Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KONSEP,PRINSIP DAN PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 12

Nama-nama Kelompok : 1.Maria Virginia Haria (032021032)

2.Endang Ayu Lestari (032021018)

3.Sr.Yocellin (Octavia Sitanggang) (032021040)

Kelas :A

Matkul : Keterampilan Dasar Keperawatan (KDK)

Dosen : Rotua Elvina Pakpahan S.Kep.,Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH

TA : 2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan YME,yang telah melimpahkan


rahmat-Nya sehingga penulis memperoleh kesehatan dan kekuatan untuk dapat
menyelesaikan “Makalah Konsep,Prinsip dan Proedur Pemberian Medikasi” ini.

Penghargaan yang tulus dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis


sampaikan kepada seluruh pihak,khususnya kepada dosen pembimbing atas kebijaksanaan
dan kesediaannya dalam membimbing sehingga “Makalah Konsep,Prinsip dan Prosedur
Pemberian Medikasi” ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya atas keterbatasan ilmu maupun dari segi penyampaian
yang menjaikan “Makalah Konsep,Prinsip,dan Prosedur Pemberian Medikasi” ini masih jauh
dari sempurna.Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan dari
semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini.

Medan,4 Maret 2022

Kelompok 12
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perawat memiliki tanggung jawab untuk memastikan dan memberikan obat dengan
benar.Selain pelaksana dalam pemberian obat,perawat juga merupakan tenaga kesehatan
yang paling tepat untuk memberikan obat karena meluangkan sebagian besar waktunya
berada di samping pasien.Hal ini membuat perawat berada pada posisi yang ideal untuk
memantau respon obat pada pasien,memberikan pendidikan bagi pasien dan keluarga tentang
program pengobatan serta menginformasikan kepada dokter tentang apakah obat efektif,tidak
efektif atau obat tidak lagi dibutuhkan.Selain berperan memberikan obat kepada
pasien,perawat diituntut untuk menentukan apakah seorang pasien harus mendapat obat pada
waktunya dan mengkaji kembali kemampuan pasien menggunakan proses keperawatan untuk
mengintegrasi terapi obat dalam perawatan pasien (Potter & Perry,2010).

Terapi obat yang diberikan kepada pasien memiliki jenis yang berbeda,sehingga
beresiko pada kekeliruan pengobatan,sedangkan jumlah pasien cukup banyak dalam satu kali
perawatan di bangsal dengan jenis obat yang berbeda dari masing-masing pasien.Perbedaan
jenis obat tersebut memiliki resiko kesalahan pengobatan yang menimbulkan dampak negatif
kepada pasien.Dampak negatif terkait kesalahan pemberian obat meliputi berkurangnya
keselamatan pasien,adverse drug event dan adverse drug reaction (Kemenkes,2011).

Dampak pemberian obat disebabkan karena kurang sesuainya tindakan yang


dilakukan perawat dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di rumah
sakit,sehingga memiliki potensi peningkatan kejadian terkait kesalahan pengobatan dari tahun
ke tahun.Karena keberhasilan sebuah rumah sakit dalam penerapan sebuah prosedur
operasional yang berlaku dilihat dari kemampuan perawat bekerja secara professional sesuai
panduan.Berdasarkan kemenkes (2008) kesalahan dalam pemberian obat menduduki
peringkat pertama (24,8%) dari 10 besar insiden yang dilaporkan.Kesalahan pemberian obat
diperkirakan 1 dari 10 pasien diseluruh dunia (Hughes,2010).Tipe kesalahan yang
menyebabkan kematian pada pasien meliputi 40,9%,salah dosis,16% salah obat,dan 9,5%
salah rute pemberian.Kejadian ini akan tertulis meningkatkan pemberian obat sesuai dengan
prinsip pemberian yang berlaku di rumah sakit (Hughes,2010).
Prinsip 7 benar pemberian obat oleh merupakan salah satu pedoman yang berlaku di
rumah sakit untuk mengevaluasi dan mencegah kesalahan pemberian obat kepada pasien
(CRNBC,2015).Penelitian yang dilakukan Elliot & Liu (2010) menyatakan bahwa setiap
prinsip pemberian obat memiliki kemungkinan terjadinya kesalahan,sehingga perlu adanya
evaluasi prinsip pemberian obat untuk mencegah terjadinya peningkatan kesalahan
pengobatan dan meningkatkan keselamatan pasien.

B.Rumusan Masalah

1.Bagaimana konsep dan prinsip medikasi?

2.Bagaimana prosedur pemberian obat?

3.Apa saja macam-macam obat?

C.Tujuan Penelitian

1.Untuk memenuhi tugas keperawatan dasar II tentang prinsip pemberian medikasi

2.Untuk mengetahui macam-macam obat dan prosedur pemberian obat.

3.Untuk mengetahui bahaya obat jika salah melakukan prosedur pemberian obat

4.Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang obat-obatan.


BAB II

PEMBAHASAN

A.Konsep dan Prinsip Medikasi

1.Pengertian Medikasi

Medikasi adalah cara utama terapi yang diprogramkan oleh medis untuk
mengobati masalah kesalahan atau masalah klien.Meskipun obat menguntukan,obat bukan
tanpa reaksi merugikan.Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keamanan dalam
pemberian medikasi serta pemantauan hasil khusus obat (Kusyanti,2012).

a.Standar Obat

Obat yang digunakan sebaiknya memenuhi berbagai standar persyaratan-


persyaratan obat diantaranya:

1).Kemurnian suatu keadaan yang dimiliki obat karena unsur keasliannya.

2).Tidak ada percampuran

3).Standar potensi yang baik

4).Memiliki biovailabilitas berupa keseimbangan obat

5).Keamanan obat dan keefektivitasan obat

Standar-standar tersebut harus dimilki obat agar menghasilkan efek yang baik akan
obat itu sendiri.

2.Persiapan Pemberian Obat

Ada 12 Persyaratan sebelum pemberian obat yaitu dengan prinsip 12


benar.Tetapi yang umumnya dipakai minimal 6 benar.

a.Benar Obat

Sebelum mempersiapkan obat ketempatnya perawat harus memperhatikan kebenaran


obat sebanyak 3 kali yaitu ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat,saat obat
diprogramkan dan saat mengembalikan ketempat penyimpanan.
b.Benar Dosis

Untuk menghindari kesalahan pemberian obat,maka penentuan dosis harus


diperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus diperhatikan dengan
menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes,gelas ukur,spuit atau
sendok khusus ,alat untuk membelah tablet dan lain-lain sehingga perhitungan obat benar
untuk diberikan kepada pasien.

c.Benar Pasien

Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan
cara mengindentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama,nomor register,alamat dan
program pengobatan pada pasien.

d.Benar Cara Pemberian Obat

Cara pemberian obat yaitu metode atau rute memberikan obat yang disesuaikan
dengan jenis obat,efek obat yang diharapkan dan keadaan pasien.

e.Benar Waktu

Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan,karena


hubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat.

f.Benar Pendokumentasian

Pendokumentasian harus sesuai dengan apa yang telah diimplementasikan beserta


reaksi setelah obat diberikan.

g.Benar Pendidikan Perihal Kesehatan

Perawat harus memberikan penjelasan tentang prosedur,fungsi dan efek dari


pemberian obat dengan benar.

h.Benar Hak Pasien untuk Menolak

Perawat tidak boleh memaksakan pemberian terapi obat kepada pasien apabila pasien
menolak diberikan obat.
i.Benar Pengkajian

Sebelum maupun sesudah diberikan obat harus dilakukan pengkajian dengan


benar,sehingga pemberian terapi sesuai dengan apa yang dibutuhkan klien.

j.Benar Evaluasi

Lakukan pemantauan pasien setelah diberikan obat.Untuk menghindari terjadinya


efek samping yang tidak diinginkan dari obat yang diberikan.

k.Benar Reaksi Terhadap Makanan.

Ada beberapa jenis obat yang bereaksi dengan beberapa jenis makanan,misalnya obat
pemacu jantung yang dapat menimbulkan efek reaksi berlebihan apabila diberikan dengan
kopi atau the.

l.Benar Reaksi dengan Obat Lain.

Kaji saat memberikan beberapa jenis obat sekaligus dalam waktu yang
bersamaan.Biasanya obat yang satu dengan lainnya menimbulkan efek saling menguatkan
atau bahkan saling meniadakan.

B.Teknik Pemberian Medikasi

1.Pemberian Medikasi Oral

Pemberian obat yang dimasukkan melalui mulut.Tujuan : memudahkan


pemberian,proses reabsorbsi lebih lambat,menghindari obat yang menyebabkan
nyeri,menghindari obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan jarigan.

Contoh : Tablet,pil,bubuk,kapsul,sirup,drase.

2.Pemberian Medikasi Parental/Injeksi

Merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan menyuntikkan obat


tersebut ke jaringan tubuh atau pembuluh darah dengan menggunakan spoit.

Macam pemberian medikasi secara parental :

 Intracutan
 Subcutan
 Intramuscular
 Intravena
 Intra Cutan (Intra Dermal)
Merupakan suntikan pada lapisan dermis atau di bawah
epidermis/permukaan kulit,injeksi ini dilakukan secar terbatas,karena hanya
sejumlah kecil obat yang dapat dimasukkan.Cara ini biasanya digunakan untuk
tes tuberculin atau tes alergi terhadap obat tertentu.
 Sub Cutan (SC)
Merupakan pemberian obat melalui suntikan ke area bawah kulit yaitu
pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis.Pemberian obat melalui
subkutan ini umumnya dilakukan dalam program pemberian insulin yang
digunakan untuk mengontrol kadar gula darah.
 Intra Muscular (IM)
Merupakan cara memasukkan obat ke dalam jaringan otot.
Tujuan :Pemberian obat dengan absorbs lebih cepat dibandingkan dengan
subcutan.Lokasi penyuntikan dapat pada daerah paha (vastus
lateralis),ventrogluteal (dengan posisi berbaring),dorsogluteal (posisi
tengkurap),atau lengan atas (deltoid),daerah ini digunakan dalam penyuntikan
dikarenakan massa otot yang besar,vaskularisasi yang baik dan jauh dari
syaraf.
 Intra Vena (IV)
Memasukkan cairan obat langsung kedalam pembuluh darah vena
waktu cepat sehingga obat langsung masuk dalam sistem sirkulasi
darah.Pemberian obat yang dilakukkan melalui vena,diantaranya vena
mediana cubiti/cephalika (lengan),vena saphenous (tubgkai),vena jugularis
(leher) dan vena frontalis/temporalis (kepala).
Tujuan: memasukkan obat secara cepat,mempercepat penyerapan obat
lokasi yang digunakan untuk penyuntikan.

3.Pemberian Medikasi Topikal

Pemberian obat secara local dengan cara mengoleskan obat pada permukaan
kulit atau membran area mata,hidung,lubang telinga,vagina dan rectum.Tujuan:
mempertahankan hidrasi kulit,melindungi permukaan kulit,mengurangi iritasi
kulit,mengatasi infeksi.Contoh : krim,lotion,salep.

4.Pemberian Medikasi Suppositoria

Pemberian obat dengan memasukkan obat melalui anus atau rectum.Tujuan :


memberikan efek sistemik.Contoh : dulcolax suppositoria.

C.Prosedur Pemberian Medikasi

1.Prosedur pemberian medikasi oral

 Alat dan bahan.

- Baki berisi obat

- Kartu atau buku berisi rencana pengobatan

- Pemotong obat (bila diperlukan)

- Martil dan lumpang penggerus (bila diperlukan)

- Gelas pengukur (bila diperlukan)

- Gelas dan air minum

- Sedotan

- Sendok

- Pipet

- Spuit sesuai ukuran untuk mulut anak-anak.

 Prosedur Kerja

-Siapkan peralatan dan cuci tangan

-Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral


(menelan,mual,muntah,adanya program tahan makan atau minum,akan
dilakukan pengisapan lambung,dll)
-Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien,nama dan dosis
obat,waktu dan cara pemberian) periksa tanggal kadaluarsa obat,bila
ada kerugian pada perintah pengobatan laporkan pada perawat/bidan
yang berwenang atau dokter yang meminta.

-Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca perintah pengobatan dan


ambil obat yang diperlukan)

-Siapkan obat-obatan yang akan diberikan.Siapkan jumlah obat yang


sesuai dengan dosis yang diperlukan tanpa mengkontaminasi obat
(gunakan teknik aseptic untuk menjaga kebersihan obat).

 Tablet atau kapsul

a).Tuangkan tablet atau kapsul ke dalam mangkuk disposibel tanpa


menyentuh obat

b).Gunakan alat pemotong tablet bila diperlukan untuk membagi obat


sesuai dengan dosis yang diperlukan.

c).Jika klien mengalami kesulitan menelan,gerus obat menjadi bubuk


dengan menggunakan martil dan lumpang penggerus,kemudian
campurkan dengan menggunakan air.Cek dengan bagian farmasi
sebelum menggerus obat,karena beberapa obat tidak boleh di gerus
sebab dapat mempengaruhi daya kerjanya.

 Obat dalam bentuk cair

a).Kocok/putar obat/dibolak-balik agar bercampur dengan rata sebelum


dituangkan,buang obat yang telah berubah warna atau menjadi lebih
keruh.

b).Buka penutup botol dan letakkan menghadap ke atas.Untuk


menghindari kontaminasi pada tutup botol bagian dalam.

c).Pegang botol obat sehingga sisa labelnya berada pada telapak


tangan,dan tuangkan obat kearah menjauhi label.Mencegah obat
menjadi rusak akibat tumpahan cairan obat,sehingga label tidak bisa
dibaca dengan tepat.
d).Tuang obat sejumlah yang diperlukan ke dalam mangkuk obat
berskala.

e).Sebelum menutup bobol tutup usap bagian tutup botol dengan


menggunakn kertas tissue.Mencegah tutup botol sulit dibuka kembali
akibat cairan obat yang mengering pada tutup botol

f).Bila jumlah obat yang diberikan hanya sedikit,kurang dari 5 ml


maka gunakan spuit steril untuk mengambilnya dari botol.

g).Berikan obat pada waktu dan cara yang benar.

2.Prosedur Pemberian Medikasi Parental

Ada 4 macam prosedur pemberian medikasi Parental,yaitu sbb:

Pemberian medikasi melalui Intra Cutan (IC


 Alat
(a) Spuit dan jarum steril (spuit 1 cc,jarum nomor
25,26,27)
(b) Obat yang diperlukan (vial atau ampul)
(c) Bak spuit steril
(d) Kapas alcohol (kapas air hangat untuk vaksinasi)
(e) Kassa steril untuk membuka ampul (bila perlu)
(f) Gergaji ampul (bila perlu)
(g) 2 bengkok (satu berisi cairan desinfektan)
(h) Pengalas (bila perlu)
(i) Sarung tangan steril
(j) Daftar/formulir pengobatan
 Prosedur kerja
(a) Cek instruksi/order pengobatan
(b) Cuci tangan
(c) Siapkan obat,masukkan obat dari vial atau ampul
dengan cara yang benar
(d) Identifikasi klien (mengecek nama)
(e) Beritahu klien/keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan serta tujuannya
(f) Bantu klien untuk posisi yang nyaman dan rileks
(lengan bawah bagian dalam,dada bagian
atas,punggung dibawah scapula)
(g) Membebaskan area yang akan disuntik dari pakaian
(h) Pilih area penyuntikan yang tepat (bebas dari
edema,massa,nyeri tekan,jaringan
parut,kemerahan/inflasi,gatal
(i) Memakai sarung tangan
(j) Membersihkan tempat penyuntikan dengan
mengusap kapas alcohol atau kapas lembab dari
tengah keluar secara melingkar sekitar 5
cm,menggunakan tangan yang tidak untuk
menginjeksi.
(k) Siapkan spuit,lepaskan kap penutup secara tegak
lurus sambil menunggu antiseptik kering dan
keluarkan udara dar spuit.
(l) Pegang spuit dengan salah satu tangan yang
dominan antara ibu jari dan jari telunjuk dengan
telapak tangan menghadap ke bawah.
(m)Pegang erat lengan klien dengan tangan
kiri,tegangkan area penyuntikan
(n) Secara hati-hati tusuk/suntikan jarum dengan
lubang menghadap ke atas,sudut 15 derajat pada
epidermis kemudian diteruskan sampai dermis.
(o) Raih pangkal jarum dengan ibu jari tangan kiri
sebagai fiksasi,lalu dorong cairan obat,akan timbul
tonjolan dibawah permukaan kulit.
(p) Cabut spuit/jarum,usap secara pelan area
penyuntikan dengan kapas alcohol/kapas lembab
tanpa melakukan massage
(q) Buang spuit tanpa harus menutup jarum dengan kap
nya (guna mencegah cidera pada perawat) padaa
tempat pembungan secara benar.
(r) Melepas sarung tangan dan merapikan pasien
(s) Membereskan alat-alat
(t) Mencuci tangan
(u) Catat pemberian obat yang telah dilaksanakan
(dosis,waktu,cara)pada lembar obat atau catatan
perawat
(v) Evaluasi respon klien terhadap obat (15 s.d 30
menit)
Pemberian obat melalui sub cutan (SC)
 Alat
(a) Spuit 1 cc dengan jarum 24G
(b) Kapas,alcohol spray 70%
(c) Kupet injeksi
(d) Perlak
(e) Obat yang dibutuhkan
(f) Bengkok
(g) Sarung tangan bersih
(h) Catatan pemberian obat injeksi
(i) Alat tulis
 Prosedur kerja
(a) Lakukan verifikasi program terapi (benar
pasien,obat,dosis,waktu,tempat injeksi)
(b) Siapkan alat
(c) Beri salam dan jelaskan tindakan yang akan
dikerjakan pada pasien/keluarga
(d) Pakai sarung tangan bersih
(e) Masukkan obat ke dalam spuit sesuai program
dokter
(f) Perhatikan prinsip 6 benar
(g) Tentukan daerah yang akan diinjeksi dan lakukan
desinfektan dengan kapas alcohol
(h) Masukkan jarum dengan posisi 90 derajat bila
memakai jarum kecil (panjang 1 cm) atau dibaawah
45 derajat bila memakai jarum yang lebih panjang.
(i) Lakukan aspirasi dan pastikan jarum tidak masuk
ke pembuluh darah
(j) Masukkan obat dengan perlahan-lahan
(k) Observasi kondisi/reaksi pasien
(l) Cabut jarum dan desinfektan kulit dengan alcohol
(m)Rapikan pasien dan alat-alat
(n) Buka sarung tangan
(o) Cuci tangan
(p) Dokumentasi pada catatan pemberian obat injeksi.
Pemberian obat melalui Intra Muscular (IM)
 Alat dan Bahan
(a) Catatan pemberian obat
(b) Obat dalam tempatnya
(c) Spuit dan jarum sesuai dengan ukuran
(d) Kapas alcohol dalam tempatnya
(e) Cairan pelarut
(f) Bak injeksi
(g) Bengkok
 Prosedur Kerja
(a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
(b) Cuci tangan
(c) Ambil obat dan masukkan ke dalam spuit sesuai
dengan dosis,kemudian letakkan ke dalam bak
injeksi.
(d) Periksa tempat yang akan dilakukan penyuntikkan
(e) Desinfeksikan dengan kapas alcohol
(f) Lakukan penyuntikan :
 Pada daerah paha (vestuslateralis) 1/3
bagian lateral arah ke pangkal paha
 Pada ventrogluteal (posisi klen
telungkup,bagian bokong dibagi menjadi
4,daerah injeksi adalah ¼ bagian atas
luar)
 Pada dorsogluteal (posisi sim kiri,ibu jari
di trochanter mayor,telunjuk di SIAS,jari
tengah menjauhi telunjuk sejauh
mungkin,area injeksi adalah daerah “V”
yaitu antara jari telunjuk dan jari tengah)
 Pada deltoid (lengan atas) dengan
meminta pasien untuk duduk atau
berbaring mendatar dengan lengan atas
fleksi (1/3 bagian atas lateral)
 Lakukan penusukkan dengan jarum
dengan posisi tegak lurus
 Setelah jarum masuk lakukan aspirasi
spuit bila tidak ada darah semprotkan
obat secara perlahan sehingga habis
 Setelah selesai ambil spuit dengan
menarik spuit dan tekan daerah
penyuntikkan dengan kapas
alcohol,kemudian spuit yang telah di
gunakan letakkan di bengkok
 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
 Catat prosedur dan reaksi pemberian.
Pemberian medikasi melalui Intra Vena (IV)
 Alat
(a) Buku catatan pemberian obat atau kartu obat
(b) Kapsul alcohol
(c) Sarung tangan
(d) Obat yang sesuai
(e) Spuit 2 ml-5 ml
(f) Bak spuit
(g) Baki obat
(h) Plester
(i) Perlak pengalas
(j) Pembendung vena (torniquet)
(k) Kassa steril (bila perlu)
(l) Bengkok
 Prosedur Kerja
(a) Cuci Tangan
(b) Siapkan obat dengan prinsip 6 benar
(c) Salam teraupetik
(d) Identifikasi klien
(e) Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan
diberikn
(f) Atur klien pada posisi yang nyaman
(g) Pasang perlak pengalas
(h) Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
(i) Letakkan pembendung
(j) Pilih area penusukkan yang bebas dari tanda
kekakuan ,peradangan atau rasa gatal.Menghindari
gangguan absorbsi obat atau cidera dan nyeri yang
berlebihan.
(k) Pakai sarung tangan
(l) Bersihkan area penusukkan dengan menggunakan
kapas alkoho,dengan gerakan sirkuler dari arah
dalam keluar dengan diameter sekitar 5 cm.Tunggu
sampai kering.Metode ini dilakukan untuk
membuang sekresi dari kulit yang mengandung
mikroorganisme.
(m)Pegang kapas alcohol,dengan jari-jari tengah pada
tangan non dominan.
(n) Buka tutup jarum.Tarik kulit ke bawah kurang lebih
2,5 cm di bawah area penusukkan dengan tangan
non dominan.Membuat kulit menjadi lebih kencang
dan vena tidak bergeser,memudahkan
penusukan.Sejajar vena yang akan ditusuk perlahan
dan pasti.Pegang jarum pada posisi 30 derajat.
(o) Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan
jarum ke dalam vena
(p) Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan
menahan barel dari spuit dan tangan dominan
menarik plunger
(q) Observasi adanya darah padda spuit
(r) Jika ada darah,lepaskan terniquet dan masukkan
obat perlahan-lahan
(s) Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti
saat dimasukkan,sambil melakukan penekanan
dengan menggunakan kapas alcohol pada area
penusukan.
(t) Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa
steril yang diberi betadin.
(u) Kembalikan posisi klien
(v) Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan ke
dalam bengkok
(w) Buka sarung tangan
(x) Cuci tangan
(y) Dokumentasi tindakan yang telah dilakukan.

3.Pemberian Obat Topikal

o Pada Kulit
 Alat dan Bahan
(a) Obat dalam tempatnya lotion,krim,spreai,aerosol,dan
bubuk
(b) Kain kasa
(c) Kertas tissue
(d) Balutan
(e) Pengalas
(f) Air sabun dan air hangat
 Prosedur kerja
(a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
(b) Cuci tangan
(c) Bersihkan daerah yang akan diberi obat dengan air
hangat atau air sabun
(d) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
(e) Catat prosedur dan respon pasien
o Pada Mata
 Alat dan Bahan
(a) Obat dalam tempatnya (tetes steril atau salep)
(b) Plaster
(c) Kain kasa
(d) Kertas tisu
(e) Balutan
(f) Sarung tangan
(g) Air hangat atau kapas pelembab
 Prosedur Kerja
(a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
(b) Cuci tangan
(c) Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dan
posisi perawat di samping kanan pasien
(d) Gunakan sarung tangan
(e) Bersihkan daerah kelopak
(f) Dan bulu mata dengan kapas lembab (atau tissue) dari
sudut luar mata kearah hidung bila sangat kotor basuh
dengan air hangat
(g) Buka mata dengan menekan perlahan bagian bawah
menggunakan ibu jari atau jari telunjuk di atas tulang
orbita
(h) Teteskan obat mata diatas sakus konjungtiva sesuai
dosis.Minta pasien untuk menutup mata dengan
perlahan ketika menggunakan tetes mata.Bila
menggunakan obat mata jenis salep,pegang aplikator di
atas tepi kelopak mata.Kemudian tekan tub hingga obat
keluar dan berikan pada kelopak mata bahwa setelah
selesai anjurkan pasien untuk melihat ke bawah secara
bergantian,berikan obat pada kelopak mata bagian atas
dan biarkan pasien untuk memejamkan mata dan
menggosok kelopak mata.
(i) Tutup mata dengan kassa bila perlu
(j) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
(k) Catat prosedur dan respon pasien
o Pada Telinga
 Alat dan Bahan
(a) Obat dalam tempatnya
(b) Penetes
(c) Spekulum telinga pinset anatomi dalam tempatnya
(d) Plester
(e) Kain kassa
(f) Kertas tissue
(g) Balutan
 Prosedur Kerja
(a) Jelaskan prosedur yang dilakukan
(b) Cuci tangan
(c) Atur posisi pasien dengan kepala miring ke kanan atau
ke kiri sesuai dengan daerah yang akan diobati
upayakan telinga pasien ke atas
(d) Luruskan lubang telinga dengan menarik daun telinga
ke atas atau ke belakang
(e) Bila obat berupa tetes,teteskan obat pada dinding
saluran untuk mencegah terhalang oleh gelembung
udara dengan jumlah tetesan sesuai dosis,bila obat
berupa salep,ambil kapas lidi dan oleskan
salep.Kemudian masukkan/oleskan pada liang telinga.
(f) Pertahankan posisi kepala selama 2-3 menit
(g) Tutup telinga dengan balutan dan plester (bila perlu)
(h) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
(i) Catat prosedur dan respon pasien
4.Pemberian Medikasi melalui supositoria

 Alat dan Bahan


(a) Obat supositoria dalam tempatnya
(b) Sarung tangan
(c) Kain kassa
(d) Vaselin/jeli/pelumas
(e) Kertas tissue
 Prosedur kerja
(a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
(b) Cuc tangan
(c) Gunakan sarung tangan
(d) Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kassa
(e) Olesi ujung obat supositoria
(f) Minta pasien mengambil posisi tidur miring lalu
regangkan bokong dengan perlahan melalui
anus,sfingter interna dan mengenai dinding rektal
kurang lebih 10 cm pada orang dewasa dan kurang lebih
5 cm pada anak/bayi
(g) Setelah selesai,tarik jari tangan dan bersihkan daerah
sekitar anal dengan tissue
(h) Anjurkan klien untuk tetap baring terlentang atau
miring selama kurang lebih 15 menit
(i) Kemudian lepaskan sarung tangan dan letakkan
dibengkok
(j) Cuci tangan setelah melakukan tindakan
(k) Catat prosedur dan respon pasien
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Obat merupakan komponen yang penting karena diperlukan dalam sebagian besar
upaya kesehatan baik untuk menghilangkan gejala/symptom dari suatu penyakit,obat juga
dapat mencegah penyakit bahkan obat juga dapat menyembuhkan penyakit.Tetapi di lain
pihak obat dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan apabila penggunaannya tidak
tepat.

Sebagai perawat,perlu kita ketahui dan selalu diingat bahwa dalam pemberian obat dilakukan
dengan akurat oleh perawat.Karena kita tahu bahwa yang kita hadapi adalah manusia
(makhluk hidup) bukan mesin,karena apabila dalam pemberian obat salah itu akan berakibat
fatal.Untuk itu perawat menggunakan “enam” benar pemberian obat untuk menjamin
pemberian obat yang benar,yaitu :

a.Benar Obat

b.Benar dosis

c.Benar pasien

d.Benar cara pemberian

e.Benar waktu pemberian

f.Benar pendokumentasian

Dalam materi ini kami akan berbagi ilmu atas apa yang sudah kami ketahui tentang
macam-macam cara pemberian obat,yaitu:

a.Pemberian obat oral

b.Pemberian injeksi pemberian secara intra cutan (IC)


c.Injeksi intravena injeksi sub cutan (SC)

d.Intra muscular (IM)

e.Obat Topikal

f.Obat Supositoria

B.Saran

Pembaca diharapkan mampu mempelajari setiap materi yang sudah dijelaskan dan
dipahami dan mahasiswa mampu menerapkan atau mengaplikasikan materi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

1.Hidayat,A.Aziz Alimul,2006,Buku saku praktikum Kebutuhan Dasar


Manusia,Jakarta:Salemba Medika

2.Kohn,L.T.,Janet M.C.,& Molla,SD.(Ed).(2000).To err is human : Building a safer health


system.Washington DC: National Academis Press

3.Page,A.(Ed).(2004).Keeping Patients Safe:Transforming the work environment of


nurse.Washington DC:National Academies Press.

Anda mungkin juga menyukai