Anda di halaman 1dari 24

EBN

KEHAMILAN
PADA REMAJA
KELOMPOK 2 JIGSAW
Anggota kelompok 2 jigsaw
Larasia Gloria Ayu Manila 202201003
Endang Mufthia 202201035
Alfina Joga Nita 202201012
Galuh Pratiwi 202201046
Diana Amanda Saputri 202201029
Aisya Billa Chery Oktavia 202201010
Ferra Fadkhulil Jannah 202201043
Qorri A’ina 202201069
Yunika Herawati 202201096
Resa Brilianasari 202201071
Yusuf Abdul Rozzaq P. 202201097
Richo Giovani 202201072
Yuttia Ayu Kartika Dewi 202201098
TABLE OF CONTENTS

Introduction
01

Discussion / pembahasan
02
---- • 12 poin pembahasan

Kesimpulan
03
INTRODUCTION
Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita
remaja usia 14-19 tahun yang merupakan akibat perilaku seksual
baik sengaja maupun tidak sengaja. Berbagai bentuk
penyimpangan perilaku seksual remaja cenderung mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun.

Berdasarkan kesehatan reproduksi, hamil pada usia remaja


memberi risiko komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan
anak seperti anemia, preeklamsi, eklamsi, abortus, partus
prematurus, kematian perinatal, perdarahan dan tindakan
operatif obstetri lebih sering dibandingkan dengan kehamilan
pada golongan usia 20 tahun keatas
02
Discussion
1. Trend perilaku seksual pada remaja, kehamilan dan pengasuhan anak

Trend perilaku seksual pada remaja

➢ Touching (kontak fisik secara sederhana antara pasangan kekasih)


➢ Kissing
➢ Necking (ciuman yang terjadi di sekitar daerah leher ke bawah disertai pelukan yang lebih
mendalam)
➢ Petting (mengusap atau menggesek-gesekkan bagian tubuh yang sensitive)
➢ Oral sex (rangsangan mulut pada organ reproduksi pasangan)
➢ Sexual intercrouse (bersatunya dua organ reproduksi antara laki-laki dan perempuan yang
ditandai dengan penis yang sedang ereksi masuk ke dalam lubang vagina untuk mendapatkan
kepuasan seksual (Soejoeti, 2001) (Wahyuningsih, 2008) (Syarif, 2009) (Farisa et al., 2013).
Trend perilaku seksual pada remaja, kehamilan dan pengasuhan anak

Kehamilan

➢ Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)


KTD pada remaja terjadi karena ketidaktahuan atau minimnya pengetahuan tentang perilaku seksual
yang dapat menyebabkan kehamilan, akibat pemerkosaan, dsb.

➢ Aborsi yang Tidak Aman


Kehamilan yang disebabkan oleh hubungan seksual pranikah dapat menyebabkan aborsi spontan atau
aborsi buatan remaja, misalnya penggunaan ramuan-ramuan yang berbahaya untuk rahim, manipulasi
fisik seperti melakukan pijat rahim, ataupun melakukan tindakan aborsi yang tidak steril dan
mengakibatkan infeksi pada rahim.
Trend perilaku seksual pada remaja, kehamilan dan pengasuhan anak

Pengasuhan anak

Dampak pengasuhan anak dari orang tua yang menikah muda adalah minimnya persiapan
dan pengetahuan ibu tentang cara-cara mendidik anak yang tepat, penerapan cara pengasuhan
yang kurang tepat, kurangnya kesiapan ekonomi dan faktor pendidikan pasangan muda yang masih
rendah. Usia orangtua menjadi salah satu yang akan mempengaruhi pola asuh anak, karena bila
terlalu muda atau terlalu tua, maka tidak akan dapat menjalankan peran-peran tersebut secara
optimal karena diperlukan kekuatan fisik dan psikososial.
2. Prevalensi dan Karakteristik Demografi Kehamilan Remaja

1.220.900
(WHO) tahun 2018, menunjukkan bahwa sebanyak 12,8 juta kelahiran terjadi pada ibu yang
berusia 15-19 tahun setiap tahunnya atau 44 kelahiran per 1000 remaja perempuan.
Survei Badan Pusat Statistika (BPS) Indonesia tahun 2019 menunjukkan bahwa Persentase
Perempuan hamil Berumur 15-19 tahun mencapai 47 per 100 kehamilan. Pada tahun 2018,
diperkirakan mencapai sekitar 1.220.900 dan angka ini menempatkan Indonesia pada 10
negara dengan angka absolut perkawinan anak tertinggi di dunia. Di Indonesia, terdapat
lebih dari 1 juta perempuan usia 20- 24 tahun yang perkawinan pertamanya terjadi pada
usia 15 tahun tercatat sebanyak 61,3 ribu perempuan
3. Identifikasi awal kehamilan pada remaja

1ST 2ND
▪ Terlambat haid sampai ▪ Merasa perubahan emosi
tidak haid ▪ Merasakan badan yang tidak
▪ Adanya perubahan seperti biasanya, lemas, mual,
bentuk tubuh dan pusing

3RD 4TH
▪ Sering merasa mengantuk saat ▪ Apabila hamil, melakukan
pagi hari, padahal cukup tidur pemeriksaan kandungan ke
dan badan serasa masuk angin faskes (remaja yang tidak
▪ Melakukan testpack mandiri terancam orangtua)
4. Isu perawatan
kehamilan pada remaja

Beberapa remaja yang hamil dan takut terancam orangtua karena


kehamilannya cenderung menyembunyikan dan tidak berkunjung ke
faskes untuk mengetahui kesehatan janinnya. Mereka hanya
mempertahankan, tanpa tau nutrisi yang cukup untuk memenuhi dirinya
dan janin. Sehingga memperburuk status kesehatan remaja dan juga
janin yang dikandungnya.
5. Kekerasan Pada Remaja
Hamil

Kehamilan tidak diinginkan akibat dari kekerasaan seksual yang terjadi


merupakan sesuatu yang dapat mempengaruhi hidup remaja putri
seumur hidup. Remaja putri yang mengalami kehamilan tidak diinginkan
akibat kekerasan seksual yang terjadi dapat mengalami stres
Beberapa remaja yang tidak bisa menerima keadaannya akan melakukan
tindakan anarki atau kekerasan pada diri sendiri seperti:
➢ Menggugurkan kandungan (aborsi)
➢ Percobaan bunuh diri
6. Pengenalan Perawatan Kehamilan

✓ Konseling gizi saat


kehamilan
✓ Menyiapkan persalinan yang
bersih dan aman
✓ Deteksi dini masalah,
penyakit, komplikasi atau
penyulit kehamilan

✓ Merencanakan antisipasi dan


✓ Melakukan penatalaksanaan kasus
persiapan dini untuk melakukan
serta rujukan cepat dan tepat waktu
rujukan ketika ada penyulit atau
bila diperlukan
komplikasi
7. Resiko BBLR & Usia
Kehamilan Pretem

Masalah malnutrisi yang diderita oleh ibu hamil remaja dapat


menyebabkan risiko kelahiran bayi prematur dan juga mengalami berat
lahir rendah (BBLR)

Persalinan preterm menurut WHO adalah persalinan yang terjadi


antara usia kehamilan 20 minggu sampai kurang dari 37 minggu atau
259 hari gestasi dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Beberapa factor yang mempengaruhi ;
Stress, perdarahan, Inkompetensi servik karena trauma, Infeksi ekstra
uterin, Proses hormonal yaitu menurunnya kadar progesteron
8. Asupan nutrisi ibu hamil remaja
Asupan makanan pada remaja hamil perlu mendapat perhatian karena
makanan yang dikonsumsi oleh ibu secara langsung akan berpengaruh
terhadap janin yang dikandungnya serta remaja hamil perlu untuk
meningkatkan asupan gizinya mengingat mereka masih dalam usia
pertumbuhan. makanan yang sering dikonsumsi adalah makanan yang kaya
akan protein seperti tahu, tempe, telur, dan lain-lain.

kekurangan vitamin pada ibu hamil dapat menimbulkan


berbagai kondisi medis, seperti keguguran dan anemia zat
besi. Untuk mencegah kondisi ini terjadi, memeriksakan
kehamilan sesuai dengan jawalnya dapat menjadi langkah
pertama yang bisa ibu hamil lakukan
9. Perawatan Infant

Perawatan BBL yang tidak tepat dapat menimbulkan masalah kesehatan


pada bayi sampai kematian. Kesalahan tersebut dikarenakan kurangnya
pengetahuan dan kesiapan ibu dalam perawatan BBL. Perawatan BBL yang
dimaksud antara lain perawatan tali pusat, memandikan bayi, memberi ASI
dan mengganti popok bayi.
Pengetahuan seperti ini penting dipberikan kepada remaja hamil, karena
remaja masih kurang dalam pengetahuan dan pengalaman.

✓ Pemberian ASI eksklusif (pemberian air susu ibu, segera


setelah persalinan sampai bayi berusia 6 bulan tanpa
tambahan makanan lain, termasuk air putih)
✓ Perawatan tali pusat, Agar cepat kering dan lepas,
sebaiknya tali pusar bayi tidak dibungkus dengan apapun
✓ Memandikan bayi, Bayi butuh mandi dua kali sehari
✓ dll
10. Kehamilan Berulang Pada
Remaja

Kehamilan berulang remaja merupakan kehamilan kedua


atau kehamilan tambahan untuk wanita yang berusia kurang
dari 20 tahun. Anak perempuan yang mengalami kehamilan
remaja berulang umumnya mengalami keinginan bunuh diri,
depresi dan kecemasan. Stres mengasuh remaja juga
meningkat dengan kehamilan berulang yang cepat, yang
dapat mengakibatkan pengabaian anak kedua dan perilaku
pengasuhan yang negatif.
11. Kebutuhan Sekolah Dan
Pendidikan

Rendahnya SDM akibat turunnya mutu manusia menimbulkan


semakin minimnya perkembangan teknologi. Tetapi jika dengan
taraf pendidikan yang tinggi, manusia akan mencapai kemakmuran.
Menurut Kurniawati, menyatakan bahwa pendidikan merupakan hal
yang terpenting dalam kehidupan, jadi setiap manusia berhak
mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu berkembang
didalamnya.
Tingginya kasus kehamilan remaja dan kehamilan diluar nikah
mengakibatkan banyak anak-anak yang tidak mendapatkan
kebutuhan sekolah dan pendidikanya.
12. Intervensi Keperawatan

Home based intervantion


➢ Edukasi kepada keluarga pasien untuk memberikan
dukungan, semangat, cinta, kasih, dan penerimaan
terhadap pasien sebagai suatu bentuk peran keluarga
agar tercipta lingkungan yang nyaman bagi pasien
➢ Memberikan edukasi kepada keluarga mengenai
pentingnya dukungan keluarga terhadap kondisi
psikologis pasien.
➢ Edukasi kepada keluarga pasien untuk menyempatkan
waktu dalam menemani pasien setiap kali kontrol ke
pelayanan kesehatan.
Intervensi Keperawatan
Community based intervantion
➢ Edukasi kepada pasien untuk bergabung dengan
kelompok ibu hamil di posyandu sekitar atau di
Puskesmas.
➢ Penyuluhan oleh Puskesmas Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR) terkait masalah reproduksi, seksual, dan
kehamilan usia muda yang beresiko tinggi untuk
mempersiapkan remaja menjadi dewasa yang sehat,
produktif, dan bertanggungjawab.
➢ Pemantauan dan pemberian bina konseling terhadap
kesehatan serta psikologis secara berkelanjutan oleh
Puskesmas melalui PKPR atau klinik remaja.
Kesimpulan

Angka pernikahan dini (pernikahan remaja usia kurang dari 16 tahun) hampir
dijumpai di seluruh provinsi di Indonesia. Trend perilaku seksual pada remaja.
Dampak pengasuhan anak dari orang tua yang menikah muda adalah minimnya
persiapan dan pengetahuan ibu tentang cara-cara mendidik anak yang tepat,
penerapan cara pengasuhan yang kurang tepat, kurangnya kesiapan ekonomi
dan faktor pendidikan pasangan muda yang masih rendah. Menurut World
Health Organization (WHO) tahun 2018, menunjukkan bahwa sebanyak 12,8 juta
kelahiran terjadi pada ibu yang berusia 15-19 tahun setiap tahunnya atau 44
kelahiran per 1000 remaja perempuan.
Saran

Berdasarkan hasil diskusi dengan beberapa referensi utama dan referensi


pendukung mengenai kehamilan pada remaja, dapat disampaikan beberapa
saran, diantaranya :
✓ Peran serta orang tua dalam mendidik anak remaja merupakan hal yang
paling penting untuk menghindarkan anak dari kemungkinan kehamilan
usia remaja.
✓ Pendidikan seks dan kesehatan reproduksi sejak dini perlu diberikan kepada
remaja baik itu melalui orang tua maupun guru disekolah.
✓ Untuk para remaja agar membekali diri dengan pengetahuan tentang
kehamilan, serta mengisi waktu dengan hal- hal yang lebih bermanfaat.
REFERENCES

Cindrya, E. (2019). Pengetahuan tentang kehamilan remaja pada orang tua anak usia dini di desa muara burnai II kabupaten oki sumatera
selatan. Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 3(1), 66-82.

Disa Dwi Fajrina.RESILIENSI PADA REMAJA PUTRI YANG MENGALAMI KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN AKIBAT KEKERASAN SEKSUAL.Jurnal Penelitian
dan Pengukuran Psikologi Vol. 1, No.1, Oktober 2012.

Eka Julia,Tiara.2018.GAMBARAN PERILAKU PERAWATAN KEHAMILAN PADA REMAJA DENGAN RIWAYAT KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SAPTOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.Yogyakarta: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA.

Hartono, R. A. P., Setiyawati, N., & Santi, M. Y. (2019). HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL PADA
SISWA KELAS XI DI SMAN 7 YOGYAKARTA TAHUN 2019 (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).

Karima K, Endang LA. Status Gizi Ibu dan Berat Badan Lahir, hal: 111-117. Jakarta: Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2012;7(3):19-25.

Oktavia Pungky, N. (2020). Faktor-Faktor Penyebab Remaja Hamil Di Luar Nikah Dan Solusinya Dalam Hukum Islam (Studi Kasus Desa Karanglewas
Kidul, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas) (Doctoral dissertation, IAIN Purwokerto).
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai