Anda di halaman 1dari 17

EVIDENCE BASED TERKAIT ASUHAN REMAJA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
BAB2PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Evidence based


2.2 Defenisi remaja
Definisi Evidence Based jika Masa remaja merupakan salah satu dari periode
ditinjau dari pemenggalan kata perkembangan manusia, Masa ini merupakan masa
(Inggris) maka evidence Base perubahan atau peralihan dari masa kanak – kanak ke masa
dapat diartikan sebagai berikut dewasa yang meliputi perubahan biologis, psikologis, dan
Evidence adalah Bukti atau fakta social.
dan Based adalah Dasar. Jadi Masa remaja diawali dengan pertumbuhan yang sangat
evidence base adalah: praktik cepat dan biasanya disebut pubertas. Dengan adanya
berdasarkan bukti. perubahan yang cepat itu terjadilah perubahan fisik yang
dapat diamati seperti pertambahan tinggi dan berat badan
yang biasa disebut pertumbuhan, dan kematangan seksual
sebagai hasil perubahan hormonal.
2.3 Evidance Based Terkait
Pada Masa Remaja

A. Kesehatan Reproduksi Pada Remaja

Reproduksi adalah kesejahteraan


fisik, mental, dan sosial secara utuh, yang
tidak semata – mata bebas dari penyakit
atau kecatatan, dalam semua hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi, serta
Istilah reproduksi berasal dari kata re- yang artinya kembali dan kata produksi
fungsi dan prosesnya.
yang artinya membuat atau menghasilkan. Jadi, reproduksi berarti suatu proses

kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup.

Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi

untuk reproduksi manusia. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat

yang menyangkut sistem, fungsi, dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja.
1. Keadaan yang Berpengaruh Buruk Terhadap
Kesehatan Remaja

a. Masalah Gizi, Meliputi

1. Anemia sangat 2. Kekurangan zat gizi

berpengaruh tehadap lainnya, seperti kekurangan


3. Pertumbuhan yang
4. Penyakit lain, akibat
vitamin, mineral, atau protein,
kesehatan reproduksi
terhambat pada remaja putri, infeksi atau yang
dan sebagainya yang
terutama pada wanita. berkaitan dengan
mengakibatkan panggul sempit
mengakibatkan berbagai jenis keturunanan, sangat
penyakit dan berujung pada dan berisiko melahirkan mungkin berpengaruh
pada kesehatan
gangguan kesehatan BBLR.
reproduksi.
reproduksi.
b. Masalah Pendidikan, meliputi

1. Buta huruf mengakibatkan


remaja tidak mempunyai akses
terhadap informasi yang dibutuhkan
dan mungkin kurang mampu
mengambil keputusan yang terbaik
untuk kesehatan dirinya.

2. Pendidikan rendah dapat


mengakibatkan remaja kurang mampu
memenuhi kebutuhan fisik dasar ketika
berkeluarga dan hal ini akan
berpengaruh buruk terhadap derajat
kesehatan diri dan keluarganya
c. Masalah lingkungan dan pekerjaan

1. Lingkungan dan suasana 2. Lingkungan sosial yang kurang

kerja yang kurang sehat dapat menghambat bahkan


memperhatikan
merusak kesehatan fisik mental dan
kesejahteraan remaja yang
bekerja akan mengganggu emosi remaja.
kesehatan remaja.
d. Masalah seks dan seksualitas

1. Pengetahuan yang tidak lengkap dan

tidak tepat tentang masalah seksualitas

misalnya mitos yang tidak benar


3.Penyalahgunaan
2. Kurangnya bimbingan
untuk bersikap positif ketergantungan NAPZA yang
dalam hal yang berkaitan mengarah ke penularan HIV
dengan seksualitas
atau AIDS melalui jarum
suntik dan melalui hubungan
seks bebas masalah ini
semakin mengkhawatirkan 4. Penyalahgunaan
seksual
dewasa ini 5. Kehamilan remaja
6.Kehamilan pranikah
atau diluar ikatan
pernikahan
 
e. Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja

1. Ketidakmatangan secara fisik dan mental

2. Risiko komplikasi dan kematian


ibu dan bayi lebih besar

3. Kehilangan kesempatan untuk


mengembangkan diri remaja

4. Risiko bertambah untuk melakukan


aborsi yang tidak aman.
Pelayanan kehamilan dan persalinan (termasuk:
Konseling, informasi dan pelayanan aborsi yang aman, pelayanan bayi
baru lahir/neonatal)
edukasi (KIE) mengenai
kesehatan reproduksi
Remaja

2. Pelayanan
Remaja yang di
Rekomendasi

Konseling , informasi dan pelayanan Keluarga


Berencana (KB)
Pengobatan infeksi saluran reproduksi (ISR) dan
penyakit menular seksual (PMS)
B. Masa Pubertas pada Remaja

1. Pengertian Pubertas 2. Tahap-Tahap Pubertas

Pubertas ialah suatu periode dimana kematangan kerangka dan


seksual terjadi dengan pesat terutama pada awal masa remaja.
Pubertas biasanya berlangsung pada umur 13-20 tahun.
a. Tahap Prapubertas
Pada tahap ini, ciri-ciri seks sekunder mulai
tampak, namun organ-organ reproduksinya
belum berkembang secara sempurna.

b. Tahap Puber
Pada tahap ini, kriteria kematangan seksual
mulai muncul. Pada anak perempuan terjadi c. Tahap Pascapuber
haid pertama dan pada anak laki-laki terjadi Pada tahap ini ciri -ciri seks sekunder
mimpi basah pertama kali. Dan mulai sudah berkembang dengan baik dan
berkembang ciri - ciri seks sekunder dan sel-sel organ-organ seks juga berfungsi secara
diproduksi dalam organ - organ seks matang
3. Perubahan fisik pada masa
pubertas

Terdapat empat perubahan khusus

yang terjadi pada pubertas, yaitu,

1. pertambahan
tinggi badan
2. perkembangan
seks sekunder

3. perkembangan
organ-organ
reproduksi 4. perubahan
komposisi tubuh
Bidan sebagai educator berperan dalam memberikan
bimbingan atau penyuluhan persiapan pubertas pada remaja.

Bidan sebagai konselor bertugas untuk meningkatkan


pengetahuan remaja tentang pentingnya mengetahui
perubahan fisik dan hormonal, tanda-tanda yang terjadi
pada saat pubertas dan cara mengatasinya.

4. Peran Bidan dan


Edukasi Bidan sebagai motivator berperan memberikan motivasi kepada remaja
untuk tidak panik ketika timbul masalah-masalah pada saat pubertas.

Bidan sebagai pelaksana berperan melaksanakan Program-program


kesehatan terkait dengan persiapan pubertas,.
C. Gangguan Menstruasi
Pada Remaja

Menurut siklus Gangguan lain


Menurut jumlah
atau durasi yang berhubungan
perdarahan
perdarahan
dengan menstruasi

1) Polimenorea
1) Hipomenorea 1) Premenstrual
2) Oligomenorea
2) Hipermenorea tension
3) Amenorea
2) Mastalgia
3) Dismenorea
Peran Bidan dalam
penatalaksanaan dismenorhea
pada remaja

Menjelaskan bahwa desminore adalah Memberikan obat dapat juga memberikan

gangguan nyeri perut yang terjadi pada saat konseling berupa penerapan pola hidup

menstruasi sehat dan juga pengompresan pada bagian


yang nyeri dengan menggunakan air hangat.
D. Perilaku Seks Berisiko

Hubungan seks pranikah pada remaja merupakan masalah

serius karena berkaitan dengan remaja cenderung memiliki

lebih banyak pasangan seksual jika mulai berhubungan seks

pranikah pada usia yang lebih dini

1) Menonton pornografi
Faktor-Faktor
2) Konten-konten seksual
Penyebab :
3) Sikap yang mendukung atau setuju dengan perilaku seks pranikah lebih
Dampak Seks seks yang tidak aman

Berisiko sehingga meningkatkan

penularan HIV/AIDS.

Tatalaksana dan Memberikan penyuluhan tentang

Edukasi bidan : seks pranikah, dampak, dan cara

mencegahnya
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai