Anda di halaman 1dari 13

JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcnv2i1.

408
Volume 2, Nomor 1 Februari Tahun 2022

Pengaruh Telenursing terhadap Quality of Life (QoL) Pada Pasien Gagal


Jantung: Literature Review
1
Dinny Atin Amanah , Tuti Herawati2
1)
Mahasiswa Magister Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
2)
Departemen Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia

Email: ns.dinny@gmail.com

Abstrak

Quality of Life (QoL) pada pasien gagal jantung umumnya lebih buruk dari QoL pada pasien penyakit kronis lain. Perawat
perlu melakukan intervensi keperawatan yang komperehensif meskipun klien di rumah. Telenursing merupakan salah
satu upaya perawat untuk memberikan asuhan keperawatan dengan jarak jauh, khususnya edukasi dan monitoring pada
pasien gagal jantung. Studi literature ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh telenursing terhadap QoL pada pasien
gagal jantung. Database dikumpulkan dari jurnal online open source meliputi PubMed, ProQuest, ScienceDirect,
EBSCO, SAGE, dan Wiley Online. Artikel dicari menggunakan kata kunci telenursing, telemonitoring, teleeducation,
quality of life, dan heart failure. Bentuk telenursing dalam studi literature ini antara lain telenursing berbasis aplikasi,
telemonitoring, telephone reminder, dan follow up telephone. Tiga dari lima penelitian dalam studi menunjukkan bahwa
telenursing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap QoL pasien gagal jantung, sementara dua penelitian lainnya
menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara telenursing terhadap QoL pasien gagal jantung. Telenursing
yang memiliki pengaruh terhadap QoL antara lain telenursing berbasis aplikasi, telemonitoring, dan telephone reminder.
Sedangkan telenursing yang tidak memiliki pengaruh terhadap QoL pasien gagal jantung adalah telepon follow-up.
Perawat dengan dukungan dari pemerintah diharapkan dapat menerapkan telenursing yang komperehensif dan terintegrasi
dengan program rehabilitasi jantung untuk meningkatan QoL pada pasien gagal jantung.

Kata Kunci: telenursing ; Quality of Life (QoL) ; gagal jantung

The Effect of Telenursing on Quality of Life (QoL) in Heart Failure Patients:


Literature Review

Abstract

Quality of Life (QoL) in heart failure patients is generally worse than QoL in patients with other chronic diseases. Nurses
need to perform comprehensive nursing interventions even though the client is at home. Telenursing is one of the nurse's
efforts to provide nursing care remotely, especially education and monitoring of heart failure patients. This literature
study aims to describe the effect of telenursing on QoL in heart failure patients. Databases collected from open source
online journals include PubMed, ProQuest, ScienceDirect, EBSCO, SAGE, and Wiley Online. Articles are searched using
the keywords telenursing, telemonitoring, teleeducation, quality of life, and heart failure. The variety of telenursing in
this literature study include aplication-based telenursing, telemonitoring, phone reminders, and telephone follow-up.
Three of the five studies in the study showed that telenursing had a significant effect on QoL in heart failure patients,
while the other two studies stated that there was no significant effect between telenursing on QoL in heart failure patients.
Telenursing that has an influence on QoL include application-based telenursing, telemonitoring, and phone reminders.
While telenursing which has no effect on the quality of life of heart failure patients is telephone follow-up. Nurses with
support from the government are expected to be able to implement comprehensive and integrated telenursing with cardiac
rehabilitation programs to improve quality of life in heart failure patients.

Keywords: telenursing, Quality of Life (QoL), heart failure

15
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcnv2i1.408
Volume 2, Nomor 1 Februari Tahun 2022

Pendahuluan gagal jantung berhubungan dengan QoL yang


buruk. Pasien gagal jantung dengan QoL yang
American Heart Association (AHA)
buruk lebih berisiko mengalami readmisi dan
mendefinisikan gagal jantung sebagai sindrom
kematian, dimana kejadian readmisi akibat
klinis kompleks yang diakibatkan oleh
gagal jantung di Indonesia mencapai 29%
gangguan struktural atau fungsional dari
(Iqbal et al., 2016; Tinah, 2020).
pengisian ventrikel atau ejeksi darah.
Hasil dari beberapa penelitian
Manifestasi utama dari gagal jantung adalah
menunjukkan bahwa intervensi keperawatan
sesak napas dan kelelahan yang dapat
dengan telenursing dapat meningkatkan QoL
mengakibatkan intoleransi aktivitas, serta
pada pasien dengan gagal jantung (Arjunan &
retensi cairan yang dapat menyebabkan
Trichur, 2021; Jiang et al., 2021; Ware et al.,
kongesti paru dan/atau edema perifer (Bozkurt
2020). Telenursing dapat diterapkan dalam
et al., 2021). Prevalensi gagal jantung pada
berbagai intervensi keperawatan seperti
dari tahun 2012 hingga 2030 diprediksi akan
discharge planning, konsultasi, edukasi, dan
meningkat sebesar 46% dengan lebih dari
monitoring. Intervensi tersebut dapat
delapan juta penderita berusia di atas 18 tahun.
dipraktikan melalui telephone, pesan singkat,
Prevalensi gagal jantung di Asia berkisar
secure mail messaging system, audio, video
antara 1,26% hingga 6,7%. Mortalitas akibat
conference, aplikasi, dan website (Setiawan et
gagal jantung secara signifikan lebih tinggi
al., 2020; Souza-Junior et al., 2016).
pada pasien di Asia Tenggara (13,0%)
Meskipun demikian, terdapat pula
dibandingkan dengan Asia Selatan (7,5%) dan
penelitian yang menunjukkan bahwa
Asia Timur (7,4%) (Benjamin et al., 2019;
telenursing tidak memberikan perubahan yang
MacDonald et al., 2020).
signifikan terhadap QoL pada pasien dengan
Pasien gagal jantung umumnya memiliki
gagal jantung namun perubahan signifikan
kualitas hidup (Quality of Life/QoL) yang
terjadi pada manajemen self-care pasien.
lebih buruk daripada pasien penyakit kronis
Bentuk dari telenursing yang tidak memiliki
lainnya (Greenberg, 2012). Komponen QoL
pengaruh terhadap QoL pasien gagal jantung
pada pasien gagal jantung meliputi fisik,
adalah telephone follow-up (Deek et al., 2017;
mental, dan penyakit yang dipengaruhi oleh
Hwang et al., 2020).
umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
Telenursing sebagai salah satu teknologi
derajat NYHA (New York Heart Association),
informasi dibidang keperawatan, memiliki
dan manajemen selfcare (Arjunan & Trichur,
banyak manfaat bagi pasien, tenaga kesehatan,
2021; Hu et al., 2021; Nursita & Pratiwi,
dan pemerintah (Idu et al., 2021). Manfaat
2020). Derajat keparahan gagal jantung,
yang dapat dirasakan secara langsung adalah
anemia, dan komorbiditas kanker pada pasien
biaya dan waktu yang digunakan lebih efisien.
16
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcnv2i1.408
Volume 2, Nomor 1 Februari Tahun 2022

Jangkauan pelayanan keperawatan menjadi sesuai, diunduh full-text untuk dilakukan


semakin luas dengan adanya telenursing peninjauan lebih lanjut.
(Fadhila & Afriani, 2019).
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Meskipun demikian, penerapan
Artikel yang direview pada studi ini
telenursing memiliki banyak hambatan seperti
merupakan artikel penelitian yang meneliti
sumber daya, perilaku masyarakat, dan
efek penerapan telenursing terhadap QoL pada
kebijakan pemerintah. Hambatan-hambatan
pasien gagal jantung. Artikel yang dipilih
tersebut banyak terjadi di negara berkembang
merupakan artikel yang terbit di jurnal
seperti Indonesia, sehingga menghambat
internasional maksimal lima tahun terakhir
penerapan telenursing di Indonesia. Hal
(2016-2021), berbahasa Inggris dan
tersebut menyebabkan penerapan telenursing
menggunakan desain penelitian eksperimen.
di Indonesia belum maksimal (Fadhila &
Artikel yang tidak dapar diakses full-text
Afriani, 2019).
dieksklusikan oleh penulis.
Berdasarkan data-data di atas, penulis
merasa perlu melakukan studi literature
Hasil
review untuk menggali lebih dalam mengenai
Deskripsi Studi
pengaruh telenursing terhadap Quality of Life
Proses seleksi artikel pada studi ini
(QoL) pada pasien gagal jantung.
terlihat pada gambar 1. Sebanyak 20 artikel
ditemukan dari enam database setelah
Metode
keyword dimasukkan. Penulis mengeliminasi
Strategi Pencarian
artikel yang duplikasi dan memilih artikel full-
Studi ini dilakukan dengan pencarian
text yang eligible untuk di-review. Setelah
elektronik secara sistematis melalui database
sejumlah artikel tereliminasi, penulis
PubMed, ProQuest, ScienceDirect, EBSCO,
membaca kembali judul, abstrak, dan hasil
SAGE, dan Wiley Online. Kata kunci yang
penelitian dalam artikel tersebut, sehingga
digunakan antara lain “telenursing”.
terpilih lima artikel full-text yang sesuai
“telemonitoring”, “teleeducation”, “Quality of
dengan tujuan penulis. 15 artikel lainnya
Life” dan “Heart Failure”. Kata bantu “dan”
dieliminasi oleh penulis karena terdapat
digunakan untuk menggabungkan kata kunci
duplikasi, tidak full text dan tidak memenuhi
pencarian tersebut.
kriteria inklusi serta ekslusi yang sudah
Strategi pencarian fokus pada artikel
ditetapkan oleh penulis. Artikel ini kemudian
yang diterbitkan dengan Bahasa Inggris. Judul
dieksplorasi untuk mengetahui pengaruh
dan abstrak hasil pencarian diidentifikasi
telenursing terhadap QoL pada pasien gagal
kemudian dilakukan penyaringan berdasarkan
jantung.
kriteria inklusi dan eksklusi. Artikel yang

17
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcnv2i1.408
Volume 2, Nomor 1 Februari Tahun 2022

Identification
PubMed, ProQuest, ScienceDirect,
EBSCO, SAGE, dan Wiley Online
(N = 20)

Mengeliminasi artikel yang duplikasi, mengeksklusikan


Screening

artikel yang tidak lengkap (hanya terdapat abstrak)


(N = 12)
Eligibility

Artikel full-text yang eligible untuk di-review, jurnal


akademik, artikel yang paling sesuai dengan keyword tertentu
(N = 5)

Artikel yang diinklusikan dalam


Included

literature review
(N = 5)

Gambar 1. Proses Seleksi Artikel Berdasarkan PRISMA

Telenursing follow up telephone (Arjunan & Trichur, 2021;


Telenursing atau praktik keperawatan Deek et al., 2017; Hwang et al., 2020; Jiang et
telehealth didefinisikan oleh American Nurses al., 2021; Ware et al., 2020).
Association (ANA) sebagai praktik
Quality of Life pada Pasien Gagal Jantung
keperawatan yang disampaikan melalui
QoL adalah hasil penting dalam
berbagai teknologi dan/atau telekomunikasi.
manajemen penyakit kronis. QoL yang buruk
Perawat melakukan praktik keperawatan
dikaitkan dengan risiko readmisi dan kematian
dengan berinteraksi dengan pasien dari jarak
yang lebih besar (Falk et al., 2013). Penelitian
jauh untuk menerima status kesehatan pasien
sebelumnya menunjukkan bahwa sebagian
secara elektronik, memulai dan mengirimkan
besar QoL menurun setelah 3 bulan masa
intervensi dan rejimen terapeutik, serta
tindak lanjut, dan efek intervensi tidak
memantau dan merekam respons pasien dan
mungkin bertahan dalam jangka Panjang
hasil asuhan keperawatan (Martich, 2016).
setidaknya 12 bulan) (Arjunan & Trichur,
Bentuk telenursing dalam studi literature ini
2021).
antara lain telenursing berbasis aplikasi,
Komponen QoL pada pasien gagal jantung
telemonitoring, telephone reminder, dan
18
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcnv2i1.408
Volume 2, Nomor 1 Februari Tahun 2022

meliputi fisik, mental, penyakit dan QoL peran, status sosial dan emosional. SF-12v2
secara menyeluruh. Hal dapat diukur merupakan versi singkat SF-36 sehingga lebih
menggunakan berbagai macam kuesioner. mudah diterapkan melalui telepon (Deek et al.,
Empat dari lima penelitian dalam studi ini 2017)
mengukur QoL dengan Minnesota Living with
Pengaruh Telenursing terhadap QoL pada
Heart Failure Questionare (MLHFQ). Selain
Pasien Gagal Jantung
itu, terdapat pula penelitian yang
Penelitian yang bertujuan untuk
menggunakan kuesioner Health Related
mengetahui pengaruh telenursing terhadap
Quality of Life (HRQOL), the Medical
QoL pada pasien dengan gagal jantung
Outcome Study Short Form (SF-12v2), the
tergambar pada tabel 1. Tiga penelitian dari
Medical Outcome Study Short Form 36 (SF-
lima penelitian menunjukkan bahwa terdapat
36), dan kuesioner 5 - Level EuroQoL - 5 -
pengaruh yang signifikan antara telenursing
Dimension (EQ-5D-5L) (Arjunan & Trichur,
dengan QoL pada pasien dengan gagal jantung
2021; Deek et al., 2017; Hwang et al., 2020;
(Arjunan & Trichur, 2021; Jiang et al., 2021;
Jiang et al., 2021; Ware et al., 2020).
Ware et al., 2020). Sementara dua penelitan
MLHFQ berisi 21 pertanyaan
lainnya menunjukkan tidak ada pengaruh
menanyakan tentang sejauh mana gagal
antara telenursing dengan QoL pada pasien
jantung telah mencegah responden dari hidup
gagal jantung (Deek et al., 2017; Hwang et al.,
seperti yang mereka inginkan. Setiap
2020). Metode telenursing yang memiliki
pertanyaan dinilai pada skala 0 (tidak) hingga
pengaruh terhadap QoL antara lain telenursing
5 (sangat banyak) dengan skor total berkisar
berbasis aplikasi yang menyediakan layanan
antara 0 hingga 105. Skor yang lebih rendah
edukasi, reminder, telemonitoring, ruang
menunjukkan QoL pada pasien gagal jantung
obrolan/konsultasi (chat), dan telenursing
yang lebih baik. Peningkatan atau penurunan 5
yang terintegrasi dengan discharge planning
poin dianggap sebagai perubahan minimal
(Arjunan & Trichur, 2021; Jiang et al., 2021;
yang signifikan secara klinis. MLHFQ
Ware et al., 2020). Sedangkan metode
menghasilkan skor QoL total dan skor
telenursing yang tidak memiliki pengaruh
subskala kesejahteraan fisik dan emosional
terhadap QoL pada pasien gagal jantung
(Hwang et al., 2020; Ware et al., 2020).
adalah follow-up telephone (Deek et al., 2017;
SF-12v2 menilai dua skala, yaitu
Hwang et al., 2020).
physical component summary (PCS) dan
mental component summary (MCS). Studi
Pembahasan
yang dilakukan Ware et al (2007)
menyebutkan bahwa alat ini digunakan untuk Salah satu bentuk telenursing yang
membahas fungsi fisik pasien, keterbatasan memiliki pengaruh terhadap peningkatan QoL

19
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcnv2i1.408
Volume 2, Nomor 1 Februari Tahun 2022

Tabel 1. Pengaruh Telenursing terhadap Quality of Life (QoL) pada Pasien Gagal Jantung

Penulis
Metode
No. (tahun) dan Tujuan Hasil
Telenursing
Metode
1. Ware,P., et al Tujuan: Mengevaluasi .Telemonitoring Terdapat penurunan sebesar 50% pada
(2020) dampak 6 bulan dari kejadian rawat inap akibat gagal jantung
program Telemonitoring Hasil klinis pada 6 bulan, didapatkan
Metode: (TM) pada pemanfaatan penurunan 59% dalam nilai BNP. Selain
Pretest- layanan kesehatan, hasil itu, terdapat peningkatan bermakna secara
Posttest klinis, Quality of Life klinis pada QoL terkait gagal jantung.
Pragmatic (QoL), dan self-care Demikian pula, komponen fisik dan
Study pasien emosional QoL menunjukkan peningkatan
yang signifikan. Self-care pada pasien
setelah 6 bulan intervensi juga meningkat.

2. Jiang, Y., et Tujuan: Aplikasi Dibandingkan dengan kelompok kontrol,


al (2021) Mengevaluasi efek dari smartphone salah satu dari kelompok eksperimen
intervensi pendidikan (edukasi, memiliki tingkat self-care gagal jantung
yang secara signifikan lebih pada 6 minggu,
Metode: psikososial self reminder,
3 bulan dan 6 bulan tindak lanjut. Selain itu,
Randomized management berbasis monitoring, dan kedua kelompok eksperimen memiliki
Controlled rumah yang dipimpin ruang obrolan/ tingkat efikasi jantung yang lebih tinggi
Trial (RCT) perawat (HOM-HEMP). konsultasi (chat) secara signifikan, Health Related Quality of
Life (HR-QoL) yang lebih baik dan tingkat
depresi yang lebih rendah daripada
kelompok kontrol setelah intervensi studi.
Proporsi peserta di kedua kelompok
eksperimen memiliki kelas fungsional New
York Heart Association yang lebih baik
pada follow-up 6 minggu dan 3 bulan.

3. Arjunan, P. Tujuan: Telephone Terdapat peningkatan yang signifikan pada


& Trichur, Mengetahui pengaruh reminder posttest ke-2 dalam komponen fisik,
R.V. (2021) program rehabilitasi komponen mental, dan spesifik penyakit
jantung yang dipimpin QOL dari peserta dalam kelompok
perawat dengan booklet intervensi dibandingkan dengan kelompok
Metode: tentang rehabilitasi kontrol. Selain itu, QOL khusus penyakit
Randomized jantung dan telephone meningkat secara lebih signifikan pada
Controlled reminder terhadap kelompok intervensi daripada pada
Trial (RCT) kualitas hidup dan kelompok kontrol pada posttest ke-1.
parameter biofisiologis
pada pasien gagal jantung
kronis.

4. Hwang, B., et Tujuan: follow-up Dibandingkan dengan dengan kelompok


al (2019) Untuk menguji efek dari telephone kontrol, kedua kelompok intervensi
intervensi pendidikan menunjukkan self-care yang lebih baik
pada 3 bulan dan 12 bulan. Tidak ada
Metode: dengan review rekaman
perbedaan dalam kualitas hidup terkait
Randomized audio sesi edukasi dan kesehatan (HRQOL) antara kedua
Controlled follow-up telephone pada kelompok.
Trial (RCT) pasien gagal jantung

20
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcnv2i1.408
Volume 2, Nomor 1 Februari Tahun 2022

Penulis
Metode
No. (tahun) dan Tujuan Hasil
Telenursing
Metode
5. Deek, H., et Tujuan: Follow-up Readmisi pada 30 hari secara signifikan
al (2017) Mengevaluasi efek telephone lebih rendah pada kelompok intervensi
melibatkan caregiver dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Self-care meningkat pada kedua kelompok
Metode: keluarga dalam self-care
pada 30 hari, dengan peningkatan yang
Randomized pasien dengan gagal lebih besar secara signifikan pada
Controlled jantung (Studi FAMILY: kelompok intervensi daripada kelompok
Trial (RCT) the Family focused kontrol dalam sub-skala pemeliharaan dan
Approach to improve kepercayaan, tetapi tidak dalam sub-skala
Heart Failure Care In manajemen self-care. Tidak ada perbedaan
Lebanon quality yang terlihat dalam skor Quality of Life
(QoL) antara kedua kelompok.
intervention)

pada pasien gagal jantung adalah telenursing komplikasi), pentingnya medikasi secara
berbasis aplikasi seperti the Medly system dan teratur, manajemen gagal jantung, dan hidup
aplikasi berbasis rumah (HOM-HEMP). dengan gagal jantung. Edukasi dapat
Telenursing berbasis aplikasi merupakan mempengaruhi tingkat pengetahuan pasien
bentuk telenursing yang komprehensif karena termasuk pengetahuan tentang manajemen
didalamnya terdapat berbagai macam fitur gagal jantung sehingga perilaku selfcare
yang cukup lengkap dan sesuai dengan meningkat, dimana perilaku selfcare
kebutuhan pasien. Fitur tersebut antara lain merupakan salah satu faktor yang
informasi edukasi kesehatan, reminder jadwal mempengaruhi QoL pada pasien gagal jantung
pengobatan dan konsultasi kesehatan, ruang (Hwang et al., 2020; Jiang et al., 2021; Nursita
obrolan untuk berbicara dengan perawat, serta & Pratiwi, 2020).
telemonitoring. (Jiang et al., 2021; Ware et al., Fitur lain yang paling sering digunakan
2020). Salah satu contoh telenursing berbasis dalam telenursing berbasis aplikasi adalah
aplikasi yang memiliki fitur lengkap dapat telemonitoring. Fitur telemonitoring
dilihat pada gambar 2. memungkinkan pasien untuk mencatat berat
Edukasi merupakan fitur penting yang badan, tekanan darah, detak jantung dan gejala
dalam telenursing berbasis aplikasi. Edukasi terkait gagal jantung. Fitur tersebut juga
dapat diberikan melalui artikel, video edukasi, memungkinkan perawat untuk merespon
video conference atau diskusi interaktif dengan terhadap hasil pengisian monitoring oleh
perawat (Hwang et al., 2020; Jiang et al., 2021; pasien dan memberikan rekomendasi selfcare
Setiawan et al., 2020; Souza-Junior et al., yang harus dilakukan pasien (Jiang et al., 2021;
2016). Topik edukasi yang umumnya Vuorinen et al., 2014; Ware et al., 2020). Studi
dibutuhkan pasien gagal jantung meliputi menunjukkan bahwa pasien yang patuh dalam
konsep gagal jantung (tanda, gejala, penyebab, menggunakan aplikasi telemonitoring

21
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcnv2i1.408
Volume 2, Nomor 1 Februari Tahun 2022

Gambar 2. Contoh aplikasi telenursing pada program HOM-HEMP (Jiang et al., 2021)

mengalami peningkatan QoL yang signifikan. setelah pasien diberikan sesi edukasi oleh
Hal tersebut terjadi karena kondisi pasien perawat untuk mengklarifikasi dan
dapat termonitor secara kontinyu oleh perawat menguatkan informasi (Deek et al., 2017;
dan perawat dapat memberikan rekomendasi Hwang et al., 2020).
yang tepat sesuai hasil pengisian pasien (Jiang Hasil studi menunjukkan bahwa
et al., 2021; Ware et al., 2020). Contoh aplikasi telephone reminder memiliki pengaruh
dengan fitur telemonitoring dapat dilihat pada terhadap peningkatan QoL pada pasien gagal
gambar 3. jantung. Telephone reminder dapat
Bentuk lain dari telenursing yang mempengaruhi QoL pada pasien gagal jantung
diterapkan pada pasien gagal jantung antara karena merupakan intervensi yang terintegrasi
lain telephone reminder dan follow-up dengan program rehabilitasi jantung. Program
telephone yang merupakan intervensi rehabilitasi jantung tersebut berfokus pada
telenursing berbasis telepon (Arjunan & peningkatan pengetahuan tentang penyakit,
Trichur, 2021; Deek et al., 2017; Hwang et al., olahraga, pengobatan, dan manajemen selfcare
2020). Telephone reminder dilaksanakan serta telephone reminder. Rehabilitasi jantung
perawat secara periodik sebagai pengingat yang dilengkapi telephone reminder dapat
pasien untuk melakukan self-care dan meningkatkan kepatuhan pasien dalam
konsultasi atau rehabilitasi terjadwal (Arjunan menjalankan self-care sehingga QoL
& Trichur, 2021; Jiang et al., 2021). meningkat (Arjunan & Trichur, 2021;
Sedangkan follow-up telephone dilakukan Jiang et al., 2021).

22
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcnv2i1.408
Volume 2, Nomor 1 Februari Tahun 2022

Gambar 2. Contoh aplikasi telemonitoring (Ware et al., 2020)

Hasil yang berbeda didapatkan pada baik terhadap manajemen selfcare pada pasien
studi tentang follow-up telephone. Hasil studi gagal jantung. Sehingga secara tidak langsung
menunjukkan bahwa follow-up telephone tidak telenursing dapat mempengaruhi QoL pada
memiliki pengaruh terhadap QoL pada pasien pasien gagal jantung (Arjunan & Trichur,
gagal jantung. Hal tersebut terjadi karena 2021; Jiang et al., 2021; Ware et al., 2020).
follow-up telephone yang dilakukan oleh Meskipun secara umum telenursing
perawat sebatas untuk mengklarifikasi dan memiliki pengaruh yang positif terhadap QoL
menguatkan informasi. Selain itu, program pada pasien gagal jantung, telenursing
follow-up telephone tidak menerapkan memiliki keterbatasan. Penerapan telenursing
intervensi psikologis seperti terapi perilaku berbasis aplikasi sangat bergantung terhadap
dan pemberian motivasi (Deek et al., 2017; kepatuhan dan kejujuran pasien dalam mengisi
Hwang et al., 2020). telemonitoring. Jika pasien tidak patuh dan
Faktor yang paling mempengaruhi QoL tidak jujur dalam mengisi telemonitoring,
pada pasien gagal jantung dan selalu dijadikan maka dapat terjadi kesalahan pemberian
salah satu variabel penelitian adalah respon serta rekomendasi manajemen selfcare
manajemen selfcare. Semakin baik yang oleh perawat (Jiang et al., 2021; Ware et
manajemen selfcare yang dilakukan oleh al., 2020). Keterbatasan pada telenursing
pasien, semakin baik pula QoL pasien berbasis telepon adalah kurang efisien waktu
(Arjunan & Trichur, 2021; Deek et al., 2017; bagi perawat karena perawat harus menelepon
Hwang et al., 2020; Jiang et al., 2021; Nursita satu per satu pasien secara manual (Arjunan &
& Pratiwi, 2020; Ware et al., 2020). Secara Trichur, 2021; Deek et al., 2017; Hwang et al.,
umum telenursing memiliki pengaruh yang 2020).

23
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcnv2i1.408
Volume 2, Nomor 1 Februari Tahun 2022

Penerapan telenursing sejalan dengan Saran


visi dan misi yang tertuang dalam Peraturan
Perawat, institusi kesehatan, dan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
pemerintah perlu bekerja sama dalam
46 tahun 2017 tentang Strategi E-Kesehatan
penerapan telenursing di Indonesia. Perawat
Nasional. Namun, pelaksanaan di institusi
harus memiliki kemampuan komunikasi yang
kesehatan belum maksimal karena memiliki
baik dan pengetahuan yang luas dalam
banyak hambatan seperti keterbatasan sumber
penerapan telenursing. Institusi kesehatan dan
daya, sarana dan prasarana. Meskipun sudah
pemerintah perlu berkolaborasi untuk
terdapat kebijakan terkait E-Kesehatan
menyiapkan sumber daya manusia yang
Nasional, panduan teknis yang secara
memahami teknologi, sarana dan prasarana
spesifik mengenai telenursing di Indonesia
teknologi, panduan, standar praktik, kode etik,
belum ada. Studi mengenai pengembangan
serta badan yang mengatur telenursing.
telenursing di Indonesia juga masih kurang
Penelitian lebih lanjut pun diperlukan untuk
(Fadhila & Afriani, 2019; Idu et al., 2021;
pengembangan telenursing di Indonesia.
Setiawan et al., 2020). Penelitian selanjutnya
tentang intervensi telenursing pada pasien
Daftar Pustaka
gagal jantung di Indonesia perlu dilakukan.
Arjunan, P., & Trichur, R. V. (2021). The
Kesimpulan Impact of Nurse-Led Cardiac
Rehabilitation on Quality of Life and
Telenursing memberikan pengaruh
Biophysiological Parameters in Patients
positif terhadap QoL pada pasien gagal
with Heart Failure: A Randomized
jantung. Telenursing dapat meningkatkan
Clinical Trial. Journal of Nursing
kemandirian dan kepatuhan pasien sehingga
Research, 29(1), 1–9.
QoL dapat meningkat. Implementasi
https://doi.org/10.1097/JNR.0000000000
telenursing dapat berupa telemonitoring,
000407
telephone reminder, telephone follow-up, dan
edukasi. Implementasi tersebut dapat Benjamin, E. J., Muntner, P., Alonso, A.,
dilaksanakan melalui sebuah aplikasi Bittencourt, M. S., Callaway, C. W.,
ataupun melalui telepon, namun telenursing Carson, A. P., Chamberlain, A. M.,
dengan aplikasi tertentu dapat memberikan Chang, A. R., Cheng, S., Das, S. R.,
pengaruh yang lebih positif terhadap QoL Delling, F. N., Djousse, L., Elkind, M. S.
pasien gagal jantung, karena sistem yang V., Ferguson, J. F., Fornage, M., Jordan,
teringerasi dengan baik melalui aplikasi L. C., Khan, S. S., Kissela, B. M.,
tersebut. Knutson, K. L., … Virani, S. S. (2019).

24
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcnv2i1.408
Volume 2, Nomor 1 Februari Tahun 2022

Heart Disease and Stroke Statistics-2019 .015


Update: A Report From the American
Fadhila, R., & Afriani, T. (2019). Penerapan
Heart Association. In Circulation (Vol.
Telenursing Dalam Pelayanan
139, Issue 10).
Kesehatan : Literature Review. Jurnal
https://doi.org/10.1161/CIR.0000000000
Keperawatan Abdurrab, 3(2), 77–84.
000659
https://doi.org/10.36341/jka.v3i2.837
Bozkurt, B., Coats, A. J. S., Tsutsui, H.,
Greenberg, B. H. (2012). Heart failure
Abdelhamid, C. M., Adamopoulos, S.,
epidemic. Current Cardiology Reports,
Albert, N., Anker, S. D., Atherton, J.,
4(3), 185.
Böhm, M., Butler, J., Drazner, M. H.,
https://doi.org/10.1007/s11886-002-
Michael Felker, G., Filippatos, G., Fiuzat,
0048-y
M., Fonarow, G. C., Gomez-Mesa, J. E.,
Heidenreich, P., Imamura, T., Jankowska, Hu, Y., Jiang, J., Xu, L., Wang, C., Wang, P.,
E. A., … Zieroth, S. (2021). Universal Yang, B., & Tao, M. (2021). Symptom
definition and classification of heart clusters and quality of life among patients
failure: a report of the Heart Failure with chronic heart failure: A cross-
Society of America, Heart Failure sectional study. Japan Journal of Nursing
Association of the European Society of Science, 18(1), 1–10.
Cardiology, Japanese Heart Failure https://doi.org/10.1111/jjns.12366
Society and Writing Committee of the
Universal Definition o. European Journal Hwang, B., Pelter, M. M., Moser, D. K., &

of Heart Failure, 23(3), 352–380. Dracup, K. (2020). Effects of an

https://doi.org/10.1002/ejhf.2115 educational intervention on heart failure


knowledge, self-care behaviors, and
Deek, H., Chang, S., Newton, P. J., health-related quality of life of patients
Noureddine, S., Inglis, S. C., Arab, G. Al, with heart failure: Exploring the role of
Kabbani, S., Chalak, W., Timani, N., depression. Patient Education and
Macdonald, P. S., & Davidson, P. M. Counseling, 103(6), 1201–1208.
(2017). An evaluation of involving family https://doi.org/10.1016/j.pec.2020.01.00
caregivers in the self-care of heart failure 7
patients on hospital readmission:
Randomised controlled trial (the Idu, C. J., Tamaela, J. M., Lukman, A.,

FAMILY study). International Journal of Farmako, J., Utara, S., Farmako, J., &

Nursing Studies, 75(July), 101–111. Utara, S. (2021). Pemanfaatan Teknologi

https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2017.07 Dalam Mengurangi Readmission Pada

25
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcnv2i1.408
Volume 2, Nomor 1 Februari Tahun 2022

Pasien Dengan Gagal Jantung : https://doi.org/10.1161/JAHA.119.01219


Systematic Review. Jurnal Kesehatan 14, 9
14(1), 48–58.
Martich, D. (2016). Telehealth Nursing.
Iqbal, J., Francis, L., Reid, J., Murray, S., & Telehealth Nursing.
Denvir, M. (2016). Quality of life in https://doi.org/10.1891/9780826132338
patients with chronic heart failure and
Nursita, H., & Pratiwi, A. (2020). Peningkatan
their carers: A 3-year follow-up study
Kualitas Hidup pada Pasien Gagal
assessing hospitalization and mortality.
Jantung : A Narrative Review Article.
European Journal of Heart Failure,
Jurnal Berita Ilmu Keperawatan, 13(1),
12(9), 1002–1008.
10–21.
https://doi.org/10.1093/eurjhf/hfq114

Setiawan, H., Nantia Khaerunnisa, R.,


Jiang, Y., Koh, K. W. L., Ramachandran, H. J.,
Ariyanto, H., & Anisa Firdaus, F. (2020).
Nguyen, H. D., Lim, D. S., Tay, Y. K.,
Telenursing Meningkatkan Kualitas
Shorey, S., & Wang, W. (2021). The
Hidup Pasien Dengan Penyakit Kronis.
effectiveness of a nurse-led home-based
Jurnal Mutiara Ners, 3(2), 95–104.
heart failure self-management
http://e-journal.sari-
programme (the HOM-HEMP) for
mutiara.ac.id/index.php/NERS/article/vie
patients with chronic heart failure: A
w/1236
three-arm stratified randomized
controlled trial. International Journal of Souza-Junior, V. D., Mendes, I. A. C., Mazzo,
Nursing Studies, 122, 104026. A., & Godoy, S. (2016). Application of
https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2021.10 telenursing in nursing practice: An
4026 integrative literature review. Applied
Nursing Research, 29, 254–260.
MacDonald, M. R., Tay, W. T., Teng, T. H. K.,
https://doi.org/10.1016/j.apnr.2015.05.00
Anand, I., Ling, L. H., Yap, J., Tromp, J.,
5
Wander, G. S., Naik, A., Ngarmukos, T.,
Siswanto, B. B., Hung, C. L., Richards, Tinah, T. (2020). Survival Analysis
A. M., & Lam, C. S. P. (2020). Regional Readmission of Patients with Heart
Variation of Mortality in Heart Failure Failure in Hospital. Arsip Kardiovaskuler
With Reduced and Preserved Ejection Indonesia, 5(1), 276–281.
Fraction Across Asia: Outcomes in the
ASIAN-HF Registry. Journal of the Vuorinen, A., Lepp, J., Kaijanranta, H., Kulju,

American Heart Association, 9(1), 1–15. M., & Heli, T. (2014). Use of Home
Telemonitoring to Support
26
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcnv2i1.408
Volume 2, Nomor 1 Februari Tahun 2022

Multidisciplinary Care of Heart Failure


Patients in Finland : Randomized
Controlled Trial Corresponding Author :
16(12). https://doi.org/10.2196/jmir.3651

Ware, P., Ross, H. J., Cafazzo, J. A., Boodoo,


C., Munnery, M., & Seto, E. (2020).
Outcomes of a heart failure
telemonitoring program implemented as
the standard of care in an outpatient heart
function clinic: Pretest-posttest pragmatic
study. Journal of Medical Internet
Research, 22(2).
https://doi.org/10.2196/16538

27

Anda mungkin juga menyukai