Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN GERAK REFLEKS


Gerak refleks adalah respon otomatis terhadap stimulus tertentu yang
menjalar pada rute yang disebut lengkung refleks. Sebagian besar proses
tubuh involunter (misalnya denyut jantung,pernapasan,aktivitas
perncernaan,dan pengaturan suhu) dan respon somatis (misalnya,sentakan
akibat suatu stimulus nyeri atau sentakan pada lutut) merupakan kerja
refleks.

2.2 Lengkung Refleks


Lengkunng refleks adalah unit dasar aktivitas refleks terpadu.
Semua lengkung (jalur refleks) terdiri dari komponen yang sama:
1) Reseptor, adalah ujung distal dendrit, yang menerima stimulus.
2) Jalur aferen, melintas sepanjang sebuat neuron sensorik sampai
ke otak atau medulla spinalis.
3) Bagian pusat, adalah sisi sinaps, yang berlangsung dalam
substansi. Impuls dapat ditransmisi, diulang rutenya atau
dihambat.
4) Jalur aferen, melintas disepanjang akson neuron motorik
sampai ke efektor yang akan merespon impuls ini sehingga
mengasilkan aksi yang khas
5) Efektor dapat berupa otot rangka, otot jantung, dan kelenjar
yang merespon.

2.3 Terjadinya Gerak Refleks


Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya
mengejutkan dan menyakitkan.
Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf
penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya gerak mengedip
atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang
belakang bila sel saraf penghubung berada didalam sumsum tulang
belakang misalnya refleks pada lutut.

2.4 Sifat Umum Refleks


1. Rangsangan adekuat
Rangsangan yang memicu terjadinya refleks umumnya
sangat tepat (presisi). Rangsangan ini dinamakan rangsangan
adekuat untuk refleks tersebut. Suatu contoh yang jelas adalah
reflek mengaruk pada anjing. Refleks spinal ini timbul akibat
rangsangan yang adekuat melalui rangsangan raba linear
multiple, yang misalnya karena terdaoat serangga yang merayap
dikulit. Respon yang timbul adalah garukan hebat pada daerah
yang terangsang. Bila rangsangan ini terpisah jauh atau tidak
dalam satu garis, rangsangan yang adekuat tidak akan timbul
dan tidak terjadi garukan.

2. Jalur bersama akhir


Neuron motorik yang mempersarafi serabut ekstrafusal oto
rangka merupakan bagian eferen dari berbagai lengkung refleks.
Seluruh pengaruh persarafan yang mempengaruhi kontaksi otot
pada akhirnya akan tersalur melalui lengkung refleks ke otot
tersebut, dan karena itu dinamakan jalur bersama akhir.
Sejumlah besar masukan impuls bertemu ditempat tersebut.
Permukaan neuron motorik dan dendrit rata rata menampung
sekitar 10.000 simpuls sinaps. Sedikitnya terdapat 5 masukan
dari segmen spinal yang sama untuk neuron motorik spinal
tertentu,. Umumnya, dipancarkan melalui intreneuro, dari
berbagai bagian medulla spinalis lain dan traktus descendants
yang panjang dan multiple dari otak. Seluruh saraf ini
berkumpul dan menentukan aktivitas jalur bersama akhir.

3. Berbagai keadaan eksitasi dan inhibisi sentral


Istilah ini digunakan untuk menggambarkan keadaan
berkepanjangan yang memperlihatkan eksitasi mengalahkan
pengaruh inhibisi atau sebaliknya. Bila keadaan eksitasio sentral
kuat, impuls eksitasi tidak saja menyebar ke berbagai daerah
somatik medulla spinalis melainkan juga ke daerah otonom.

2.5 MACAM – MACAM GERAK REFLEKS


Gerak refleks terdiri dsari 2 macam, yaitu refleks fisiologis dan refleks
patologis.

1. Refleks fisiologis
Refleks fisiologis adalah refleks regang otot yang mucul akibat
rangsangan terhadap tendon atau periosteum atau kadang-kadang
terdapat tulang,sendi,fasia atau aponeurosis. Refleks yang muncul
pada orang normal disebut sebagai refleks fisiologis. Kerusakan
pada sistem saraf dapat menimbulkan refleks yang seharusnya
tidak terjadi atau refleks patologis.
Pemeriksaan refleks fisiologis merupakan satu kesatuan dengan
pemeriksaan neurologi lainnya, dan terutama dilakukan pada kasus
kasus
mudah lelah, sulit berjalan, kelemahan atau kelumpuhan,
kesemutan, nyeri otot anggota gerak, gangguan tropi otot anggota
gerak,nyeri punngung /pinggang gangguan fungsi
otonom.intreprestasi pemeriksaan refleks fisiologis tidak hanya
menentukan ada dan tidak adanya tapi juga tingkatannya.
Dasar pemeriksaan refleks :
 Pemeriksaan menggunakan alat refleks hammer
 Penderita harus berada dalam posisi rileks dan santai.
Bagian tubuh yang akan diperiksa harus dalam posisi
sedemikian rupa sehingga gerakan otot yang nantinya akan
terjadi dapat muncul secara optimal.
 Rangsangan harus diberikan secara cepat dang
langsung,pukulan harus dalam batas nilai ambang, tidak
perlu terlalu keras.
 Oleh karena sifat reaksi tergantung pada tonus otot, maka
otot yang diperiksa harus dalam keadaan sedikut kontraksi.

2. Refleks Patologis
Refleks Patologis merupakan respon yang tidak umum di jumpai
pada individu normal.refleks patologis pada eksternitas bahwa lebih
konstan, lebih mudah muncul,lebih reable dan lebiih mempunyai
korelasi secara klinis di bandingkan pada eksternitas atas.
Dasar pemeriksaan refleks:
 Selain dengan jari jari tangan untuk pemeriksaan refleks
ekstremitas atas, bisa juga dengan menggunakan refleks
hammer
 Pasien harus dalam posisi enak dfan santai
 Rangsangan harus diberikan dengan cepat dan langsung
BAB III

PENUTUP
3.1Kesimpulan

Lengkung refleks adalah unit dasar aktivitas refleks terpadu.Sifat umum


lengkung refleks adalah rangsangan adekuat,jalur bersama akhir,berbagai keadaan
eksitasi dan inhibisi. Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan yang
mengejutkan atau menyakitkan.

Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi)
berada di dalam otak, misalnya gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada
sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila sel saraf penghubung berada
didalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut. Gerak refleks
dibagi atas 2 macam yaitu refleks fisiologis dan pada

3.2 Saran

Demikian makalah ini yang kami susun,semoga di dalam makalah ini dapat
menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan dan
makalah di bagi para pembaca dan khususnya bagi mahasiswa yang telah
menyusun makalah ini semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.
MAKALAH KEPERAWATAN DASAR

MEKANISME LENGKUNG GERAK

DOSEN PENGAMPU:

ANI SUTRININGSIH, M.Kep.,Ms

DI SUSUN OLEH :

NAOMI BELA WAWO(2018610005)

JULITA REINA MARIANA

ARMINCE NUDI TANA

YULIANA INA KARERE

NATALIA PENI

ERIKSON WINYO HANGGOKA

RUBEN ANA TAKADJAJI

BOUKA JALLI
PITER SON LENDE

MARIKSON GERSON KAKA

DANIEL BILI NGONGO

KAROLUS SANDIWAN CANGGANG

MATIAS IRWANTO

SOLEMAN HURKA

OKTAVIANUS DUU KOBA

ROSALIA INYA METE

ARNIATA RADE KAKA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah dan puji sykur kami panjatkan kehadirat Allah


S.W.T, karena atas berkat rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyusun makalah dengan judul “MEKANISME LENGKUNG
GERAK”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, terdapat


banyak hambatan yang dihadapi, namun dengan kerja keras kami
serta bantuan dari teman teman sehingga Alhamdulilah segala sesuatu
dapat teratasi.

Kritik dan saran dari semua pihak akan kami terima dengan senang
hati demi kesempurnaan makalah ini karena kami menyadari bahwa
makalah kami banyak kekurangannya.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................
.........1

KATA
PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR
ISI.................................................................................................................... .3

BAB 1
PENDAHULUAN.................................................................................................4

3.1 Latar
Belakang...................................................................................4
3.2 Tujuan......................................................................................4

BAB II
PEMBAHASAN.....................................................................................................5

2.1 Pengertian gerak


refleks.......................................................................................................
..........5
2.2 Lengkung
refleks................................................................................................5
2.3 Terjadinya gerak
refleks.....................................................................................5
2.4 Sifat umum gerak
refleks....................................................................................5
2.5 Macam macam gerak
refleks..............................................................................6

BAB III PENUTUP.................................................................................................7

3.4Kesimpulan................................................................................7

3.5Saran..................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun adapula gerak yang
terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks.
Gerak refleks merupakan gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan
merupakan respon segera setelah adanya rangsang. Gerak refleks akan
berhubungan dengan saraf-saraf yang ada dalam tubuh. Secara normal
seseorang pasti akan mengalami gerak refleks, jika tidak maka seseorang itu
mengalami gangguan pada sistem sarafnya. Jadi jika orang tidak mengalami
gerak refleks karena adanya rangsang yang tiba-tiba, maka pada tubuh terjadi
patologis pada sistem sarafnya. Sedangkan saraf merupakan hal yang penting
dalam tubuh karena merupakan pusat koordinasi kegiatan tubuh.
Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya
mengejutkan dan menyakitkan. Misalnya, bila kaki menginjak paku, secara
otomatis kita akan menarik kaki dan akan berteriak. Refleks juga terjadi
ketika kita membaui makanan enak, dengan keluarnya air liur tanpa disadari.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui mekanisme gerak refleks
2. Untuk mengetahui apa itu gerak refleks
3. Untuk mengetahui proses terjadinya gerak refles
4. Untuk mengetahui macam-macam gerak refleks
5. Untuk mengetahui sifat umum refleks
DAFTAR PUSTAKA

Yuniarti,sri.2018.mekanisme gerak refleks.(www.academia.edu)

Lillah,Putri Ni`matul.2018.rancang bangun electrical stimulator berbasis


mikrokontrolel sebagai pengganti palu
refleks.(repository.unair.ac.

Anda mungkin juga menyukai