Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

MENGHITUNG FREKUENSI
DAN VOLUME UDARA PERNAPASAN

Disusun oleh
1. Eka Oktaviani (08)
2. Levina Larasati (18)
3. Muhammad Zihni Affan (23)
4. Rohmi Hidayah (26)
5. Zaskia Aulia Listi (34)
6. Zhul Hilman Al Mubarok (35)

XI MIPA 6

SMA NEGERI 1 BUMIAYU


TAHUN PELAJARAN 2023/2024

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………… i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………. 1
1.2 Tujuan ……………………………………………………………………………... 1
BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………………………. 2
2.1 Dasar Teori ………………………………………………………………………... 2
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………………...…… 4
3.1 Alat dan Bahan …………………………………………………………………… 4
3.2 Cara Kerja ………………………………………………………………………... 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………….. 5
4.1 Tabel Pengamatan ………………………………………………………………... 5
4.2 Pembahasan ………………………………………………………………………. 5
BAB V PENUTUP …………………………………………………………………….… 6
5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………. 6
5.2 Saran ……………………………………………………………………………… 6
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. 7
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………… 8

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan yang berjudul Laporan Praktikum
Biologi Menghitung Frekuensi dan Volume Udara Pernapasan pada Manusia ini dengan tepat
pada waktunya. Harapan kami, semoga laporan ini dapat membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk dan isi laporan
ini kedepannya dengan lebih baik lagi.
Sebelumnya kami meminta maaf kepada Guru Mata Pelajaran Biologi kami yaitu
Bapak Sarim Karsiwan, S,Si., M.Kom., kami menyadari bahwa laporan yang kami buat ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan senantiasa meridhai
usaha kita. Aamiin.

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jantung merupakan organ vital yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh
tubuh. Denyut jantung merupakan gambaran kebugaran fisik kita. Saat kita bergerak otot
yang bekerja memerlukan pasokan oksigen untuk mengolah energi yang didapat dari
makanan. Makin banyak otot yang bergerak, makin banyak kebutuhan oksigen, makin
besar kekerapan denyut jantung yang kita perlukan. Denyut jantung dapat diukur dengan
cara menghitung denyut nadi.

Pengukuran denyut nadi secara sederhana dilakukan meraba, menyentuh


pergelangan tangan dan menghitung banyaknya denyut nadi permenit. Praktikum kali ini
dilakukan untuk mengukur banyaknya frekuensi denyut nadi dengan melakukan aktivitas
yang berbeda yaitu , berdiri berbaring dan berlari dan berlari yang dilakukan selama 60 (1
menit) dan diulang sebanyak 3 kali (Husni, 2012).

1.2 Tujuan
Menghitung frekuensi dan volume udara pernapasan manusia

1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Dasar Teori
Manusia adalah salah satu dari makhluk yang membutuhkan udara untuk pernapasan.
Pernapasan sendiri memiliki arti sebagai proses yang dilakukan organisme untuk menghasilkan
energi dari hasil metabolisme. Ada dua macam pernapasan, yaitu internal (dalam) dan eksternal
(luar). Pernapasan luar meliputi proses pengambilan O 2 dan pelepasan CO2 serta uap air antara
organisme dengan lingkungannya. Pernapasan internal disebut juga pernapasan seluler karena
terjadi dalam sel, yaitu di dalam sitoplasma dan mitokondria.
Menghitung pernafasan yaitu menghitung jumlah pernafasan dalam satu menit. Nilai
pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indicator untuk mengetahui fungsi system
pernafasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam paru
dan pengaturan asam-basa.
Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh dua faktor utama yaitu kimiawi dan
pengendalian oleh saraf. Beberapa faktor tertentu merangsang pusat pernapasan yang terletak di
dalam medula oblongata. Dan kalau dirangsang maka pusat itu mengeluarkan impuls yang
disalurkan oleh saraf spinalis ke otot pernapasan, yaitu otot diafragma dan otot interkostalis.
Pengendalian oleh saraf. Pusat pernapasan ialah suatu pusat otomatik di dalam medula oblongata
yang mengeluarkan impuls eferen ke otot pernapasan. Melalui beberapa radix saraf servikalis
impuls ini diantarkan ke diafragma oleh saraf frenikus dan di bagian yang lebih rendah pada
sumsum belakang, impulsnya berjalan dari daerah torax melalui saraf interkostalis untuk
merangsang otot interkostalis. Impuls ini menimbulkan kontraksi ritmik pada otot diafragma dan
interkostal yang kecepatan kira-kira lima belas kali setiap menit.
Kecepatan pernapasan pada wanita lebih tinggi daripada pria. Kalau bernapas secara
normal maka ekspirasi akan menyusul inspirasi, dan kemudian ada istirahat sebentar. Inspirasi-
ekspirasi-istirahat. Pada bayi yang sakit urutan ini ada kalanya terbalik dan urutannya menjadi :
inspirasi-istirahat-ekspirasi. Hal ini disebut pernapasan terbalik.
Dapat dikatakan bahwa frekuensi pernapasan adalah cepat lambatnya bernapas atau
banyaknya oksigen yang kita hirup dan kemudian kita hembuskan dalam bernapas dalam
keadaan apapun. Cepat lambatnya proses pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa
factor yaitu sebagai berikut:
1. Umur

Bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi pernapasan menjadi


semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan pada usia
pertumbuhan, sehingga oksigen yang diperlukan relative lebih sedikit.

2. Jenis Kelamin

Pada umumnya, laki-laki lebih banyak membutuhkan energi. Oleh karena itu,

2
laki-laki memerlukan oksigen yang lebih banyak daripada wanita.

3. Suhu Tubuh

Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan (berkisaarantara 36-37 oC) karena
manusia mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan mengendalikan laju metabolism.
Jika suhu tubuh turun ,tubuh akan meningkatkan laju metabolismenya, sehingga kebutuhan
akan oksigen meningkat.

4. Posisi Tubuh

Posisi tubuh akan memengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misalnya pada
saat berdiri lebih banyak otot yang berkonstraksi, sehingga oksigen yang diperlukan lebiah
banyak dan laju pernapasan pun akan meningkat dibandingkan pada saat orang duduk.

5. Aktivitas

Tak jauh dari posisi tubuh, aktivitas yang dilakukan seseorang pun dapat
mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja, sehingga akan sangat mempengaruhi frekuensi
pernapasan seseorang.

3
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


a) Timbangan
b) Selang ukuran sepanjang sekitar 30 – 60 cm
c) Botol Aqua 1500 ml (yang telah dibuat ukurannya)
d) Spidol permanen
e) Gelas ukur ( 100 ml)
f) Plastik bening Ukuran 0,5 – 1 kg an
g) Karet gelang
h) Sedotan plastik
i) Ember sedang
j) Zat pewarna makanan

3.2 Cara Kerja


1. Buatlah ukuran pada botol aqua dengan menggunakan spidol permanen untuk menandai
ukuran volume per 100 ml. caranya gelas ukur yang berukuran 100 ml di isi air lalu
tuangkan ke botol aqua, setiap 100 ml ditandai dengan spidol, lakukan hal yang sama
sampai ukuran 1500 ml.
2. Ukurlah berat badan praktikan laki-laki dan praktikan perempuan (masing-masing satu
anak).
3. Lalu hitung denyut nadi pada saat kondisi aktivitas normal/istirahat baik pada praktikan
lakilaki atau perempuan.
4. Masukan air ke dalam aqua sampai penuh, lalu diberi zat pewarna
5. Isi ember dengan air
6. Masukan botol aqua yang sudah diberi zat warna ke dalam ember yang berisi air, caranya
tutup botol aqua tersebut dengan menggunakan telapak tangan dengan rapat, jangan
sampai ada udara yang masuk, jangan sampai ada air yang tumpah/bocor, lalu masukan ke
dalam ember yang berisi air.
7. Lalu masukan sedotan ke dalam botol aqua.
8. Setelah itu hembuskan napas pada sedotan tersebut, lalu lihat berapa volume air yang ada
di dalam botol.
9. Lalukan hal tersebut untuk praktikan laki-laki dan perempuan.
10. Lakukakan aktivitas lari-lari kecil kurang lebih 5 – 10 menit,
11. Hitung dennyut nadinya, lalu segera lakukan hal yang sama seperti pada no 8.
12. Catat hasilanya dan bandingkan hasilnya antara praktikan laki-laki dan perempuan, juga
antara kondisi normal dan melakukan aktivitas lari-lari kecil.

4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel Hasil Pengamatan

Jenis Umur Berat Frekuensi Pernapasan/menit Kapasitas vital


Kelamin Badan paruparu (ml)

Istirahat Setalah Awal Akhir


lari-lari

Laki-laki 17 Tahun 50 kg 28 56 1150 800

Perempuan 16 Tahun 45 kg 20 40 1250 850

4.2 Pembahasan
Frekuensi pernapasan memiliki perbedaan saat istirahat dan juga setelah aktivitas, pada
saat istirahat frekuensinya tidak menentu tiap menitnya, sehingga jika dilihat tiap menitnya melalui
grafik maka terlihat naik turun, tetapi perbedaannya tidak terlihat begitu mencolok atau dapat
dikatakan stabil. Sedangkan pada saat setelah aktivitas frekuensinya menurun, hal ini dikarenakan
setelah aktivitas kita membutuhkan banyak pernafasan namun selang beberapa menit akan
berkurang dan akhrinya pernafasan kembali stabil. Hipotesis dari percobaan tersebut yaitu semakin
tinggi aktivitas semakin cepat pula frekuensi pernapasnnya.

5
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
- Cepat lambatnya proses pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu : Umur,
Jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh, dan aktivitas
- Aktivitas yang memerlukan energi besar menghasilkan frekuensi pernapasaan yang lebih besar,
dikarenakan pembakaran yang dilakukan membutuhkan oksigen yang besar pula.
- Kecepatan pernapasan pada wanita lebih tinggi daripada pria
5.2 Saran
Perlu dilakukan lebih banyak percobaan lagi, agar bisa membandingkan frekuensi
pernapasaan setiap orang.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anonym, 2013. Biologi Frekuensi Pernapasan. Diakses pada 7 Maret 2023 melalui :

http://cuk-ing.blogspot.co.id/2013/05/frekuensi-pernapasan.html

Anonym, 2011. Ilmu Dasar Keperawatan V Respiratory Rate. Diakses pada 7 Maret 2023
melalui: http://nursecommunityunik.blogspot.com/2012/09/respiratory-rate.html?m=1

7
LAMPIRAN

8
Nilai
No. Nama
Eka Levina Affan Rohmi Zaskia Hilman

1. Eka - 100% 100% 100% 100% 100%

2. Levina 100% - 100% 100% 100% 100%

3. Affan 100% 100% - 100% 100% 100%

4. Rohmi 100% 100% 100% - 100% 100%

5. Zaskia 100% 100% 100% 100% - 100%

6. Hilman 100% 100% 100% 100% 100% -

Rata-rata 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Anda mungkin juga menyukai