Anda di halaman 1dari 18

SEKSUALITAS PADA REMAJA DAN KEHAMILAN PADA

REMAJA SERTA MENJADI ORANG TUA PADA MASA


REMAJA

Kelompok 5
 Kurnia Sinaga
 Maria Virginia Haria
 Natasya Febrina Ketaren
Seksualitas Pada Remaja

Remaja yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal


dari bahasa latin adolescere yang artinya "tumbuh atau tumbuh
mencapai kematangan

Masa remaja menurut Mappiare berlangsung antara umur 12


tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai
dengan 22 tahun bagi pria

Istilah seks dan seksualitas adalah suatu hal yang berbeda


seks digunakan untuk mengacu pada bagian fisik dari
berhubungan, yaitu aktivitas seksual genital. Seks juga
digunakan untuk memberi label jender

Seksualitas diekspresikan melalui interaksi dan hubungan


dengan individu dari jenis kelamin yang berbeda dan mencakup
pikiran, pengalaman, pelajaran, ideal, nilai, fantasi, dan emosi.
Remaja terlibat dalam seksualitas karena berbagai alasan,
diantaranya yaitu:untuk memuaskan dorongan seksual, untuk
memuaskan rasa keingintahuan, sebagai ekspresi rasa
sayang,atau mereka tidak mampu menahan tekanan untuk
menyesuaikan diri.
Dimensi Terkait Suksualitas Remaja

1. Dimensi Sosiokultural

Seksualitas dipengaruhi oleh norma dan peraturan kultural yang menentukan apakah

perilaku yang diterima di dalam kultur.

2. Dimensi Agama dan etik


Seksualitas juga berkaitan dengan standar pelaksanaan agama dan
etik. Ide tentang pelaksanaan seksual etik dan emosi yang
berhubungan dengan seksualitas membentuk dasar untuk
pembuatan keputusan seksual
Lanjutan Dimensi terkait

3.Dimensi Psikologis
Seksualitas bagaimana pun mengandung perilaku yang dipelajari. Apa yang
sesuai dan dihargai dipelajari sejak dini dalam kehidupan dengan mengamati
perilaku orangtua. Orangtua biasanya mempunyai pengaruh signifikan pertama
pada anak-anaknya.

4. Dimensi Biologis
Seksualitas berkaitan dengan pebedaan biologis
antara laki-laki dan perempuan yang ditentukan
pada masa konsepsi. Material genetic dalam telur
yang telah dibuahi terorganisir dalam kromosom
yang menjadikan perbedaan seksual.
Materi II
kehamilan pada Remaja

Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada usia


yang relatif muda yaitu usia kurang dari 20 tahun.
Kurangnya pengetahuan tentang waktu yang aman untuk
melakukan hubungan seksual mengakibatkan terjadi kehamilan
remaja, yang sebagian besar tidak dikehendaki.

Faktor-faktor penyebab kehamilan pada Remaja

 Kurangnya peran orang tua dalam keluarga.


Perhatian dan peran orang tua amat berpenganih besar
terhadap perkembangan mental dan kejiwaan si anak. Anak
yang tidak merasakan ketentraman didalam keluarganya akan
cenderung mencari ketentraman di luar dengan berbagai cara
Lanjutan faktor-faktor penyebab

 Kurangnya Pendidikan Seks dari Orang Tua dan Keluarga terhadap Remaja.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di 4 kota di Indonesia. Dengan mengambil 450 responden dan
dengan kisaran usia antara 15-24 tahun, Didapakan informasi bahwa sekitar 65% informasi tentang seks didapat
dari kawan 35% dari film pornografi, dan hanya 5% yang mendapatkan informasi tentang seks dari orang tua.

 Perkembangan IPTEK yang tidak didasari dengan perkembangan mental yang kuat.
Semakin majunya IPTEK membuat para remaja semakin mudah untuk mendapatkan informasi-informasi
mengenai seks dan apabila hal ini tidak didasari dengan perkembangan mental yang kuat maka dapat membuat
para remaja terjerumus kearah pergaulan yang salah dan sehingga terciptalah perbuatan-perbuatan yang tidak
sesuai dengan norma yang berlaku
Resiko Kehamilan Pada Remaja

resiko atau bahaya yang mengancam gadis dibawah umur saat hamil di usia remaja

 Secara ilmu kedokteran organ reproduksi untuk godis dengan umur dibawah 20 tahun in belum
siap untuk berhubungan seks atau mengandung, sehingga jika terjadi kehamilan berisiko
mengalami tekanan darah tinggi (karena tubuhnya tidak kuat),

 Kondisi sel telur pada gadis di bawah 20 tahun, belum begitu sempurna, sehingga khawatir bayi
yang dilahirkan mengalami cacat fisik.

 Berisiko mengalami kanker serviks, karenasemakin muda usia pertama kali seseorang
berhubungan seks, maka semakin besar risikonya reproduksi terkontaminasi virus.
 
Dampak Kehamilan Remaja

1. Keguguran
Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja,
misalnya: karena terkejut, cemas, stres.

2. Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan.
Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi terutama rahim yang belum siap
dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi gizi saat hamil

3. Mudah terjadi infeksi.


Organ reproduksi yang masih belum siap untuk melakukan hubungan seksual
bisa menyebabkan organ reproduksi tersebut mudah terkena infeksi.
Lanjutan dampak kehamilan remaja

Anemia kehamilan/kekurangan zat besi.


Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang pengetahuan akan
pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda karena pada saat hamil mayoritas
seorang ibu mengalami anemia

Kematian ibu yang tinggi.


Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan dan
infeksi. Selain itu angka kematian ibu karena gugur kandung juga cukup tinggi yang
kebanyakan dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun).

Rusaknya organ reproduksi


medis mengatakan kemungkinan buruknya adalah bisa terjadi keguguran secara
berulang-ulang karena kondisi rahim yang belum siap. Tidak hanya itu saja, keguguran
yang berulang bisa menyebabkan rusaknya organ reproduksi wanita sehingga
kemungkinan untuk bisa menggandung kembali sangat nihil
Lanjutan dampak kehamilan remaja

Cacat Fisik
sel telur wanita muda di usia bawah 20 tahun  belum terbentuk dengan sempurna sehingga
ketika sel telur dibuahi akan menimbulkan kecacatan terutama cacat fisik bagi janinnya kelak.

Kurangnya Perawatan Kehamilan


Tingkat pendidikan yang rendah bisa menyebabkan gadis muda yang sedang hamil kurang dalam
merawat kehamilannya.

.Depresi
Remaja yang belum siap mental dan belum siap fisik untuk hamil bisa mengalami depresi.
Depresi itu bisa menyerang remaja sehabis melahirkan bayinya. Depresi itu ditandai dengan
perasaan rendah diri, sedih dan juga tidak mau mengurus bayinya setelah dilahirkan.
Pencegahan Kehamilan Remaja
a.Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah
b.Kegiatan positif
c.Hindari perbuatan yang memberi dorongan negatif misalnya perilaku sex.
d.Jangan terjebak pada rayuan gombal
e.Mendekatkan diri pada Tuhan
f.Penyuluhan meliputi Kesehatan Reproduksi Remaja, Keluarga Berencana
(alatkontrasepsi, kegagalan dan solusinya), kegiatan rohani dengan tokoh agama.
Peran Perawat dalam menghadapi bahaya pasien yang menjadi orang tua pada masa remaja
1.Conselor
Membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun
hubungan interpersonal yang baik antar keluarga.Sehingga pasien mempunyai panadangan yang lebih baik dari
sebelumnya dan dapat menerima peran sebagai orang tua diusia remaja.

2. Client Advocate (Pembela Klien).


a. membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai  pemberi pelayanan kesehatan  
b. Pembelaan termasuk didalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan klien terpenuhi
dan melindungi hak-hak klien
Lanjutan peran perawat…

3. Care Giver
Memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien mengenai hal-hal yang dibutuhkan  pasien
dan juga memberikan dorongan semangat untuk menjalani peran sebagai orang tua diusia
remaja.

4.Educator
Perawat memberikan eduksi tentang dampak menjadi orang tua diusia remaja,sehingga klien
dapat mempunyai wawasan tentang bahanya menjadi orang tua diusia remaja misalnya tentang
belum matangnya sistem reproduksi.
Materi III
Menjadi Orang Tua Pada Masa Remaja

Faktor faktor yang menyebabkan menjadi orang tua pada masa remaja

1. Sebab dari Anak.


a. Faktor Pendidikan.
Peran pendidikan anak-anak sangat mempunyai peran yang besar. Jika seorang anak putus sekolah
pada usia wajib sekolah, kemudian mengisi waktu dengan  bekerja. Saat ini anak tersebut sudah
merasa cukup mandiri, sehingga merasa mampu untuk menghidupi diri sendiri.

b. Faktor telah melakukan hubungan biologis.


Ada beberapa kasus, diajukannya pernikahan karena anak-anak telah melakukan
hubungan biologis layaknya suami istri.
c. Hamil sebelum menikah
Ini saya pisahkan dari faktor penyebab di atas, karena jika kondisi anak  perempuan itu telah dalam
keadaan hamil, maka orang tua cenderung menikahkan anak-anak tersebut. Bahkan ada beberapa kasus,
walau pada dasarnya orang tua anak gadis ini tidak setuju dengan calon menantunya, tapi karena kondisi
kehamilan si gadis, maka dengan terpaksa orang tua menikahkan anak gadis tersebut.
Sebab dari luar Anak 

Faktor ekonomi.
Kita masih banyak menemui kasus-kasus dimana orang tua terlilit hutang
yang sudah tidak mampu dibayarkan. Dan jika si orang tua yang terlilit
hutang tadi mempunyai anak gadis, maka anak gadis tersebut akan
diserahkan sebagai “alat  pembayaran” kepada si piutang.

Faktor adat dan budaya.


Di beberapa belahan daerah di Indonesia, masih terdapat
beberapa pemahaman tentang perjodohan. Dimana anak
gadisnya sejak kecil telah dijodohkan orang tuanya. Dan akan
segera dinikahkan sesaat setelah anak tersebut mengalami masa
menstruasi.
THANKS…

Anda mungkin juga menyukai