a. PENGERTIAN IBU
b. PENGERTIAN REMAJA
c. RISIKO KEHAMILAN REMAJA
d. RISIKO BERAT BAYI LAHIR RENDAH
e. ANEMIA DAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK PADA IBU HAMIL
f. PENTINGNYA ASI EKSKLUSIF
g. STUNTING PADA ANAK DAN CARA MENCEGAHNYA
h. PENTINGNYA KESEHATAN MENTAL IBU
i. DUKUNGAN YANG DAPAT DIBERIKAN PADA IBU
j. YANG BISA DI LAKUKAN IBU REMAJA DALAM MENCEGAH STRESS DAN
KEBINGUNGAN DALAM MENGASUH ANAK
k. PERAN KELUARGA, SUAMI, DAN ORANG SEKITAR DALAM
MEMBERIKAN DUKUNGAN
SAP KEHAMILAN REMAJA
( SAP )
Sasaran :
Tempat :
Hari/tanggal :
Waktu :
Penyuluh :
Setelah mengikuti penyuluhan diharpkan peserta mampu memahami dan mengerti tentang
pentingnya pengetahuan Kehamilan Pada Usia Remaja.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, di harapkan anak-anak remaja bisa mengetahui dan mengerti
tentang:
1. Ceramah
2. Diskusi
V. Media
8. Proyektor
9. PowerPoint
10. Leaflet
11. Booklet
12.
VI. Proses kegiatan
1 Pembukaan:
3.Menjelaskan tujuan
2 Isi:
Menjelaskan tentang:
3 Penutup:
1.Evaluasi 10 menit 1.Menjawab per
3.Menjawab
salam
VII. Evaluasi
VIII. Sumber
1. https://jurnal.stikeskesdam4dip.ac.id/index.php/SISTHANA
2. https://www.google.co.id/books/edition/
Pengaruh_kecemasan_pada_kehamilan_primip/y4poDwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=ibu+usia+remaja&pg=PA9&printsec=frontcover
3. https://www.google.co.id/books/edition/
Modul_Edukasi_Gizi_Pencegahan_dan_Penang/1r6DDwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=asupan+gizi+ibu+hamil&printsec=frontcover
4. https://www.google.co.id/books/edition/ASI_EKSKLUSIF/iJTaDwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=cara+pemberian+asi+eksklusif&printsec=frontcover
5. https://www.google.co.id/books/edition/
KEGAGALAN_PEMBERIAN_ASI_EKSKLUSIF/2hBZEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=cara+pemberian+asi+eksklusif&pg=PA71&printsec=frontcover
LAMPIRAN MATERI
A. Defenisi
Ibu usia remaja atau teenage mother adalah sebutan bagi remaja perempuan
yang telah memiliki peran sebagai orangtua. Masa remaja adalah masa dimana anak
berada dalam tahapan usia yang penuh dengan gejolak karena pengaruh hormonal
yang mempengaruhi fisik dan psikis. Oleh sebab itu kehamilan pada usia remaja
sangat rentan dan mempunyai implikasi negatif (Maisya, 2017). Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 7 disebutkan
bahwa remaja adalah kelompok usia 10 tahun sampai berusia 18 tahun. Menurut
WHO (dalam, Kusumaryani, 11 2017), remaja adalah penduduk dalam rentang usia
10 hingga 19 tahun. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2019 pasal 7 ayat 1 berbunyi: Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita
sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun.
a
C. Resiko Kehamilan Remaja
a. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Secara Individual, BBLR merupakan predictor penting dengan umur
kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat badan kurang dari 2500 gram.
Bila bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang 37 minggu dan berat badannya
kurang dari seharusnya disebut dengan dismatur kurang bulan kecil untuk masa
kehamilan. Semakin awal bayi lahir semakin belum sempurna perkembangan
organ tubuhnya, dan semakin rendah berat badan tubuhnya saat lahir dan semakin
tinggi resiko mengalami komplikasi berbahaya. Dampak BBLR sangat erat
kaitannya dengan mortalitas janin. Keadaan ini dapat menghambat pertumbuhan
dan perkembangan kognitif, kerentanan terhadap penyakit kronis di kemudian
hari. Dampak lanjutan dari BBLR adalah dapat berupa gagal tumbuh (Growth
Faltering). BBLR merupakan preikator penting untuk di perhatikan karena
merupakan berhubungan langsung dengan resiko tinggi pada kematian bayi dan
anak ( WHO 2017 ). Penelitian Sirajuddin Dkk , mengatakan 2011 bahwa BBLR
berpotensi menjadi pendek 3 kali lebih besar dibandi non BBLR, pertumbuhan
terganggu, penyebab wasting, dan resiko malnutrisi.
b. Pencegahan BBLR
Upaya-upaya pencegahan merupakan hal yang sangat penting dalam
menurunkan insiden atau kejadian BBLR di masyarakat. Menurut suprayanto
2013, upaya-upaya ini dapat dilakukan dengan sebagai berikut :
1. Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali,
pada 3 trimester.
2. Pada ibu hamil dianjurkan diet seimbang serat dan rendah lemak,
kalori cukup, vitmin dan mineral.
3. Hindari roko atau asap rokok, minuman beralkohol, mengkonsumsi
obat-obatan narkotika serta aktivitas fisik yang berlebihan.
4. Mendapatkan penyuluhan Kesehatan tentang pertubuhan pasca hamil ,
menerima konseling edukasi kehamilan dari fasilitas pelayanan
Kesehatan.
5. Pengontrolan oleh bidan secara berkesinambungan sehingga ibu dapat
merencanakan persalinannya pada kurun umur reproduksi sehat.
1. Hasil pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) yang kurang dari 23,5 cm.
2. Terus menerus merasa letih dan sering mengalami kesemutan
1. Adanya gangguan pada kenaikan berat badan ibu hamil yang tidak sesuai
dengan standart.
2. Cepat merasa Lelah.
3. Mudah terkena infeksi penyakit.
Pencegahan :
d. Anemia
Penyebab Anemia :
1. Kurang asupan zat besi dalam makanan, seperti hati ayam, daging merah,
telur dan ikan.
Pencegahan :
bentuk dukungan dukungan sosial bagi ibu remaja dalam pengasuhan anak
usia infant, sebagai berikut :
1) Dukungan Instrumental
2) Dukungan Informasi
Dukungan ini merupakan hal yang peting untuk pengetahuan ibu di usia remaja .
informasi itu bisa didapat dari :
a. Sharing antara teman sebaya dan tetangga yang sudah memiliki anak
b. Informasi dari orang tua tentang cara mengasuh anak
c. Mendapatkan informasi dari tenaga Kesehatan mengenai imunisasi, tumbang
dan parenting.
3) Dukungan finansial
4) Dukungan Emosional
H. Yang dapat dilakukan Ibu Usia remaja dalam memelihara Kesehatan mentalnya
Menjaga Kesehatan mental pada ibu usia remaja merupakan hal yang harus di
perhatikan mengingat bahwa resiko yang akan di timbulkan kepada ibu dan anaknya
sangatlah besar. Dengan memperhatikan asupan gizi yang dikonsumsi , olahraga
teratur , konsultasi ke tenaga Kesehatan secara berkala maka jika ativitas tersebut
dilakukan akan mengurangi resiko yang terjadi .
Ibu usia remaja sebaiknya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
tentang parenting dengan mencari sumber informasi yang akurat bisa dengan
membaca buku, bulletin, mengikuti kelas parenting atau mengikuti seminar. Ibu usia
remaja harus mempersiapkan diri untuk menjadi ibu, meskipun dengan Riwayat
kehamilan yang tidak diinginkan. Puskesmas dapat merencanakan untuk menambah
program di layanan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) tentang kelas parenting bagi ibu
usia remaja terkait upaya untuk peningkatan pengetahun, keterampilan ibu dalam
pengasuhan anak.