PEMBAHASAN
1. Refleks fisiologis
Refleks fisiologis adalah refleks regang otot yang mucul akibat
rangsangan terhadap tendon atau periosteum atau kadang-kadang
terdapat tulang,sendi,fasia atau aponeurosis. Refleks yang muncul
pada orang normal disebut sebagai refleks fisiologis. Kerusakan
pada sistem saraf dapat menimbulkan refleks yang seharusnya
tidak terjadi atau refleks patologis.
Pemeriksaan refleks fisiologis merupakan satu kesatuan dengan
pemeriksaan neurologi lainnya, dan terutama dilakukan pada kasus
kasus
mudah lelah, sulit berjalan, kelemahan atau kelumpuhan,
kesemutan, nyeri otot anggota gerak, gangguan tropi otot anggota
gerak,nyeri punngung /pinggang gangguan fungsi
otonom.intreprestasi pemeriksaan refleks fisiologis tidak hanya
menentukan ada dan tidak adanya tapi juga tingkatannya.
Dasar pemeriksaan refleks :
Pemeriksaan menggunakan alat refleks hammer
Penderita harus berada dalam posisi rileks dan santai.
Bagian tubuh yang akan diperiksa harus dalam posisi
sedemikian rupa sehingga gerakan otot yang nantinya akan
terjadi dapat muncul secara optimal.
Rangsangan harus diberikan secara cepat dang
langsung,pukulan harus dalam batas nilai ambang, tidak
perlu terlalu keras.
Oleh karena sifat reaksi tergantung pada tonus otot, maka
otot yang diperiksa harus dalam keadaan sedikut kontraksi.
2. Refleks Patologis
Refleks Patologis merupakan respon yang tidak umum di jumpai
pada individu normal.refleks patologis pada eksternitas bahwa lebih
konstan, lebih mudah muncul,lebih reable dan lebiih mempunyai
korelasi secara klinis di bandingkan pada eksternitas atas.
Dasar pemeriksaan refleks:
Selain dengan jari jari tangan untuk pemeriksaan refleks
ekstremitas atas, bisa juga dengan menggunakan refleks
hammer
Pasien harus dalam posisi enak dfan santai
Rangsangan harus diberikan dengan cepat dan langsung
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi)
berada di dalam otak, misalnya gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada
sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila sel saraf penghubung berada
didalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut. Gerak refleks
dibagi atas 2 macam yaitu refleks fisiologis dan pada
3.2 Saran
Demikian makalah ini yang kami susun,semoga di dalam makalah ini dapat
menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan dan
makalah di bagi para pembaca dan khususnya bagi mahasiswa yang telah
menyusun makalah ini semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.
MAKALAH KEPERAWATAN DASAR
DOSEN PENGAMPU:
DI SUSUN OLEH :
NATALIA PENI
BOUKA JALLI
PITER SON LENDE
MATIAS IRWANTO
SOLEMAN HURKA
Kritik dan saran dari semua pihak akan kami terima dengan senang
hati demi kesempurnaan makalah ini karena kami menyadari bahwa
makalah kami banyak kekurangannya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................
.........1
KATA
PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR
ISI.................................................................................................................... .3
BAB 1
PENDAHULUAN.................................................................................................4
3.1 Latar
Belakang...................................................................................4
3.2 Tujuan......................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN.....................................................................................................5
3.4Kesimpulan................................................................................7
3.5Saran..................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun adapula gerak yang
terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks.
Gerak refleks merupakan gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan
merupakan respon segera setelah adanya rangsang. Gerak refleks akan
berhubungan dengan saraf-saraf yang ada dalam tubuh. Secara normal
seseorang pasti akan mengalami gerak refleks, jika tidak maka seseorang itu
mengalami gangguan pada sistem sarafnya. Jadi jika orang tidak mengalami
gerak refleks karena adanya rangsang yang tiba-tiba, maka pada tubuh terjadi
patologis pada sistem sarafnya. Sedangkan saraf merupakan hal yang penting
dalam tubuh karena merupakan pusat koordinasi kegiatan tubuh.
Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya
mengejutkan dan menyakitkan. Misalnya, bila kaki menginjak paku, secara
otomatis kita akan menarik kaki dan akan berteriak. Refleks juga terjadi
ketika kita membaui makanan enak, dengan keluarnya air liur tanpa disadari.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui mekanisme gerak refleks
2. Untuk mengetahui apa itu gerak refleks
3. Untuk mengetahui proses terjadinya gerak refles
4. Untuk mengetahui macam-macam gerak refleks
5. Untuk mengetahui sifat umum refleks
DAFTAR PUSTAKA