Anda di halaman 1dari 12

Bagian Fisiologi FKG UPDM (B) Jakarta

Komang Krisna Dewi, drg.,MPd dan Adibah,drg.,M.Biomed

PENGANTAR PRAKTIKUM PEMERIKSAAN TANDA VITAL (VITAL SIGN) :

PRAKTIKUM I

DENYUT NADI

SASARAN:
1. Memahami tentang berbagai macam pemeriksaan tanda vital (vital sign)
2. Mampu mementukan letak denyut nadi dibeberapa anggota tubuh manusia
3. Mampu memeriksa dan menghitung frekuensi denyut nadi (heart rate) dengan
cara yang tepat.

I. PEMERIKSAAN TANDA VITAL

Pemeriksaan tanda vital dalam praktek kedokteran gigi merupakan hal yang sangat penting.
Tanda vital normal atau abnormal pada seorang pasien harus diketahui oleh dokter gigi agar
dapat melakukan tindakan perawatan gigi yang aman bagi pasien. Standar pemeriksaan tanda
vital dalam kedokteran gigi meliputi pemeriksaan tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi. Pada
umumnya, untuk melakukan pemeriksaan tanda vital pada pasien, perlu dilakukan
pemeriksaan klinis umum terlebih dahulu. Pemeriksaan klinis umum meliputi anamnesis dan
pemeriksaan fisik umum.
A. Anamnesis
Anamnesis merupakan komunikasi antar dokter dan pasien yang bertujuan untuk
menggali informasi dari pasien mengenai data diri pasien, riwayat penyakit dan keluhan
utama pasien.
1) Anamnesis umum
a. Data Pribadi (Nama, Usia, Status perkawinan, Pekerjaan, Pendidikan, Kondisi
Finansial, Tanggungan atau penanggung dan Alamat).
b. Keluhan Utama
c. Riwayat sakit atau kecelakaan atau tindakan operasi yang pernah dialami
sebelumnya
d. Riwayat sakit yang dirasakan sekarang ini
Bagian Fisiologi FKG UPDM (B) Jakarta
Komang Krisna Dewi, drg.,MPd dan Adibah,drg.,M.Biomed

e. Riwayat keluarga dan sosial


2) Anamnesis khusus
Merupakan anamnesis yang berisi tentang keluhan utama pasien yang saat ini
dirasakan, digali lebih dalam dan lebih detil.
B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan empat cara berikut:
1. Inspeksi / Observasi
Yaitu melihat kondisi pasien secara keseluruhan dari kepala sampai kaki, apakah
terlihat sehat? Bagaimana posturnya? Bagaimana ekspresi wajahnya? Bagaimana bola
matanya? Apakah ada eksoftalmus? Apakah ada pembengkakan di bagian tubuh
tertentu? Bagaimana warna kulitnya? Apakah pucat atau kekuningan? Dan seterusnya.
2. Palpasi
Palpasi berarti menyentuh dan merasakan bagian tubuh pasien dengan permukaan
tangan dan jari. Pada prinsipnya adalah meletakkan tangan operator pada tubuh pasien
yang diperlukan (sesuai indikasi pemeriksaan). Contohnya pada pemeriksaan nadi.
3. Perkusi
Perkusi berarti memberikan ketukan tajam pada permukaan tubuh menggunakan
jari operator. Tujuan perkusi adalah untuk mengetahui getaran dibawah jaringan dan
mendengarkan echonya.
4. Auskultasi
Yakni mendengarkan suara tubuh untuk menilai fungsi organ tertentu. Pemeriksaan
auskultasi dilakukan dengan menggunakan alat yang bernama stetoskop. Contohnya
pada saat mendengarkan suara jantung dan suara napas.

C. Pemeriksaan Tanda Vital


Pemeriksaan tanda vital atau dikenal sebagai pemeriksaan hemodinamik merupakan
pemeriksaan yang penting dan harus selalu dilakukan selama pemeriksaan fisik. Istilah
tanda vital mengacu pada 4 (empat) tanda yang dapat dilihat, diukur dan dicatat pada orang
yang hidup. Pemeriksaan tanda vital yang dilakukan dalam praktikum fisiologi meliputi:

1. Pemeriksaan Nadi (Heart Rate)


Bagian Fisiologi FKG UPDM (B) Jakarta
Komang Krisna Dewi, drg.,MPd dan Adibah,drg.,M.Biomed

2. Pemeriksaan Tekanan darah


3. Pemeriksaan Respirasi (Respiratory Rate)
4. Pemeriksaan Suhu Tubuh

II DENYUT NADI
Pengertian denyut jantung dan denyut nadi yaitu denyut jantung adalah jumlah denyutan
jantung per satuan waktu, biasanya per menit. Denyut jantung didasarkan pada jumlah kontraksi
ventrikel (bilik bawah jantung). Denyut jantung mungkin terlalu cepat (takikardia) atau terlalu
lambat (bradikardia). Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir
melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung. Denyut nadi sering diambil di
pergelangan tangan untuk memperkirakan denyut jantung. Jantung adalah organ vital dan
merupakan pertahanan terakhir untuk hidup selain otak. Denyut yang ada di jantung ini tidak bisa
dikendalikan oleh manusia. Denyut jantung biasanya mengacu pada jumlah waktu yang
dibutuhkan oleh detak jantung per satuan waktu, secara umum direpresentasikan sebagai bpm (
beats per minute ).
Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung pada kapan
waktu mengukur detak jantung tersebut ( saat istirahat atau setelah berolahraga ). Variasi dalam
detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh saat itu.
Detak jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi adalah tanda penting dalam bidang medis
yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan cepat kesehatan atau mengetahui kebugaran
seseorang secara umum.

Denyut Nadi Maksimal ( Maximal Heart Rate )


Denyut nadi maksimal adalah maksimal denyut nadi yang dapat dihitung pada saat
melakukan aktivitas maksimal, untuk menentukan denyut nadi maksimal digunakan rumus 220-
umur.

Denyut Nadi Latihan


Denyut nadi latihan dilakukan pengukuran setelah menyelesaikan satu set latihan dan ini
bisa memantau intensitas latihan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Bagian Fisiologi FKG UPDM (B) Jakarta
Komang Krisna Dewi, drg.,MPd dan Adibah,drg.,M.Biomed

Denyut Nadi Istirahat ( Resting Heart Rate )


Denyut nadi istirahat adalah denyut nadi yang diukur saat istirahat dan tidak setelah
melakukan aktivitas. Pengukuran denyut nadi ini dapat menggambarkan tingkat kesegaran jasmani
seseorang, pengukuran ini dilakukan selama 10 sampai 15 detik.
Denyut Nadi Pemulihan ( Recovery Heart Rate )
Denyut nadi pemulihan adalah jumlah denyut nadi permenit yang diukur setelah istirahat 2
sampai 5 menit, pengukuran ini diperlukan untuk melihat seberapa cepat kemampuan tubuh
seseorang melakukan pemulihan setelah melakukan aktivitas yang berat.

III PEMERIKSAAN FREKUENSI DENYUT NADI

Pembuluh nadi atau arteri berperan membawa darah bersih dari jantung ke seluruh tubuh
memiliki ciri khas yaitu berdenyut. Apabila saudara melihat pembuluh darah berwarna biru di
permukaan kulit, itu bukan arteri tetapi pembuluh vena. Arteri terletak lebih di dalam, namun
dinding dan tekanannya lebih kuat sehingga teraba denyutnya. Sebaliknya, pembuluh vena itu
lebih tipis, lebih ke permukaan, dan tidak berdenyut. Namun letak kedua pembuluh darah ini
berdekatan.
Bagian Fisiologi FKG UPDM (B) Jakarta
Komang Krisna Dewi, drg.,MPd dan Adibah,drg.,M.Biomed

Gambar 1. Pergelangan tangan di sebelah sisi yang berdekatan dengan jempol (a. Radialis)

Gambar 2. Lipat siku pada sisi berlawan dari a. Radialis (a. Brachialis)
Bagian Fisiologi FKG UPDM (B) Jakarta
Komang Krisna Dewi, drg.,MPd dan Adibah,drg.,M.Biomed

Gambar 3. Sisi samping leher (a. Carotis )

Gambar 4. Pangkal paha (a. Femoralis )


Bagian Fisiologi FKG UPDM (B) Jakarta
Komang Krisna Dewi, drg.,MPd dan Adibah,drg.,M.Biomed

Gambar 5. Lipat siku (a. Poplitea)

Gambar 6. Sedikit di atas tumit kaki


(a. Tibialis Posterior)

Gambar 7. Permukaan punggung kaki


(a. Dorsalis Pedis)
Bagian Fisiologi FKG UPDM (B) Jakarta
Komang Krisna Dewi, drg.,MPd dan Adibah,drg.,M.Biomed

CARA PENGUKURAN FREKUENSI DENYUT NADI


1. Orang Percobaan (OP) dapat dalam posisi duduk ataupun berbaring. Lengan dalam posisi
bebas (relaks), perhiasan dan jam tangan di lepas.
2. Periksa denyut nadi dengan menggunakan 2 (dua) jari yaitu jari telunjuk dan jari tengah
tangan atau menggunakan 3 (tiga) jari yaitu jari telunjuk, jari tengah dan jari manis tangan
OP.
3. Hitunglah berapa denyutan dalam satu menit dengan cara menghitung denyutan selama 15
detik, kemudian hasilnya dikalikan 4 (empat) atau 30 detik dikalikan 2 (dua)
4. Perhatikan pula irama dan kuantitas denyutannya.
5. Catatlah hasil pemeriksaannya.

LAPORAN
Nama Praktikan : ……………………………………………………….
Nama Orang Percobaan : ……………………………………………………….
Usia : ……………………………………………………….
Penyakit Sistemik : Ada / Tidak ( Ada, menderita penyakit………………………)

DENYUT NADI ( HEART DENYUT


JANTUNG KESIMPULAN Keterangan
RATE )
(x/menit)

1. A. RADIALIS

2. A. BRACHIALIS

3. A. CAROTIS

4. A. FEMORALIS

5. A. POPLITEA

6. A. TIBIALIS POSTERIOR

7. A. DORSALIS PEDIS
Bagian Fisiologi FKG UPDM (B) Jakarta
Komang Krisna Dewi, drg.,MPd dan Adibah,drg.,M.Biomed

PRAKTIKUM II

PERNAFASAN

SASARAN:
1. Mampu memeriksa frekuensi pernapasan (respiratory rate) dengan cara yang
benar.
2. Mampu menghitung frekuensi pernapasan (respiratory rate) dengan cara yang
benar.

PERNAFASAN

Bernafas adalah suatu gerakan rongga dada yang ritmis dan diatur oleh pusat otonom
dibatang otak medula spinalis. Pada waktu inspirasi, diafragma dan otot-otot interkostalis
berkontriksi, memperluas rongga thorax dan memekarkan paru-paru. Dinding dada akan bergerak
keatas, kedepan, dan kelateral, sedangkan diafragma bergerak kebawah. Setelah inspirasi berhenti,
rongga dada kembali seperti semula dengan akibat paru-paru akan mengkerut, hal mana disebut
ekspirasi. Nilai pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui
fungsi sistem pernafasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon
dioksida dalam paru dan pengaturan keseimbangan asam-basa.

CARA PEMERIKSAAN FREKUENSI PERNAFASAN


1. OP diminta melepaskan baju
2. Secara inspeksi, perhatikan secara menyeluruh gerakan pernafasan ( lakukan ini tanpa
mempengaruhi psikis dan tanpa memberitahu OP ).
3. Untuk mendapatkan perbandingan antara kanan dan kiri diperlukan palpasi.
4. Pada inspirasi, perhatikan : gerakan ke samping iga, pelebaran epigastrium dan
penambahan besarnya ukuran antero posterior dada.
Bagian Fisiologi FKG UPDM (B) Jakarta
Komang Krisna Dewi, drg.,MPd dan Adibah,drg.,M.Biomed

5. Hitunglah berapa frekuensi napas dalam satu menit, satu frekuensi napas terdiri dari
inhalasi dan ekshalasi. Frekuensi napas dapat dihitung selama 15 detik, kemudian
hasilnya dikalikan 4 (empat) atau 30 detik dikalikan 2 (dua)
6. Catatlah frekuensi napas dalam semenit
Bagian Fisiologi FKG UPDM (B) Jakarta
Komang Krisna Dewi, drg.,MPd dan Adibah,drg.,M.Biomed

Gambar 8. Pemeriksaan frekuensi pernafasan

LAPORAN
Nama Praktikan : ……………………………………………………….
Nama Orang Percobaan : ……………………………………………………….
Usia : ……………………………………………………….
Penyakit Sistemik : Ada / Tidak ( Ada, menderita penyakit………………………)

HASIL PEMERIKSAAN
PERNAFASAN KESIMPULAN
PERNAFASAN ( X/MENIT )

Relaks

TABEL 1. NILAI RUJUKAN NORMAL TANDA VITAL BERDASARKAN USIA

DENYUT FREKUENSI
USIA JANTUNG PERNAFASAN
(x/menit) (x/menit)
Prematur 120 – 70 40 – 70
0 – 3 bulan 100 – 50 35 – 55
3 – 6 bulan 90 – 120 30 – 45
Bagian Fisiologi FKG UPDM (B) Jakarta
Komang Krisna Dewi, drg.,MPd dan Adibah,drg.,M.Biomed

6 – 12 bulan 80 – 120 25 – 40
1 – 3 tahun 70 – 110 20 – 30
3 – 6 tahun 65 – 110 20 – 25
6 – 12 tahun 60 – 95 14 – 22
12 – 18 tahun 55 – 85 12 – 18
Dewasa 60 – 100 16 – 20

Kesimpulan dari interpretasi, takikardi jika denyut jantung pada dewasa di atas 100x / menit
dan bradikardia bila denyut jantung pada dewasa kurang dari 60x/menit. Sedangkan istilah
takipnea merujuk pada frekuensi pernapasan lebih dari 20x/menit dan bradipnea bila kurang
dari 16x/menit, apnea tidak bernapas.

Anda mungkin juga menyukai