LENGKUNG REFLEKS
Mata Kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 1
Dosen pengampu:
Ibu Emmelia Ratnawati, M. Kep., Ns., Sp. Kep. Kom
Dr. Tandean Arif Wibowo, MPH
Oleh:
1. Agnes Larasati Sekar Pembajeng/202123002
2. Alfonsa Ajeng Kinanthi/202123004
3. Delfia Feby Maharani/202123013
4. Elisabeth Rosa Priska Jaya/202123017
Sarjana Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Rapih Yogyakarta
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas praktikum fisiologi dengan topik
“Lengkung Refleks”.
Laporan praktikum ini kami susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Ilmu Dasar Keperawatan. Selain itu, kami berharap dengan tersusunnya laporan
ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca maupun penulis mengenai percobaan
refleks pada patella.
Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Emmelia Ratnawati, M. Kep., Ns., Sp.
Kep. Kom., dan Dr. Tandean Arif Wibowo, MPH selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Ilmu Dasar Keperawatan, yang telah mendampingi kami dalam pembuatan laporan ini.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan laporan ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah turun
tangan dalam membantu penyusunan laporan praktikum ini mulai dari awal hingga
akhir. Jika terdapat kekeliruan pada kalimat ataupun kata dalam laporan ini, kami
mohon maaf.
(Kelompok 2)
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah gerakan kaki ketika lutut di pukul dengan hammer itu hal yang normal?
Apakah alasannya?
2. Mengapa bisa terjadi gerakan pada saat lulut di pukul dengan hammer?
3. Bagaimana mekanisme terjadinya gerakan yang terjadi tersebut?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui gerakan kaki yang terjadi ketika lutut dipukul menggunakan
hammer.
2. Mengetahui dan mengerti alasan dibalik gerakan yang terjadi setelah lutut
dipukul menggunakan hammer.
3. Mengetahui, mengerti, dan memahami mekanisme gerakan yang terjadi setelah
lutut dipukul dengan hammer.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
sistem saraf pusat dan ada dalam tahap lengkung refleks. Yang perlu
digarisbawahi adalah bahwa sensorik yang berjalan ke arah sumsum tulang
belakang akan selalu masuk melalui akar dorsal. Sedangkan neuron motorik
yang berjalan menuju ke efektor selalu keluar melalui akar ventral dari saraf
spinal.
7
BAB III
METODOLOGI
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
1. Apakah gerakan kaki ketika lutut di pukul dengan hammer itu hal yang
normal? Apakah alasannya?
Gerakan yang tercipta setelah bagian bawah lutut dipukul ringan dengan palu
adalah gerakan kaki ke depan. Gerakan ini normal terjadi sebagai bentuk
respons otomatis tubuh yang dinamakan lengkung refleks, ini tercipta sebagai
bentuk perlindungan tubuh terhadap hal yg mengancam.
Refleks ini adalah bentuk berjalannya sistem saraf neuromuskuler dengan
baik.
Tiadanya respons kaki pada praktik ini patut diwaspadai karena mungkin saja
terjadi gangguan atau kondisi patologis dalam tubuh atau saraf pasien.
2. Mengapa bisa terjadi gerakan pada saat lulut di pukul dengan hammer?
Gerakan kaki yang refleks ke depan setelah bagian bawah tempurung lutut
(ligamentum patella) dipukul menggunakan hammer ini bisa terjadi karena
bagian tersebut menerima rangsang dari pukulan atau tekanan yang diterima,
sehingga bagian patella tsb. merupakan reseptor sensoris.
9
Rangsang tersebut kemudian dibawa oleh saraf sensoris (ganglion spinal dan
radiks posterior) menuju ke pusat refleks yaitu di batang otak dan medula
spinalis.
Dari situ saraf motorik (radiks anterior) membawa kembali perintah rangsang
dari pusat refleks ke otot yang membuat kuadrisep (paha depan) ekstensor
dan hamstrings (paha belakang) fleksor.
10
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
1. Gerak refleks merupakan gerakan yang tidak disadari dan berlangsung secara
cepat akibat proses tidak sampai ke otak.
2. Gerakan pada lutut yang dipukul menggunakan hammer dan menciptakan respon
kaki ke depan adalah hal yang normal, jika tidak terdapat respon refleks pada
kaki makan hal tersebut patut diwaspadai karena mungkin terjadi gangguan
patologis
3. Refleks pada kaki terjadi akibat rangsangan dari pukulan hammer yang kemudian
di bawa oleh saraf sensoris menuju pusat refleks, lalu saraf motorik membawa
perintah untuk melakukan rangsangan gerak refleks pada kaki.
4. Alur mekanisme rangsangan terjadi dari:
Rangsangan pukulan hammer Reseptor Sensorik (propriceptor dan cutaneus
reseptor) Saraf Sensorik (Neuron Aferen : Ganglion Spinal, Radiks Posterior)
Batang otak dan Medula Spinalis Saraf Motorik (Neuron Eferen : Radiks
Inferior) Efektor Refleks Ekstensor
5.2 SARAN
11
LAMPIRAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13