Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR BIOMEDIK 1

(Frekuensi Pernafasan dan Denyut Nadi)

DISUSUN OLEH KELOMPOK III :

1. HENDRIKO ALBERTUS JUANG (2013201084)


2. ANDREAS ANDREW CARNEGI (2013201025)
3. LEO YONATAN (2013201061)
4. DEVA APRILIA HARIYANTI (2013201088)
5. MELLYEWATI ISHAK (2013201026)
6. SENDY CLAUDIA (2013201073)
7. MARGARETHA ( 2013201019 )

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM

SAMARINDA

TAHUN 2021

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Denyut Nadi Adalah Denyutan Arteri Dari Gelombang Darah Yang Mengalir
Melalui Pembuluh Darah Sebagai Akibat Dari Denyutan Jantung. Denyut Nadi Sering
Diambil Di Pergelangan Tangan Untuk Memperkirakan Denyut Jantung. Denyut Nadi
Dapat Dengan Mudah Diperiksa Dengan Jari Tangan Atau Dengan Cara Palpasi,
Disamping Itu Dapat Pula Ditentukan Dengan Menggunakan Peralatan Elektronik
Yang Sederhana Maupun Yang Modern.Denyut Nadi dan tekanan darah Merupakan
Faktor-Faktor Yang Dipakai Sebagai Indikator Untuk Menilai Sistem Kardiovaskuler
Seseorang. Selain Dua Hal Tersebut, Biasanya Dapat Dilakukan Pengukuran
Kolesterol Dalam Darah Yakni Dengan Mengukur Rasio LDL Atau Kolesterol Jahat
Terhadap HDL Atau Kolesterol Baik; Serta Tes Doppler. Tes Ini Digunakan Untuk
Menentukan Seberapa Baik Sirkulasi Darah Ke Seluruh Sistem Kardiovaskular.
Pemeriksaan Ini Menggunakan Instrumen Komputer Yang Canggih Untuk Mengukur
Secaraakurat Tekanan Darah Atau Volume Darah, Yang Mengalir Ke Seluruh
Sistemsirkulasi, Termasuk Tangan, Kaki, Tungkai, Lengan Dan Leher (Sanif,
2008).Pemeriksaan Denyut Nadi Dan Tekanan Darah Seseorang Dipengaruhi Oleh
Berbagai Faktor, Diantaranya Adalah Perubahan Posisi Tubuh Dan Aktifitas Tubuh
Yang Dapat Dipakai Sebagai Indikator Menilai Sistem Kardiovaskuler Seseorang
Denyut Jantung (Nadi) Merupakan Gambaran Kebugaran Manusia. Saat Bergerak,
Otot Yang Bekerja Memerlukan Pasokan Oksigen Untuk Mengolah Energy Yang
Didapat Dari Makanan. Udara Yang Di Hirup Oleh Paru, Di Hantarkan Darah Menuju
Jantung, Kemudian Oleh Jantung Di Pompahkan Ke Seluruh Tubuh, Terutama Pada
Otot Yang Bekerja.
Cara Mengukur Denyut Jantung Adalah Dengan Menghitung Denyut Nadi Pada
Pergelangan Tangan Atau Arteri Di Leher Mengunakan Jari Tangan. Pada Orang
Dewasa Yang Sehat, Saat Sedang Istirahat Maka Denyut Nadi Yang Normal Adalah
Sekitar 60 – 100 Kali Per Menit (Bpm). Denyut Nadi Maksimal Dapat Di Prediksi
Dengan Menghitung: 220 – 40= 180 Kali Per Menit (Hakim, 2010).
Faktot-Faktor Yang Mempengaruhi Frekuensi Denyut Jantung :
1. Jenis Kelamim
2. Jenis Aktivitas

1
3. Usia
4. Berat Badan
5. Keadaan Emosi Dan Psikis

B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk Mengetahui Atau Menghitung Denyut Nadi
2. Untuk Mengamati Dan Mempelajari Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Denyut
Nadi

C. MANFAAT PRAKTIKUM

1. Agar Mahasiswa Mengetahui Manfaat Dari Praktikum Ini Mahasiswa Diharapkan


Dapat Mengetahui Cara Menghitng Denyut Nadi Yang Normal Atau Yang Tidak
Normal (Bermasalah).

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Frekuensi Pernafasan

Frekuensi pernafasan pada manusia dikontrol oleh bagian otak yang disebut dengan
medula oblongata. Di medula oblongata terdapat sel-sel yang sangat peka terhadap kadar
karbon dioksida dalam darah. Ketika kadar karbon dioksida dalam darah meningkat hingga
diatas normal, medula oblongata akan meningkatkan aktivitas otot-otot interkostal dan
diafragma. Akibatnya, frekuensi pernafasan akan meningkat untuk mengembalikan
konsentrasi karbon dioksida ke batas normal. Pada umumnya, manusia mampu bernafas
antara 15-18 kali setiap menitnya.

Beberapa faktor yang mempengaruhi medula oblongata untuk meningkatkan atau


menurunkan ritme pernafasan adalah usia, aktivitas, jenis kelamin, suhu tubuh, serta posisi
tubuh.

1. Usia
Jika kita perhatikan, bayi memiliki frekuensi pernafasan yang lebih cepat
dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan karena bayi masih berada
dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, sehingga membutuhkan energi yang
lebih banyak untuk mendukung tumbuh kembangnya.

2. Aktivitas
Semakin berat aktivitas seseorang, maka frekuensi pernafasannya pun semakin
meningkat. Gunanya adalah untuk mmasok energi yang dibutuhkan untuk mendukung
aktivitas tersebut.

3. Jenis Kelamin
Jenis kelamin pun memiliki pengaruh terhadap frekuensi pernafasan pada manusia.
Laki-laki biasanya memiliki tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan
perempuan. Hal ini dikarenakan volume paru-paru wanita lebih lebih kecil
dibandingkan laki-laki.

3
4. Suhu Tubuh
Ketika seorang merasa kedinginan dan suhu tubuhnya menurun, otak akan
mengirim sinyal agar paru-paru meningkatkan frekuensi pernafasannya. Dengan
begitu, tubuh akan mempercepat pembakaran agar tetap hangat.

5. Posisi Tubuh
Jika seorang berada dalam posisi berdiri, frekuensi pernafasannya akan lebih tinggi
dibandingkan jika ia sedang duduk atau berbaring. Hal ini terjadi karena ketika ia
berdiri, tubuh memerlukan energi yang lebih besar untuk menjaga agar tetap
seimbang, sehingga frekuensi pernafasannya ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan
energi tersebut.
2.2 Denyut Nadi
Denyut nadi merupakan sebuah gelombang yang dapat diraba pada arteri bila darah
dipompa keluar dari jantung. Denyut ini mudah diraba disuatu tempat dimana ada arteri
melintas ( Sandi, 2016). Darah yang didorong ke arah aorta sistol tidak tidak hanya
bergerak maju dalam pembuluh darah, tapi juga menimbulkan gelombang bertekanan
yang berjalan sepanjang arteri (Kasenda dkk, 2015). Hal ini menyebabkan kompensasi
jantung dengan mempercepat denyutnya dan memperbesar banyaknya aliran darah yang
dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh ( Herru & Priatna, 2015).
Frekuensi denyut jantung dipengaruhi oleh kebutuhan aliran darah, sistem
kemoreseptor dan sistem baroreseptor. Sistem kemoreseptor menerima rangsang dari
dalam darah berupa kadar oksigen, kadar karbondioksida dan ion hidrogen, sedangkan
sistem baroreseptor dirangsang oleh perubahan tekanan arteri yang cepat yang kemudian
direspon dengan dengan penurunan denyut jantung dan denyut nadi.
Lokasi pada tubuh yang dapat digunakan untuk menghitung denyut nadi antara lain :
1. A. Temporalis superfisial
2. A. Facialis
3. A. Carotis
4. A. Radialis
5. A. Ulnaris
6. A. Bracialis
7. A. Femoralis
8. A. Popliteal
9. A. Posterior tibial

4
10. A. Dorsalis Pedis
BAB III

METODE KERJA

A. Hari dan Tanggal

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Januari 2021

B. Alat dan Bahan


1. Persiapkan probandus laki-laki
2. Jam (Stopwatch)
3. Alat tulis

C. Cara Kerja
I. Identitas probandus meliputi :
a. Nama : Andreas Andrew Carnegi
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Umur : 19 tahun
d. Berat badan : 53 kg
II. Hitunglah denyut nadi setiap praktikan sebelum melakukan aktivitas
III. Lakukan aktivitas selama 1 menit
IV. Hitunglah denyut nadi praktikan setelah melakukan aktivitas selama 1 menit
V. Lakukan aktivitas berlari selama 5 menit
VI. Hitunglah denyut nadi praktikan setelah melakukan aktivitas selama 5 menit

5
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN

IDENTITAS PROBANDUS

Nama : Andreas Andrew Carnegi

Jenis kelamin : Laki-Laki

Umur : 19 TAHUN

Berat badan : 53

NO AKTIVITAS FREKUENSI FREKUENSI KETERANGAN


PERNAFASAN DENYUT NADI
Sebelum Sesudah Sebelum sesudah
1 Istirahat 18 18 76 78 Naik
2 Turun naik 17 20 78 94 Naik
tangga
Nama : SENDY KELAUDIA

Jenis kelamin :PEREMPUAN

Umur :19 TAHUN

Berat badan :45

NO AKTIVITAS FREKUENSI FREKUENSI KETERANGAN


PERNAFASAN DENYUT NADI
Sebelum Sesudah Sebelum sesudah
1 Istirahat 21 23 69 87 Naik
2 Turun naik 20 25 69 97 Naik
tangga

B. PEMBAHASAN

6
Pada praktikum kali ini ada dua percobaan yaitu sebelum melakukan aktivitas dan
sesudah melakukan aktivitas. Sebelum melakukan aktivitas, setiap orang melakukan
percobaan dan hasil hitungan denyut nadi per 1 menit semua orang berbeda-beda
tidak menunjukkan hasil yang sama. Hal tersebut dikarenakan dipengaruhi oleh faktor
perbedaan jenis kelamin, usia, dan berat badan. Karena seseorang yang belum
melakukan aktivitas tidak akan sama dengan orang yang melakukan aktivitas atau
berlari. Disini setiap orang melakukan aktivitas berlari selama dua menit, dan setelah
dihitung selama satu menit hasilnya juga berbeda-beda. Setiap orang ini juga berbeda-
beda dengan percobaan pertama yang belum melakukan aktivitas. Denyutan nadi
setelah beraktivitas lebih meningkat dibandingkan sebelum melakukan aktivitas
dikarenakan faktor aktivitas seseorang apakah sedang diam atau beraktivitas misalnya
berlari.

7
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan tentang denyut nadi. Dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan dan denyut nadi seseorang
adalah faktor perbedaan jenis kelamin, perbedaaan umur, perbedaan berat badan,
dan perbedaan aktivitas seseorang saat sedang beraktivitas atau tidak. Pada saat
sedang dan sesudah beraktivitas denyut nadi selama satu menit berbeda saat
berlari lebih meningkat denyutannya diibandingkan pada saat diam karena jantung
berkontraksi lebih cepat dan suplai oksigen juga meningkat.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/health/read/2020/12/11/060600368/detak-
jantung-normal-per-menit-sesuai-usia

https://www.alodokter.com/ayo-berapa-denyut-nadi-normal-anda

https://www.google.com/amp/s/www.kelaspintar.id/blog/edutech/faktor-faktor-yang-
memengaruhi-frekuensi-pernapasan-3822/amp/

Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2016. Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA. Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 386.

9
10

Anda mungkin juga menyukai