Anda di halaman 1dari 26

PENGELOLAAN PROGRAM KESEHATAN

MASYARAKAT YANG BERKAITAN


DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN
KELUARGA BERENCANA

Sri Herlina, SKM, MPH


FK UNISMA MALANG
REPRODUKSI
• Salah satu penunjnag
terciptanya reproduksi
• Reproduksi adalah proses melanjutkan fungsi dan proses sistem reproduksi.
keturunan pada manusia. • Reproduksi sehat adalah perilaku
• Kesehatan reproduksi didefinisikan individu yang
keadaan sehat jasmani, psikologis dan berkaitan dengan fungsi dan proses
sosial yang berhubungan dengan reproduksi termasuk perilaku seksual
yang sehat. perubahan biologis, yang pada
sehat a dalah dasarnya
pendidikan seks. merupakan upaya
• Pendidikan seks adalah upaya menanamkan moral, etika serta
memberikan komitmen agama agar tidak
pengetahuan tentang terjadi “
perubahan pengetahuan tentang penyalahgunaan” organ
reproduksi

Kesehatan Reproduksi Cakupan


pelayanan kesehatan

Defenisi Kesehatan Reproduksi berkaitan dengan fungsi,


peran & sistem
▪ Aspek penunjang bagi reproduksi (Konferensi
KESEHATAN REPRODUKSI International
(kespro) adalah Keadaan
Kependudukan dan
sejahtera fisik, mental
Pembangunan, 1994)
dan sosial yang utuh
reproduksi
dalam segala hal yang
• Konseling dan informasi Keluarga dan penyakit menular seksual (PMS),
Berencana (KB) termasuk pencegahan
• pelayanan kehamilan dan persalinan kemandulan
(termasuk: pelayanan aborsi yang aman, • Konseling dan pelayanan kesehatan
pelayanan bayi baru reproduksi remaja (KRR)
lahir/neonatal) • Konseling, informasi dan edukasi (KIE)
• Pengobatan infeksi saluran reproduksi (ISR) mengenai kespro
Faktor-Faktor Penyebab Berkurang atau
Tidak Terpenuhinya Hak-hak Kesehatan
Reproduksi
• Ancaman, paksaan, tindakan akses (bencana alam, daerah
kekerasan atau penghilangan terpencil/terisolir,
keberdayaan (perkosaan, kemiskinan, biaya mahal,
pemasungan, aborsi, dsb).
kerusuhan, dsb). • Aspek legal (hukum, peraturan,
• Terputus, hilang,tidak tersedia tata-tertib, dsb).
atau tidak terjangkaunya • Kurangnya pengetahuan, kebodohan
(rendahnya tingkat pendidikan,
tidak adanya advokasi dan tidak adanya dukungan
penyuluhan atau pelatihan, sosial (dari individu, masyarakat,
tertutup atau tidak adanya lembaga- lembaga maupun
sumber informasi, dsb). pemerintah).
• Apatisme atau • Sistem dan nilai-nilai sosial (bisa
ketidakpedulian,kurangnyakegiat an gender, stigma sosial, dsb).

Hak-hak Kesehatan Reproduksi


• 1. Hak untuk memperoleh serta efek samping obat‐
pelayanan kesehatan obatan atau alat maupun
reproduksi yang tindakan medis yang
berkualitas digunakan untuk mengatasi
• 2. Hak untuk masalah
memperoleh kesehatan reproduksi
informasi lengkap • 3. Hak untuk
tentang
seksualitas,kesehatan memperoleh
reproduksi dan manfaat palayanan KB
yang aman, efektif, paksaan dan
terjangkau, Sesuai tidak melawan
pilihan, tanpa hukum
Hak- hak Kesehatan Reproduksi
1. Perempuan berhak memperoleh palayanan kesehatan yang dibutuhkan,
yang memungkinkannya sehat selamat dalam menjalani kehamilan &
persalinan, serta memperoleh bayi yang sehat.
2. Hubungan suami istri didasari penghargaan terhadap pasangan masing-
masing dan dilkaukan dalam situasi dan kondisi yang diinginkan
bersama, tanpa unsur paksaan, ancaman dan kekerasan.
3. Remaja, laki-laki maupun perempuan, berhak memperoleh informasi
yang tepat dan benar tentang reproduksi remaja, sehingga dapat
berperilaku sehat dan menjalani kehidupan seksual yang
bertanggungjawab.
4. Laki-laki dan perempuan berhak mendapat informasiyang mudah
diperoleh, lengkap dan akurat mengenai penyakit menular seksual
(PMS), termasuk HIV/AIDS.
Ketidaksetaraan dan Keadilan dalam Kesehatan
Reproduksi (KR)
1. Perempuan sering ditempatkan dalam posisi yang terpinggirkan,
dalam posisi yang didominasi laki‐laki dan tidak memperoleh haknya
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

1. Adanya sifat kodrati yang khas menyebabkan derajat KR masyarakat


sangat ditentukan oleh keadaan perempuan. Oleh karena itu perempuan
merupakan kelompok rawan dalam KR sehingga perlu mendapatkan
perhatian khusus

Kondisi pelayanan kesehatan


reproduksi dan keluarga berencana di
Indonesia
remaja dan
pencegahan dan
penanggulangan Infeksi
Saluran Reproduksi (ISR),
termasuk PMS HIV/AIDS.

Puncak kemampuan
reproduksi wanita telah bergeser dari kelompok umur
20-24 tahun ke 25-29 tahun
• Di Indonesia terdapat 4 Paket
Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Komprehensif
(PKRK) yang dilaksanakan
secara integrasi dan sinergi, yaitu
kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana, kesehatan reproduksi
• Faktor yg mempengaruhi fertilitas: •
Pendidikan
• Wanita usia reproduksi secara umum
berpendidikan lebih baik (tamat SLTP ke atas)
• Usia perkawinan
• Med usia kawin pertama usia 20,4 thn • Usia
melahirkan pertama
• Med usia melahirkan pertama 22 thn •
Selang kelahiran
• Rata-rata selang kelahiran menjadi 60,2 bulan fertilitas yg sebenarnya
• Keinginan akan keluarga kecil • Secara umum angka fertilitas total yang
• Keinginan membatasi anak turun diinginkan di Indonesia lebih rendah
menjadi 50% dibandingkan dengan angka fertilitas
• Perbedaan fertilitas yg diinginkan dgn yang sebenarnya

Kasus Reproduksi
Budaya Upacara Papisj
• Papisj berarti tukar menukar isteri di • Papisj bersifat normatif bagi
antara suami‐suami teman baik, masyarakat Asmat,
dilakukan dalam upacara‐upacara, bukan
untuk tujuan biologis dan bukan untuk
diselenggarakan untuk
pembiakan. menjaga keseimbangan
• Papisj berasal dari dongeng tentang hubungan sosial
seorang laki‐laki Asmat yang berniat masyarakat.
membunuh seekor buaya, tetapi
terhalang sungai besar. Tiba‐tiba muncul
• Papisj sekarang sudah
ide untuk menyuruh ayah dan mengalami pergeseran dan
pamannya saling tukar isteri. Setelah tidak pantas digunakan untuk
terlaksana, mendadak air sungai surut perilaku seks
dan si lelaki dapat menangkap buaya masyarakat Asmat dewasa ini
Kasus Budaya Tarian Pesek
• Tarian pesek dilakukan di lapangan terbuka. Peserta tarian
membentuk suatu lingkaran besar.
• Setiap orang dalam lingkaran dapat keluar dari
lingkaran besar dan mencari pasangannya.
• Setiap 5 pasang dapat membentuk kelompok kecil. • Lagu-
lagu erotik dinyanyikan untuk merangsang gairah seks
peserta. Pasangan boleh meninggalkan arena
ketika mereka sudah setuju untuk bertindak
lebihjauh, misalnya melakukan hubungan seks

KONDISI KESEHATAN REPRODUKSI WANITA

DATA KESEHATAN
• 120‐150 juta wanita
• 585.000 wanita setiap tahun sengguh‐sungguh. • 75 juta
(satu wanita kehamilan setiap tahun tidak
permenit) meninggal karena diinginkan, 45 juta jiwa
kehamilan dan persalinan. • diaborsi, 30 juta kehamilan
200.000 kematian menternal per tidak aman. • 70.000 wanita
tahun karena gagalnya meninggal setiap tahun karena
pelaksanaan kontrasepsi. aborsi tidak aman.
menjalankan kontrasepsi tidak
Kondisi Kesehatan Reproduksi Wanita

Tahun 2000
• 3,1 juta orang terinfeksi HIV/AIDS.
• 1,5 juta orang mati terinfeksi
HIV/AIDS.
• 1,6 juta orang hidup terinfeksi
HIV/AIDS.
• Ibu hamil hidup terinfeksi
HIV/AIDS.
• Bayi hidup terinfeksi HIV/AIDS.
KONDISI KESEHATAN REPRODUKSI WANITA

❑ 1 juta wanita meninggal setiap tahun karena infeksi


saluran reproduksi termasuk PMS

❑ Separuh dari 333 juta kasus PMS setiap tahun,


berasal dari remaja

❑ 2 juta gadis berumur 10‐15 tahun masuk pasar seks


komersial
❑ 120 juta wanita mengalami peruskan alat kelamin
(akibat perkosaan, kejahatan seksual)

❑ 60 juta gadis yang diharapkan terus


hidup “hilang” akibat aborsi atau
pengobatan

❑ Kehamilan di luar nikah


• Ketidaktahuan tentang PMS. • Tidak pasangan berbeda usia yang jauh,
ada perlindungan seksual bila pasangan ternyata beresiko 2 kali lipat lebih
tidak tinggi, bila
menggunakan kondom secara pasangannya sudah terkena PMS
konsisten. sebelumnya.
• Semakin muda usia aktif seksual, • Lapisan ulcus mulut rahin
semakin besar resiko terkena PMS, remaja lebih rentan
HIV/AIDS. terhadap infeksi
• Remaja perempuan dengan gonorheoe, klamidia dan
papiloma (dapat remaja buruk karena
menyebabkan kanker berusaha
mulut rahim). menyembunyikan masalah
• Polapencarian pengobatan atau mengobati sendiri.
KASUS
KEKERASAN YANG DIHADAPI ANAK JALANAN

Dipaksa/diancam untuk menyerahkan penghasilan


u Dipaksa untuk melakukan oral seks dan sodomi u
Ditangkap dan dipukuli petugas
u Dibunuh untuk tujuan perampasan

Dampak

u PMS/HIV/AIDS u ISPA, Kanker hati, hepatitis u Gangguan


u Hamil di luar nikah kesehatan gigi & mulut
ØUsia termuda 12 th mulai
melakukan hub. Seks
Ø97% mahasiswi telah hub. Seks

Gangguan Depresi Gangguan Stres Pasca


Trauma Bunuh Diri
Minum antibiotik, obat tetea mata (PMS)
Masalah Remaja
u Minuman
keras/alkohol, ramuan, pijat dukun

Peningkatan kasus remaja HIV/ AIDS


ØPerilaku Seksual ABG runyam 6000 kasus/hari, dalam 5 tahun terakhir
ØCewek‐cewek Ayam Sekolahan & Ø 15 juta remaja melahirkan 500 ribu
Kampus meninggal karena melahirkan 65 ribu
meninggal akibat aborsi Ø 4,3 juta reproduksi
generasi penerus (Wilopo A. S., 2006)
mengalami resiko gangguan kes.

Masalah Pelacuran:

• Demografi PSK atau pelacuran


• Faktor pendorong pelacuran & sikap
masyarakat thdnya
• Dampaknya thd kespro (bagi pelacur sendiri,
• konsumen & keluarganya) ???
Kelompok masyarakat yang diduga mempunyai
prilaku yang cenderung berisiko tinggi AIDS
• Kelompok WTS, waria
• Pramuria dan panti pijat
• Pramuria bar/diskotik, homoseks,
• Orang terpenjara,
• Penerima transfusi darah
• Keluarga dari penderita HIV positif
UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN AIDS
A Pencegahan AIDS perlu difokuskan dipergunakan kondom secara benar,
pada hubungan seksual. hanya mempertebal iman agar tidak
mengadakan hubungan seksual terjerumus ke dalam hubungan-
dengan pasangan sendiri jika salah hubungan seksual di luar nikah.
seorang pasangan anda sudah B. Pencegahan Penularan Melalui Darah
terinfeksi HIV, maka dalam dapat berupa : pencegahan dengan
melakukan hubungan seksual perlu cara memastikan bahwa darah dan
produk-produknya yang dipakai untuk seperti jarum suntik, alat cukur, alat
transfusi tidak tusuk untuk tindik yang bersih dan
tercemar virus HIV, jangan suci hama.
menerima donor darah dari orang C. Pencegahan penularan dari Ibu
yang berisiko tinggi tertular AIDS, Anak (Perinatal).
gunakan alat-alat kesehatan Ibu-ibu yang ternyata mengidap virus
HIV/AIDS disarankan untuk tidak hamil
Pelayanan Kontrasepsi.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
87 Tahun tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana,
dan Sistem Informasi Keluarga menyebutkan
bahwa program keluarga berencana (KB)
• adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan
usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan,
melalui promosi, perlindungan, dan bantuan
sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan
keluarga yang berkualitas.
Program kesehatan masyarakat yang terkait dengan
kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
• KB merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kematian ibu
khususnya ibu dengan kondisi 4T;
terlalu muda melahirkan (di bawah usia 20 tahun),terlalu sering
melahirkan,terlalu dekat jarak melahirkan, danterlalu tua melahirkan (di
atas usia 35 tahun).
• KB juga merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
meningkatkan ketahanan keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu, anak,
serta perempuanSasaran pelaksanaan program KB yaitu Pasangan Usia
Subur.PUS: pasangan suami-istri yang terikat dalam perkawinan yang sah,
yang istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun
• Peserta KB Aktif adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang saat ini
menggunakan salah satu alat kontrasepsi tanpa diselingi
kehamilan.Peserta KB Baru adalah pasangan usia subur yang baru pertama
kali menggunakan alat/cara kontrasepsi dan atau pasangan usia subur
yang kembali menggunakan metode kontrasepsi setelah
melahirkan/keguguran

Kebijakan KB
• Memaksimalkan akses & kualitas pelayanan KB •
Mengintegrasikan pelayanan KB dgn pelayanan lain dalam
komponen kesehatan reproduksi
• Jaminan pelayanan KB bagi orang miskin
• Terlaksananya mekanisme operasional pelayanan •
Meningkatnya peran serta LSM, swasta & organisasi profesi •
Tersedianya informasi tentang program KB bagi remaja •
Terjadinya pemanfaatan data utk pelayanan

Strategi KB
• Prinsip integrasi 🡪 pelayanan tdk hanya berbasis demografis tapi juga
mengarah pada upaya meningkatkan kesehatan reproduksi yg harus
memperhatikan hak-hak reproduksi serta kesetaraan & keadilan gender
• Prinsip desentralisasi 🡪 kebijakan pelayanan program KB mengacu pada
perubahan lingkungan institusi daerah sesuai dgn UU No. 22 Tahun 1999 &
PP No. 25 tahun 2000
• Prinsip pemberdayaan 🡪 ditingkatkannya kualitas kepemimpinan &
kapasitas pengelolaan & pelaksanaan program nasional KB dgn
memberdayakan institusi masyarakat, keluarga & individu dlm
rangka meningkatkan kemandirian
• Prinsip kemitraan 🡪 koordinasi dlm rangka kemitraan yg tulus & setara
serta meningkatkan partisipasi aktif masyarakat & kerjasama internasional •
Prinsip segmentasi sasaran 🡪keberpihakan pada keluarga rentan, perhatian
khusus pada segmen tertentu berdasarkan ciri demografis, sosial, budaya &
ekonomi
• Keseimbangan dlm memfokuskan partisipasi & pelayanan menurut gender

Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Pasangan Usia Subur
(PUS)
• Menjelaskan macam-macam alat kontrasepsi 🡪
mengarahkan kontrasepsi yg cocok (sesuai dgn keinginan
dan kondisi)
• Membantu dlm menggunakan kontrasepsi secara benar •
Memberi pertolongan bila terjadi efek samping maupun
komplikasi dari penggunaan alat kontrasepsi
• Mengadakan fasilitas pelayanan kesehatan utk
kontrol/rujukan
• Memberi alternatif lain jika kontrasepsi yg digunakan saat
ini terbukti tdk memuaskan
• Mengajarkan menghitung waktu subur jika menggunakan
metode pantang berkala
Upaya dalam meningkatkan Capaian Target dari Program pelayanan
kesehatan keluarga
Upaya dalam meningkatkan Capaian Target dari Program
pelayanan kesehatan keluarga

Kesehatan Reproduksi Usia Lanjut


(lansia)
• Sensus penduduk 2000 :
• �� Wanita > 50 th : 15,5
juta
• �� Pria > 55 th : 14,2 juta
• Statistik :
• Th 2002 wanita
menopause 30,3 juta
• Laki2 andropause 24,7
juta
Masalah Lansia
• Wanita kekurangan turun.
estrogen- banyak • �� Meningkatnya nyeri
keluhan ,kualitas hidup tulang dan sendi
• �� Nyeri sanggama • produktivitas
�� Jantung koroner
• �� Keganasan
• �� Dementia
• �� Gangguan
Pada laki laki :andropause
• �� Penurunan hormon
androgen dan • testosteron
• �� Impotensi
• ���� Keluhan tulang
dan sendi • ��
Pembesaran kelenjar
• �� Kanker kelenjar prostat
TERIMA KASIH ☺

Selalu di Ingat :
Berdoa agar Hidup lebih bermanfaat, berguna,
berdaya guna berkarya………….. Semoga Allah
SWT memberikan kekuatan, keselamatan,
kesehatan dan
keberkahan……….Aamiin……

Anda mungkin juga menyukai