Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PENELITIAN

JUDUL PENELITIAN : EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS


(DRPs) DARI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
PADA PASIEN ULKUS DIABETIKUM DI
INSTALASI RAWAT INAP RSUP. Dr.
WAHIDIN SUDIROHUSODO
NAMA MAHASISWA : ADHE ERIKSTIADE BAHAR
NIM : 70100114039
PEMBIMBING I : Dra. Hj. FARIDHA YENNY NONCI, M.Si., Apt.
PEMBIMBING II : ASRUL ISMAIL, S.Farm, M.Sc., Apt.
PENGUJI KOMPETENSI : MUNIFAH WAHYUDDIN, S.Farm., M.Sc., Apt.
PENGUJI AGAMA : Drs. H. M. SALEH RIDWAN, M.Ag.

BAB I mencatat 54% pasien diabetes terindikasi


PENDAHULUAN neuropati, yang menjadi faktor besar
pemicu ulkus diabetik, pasien yang
A. Latar Belakang terdiagnosa ulkus 8,70%, dan yang
mendapat amputasi 1,30% dari seluruh
Ulkus diabetik merupakan masalah
pasien diabetes di RSCM Jakarta pada
klinis yang sering terjadi. namun banyak
tahun 2011 (INFODATIN, 2014)
pasien perlu menjalani amputasi karena
Jika tidak dikelola dengan tepat,
pendekatan diagnostik dan terapi yang
Ulkus diabetik dapat memicu infeksi berat
tidak tepat. Bahkan pada tingkat yang lebih
yang menghasilkan amputasi ekstremitas
tinggi di negara-negara yang kurang
bawah, terutama pada orang dengan
berkembang, meningkatnya jumlah pasien
penyakit arteri perifer menyumbanag 60%
diabetes, dan umur panjang mereka yang
amputasi ekstremitas bawah di negara maju
lebih besar berkontribusi pada
(Rasalam, et al., 2017). Sebuah penelitian
pertumbuhan masalah ini (Lipsky, et al.,
yang diterbitkan oleh Eurodiale Study
2012).
Groups menyatakan bahwa sekitar 58%
Prevalensi ulserasi kaki aktif
pasien ulkus diabetik akan terinfeksi secara
bervariasi dari sekitar 1% dalam studi
klinis. Pasien dengan DM sering
Eropa dan Amerika Utara dari total
memerlukan amputasi ringan atau utama
keseluruhan penduduk, hingga lebih dari
pada anggota badan bagian bawah (15
11% dalam laporan dari beberapa negara
sampai 27%). dan di lebih dari 50% kasus,
Afrika dari keseluruhan penduduk. Di
infeksi adalah faktor yang lebih besar
sebagian besar negara maju, kejadian tiap
penyebab amputasi ini (Mendes dan Neves,
tahun ulserasi kaki adalah sekitar 2% pada
2012).
penderita diabetes (International Diabetes
Salah satu faktor penyebab
Federation, 2017). Secara global, sekitar
tingginya jumlah amputasi adalah
370 juta orang menderita diabetes dan
kesalahan pada antibiotik yang digunakan.
jumlah ini meningkat di setiap negara.
Data terbaru dari Centers for Disease
Diperkirakan bahwa pada tahun 2030
Control and Prevention (CDC) AS
sekitar 552 juta orang di seluruh dunia akan
menunjukkan bahwa jumlah rawat inap
menderita diabetes. Lebih lanjut, sekitar
tahunan untuk "luka / infeksi /
25% penderita diabetes akan berkembang
pembengkakan" diabetes terus meningkat
menjadi ulkus diabetik selama masa hidup
dengan mantap dari tahun 1980 sampai
mereka. (Edmons, et al., 2013).
2003 (Lipsky, et al., 2012).
Kementrian Kesehatan Indonesia sendiri
2

Tim dokter IDSA (Infectious Sebagai seorang apoteker, peningkatan


Diseases Society of America) melakukan mutu pelayanan ini dapat dilakukan
terapi empiris pada 86% pasien dengan melalui suatu proses pelayanan
total 62 kombinasi agen. Yang sangat kefarmasian (pharmaceutical care). Untuk
penting adalah bahwa pada 56% pasien menghasilkan mutu pelayanan yang baik
rejimen antibiotik awal telah diubah, dan aman, maka dalam penentuan
terutama karena ketidakcocokan dengan kebutuhan tenaga harus
hasil kerentanan antibiotik secara empiris. mempertimbangkan kompetensi yang
Secara keseluruhan, 48% pasien memiliki disesuaikan dengan jenis pelayanan, tugas,
hasil rawat inap yang tidak fungsi, wewenang, dan tanggung jawabnya
menguntungkan. Lebih buruk lagi, dalam (PERMENKES RI, 2014). Dengan
tindak lanjut setahun setelah dikeluarkan, demikian diperlukan penelitian tentang
19% pasien mengalami amputasi dan 21% keberhasilan penatalaksanaan terapi obat
pasien nonamparated memiliki infeksi khususnya antibiotik melalui evaluasi
persisten atau berulang, yang berarti bahwa DRPs untuk pasien ulkus diabetik.
<30% pasien yang terdaftar memiliki luka Berdasarkan paparan diatas,
sembuh (Lipsky, et al., 2012). menunjukkan bahwa pentingnya evaluasi
Diagnosis dini dan inisiasi terapi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus
antibiotika yang cepat sangat penting untuk diabetik untuk menghindari atau
meminimalkan hasil pasien yang menurunkan angka Drug Related Problems
merugikan yang terkait dengan infeksi (DRPs), sehingga diharapkan dapat
kaki, seperti amputasi (Rasalam, et al., membantu meningkatkan kualitas
2017). Peresepan antibiotik yang kurang pelayanan di RSUP Dr. Wahidin
tepat akan menimbulkan masalah Sudirohusodo Makassar agar tercapai suatu
diantaranya akan meningkatkan angka keberhasilan terapi.
kejadian resistensi baik resistensi mikroba
terhadap antibiotik tunggal maupun B. Rumusan Masalah
kombinasi, peningkatan toksisitas akibat
1. Apakah terdapat Drug Related
kesalahan pemilihan antibiotik dan
Problems (DRPs) dari
pemberian dosis serta frekuensi dan
penggunaan antibiotik pada
durasinya, memicu timbulnya efek
pasien ulkus diabetikum di
samping lain diluar penyakit yang diderita
RSUP Dr. Wahidin
pasien, dan membuat infeksi menjadi lebih
Sudirohusodo Makassar.
lama penyembuhannya yang berdampak
2. Berapakah persentase kejadian
pada lama perawatan dan biaya perawatan
masing-masing Drug Related
pasien yang tentunya merugikan
Problems (DRPs) dari
(PERMENKES RI, 2011). Hal ini
penggunaan antibiotik pada
berpotensi untuk terjadinya Drug Related
pasien ulkus diabetikum di
Problems (DRPs). Drug Related Problems
RSUP Dr. Wahidin
(DRPs) merupakan suatu peristiwa yang
Sudirohusodo Makassar.
tidak diinginkan yang dialami oleh pasien
yang berpotensi atau terbukti dapat
mengganggu pencapaian terapi obat.
Terjadinya DRPs dapat mencegah atau
menunda pasien dari pencapaian terapi
yang diinginkan. (Nurhalimah, 2012).
Apoteker memegang peranan
penting dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang berorientasi.
3

C. Defenisi Operasional dan Ruang atau berpotensi mengganggu hasil terapi


Lingkup yang diinginkan (PCNE, 2017).

1. Defenisi Operasional 2. Ruang lingkup penelitian


a. Diabetes mellitus Ruang lingkup penelitian ini yaitu
Drug Related Problems (DRPs) dari
Diabetes melitus (DM) merupakan
penggunaan antibiotik pada pasien ulkus
kelompok kelainan metabolik menahun
diabetikum rawat inap di RSUP Wahidin
akibat pankreas tidak memproduksi cukup
Sudirohusodo, Makassar.
insulin atau tubuh tidak dapat
menggunakan insulin yang diproduksi
D. Kajian Pustaka
secara efektif yang ditandai dengan
1. Sandra Fortuna (2015)
hiperglikemia dan kelainan pada
meneliti tentang Studi
metabolisme karbohidrat, lemak dan
penggunaan antibiotik pada
protein (Dipiro et al., 2011).
pasien DM dengan ulkus dan
gangren. Hasil penelitian
b. Ulkus
menunjukkan bahwa
Ulkus dapat didefenisikan sebagai penggunaan antibiotika pada
adanya luka atau rusaknya barrier kulit pasien DM dengan ulkus
sampai ke seluruh lapisan (full thickness) umumnya diberikan secara
dari dermis dan proses penyembuhannya empiris. Lama penggunaan
cenderung lambat. Komplikasi ini antibiotika dimulai dari 3 hari
berhubungan dengan adanya kelainan saraf sampai 12 hari tergantung
dan pembuluh darah pada pasien DM pada keadaan pasien. Regimen
(Agale, 2013). dosis antibiotika yang
diberikan pada pasien DM
c. Gangren dengan ulkus telah sesuai
literatur. DRPs yang teramati
Gangren adalah kematian jaringan
pada penelitian ini adalah
yang berhubungan dengan berhentinya
terapi obat yang tidak efektif
aliran darah ke daerah yang terkena. Pada
dan efek samping aktual dari
umumnya, gangren diikuti kehilangan
metronidazol yaitu mual dan
nutrisi, invasi bakieri dan peinbusukan.
muntah.
Pada penderita DM, gangren bersifat basah
2. Yusi Anggriani (2015)
dan berbau khas (Anonim, 1998).
melakukan penelitian tentang
Clinical outcomes penggunaan
d. Antibiotik
antibiotik pada pasien infeksi
Antibiotik adalah suatu jenis obat kaki diabetik dirumah sakit X.
yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang Hasil penelitian menunjukkan
dapat menghambat pertumbuhan atau bahwa penggunaan antibiotik
dapat membunuh mikroorganisrne lain masih belum efektif dalam
(Putri CS, 2012). mencapai tujuan terapi.
Berdasarkan Clinical
e. Drug Related Problem outcomes, 11 pasien membaik,
Drug related problems (DRPs) 15 memburuk, dan 4
adalah suatu kejadian atau keadaan yang meninggal dunia.
melibatkan terapi obat yang sebenarnya 3. Corry Shirleyana Putri (2012)
melakukan penelitian tentang
4

rasionalitas penggunaan E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


antibiotika pada pasien DM
Tujuan penelitian ini yaitu untuk
tipe 2 dengan komplikasi
mengetahui Drug Related Problems
Ulkus diabetika. pada hasil
(DRPs) dari penggunaan antibiotik pada
penyajian data secara
pasien ulkus diabetikum rawat inap di
deskriptif, penilaian ketepatan
RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
berdasarkan pemberian
Manfaat yang diharapkan dari hasil
antibiotik pada pasien terdapat
penelitian ini adalah dapat dijadikan
tepat dosis sebesar 27,78%,
sebagai sumber informasi dan pedoman
tepat indikasi 38,89%, tidak
bagi RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
adanya interaksi obat 72,22%,
Makassar dalam penggunaan antibiotik
tepat pasien 8,33%, dan tepat
pada pasien ulkus diabetikum, sehingga
obat 13,89%. Pada penilaian
efek terapi dari antibiotik menjadi optimal.
terhadap jumlah pasien
Selain itu, dilakukannya penelitian ini
gangren kaki diabetik, terdapat
diharapkan dapat mendukung pelayanan
16,67% pasien sudah
asuhan kefarmasian.
mendapatkan dosis yang tepat,
16,67% pasien mendapatkan
F. Jenis Penelitian
antibiotik sesuai indikasi,
55,56% pasien tidak Penelitian ini merupakan
mengalami interaksi obat, penelitian non eksperimental, dengan
11,11% pasien mendapatkan desain cross sectional, yaitu pengumpulan
terapi antibiotik tepat dengan data variabel untuk mendapatkan
kondisi pasien, dan 0% pasien gambaran evaluasi Drug related problems
mendapatkan antibiotik tepat penggunaan antibiotik pada pasien ulkus
obat. Berdasarkan hasil diabetikum sebagai variabel terikat pada
penelitian, disimpulkan bahwa suatu waktu tertentu. Analisa dilakukan
tidak ada pasien gangren kaki secara deskriptif yaitu menggambarkan
diabetik yang mendapatkan frekuensi masing-masing kategori DRPs.
pengobatan antibiotik secara
rasional. 1. Pedekatan penelitian
4. Antonia Ari Susanti (2007)
melakukan penelitian tentang Penelitian ini menggunakan
evaluasi pengobatan pasien pendekatan kuantitatif, yaitu untuk melihat
DM dengan komplikasi persentase masing-masing kategori DRPs
ulkus/gangren di instalasi yang terjadi pada penggunaan antibiotik
rawat inap RS Bethesda pasien ulkus diabetikum.
Yogyakarta. Dari evaluasi
DRPs, ditemukan 13 kasus 2. Lokasi Penelitian
mengalami aktual DRPs, yaitu
Penelitian dilakukan di RSUP Dr
8 kasus dosis kurang, 6 kasus
Wahidin Sudirohusodo Makassar dengan
butuh obat terapi tambahan, 2
periode selama 3 bulan.
kasus obat tidak tepat, tidak
perlu obat dan dosis berlebih
masing-masing 1 kasus.
5

G. Populasi dan Sampel Pelaksanaan pengambilan dan


pengumpulan data secara Cross Sectional
1. Populasi yaitu dilakukan terhadap rekam medik
pasien ulkus diabetikum yang termasuk
Populasi penelitian ini adalah
dalam kriteria inklusi yang relatif
semua pasien penderita ulkus diabetikum
dikumpulkan secara bersamaan selama
rawat inap yang menerima terapi antibiotik
penelitian berlangsung.
di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar selama periode penelitian.
J. Instrumen dan Bahan Penelitian
2. Sampel Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah PCNE Classification
Sampel penelitian ini adalah
Scheme for Drug Related Problems V8.01.
pasien penderita ulkus diabetikum yang
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
menerima terapi antibiotik. Dimana jumlah
adalah rekam medik pasien ulkus
sampel adalah keseluruhan dari jumlah
diabetikum rawat inap dis RSUP Dr.
populasi yang termasuk kriteria inklusi.
Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Teknik pengambilan sampel yaitu
Probability sampling dengan Simple
K. Variabel Penelitian
Random Sampling. Penentuan jumlah
sampel yaitu dengan rumus Taro Yamane / Variabel Penelitian ini meliputi
Slovin : 𝑁 1. Variabel tergantung : Drug related
𝑛= Problems berdasarkan skema
1 + 𝑁(𝑑)2 klasifikasi oleh PCNE V8.01.
Dimana : 2. Variabel bebas : penggolongan
n = jumlah sampel karakteristik pasien ulkus
N = Jumlah Populasi diabetikum (usia, jenis kelamin,
d = presisi (ditetapkan 10% komplikasi dan penyakit penyerta,
dengan tingkat kepercayaan 90%) tingkat keparahan infeksi, hasil
kultur antibiotik), profil
H. Kriteria Inklusi dan Eksklusi penggunaan antibiotik (golongan
1. Kriteria inklusi antibiotika, antibiotika
empiris/defenitif, frekuensi, dosis,
Pasien yang didiagnosa menderita rute pemberian).
diabetes mellitus dengan komplikasi
ulkus/gangren, laki-laki dan perempuan L. Tahapan Pelaksanaan Penelitian
usia ≥18 tahun, yang mendapat terapi
antibiotika, dengan data RM lengkap dan 1. Tahap Perencanaan
mendukung, dan lama perawatan minimal
3 hari. Tahap ini dimulai dengan
mengajukan proposal dan surat ijin
penelitian untuk dapat melakukan
2. Kriteria Ekslusi penelitian di instalasi rekam medik. Surat
Pasien yang didiagnosa menderita ijin penelitian ditujukan kepada bagian
diabetes mellitus dengan ulkus atau personalia RSUP selanjutnya dimintakan
gangren dengan penyakit infeksi lain, data persetujuan direktur RSUP Dr. Wahidin
RM tidak lengkap, dan lama perawatan Sudirohusodo. Setelah permohonan
kurang dari 3 hari. penelitian diijinkan, penelitian di bagian
instalasi rekam medik RSUP Dr. Wahidin
I. Metode Pengumpulan Data Sudirohusodo dapat dilaksanakan.
6

2. Tahap Analisis Situasi mengeluarkan data yang tidak memenuhi


kriteria penelitian.
Tahap ini dilakukan untuk mencari
informasi jumlah pasien ulkus diabetikum b. Coding
yang menjalani rawat inap selama tahun
Dengan melakukan pengkodean
2017. Informasi jumlah pasien ulkus
untuk mempermudah peneliti memasukkan
diabetikum yang menjalani rawat inap
data yang diperoleh dari laboratorium dan
dapat diketahui dari bagian olah data
rekam medis.
instalasi rekam medik. Berdasarkan data
dan keterangan bagian olah data, diperoleh
c. Entry data
informasi bahwa selama periode
September-November 2017 terdapat 39 Setelah dilakukan coding, lalu
pasien ulkus diabetikum yang menjalani dimasukkan data dalam program Microsoft
rawat inap. Excel dalam bentuk tabel.

M. Teknik Pengolahan dan Analisis d. Cleaning data


Data
Dengan melakukan pemeriksaan
kembali data yang sudah dimasukkan
1. Teknik Pengumpulan dan
kedalam sistem komputer untuk
Pengolahan Data
menghindari terjadinya ketidaklengkapan
Pada penelitian ini, dilakukan atau kesalahan data.
penelusuran pada data pasien ulkus
diabetikum rawat inap RSUP Dr. Wahidin 2. Analisis data
Sudirohusodo Makassar periode
Analisis data dilakukan
September-November 2017. Proses
berdasarkan data yang didapat dari rekam
pemilihan didasarkan pada pasien yang
medik pasien ulkus diabetikum. Data
masuk dalam kriteria inklusi. Pengambilan
mengenai pola penyebaran ulkus
dan pencatatan data hasil rekam medis
diabetikum terkait dengan usia, jenis
diruang administrasi medis berupa nomor
kelamin, dan tingkat keparahan infeksi,
rekam medis, identitas pasien (nama, jenis
disajikan dalam bentuk diagram. Data
kelamin, umur, penyakit penyerta,
mengenai hasil kultur mikrobiologi,
penyakit komplikasi), tanggal perawatan,
penyakit penyerta dan komplikasi, pola
diagnosa penyakit, riwayat penyakit,
penggunaan antibiotika termasuk golongan
keluhan pasien, hasil kultur laboratorium,
antibiotika, antibiotik empiris/defenitif,
tingkat keparahan pasien, dan data
frekuensi, dosis, rute pemberian yang
penggunaan obat.
disajikan dalam bentuk tabel. Sedangkan
Pengolahan data rekam medis dan
analisis Drug related problems (DRPs)
pola terapi antibiotik pengobatan ulkus
disajikan dalam bentuk tabel dan
diabetikum yang dilanjutkan dengan
deskriptif.
transkrip data yang dikumpulkan dalam
Dari lembar pengumpul data,
logbook dan komputer. Pengolahan data
dibuat rekapitulasi dari data-data yang
dilakukan dengan tahap-tahap berikut:
diperoleh ke dalam sebuah tabel yang
meliputi data identitas pasien, riwayat
a. Editing
penyakit, riwayat pengobatan, tanggal
Hal ini dengan melakukan masuk dan keluar rumah sakit, keluhan
penelitian terhadap data mentah, namun utama dan diagnosa akhir, data klinik
terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan (suhu, RR, nadi), data laboratorium
kembali kebenaran data yang diperoleh dan (leukosit), data mikrobiologi, data terapi
7

antibiotik yang diterima pasien (golongan variabel baik terikat maupun bebas yang
antibiotik, antibiotik empiris/defenitif, akan diteliti secara deskriptif. Data yang
dosis, rute pemberian, frekuensi telah dikategorikan ditampilkan sebagai
pemberian, dan lama penggunaan) selama frekuensi kejadian.
menjalani rawat inap di RSUP Dr. Wahidin Adapun pengolahan data yang
Sudirohusodo Makassar. menggunakan analisis univariat adalah
Analisis data yang dilakukan karakteristik pasien (usia, jenis kelamin,
dengan Microsoft Excel 2010 dan program komplikasi dan penyakit penyerta, tingkat
SPSS (Statisical Packages for Social keparahan infeksi, hasil kultur antibiotik),
Sciences) 17.0 crosstabs akan dianalisis profil penggunaan antibiotik (golongan
secara univariat sebagai berikut : antibiotika, antibiotika empiris/defenitif,
frekuensi, dosis, rute pemberian), dan
a. Analisis univariat persentase kejadian masing-masing
kategori DRPs.
Analisis univariat adalah analisis
yang digunakan untuk menganalisis setiap

Anda mungkin juga menyukai