MENGHITUNG FREKUENSI
DAN VOLUME UDARA PERNAPASAN
Disusun oleh
1. Eka Oktaviani (08)
2. Levina Larasati (18)
3. Muhammad Zihni Affan (23)
4. Rohmi Hidayah (26)
5. Zaskia Aulia Listi (34)
6. Zhul Hilman Al Mubarok (35)
XI MIPA 6
i
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan yang berjudul Laporan Praktikum
Biologi Menghitung Frekuensi dan Volume Udara Pernapasan pada Manusia ini dengan tepat
pada waktunya. Harapan kami, semoga laporan ini dapat membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk dan isi laporan
ini kedepannya dengan lebih baik lagi.
Sebelumnya kami meminta maaf kepada Guru Mata Pelajaran Biologi kami yaitu
Bapak Sarim Karsiwan, S,Si., M.Kom., kami menyadari bahwa laporan yang kami buat ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan senantiasa meridhai
usaha kita. Aamiin.
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Menghitung frekuensi dan volume udara pernapasan manusia
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Dasar Teori
Manusia adalah salah satu dari makhluk yang membutuhkan udara untuk pernapasan.
Pernapasan sendiri memiliki arti sebagai proses yang dilakukan organisme untuk menghasilkan
energi dari hasil metabolisme. Ada dua macam pernapasan, yaitu internal (dalam) dan eksternal
(luar). Pernapasan luar meliputi proses pengambilan O 2 dan pelepasan CO2 serta uap air antara
organisme dengan lingkungannya. Pernapasan internal disebut juga pernapasan seluler karena
terjadi dalam sel, yaitu di dalam sitoplasma dan mitokondria.
Menghitung pernafasan yaitu menghitung jumlah pernafasan dalam satu menit. Nilai
pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indicator untuk mengetahui fungsi system
pernafasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam paru
dan pengaturan asam-basa.
Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh dua faktor utama yaitu kimiawi dan
pengendalian oleh saraf. Beberapa faktor tertentu merangsang pusat pernapasan yang terletak di
dalam medula oblongata. Dan kalau dirangsang maka pusat itu mengeluarkan impuls yang
disalurkan oleh saraf spinalis ke otot pernapasan, yaitu otot diafragma dan otot interkostalis.
Pengendalian oleh saraf. Pusat pernapasan ialah suatu pusat otomatik di dalam medula oblongata
yang mengeluarkan impuls eferen ke otot pernapasan. Melalui beberapa radix saraf servikalis
impuls ini diantarkan ke diafragma oleh saraf frenikus dan di bagian yang lebih rendah pada
sumsum belakang, impulsnya berjalan dari daerah torax melalui saraf interkostalis untuk
merangsang otot interkostalis. Impuls ini menimbulkan kontraksi ritmik pada otot diafragma dan
interkostal yang kecepatan kira-kira lima belas kali setiap menit.
Kecepatan pernapasan pada wanita lebih tinggi daripada pria. Kalau bernapas secara
normal maka ekspirasi akan menyusul inspirasi, dan kemudian ada istirahat sebentar. Inspirasi-
ekspirasi-istirahat. Pada bayi yang sakit urutan ini ada kalanya terbalik dan urutannya menjadi :
inspirasi-istirahat-ekspirasi. Hal ini disebut pernapasan terbalik.
Dapat dikatakan bahwa frekuensi pernapasan adalah cepat lambatnya bernapas atau
banyaknya oksigen yang kita hirup dan kemudian kita hembuskan dalam bernapas dalam
keadaan apapun. Cepat lambatnya proses pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa
factor yaitu sebagai berikut:
1. Umur
2. Jenis Kelamin
Pada umumnya, laki-laki lebih banyak membutuhkan energi. Oleh karena itu,
2
laki-laki memerlukan oksigen yang lebih banyak daripada wanita.
3. Suhu Tubuh
Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan (berkisaarantara 36-37 oC) karena
manusia mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan mengendalikan laju metabolism.
Jika suhu tubuh turun ,tubuh akan meningkatkan laju metabolismenya, sehingga kebutuhan
akan oksigen meningkat.
4. Posisi Tubuh
Posisi tubuh akan memengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misalnya pada
saat berdiri lebih banyak otot yang berkonstraksi, sehingga oksigen yang diperlukan lebiah
banyak dan laju pernapasan pun akan meningkat dibandingkan pada saat orang duduk.
5. Aktivitas
Tak jauh dari posisi tubuh, aktivitas yang dilakukan seseorang pun dapat
mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja, sehingga akan sangat mempengaruhi frekuensi
pernapasan seseorang.
3
BAB III
METODE PENELITIAN
4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel Hasil Pengamatan
4.2 Pembahasan
Frekuensi pernapasan memiliki perbedaan saat istirahat dan juga setelah aktivitas, pada
saat istirahat frekuensinya tidak menentu tiap menitnya, sehingga jika dilihat tiap menitnya melalui
grafik maka terlihat naik turun, tetapi perbedaannya tidak terlihat begitu mencolok atau dapat
dikatakan stabil. Sedangkan pada saat setelah aktivitas frekuensinya menurun, hal ini dikarenakan
setelah aktivitas kita membutuhkan banyak pernafasan namun selang beberapa menit akan
berkurang dan akhrinya pernafasan kembali stabil. Hipotesis dari percobaan tersebut yaitu semakin
tinggi aktivitas semakin cepat pula frekuensi pernapasnnya.
5
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
- Cepat lambatnya proses pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu : Umur,
Jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh, dan aktivitas
- Aktivitas yang memerlukan energi besar menghasilkan frekuensi pernapasaan yang lebih besar,
dikarenakan pembakaran yang dilakukan membutuhkan oksigen yang besar pula.
- Kecepatan pernapasan pada wanita lebih tinggi daripada pria
5.2 Saran
Perlu dilakukan lebih banyak percobaan lagi, agar bisa membandingkan frekuensi
pernapasaan setiap orang.
6
DAFTAR PUSTAKA
Anonym, 2013. Biologi Frekuensi Pernapasan. Diakses pada 7 Maret 2023 melalui :
http://cuk-ing.blogspot.co.id/2013/05/frekuensi-pernapasan.html
Anonym, 2011. Ilmu Dasar Keperawatan V Respiratory Rate. Diakses pada 7 Maret 2023
melalui: http://nursecommunityunik.blogspot.com/2012/09/respiratory-rate.html?m=1
7
LAMPIRAN
8
Nilai
No. Nama
Eka Levina Affan Rohmi Zaskia Hilman