DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 12
Kelas :A
TA : 2021/2022
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari sepenuhnya atas keterbatasan ilmu maupun dari segi penyampaian
yang menjaikan “Makalah Konsep,Prinsip,dan Prosedur Pemberian Medikasi” ini masih jauh
dari sempurna.Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan dari
semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Perawat memiliki tanggung jawab untuk memastikan dan memberikan obat dengan
benar.Selain pelaksana dalam pemberian obat,perawat juga merupakan tenaga kesehatan
yang paling tepat untuk memberikan obat karena meluangkan sebagian besar waktunya
berada di samping pasien.Hal ini membuat perawat berada pada posisi yang ideal untuk
memantau respon obat pada pasien,memberikan pendidikan bagi pasien dan keluarga tentang
program pengobatan serta menginformasikan kepada dokter tentang apakah obat efektif,tidak
efektif atau obat tidak lagi dibutuhkan.Selain berperan memberikan obat kepada
pasien,perawat diituntut untuk menentukan apakah seorang pasien harus mendapat obat pada
waktunya dan mengkaji kembali kemampuan pasien menggunakan proses keperawatan untuk
mengintegrasi terapi obat dalam perawatan pasien (Potter & Perry,2010).
Terapi obat yang diberikan kepada pasien memiliki jenis yang berbeda,sehingga
beresiko pada kekeliruan pengobatan,sedangkan jumlah pasien cukup banyak dalam satu kali
perawatan di bangsal dengan jenis obat yang berbeda dari masing-masing pasien.Perbedaan
jenis obat tersebut memiliki resiko kesalahan pengobatan yang menimbulkan dampak negatif
kepada pasien.Dampak negatif terkait kesalahan pemberian obat meliputi berkurangnya
keselamatan pasien,adverse drug event dan adverse drug reaction (Kemenkes,2011).
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penelitian
3.Untuk mengetahui bahaya obat jika salah melakukan prosedur pemberian obat
PEMBAHASAN
1.Pengertian Medikasi
Medikasi adalah cara utama terapi yang diprogramkan oleh medis untuk
mengobati masalah kesalahan atau masalah klien.Meskipun obat menguntukan,obat bukan
tanpa reaksi merugikan.Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keamanan dalam
pemberian medikasi serta pemantauan hasil khusus obat (Kusyanti,2012).
a.Standar Obat
Standar-standar tersebut harus dimilki obat agar menghasilkan efek yang baik akan
obat itu sendiri.
a.Benar Obat
c.Benar Pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan
cara mengindentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama,nomor register,alamat dan
program pengobatan pada pasien.
Cara pemberian obat yaitu metode atau rute memberikan obat yang disesuaikan
dengan jenis obat,efek obat yang diharapkan dan keadaan pasien.
e.Benar Waktu
f.Benar Pendokumentasian
Perawat tidak boleh memaksakan pemberian terapi obat kepada pasien apabila pasien
menolak diberikan obat.
i.Benar Pengkajian
j.Benar Evaluasi
Ada beberapa jenis obat yang bereaksi dengan beberapa jenis makanan,misalnya obat
pemacu jantung yang dapat menimbulkan efek reaksi berlebihan apabila diberikan dengan
kopi atau the.
Kaji saat memberikan beberapa jenis obat sekaligus dalam waktu yang
bersamaan.Biasanya obat yang satu dengan lainnya menimbulkan efek saling menguatkan
atau bahkan saling meniadakan.
Contoh : Tablet,pil,bubuk,kapsul,sirup,drase.
Intracutan
Subcutan
Intramuscular
Intravena
Intra Cutan (Intra Dermal)
Merupakan suntikan pada lapisan dermis atau di bawah
epidermis/permukaan kulit,injeksi ini dilakukan secar terbatas,karena hanya
sejumlah kecil obat yang dapat dimasukkan.Cara ini biasanya digunakan untuk
tes tuberculin atau tes alergi terhadap obat tertentu.
Sub Cutan (SC)
Merupakan pemberian obat melalui suntikan ke area bawah kulit yaitu
pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis.Pemberian obat melalui
subkutan ini umumnya dilakukan dalam program pemberian insulin yang
digunakan untuk mengontrol kadar gula darah.
Intra Muscular (IM)
Merupakan cara memasukkan obat ke dalam jaringan otot.
Tujuan :Pemberian obat dengan absorbs lebih cepat dibandingkan dengan
subcutan.Lokasi penyuntikan dapat pada daerah paha (vastus
lateralis),ventrogluteal (dengan posisi berbaring),dorsogluteal (posisi
tengkurap),atau lengan atas (deltoid),daerah ini digunakan dalam penyuntikan
dikarenakan massa otot yang besar,vaskularisasi yang baik dan jauh dari
syaraf.
Intra Vena (IV)
Memasukkan cairan obat langsung kedalam pembuluh darah vena
waktu cepat sehingga obat langsung masuk dalam sistem sirkulasi
darah.Pemberian obat yang dilakukkan melalui vena,diantaranya vena
mediana cubiti/cephalika (lengan),vena saphenous (tubgkai),vena jugularis
(leher) dan vena frontalis/temporalis (kepala).
Tujuan: memasukkan obat secara cepat,mempercepat penyerapan obat
lokasi yang digunakan untuk penyuntikan.
Pemberian obat secara local dengan cara mengoleskan obat pada permukaan
kulit atau membran area mata,hidung,lubang telinga,vagina dan rectum.Tujuan:
mempertahankan hidrasi kulit,melindungi permukaan kulit,mengurangi iritasi
kulit,mengatasi infeksi.Contoh : krim,lotion,salep.
- Sedotan
- Sendok
- Pipet
Prosedur Kerja
o Pada Kulit
Alat dan Bahan
(a) Obat dalam tempatnya lotion,krim,spreai,aerosol,dan
bubuk
(b) Kain kasa
(c) Kertas tissue
(d) Balutan
(e) Pengalas
(f) Air sabun dan air hangat
Prosedur kerja
(a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
(b) Cuci tangan
(c) Bersihkan daerah yang akan diberi obat dengan air
hangat atau air sabun
(d) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
(e) Catat prosedur dan respon pasien
o Pada Mata
Alat dan Bahan
(a) Obat dalam tempatnya (tetes steril atau salep)
(b) Plaster
(c) Kain kasa
(d) Kertas tisu
(e) Balutan
(f) Sarung tangan
(g) Air hangat atau kapas pelembab
Prosedur Kerja
(a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
(b) Cuci tangan
(c) Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dan
posisi perawat di samping kanan pasien
(d) Gunakan sarung tangan
(e) Bersihkan daerah kelopak
(f) Dan bulu mata dengan kapas lembab (atau tissue) dari
sudut luar mata kearah hidung bila sangat kotor basuh
dengan air hangat
(g) Buka mata dengan menekan perlahan bagian bawah
menggunakan ibu jari atau jari telunjuk di atas tulang
orbita
(h) Teteskan obat mata diatas sakus konjungtiva sesuai
dosis.Minta pasien untuk menutup mata dengan
perlahan ketika menggunakan tetes mata.Bila
menggunakan obat mata jenis salep,pegang aplikator di
atas tepi kelopak mata.Kemudian tekan tub hingga obat
keluar dan berikan pada kelopak mata bahwa setelah
selesai anjurkan pasien untuk melihat ke bawah secara
bergantian,berikan obat pada kelopak mata bagian atas
dan biarkan pasien untuk memejamkan mata dan
menggosok kelopak mata.
(i) Tutup mata dengan kassa bila perlu
(j) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
(k) Catat prosedur dan respon pasien
o Pada Telinga
Alat dan Bahan
(a) Obat dalam tempatnya
(b) Penetes
(c) Spekulum telinga pinset anatomi dalam tempatnya
(d) Plester
(e) Kain kassa
(f) Kertas tissue
(g) Balutan
Prosedur Kerja
(a) Jelaskan prosedur yang dilakukan
(b) Cuci tangan
(c) Atur posisi pasien dengan kepala miring ke kanan atau
ke kiri sesuai dengan daerah yang akan diobati
upayakan telinga pasien ke atas
(d) Luruskan lubang telinga dengan menarik daun telinga
ke atas atau ke belakang
(e) Bila obat berupa tetes,teteskan obat pada dinding
saluran untuk mencegah terhalang oleh gelembung
udara dengan jumlah tetesan sesuai dosis,bila obat
berupa salep,ambil kapas lidi dan oleskan
salep.Kemudian masukkan/oleskan pada liang telinga.
(f) Pertahankan posisi kepala selama 2-3 menit
(g) Tutup telinga dengan balutan dan plester (bila perlu)
(h) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
(i) Catat prosedur dan respon pasien
4.Pemberian Medikasi melalui supositoria
PENUTUP
A.Kesimpulan
Obat merupakan komponen yang penting karena diperlukan dalam sebagian besar
upaya kesehatan baik untuk menghilangkan gejala/symptom dari suatu penyakit,obat juga
dapat mencegah penyakit bahkan obat juga dapat menyembuhkan penyakit.Tetapi di lain
pihak obat dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan apabila penggunaannya tidak
tepat.
Sebagai perawat,perlu kita ketahui dan selalu diingat bahwa dalam pemberian obat dilakukan
dengan akurat oleh perawat.Karena kita tahu bahwa yang kita hadapi adalah manusia
(makhluk hidup) bukan mesin,karena apabila dalam pemberian obat salah itu akan berakibat
fatal.Untuk itu perawat menggunakan “enam” benar pemberian obat untuk menjamin
pemberian obat yang benar,yaitu :
a.Benar Obat
b.Benar dosis
c.Benar pasien
f.Benar pendokumentasian
Dalam materi ini kami akan berbagi ilmu atas apa yang sudah kami ketahui tentang
macam-macam cara pemberian obat,yaitu:
e.Obat Topikal
f.Obat Supositoria
B.Saran
Pembaca diharapkan mampu mempelajari setiap materi yang sudah dijelaskan dan
dipahami dan mahasiswa mampu menerapkan atau mengaplikasikan materi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA