Anda di halaman 1dari 2

BELLS PALSY

No. Dokumen : /SOP/UKP/2022

No. Revisi : 0
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1

UPTD PUSKESMAS Ners. Nurlina Kusuma, S.Kep


NISAM ANTARA NIP : 1974031352005042001

1. Pengertian Bell Palsy adalah paralisis fasialis perifer idiopatik, yang merupakan penyebab
tersering dari paralisis fasialis perifer unilateral

Sebagai acuan petugas medis dan paramedis di UPTD Puskesmas Blang


2. Tujuan Geulumpang untuk melakukan penanganan pada pasien dengan diagnosis Bell
Palsy
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Blang Geulumpang No.069/SK/BLGP/2017 tentang
Pelayanan Klinis.

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.02.02/MENKES/514/2015.
5. Alat dan Bahan 1. Spigmomanometer / Tensimeter
2. Alat tulis
3. Stetoskop
4. Thermometer
5. Senter

6. Langkah- 1. Pasien menyapa pasien dengan senyum salam sapa sopan santun
2. Petugas melakukan anamnesis awal ( keluhan utama, riwayat penyakit
Langkah
sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alerfi dan riwayat penyakit
keluarga)
3. Petugas melakukan vital sign ( TD, HR, RR, T)
4. Petugas melakukan anamnese tambahan jika diperlukan terhadap pasien
terkait keluhan yang dirasankan
5. Dokter menegakkan diagnosa berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang ( jika diperlukan)
6. Penatalaksanaan :
1. Kortikosteroid (Prednison) dosis 1 Mg/kg atau 60 mg/hari selama 6 hari ,
diikuti penurunan bertahap total selama 10 hari
7. Dokter melakukan rujukan jika memenuhi kebijakan kriteria rujukan
8. Dokter menulis semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi
rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien.

-
7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang perlu Waktu dan sasaran


diperhatikan
1. Ruang Pemeriksaan umum
2. UGD
9. Unit Terkait
3. Puskesmas Pembantu
4. Ruang Farmasi
1. Rekam Medis
10. Dokumen Terkait 2. Buku Register Pasien
3. Lembar Resep

No. Yang diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


11. Rekaman historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai