Penguji :
dr. H. Rusdi Effendi, Sp.KJ
Oleh :
Rizky Nugraha (2012730089)
STATUS PSIKIATRI
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. D
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Usia
: 32 tahun
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Betawi
Alamat
: Pulo Gadung
Pendidikan
Status
: Belum menikah
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Tanggal masuk RS
II.
: STM
: 11 Agustus 2016
RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis
Alloanamnesis
dengan
- Tn. B (Adik kandung pasien).
Selasa, 23 Agustus 2016 pukul 10.40 WIB dilakukan melalui telepon
dengan
- Ny. E (Ibu kandung pasien).
A. Keluhan Utama
Pasien tidak mau bicara dan mengurung diri dikamar sudah lebih dari 2 bulan
B. Keluhan Tambahan
Pasien sering berbicara sendiri, dan apabila diajak bicara dengan keluarga
dijawab melantur.
C. Riwayat Gangguan Sekarang
Enam bulan SMRS, menurut keluarga pasien hanya berdiam diri
dikamar, mengurung diri dan berbicara sendiri kadang diajak berbicara oleh
keluarga dijawab melantur.
Empat bulan SMRS, menurut keluarga pasien, pasien masih belum mau
meminum obat walaupun telah dibujuk berkali-kali oleh keluarga pasien.
Menurut keluarga pasien, pasien masih tetap bisa melakukan aktivitas seharihari dengan membantu keluarga di rumah untuk membersihkan rumah, mencuci
piring dan pakaian. Pasien masih bisa bersosialisasi dengan tetangga di
sekitarnya. Pasien masih bersemangat untuk bekerja sebagai penjual pulsa
walaupun pembeli pulsa tidak banyak.
Satu Minggu SMRS, menurut keluarga pasien, pasien sulit diajak bicara
sibuk berbicara sendiri di kamarnya dan tidak mau keluar sulit diajak untuk
beribadah, tidak mau solat. Keluarga sering mendengar pasien seperti mengobrol
dengan orang lain, padahal pasien hanya sendirian di dalam kamar. Jika diajak
berbicara pasien menjawab melantur.
Satu hari SMRS,
D. Riwayat Gangguan Sebelumnya
a. Psikiatri
Menurut Ibu pasien, sejak tahun 2001-2002, pasien pernah
mengamuk ingin pindah sekolah ke sekolah pesantren dan pindah
rumah karena sudah tidak betah berada di lingkungan yang sekarang.
Namun orang tua (Ayah) tidak memiliki biaya untuk memindahkan
anaknya ke pesantren yang diinginkan, Ayahnya menganjurkan untuk
tetap bersekolah di STM karena tanggung sebentar lagi pasien akan
lulus. Semenjak itu pasien mulai menjadi diam dan murung, tidak mau
sekolah, sering mengurung diri di kamar. Pasien mulai mengalami
perubahan perilaku. Pasien menjadi pendiam, gelisah, mudah marah,
mengurung diri di kamar, sering berbicara sendiri. Pasien pertama kali
Pasien tidak
minuman
beralkohol.
E. Riwayat Pribadi Sebelum Sakit
a. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien merupakan seorang anak yang diharapkan. Pasien dikandung
cukup bulan, dilahirkan secara normal dengan bantuan bidan. Tidak ada
masalah saat dan sebelum kelahiran.
b. Masa Kanak kanak dini / awal (0 - 3 tahun)
Pasien diasuh oleh ibu kandungnya, ibu kandung pasien memberikan
ASI hingga usia 1,5 tahun sama seperti kakak dan adiknya. Pasien tidak
pernah mengalami sakit yang serius sampai dirawat di RS . Pasien
tumbuh dan kembang seperti anak seusianya. Tidak ada masalah dalam
pertumbuhan dan perkembangan.
c. Masa kanak kanak Pertengahan ( 3 11 tahun )
Secara fisik pasien tumbuh dan berkembang seperti anak-anak
seusianya. Pasien mudah bergaul dengan teman di sekitar rumahnya.
Pasien gemar bermain dengan teman-teman sebayanya. Pasien juga
dekat dengan kedua orang tua, serta saudara-saudara kandungnya.
d. Masa Kanak Akhir dan Pubertas
Pasien merupakan anak yang berprestasi.
e. Masa Dewasa
- Riwayat Pekerjaan
Pasien belum pernah bekerja
- Riwayat Pernikahan
Pasien belum menikah.
- Riwayat Pendidikan
SD (6 tahun 12 tahun)
Pasien mulai sekolah pada usia 6 tahun.
SMP (13 tahun 15 tahun)
Pasien tidak pernah tinggal kelas. Pasien memiliki banyak teman
dan dapat berinteraksi sosial dengan baik.
f. Riwayat Keluarga
Keterangan :
Laki-Laki
Perempuan
Pasien
Meninggal
dunia
Tinggal
serumah
Memiliki
gangguan
jiwa
B. Pembicaraan
a. Volume
b. Irama
c. Intonasi
d. Artikulasi
: Rendah
: Teratur
: Sedang
:
C. Mood& Afek
a. Mood
b. Afek
c. Keserasian
: Hipotim
: Datar
: Serasi
D. Gangguan Persepsi
a. Halusinasi
:
Auditorik
: Halusinasi auditorik
(- Menurut keluarga pasien, keluarga sering mendengar pasien
seperti mengobrol dengan orang lain, berbicara sendiri padahal
pasien hanya sendirian di dalam kamar).
Visual
: Tidak ada
Taktil
: Tidak ada
Olfaktorik
: Tidak ada
Gustatorik
: Tidak ada
b. Ilusi
: Tidak dapat dinilai
c. Derealisasi
: Tidak dapat dinilai
d. Depersonalisasi
: Tidak dapat dinilai
E. Gangguan Pikiran
1) Proses Pikir
a. Produktivitas
: Miskin Ide
b. Kontinuitas
Blocking
: Tidak ada
Asosiasi Longgar
: Tidak ada
Inkoherensi
: Tidak ada
Neologisme
: Tidak ada
Flight of ideas
: Tidak ada
Sirkumstansial
: Tidak ada
Tangensial
: Tidak ada
c. Hendaya bahasa
: mutisme
2) Isi Pikir
Gangguan Isi Pikir :
a. Preokupasi
: Tidak dapat dinilai
b. Ide Referensi
: Tidak dapat dinilai
c. Waham
Waham Bizarre
: Tidak dapat dinilai
Waham Somatik
Waham Kebesaran
Waham Kejaran
Waham Rujukan
Waham Dikendalikan:
Waham Cemburu
Thought of insertion
Thought of broadcasting
Thought of withdrawal
Thought of control
Obsesi
Fobia
wawancara
sekitar
siang
hari,
dan
dapat
wawancara)
Tempat
: Baik (Pasien mengetahui bahwa ia sedang berada
di Rumah Sakit)
Orang
: Baik (Pasien tahu bahwa ia diwawancarai oleh
pemeriksa sebutkan)
Jangka pendek : Baik (Mampu mengingat menu makan paginya)
Jangka panjang: Baik (pasien dapat mengingat tahun kelahirannya
Baik. Pasien dapat menggambar dua buah persegi lima berhimpitan dan
dapat menggambarkan jam analog pukul 03.00.
g. Pemikiran abstrak
Baik. Pasien dapat memberikan arti dari peribahasa Sambil
menyelam minum air yang artinya dapat melakukan beberapa pekerjaan
sekaligus.
h. Kemampuan Informasi dan Intelegensi
Baik. Pasien mengetahui nama presiden Republik Indonesia saat
ini.
G. Pengendalian Impuls
Pasien dapat mengendalikan impuls dengan baik.
H. Daya Nilai
Daya Nilai Sosial : Buruk (Selama dirawat pasien selalu berdiam).
Uji Daya Nilai : Baik (Pasien apabila menemukan dompet akan ia
cari KTPnya dan akan dikirim via pos ke rumahnya).
I. Reality Testing of Ability (RTA)
RTA terganggu.
J. Tilikan
Derajat 1. Pasien menyangkal penuh terhadap penyakitnya.
K. Taraf Dapat Dipercaya
Dapat dipercaya.
IV.
STATUS FISIK
A. Status Generalis
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda Vital
Tekanan darah
Suhu
Nadi
Pernapasan
Kepala
Thorax
Paru
Jantung
Abdomen
Ekstremitas
B. Status Neurologi
: Baik
: Compos mentis
: 120/80 mmHg
: 360 C
: 84 x/menit regular
: 20 x/menit
: Normocephal
: Vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/: BJ I dan II reguler murni, murmur (-), gallop (-)
: Supel, bising usus +
: hangat, CRT 2 detik
V.
ke RSJI
Klender pada tanggal 9 Juli 2016 dengan keluhan utama pasien terlihat berbicara
sendiri sejak 3 hari SMRS. Pasien berbicara sendiri hingga tidak tidur seharian
penuh pada 1 hari SMRS. Menurut keluarga pasien, pasien tidak mau minum
obat sejak dua bulan yang lalu. Pasien memutuskan tidak mau minum obat
karena pasien merasa dirinya sehat dan baik-baik saja, dan pasien juga merasa
seteah minum obat badannya menjadi lemas, malas, dan terlalu sering tidur.
Sejak tidak mau minum obat, pasien menjadi sering marah-marah dan sering
berbicara sendiri. Menurut pasien, ia mendengar suara-suara yang berasal dari
hatinya. Suara-suara itu memberitahukan kepada pasien ilmu mengenaicara
menyembuhkan orang sakit, menyembuhkan hewan dan menanam bibit
tumbuhan dengan cepat. Dari ilmunya tersebut pasien bisa jadi mengetahui
berbagai jenis penyakit pada hewan dan pasien mengetahui cara menanam bibit
agar tumbuh dengan cepat yang biasanya orang lain lakukan selama 6 hari tetapi
pasien bisa 1 hari saja. Pasien mengaku mengetahui jalan-jalan di Jakarta
walaupun pasien belum pernah melewati jalan tersebut. Pasien tahu jalan karena
mengikuti bisikan yang berasal dari mata batinnya. Pasien sudah lama
mengalami bisikan-bisikan yang berasal dari suara hatinya dan pasien tidak
mengetahui awal mulai bisikan tersebut. Pasien juga sering terlihat gelisah dan
tidak mau bercerita kepada keluarganya. Pasein menjadi pendiam dan sering
mengurung diri dikamar. Pasien jarang keluar rumah untuk bersosialisasi dengan
tetangganya. Semakin lama kondisi pasien semakin parah. Sehingga pasien sulit
tidur karena berbicara sendiri di kamarnya dan tidak mau keluar kamar. Sesekali
pasien keluar kamar hanya untuk makan dan setelah itu pasien kembali ke
kamarnya. Meskipun saudara-saudara berdatangan untuk berkunjung, pasien
tidak mau keluar kamar. Pasien pernah mengkonsumsi alkohol pada saat SMP
selama dua tahun, namun setelah itu pasien berhenti dan tidak pernah
mengkonsumsi lagi.
Dari pemeriksaan status mental didapatkan, mood eutimik, afek terbatas.
Bicara spontan, produktivitas baik. Gangguan persepsi berupa halusinasi
auditorik, RTA terganggu, tilikan derajat I.
VI.
DAFTAR PROBLEM
1. Problem organobiologik : Terdapat masalah genetik pada keluarga pasien
2. Problem psikologik dan perilaku :
Halusinasi auditorik
Menarik diri dari pergaulan sosial.
3. Problem Keluarga
: Tidak ada
VII.
FORMULASI DIAGNOSIS
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan psikologi yang secara klinis
bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan hendaya
(impairment/disability) dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang
biasa dan fungsi pekerjaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pasien
ini menderita gangguan jiwa.
Aksis I . Dari riwayat penyakit dahulu tidak didapatkan riwayat kejang epilepsi
dan trauma kepala sehingga diagnosis gangguan mental organik (F00-F09) dapat
disingkirkan. Pasien merokok sejak SMP dan masih merokok hingga saat ini,
pasien juga pernah mengkonsumsi alkohol pada saat SMP selama dua tahun,
namun sudah berhenti dan tidak minum lagi hingga saat ini. Pada pasien ini
tidak memenuhi kriteria diagnosis gangguan mental dan perilaku akibat zat
psikoaktif (F10-F19).
Dari hasil wawancara didapatkan afek terbatas, halusinasi auditorik, tilikan
derajat I, RTA terganggu, dan menarik diri dari lingkungan sosial. Berdasarkan
data-data di atas, maka sesuai kriteria PPDGJ III, untuk :
Aksis I
Pada pasien memenuhi kriteria diagnosis F20.0 (Skizofrenia
Aksis II
Paranoid).
Pada pasien kriteria diagnosis Z 03.2 (tidak ada diagnosis aksis
II)
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
RENCANA TERAPI
Farmakoterapi
- Risperidone 3 x 2mg
- Trihexyfenidyl 3 x 2mg
- Clozapin 1 x 25mg
Non Farmakoterapi
- Terapi Suportif
Menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa gejalanya akan hilang
dengan menganjurkan pasien untuk selalu minum obat secara teratur,
menjelaskan pentingnya kontrol ke dokter setelah pulang dari rumah
sakit dan akibat yang terjadi bila pasien tidak teratur minum obat.
-
obat.
Terapi Sosial Budaya
Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan hobi atau pekerjaan yang
X.
PROGNOSIS
Premorbid
Riwayat penyakit keluarga
Ada
Kepribadian premorbid
Tidak ada
Faktor presipitasi
Ada
Status pernikahan
Belum menikah
Sosial ekonomi
Cukup
Riwayat penyakit yang Ada
Prognosis
Buruk
Baik
Baik
Buruk
Baik
Buruk
sama
Morbid
Onset usia dewasa muda
Tidak
Perjalanan penyakit
Kronis
Kelainan organik
Tidak Ada
Respon terapi
Baik
Gejala positif
Ada
Gejala negatif
Ada
Prognosis
Baik
Buruk
Baik
Baik
Baik
Buruk