Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah hormon (dari bahasa yunani, όρμή: horman - "yang
menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar
kelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan. Makhluk
hidup selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversible (tidak dapat balik)
karena adanya penambahan substansi termasuk di dalamnya ada perubahan
bentuk yang menyertai penambahan volume tersebut. Sedangkan
perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada makhluk hidup yang
bersifat kualitatif yaitu makhluk hidup dikatakan dewasa apabila alat
perkembangbiakannya telah berfungsi. Seperti pada tumbuhan apabila telah
berbunga maka tumbuhan itu sudah dikatakan dewasa.
Hormon beredar bebas dalam aliran darah, menunggu untuk dikenali oleh
sel target yang menjadi tujuan mereka. Sel target memiliki reseptor yang
hanya dapat diaktifkan dengan jenis hormon tertentu. Setelah diaktifkan, sel
tahu untuk memulai fungsi tertentu, misalnya mengaktifkan gen atau
memproduksi energi kembali. Hormon dihasilkan oleh tubuh kita. Seperti
hormon insulin dan glucagon yang dihasilkan oleh pancreas. Ada juga
hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus dan hipofisis, hormon yang
menghasikan kalsium dan lain-lain. Oleh karena itu, kami membahas hormon
yang berperan di dalam tubuh agar dapat lebih mengetahui fungsi hormon-
hormon tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah


1.2.1 Apa yang di maksud dengan hormon?
1.2.2 Bagaiman hormon hipofisis dan hipotalamus

BIOKIMIA HORMON 1
1.2.3 Bagaimana hormon tiroid?
1.2.4 Bagaimana hormon yang mengatur metabolisme kalsium?
1.2.5 Bagaimana hormon korteks adrenal?
1.2.6 Bagaimana hormon pankreas atau traktus grastointestina?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3 1 Untuk memenuhi tugas dari dosen.
1.3.2 Agar mengetahui bagaimana metabolisme hormon dalam tubuh
manusia.
1.3.3 Agar mengetahui apa fungsi hormon untuk tubuh.

BAB II

BIOKIMIA HORMON 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian hormon


Hormon adalah zat kimia yang terbentuk dalam satu organ atau bagian
tubuh dan dibawa dalam darah ke organ atau bagian di mana mereka
menghasilkan efek fungsional. Hormon membawa pesan dari kelenjar kepada
sel-sel untuk mempertahankan tingkat bahan kimia dalam aliran darah yang
mencapai homeostasis . Tergantung pada efeknya masing-masing, hormon
dapat mengubah aktivitas fungsional, dan kadang-kadang struktural satu atau
beberapa organ atau jaringan.
Hormon berasal dari bahasa Yunani “hormao” yang berarti
menggairahkan atau membangkitkan. Hal ini mencerminkan peran hormon
yang bertindak sebagai katalis untuk perubahan kimia lainnya pada tingkat sel
yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan energi. Hormon
beredar bebas dalam aliran darah, menunggu untuk dikenali oleh sel target
yang menjadi tujuan mereka. Sel target memiliki reseptor yang hanya dapat
diaktifkan dengan jenis hormon tertentu. Setelah diaktifkan, sel tahu untuk
memulai fungsi tertentu, misalnya mengaktifkan gen atau memproduksi
energi kembali.

2.2 Hormon hipotalamus dan hipofisis


1. Kelenjar Hipotalamus
Hipotalamus adalah pemimpin umum sistem hormon, dikatakan
pemimpin karena semua perintah dan kendali berawal dari kelenjar
hipotalamus ini, kemudian perintah dan informasi akan disampaikan ke
seluruh tubuh dengan bantuan kelenjar Hipofisis yang berfungsi sebagai
pembantu hipotalamus.

BIOKIMIA HORMON 3
Selain itu hipotalamus juga bertugas memastikan kemantapan dalam
tubuh manusia. Dengan cara mengkaji semua pesan-pesan yang datang
dari otak dan dari dalam tubuh.

Fungsi Hipotalamus :
1. Menjaga kemantapan suhu tubuh,
2. Mengendalikan tekanan darah,
3. Memastikan keseimbangan cairan, dan
4. Bahkan pola tidur yang tepat.
Letak Hipotalamus : terletak langsung di bawah otak, Ukuran Hipotalamus
sebesar biji kenari.

2. Kelenjar Hipofisis
Pembantu Hipotalamus adalah hipofisis, hipofisis menyampaikan
informasi tentang keadaan tubuh ke hipotalamus. Kemudian hipofisis juga
menyampaikan keputusan yang telah diambil hipotalamus kepada seluruh
tubuh. Misalnya, ketika terjadi penurunan tiba-tiba tekanan darah,
informasi dikirimkan, dan mengabari hipotalamus tentang perubahan
tekanan ini, lalu hipotalamus memutuskan tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk menaikkannya dan menyampaikan keputusannya kepada
pembantunya.
Kelenjar Hipofisis merupakan sekerat daging kecil berwarna merah
jambu, dengan ukuran sebesar buncis, berat setengah gram dan
dihubungkan ke hipotalamus dalam otak oleh sebuah batang. Berkat
hubungan inilah, hipofisis menerima perintah dari hipotalamus untuk
menghasilkan hormon yang diperlukan.

BIOKIMIA HORMON 4
Fungsi Hipofisis :
1. Mempengaruhi sel-sel jaringan tertentu,
2. Mengatur kerja kelenjar-kelenjar hormon lain yang jauh letaknya.
3. Kelenjar pituitari juga memberikan perintah pada kelenjar-kelenjar
untuk meneruskan perintah itu ke sel-sel lain dalam tubuh.
Kelenjar Hipofisis dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu : Hipofisis Anterior
dan Hipofisis Posterior

a. Hipofisis Anterior
Kelenjar Hipofisis Anterior terbagi menjadi 2 (dua) yaitu hormon
tropik dan hormon non tropik. Hormon tropik menghasilkan enam
hormon yang merangsang kelenjar hormon (endokrin) lainnya, yaitu :
1. Hormon yg merangsang kel tiroid adalah TSH
2. Hormon yg merangsang kelenjar adrenal adalah ACTH atau
kortikotropin
3. Hormon yg penghambat hormon pertumbuhan (somatostatin)
4. Hormon yg merangsang folikel adalah FSH
5. Hormon yg merangsang tertis dan ovari adalah Luteneizing (LHRH)

Dan hormone nontropik adalah Hormon hipofisis yang langsung


bekerja pada jaringan tubuh.
1. Hormon pertumbuhan (GH) atau somatotropin
2. Hormon prolaktin (PRL).

b. Hipofisis Posterior
Adalah Bagian belakang kelenjar Hipofisis, hanya tempat
menyimpan hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus. Pada keadaan
yang dibutuhkan, hormon-hormon ini dilepaskan dengan perintah dari
hipotalamus. Hormon-hormon itu adalah:

BIOKIMIA HORMON 5
1. Vasopresin (hormon antidiuretik)
2. Oksitosin
Jadi, vasopresin dan oksitosin dihasilkan oleh Hipotalamus, hanya
disimpan di Hipofisis.

Mekanisme Kerja ACTH (kortikotropin)


Tahapan dari mekanisme kerja ACTH (kortikotropin) adalah :
1. ACTH adalah produk dari proses pasca translasi prekursor polipeptida
Pro-Opiomelanokortin, Organ target ACTH adalah korteks adrenal
tempat kortikotropin terikat.
2. Setelah di korteks adrenal, ACTH akan memacu perubahan Kolesterol
menjadi pregnolon.
3. Kemudian dari pregnolon dihasilkanlah adrenokortikosteroid dan
androgen adrenal.
4. Dimana fungsi kortisol adalah kerja antiinflamasi, mningkatkan
glukoneogenesis, meningkatkan penghancuran protein, Mobilitas
lemak, Mobilitas protein, Stabilisasi lisosom

2.3 Hormon Tiroid


Kelenjar tiroid berada di daerah leher bagian bawah jakun. Terdapat dua
lobus menyamping dan dihubungkan oleh bagian yang disebut isthmus .
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin dan kalsitonin.
1) Tiroksin. Hormon ini mengontrol kecepatan metabolisme tubuh untuk
menghasilkan energi. Meningkatnya jumlah hormon tiroksin di dalam
darah meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam tubuh. Fungsi penting
hormon tiroksin lainnya adalah berperan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tubuh serta menjadi faktor penting dalam proses
perkembangan otak pada anak. Hormon tiroksin akan aktif jika mendapat

BIOKIMIA HORMON 6
perintah dari TSH yang berada di hipofisis. Kerja hormon tiroksin
banyak dipengaruhi oleh kadar iodin di dalam darah.
2) Kalsitonin. Kalsitonin berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalsium
di dalam darah sehingga mencegah kalsium keluar dari tulang.

2.4 Hormon yang Mengatur Metabolisme Kalsium


Metabolisme kalsium diatur oleh tiga hormone utama yaitu dua hormone
polipeptida yaitu paratiroid dan kalsitonin dan satu hormone sterol yaitu 1,25
dihidrokolekalsiferol.

a. Hormon Paratiroid
Kelenjar menghasilkan hormon paratiroid dan merupakan hormon
utama yang mengatur metabolism kalsium untuk mempertahankan kadar
kalsium plasma dalam batas normal. Padakeadaan hipokalsemi sekresi
hormon paratiroid berlangsung 3 tahap. Tahap dini berlangsungdalam
beberapa menit, merupakan respon cepat dari sel- sel paratiroid
melepaskan hormone paratiroid yang sudah tersedia dalam sel dalam
keadaan hipokalsemi. Tahap kedua terjadi beberapa jam kemudian
merupakan aktivitas sel kelenjar paratiroid menghasilkan hormone
paratiroid lebih banyak. Tahap ketiga apabila hipokalsemi masih masih
berlangsung maka dalam beberapa hari akan terjadi replica sel untuk
memperbanyak masa sel kelenjar paratiroid.

b. Hormon Paratiroid dan Metabolisme Kalsium


Pada keadaan normal hormone paratiroid mempertahankan kadar
kalsium plasma agar tidak terjadi hipokalsemi. Dalam metabolisme
kalsium hormone paratiroid bekerja secara langsung dengan 2 alat yaitu

BIOKIMIA HORMON 7
tulang dan ginjal. Dan tidak langsung dengan usus halus
melaluimetabolism vitamin D.

c. Kalsitonin
Kalsitonin berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalsium di dalam
darah sehingga mencegah kalsium keluar dari tulang.

2.5 Hormon Korteks Adrenal


Korteks adrenal memiliki 3 zona:
1. Zona glomerulosa, memproduksi mineralokortikoid
2. Zona fasikulata
3. Zona retikularis, bersama zona fasikulata memproduksi kelompok
hormone glukokortikoid dan hormon androgen.

Jenis homon korteks adrenal merupakan hormon steroid , yang dapat


digolongkan menjadi 3 kelompok hormon:
a. Mineralokotikoid
Kerja utama hormon ini adalah untuk meningkatkan retensi Na+ dan
ekskresi K+ serta H+ khususnya dalam ginjal.
Contoh hormon kelompok ini adalah Aldosteron, dibuat di zona
glomerulosa.
b. Glukokortikoid
Salah satu kerja tepenting adalah meningkatkan proses glukoneogenesis.
Misalnya hormon Kortisol pada manusia, dibuat di zona fasikulata.
Kortikosteon dihasilkan pada zona fasikulata dan glomrulosa namun lebih
banyak ditemukan pada hewan pengerat dari pada manusia
c. Androgen
Prekursor androgen berupa dehidroepiandosteon, diproduksi oleh zona
fasikulata dan retikularis.

BIOKIMIA HORMON 8
2.6 Hormon Pankreas dan Traktus Gastrointestinal
1. Hormone Pankreas
Hormon yang paling penting yang pankreas produksi adalah
insulin. Insulin dilepaskan oleh ‘sel beta dalam pulau Langerhans dalam
respons terhadap makanan. Perannya adalah untuk menurunkan kadar
glukosa darah dalam aliran darah dan meningkatkan penyimpanan glukosa
dalam lemak, otot, hati dan jaringan tubuh lainnya. ‘Sel Alpha’ di pulau
Langerhans menghasilkan hormon penting lain, glukagon. Ini memiliki
efek sebaliknya terhadap insulin, dengan membantu melepaskan energi ke
dalam aliran darah dari mana disimpan, sehingga meningkatkan kadar gula
darah. Oleh karena itu, glukagon dan insulin bekerja bersamaan untuk
mengontrol keseimbangan glukosa dalam aliran darah. Hormon lain yang
diproduksi oleh pankreas termasuk pankreas polipeptida dan somatostatin.
Mereka diyakini berperan dalam mengatur dan fine-tuning sel insulin dan
penghasil glukagon.
Kelenjar adrenal adalah dua struktur kecil yang terletak di atas
tiap ginjal. Kelenjar ini kaya akan persediaan darah. Baik secara anatomi
atupun fungsional, kelenjar itu terdiri dari dua bagian yang berbeda.Bagian
luar di sebut korteks adrenal dan bagian dalam di sebut medulla
adrenal.Bagian medulla menghasilkan hormon adrenalin
(epinefrin).Adrenalin berpengaruh terhadap penyempitan pembuluh darah
sehingga mengakibatkan tekanan darah dan denyut jantung meningkat,
mengubah glikogen (gula otot) menjadi glukosa (gula darah). Bersama
hormon insulin (secret dari kelenjar pancreas), adrenalin mengatur kadar
gula dalam darah sampai 0,1 persen.
Bagian korteks (bagian luar) mensekresikan hormon kortin (kortison dan
deoksikortison). Kekurangan hormon ini menyebabkan penyakit Addison,

BIOKIMIA HORMON 9
yang gejalanya antara lain tekanan darah rendah dannafsu makan hilang.
Penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada penderita.

2. Hormone Gastrointestinal
Pengaturan hormon
Karakteristik dari sel yang menghasilkan hormon di GI:

 Sel tunggal
 Tersebar (lambung dan usus halus)
 Satu sisi distimulasi oleh lumen, sisi lainnya ahadap ke basal
 Dapat distimulasi oleh kimus
Hormon yang dihasilkan seperti biasa akan dikeluarkan ke darah. Hormon-
hormon GI:
1. gastrin
 secretin
 cholecystokinin
 somatostatin
 lain-lain

2. insulin - glucagon
Fungsi CCK untuk menyebabkan kontraksi kantung empedu dan
relaksasi dari spinkter hepatopankreas sehingga garam empedu masuk
ke usus halus. Pengeluaran CCK ini karena stimulasi dari kimus bersifat
asam yang masuk ke usus halus. Perjalanan aliran darah: darah bersih
dari jantung akan tersebar ke seluruh tubuh termasuk ke sistem GI.
Darah bersih masuk ke organ-organ GI dengan tiga jalan bagian liver,
limpa, lambung dengan a.seliaka; pankreas, usus halus dan kolon
bagian atas dengan a.mesenterika superior; kolon bagian bawah dengan
a.mesenterika inferior. Btw, nama arterinya ini sama kayak nama

BIOKIMIA HORMON 10
ganglion simpatik yang mempersarafi organ2 yg persis sama seperti yg
dialiri arterinya.
Setelah absorpsi makanan masuk ke dalam darah maka darah akan
jadi kaya nutrisi miskin oksigen (soalnya oksigen sudah kepake buat
mencerna makanan). Darah ini akan dikirim ke hati lewat vena porta
hepatika untuk detoksifikasi sekalian memberi makan hati. Setelah
darah bebas racun maka darah dikembalikan ke jantung agar jadi darah
yang kaya oksigen lagi lewta vena cava. Darah kaya O2 akan dikirim ke
seluruh tubuh lagi dan begitulah siklus ini kembali berulang.

BIOKIMIA HORMON 11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hormon adalah zat kimia yang terbentuk dalam satu organ atau bagian
tubuh dan dibawa dalam darah ke organ atau bagian di mana mereka
menghasilkan efek fungsional. Hormon membawa pesan dari kelenjar kepada
sel-sel untuk mempertahankan tingkat bahan kimia dalam aliran darah yang
mencapai homeostasis. Tergantung pada efeknya masing-masing, hormon
dapat mengubah aktivitas fungsional, dan kadang-kadang struktural satu atau
beberapa organ atau jaringan.
Hormon yang bekerja di dalam tubuh dibedakan menjadi hormon
hipotalamus dan hipofisis. Adapun hormon hipofisis dibedakan menjadi
hipofisis anterior dan hipofisis posterior. Selain itu, ada juga hormon korteks
adrenal, hormon tiroid, hormone yang mengatur kalsium serta hormon yang
dihasilkan oleh pancreas dan traktus gastrointestinal.

3.2 Saran
Hormon merupakan pesan kimia yang sangat penting dalam tubuh, oleh karena itu

sangat penting bagi kita untuk mengetahui lebih dalam tentang hormon. Makalah ini

dapat dijadikan bahan untuk belajar dan menambah ilmu pengetahuan dalam memahami

hormon.

BIOKIMIA HORMON 12
DAFTAR PUSTAKA

S.Colby. 1999. Ringkasan Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

Katzung, Bertam G.2001.Farmakologi Dasar dan Klinik.Salemba Medika :


Jakarta
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2007.Farmakologi dan Terapi.Balai
Penerbit FKUI : Jakarta.
Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press,
Surabaya. h. 14, 80.
Amien, M. Et al. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2.
Penerbit Balai Pustaka, Jakarta. Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate
Reference Suite, Chicago.

BIOKIMIA HORMON 13

Anda mungkin juga menyukai