sumber: Belinda, G & Inukirana, S. 2019. sumber: Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Calon
Memahami proses kehamilan tahap demi tahap. Pengantin (Direktorat Kesehatan Keluarga, Kemenkes
https://www.honestdocs.id/proses-kehamilan RI 2020)
Tanda-tanda Umum Kehamilan
Proses reproduksi manusia yang bertanggung jawab sangat dipengaruhi oleh kesiapan:
Pencegahan KTD:
1. Memberikan informasi kesehatan reproduksi, jelaskan risiko hubungan seksual
sebelum menikah.
2. Berikan penjelasan mengenai mitos yang berkembang di masyarakat beserta fakta-fakta yang
harus diketahui.
Banyak IMS yang tidak mempunyai gejala diawal, tetapi sudah dapat
menularkan ke orang lain
https://youtu.be/wk1eOxjq-MI
Catatan:
Bagi remaja, langkah yang ditekankan adalah langkah A,D,E
(Abstinence, No Drugs dan Education)
Bila terdapat gejala-gejala IMS, jangan mengobati diri sendiri dengan obat tanpa resep dokter.
IMS itu mencakup banyak jenis penyakit. Segera periksakan diri Anda ke layanan kesehatan
terdekat (Puskesmas, Klinik Ramah Remaja, Rumah Sakit), untuk mendapatkan pengobatan
yang tepat.
Bagi remaja, Puskesmas mempunyai layanan PKPR. PKPR merupakan singkatan dari Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja.
Memahami informasi yang lengkap dan akurat tentang HIV dan AIDS, dapat meningkatkan
kesadaran untuk menghindari perilaku berisiko terkena HIV.
Stigma dan Diskriminasi merupakan hambatan utama pengendalian HIV dan AIDS
Stigma dan diskriminasi sebenarnya tidak hanya dialami ODHIV. Sebelum ada HIV dan AIDS, para
penyandang kusta maupun orang-orang yang pernah menyandang kusta merasakan hal yang sama.
Awal masuknya HIV dan AIDS, label tentang tidak ada obat, kematian, seks, obat bius, dan moral
melekat amat erat dengan HIV dan AIDS.
Ketidaktahuan bisa diakibatkan karena orang memang tidak tahu atau memperoleh informasi yang
salah.
Hal ini akan menimbulkan sikap negatif yaitu “stigma” yang memberi label atau cap kepada ODHIV
dengan predikat-predikat yang tidak baik.
Akibat dari sikap negative tumbuhlah perilaku diskriminatif,
paling menonjol adalah: yang perbedaan perlakuan,
pembatasan. penolakan dan
Penularan dan kematian yang terkait dengan AIDS akan berjalan terus.
Inilah tantangan sekaligus ancaman stigma dan diskriminasi yang harus
dijawab.
Mengatasi stigma dan diskriminasi dengan meningkatkan
pengetahuan
Berangkat dari ketidaktahuan mengenai HIV dan AIDS dan informasi yang tidak
benar akan menimbulkan perasaan takut kepada HIV dan AIDS termasuk ODHIV.
Terjadilah “lingkaran setan” atau “circulus viciosus” yang berputar terus sampai
habisnya manusia
Getting 3 Zero
Banyak mitos yang beredar seputar penularan HIV AIDS, hal ini akan berdampak terhadap
semakin tingginya stigma dan diskriminasi, serta ketakutan yang berlebihan tertular HIV.
Berikut adalah mitos yang banyak ditemui di masyarakat:
Pernyataan Mitos Fakta
Menggunakan alat makan bersama X
HIV tidak menular di kolam renang umum X
HIV tidak menular melalui batuk atau bersin X
Dapat menular melalui gigitan nyamuk X
HIV menular karena berjabat tangan dan berciuman X
Apa efek dari NAPZA ? Apa yang harus dilakukan remaja menghindari
dari penyalahgunaan NAPZA ?
video Napza
https://youtu.be/0zm5U4BEl2U
Kesimpulan dan Refleksi
· Sebaiknya remaja perlu mengetahui jenis dan
efek Napza, supaya mampu menolak
ketika ditawari untuk mencoba.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat dan di dalam satu
atap ataupun berbeda atap yang satu dengan yang lainnya saling memiliki
ketergantungan.
Sumber: Pedoman Teknik Konseling Kesehatan Remaja bagi Konselor Sebaya, Kemenkes RI 2010
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Tatap Muka
Online/Daring:
1. Fasilitator akan menyampaikan beberapa masaah kesehatan
2. Amati pernyataan fasilitator
3. Peserta menentukan apakah:
• Akan memanggil ambulan apabila dirasa harus ke layanan/
Reaction “Jempol”
• Akan mengendarai sepeda apabila dirasa harus bilang sama orang tua/
Reaction “tepuk tangan”
• Akan jalan santai menuju sofa , bila dirasa hal wajar/ Reaction “Love”
Payudai·a
Sedih dan belmn Kai-tu
I'"eputihan Karh1 nnu·uug Karh1
Ambttlan Leru Al11b1Ila11
tumbuh. Ambttlan
berba11 te1nan lain
1 1ncnerus 2 uda 3
h
ser.ketakutan,
keputihru1 l\1lensll·uasi adaluka clisentul1
l{ep11tihai1 bening, selama dan ing
berba11 dengan
ce1nas alasan 1nelepul1
. penis oleh
jurnlaJ1 lebil1 dari 1 orang
b11s1Ik biasa llllilggu tjdak jelas ell pem
a .mg
pernah
Kepulihan i'\ lenstruasi i\1enstruasi 1nengalami ering diare
han)ak pegel selama1 pelecehan dan cepat
lidak nlinggu Lerl .an1ba l
nnnggu daii teman akit
hiasanya 2 clekat
Iengalami
Payudara pelecehan
Sering pusi.ug, Kmuis hehun bagian
L1uuhuh, 1nulai payudara
Jera,,at salti. t kepala ulit konseull·ast
tumbuh clisentuh oleh
1nual padahal anak
rmgan lain suclah
orang dc\\,asa
Payudai·a
p Sedih clan belun1 Kai1u
l{epi.-tihan d11an Fa ilitat nnu·tmg Kartu
Karllt tumbuh Ambulan
l1erba11 Le1·n Al11b1tla Le1nan lain
An1b1tlan meneru 3
I
11 udah
2
GataJ gatal
ep11tih Kencing dialal Kencing Sering sakit i\tfimpi
knnin kelamin ba,\ahperut ba ah
sakit sakit
keputihan
.
sering ce1nas
l{ept1tihai1 l\ Iens
b·uasi
adaluka di entuh
1
Iengalanrl
Sering pusiug. Ktunis hehuu Payudara pelecehan
Jera,,at saki. t ulit konsentra i Lumhuh. padahal 1nulai bagian
tumbuh payudara
1nual anak lain su h dise11tuh oleh
ke11ala orang de\\ as·
Kesimpulan dan Refleksi
1. Remaja sebaiknya selalu berkomunikasi dengan keluarga dan
meminta dukungan terhadap keluarga terlebih dahulu ketika
menghadapi masalah. Bila keluarga tidak memiliki kemampuan
untuk mendukung, maka remaja boleh mencari pertolongan lainnya.
2. Remaja dapat memanfaatkan peran teman sebaya yang telah
terlatih untuk mendapatkan informasi dan mendapatkan dukungan
terkait kesehatan reproduksi.
3. Remaja diharapkan segera mencari pertolongan/bantuan bila
mengalami gangguan kesehatan ke Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja terdekat.
4. Remaja mengetahui layanan apa saja yang didapatkan ketika
mengakses pelayanan kesehatan peduli remaja
KEMENTERIAN • •
KESEHATAN • -
•
••
IRNEOPUOBNLEISKIA
•
1
,