Nama : Suratmi
NIM : 6411420028
Soal :
Jawaban :
1. Proses pengisian urin di vesika urinaria dimulai setelah proses sekresi. Proses
sekresi akan menghasilkan urine yang siap dikeluarkan dan merupakan cara
tubuh menjaga keseimbangan pH tubuh serta kadar asam dan basa tubuh.
Setelah melalui ketiga tahap tersebut, urine akan mengalir ke ureter dan
tersimpan di kandung kemih.
Jika volume urin yang terdapat dalam kandung kemih telah cukup banyak dan
telah mampu menyebabkan distensi otot detrusor, otot detrusor akan
mengalami kontraksi dan hal ini mengakibatkan keluarnya urin dari kandung
kemih melalui uretra.
(i) Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya
meningkat melampaui nilai ambang batas. Keadaan ini akan mencetuskan
tahap kedua.
(ii) Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan
kandung kemih atau, jika gagal, setidaknya akan menyebabkan keinginan
berkemih yang disadari. Meskipun refleks mikturisi adalah refleks medula
spinalis yang bersifat autonom, refleks ini dapat dihambat atau difasilitasi oleh
pusat-pusat di korteks serebri atau batang otak.
Apabila isi kandung kemih terus bertambah, masukan refleks dari reseptor
regang juga semakin meningkat. Akhirnya, masukan inhibitorik refleks ke
neuron motorik sfingter eksternal menjadi semakin kuat, sehingga tidak lagi
dapat dikalahkan oleh masukan eksitatorik volunter, yang mengakibatkan
sfingter melemas dan kandung kemih secara tidak terkontrol dikosongkan.
Proses berkemih juga dapat secara sengaja dimulai, walaupun kandung kemih
belum teregang, yakni oleh relaksasi volunter dari sfingter eksternal dan
diafragma pelvis. Penurunan lantai panggul juga memungkinkan kandung
kemih turun, yang secara simultan membuka sfingter uretra interna dam
meregangkan kandung kemih. Pengaktifan reseptor-reseptor regang
selanjutnya menyebabkan kandung kemih berkontraksi melalui refleks
berkemih.
Refleksi mikturisi merupakan sebuah siklus yang lengkap, yang terdiri dari :
(1) kenaikan tekanan secara cepat dan progresif, (2) periode tekanan menetap,
(3) kembalinya tekanan vesica urinaria ke nilai tonus basal.