – bahan koloid, (bahan-bahan dengan molekul yang besar),
seperti protein darah, tidak tersaring keluar.

Reabsorbsi ( penyerapan kembali oleh pembuluh uriner )


terjadi di dalam pembuluh – pembuluh uriner. Bahan – bahan yang tersaring keluar dari
glomelurus, yaitu bahan –bahan yang di perlukan oleh tubuh, di serap kembali ke dalam
kapiler darah yang mengelilingi pembuluh uriner. Proses reabsorbsi ini merupakan tanggung
jawab sel – sel yang menyusun dinding pembuluh uriner. Sel – sel ini memiliki sifat yang
khusus dan hanya memiliki bahan – bahan yang dibutuhkan misalnya glokosa, asam amino,
vitamin, dan beberapa garam mineral untuk diserap. bahan – bahan yang tidak di butuhkan
dikeluarkan di dalam urine Sebagian besar air yang tersaring keluar dari glomelurus ( sekitar
97% hingga 99 % ) di serap kembali kedalam kapiler darah melalui tuba konvulata dan
lengkung henle. Oleh sebab itu urine yang dibuang keluar terlihat pekat.

Augmentasi ( pengumpulan dari pembuluh uriner)


dalam proses penyerapan, bahan – bahan yang di perlukan oleh tubuh di serap masuk ke
dalam kapiler darah melalui pembuluh uriner. Pada proses ini, bahan – bahan yang tidak di
butuhkan, misalnya urea, racun, pigmen, dan obat – obatan, di biarkan keluar melaui uriner.
dalam proses penyerapan dan pengeluaran tersebut terjadi secara difusi, osmosis, dan transpor
aktif.
Proses Eliminasi Urine
Ureter
Otot polos di dinding ureter berkontraksi dalam Uretra
bentuk gelombang peristaltik untuk mendorong urine Uretra membawa urin keluar dari vesika urinaria. Pada
ke dalam vesika urinaria. Selama pengisian, vesika dinding vesika urinaria terdapat sfingter uretra eksternal yang
urinaria ini mengembang dan menekan ujung ureter tersusun atas ototskelet dan bekerja dibawah sadar. Pada
untuk mencegah aliran balik urine. wanita,panjang uretra sekitar 2,5 samapi 4 cm dan terletak
didepan vagina .Pada pria,panjang uretra sekitar 17 sampai 70
Vesika urinaria cm dan menghubungkan kelenjar frostat dan penis,
Kandung kemih adalah tempat penampungan urine
dan mempunyai kemampuan untuk berkontraksi guna Refleks berkemih
membuang urine. Mukosa vesika urinaria adalah Berkemih disebut juga miksi. Kandung kemih dapat
epitel transisional yang mempunyai kemampuan menampung urine sampai sebanyak 800 ml atau bahkan
untuk memngembang tanpa merobek lapisannya. Saat lebih,tetapi reflek ini diaktifkan jauh selalu mencapai volume
vesika urinaria kosong, mukosa mengerut membentuk maksimal. Saat urine mencapai volume 200 sampai 400
lipatan yang disebut rugae, yang juga memiliki ml,peregangan telah cukup memadai untuk membangkitkan
kemampuan untuk mengembang. Lapisan otot polos implus sensorik yang kemudian akan menuju medula spinalis
pada dinding muskulus detrusur. Otot ini berbentuk segmen sakral. Implus motorik kembali melalui saraf
seperti bola bila berkontraksi akan menjadi bola yang parasimpatik menuju muskulus detrusor,dan menyebabkan
lebih kecil sehingga volumenya berkurang. Di sekitar kontraksi. Pada saat bersamaan ,spingter uretra internal
muara uretra, serat muskulus detrusor membentuk berlelaksasi. Jika spingter uretra eksternal berrelaksasi,urine
sfingter uretra interna atau sfingter vesika urinaria akan mengalir ke uretra dan kandung kemih di kosongkan.
yang bekerja di luar kesadaran.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai