Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................2

A. LATAR BELAKANG........................................................................................................2

B. TUJUAN.............................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI.....................................................................................................3

A. Definisi Kesehatan Reproduksi.........................................................................................3

B. Kesehatan Reproduksi pada Remaja................................................................................3

C. Pentingnya Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Dan Seksualitas..................3

Learning Objective Kehamilan Diluar Nikah.........................................................................5

1. Definisi kehamilan, kehamilan pranikah, dan kehamilan remaja..................................5

2. Ciri-ciri kehamilan remaja................................................................................................5

3. Faktor penyebab kehamilan diluar nikah........................................................................6

4. Dampak hamil diluar nikah...............................................................................................7

5. Cara mencegah kehamilan remaja...................................................................................8

6. Peran perawat terhadap perilaku hamil diluar nikah.....................................................8

BAB III PENUTUP.......................................................................................................10

A. Kesimpulan.......................................................................................................................10

B. Saran.................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Remaja yang hidup di jaman modern seperti sekarang ini memiliki
kerentanan terhadap berbagai macam ancaman, salah satunya ancaman akan
kesehatan reproduksi remaja yaitu Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (TRIAD
KRR) yang meliputi seks, penggunaan narkoba dan HIV/AIDS. Kesehatan
reproduksi sendiri merupakan keadaan dimana terbebas dari aborsi yang tidak
aman, kehamilan tidak dikehendaki, HIV/AIDS, penyakit menular seksual serta
kekerasan seksual. Perilaku seksual tidak sehat dikalangan remaja belum
menikah pun cenderung meningkat (Solehati, Kosasih, & Rahmat, 2018).
Seks pranikah banyak terjadi dikalangan remaja, seks bebas awalnya bisa
terjadi karena pemaksaan, pemerkosaan ataupun dampak dari berpacaran.
Kehamilan diluar nikah merupakan salah satu masalah yang dialami oleh remaja
akibat dari seks bebas. Angka kejadian kehamilan remaja didunia kalangan
wanita berusia 15-19 tahun mencapai 49/1000 perempuan (world health
statistics, 2014). Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN, 2013) angka kehamilan sebelum menikah pada remaja usia 15-19
tahun mencapai 48/1000. Terdapat kehamilan pada umur kurang dari 15 tahun
sebanyak 0,02% dan kehamilan umur 15-19 tahun sebesar 1,97% (Wulandari,
Fihastutik, & Arifianto, 2019).

B. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang kesehatan
reproduksi pada remaja.
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang kehamilan diluar
nikah.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi Kesehatan Reproduksi


Sehat menurut WHO merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental,
dan sosial yang sempurna dan bukan sekedar tidak ada penyakit atau kelemahan.
Sedangkan Reproduksi adalah suatu proses kehidupan pada manusia yang
menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Jadi kesehatan reproduksi
keadaan sehat secara menyeluruh baik fisik, mental dan sosial yang berkaitan
dengan fungsi proses reproduksi. Bukan hanya terbebas dari penyakit, akan
tetapi seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan
sebelum menikah dan sesudah menikah [CITATION har19 \l 1057 ].

B. Kesehatan Reproduksi pada Remaja


Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa yang diikuti dengan perubahan biologis dan psikologis. Pada masa ini,
remaja harus mendapat pengawasan dari orang tuanya dan mendapatkan
pendidikan kesehatan reproduksi dari lembaga pendidikan (sekolah). Tujuan dari
diberikannya pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja yaitu agar remaja
mengetahui anatomi dan fisiologi reproduksi, proses perkembangan janin,
berbagai masalah reproduksi, PMS, HIV/AIDS, KTD serta dampaknya, dan
persiapan untuk melaksanakan fungsi reproduksi yang sehat pada remaja baik
dari fisik, psikis, ekonomi, dan spiritual. Pendidikan tersebut dapat diwujudkan
dengan penyuluhan, pencegahan, dan bimbingan konseling[ CITATION Mis14 \l
1057 ].

C. Pentingnya Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Dan Seksualitas


Hampir semua orang tahu bahwa hubungan seksual hanya boleh
dilakukan dengan siapa, kapan dan dimana. Begitu pula dengan kegunaan alat
kontrasepsi. Namun kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa alat kontrasepsi
digunakan untuk hubungan seksual pranikah. Pengetahuan seksual yang benar
sangat berperan penting disini karena hal ini dapat memimpin seseorang ke arah

3
perilaku seksual yang rasional dan bertanggung jawab serta dapat membantu
membuat keputusan pribadi terkait seksualitas. Sebaliknya, pengetahuan seksual
yang salah dapat mengakibatkan kesalahan persepsi tentang seksualitas yang
selanjutnya akan menimbulkan perilaku seksual yang salah dengan segala
akibatnya. Oleh karena itu, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan
seksualitas sangat penting untuk mencegah terjadinya kehamilan diluar nikah
pada remaja (Anthonie, Pelealu, & Maramis, 2018).

4
TEMA ISS : Kehamilan di Luar Nikah

LO (Learning Objective)
1. Definisi kehamilan
2. Ciri-ciri kehamilan remaja
3. Faktor penyebab kehamilan di luar nikah
4. Dampak dari hamil di luar nikah
5. Peran perawat terhadap perilaku hamil di luar nikah
6. Cara mencegah perilaku hamil di luar nikah

Jawaban :
1. Definisi kehamilan, kehamilan pranikah, dan kehamilan remaja
Kehamilan ialah bertemunya sel telur dengan sperma. Dimana sel telur
yang dibuahi berkembang menjadi janin [CITATION Tim11 \l 1057 ]. Kehamilan
sebelum menikah pada remaja adalah kehamilan yang terjadi sebelum menikah
pada remaja dalam keadaan belum disahkan secara formal dalam ikatan
pernikahan [ CITATION Kri19 \l 1057 ].
Hamil di luar nikah yaitu suatu proses kehamilan yang terjadi sebelum
adanya sebuah pernikahan sehingga anak tidak memiliki status kewarganegaraan
yang sah [ CITATION Mir19 \l 1057 ] . Hamil di luar nikah adalah hamil yang
disebabkan oleh hubungan seks antara laki-laki dengan perempuan di luar
hubungan yang sah dari segi agama dan Undang-Undang negara [ CITATION
Bah08 \l 1057 ].

2. Ciri-ciri kehamilan remaja


 Mual (terjadi pada kehamilan di bulan pertama), Pencernaan bermasalah
biasanya konstipasi, sebelum perut membesar diawali payudara yang
bengkak dan kencang, perubahan kulit, flek coklat pada wajah, wajah
berminyak, tumbuh jerawat, kulit tubuh : adanya stretch mark [ CITATION
Mul11 \l 1057 ].
 Mengalami perubahan psikologis (emosi), terjadi aminorhea, dan sering
miksi atau berkemih, Varises, tanda Hegar dan Goodells : melunaknya

5
isthmus uteri (pertemuan antara leher dan badan rahim) dan serviks, Epulis
(hipertropi Papilla Ginggivae / pembesaran pada gusi atau penambahan
ukuran sel pada gusi sehingga gusi tampak bengkak) [ CITATION Nap18 \l
1057 ].
 Perut membesar, Rahim membesar dan perut membesar merupakan salah
satu ciri-ciri kehamilan pada usia 5 bulan , karena pada usia 5 bulan rahim
dan perut akan membesar secara otomatis [ CITATION Des18 \l 1057 ].
 Mudah lelah dan selera makan bertambah [ CITATION Tim11 \l 1057 ]

3. Faktor penyebab kehamilan diluar nikah


 Mins persepsi mengenai makna pacaran bahwa seks adalah rasa kasih
sayang, faktor lingkungan, kurangnya perhatian dari orang tua, lupa adat
intisari budaya karna globalisasi, kurangnya iman [ CITATION PBi18 \l 1057 ].
 Kurangnya pemahaman pendidikan kesehatan reproduksi remaja. Hal ini
karena pendidikan seks masih dianggap sebagai hal yang tabu, sehingga
jarang diberikan kepada remaja. Kemudian remaja yang memiliki rasa
keingintahuan tinggi akan mencari informasi sendiri tentang seks. Apabila
remaja mendapat informasi yang salah, maka mereka akan mencoba-coba
untuk melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis, dan kemungkinan
akan terjadi hamil diluar nikah [ CITATION Dja14 \l 1057 ].
 Faktor yang berasal dari dalam diri remaja sendiri, yaitu remaja kurang
memahami kewajibannya sebagai pelajar. Faktor dari luar seperti pergaulan
bebas tanpa kendali orangtua menyebabkan remaja merasa bebas untuk
melakukan apa saja yang diinginkan serta perkembangan teknologi media
komunikasi yang semakin canggih yang memperbesar kemungkinan remaja
mengakses apa saja yang termasuk hal-hal negatif [ CITATION Ama17 \l
1057 ].
 Pergaulan dengan teman sebaya yang negative, memiliki kesempatan untuk
berhubungan seksual, pola asuh orang tua yang kurang baik [ CITATION
Kri19 \l 1057 ].
 Kurangnya pengawasan orang tua [ CITATION Faj17 \l 1057 ].

6
 Kegagalan atau tidak menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom
[ CITATION Abr14 \l 1057 ].
4. Dampak hamil diluar nikah
 Dampak pada Fisik
Pada ibu, tingginya tingkat kematian ibu hamil karena melahirkan pada
usia dini, aborsi septik, anemia. Pada bayi, akan menyebabkan kematian
atau mortalitas pada bayi, resiko lahir dengan berat badan rendah, kesehatan
fisik yang buruk atau cacat [ CITATION Mal16 \l 1057 ].
 Dampak pada Psikologis
Menyebabkan harga diri rendah, mengalami gangguan emosi, depresi,
mengalami kesulitan mengahadapi lingkungan sosial, malu dan putus asa,
kehilangan kepercayaan diri. [ CITATION Kri19 \l 1057 ]. Remaja mengalami
cemas karena memikirkan masa depan janin yang dikandung, masyarakat
mencemooh dan mengisolasi [ CITATION Ard16 \l 1057 ].
 Dampak pada Ekonomi
Kebanyakan remaja yang hamil dluar nikah tentunya belum memiliki
penghasilan sendiri, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya
akan menjadi tanggungan kedua orang tua remaja. Maka dari itu, orang tua
akan terbebani dan berakibat pada ekonomi keluarga yang menurun. Selain
itu, hal tersebut juga dapat memicu peningkatan angka pengangguran di
Indonesia [ CITATION Dja14 \l 1057 ].
 Dampak pada Kesehatan
Terganggunya kesehatan reproduksi, persalinan dini disertai komplikasi
kronik yaitu obstetric vistula atau rusaknya organ kewanitaan, akan lebih
mudah menderita anemia selagi hamil dan melahirkan, menyebabkan
persalinan prematur, menyebabkan BBLR, Kecacatan bayi & asfiksia
[ CITATION Kri19 \l 1057 ].
 Dampak pada Sosial
Dikarenakan psikologis remaja belum siap bertanggung jawab sebagai
ibu dan istri, maka akan dipandang negatif oleh masyarakat [ CITATION
Faj17 \l 1057 ]. Nama baik keluarga akan tercoreng karena citra buruk yang

7
timbul akibat permasalahan ini, dan yang pasti adalah dosa yang berat akan
datang Mengalami pengucilan, diskriminatif sosial [ CITATION Kri19 \l 1057 ].

5. Cara mencegah kehamilan remaja


Faktor-faktor yang dapat mencegah kehamilan pada remaja adalah sebagai
berikut.
a. Faktor Intern
- Meningkatkan keimanan dan selalu dekatkan diri kepada Tuhan
- Tumbuhkan norma dan nilai-nilai sosial
- Jauhilah narkotika dan pergaulan bebas
- Selektif terhadap teman-teman sebaya
- Hati-hati dalam mengikuti perkembangan teknologi
- Pikirkan segala tindakan dengan efektif dan komprehensif sesuai dengan
akibat yang akan kita terima
- Isi hari-hari dengan kegiatan yang positif
[ CITATION PBi18 \l 1057 ]
b. Faktor Ekstern
Upaya orang tua untuk mengatasi hamil diluar nikah :
- Orang Tua selalu menjaga komunikasi yang baik dengan anak
- Memberikan kasih sayang yang tulus
- Membiasakan anak untuk terbuka
- Memberikan benteng berupa ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu umum
- Menerapkan pola asuh yang tidak mengekang dan membatasi anak
[ CITATION Azi17 \l 1057 ].

6. Peran perawat terhadap perilaku hamil diluar nikah


1) Sebagai edukator
Yaitu perawat berperan dalam pemberian penyuluhan, pendidikan kesehatan
tentang kesehatan reproduksi baik pada klien (remaja), keluarga, maupun
masyarakat.
2) Sebagai motivator

8
Yaitu perawat berperan untuk mendorong klien untuk berperilaku positif
dalam kesehatan, dilakukan secara konsisten dan lebih berkembang.
3) Sebagai fasilitator
Perawat mampu menjembatani dengan baik antara pemenuhan kebutuhan
keamanan klien dan keluarga sehingga faktor risiko dalam tidak
terpenuhinya kebutuhan keamanan dapat diatasi, kemudian membantu
keluarga dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatan.

[ CITATION Ram15 \l 1057 ]

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kehamilan diluar nikah
dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman remaja terkait
kesehatan reproduksi, kurangnya pengawasan orang tua, dan juga karena
pengaruh pergaulan teman yang negatif. Akibat dari kehamilan diluar nikah akan
berpengaruh terhadap fisik, psikis, kesehatan, kondisi ekonomi, dan kehidupan
sosial remaja.
Untuk mengatasi hal tersebut dapat dicegah dari faktor intern dan ekstern.
Dari faktor intern, remaja dapat meniingkatkan keimanan, menjauhi pergaulan
bebas dan narkoba, serta selektif dalam memilih pertemanan. Sedangkan dari
faktor ekstern dapat dicegah dari orang terdekat remaja, yaitu orang tua. Orang
tua dapat memberikan pendidikan tentang kesehatan reproduksi dan memberikan
pengawasan penuh terhadap remaja.

B. Saran
Sebagai perawat, sebaiknya kita harus mampu untuk menjadi edukator,
motivator, dan fasilitator dalam menangani masalah seksualitas pada remaja.
Perawat dapat melakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi pada remaja,
mendorong remaja untuk berperilaku positif, dan mampu untuk membantu
mengatasi masalah klien (remaja).

10
DAFTAR PUSTAKA
Abrori. (2014). Disimpang Jalan Aborsi. Semarang: Gigih Pustaka Mandiri.
Amalia, E. H., & Azinar, M. (2017). Kehamilan Tidak Diinginkan Pada Remaja.
Journal of Public Health Research and Development, Vol 1, No 1, 50-60.
Antonie, W. L., Pelealu, F., & Maramis, F. R. (n.d.). Faktor-Faktor Penyebab
Kehamilan Usia Remaja Di SMA Negeri 1 Belang.
Ardianti, F., Fakhrurrozi, M., & Marissa, A. (2016). Psychological Well-Being Pada
Remaja Akhir Yang Hamil di Luar Nikah. Jurnal Psikologi Ilmiah, 88-93.
Azira, Imran, & Ulfah, M. (2017). Peran Keluarga Mengatasi Hamil Di Luar Nikah
Remaja di Desa Sekuduk. Jurnal pendidikan dan Pembelajaran Untan, Vol 4,
No 9, 55-66.
Bahori, A., & Ismail, S. Z. (208). Kehamilan Luar Nikah Dari Perspektif Undang-
Undang Jenayah Syariah di Malaysia dan Pengawalannya Melalui Program
Pencegahan. Jurnal Undang-Undang dan Masyarakat, 1-15.
Desiana, S. (2018). Asuhan Kebidanan Contiunity of Care Pada Ny. E Masa Hamil
Sampai Dengan Keluarga Berencana di PMB RB Fauziah Katini S.ST Pulung.
Jurnal Kebidanan, 45-56.
Fajar, N. A., & Yeni. (2017). Determinan of Premarital Sexual Behavior Among
Adolescent In Senior High School 1 North Indralaya. Jurnal Ilmu Kesehatan,
Vol 2, No 1, 22-30.
Harnani, Y., Marlina, H., & Kursani, E. (2019). Teori Kesehatan Reproduksi.
Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
Krisylva, A., Joewono, H. T., & Maramis, M. M. (2019). Faktor Pola Asuh, Status
Pernikahan Orang Tua dan Religiusitas Merupakan Faktor Resiko Yang
Mempengaruhi Kehamilan Sebelum Menikah Pada Remaja di Empat Puskesmas
Kabupaten Sikka Tahun 2017. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 190-199.
Malik, D. (2016). Pengalaman Hidup Remaja Yang Hamil di Luar Nikah. Jurnal UKSW
Salatiga, 100-110.
Mirna. (2019). Remaja Putus Sekolah Akibat Hamil Pranikah. Jurnal Kesehatan, Vol 1,
No 1, 4-5.
Miswanto. (2014). Pentingnya Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas pada
Remaja. Jurnal Studi Pemuda Volume 3 Nomor 2.

11
Mulya, N. (2011). The Pregnancy Handbook. Jakarta: Andi.
Napitupulu, T. F. (2018). Gambaran Pemanfaatan Buku KIA dan Pengetahuan Ibu
Hamil Mengenai Tnda Kehamilan. Jurnal Kesehatan Vokasional, Vol 3, No 1,
33-50.
Naviri, T. (2011). Buku Pintar Ibu Hamil. Jakarta: PT. Gramedia.
P, B. A., Anggraini, W., & Yanuarti, R. (2018). Peningkatan Pemahaman Siswa SMKN
3 Seluma Tentang Dampak Pernikahan Dini dan Sex Bebas Sebagai Upaya
Penurunan Angka Kejadian Kehamilan Diluar Nikah. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Bumi Raflesia, Vol 1, No 1, 54-60.
Ramadani, M., Nursal, D. G., & Ramli, L. (2015). Peran Tenaga Kesehatan dan
Keluarga dalam Kehamilan Usia Remaja. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional, Vol 10, No 2, 65-70.
Solehati, T., Kosasih, C. E., & Rahmat, A. (2018). Hubungan Sosiodemografi Orang
Tua dengan Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal
Kesehatan Poltekkes Ternate, 21-22.
Wulandari, P., Fihastutik, P., & Arifianto. (2019). Pengalaman Psikologis Kehamilan
Pranikah Pada Usia Remaja di Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen. Journal
Of Holistic Nursing Science, 64-65.

12

Anda mungkin juga menyukai