2
Bayi
Usia Lanjut
5 2
Bayi Menyusui,Asi Ekslusif
Dan Ibu menyusi
2
1 BBL (dan BULIN )
Konsepsi
( Ibu Hamil & janin )
• Pendekatan siklus hidup kesehatan reproduksi, u/ laki-
laki dan perempuan dgn memperhatikan hak reproduksi
perorangan.
• Perempuan mempunyai kebutuhan khusus dibandingkan
dgn laki-laki, k/ kodratnya; haid, hamil, melahirkan,
menyusui dan mengalami menopause, sehingga
memerlukan pemeliharaan kesehatan yg lebih insentif
selama hidupnya.
• Ini berarti pada masa-masa kritis, spt, pd saat kehamilan,
terutama sekitar prsalinan, diperlukan perhatian khusus
thd perempuan.
Dalam pendekatan siklus hidup dikenal ada lima
tahap yaitu antara lain :
1. Konsepsi
- Perlakuan terhadap janin laki/perempuan
- Pelayanan antenatal, persalinan aman dan nifas
serta pelayanan bayi baru lahir.
2. Bayi dan anak
- ASI Ekslusif dan penyapihan yang layak
- Pertumbuhan dan perkembangan anak, pemberian
gizi yang seimbang
- Imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit.
- Pencegahan dan penanggulanggan kekerasan.
- Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak
laki-laki dan perempuan.
3.Remaja
- Gizi seimbang
- Informasi tentang Kesehatan Reproduksi
- Pencegahan kekerasan termasuk seksual
- Pencegahan ketergantungan Nafza
- Perkawinan pada usia remaja
- Pendidikan, peningkatan keterampilan
- Peningkatan penghargaan diri
- Peningkatan pertahanan terhadap ancaman dan godaan.
4. Usia Subur
- Kehamilan, persalinan aman
- Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan
pada ibu dan bayi
- Pencegahan terhadap PMS/ HIV/ AIDS
- Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan
dengan penggunaan alat kontrasepsi (Keluarga
Berencana
- Pelayanan Kesehatan Reproduksi berkualitas
- Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi
secara rasional
- Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
- Pencegahan dan manajemen Infertilitas.
5. Usia Lanjut
Empat komponen prioritas Kesehatan Reproduksi yaitu:
1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2. Keluarga Berencana
3. Kesehatan Reproduksi remaja
4. Pencegahan dan penanganan penyakit menular
seksual termasuk HIV/ AIDS.
Pelayanan yang mencakup empat komponen prioritas
disebut Kesehatan Reproduksi Essensial (PKRE),
jika PKRE ditambah dengan pelayanan Kesehatan
Reproduksi bagi usia lanjut maka pelayanan yang
diberikan disebut Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Konprehensif (PKRK). Pelayan Kesehatan Reproduksi
diupayakan agar dapat diberikan secara terpadu,
berkualitas dan memperhatikan hak Reproduksi
perorangan.
Hak – Hak Reproduksi
Hak – hak reproduksi yg dirumuskan oleh WHO/SEARO 1995, terdiri dari 4
ha: sbg brkt:
• Perempuan berhak mempunyai otonomi dan pilihan sendiri
tentang fungsi & proses reproduksi.
• Perempuan berhak memutuskan secara bertanggung jawab
apakah ingin, bagaimana, kpn mempunyai anak & jmlhnya.
• Laki-laki bertanggung jawab secara individu & sosial ata
perilaku seksual & fertilitas mereka serta akibatnya pada
kesehatan & kesejahteraan pasangan & anak-anaknya.
• Keputusan reproduksi yg diambil seorang perempuan patut
dihormati, perempuan perlu diberikan informasi & otoritas
untuk membuat keputusan sendiri tentang reproduksi yg
sesuai dgn kebutuhan kesehatan reproduksinya.
HAK-HAK REPRODUKSI & SEKSUAL {IPPF}
Hak untuk hidu
Hak kebebasan berfikir
Hak mendapatkan Hak atas informasi & edukasi
kebebasan & kedamaian
Hak untuk memutuskan apakah
Hak atas kesetaraan & ingin & kpn utnuk punya anak
terbebas dr segala bentuk Hak atas pelayanan & proteksi
diskriminasi kesehatan
Hak privasi Hak atas kebebasan berserikat &
Hak memilih untuk berpartisipasi dlm arena politik;
menikah/tdk & untuk dan
membentuk & Hak untuk terbebas dari
kesakitan dan salah dalam
merencanakan sebuah
pengobatan
keluarga
Hak untuk menikmati
kemajuan ilmu
pengetahuan
Hak – hak ibu hamil
• Diberi informasi ttg:
1. Kemungkinan efek, risiko atau bahaya pd dirinya
atau janinnya/bayinya yg akan dilahirkan sbg
akibat dr penggunakan obat atau prosedur
2. Pilihan pengobatan yg dpt digunakan bg
pengganti obat atau prosedur tindakan
kebidanan.
3. Obat2an yg diminumnya kemungkinan
mempunyai efek merugikan pd janinnya.
4. Upaya meminimalkan gerakan bayi,
penggunaan obat yg menguntungkan bg
bynya
5. Jika ada ktdk pastian keamanan suatu
prosedur/ pengobatan thdp dirinya, janin
maupun bayinya.
6. Merek dagang/nama generik obat sblm
diberikan
7. Memutuskan utk menerima/menolak risiko dr
suatu prosedur/pengobatan.
8. Mengetahui nama & kualifikasi seseorang yg memberikan
obat
9. Alasan pelaksanaan prosedur tindakan/pemberian obat
10. Ditemani selama melahirkan
11. Memilih posisi selama proses persalinan & melahirkan
12. Bayi dirawat didekat tempat tdr ibunya
13. Nama & kualifikasi seseorang yg menolong kelahiran
bayinya
14. Jika ada hal-hal yg diketahui ttg perawatan/kondisi
dirinya/bynya yg mgkn dpt menyulitkan di kemudian hari
15. Memperoleh cttn RS ttg dirinya & bynya secara lengkap,
akurat, & jelas serta disiapkan oleh RS
16. Mendapatkan informasi rekam medis RS dgn lengkap
Contoh bentuk Pelanggaran
• Sebelum kelahiran : upaya aborsi
• Masa neonatus & bayi : Pembunuhan bayi, ditelantarkan {tdk
dirawat, tdk diberi cukup nutrisi}
• Masa nak-anak : Malnutrisi, Sunat pd perempuan
• Masa remaja : pemaksaan prostitusi, kawin muda, perkosaan,
psikologis
• Masa usia produktif : pembunuhan untuk kehormatan,
kekerasan seksual, perkosaan, traficking, pelecehan seksual
• Masa usia lanjut : kekerasan terhadap janda atau usila
Elemen-elemen pelayanan kesehatan reproduksi dlm pelayanan
kesehatan dasar
• Pelayanan & konseling, informasi, edukasi & komunikasi KB yg
berkualitas
• Pelayanan Prenatal, persalinan & post partum yg aman
termasuk menyusui
• Pencegahan & pengobatan kemandulan
• Pencegahan & penanganan aborsi tidak aman
• Pelayanan Aborsi aman, bl tdk melanggar hukum
• Pengobatan ISR, IMS & kondisi-kondisi lain dr sistem
reproduksi
• Informasi & konseling seksualitas, orang tua yg
bertanggung jawab serta kesehatan reproduksi &
seksual
• Pensegahan secara aktif praktek-pratek berbahaya
seperti mutilasi kelamin,
• Rujukan pelayanan tambahan untuk komlikasi KB,
kehamilan, persalinan & aborsi, kemandulan, ISR,
IMS & HIV/AIDS, serta kanker system reproduksi &
• Jika mgkn, program KR & KB harus mencangkup
fasilitas untuk diagnosis & pengobatan IMS yg
umum, seiring dgn meningkatnya risiko tertular HIV
Upaya pendekatan akses Paket Kesehatan Reproduksi
I. Pelayanan Kesehatan Primer ditingkat Kecamatan :
KB/pengaturan kesuburan yg ditawarkan pd laki-laki &
perempuan, berbagai pilihan metode yg dpt diterima serta
tdk bertentangan dgn hukum.
Pelayanan Kesehatan yg aman untuk perempuan selama
kehamilan, persalinan dan menyusui, sehingga memungkinkan
pasangan memiliki bayi sehat
Pelayanan penanganan IMS termasik HIV/AIDS untuk laki-
laki dan perempuan yg bersifat rahasia & tdk menghakimi
Pelayanan remaja yg memungkinkan anak muda perempuan &
laki-laki mengakses pelayanan yg sesuai tanpa mengalami
diskriminasi/pelecehan
Upaya pendekatan akses Paket Kesehatan Reproduksi
• Bagi Remaja :
Remaja pria menjadi tidak perjaka, dan remaja wanita
tdk perawan
Menambah risiko tertular penyakit menular seksual.
Remaja putri akan terancam pada kehamilan yg tdk
diinginkan, keugguguran kehamilan yg tdk diinginkan/tdk
aman, infeksi organ-organ reproduksi, anemia,
kemandulan dan kematian k/ perdarahan/keracunan
kehamilan.
Trauma kejiwaan (depresi, rendah diri, rasa berdosa,
hilang harapan masa depan ).
• Kemungkinan hilangnya kesempatan u/
melanjutkan pendidikan dan kesempatan bekerja.
• Melahirkan bayi yg kurang/tidak sehat.
• BAGI KELUARGA “
* Menimbulkan aib keluarga
* Menambah beban ekonomi keluarga.
* Pengaruh kejiwaan bagi anak yg dilahirkan
akibat tekanan masyarakat di lingkungan (ejekan).
• BAGI MASYARAKAT
* Meningkatkan remaja putus sekolah, sehingga
kualitas masyarakat menurun.
* Meningkatnya angka kematian ibu dan bayi.
* Menambah beban ekonomi masyarakat shg
derajat kesejahteraan masyarakat menurun.
• PEMBINAAN KESEHATAN REPRODUKSI
REMAJA……Bertujuan u/ memberikan informasi dan
pengetahuan yg berhubungan dgn prilaku hidup
sehat bagi...
• Lanjutan….., disamping mengatasi masalah yg
ada. Dgn pengetahuan yg memadai dan adanya
motivasi u/ menjalani masa remaja secara
sehat, para remaja diharapkan mampu
memelihara kesehatan dirinya agar dapat
memasuki masa kehidupan berkeluarga dgn
reproduksi yg sehat.
Pembekalan Pengetahuan yg Diperlukan
Remaja :
1. Perkembangan fisik, kejiwaan dan kematangan
seksual remaja. Pembekalan pengetahuan ttg
perubahan yg terjadi secara fisik, kejiwaan dan
kematangan seksual akan memudahkan remaja u/
memahami serta mengatasi berbagai masalah yg
membingungkannya, informasi ttg haid, mimpi
basah, serta ttg alat reproduksi remaja laki-laki dan
perempuan perlu diperoleh setiap remaja.
2. Proses reproduksi yg bertanggung jawab. Manusia
secara biologis mempunyai kebutuhan seksual.
Remaja perlu mengendalikan naluri seksualnya dan
menyalurkannya ke kegiatan yg positif, seperti olah
raga dan mengembangkan hobi yg membangaun.
Penyaluran yg berupa hubungan seksual dilakukan
setelah berkeluarga u/ melanjutkan keturunan.
3. Pergaulan yg sehat antara remaja laki-laki dan
perempuan serta kewaspadaan terhadap
masalah ….remaja memerlukan informasi tsb
agar selalu waspada dan berprilaku reproduksi
sehat dlm bergaul dgn lawan jenisnya…..
4. Persiapan Pranikah. Informasi ttg hal ini
diperlukan agar calon pengantin lebih siap
secara mental dan emosional dlm memasuki
kehidupan keluarga di masa depan.
ISU-ISU KESEHATAN WANITA
Oleh :
Indriyani Makmun, S.ST., M.Keb
1. Kekerasan
TUJUAN 2. Perkosaan dan Pelecehan seksual
PEMBELAJARAN 3. Single Parent
4. Perkembangan seksual yang
menyimpang
5. Wanita seks komersial
1. Kekerasan pada perempuan
1. Kekerasan Fisik
Berupa tindakan seperti pemukulan, penyiksaan dan lain
sebagainya yang menimbulkan deraan fisik bagi perempuan
yang menjadi korban, contohnya memukul, menampar,
mencekik, menendang, dan sebagainya.
2. Kekerasan Psikologis
Kekerasan Psikologis yaitu suatu tindakan penyiksaan secara
verbal seperti menghina, berteriak, menyumpah, mengancam,
melecehkan, berkata kasar dan kotor yang mengakibatkan
menurunnya rasa percaya diri, meningkatkan rasa takut,
hilangnya kemampuan untuk bertindak dan tidak berdaya
3. Kekerasan seksual
Tindakan agresi seksual seperti melakukan
tindakan yang mengarah keajakan/ desakan
seksual seperti menyentuh, mencium, memaksa
berhubungan seks tanpa persetujuan korban dan
lain sebagainya.
4. Kekerasan Finansial
Kekerasan Finansial dapat berupa mengambil
barang korban, menahan atau tidak memberikan
pemenuhan kebutuhan finansial dan sebagainya
5. Kekerasan Spiritual
Kekerasan Spiritual dapat berupa merendahkan
keyakinan dan kepercayaan korban, memaksa
korban, memaksa korban mempraktekkan ritual
dan keyakinan tertentu.
Faktor Penyebab
Terjadinya kekerasan terhadap perempuan paling tidak
dipicu oleh :
a. Faktor eksternal
Masih adanya pola pikir lingkungan terhadap sosok
perempuan yg telah dibangun baik secara sosial maupun
kultural. Perempuan dianggap lemah lembut, cantik dan
emosional, sedangkan laki-laki dianggap kuat, rasional,
dan jantan.
b. Faktor internal
Perempuan seringkali memancing terjadinya kekrasan
pada dirinya. Contohnya kasus perkosaan yang dsebabkan
perempuan memakai pakaian yang memperlihatkan
bagian-bagian tubuhnya.
c. Budaya
• Munculnya anggapan bahwa posisi perempuan lebih
rendah daripada laki-laki.
• Lemahnya posisi perempuan merupakan konsekuensi
dari adanya nilai-nilai budaya yang dilestarikan melalui
proses sosialisasi dan reproduksi dalam berbagai bentuk
oleh masyarakat maupun negara.
Selain tersebut diatas, faktor lain yang menyebabkan
terjadinya kekerasan pada perempuan :
1. Ancaman kesehatan
Akibat peran ganda yang harus dijalani, wanita akan
mengalami gangguan seperti kelelahan, kecapean,
kurang gizi, sehingga mengakibatkan angka kesakitan
meningkat.
2. Emosi labil
Wanita merasa tidak senang atau tidak puas dengan
keadaan diri sendiri dan lingkungannya. Rasa tidak
puas ini mengakibatkan emosi wanita tersebut menjadi
labil dimana wanita akan mengalami perasaan cemas,
tidak berdaya dan depresi dan mudah tersinggung.
3. Peran Ganda
Dimana wanita tersebut harus berperan baik sebagai
ibu dan pendidik bagi anak-anaknya, sebagai kepala
keluarga, sebagai pengatur atau pengelola rumah
tangga dan sebagai pencari nafkah dalam mengatasi
masalah keluarga.
4. Perkembangan seksual yg menyimpang
sifilis
candiloma
Ulkus mole
MEMAHAMI PERSPEKTIF
GENDER :
Membangun Relasi yang Adil Antara
Laki-laki dan Perempuan
• payudara
• penis
• vagina
• testis • ovarium
• sperma • menstruasi
(kodrat) • sel telur
(kodrat)
Bukan kodrat tapi pilihan:
Perempuan : Bisa Hamil, Melahirkan & Menyusui (Peran isteri / Ibu).
Laki-laki : Bisa Membuahi sel telur (Peran suami / ayah).
PERBEDAAN PERAN GENDER
Laki-laki Perempuan
LAKI-LAKI PEREMPUAN
RUANG
Publik Domestik
LINGKUP
TANGGUNG
Nafkah utama Nafkah tambahan
JAWAB
Budaya Yang Mempengaruhi
Gender
Sebagian besar masyarakat menganut kepercayaan yang
salah tentang arti menjadi seorang wanita, dengan
akibat yang membahayakan kesehatan wanita.
Setiap masyarakat mengharapkan wanita dan pria untuk
berpikir, berperasaan dan bertindak dengan pola-pola
tertentu dengan alasan mereka dilahirkan sebagai
wanita/pria.
Contohnya wanita diharapkan untuk menyiapkan
masakan, merawat anak-anak dan suami.
Sedangkan pria bertugas memberikan kesejahteraan
bagi keluarga serta melindungi keluarga dari ancaman.
Peran jenis kelamin bahkan bisa tidak sama
didalam suatu masyarakat, tergantung pada
tingkat pendidikan, suku dan umurnya,
contohnya: di dalam suatu masyarakat, wanita
dari suku tertentu biasanya bekerja menjadi
pembantu rumah tangga, sedang wanita lain
mempunyai pilihan yang lebih luas tentang
pekerjaan yang bisa mereka pegang.
Peran gender diajarkan secara turun temurun
dari orang tua ke anaknya. Sejak anak berusia
muda, orang tua telah memberlakukan anak
perempuan dan laki-laki berbeda, meskipun
kadang tanpa mereka sadari.
Diskriminasi Gender
Pada hakikatnya, manusia memiliki kedudukan yang
setara antara laki-laki dan perempuan. Keduanya
diciptakan dalam derajat, harkat, dan martabat yang
sama.
Namun dalam perjalanan kehidupan manusia, banyak
terjadi perubahan peran dan status atas keduanya,
terutama dalam masyarakat. Proses tersebut lama
kelamaan menjadi kebiasaan dan membudaya.
Dan berdampak pada terciptanya perlakuan diskriminatif
terhadap salah satu jenis kelamin sehingga muncul
istilah gender yang mengacu pada perbedaan peran
antara laki-laki dan perempuan yang terbentuk dari
proses perubahan peran dan status tadi baik secara
sosial ataupun budaya.
BENTUK-BENTUK
KETIDAKADILAN (DISKRIMINASI)
GENDER
• Marginalisasi
• Subordinasi
• Pelabelan/Citra Baku/Stereotype
• Beban Ganda/Double Burden
• Tindak Kekerasan/Violence
MARGINALISASI
PROSES PEMINGGIRAN AKIBAT PERBEDAAN JENIS
KELAMIN YANG MENGAKIBATKAN KEMISKINAN
Contoh:
a. Beban pekerjaan di rumah tidak berkurang
dengan adanya peran publik dan peran
pengelolaan komunitas (walaupun
perempuan telah masuk dalam peran
publik/meniti karier peran dalam rumah
tangga masih besar);
b. Pekerjaan dalam rumah tangga, sebagian
besar dikerjakan ibu dan anak perempuan
sedangkan ayah dan anak lelaki terbebas
dari pekerjaan domestik.
DOUBLE BURDEN (BEBAN GANDA)
Perempuan sebagai perawat, pendidik anak,
pendamping suami, juga pencari nafkah tambahan,
Perempuan pencari nafkah utama masih harus
mengerjakan tugas domestik,
Lelaki meski bekerja sebagai mencari nafkah, tetap
harus terlibat dalam peran sosial kemasyarakatan,
karena tidak dapat diwakili oleh perempuan.
KONDISI PEREMPUAN
VIOLENCE / KEKERASAN THD PEREMPUAN
FISIK & NON FISIK
Peran perempuan
adalah di sektor
domestik; peran laki-
laki adalah sebagai
pemimpin dan
pelindung keluarga,
jadi bertanggung
jawab dan berperan di
sektor publik
*
* PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
Faktor penyebab penyakit menular seksual adalah
Kebelet atau ngebet
Dorongan untuk melakukan hubungan seksual:
Tidak memiliki norma agama
Penyalah gunaan teknologi
Pergaulan bebas
Praktek pelacuran
* PENULARAN PENYAKIT
SEKSUAL
* JENIS PENYAKIT DAN
PENYEBAB PMS
* HERPES
VIRUS
* KONDILOMA AKMINATA
* AIDS
•VAGINITIS PROTOZOA
•URETHRITIS
(RADANG SALURAN KENCING)
•GENORHOE
•SIFILIS BAKTERI (KUMAN)
•ULKUS MOLE (BOROK)
Wanita :
Pria : Suami atau pasangan seksual menderita
* Pasangan seksual lebih penyakit PMS
dari satu dalam 1 bulan
terakhir Suami / pasangan seksual mempunyai
pasangan seksual lebih dari satu dalam
1 bulan terakhir
* B‘hubungan seksual
dengan pekerja seksual
wanita/pria dalam 1 Mempunyai pasangan baru dalam 3 bln
bulan terakhir terakhir
* PADA LAKI-LAKI
* Keluhan berupa rasa gatal, panas didaerah URETHRA (saluran
kemih)
* Keluar duh tubuh (nanah) dari ujung URETHRA yang kadang
disertai darah dan nyeri waktu ereksi
* Demam, timbul benjolan yang rasanya nyeri dan panas pada daerah
perinaum ( sekitar kemaluanatau selangkanan)
* Terjadi pembengkakan pada daerah frenulum dan nyeri bila ditekan
* Sering kencing dan terasa nyeri
PADA PEREMPUAN
* AKIBAT
*HERPES SIMPLEKS
* GEJALA KLINIS
Terdiri dari tiga stadium
1. INFEKSI PRIMER
Ditandai dengan gejala demam, nyeri, nyeri atau sakit
bila berhubungan seksual. Muncul gelembung-
gelembung berisi cairan (lesi) disekitar kelamin.
2. FASE LATEN
* Pada fase ini tidak ditemukan gejala
klinis,tetapi virus Herpes simpleks ini dapat
ditemukan dalam keadaan tidak aktif pada
ganglion dorsalis.(kumpulan syaraf pada
tulang punggung
3. INFEKSI REKURENS
Virus herpes simpleks yang tidak aktif
* Pada permulaan kehamilan terjadi keguguran
(virus masuk melalui plasenta
* Bayi yang dilahirkan menderita hepatitis atau
meningitis (radang otak) atau bahkan bisa
meninggal
*AKIBAT HERPES
PADA IBU HAMIL
ADALAH
*
Biasanya dikenal dengan nama JEGGER AYAM atau
KUTIL KELAMIN.Penyebabnya adalah
virus PAPILLOMA HUMANUS
GEJALA KLINIS
•Masuk Ke Dalam Tubuh Melalui Luka Lecet
Pada Saat Berhubungan Seksual
•Sel Yang Terinfeksi Terbentuk KUTIL
•Virus yang terdapat pada kutil memperbanyak diri berbentuk
• bintil kecil
•Berkelompok membentuk kelompok kulit yang permukaanya
kasar kalau tersenggol, kelamin mudah berdarah
•Masa inkubasi 3-8 minggu
•Dalam keadaan basah, permukaan kulit dapat mengalami
kerusakan jaringan yang menimbulkan bau busuk
*
AK IB A T
* Kanker Rahim
* Untuk mendeteksi biasanya dilakukan Pap
test/ Pap Smear untuk mengetahui apakah
terdapat virus Papilloma Humanus
*ULKUS MOLLE
ULKUS MOLLE adalah penyakit menular seksual yang banyak terdapat
di daerah yang memiliki tingkat ekonomi yang rendah
* AKIBAT
*Sifilis kongenital
Disebabkan oleh kuman SPIROCHAETA berbentuk
spiral yang disebut TRIPONEMA PALLIDIUM
1. SIFILIS KONGENITAL
Penyakit Sifilis yang ditularkan waktu janin ada dalam
kandungan ibu yang menderita sifilis
2. SIFILIS AKUISITA
GEJALANYA
* Penyebabnya jamur
* Karena hubungan seks tapi dapat menular
melalui media lain sperti cd, handuk dll
* Gejala
* Pada laki-laki :
* gatal pada zakar dan saluran kencing,
sering tidak menimbulkan gejala
* Pada wanita :
* Gatal luar biasa pada vagina dan
kemaluan luar
* Keputihan seperti bercak kepala susu
* Trichomoniasis
Periode
Jendela HIV + AIDS
Indriyani
Makmun,S.ST.,M.Keb
Apa itu Kanker
Serviks ?
Kanker Leher Rahim :
Adalah kanker yang terjadi pada leher rahim
(serviks)
1
Leher rahim
Seberapa Sering Kanker Serviks ?
Menurut WHO
TIAP TAHUN, DI SELURUH DUNIA:
Jinak
• tidak berbahaya
• tetap pada daerah sumbernya,
TUMOR
tidak menyebar
Ganas
• berbahaya , dapat menjadi
kanker
• akan menyebar ke daerah
lain
The Adam Health Illustrated Encyclopedia, A.D.A.M., Inc. is accredited by URAC,
also known as the American Accreditation HealthCare Commission
Bagaimana terjadinya Kanker
Serviks ?
Berganti-ganti
Pasangan seksual
Tidak menjaga
kebersihan organ
Usia hub sex <20 tahun genital
Faktor Risiko Kanker Servik
Penyebab kanker serviks :infeksi HPV virus.
Faktor risiko yang lain :
Aktivitas seksual yang dapat meningkatkan
risiko infeksi HPV dan kanker serviks meliputi :
Mempunyai multipel partner seksual atau
berhubungan seks dengan partner yang
mempunyai multipel partner seks.
Sejarah mempunyai penyakit sexually
transmitted disease (STD)
Faktor Risiko
Bidan/dokter
30 – 50 tahun
Kapan dilakukan?
•Minimal 5 tahun sekali
(Maksum, 2009) Puskesmas Rumah Sakit
Pap Smears sebagai Deteksi
Dini
Pap Smear : pengambilan sel dari serviks, diperiksa dengan mikroskop
untuk mengetahui adanya kelainan pada serviks
o Pap Smears
Regular Pap smears
untuk setiap wanita
seksual aktif
berapapun usianya.
Batas umur ????
Penting untuk di-INGAT!!!
• Kanker serviks adalah kanker yang banyak
menyebabkan kematian pada perempuan
• Kanker serviks dapat dicegah :
– Deteksi sedini mungkin dengan PAP
SMEAR
– Edukasi mengenai kanker serviks
– Vaksinasi HPV VAKSIN
dilakukan Krioterapi
IVA positip
Apa artinya IVA positip?
IVA positip berarti ibu mempunyai kelainan/lesi
prakanker. Ibu belum menderita kanker, tetapi bila tidak
diobati akan berkembang menjadi kanker
Oleh :
Indriyani Makmun, S.ST., M.Keb
1. Sejarah KB
TUJUAN
PEMBELAJARAN
2. Pengertian KB
3. Tujuan KB
4. Ciri-ciri Kontrasepsi yang
dianjurkan
5. Menghentikan/mengakhiri
kehamilan.
A. Sejarah Keluarga Berencana
Di Luar negeri
- Kedudukan sederajat
- Memberi kesempatan kepada calon
peserta KB dapat memantapkan
pemahamannya
- Membuat klien yakin pada pilihan dan
sikapnya
Hal-hal yang Penting dalam Konseling KB :
1. Memberikan perhatian dan memahami
pasien
2. Memberi penjelasan sesuai yang dapat
dipahami pasien
a. Gunakan kata yang mudah di mengerti
b. Gunakan kalimat pendek
c. Gunakan alat peraga atau bantu utk
menjelaskan
d. Hindari terus berbicara sendiri
e. Berikan kesempatan pada klien
bertanya
f. Utk pesan2 khusus minta pasien utk
mengulangi
• Tahu dan megerti tentang NKKBS
• Yakin terhadap manfaatKB dan
tujuannya
• Ingin mendorong calon peserta KB utk
Syarat berKB
petugas • Mau dan berusaha memahami
perasaan calon peserta KB
• Tahu dan mengerti informasi yg benar
• Petugas harus mempunyai hub HAM
yg baik
Langkah – langkah Konseling KB:
Percakapan konseling KB bersifat terbuka
dan terjadi dua arah (yg diberikan dan yg
memberikan konseling boleh bertanya dan
menyatakan pendapat).
Percakapan dua arah diperlukan
kemampuan mendengar yg baik dan aktif serta
kemampuan menyelami perasaan orang lain.
GATHER
G : Greet, Berikan salam, kenalkan diri dan buka komunikasi
A : Ask, Tanya keluhan /kebutuhan pasien dan menilai
apakah keluhan/ kebutuhan sesuai dengan kondisi yang
dihadapi ?
T : Tell, Beritahukan persoalan pokok yg dihadapi pasien dari
hasil tukar informasi dan
Carikan upaya penyelesaiannya
H : Help, Bantu klien memahami & menyelesaikan
masalahnya
E : Explain, Jelaskan cara terpilih telah dianjurkan dan hasil
yang diharapkan mungkin dapat segera terlihat/diobservasi
R : Refer/Return visit , Rujuk bila fasilitas ini tidak dapat
memberikan pelayanan yang sesuai (buat jadwal kunjungan
ulang)
Langkah – langkah Konseling KB:
Kata kunci “SATU TUJU” sebagai berikut :
SA • Salam
T • Tanyakan
U • Uraikan
TU • banTU
J • Jelaskan lebih rinci
U • Ulangan
1. SA : beri salam, sambut kedatangan, dan
berikan perhatian.
a. Beri salam dan sambutlah kedatangan klien
b. Bersikaplah ramah dan sopan
c. Perkenalkan diri anda
d. Berikan jaminan bahwa anda akan menja
kerahasiaan
e. Cari tempat (utk menjaga privesi pasien)
f. Tawarkan pada pasien “Apa yang bisa saya
bantu”?
2. T : Tanyakan apa masalah dan apa yg ingin
dikatakan
a. Tanyakan identitas pasien
b. Informasikan bahwa semua keterangan
dibutuhkan untuk dapat menolong
menentukan cara atau alat KB yg digunakan
c. Pasien lama, tanyakan apakah ada
perubahan/hal penting yg ingin dibicarakan
d. Jika menyebutkan nama2 alat medis,
usahakan pasien mengerti dan gunakan alat
bantu
3. U : Uraikan mengenai alat-alat KB yang ingin
diketahui
a. Tanyakan kpd pasien apa yg diketahui ttng
alat-alat KB
b. Jelaskan cara atau alat KB yg tersedia dan
dimana bisa mendapatkannya
c. uraikan masing2 alat KB (cara kerja,
keuntungan dan kelebihan, kemungkinan efek
samping, efektivitas, indikasi, kontraindikasi)
4. TU : bantu mencocokkan alat KB dengan
keadaan dan kebutuhan
a. Tanyakan, Apakah klien sudah punya pilihan
cara KB ?
b. Utk menolong memilih cara KB yg tepat,
tanyakan ttng (rencana jumlah anak, jarak
antar kelahirn anak) dan penghasilan,
kegiatan/kesibukan suami/istri
c. Jika belum punya rencana utk masa depan,
tanyakan kondisi sekarang
d. Berikan kesempatan bertanya
e. Tanyakan sesuatu yang kurang jelas
f. Jelaskan kondisi mungkin pasien tersebut
tdk cocok menggunakan salah satu alat KB
5. J: jelaskan alat KB apa yg akan
digunakan
a. Jelaskan contoh dari alat KB yang
diinginkan, gunakan alat peraga
b. Tempat pelayanan dan biayanya
c. Inform consent
d. Jelaskan cara pemakaian alat KB
e. Minta pasien utk mengulangi petunjuk
f. Jelaskan efek samping
g. Beritahu kunjungan ulang
6. U: ulangan, sambutlah dgn baik apabila klien
perlu konseling ulang
a. Tanyakan apakah klien masih menggunakan
KB
b. Kalau “Ya” tanyakan apakah pasien
menyukainya
c. Apakah pasien mengalamu efek samping
d. Tanyakan apakah ada yg masih ingin
ditanyakan
Faktor penghambat
1. Faktor individual
2. Faktor yang berkaitan dengan interaksi
3. Faktor situasional
4. Kompetensi dalam melakukan percakapan
Faktor pendukung
pengetahuan dan keterampilan dari tenaga
kesehatan. Jika seorang komunikator memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam
proses KIE, tentunya akan membawa hasil yang
lebih baik. Tersedian alat bantu peraga yg baik
Referensi
L/O/G/O
www.themegallery.com
Pencatatan dan Pelaporan
Pelayanan KB
Indriyani Makmun, S.ST., M.Keb
• Pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi
Program KB ditujukan kepada kegiatan dan hasil
kegiatan operasional yang meliputi:
a. Kegiatan pelayanan kontrasepsi.
b. Hasil kegiatan pelayanan kontrasepsi baik di Klinik KB
maupun di dokter/bidan praktek swasta.
c. Pencatatan keadaan alat-alat kontrasepsi di Klinik KB.
Adapun mekanisme pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi
sebagai berikut:
a. Pada waktu mendaftar untuk pembukaan klinik KB dan
pendaftaran ulang setiap bulan Januari, semua Klinik KB mengisi
Kartu Pendaftaran Klinik KB
b. Setiap peserta KB baru dan pindahan dibuatkan Kartu Status
Peserta KB yang antara lain memuat ciri-ciri peserta KB yang
bersangkutan. Kartu ini disimpan di Klinik KB dan digunakan
pada waktu kunjungan ulang
c. Setiap peserta KB baru atau pindahan dari klinik KB dibuatkan
Kartu Pesrta KB.
d. Setiap pelayanan KB di klinik KB, dicatat dalam register ini
merupakan sumber data untuk membuat laporan bulanan klinik.
e. Setiap penerimaan dan pengeluaran jenis alat kontrasepsi oleh
klinik dicatat dalam register Alat Kontrasepsi Klinik KB
f. Pelayanan KB yang dilakukan oleh dokter/bidan
praktek swasta setiap hari dicatat dalam buku hasil
pelayanan kontrasepsi pada dokter/bidan swasta.
Setiap akhir bulan dijumlahkan dan merupakan
sumber data dalam membuat laporan bulanan
petugas penghubung .
g. Setiap bulan PKB/PLKB atau petugas yang ditunjuk
sebagai petugas penghubung dokter/bidan praktek
swasta membuat laporan bulanan, ini merupakan
sumber data untuk pengisian laporan bulanan klinik
KB.
h. Setiap bulan, petugas Klinik KB membuat laporan
Klinik KB yang datanya diambil dari register Hasil
Pelayanan di Klinik KB, Laporan Bulanan Petugas
Penghubung Dokter/Bidan Praktek Swasta, dan
Register Alat Kontrasepsi Klinik KB.
Tujuan system rujukan adalah untuk meningkatkan mutu,
cakupan, dan efisiensi pelaksanaan pelayanan metode
kontrasepsi secara terpadu. Perhatian khusu terutama
ditujukan untuk menunjang upaya penurunan angka
kejadian efek samping, komplikasi, dan kegagalan
penggunaan kontrasepsi.
Pendokumentasian
Rujukan KB
• Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu system
jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang
memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab
secara timbale balik atas masalah yang timbul, baik
secara vertical maupun horizontal kepada fasilitas
pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau dan
rasional, tidak dibatasi oleh wilayah adminstrasi.
• Dengan pengertian tersebut, maka merujuk berarti
meminta pertolongan secara timbal balik kepada
fasilitas pelayanan yang lebih kompeten untuk
penanggulangan masalah yang dihadapi
Rujukan medik dapat berlangsung:
Internal antar petugas di satu Puskesmas
Antara Puskesmas Pembantu dan Puskesmas
Antara masyarakat dan Puskesmas
Antara satu Puskesmas dan Puskesmas lain
Antara Puskesmas dan Rumah Sakit, Laboratorium atau
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
Internal antara bagian/unit pelayanan di dalam satu Rumah
Sakit
Antar Rumah Sakit, Laboratorium atau fasilitas pelayanan
lain.
• Rujukan bukan berarti melepaskan tanggung jawab
dengan menyerahkan klien-klien ke fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, akan tetapi karena kondisi klien yang
mengaharuskan pemberian pelayanan yang lebih
kompeten dan bermutu melalui upaya rujukan.
Untuk itu dalam melaksanakan rujukan harus telah pula diberikan:
a. Konseling tentangkondisi klien yang menyebabkan memerlukan
rujukan
b. Konseling tentang kondisi yang diharapka diperoleh di tempat
rujukan
c. Informasi tentang fasilitas pelayanan kesehatan tempat rujukan
dituju
d. Penghantar tertulis kepada fasilitas pelayanan yang dituju
mengenai kondisi klien saat ini riwayat sebelumnya serta
upaya/tindakan yang telah diberikan
e. Bila perlu berikan upaya mempertahankan keadaan umum klien
f. Bila perlu, karena kondisi klien, dalam perjalanan menuju tenpat
rujukan harus didampingi perawat/bidan
g. Menghubungi fasilitas pelayanan tempat rujukan dituju agar
memungkin segera menerima rujukan klien
Fasilitas pelayanan kesehatan yang menerima rujukan, setelah
memberi upaya penangulanggan dan kondisi klien telah
memungkinkan, harus segera mengembalikan klien ketempat
fasilitas pelayanan asalnya dengan terlebih dahulu memberikan :
• Konseling tentang kondisi klien sebelum dan sesudah diberi
upaya penanggulangan
• Nasehat yang perlu diperhatikan klien mengenai kelanjutan
penggunaan kontrasepsi
• Penghantar tertulis kepada fasilitas pelayanan yang merujuk
mengenai kondisi klien berikut upaya penaggulangan yang
telah diberikan serta sasaran upaya pelayanan lanjutan yang
harus dilaksanakan, terutama tentang penggunaan kontrasepsi.
TERIMA KASIH