Anda di halaman 1dari 9

Hubungan Water

Turnover dengan Cairan


Tubuh

Water Turnover merupakan salah satu cara untuk pengaturan


volume cairan ekstrasel dalam homeostasis.

Ada beberapa cara untuk mengatur volume cairan ekstrasel, salah


satunya :
Mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran
(intake&output) air.
Mempertahankan
Keseimbangan Asupan dan
Keluaran Air

Untuk mempertahankan volume cairan tubuh, harus ada


keseimbangan antara air yang keluar dan yang masuk. Hal ini
terjadi karena adanya pertukaran cairan antar kompartemen dan
antara tubuh dengan lingkungan luarnya.

Water Turnover dibagi menjadi :


1. External Fluid Exchange
2. Internal Fluid Exchange
External Fluid Internal Fluid
Exchange Exchange
Pertukaran cairan antar
Pertukaran antara tubuh berbagai kompartemen seperti
dengan lingkungan luar. proses filtrasi dan reabsorpsi di
kapiler ginjal.

Dibagi menjadj proses :


1. Pemasukan Cairan
2. Pengeluaran Cairan
Pemasukan Cairan
Cairan yang masuk ke dalam tubuh berasal dari makanan dan
minuman yang dimakan (melalui ingesti) dan dari oksidasi sel.

1. Ingesti

Jumlah kebutuhan cairan pada setiap orang berbeda-beda


tergantung dari usia, berat badan, suhu tubuh, lingkungan dan
akivitas seseorang

2. Oksidasi sel

Merupakan sisa hasil metabolism di dalam sel, di samping


CO2 dan energy yang jumlahnya diperkirakan 10 ml dari
setiap 100 kalori zat makanan yang dibakar.
Pengeluaran Cairan
Cairan keluar dari tubuh melalui ginjal dalam bentuk urine,
melalui system pencernaan dalam bentuk feses, dari kulit melalui
penguapan dan dalam bentuk keringat, serta melalui paru-paru
saat bernafas dalam bentuk uap air.

1. Urine

Jumlah urine yang dibentuk ginjal tergantung dari jumlah cairan


tubuh, tahap perkembangan, dan berat badan seseorang.

Dalam keadaan normal :


2. Insensible Water Loss (IWL)

IWL yang terjadi pada kulit tidak bergantung pada keringat. Jumlah rata-rata
kehilangan air dengan cara difusi melalui kulit kira-kira 300-400 ml/hari.
Kehilangan ini diminimalkan oleh lapisan korneum kulit yang mengandung
kolesterol yang memberikan perlindungan terhadap kehilangan yang berlebih
melalui difusi.

IWL melalui traktus respiratorius berkisar 300-400 ml/hari.

3. Feses

selama proses pencernaan makanan dalam 24 jam, disekresikan cairan dari saluran
cerna sekitar 7000 ml, ditambah dengan makanan dan minuman sekitar 2000 ml.
Selanjutnya di jejenum, ilium, dan colon, cairan ini diresorpsi kembali sekitar 8800
ml, dan sisanya sekitar 100-200 ml di buang dalam feses.

4. Keringat

Jumlah cairan yang dikeluarkan melalui keringat dipengaruhi oleh suhu tubuh,
aktivitas fisik, dan kondisi atmosfir. Pada suhu lingkungan sekitar 20 derajat
celcius akan dikeluarkan keringat sekitar 100 ml.
Daftar Pustaka
• Guyton, Hall. 2016. Textbook of Medical Physiology.
Singapore : Elsevier Inc.

• Kusnanto. 2016. Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan


Elektrolit. Surabaya : Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga (online)
http://ners.unair.ac.id/site/index.php/download/categ
ory/6-bidang-akademik?download=99:modul-
pembelajaran-pemenuhan-kebutuhan-cairan-
elektrolit

• Kuntarti. 2005. Keseimbangan Cairan, Elektrolit,


Asam dan Basa (online)
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/kuntarti/materia
l/fluidbalance.pdf

Anda mungkin juga menyukai