Anda di halaman 1dari 17

ANATOMI

FISIOLOGI
KELOMPOK 4:
Ahda Maulana
Fitri Elyanda
Nurfajriah
Lussyana Cristin w
Rangga Aldiansyah
A. ANATOMI SISTEM
PERKEMIHAN
Definisi Sistem Perkemihan

Sistem perkemihan atau sistem urinaria merupakan suatu sistem organ


tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari
zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang
masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin
Sistem perkemihan sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan
mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua
ureter, kandung kemih, dua otot sphincter, dan uretra.
Organ Sistem Perkemihan

Dalam anatomi sistem prekemihan atau urinaria, terdapat organ penting yang terdiri dari empat bagian, di
antaranya adalah:
1. Ginjal
Ginjal adalah organ yang bekerja secara terus menerus. Fungsi ginjal dalam sistem perkemihan adalah
untuk menyaring darah serta membuat urine yang akan dikeluarkan tubuh.Sebagian besar orang
mempunyai dua pasang ginjal, yang letaknya masing-masing berada di sisi belakang perut. Yaitu, tepat di
bawah tulang rusuk. Berat ginjal dewasa ± 150gr(± 0,5% BB total, ukuran:12x6x3-4 cm^3
2. Ureter
Pada anatomi sistem perkemihan pun terdapat ureter, yaitu dua tabung tipis yang berada di dalam
panggul. Fungsinya adalah untuk membawa urine dari ginjal ke kandung kemih.Ini karena setiap ginjal
memiliki organ ureter. Kemungkinan, hampir setiap 10 – 15 detik ureter mengosongkan urine dari area
kandunga kemih.
3. Kandung kemih
Ada pula organ lainnya seperti kandung kemih yang berfungsi untuk menahan urine sampai Anda siap untuk
mengeluarkannya.Kandung kemih adalah organ berbentuk segitiga yang terbuat dari otot, mempunyai
rongga, dan bentuknya seperti balon. Jadi, kandung kemih ini akan mengembang saat sudah
terisi.Faktanya, sebagian besar kandung kemih dapat menampung hingga 2 cangkir urine dalam tubuh.

4. Uretra
Uretra adalah tabung yang membawa urine dari kandung kemih keluar dari tubuh.Nantinya, sesuai dengan
proses pembentukan urine, akan berakhir di lubang ke luar tubuh Anda. Seperti melalui organ penis pada
pria, serta uretra wanita terjadi pada vagina.
Fungsi Sistem perkemihan

Fungsi utama sistem perkemihan adalah membantu proses pembentukan


urine dengan menyaring sisa pembuangan tubuh dan air berlebih dari
darah.Urine kemudian akan mengalir ke kandung kemih melalui dua tabung
tipis yang disebut ureter. Ketika kandung kemih penuh, Anda akan
membuang urine melalui uretra.Selain itu, sistem perkemihan dan ginjal juga
berfungsi untuk menghilangkan cairan pembuangan yang disebut dengan
urea, serta menjaga keseimbangan air, natrium, dan kalium.
B. FISIOLOGI SISTEM
PERKEMIHAN
Proses Pembentukan Urine

Urine adalah hasil sisa metabolisme yang melalui proses sekresi dari ginjal yang kemudian dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui saluran kemih. Urine biasanya mengandung zat yang sudah tidak diperlukan oleh
tubuh, sehingga perlu dikeluarkan karena dapat meracuni tubuh. Proses pembentukan urine ini melibatkan
beberapa organ terutama organ seperti ginjal, kandung kemih, dan saluran kemih.

Proses pembentukan urin terdiri dari tiga tahap, yaitu filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan
kembali) dan augmentasi (pengeluaran zat). 
Proses pembentukan urin  terdiri dari tiga tahap, yaitu filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan
kembali) dan augmentasi (pengeluaran zat).

1.Filtrasi (Penyaringan)
Proses pembentukan urine yang satu ini dilakukan dengan bantuan dari ginjal. Setiap ginjal
mempunyai sekitar satu juta nefron ,yaitu tempat pembentukan urine.

Pada waktu tertentu, sekitar 20 persen dari darah akan melewati ginjal untuk disaring. Hal ini dilakukan
agar tubuh dapat menghilangkan zat-zat sisa metabolisme (limbah) dan menjaga keseimbangan
cairan, pH darah, dan kadar darah. Proses penyaringan darah pun dimulai di ginjal. Darah yang
mengandung zat sisa metabolisme akan disaring karena dapat menjadi racun untuk tubuh.
2. Reabsorpsi ( Penyerapan kembali )

Setelah filtrasi, proses pembentukan urine selanjutnya adalah reabsorpsi, yakni penyaringan ulang. Sekitar
43 galon cairan melewati proses filtrasi. Namun, sebagian besar akan diserap kembali sebelum dikeluarkan
dari tubuh. Penyerapan cairan tersebut dilakukan di tubulus proksimal nefron, tubulus distal, dan tubulus
pengumpul. Air, glukosa, asam amino, natrium dan nutrisi lainnya diserap kembali ke aliran darah di kapiler
yang mengelilingi tubulus. Setelah itu, air bergerak melalui proses osmosis, yaitu pergerakan air dari area
yang terkonsentrasi tinggi ke konsentrasi lebih rendah. Hasil dari proses ini adalah urine sekunder.

3. Augmentasi (pengeluaran zat)


Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus (pengumpul) sebagai tempat
penyimpanan urin untuk sementara. Di tahap ini masih terjadi penyerapan kembali pada air, garam NaCl
dan urea sehingga terbentuk urin sebenarnya yang harus dibuang oleh tubuh.
FISIOLOGI PENGARUH HORMON

Ginjal menyekresi hormon renin yang mempunyai peranan penting mengatur tekanan darah (sistem renin-
angiotensin-aldosteron), membentuk eritropoiesis untuk memproses pembentukan sel darah merah
(eritropoiesis). Disamping itu ginjal juga membentuk hormon dihiroksikolekalsiferol (vitamin D aktif) yang
diperlukan untuk absorbsi ion kalsium di usus.

Pengaturan final urine di atur oleh 3 jenis hormon. Osmoreseptor pada hipotalamus sangat sensitif terhadap
osmolaritas serum. Selama dehidrasi osmolaritas serum meningkat. Osmoreseptor pada hipotalamus
merangsang sekresi, meningkatkan permeabilitas sel tubulus koligentes terhadap air ADH.
REABSORBSI DAN SEKRESI TUBULUS

Reabsorpsi adalah cara dimana tubuh menyerap kembali zat yang diperlukan oleh tubuh
misalnya, garam protein yang masih dalam bentuk albumin menjadi amonia dan protein dan
cairan lain yang diperlukan badan malphigi.
Proses reabsorbsi tubulus terdiri dari transpor aktif dan transpor pasif. Proses transpor aktif
adalah proses yang membutuhkan ATP, sedangkan proses transpor pasif tidak. Reabsorbsi
natrium adalah salah satu contoh proses transpor aktif. Reabsorbsi air secara pasif melalui
osmosis terutama menyertai reabsorbsi natrium. Reabsorbsi ureum, klorida, dan zat lain melalui
difusi pasif.
Reabsorbsi aktif dan pasif dalam kapasitas besar terjadi pada tubulus proksimal ginjal. Tubulus
proksimal juga merupakan tempat penting untuk sekresi asam dan basa organik, seperti oksalat,
garam empedu, urat, dan katekolamin. Ginjal juga mensekresi secara langsung obat dan toksin
potensial ke dalam tubulus untuk mengeluarkannya dari peredaran darah.

Filtrat glomerulus akan memasuki tubulus proksimal ginjal, lalu ke ansa Henle, tubulus distal, dan
duktus koligentes. Ketika filtrat glomerulus memasuki tubulus ginjal, zat – zat tertentu dalam filtrat
direabsorbsi secara selektif dan kembali ke dalam darah. Reabsorbsi glukosa dan asam amino
hampir sempurna dari tubulus. Produk buangan kreatinin dan ureum sulit direabsorbsi sehingga
dieksresikan dalam jumlah relatif besar.
TRANSPOR URINE PADA SISTEM PERKEMIHAN

Urine mengalir dari ductus koligentes ke kalikks, meregangkannya meningkatkan aktifitasnya, kemudian
mencetuskan kontraksi peristaltk ke pelvis renalis lalu turun sepanjang ureter. Dengan demikian , mendorong
utine dari pelvis kearah kandung kemih.
Dinding ureter terdiri atas otot dan dipersarafi oleh saraf simpatis. Kontraksi peristalitik pada ureter
ditingkatkan oleh perangsangan parasimpatisbat oleh perangsang simpatik. Ureter memasuki kandung
kemih sepanjang beberapa sentimeter menembus dinding kandung kemih. Tonus normal dari otot deturod
pada dinding kandung kemih cendrung kemih menekan ureter sehinggga mencegah arah arah balik urine
dari kandung kemih sewaktu terjadi kompresi kandung kemih.
Setiap gelombang peristalik yang terjadi sepanjang ureter akan meningkatkan tekanan dalam ureter
sehingga bagian yang menembus dinding kandung kemih akan membuka dan memberikan kesempatan
urine mengalir kedalam kandung kemih.
PROSES MIKSI

Miksi adalah proses pengeluaran urine melalui uretra yang prosesnya terdiri dari dua bagian penting :
1. Kandung kemih akan terisi secara progresif yang akan meningkatkan tegangan padadinding pada
vesika dan akan terus meningkat sampai di atas nilai ambang batas yangselanjutnya akan
mencetuskan proses kedua terjadi
2. Timbul refleks berkemih yang disebut dengan refleks miksi yang akan berusaha untuk mengosongkan
vesika atau jika gagal setidaknya akan menimbulkan keinginan untuk  berkemih atau mengeluarkan
urine dari vesika yang telah terisi penuh melalui uretra.
PROSES KERJA MIKSI
1.Pengisian
Dinding ureter terdiri dari otot polos spiral, memanjang dan melingkar namun tidak ada sekat atau batas
tertentu untuk dapat membedakan ketiga otot polos ini dalam lapisan dinding dari ureter tersebut. Gerakan
peristaltik yang terjadi akan secara perlahan membantu mendorong urine dari pelvis renalis menuju kandung
kemih atau vesika urinaria
2. Pengosongan
Kontraksi dari otot melingkat yang disebut sebagai otot detrusor yang berperan sangat penting pada
pengosongan vesika selama miksi atau berkemih.
Pada saat vesika mulai terisi urine, perasaan untuk berkemih belum terasa sampai akhirnya vesika akan
penuh dan terjadi peregangan dari vesika tersebut barulah seseorang akan merasakan keinginan untuk
miksi
3. Proses pengendalian berkemih

Pada saat vesika mulai terisi terjadi adanya peningkatan tekanan pada vesika yang menyebabkan reseptor
pada bagian posterior dari vesika akan meneruskan rasangan peregangan tadi kepadareseptor regang
sensorik yang berada pada dinding vesika. Selanjutnya sinyal sensorik tersebut akan dikirimkan menuju
segmen sakral medula spinalis melalui nervus pelvikus yang akan dikembalikan lagi ke vesikel melalui
serabut-serabut parasimpatis menuju ke saraf simpatis. Apabil ainhibisi ini lebih besar di otak dibandingkan
kontriktor volunter ke sfingter eksterna, maka berkemih pun terjadi. Apabila terjadi pada vesikel maka
berkemih tidak akan terjadi sampai dengan vesike lkembali terisi oleh urine dan adanya refleks berkemih
yang akan lebih besar untuk melawan inhibisi tersebut.
REFERENSI

https://mediaindonesia.com/humaniora/440165/ini-proses-pembentukan-urine-dan-ekskresi-di-tubuh-

https://www.sehatq.com/artikel/memahami-sistem-perkemihan-dan-penyakit-yang-mengancamnya

https://id.scribd.com/document/456982565/TRANSPOR-URINE

https://id.scribd.com/doc/58833405/MIKSI#:~:text=MIKSI%20(PROSES%20PENGELUARAN%20
URINE)
THANKS FOR YOUR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai