FITRIANI
Tahu kembali ……!
• Kesehatan Reproduksi Suatu keadaan sehat
secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan
kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi
serta proses reproduksi yang pemikiran kesehatan
reproduksi bukannya kondisi yang bebas dari
penyakit melainkan bagaimana seseorang dapat
memiliki kehidupan seksual yang aman dan
memuaska sebelum dan sesudah menikah
Sasaran Kesehatan Reproduksi
Laki-laki dan
perempuan usia
subur
Seksualitas.
Tokoh Masyarakat
Tokoh Agama
LSM
Komponen Kesehatan Reproduksi
Keluarga Berencana
Usia Lanjut
Kesehatan Reproduksi
Remaja
Faktor
Faktor Biologis
Psikologis
Faktor Demografis - Ekonomi
• yaitu kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah
dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual
dan proses reproduksi, usia pertama melakukan
hubungan seksual, usia pertama menikah, usia
pertama hamil. Sedangkan faktor demografi yang
dapat mempengaruhi Kesehatan Reproduksi
adalah akses terhadap pelayanan kesehatan, rasio
remaja tidak sekolah , lokasi/tempat tinggal yang
terpencil.
Faktor Budaya dan Lingkungan
• Faktor budaya dan lingkungan yang mempengaruhi
praktek tradisional yang berdampak buruk pada
kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak
rejeki, informasi tentang fungsi reproduksi yang
membingungkan anak dan remaja karena saling
berlawanan satu dengan yang lain, pandangan agama,
status perempuan, ketidaksetaraan gender, lingkungan
tempat tinggal dan cara bersosialisasi, persepsi
masyarakat tentang fungsi, hak dan tanggung jawab
reproduksi individu, serta dukungan atau komitmen
politik
Faktor Psikologis
• Sebagai contoh rasa rendah diri (“low self
esteem“), tekanan teman sebaya (“peer
pressure“), tindak kekerasan dirumah/
lingkungan terdekat dan dampak adanya
keretakan orang tua dan remaja, depresi
karena ketidak seimbangan hormonal, rasa
tidak berharga wanita terhadap pria yang
membeli kebebasan secara materi
Faktor Biologis
• Faktor biologis mencakup ketidak sempurnaaan organ
reproduksi atau cacat sejak lahir, cacat pada saluran
reproduksi pasca penyakit menular seksual, keadaan
gizi buruk kronis, anemia, radang panggul atau adanya
keganasan pada alat reproduksi. Dari semua faktor
yang mempengaruhi kesehatan reproduksi diatas
dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan
perempuan, oleh karena itu perlu adanya penanganan
yang baik, dengan harapan semua perempuan
mendapatkan hak-hak reproduksinya dan menjadikan
kehidupan reproduksi menjadi lebih berkualitas.
Masalah Kesehatan Reproduksi
Masalah reproduksi
Masalah Pelacuran
Sejarah Keluarga Berencana
• Upaya Keluarga Berencana Kesehatan ibu,
yaitu pada awal abad XIX di Inggris yaitu Marie
Stopes (1980-1950) yang menganjurkan
pengaturan kehamilan di kalangan buruh.
• “Birth control” nya merupakan pelopor KB Modern.
• Sejak tahun 1950-an para ahli kandungan berusaha
mencegah angka kematian yang terlalu tinggi
dengan merintis Bagian Kesehatan Ibu dan Anak
(BKIA).
Konsep Tentang Keluarga Berencana (KB)
Konsultasi
pra
Komunikasi
Pelayanan Pendidikan perkawinan Konsultasi
informasi Konseling
infertilitas seks dan genetik
dan edukasi
konsultasi
perkawinan
Jenis - Jenis akseptor
KB
• 20 – 30 tahun
Mengatur/Menjarangkan • Jumlah anak 2
Kehamilan • Jarak 2- 4tahun
• Efektivitas
Mengakhiri Kesuburan
tinggi
Mutu Pelayanan KB
• 1. Pelayanan perlu disesuaikan dengan kebutuhan klien
• 2. Klien harus dilayani secara profesional dan memenuhi
standar pelayanan
• 3. Kerahasiaan dan privasi perlu dipertahankan
• 4. Upayakan agar klien tidak menunggu terlalu lama untuk
dilayani
• 5. Petugas harus memberi informasi tentang pilihan
kontrasepsi yang tersedia
• 6. Petugas harus menjelaskan kepada klien tentang
kemampuan fasilitas kesehatan
• dalam melayani berbagai pilihan kontrasepsi
• 7. Fasilitas pelayanan harus memenuhi persyaratan yang
ditentukan
• 8. Fasilitas pelayanan tersedia pada waktu yang ditentukan
dan nyaman bagi klien
• 9. Bahan dan alat kontrasepsi tersedia dalam jumlah yang
cukup
• 10. Terdapat mekanisme supervisi yang dinamis dalam
rangka membantu menyelesaikan
• masalah yang mungkin timbul dalam pelayanan.
• 11. Ada mekanisme umpan balik yang relatif dari klien
Tugas Bidan KB
1. Mampu memberikan informasi kepada klien dengan
sabar, penuh pengertian, dan peka
2. Mempunyai pengetahuan, sikap positif, dan
ketrampilan teknis untuk memberi pelayanan dalam
bidang kesehatan reproduksi
3. Memenuhi standar pelayanan yang sudah ditentukan
4. Mempunyai kemampuan mengenal masalah
5. Mempunyai kemampuan mengambil langkah-langkah
yang tepat dalam mengatasi masalah tersebut,
termasuk kapan dan kemana merujuk jika diperlukan
• 6. Mempunyai kemampuan penilaian klinis yang baik
• 7. Mempunyai kemampuan memberi saran-saran untuk perbaikan
program
• 8. Mempunyai pemantauan dan supervisi berkala
• 9. Pelayanan program Keluarga Berencana yang bermutu
membutuhkan:
• 10. Pelatihan staf dalam bidang konseling, pemberian informasi dan
ketrampilan teknis
• 11. Informasi yang lengkap dan akurat untuk klien agar mereka dapat
memilih sendiri
• metode kontrasepsi yang akan digunakan
• 12. Suasana lingkungan kerja di fasilitas kesehatan berpengaruh
terhadap kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan yang
bermutu, khususnya dalam kemampuan teknis dan interaksi
interpersonal antara petugas dan k