Anda di halaman 1dari 10

MEKANISME KONTROL PERGERAKAN

Nama Kelompok Tutorial 3 :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Dian Pepriana Widyaningrum


Wahid Afrizal
Yunita Nurpuspa Sari
Eyasintri
Nurbaiti Arifin
Riska Apriliyadani
Rizka Putri Aprelia
Andira Azzahra
Magenda Bisma Yudha
M. Bagus Wibisono
M. Daroji Tahmidullah
Anindea Bucika

(20130320010)
(20130320018)
(20130320043)
(20130320055)
(20130320060)
(20130320065)
(20130320095)
(20130320097)
(20130320109)
(20130320127)
(20130320129)
(20130320137)

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Jalan Lingkar Barat Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta 55183
Telp. (0274) 387656 Ext.213, Fax. (0274) 387658 Tahun Ajaran 2015

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan Alam Semesta dan keselamatan serta salam semoga tetap
terlimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Bahwa pada kesempatan ini kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah blok 10.
Dengan tersusunnya makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunannya.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
Mengingat adanya beberapa faktor yang terdapat pada diri kami sendiri, terutama dalam
pengetahuan belum sampai kepada apa yang diharapkan oleh para pembaca makalah ini.
Namun kami sangat mengharapkan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Penulis mengharapkan pula kritik-kritik yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Demikian, penulisan makalah ini mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa selalu memberi
taufik hidayah beserta inayah-Nya kepada semua. Amin.

Yogyakarta, 26 Februari 2015

Penyusun

PEMBAHASAN

A. Refleks dan Refleks Arch (Lengkung Refleks)


a. Refleks
Suatu respon otomatis terhadap stimulus tertentu yang menjalar pada rute
lengkung refleks. Sebagian besar proses tubuh involunter (misalnya, denyut jantung,
pernapasan, aktivitas pencernaan, dan pengaturan suhu) dan respons somatis
(misalnya, sentakan akibat suatu stimulus nyeri atau sentakan pada lutut) merupakan
kerja refleks.
Rangsangan ini merupakan reaksi organisme terhadap perubahan lingkungan
baik dalam maupun luar organisme yang melibatkan system saraf pusat dalam
memberikan jembatan terhadap rangsangan. Refleks dapat berupa peningkatan
maupun penurunan kegiatan, misalnya kontraksi atau relaksasi otot, kontraksi atau
dilatasi pembuluh darah dengan adanya kegiatan refleks tubuh mampu mengadakan
reaksi yang cepat terhadap berbagai perubahan di luar maupun di dalam tubuh disertai
adaptasi terhadap perubahan tersebut.
b. Refleks Arch (lengkung refleks)
Suatu proses yang terjadi pada refleks melalui jalan tertentu. Komponenkomponen yang dilalui refleks adalah sebagai berikut :
1. Reseptor rangsangan sensoris
Ujung distal dendrit yang menerima stimulus peka terhadap suatu rangsangan
misalnya kulit.
2. Neuron aferen (sensoris)
Melintas sepanjang neuron sensorik sampai ke medulla spinalis yang dapat
menghantarkan impuls menuju ke susunan saraf pusat.
3. Pusat saraf (pusat sinaps)
Sisi sinaps yang berlangsung dalam substansi abu-abu. Impuls dapat ditransmisi,
diulang rutenya, atau di hambat pada bagian lain. Tempat integrasi dimana
masuknya sensoris dan dianalisa kembali ke neuron aferon.
4. Neuron aferen (motorik)
Melintas sepanjang akson neuron motorik sampai efektor yang akan merespon
impuls eferen menghantarkan impuls ke perifer sehingga menghasilkan aksi yang
khas.
5. Alat efektor
Dapat berupa otot rangka, otot jantung, atau otot polos kelenjar yang merespon,
merupakan tempat terjadinya reaksi yang diwakili oleh suatu serat otot atau
kelenjar.

B. Mekanisme Gerak Reflek

Impuls reseptor neuron sensorik neuron konektor pada system saraf pusat

(otak/ sumsum tulang belakang) neuron motorik efektor


Gerak reflek adalah gerakan spontan yang tanpa disadari. Gerak refleks dibagi
menjadi 2 yaitu reflek cranial dan reflek spinal. Reflek cranial (terjadi dikepala)
seperti bersin, hanya melibatkan sebagian kecil dari otak. Pada reflek spinal (yang
terjadi dibagian tubuh lain) hanya sumsum tulang belakang yang aktif dan otak tidak
aktif. Contohnya seperti tangan menyentuh benda panas tanpa sengaja maka secara
spontan akan menarik tangan menjauhi benda panas tersebut. Pada gerak reflek
tersebut melibatkan lengkung reflek spinal.

C. Mekanisme Gerak Sadar

Impuls reseptor neuron sensorik otak & sumsum tulang belakang neuron

motorik efektor
Gerak sadar adalah gerakan yang dikontrol oleh pusat kesadaran. Contohnya :
aktivitas sehari-hari seperti makan, lari, dan melompat.

D. Macam-macam Gerak Refleks


Macam refleks: refleks spinal (pada sumsum tulang belakang), refleks cerebellar
(melibatkan otak kecil), refleks superfisial (melibatkan kulit dan lain-lain), serta refleks
visceral (berhubungan dengan dilatasi pupil dan denyut jantung).
1. Refleks Spinal (pada sumsum tulang belakang)
Bila dipisahkan dari bagian otak lainnya, med spin mampu memediasi
sejumlah refleks, somatik dan autonomik. Dasar morfologis refleks saraf umumnya
disebut arkus refleks, yang dalam bentuknya yang paling sederhana tersusun atas:

reseptor, yang bereaksi terhadap stimulus;

penghantar eferen, yang membawa impuls ke pusat refleks (Penghantar aferen


adalah serabut sensorik aferen, yang kebanyakan mempunyai badan sel diganglion
spinal atau kranial);

Pusat refleks, tempat pesan aferen dari reseptor berkumpul dengan impuls aferen
dari reseptor lainnya, atau dengan aferen dari sumber lain, yang mungkin mengubah
pengaruh impuls aferen dari reseptor;

penghantar eferen, yaitu serabut saraf yang menuju ke efektor;

efektor, yang menghasilkan reaksi, yang mungkin adalah otot, kelenjar atau vasa
darah, atau mungkin melibatkan beberapa komponen itu.baca selengkapnya Refleks
sangat bervariasi, dari yang sangat kompleks, misalnya refleks menelan, yang
melibatkan berbagai efektor; sampai yang paling sederhana.
Salah satu jenis dari refleks spinal adalah refleks somatik. Refleks fleksor adalah yang
responnya adalah fleksi anggota badan. Stimulus yang paling poten adalah
noksiseptif, dan hasilnya adalah tarikan anggota badan (withdrawal reflex). Pada
refleks lain ada ekstensi anggota badan, misalnya pada crossed extensor reflex yang
mungkin menyertai refleks fleksor. Masih ada lagi refleks yang lebih kompleks,
misalnya scratch reflex. Semua refleks tersebut biasanya melibatkan beberapa otot,
dan respon refleksnya mungkin berbagai macam tergantung pada keadaan (jenis dan
tempat pengenaan stimulus, intensitas stimulus, pengenaan stimulus lain secara
bersamaan, dll). Arkus refleks semacam ini sangat kompleks. Refleks lain adalah
stretch reflex, yaitu kontraksi satu otot karena diregangkan. Ini merupakan refleks
elementer yang mungkin terjadi di semua otot. Stretch refleks menjadi dasar banyak
sekali postural reflex, yang secara garis besar bertujuan untuk menjaga sikap tubuh
yang benar, dan menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan, baik itu karena daya
dari luar atau disebabkan karena gerak yang dilakukan oleh organisme.

2. Refleks Cerebellar (melibatkan otak kecil)


Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang, terdiri atas dua
belahan yang berliku-liku sangat dalam. Otak kecil berperan sebagai pusat
keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan rangka. Sumsum
lanjutan, medula oblongata membentuk bagian bawah batang otak, berfungsi sebagai
pusat pengatur refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak jantung, tekanan darah,
suhu tubuh, gerak alat pencernaan, gerak refleks seperti batuk, bersin, dan mata
berkedip.
3. Refleks Superficial
Refleks superfisial atau refleks plantar dan abdominal diawali oleh stimulasi
kutan. Refleks ini membutuhkan lengkung refleks korda dan jalur kortikospinal.
Contoh dari refleks superficial adalah:

Refleks dinding perut : goresan dinding perut daerah epigastrik, supra


umbilikal, umbilikal, intra umbilikal dari lateral ke medial. Respon : kontraksi

dinding perut
Refleks Cremaster : goresan pada kulit paha sebelah medial dari atas ke

bawah. Respon : elevasi testes ipsilateral.


Refleks Gluteal : goresan atau tusukan pada daerah gluteal. Respon : gerakan
reflektorik otot gluteal ipsilateral

4. Refleks Visceral
Refleks Visceral Refleks ini sering disebut juga Refleks otonom karena sering
melibatkan organ internal tubuh. Beberapa refleks visceral, seperti urinasi dan defekasi,
merupakan refleks spinal yang bisa terjadi tanpa input dari otak. Meskipun begitu,
refleks spinal juga sering dimodulasi oleh excitatory atau inhibitory signal dari otak yang
dibawa oleh jaras descending dari pusat otak yang lebih tinggi. Misal, urinasi dapat
diinisiasi secara sadar dengan kesadaran atau bisa juga dihambat oleh stress dan emosi,
seperti dengan adanya orang lain (sindrom bashful bladder).
Refleks visceral lain diintegrasikan di otak , khususnya di hipotalamus, thalamus dan
batang otak. Daerah ini berisi pusat koordinasi yang dibutuhkan untuk menjaga
homeostatis seperti detak jantung, tekanan darah, nafas, makan, keseimbangan air dan
menjaga temperatur. Di sini juga ada pusat refleks seperti salivating, muntah, bersin,
batuk, menelan, dan tersendak.
Salah satu tipe reflex otonom yang menarik adalah konversi stimulus emosional ke
respon visceral. Sistem Limbic, yang merupakan tempat operasi primitif seperti sex,
takut, marah, agresif dan lapar, disebut sebagai visceral brain karena pengaruhnya
dalam refleks emosional. Contoh lain adalah folikel rambut yang tertarik saat seseorang
merasa takut.
Refleks visceral merupakan polysinaptic dengan sedikitnya satu sinapsis di CNS di
antara neuron sensorik dan preganglion saraf otonom serta sinaps tambahan di ganglion,
antara neuron preganglionic dan postganglionic.

KESIMPULAN

Refleks : Suatu respon otomatis terhadap stimulus tertentu yang menjalar pada rute
lengkung refleks. Sebagian besar proses tubuh involunter (misalnya, denyut jantung,
pernapasan, aktivitas pencernaan, dan pengaturan suhu)

Refleks Arch : Suatu proses yang terjadi pada refleks melalui jalan tertentu.
Komponen - Komponen-komponen yang dilalui refleks adalah reseptor rangsangan sensoris,
neuron aferen sensoris), pusat saraf, neuron aferen motorik, dan alat efektor.
Mekanisme Gerak Refleks : Impuls reseptor neuron sensorik neuron
konektor pada system saraf pusat (otak/ sumsum tulang belakang) neuron motorik
efektor.
Mekanisme Gerak Sadar : Impuls reseptor neuron sensorik otak &
sumsum tulang belakang neuron motorik efektor.
Macam Gerak Refleks : refleks spinal (pada sumsum tulang belakang), refleks
cerebellar (melibatkan otak kecil), refleks superfisial (melibatkan kulit dan lain-lain), serta
refleks visceral (berhubungan dengan dilatasi pupil dan denyut jantung).

DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin.2009.Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan.Jakarta: Salemba


Medika.
www.pustakasekolah.com/macam-macam-gerak-refleks.html. Diakses pada tanggal 26
Februari 2015 jam 11.00.Wib

http://randa.net63.net/ratri-pdf/rSISTEM%20KOORDINASI%20MANUSIA.pdf.
pada tanggal 26 Februari 2015 jam 11.15 WIB.

Diakses

Anda mungkin juga menyukai