Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI

Pembimbing: Dr. dr. H. Busjra M. Nur MSc Disusun oleh: Kelompok 7


Arum Sangmurdiasih Fachrulrrozi Fitra Reza Nugraha Fitri Malisa Indah Eka Rahmawati Nublah Nur Amalina Slamet Muhammad Rizki Pahlevi``` Rizky Nugraha Wara Rasyiati (2012730012) (2012730036) (2012730044) (2012730045) (2012730052) (2012730071) (2012730060) (2012730089) (2012730107)

FAKULTAS KESEHATAN DAN KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


iii

2012

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya lah kelompok kami, kelompok 7, dapat menyelesaikan laporan praktikum fisiologi sistem pernapasan ini. Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas praktikum fisiologi mengenai pemeriksaan breaking point pada waktu menahan napas, mengenal rasa dan penyebab sesak napas dan menganalisis berbagai volume dan kapasitas paru pada sebuah spirogram. Dalam percobaan dan penulisan laporan ini tim penulis mengalami berbagai hambatan. Akan tetapi, berkat motivasi dan dukungan dari berbagai pihak tim penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini. Selain itu juga kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. dr. H. Busjra M. Nur MSc yang telah membimbing kami dalam praktikum ini. Tim penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih belum sempurna. Karena itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk laporan ini agar laporan ini lebih baik lagi. Kami berharap laporan ini dapat menambah wawasan kita mengenai fisiologi dari sistem pernapasan. Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta, April 2013

Tim Penyusun

BAB I PENDAHULUAN
I. Tahan Napas
I. Tujuan Instruksional Umum Memahami tercapainya breaking point pada waktu menahan napas pada berbagai kondisi.

II. Tujuan Perilaku Umum Menyatakan tercapainya breaking point seseorang pada waktu menahan napas pada berbagai kondisi pernapasan. Menerangkan penyebab terjadinya perbedaan lama menahan napas pada kondisi pernapasan yang berbeda-beda.

III.Alat yang diperlukan Stop watch atau arloji

IV. Cara Kerja Tetapkan lamanya OP (Orang Percobaan) dapat menahan napas (dalam detik) dengan cara menghentikan napas serta menutup hidung dan mulut sendiri, sehingga tercapai breaking point, pada berbagai kondisi sebagai berikut: 1. Pada akhir inspirasi biasa 2. Pada akhir ekspirasi biasa 3. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat 4. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah bernapas cepat dan dalam selama 15 detik.
6

5. Pada kahir inspirasi tunggal yang kuat setelah berlari ditempat selama 2 menit.

I.1 Tugas Mahasiswa a. Menjelaskan definisi breaking point dan penyebabnya b. Melaksanakan tugas yang tercantum pada cara kerja (1.4) c. Menjelaskan sebab-sebab terjadinya perbedaan breaking point pada berbagai kondisi pernapasan d. Membuat laporan tentang hasil tugas ini dan membuat perbandingan hasilnya dengan sekurang-kurangnya 3 kelompok lain.

II. Sesak Napas


II.1 Tujuan Instruksional Umum II.2 Mengenal rasa dan penyabab sesak napas (dyspnea, dyspnoe)

Tujuan Perilaku Khusus Dapat menjelaskan sensasi sesak napas Dapat menjelaskan penyebab dan mekanisme terjadinya sesak napas

II.3

Cara Kerja Jepitlah lubang hidung sehingga aliran udara pernapasan menjadi berkurang Teruslah bernapas sehingga terasa napas menjadi sangat sesak

II.4

Tugas Mahasiswa Menjelaskan definisi sesak napas Menjelaskan penyebab dan mekanisme terjadinya sesak napas Melakukan tugas yang tercantum pada cara kerja (II.3) Membuat laporan tentang hasil tugas ini dan membuat perbandingan hasilnya dengan sekurang-kurangnya 3 kelompok lain.

III. Spirometer
III.1 Tujuan Instruksional Umum III.2 Mengenal cara-cara pemeriksaan spirometri dengan spirometer elektronik Menganalisis berbagai volume dan kapasistas paru pada sebuah spirogram

Tujuan Perilaku Khusus Melakukan langkah-langkah pemeriksaan spirometri Menganalisis hasil pemeriksaan: o Isi alum napas (tidal volume) o Kapasitas vital biasa dengan bagian-bagiannya (isi alun napas, volume cadangan inspirasi, volume cadangan ekspirasi)
o

Kapasitas vital paksa dengan bagian-bagiannya ( pernapasan maksimal (KPM, Macimal

) Voluntary

o Kapasitas

Ventilation MVV) III.3 Alat yang diperlukan III.4 Spirometer Elektronik

Cara Kerja Hidupkan alat dengan menekan tombol power Masukkan data umur, tinggi badan, jenis kelamin Pilih dan tekan tombol pemeriksaan (VC, FVC, MVV) Tutup hidung Lakukan inspirasi dan ekspirasi sesuai dengan tujuan: o VC : napas tenang beberapa kali, kemudian inspirasi dan ekspirasi dalam o FVC: inspirasi sedalam-dalamnya kemudian ekspirasi sekuatsekuatnya dan sehabis-habisnya o MVV: bernapas secepat-cepatnya dan sedalam-dalamnya dalam waktu 15 detik
8

III.5

Tugas Mahasiswa Melaksanakan tugas yang tercantum pada cara kerja III.4 Menjelaskan arti nilai-nilai yang didapat Membuat laporan tentang hasil tugas ini dan membuat perbandingan hasilnya dengan sekurang-kurangnya 3 kelompok lain

BAB II HASIL PRAKTIKUM


I. Tahan Napas
1. Pengertian dan penyebab breaking point
Teori Dasar: Breaking point merupakan kedaan dimana seseorang sudah tidak mampu lagi untuk menahan napas. Keadaan ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar sebagai hasil dari proses aerob tubuh yang

seharusnya dikeluarkan. Ketika seseorang menahan napas, tidak ada keseimbangan antara jumlah mampu lagi menahan nafas. dan menyebabkan orang tersebut tidak

2.

Hasil praktikum kelompok

Katagori
Pada akhir inspirasi biasa. Pada akhir ekspirasi biasa. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah bernapas cepat dan dalam selama 15 detik. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah berlari ditempat selama 2 menit.

Objek Pemeriksaan
Rizky N 20 s 22 s 45 s R. Pahlevi 34 s 23 s 31 s Fitra 36 s 24 s 50 s

28 s

20 s

20 s

12 s

12 s

15 s

3. Terjadi perbedaan breaking point

10

Terjadinya perbedaan waktu pada hasil percobaan diatas bisa disebabkan karena. a. Jenis kelamin b. Kondisi fisik c. Usia d. Aktivitas 4. Perbandingan 1. Kelompok 12
Orang Percobaan Fahmy Banurusman Kharisma 21 detik 31 detik 25 detik 39 detik 41 detik 39 detik

Kategori Pada akhir inspirasi biasa Pada akhir ekspirasi biasa Pada inspirasi tunggal yang kuat Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah bernapas cepat dan dalam selama 15 detik Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah berlari ditempat selama 2 menit

35 detik

49 detik

24 detik

31 detik

2.

11

2. Kelompok 5

Kategori Pada akhir inspirasi biasa Pada akhir ekspirasi biasa Pada inspirasi tunggal yang kuat Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah bernapas cepat dan dalam selama 15 detik Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah berlari ditempat selama 2 menit

Orang Percobaan Putry N. Conny 36 detik 42 detik 22 detik 45 detik 41 detik 36 detik

38 detik

47 detik

13 detik

31 detik

12

3. Kelompok 1 Orang percobaan Kategori Pada akhir inspirasi biasa Pada akhir ekspirasi biasa Pada inspirasi tunggal yang kuat Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah bernapas cepat dan dalam selama 15 detik Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah berlari ditempat selama 2 menit 34 detik 1 menit 8 detik Imam 45 detik 1 menit 2 detik 1 menit 18 detik

13

II. SESAK NAPAS


1. Definisi dyspnea (sesak napas) Teori dasar: Sesak napas atau dyspnea adalah perasaan sulit bernapas yang merupakan keluhan subjektif akan kebutuhan oksigen yang meningkat, biasanya merupakan gejala utama dari penyakit kardiopulmonar. 2. Penyebab dan mekanisme Faktor-faktor yang dapat menimbulkan sesak napas: a. Faktor psikis. Keadaan emosi

b. Ketinggian tempat. c. Faktor peningkatan kerja pernapasan. i. Peningkatan ventilasi i.1. Latihan jasmani (exercise) i.2. Hiperkapnia. i.3. Hipoksia hipoksik. i.4. Asidosis metabolik. ii. Sifat-sifat yang berubah ii.1. Tahanan elastis paru meningkat misalnya pada pneumonia, atelectasis, kongesti, pneumotoraks dan efusi pleura. ii.2. tahanan elastis dinding thoraks meningkat, misalnya pada obesitas dan kifoskoliosis.

14

ii.3. peningkatan tahanan bronkial selain dari tahanan elastis. Dapat dijumpai pada penyakit emfisema, bronkitis dan asma bronkial.

Mekanisme Sesak Napas a. Oksigenasi jaringan menurun Penyakit atau keadaan tertentu secara akut dapat menyebabkan kecepatan pengiriman O2 ke seluruh jaringan menurun. Penurunan oksigenasi jaringan ini akan meningkatkan sesak napas. Karena transportasi O2 tergantung sirkulasi darah dan kadar hemoglobin, maka beberapa keadaan seperti pendarahan, anemia (hemolysis), perubahan hemoglobin (sulfhemoglobin, methemoglobin, karbonsihemoglobin) dapat menyebabkan sesak napas. Selain penyakit-penyakit asma bronkial, bronkitis dan kelompok penyakit pembuluh darah paru seperti emboli, dll. b. Kebutuhan oksigen meningkat Penyakit atau keadaan yang dapat meningkatkan kebutuhan O2 akan memberikan sensasi sesak napas. Misalnya infeksi akut akan membutuhkan O 2 yang lebih banyak karena peningkatan metabolisme. Peningkatan suhu tubuh karena bahan pirogen atau rangsangan pada saraf pusat menyebabkan kebutuhan O2 meningkat kan akhirnya menimbulkan sesak napas. Aktivitas jasmani juga membutuhkan O2 yang lebih banyak seingga menimbulkan sesak napas. c. Rangsangan sistem saraf pusat Penyakit parenkim paru (e.g: pneumonia) yang menyebabkan elastisitas paru berkurang serta penyakit yang menyebabkan penyempitan saluran napas (eg:
15

asma bronkial) dapat menyebabkan ventilasi paru menurun. Otot pernapasan akan dipaksa kerja lebih keras atau dengan kata lain kerja pernapasan akan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan O2. Metabolit yang terdiri dari asam laktat san asam piruvat ini akan merangsang susunan saraf pusat. Kebutuhan oksigen yang meningkat pada obesitas juga menyebabkan kerja pernapasan meningkat.

1. Hasil praktikum kelompok

Diameter
Fachrul

Orang Percobaan Fitri 5 menit 5 menit 3 menit Rizky 5 menit 5 menit 5 menit

5 4 3
2. -

5 menit 5 menit 5 menit

Perbandingan hasil kelompok Kelompok 3 Orang Percobaan Erlisa Ryan 5 menit 5 menit 3 menit Fathir 5 menit 5 menit 5 menit
16

Diameter 5 4 3
5 menit 5 menit 5 menit

Kelompok 9 Orang Percobaan Anka Ardi 5 menit 5 menit 5 menit Robi 5 menit 5 menit 5 menit

Diameter 5 4 3
5 menit 5 menit 5 menit

Kelompok 1 Orang Percobaan Ghaida Faisal 2 menit 22 detik 1 menit 30 detik 1 menit Army 5 menit 26 detik 27 detik

Diameter 5 4 3
2 menit 1 menit 23 detik

III.
1.

SPIROMETER
Hasil Praktikum hasil yang didapat: OP I (Fachrul) - VC 1. Vol. tidal : 0,81 L

2. Vol. cad. Inspirasi: 1,05 L 3. Vol. ca. Ekspirasi: 0,87 L 4. Kapasitas inspirasi: 1,86 L - FVC 1. FEV1: 2,42 L
17

2. FEV3: 4,30 L - MVV 1. MVV: 97,51 L/min 2. KPM: 53,47 L/min OP II (Rizky Nugraha) 1. 2. 3. 4. FVC 1. FEV1: 3,16 L 2. FEV3: 3,37 L MVV 1. MVV: 99,04 L/min 2. KPM: 46,19 L/min VC Vol. tidal : 0,88 L

Vol. cad. Inspirasi: 1,66 L Vol. ca. Ekspirasi: 1,52 L Kapasitas inspirasi: 2,53 L

1.

Perbandingan Hasil kelompok hasil yang didapat: OP I (Putri Julia) - VC 1. Vol. tidal : 0,78 L
18

2. Vol. cad. Inspirasi: 1.02 L 3. Vol. ca. Ekspirasi: 0,66 L 4. Kapasitas inspirasi: 1,54 L - FVC 1. FEV1: 2,21 L 2. FEV3: 4,15 L - MVV 1. MVV: 87,59 L/min 2. KPM: 51,48 L/min OP II (Atika) 5. 6. 7. 8. FVC 3. FEV1: 2,98 L 4. FEV3: 3,15 L MVV 3. MVV: 88,04 L/min 4. KPM: 46,39 L/min VC Vol. tidal : 0,84 L

Vol. cad. Inspirasi: 1,24 L Vol. ca. Ekspirasi: 1,13 L Kapasitas inspirasi: 2,05 L

19

Anda mungkin juga menyukai