Anda di halaman 1dari 4

REFLEKSI KASUS

STASE KEPERAWATAN DASAR

Disusun Oleh :

Magenda Bisma Yudha

20174030007

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2017
REFLEKSI KASUS

A. Deskripsi Kejadian

Sabtu itu saya dan teman-teman sedang diruang belakang untuk mencampur obat
yang akan diberikan pada jam 12 siang. Saya dan teman-teman saat itu tidak menyadari
bahwa saat saya mencampur obat, dibelakang saya ada petugas bagian BLH (Badan
Lingkungan Hidup) dan saat itu juga saya tidak menggunakan APD (alat pelindung
diri) saat sedang mencampur obat. Seketika saat itu, saya dan teman-teman ditegur oleh
petugas BLH tersebut bahwa tindakan yang saya lakukan itu salah dan kemudian
petugas tersebut membenarkan tindakan saya dengan menjelaskan bahwa saat akan
melakukan pencampuran obat yaitu harus dengan keadaan bersih dan harus
menggunakan sarung tangan bersih agar obat tidak terkontaminasi dengan virus atau
bakteri yang ada pada diri kita sendiri dan jangan lupa saat akan membuka tutup ampul
harus di swab dahulu, dan jangan lupa juga untuk meletakkan spuit yg sudah berisi obat
ke dalam bak instrument bersih agar terhindar dari debu maupun bakteri dari luar.
Petugas BLH juga menegaskan bahwa saat akan memberikan obat jangan lupa untuk
selalu menekankan prinsip 12 benar pemberian obat.

B. Eksplorasi Perasaan

Perasaan saya setelah hampir melewati 2 minggu ini di bangsal Flamboyan 1 yaitu
yang jelas mendapatkan pengalaman yang banyak sekali seperti salah satunya
pencampuran obat dan prinsip 12 benar pemberian obat. Masih banyak lagi pengalaman
yang didapat seperti aff infus, pelepasan kateter, dan lain-lain.

C. Hal Positif dan Negatif

 Hal positif :
 Mendapatkan pengalaman yang baru
 Menambah pemahaman yang nantinya akan berguna saat di
implementasikan dilapangan yang sesungguhnya
 Hal negative
Jika salah dalam melakukan pencampuran obat dan salah prinsip 12 benar
pemberian obat maka hukum dan nyawa menjadi taruhannya.
D. Analisa

Prinsip pemberian obat sesuai prinsip 12 benar adalah prinsip pemberian obat yang
berpedoman pada prinsip 12 benar pemberian obat yaitu benar klien, benar obat, benar
dosis obat, benar waktu pemberian, benar cara pemberian (rute), benar dokumentasi,
benar pendidikan kesehatan (medikasi) klien, benar hak klien untuk menolak, benar
pengkajian, benar evaluasi, benar reaksi terhadap makanan, dan benar reaksi dengan
obat lain (Edopatra, 2011).

1) Mengapa kasus tersebut menarik ?


Karena jika kita tidak melakukan prinsip pemberian obat sesuai prinsip 12 benar
nantinya akan terjadi kekeliruan dalam pemberian obat.
2) Mengapa bisa terjadi ?
Karena jika tenaga kesehatan tidak memerhatikan teknik dalam pencampuran
obat sesuai peraturan yang sudah ditetapkan seperti menggunakan alat
perlindungan diri, virus atau bakteri akan mencampuri obat tersebut dan
akibatnya nanti akan memberikan efek yang lebih parah di tubuh pasien.
3) Bagaimana hubungannya dengan kompeetensi Ners ?
Ini sangat penting sekali dalam hal melakukan prinsip pemberian obat dengan
prinsip 12 benar , dan sebagai perawat harus melakukan tindakan tersebut sesuai
dengan prosedur yang sudah ditetapkan dan selalu menggunakan alat pelindung
diri.
E. Kesimpulan
Pastikan dalam melakukan tindakan pencampuran obat selalu menggunakan alat
pelindung diri dan selalu mengikuti prosedur prinsip pemberian obat 12 benar.
F. Rencana Tindak Lanjut
Jika suatu saat nanti saya bekerja di rumah sakit sebagai perawat, saya akan
melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan SOP yang sudah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai