SKRIPSI
MIYADAH SAMIYAH
1111102000034
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Farmasi
MIYADAH SAMIYAH
1111102000034
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
iii
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Dra. Delina Hasan, M.Kes., Apt Dra. Alfina Rianti, M.Pharm., Apt
NIP. 195602101987032003 NIP. 19621219199002201
Mengetahui,
Kepala Program Studi Farmasi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
iv
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Jakarta
Diabetes Mellitus biasa disebut dengan the silent killer karena penyakit ini
dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam
keluhan. Penyakit gagal ginjal kronis (CKD) merupakan masalah
kesehatan masyarakat global dan itu mempengaruhi 10-16% dari populasi
orang dewasa di Asia, Australia, Eropa dan Amerika Serikat. Secara
keseluruhan, peningkatan jumlah penderita diabetes telah memiliki
dampak yang besar pada pengembangan penyakit ginjal diabetik (Diabetic
Kidney Disease), salah satu yang paling sering terjadinya komplikasi dari
kedua jenis diabetes. Pasien DM yang disertai dengan CKD dapat
mengalami penyakit yang semakin memburuk akibat dari drug related
problems (DRPs). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
banyak terjadinya DRP pada pasien rawat inap dengan penyakit diabetes
mellitus yang disertai dengan CKD di RSUP Fatmawati, Adapun kategori
DRPs yang meliputi interaksi obat dan ketidaktepatan penyesuaian dosis.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang menggunakan
rancangan penelitian cross sectional (potong lintang), dengan
pengumpulan data secara restrospektif. Data yang digunakan adalah data
rekam medis pasien. Data yang diperoleh dikaji secara deskriptif
berdasarkan literatur. Penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian DRPs
pada kategori interaksi obat secara teori terdapat 402 kali potensial, namun
secara empirik tidak terdapat interaksi yang merugikan pada pasien,
kategori dosis dibawah dosis terapi sebanyak 9 kali dan dosis diatas dosis
terapi sebanyak 31 kali.
Kata kunci: Diabetes Melitus, gagal ginjal kronik (CKD), drug related problem
vi
vii
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan
skripsi ini. Shalawat serta salam ditunjukkan kepada junjungan besar Nabi
Muhamad SAW yang telah memberikan petunjuk kebenaran sebagai rahmat
sekalian alam.
Skripsi dengan judul “Identifikasi Drug Related Problem (DRPs) pada Pasien
Diabetes Mellitus yang Disertai dengan Gagal Ginjal Kronik (Chronic Kidney
Disease) di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati ” ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana farmasi di Program Studi
Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari
banyak pihak, penelitian dan penyelesaian penulisan skripsi ini akan mengalami
banyak hambatan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
viii
Semoga amal baik dan bantuannya mendapat ganjaran dari Allah SWT dan
laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya. Tidak ada manusia
yang luput dari sesalahan dan kekhilafan, demikian pula dengan penulisan skripsi
ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat
membangun dari semua pihak pembaca. Semoga dalam penulisan skripsi ini,
bermanfaat bagi semua pihak khususnya dalam dunia kefarmasian.
Penulis
ix
untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau media lain yaitu Digital
Library Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
untuk kepentingan akademik sebatas sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta.
Demikian pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah ini saya buat dengan
sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Yang menyatakan,
(Miyadah Samiyah)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................... vi
ABSTRACT .................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................ x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ......................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
1.5 Ruang Lingkup ............................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 7
2.1 Diabetes Melitus............................................................................. 7
2.1.1 Definsi ...................................................................................... 7
2.1.2 Etiologi..................................................................................... 7
2.1.3 Klasifikasi ............................................................................... 7
2.1.4 Patofosiologi Umum ................................................................ 9
2.1.4.1 Patofisiologi Diabetes Melitus Tipe 1 ................................. 9
2.1.4.2 Patofisiologi Diabetes Melitus Tipe 2 ................................. 13
2.1.4.3 Patofisiologi Diabetes Melitus Gestational ......................... 15
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2
2
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3
3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4
4
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5
5
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6
6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8
tahun 1980, Komite Ahli mengusulkan dua kelas utama diabetes mellitus
dan nama mereka, IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus) atau
Diabetes Mellitus Tipe 1, dan NIDDM (Non-Insulin Dependent Diabetes
Melitus) atau Diabetes Mellitus Tipe 2. Pada tahun 1985 istilah diabetes
mellitus Tipe 1 dan Tipe 2 dihilangkan, tetapi istilah IDDM dan NIDDM
dipertahankan, dan kelas Malnutrisi yang berhubungan dengan Diabetes
Mellitus (MRDM-Malnutrition Related Diabetes Melitus) diperkenalkan
(WHO, 1999). Klasifikasi baru berisi tahapan yang menggambarkan
berbagai tingkat hiperglikemia pada subjek individu dengan salah satu
proses penyakit yang dapat menyebabkan diabetes mellitus(WHO, 1999).
Disarankan bahwa istilah Insulin Dependent Diabetes Mellitus dan Non
Insulin Dependent Diabetes Mellitus dan akronim mereka IDDM dan
NIDDM tidak lagi digunakan karena membingungkan (WHO, 1999). Dan
istilah Tipe 1 dan Tipe 2 diperkenalkan kembali (WHO, 1999).
Tabel 2.1 Klasifikasi etiologis DM
Tipe 1 Destruksi sel beta, umumnya
menjurus ke defisiensi insulin
absolute
1. Autoimun
2. Idiopatik
Tipe 2 Bervariasi, mulai yang dominan
resistensi insulin disertai
defisiensi insulin relatif sampai
yang dominan defek sekresi
insulin disertai resistensi insulin
Tipe lain 1. Defek genetik fungsi sel beta
2. Defek genetik kerja insulin
3. Penyakit eksokrin pancreas
4. Endokrinopati
5. Karena obat atau zat kimia
6. Infeksi
7. Sebab imunologi yang jarang
8. Sindrom genetik lain yang
berkaitan dengan DM
Diabetes mellitus gestational
( Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di
Indonesia, 2011)
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
10
10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
11
11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
12
12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
13
13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
14
14
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
15
15
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
16
16
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
17
1. Tiazolidindion
17
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
18
C. Penghambat glukoneogenesis
1. Metformin
Obat ini mempunyai efek utama mengurangi produksi glukosa hati
(glukoneogenesis), di samping juga memperbaiki ambilan glukosa perifer.
Terutama dipakai pada penyandang diabetes yang mengalami obesitas.
Metformin dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal
(serum kreatinin >1,5 mg/dL) dan hati, serta pasien dengan kecenderungan
hipoksemia (misalnya penyakit serebrovaskular, sepsis, renjatan, gagal
jantung). Metformin dapat memberikan efek samping mual. Untuk
mengurangi keluhan tersebut dapat diberikan pada saat atau sesudah
makan. Selain itu harus diperhatikan bahwa pemberian metformin secara
titrasi pada awal penggunaan akan memudahkan dokter untuk memantau
efek samping obat tersebut (Rudianto et al, 2011).
D. Penghambat Glukosidase Alfa (Acarbose)
Obat ini bekerja dengan mengurangi absorpsi glukosa di usus
halus, sehingga mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah sesudah
makan. Acarbosetidak menimbulkan efek samping hipoglikemia. Efek
samping yang paling sering ditemukan ialah kembung dan latulens
(Rudianto et al, 2011).
E. DPP-IV inhibitor
Glucagon-like peptide-1 (GLP1) merupakan suatu hormone
peptida yang dihasilkan oleh sel L di mukosa usus. Peptidaini disekresi
oleh sel mukosa usus bila ada makanan yangmasuk ke dalam saluran
pencernaan. GLP1 merupakan perangsang kuat penglepasan insulin dan
sekaligus sebagai penghambat sekresi glukagon. Namun demikian,
secara cepat GLP1 diubah oleh enzim dipeptidyl peptidase4 (DPP4),
menjadi metabolit GLP1(9,36)amide yang tidak aktif. (Rudianto et al,
2011)
18
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
19
Hitung Insulin Harian Total (IHT) = 0.5 unit x berat badan (kg) atau
(penjumlahan dosis terakhir). Misalnya: berat badan 60kg, IHT= 30 unit.
1. Insulin Prandial Total (IPT) (lispro,aspart atau reguler) =60% dari IHT.
eg: 60% x 30 unit =18 unit.
a. Dosis sarapan =1/3 dari IPT. Mis: 1/3x18= 6 unit.
b. Dosis makam siang =1/3 dari IPT. Mis: 1/3x18= 6 unit.
c. Dosis makan malam =1/3 dari IPT. Mis: 1/3x18= 6 unit.
2. Insulin Basal Total (IBT) (NPH,glargine,ultralente) =40% dari IHT.
eg: 40% x 30 unit =12 unit.
a. Dosis sebelum tidur= IBT
20
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
21
21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
22
2.3.2. Patofisiologi
Ketika membahas patofisiologi CKD, karakteristik struktural dan
fisiologis ginjal, serta prinsip-prinsip kerusakan jaringan ginjal dan
perbaikan harus menjadi bahan pertimbangan (Matovinović, 2009).
Pertama, laju aliran darah ginjal sekitar 400 ml / 100g jaringan per
menit jauh lebih besar daripada yang diamati pada pembuluh darah juga
perfusi pembuluh darah lainnya seperti jantung, hati dan otak. Akibatnya,
jaringan ginjal mungkin terkena bahan atau substansi berbahaya dalam
jumlah yang signifikan yang beredar pada pembuluh darah tersebut.
Kedua, filtrasi glomerulus bergantung pada tekanan glomerulus baik intra-
maupun trans- yang agak tinggi (bahkan dalam kondisi fisiologis). Render
kapiler glomerulus rentan terhadap cedera hemodinamik, berbeda dengan
pembuluh kapiler lainnya. Ketiga, membran filtrasi glomerulus memiliki
muatan molekul negatif yang berfungsi sebagai penghalang yang
menghambat makromolekul anionik. Dengan gangguan pada penghalang
elektrostatik ini, seperti halnya dalam berbagai bentuk luka pada
glomerulus, protein plasma memperoleh akses ke filtrat glomerular.
Keempat, secara berurutan dari nefron mikrovaskulatur (glomerulus yang
membelit pada jaringan kapiler peritubular) dan posisi aliran ke bawah
dari tubuli yang berkaitan dengan glomeruli, tidak hanya menjaga
22
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
23
23
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
24
24
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
25
kadar fosfat serum dan penurunan kadar serum kalsium. Penurunan kadar
kalsium serum menyebabkan sekresi parathormon dari kelenjar paratiroid.
Laju penurunan fungsi ginjal dan perkembangan gagal ginjal kronis
berkaitan dengan gangguan yang mendasari, ekskresi protein dalam urin,
dan adanya hipertensi (Smeltzer, 2001).
2.3.3. Persamaan Cockroft-Gault
Persamaan Cockcroft-Gault berasal dari 249 pasien rawat inap
(96% laki-laki, usia berkisar 18-92 tahun) dengan disfungsi ginjal ringan
di Rumah Sakit Veteran Mary Queens di Kanada berdasarkan pengukuran
tunggal dari 24 jam ClCr (Mahmoud, 2008). Persamaan Cockcroft-Gault
memberikan estimasi kuantitatif ClCr dari SCr.
Persamaan Cockroft-Gault:
( ) ( )
Pria: ClCr (ml/min)=
( )
( ) ( )
Wanita: ClCr (ml/min)=
( )
( ) ( )
Wanita: ClCr (ml/min)=
( )
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
26
26
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
27
27
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
28
28
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
29
29
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
30
a. Interaksi Farmasetik
Interaksi farmasetik atau disebut juga inkompatibilitas farmasetik
bersifat langsung dan dapat secara fisik atau kimiawi, misalnya terjadi
presipitasi, perubahan warna, tidak terdeteksi, yang selanjutnya
menyebabkan obat menjadi tidak aktif (Gitawati, 2008).
b. Interaksi Farmakokinetik
Interaksi dalam proses farmakokinetik, yaitu absorbs, distribusi,
metabolism dan ekskresi (ADME) dapat meningkatkan ataupun
menurunkan kadar obat. Interaksi obat secara farmakokinetik yang terjadi
pada suatu obat tidak dapat diekstrapolasikan (tidak berlaku) untuk obat
lainnya meskipun masih dalam satu kelas terapi, disebabkan karena
adanya perbedaan fisikokimia, yang menghasilkan sifat farmakokinetik
yang berbeda (Gitawati, 2008).
c. Interaksi Farmakodinamik
Interaksi farmakodinamik adalah interaksi antara obat yang
bekerja pada sistem reseptor, tempat kerja atau sistem fisiologik yang
sama sehingga terjadi efek aditif, sinergistik, atau antagonistik, tanpa ada
perubahan kadar plasma ataupun profil farmakokinetik lainnya. Interaksi
farmakodinamik umumnya dapat diekstrapolasikan ke obat lain yang
30
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
31
31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
32
32
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
33
33
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
34
34
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
35
35
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
36
BAB III
DRP
Ya Tidak
36
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
37
37
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
38
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
38
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
39
39
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
40
a. Editing data
Sebelum melakukan penilaian terhadap data mentah, peneliti
melakukan pemeriksaan kembali kebenaran data yang diperoleh dan
mengeluarkan data yang tidak memenuhi kriteria penelitian.
b. Coding data
Peneliti melakukan coding terhadap data yang terpilih dari
proses seleksi untuk mempermudah analisis dengan program
Microsoft Excel. Coding berupa kegiatan pemberian kode numerik
(angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.
c. Entry data
Peneliti memasukan data yang telah dilakukan proses coding
ke dalam program Microsoft Excel dalam bentuk tabel.
d. Cleaning data
Kegiatan pembersihan data dilakukan untuk mengecek
kembali sebelum dilakukan analisis lebih lanjut.
40
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
41
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
5.1.1 Karakteristik Pasien
Demografi pasien meliputi jenis kelamin, usia, dan jenis penyakit
penyerta lainnya. Identifikasi Drug Related Problems pada pasien
digambarkan secara deskriptif dalam bentuk persentase. Jumlah pasien
diabetes melitus yang disertai dengan gagal ginjal kronis di Rumah Sakit
Umum Pusat Fatmawati pada bulan Januari-Juni 2014 terdapat 150 pasien
dan didapat 30 pasien yang masuk kriteria inklusi dalam penelitian ini.
Untuk data karakteristik pasien yang menerima terapi obat dapat dilihat
pada tabel berikut:
41
42
Tabel 5.4 Profil Penggunaan Obat pada Pasien Diabetes Mellitus yang
Disertai CKD
Profil Penggunaan Obat Frekuensi Persentase (%)
Obat Diabetes Tunggal
Insulin Aspart 5 50
Glikuidon 3 30
Insulin Lispro 1 10
Insulin Glargine 1 10
Obat Diabetes Kombinasi
Insulin Aspart+Insulin Glargine 3 25
Insulin Lispro+Insulin Glargine 2 17
Insulin Aspart+Insulin Reguler 1 8
Insulin Lispro+Determir 1 8
Insulin Aspart+Dextrose 1 8
Insulin Glargine+Insulin
Aspart+Glimepiride 1 8
Insulin Glulisine+Insulin 8
Reguler 1
Insulin Reguler+Dextrose 1 8
Glikuidon+Dextrose 1 8
43
Tabel 5.5 Data Potensi Kejadian Interaksi Obat pada Pasien Diabetes
Mellitus yang disertai CKD (n=30)
Kejadian Interaksi Obat Jumlah Persentase (%)
Mengalami interaksi obat 29 pasien 97
Tidak mengalami interaksi obat 1 pasien 3
Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil DRP kategori interaksi
obat pada pada pasien diabetes mellitus yang disertai dengan CKD,
terdapat 29 pasien (97%) yang berpotensi mengalami interaksi obat.
44
Persentase
No Golongan Terapi Obat Nama Generik Frekuensi
(%)
1 Antiemetik (Kortikosteroid) Dexamethasone 1 11.1
2 Antidiabetes (Injeksi) Insulin Determir 1 11.1
Insulin Glulisine 1 11.1
Insulin Glargine 1 11.1
Insulin Reguler 1 11.1
Insulin Aspart 4 44.5
Total 9 100
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk kategori DRPs pada
dosis dibawah dosis terapi paling banyak pada penggunaan insulin aspart
sebanyak 4 kali (44.5%).
Untuk dosis yang digunakan pada tiap obat diatas dapat dilihat
pada tabel dibawah ini
Tabel 5.7.1Distribusi Dosis yang Digunakan Pada DRP Dosis Dibawah Dosis Terapi
Dosis
Golongan Dosis yang Dosis
No Nama generic Rute Penyesuaian
Terapi Obat Digunakan Normal
CKD
Antiemetik 10-
1 Deksamethasone IV 5mg/ml-1x -
(Kortikosteroid) 30mg/hari
2 Antidiabetes Insulin Determir SC 5u/hari 8u/hari 6u/hari
(Injeksi) Insulin Glulisine SC 12u/hari 20u/hari 15u/hari
Insulin Glargine SC 10u/hari 15u/hari 11.25u/hari
Insulin Reguler SC 8u/hari 20u/hari 10u/hari
Insulin Aspart SC 9u/hari 21u/hari 11.5u/hari
SC 8u/hari 18u/hari 9u/hari
SC 3u/hari 16u/hari 8u/hari
SC 8u/hari 23u/hari 11.5u/hari
45
Persentase
No Golongan Terapi Obat Nama Generik Frekuensi
(%)
1 Antireflux Agent (PPI) Omeprazole 1 3.22
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk kategori DRPs dosis
diatas dosis terapi paling banyak pada penggunan insulin aspart sebanyak
10 kali (32.25%).
Untuk dosis yang digunakan pada tiap obat diatas dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
46
Dosis
Golongan Dosis yang
No Nama Generik Rute Dosis Normal Penyesuaian Frekuensi
Terapi Obat Digunakan
CKD
Antireflux
1 Omeprazole PO 40mg-2x 20-40mg/hari - 1
Agent (PPI)
Analgesik
2 Aspirin PO 2 tab-1x 1 tab/hari - 2
(Non-opioid)
250-
Ciprofloxacin PO 500mg-2x 1gr/hari 1
500mg/hari
Antibiotik
3 500mg/hari
(Kuinolon) 500-
Levofloxacin PO 1gr/hari diturunkan 2
750mg/hari
250mg/hari
Hemobion PO 1 tab-3x 1tab/hari - 1
Vitamin dan
4 1 amp-3x (1 0.03mcg/kg/har
Mineral Vitamin K IV - 2
amp=10mg/ml) i
5 Antidiabetes Insulin Reguler SC 19u/hari 21u/hari 11.5u/hari 1
(Injeksi) SC 15u/hari 15u/hari 7.5u/hari 1
SC 30u/hari 18u/hari 13.5u/hari 1
Insulin Lispo SC 12u/hari 12u/hari 9u/hari 1
SC 20u/hari 19u/hari 14.25u/hari 1
SC 36u/hari 17u/hari 8.5u/hari 1
SC 24u/hari 23u/hari 11.5u/hari 1
SC 18u/hari 18u/hari 13.5u/hari 1
Insulin Aspart SC 36u/hari 16u/hari 12u/hari 1
SC 27u/hari 18u/hari 9u/hari 1
SC 24u/hari 19u/hari 14.25u/hari 2
SC 30u/hari 16u/hari 12u/hari 1
SC 24u/hari 17u/hari 8.5u/hari 1
SC 54u/hari 17u/hari 12.75u/hari 1
SC 30u/hari 23u/hari 17.25u/hari 1
SC 24u/hari 23u/hari 11.5u/hari 1
SC 18u/hari 17u/hari 8.5u/hari 1
6 Antireflux Ranitidin 150-
PO 150mg-2x 2
Agent 300mg/hari 150mg/hari
(Antagonis 50mg-2x
histamin H2) IV (1amp=50mg/2 2-4mg/kg/hari 25-50mg/hari 2
ml)
5.2. Pembahasan
5.2.1.Karakteristik Pasien
5.2.1.1.Karakteristik Pasien Berdasarkan Usia
Didapat sampel sebanyak 30 pasien yang masuk kriteria inklusi
dari total populasi sebanyak 150 pasien. Hal ini dikarenakan banyak data
yang tidak masuk kriteria inklusi seperti umur pasien yang dibawah 40
47
tahun, data rekam medis yang tidak lengkap, hasil gula darah harian yang
tidak dipantau, hasil lab yang tidak lengkap, tidak terdapat data berat
badan pasien dan lainnya.
Terlihat pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa penderita diabetes
mellitus yang disertai dengan CKD terbanyak adalah pasien pada rentang
usia lebih dari 50 tahun, yaitu sebanyak 28 pasien. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Prima Ayu Oktavia pada tahun 2014 yang
menunujukkan prevalensi paling banyak pada usia 51-60 sebanyak 28,6%,
lalu diikuti oleh pada usia 61-70 sebanyak 25,4%. Peningkatan risiko
diabetes seiring dengan berjalannya umur, khususnya pada usia lebih dari
40 tahun yang disebabkan karena pada usia tersebut mulai terjadi
peningkatan intolenransi glukosa. Adanya proses penuaan menyebabkan
berkurangnya kemampuan sel β pancreas dalam memproduksi insulin
(Sunjaya, 2009). Selain itu pada individu yang berusia lebih tua terdapat
penurunan aktivitas mitokondria di sel-sel otot sebesar 35%. Hal ini
berhubungan dengan peningkatan kadar lemak di otot sebesar 30% dan
memicu terjadinya resistensi insulin.
5.2.1.2.Karakteristik Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari tabel 5.1 diatas dapat dilihat bahwa pasien penderita diabetes
mellitus yang disertai dengan penyakit ginjal kronis lebih banyak pada
wanita yaitu sebanyak 18 pasien (60%) dan sisanya pada pria sebanyak 12
pasien (40%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Riskesdas pada tahun 2013 yang menunujukkan prevalensi penderita
diabetes mellitus lebih besar pada wanita (7,70%) dibandingkan dengan
pria (5,60%).
Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit dengan angka
kejadian tertinggi di Indonesia dan tingginya angka tersebut menjadikan
Indonesia peringkat keemat jumlah penderita DM terbanyak di dunia
setelah India, China, dan Amerika Serikat (Suyono, 2006). Tingginya
kejadian DM tipe 2 pada perempuan dipengaruhi oleh beberapa factor
resiko, seperti obesitas, kurang aktivitas/latihan fisik, usia, dan riwayat
DM saat hamil.
48
49
50
dan metabolit inaktif (Dipiro, 2008). Oleh karena itu gilkuidon aman
digunakan pada pasien yang mengalami gagal ginjal kronik.
51
52
53
54
55
lain
56
pasien (pasien berada pada stage 5), seharusnya dosis insulin aspart yang
diberikan sebanyak 11.5u perhari, namun hanya diberikan 9u perhari.
Contoh untuk penggunaan insulin glargine pada pasien nomer 28,
berdasarkan berat badan dan tingkat keparahan CKD pasien (pasien berada
pada stage 4), seharusnya dosis insulin glargine yang diberikan sebanyak
11.25u perhari, namun hanya diberikan 10u perhari.
Ginjal berperan penting dalam membersihkan insulin dari sirkulasi
sistemik dan dua jalur yang berbeda telah dijelaskan; satu melibatkan
filtrasi glomerulus dan penyerapan insulin berikutnya oleh sel tubulus
proksimal melalui endositosis; dan yang lainnya adalah terkait dengan
difusi insulin melalui kapiler peritubular dan hubungan mereka dengan
contraluminal tubular membran, terutama dari setengah distal nefron
(Pecoits-Filho et al, 2016). Insulin eksogen tidak mengalami first-pass
effect di hati, karena itu ginjal memainkan peran penting dalam
metabolisme dan clearance insulin yang beredar pada pasien dengan gagal
ginjal. Sebagai konsekuensi, dengan perkembangan CKD, clearance
insulin menurun, sehingga membutuhkan pengurangan dosis untuk
menghindari hipoglikemia (Pecoits-Filho et al, 2016).
Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Pecoits-Filho et al
penggunaan dosis insulin pada pasien yang menderita CKD adalah 25%
dari total dosis harian dan 50% untuk pasien yang menderita CKD sudah
mencapai stage akhir.
57
Dari hasil analisa deskriptif pada dosis diatas dosis terapi pada
pasien yang didasarkan pada dosis regimen yang diberikan, ditemukan 31
kali kejadian dosis diatas dosis terapi, paling banyak pada penggunaan
antidiabetes insulin aspart sebanyak 10 kali yang diberikan pada pasien
tidak sesuai dengan yang terdapat dalam literatur.
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agung
Prakoso pada tahun 2015 dimana ditemukan 42 kali kejadian DRPs dosis
diatas dosis terapi. Penggunaan insulin aspart hampir diberikan kepada
semua pasien dalam penelitian ini, namun terjadi 10 kali pemberian dosis
penggunaan obat tersebut yang tidak sesuai dengan literatur. Contoh pada
pasien nomer 2, berdasarkan berat badan dan tingkat keparahan CKD
pasien (pasien berada pada stage 5), seharusnya dosis yang diberikan
sebanyak 12u tetapi diberikan pada pasien sebanyak 36u. Contoh lainnya
pada pasien nomer 10, berdasarkan berat badan dan tingkat keparahan
CKD pasien (pasien berada pada stage 5), seharusnya dosis yang diberikan
sebanyak 9u namun diberikan pada pasien sebanyak 27u. Contoh lainnya
untuk dosis diatas dosis terapi pada penggunaan insulin lispro terjadi pada
pasien nomer 1, berdasarkan berat badan dan tingkat keparahan CKD
pasien (pasien berada pada stage 2), seharusnya dosis yang diberikan
sebanyak 9u namun diberikan pada pasien sebanyak 12u. Selanjutnya
untuk penggunaan ranitidine, karena rata-rata pasien diabetes mellitus
yang disertai dengan CKD berada pada Stage 3-5, seharusnya penggunaan
ranitidine dosisnya diturunkan menjadi 25mg/hari.
Sama halnya seperti DRP kategori dosis dibawah dosis terapi,
karena ginjal memainkan peran penting dalam metabolisme dan clearance
insulin eksogen yang beredar pada pasien dengan gagal ginjal. Sebagai
konsekuensi, dengan perkembangan CKD, clearance insulin menurun,
sehingga membutuhkan pengurangan dosis untuk menghindari
hipoglikemia (Pecoits-Filho et al, 2016). Penggunaan dosis insulin pada
pasien diabetes mellitus yang disertai dengan CKD seharusnya mengalami
penurunan dosis sekitar 25% sampai 50% dari dosis harian yang diberikan
dikarenakan fungsi ginjal menurun. Jika dosis yang diberikan melebihi
58
5.3.1. Kendala
1. Pengambilan data dan jumlah sampel
Pada proses pengambilan data ada beberapa data pasien yang kurang
lengkap, khususnya data berat badan pasien, sehingga tidak dapat
diambil data pasien dan menyebabkan sampel menjadi semakin
sedikit.
Untuk beberapa dosis pemberian obat tidak diberikan berapa kekuatan
obat yang digunakan, sehingga mengurangi pengukuran DRPs pada
sampel.
5.3.2. Kelemahan
1. Penelitian deskriptif retrospektif
a. Jumlah sampel
Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sedikit
dikarenakan terdapat beberapa faktor yang tidak memenuhi
kriteria.
b. Penelitian ini tidak dapat dikatakan seutuhnya rasional,
dikarenakan penilaian diagnosis pasien tidak secara langsung,
melainkan menarik kesimpulan dari diagnosis yang tercatat di
rekam medis.
59
5.3.3. Kekuatan
Penelitian ini sebelumnya belum pernah dilakukan di RSUP
Fatmawati. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dan
gambaran Drug Related Problems kategori penyesuaian dosis dan
interaksi obat pada pasien rawat inap yang menderita diabetes mellitus
yang disertai dengan CKD.
60
BAB VI
KESIMPULAN
6.1.Kesimpulan
61
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
62
6.2.Saran
62
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
63
DAFTAR PUSTAKA
Dasillva ZM, Frietas AM, Marcon IM.2003.Risk factor related to the severity
of diabetes retinopathy Arc Bras Oftalmol.66:739-43.
63
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
64
Defronzo RA, Ferrannini E (1988). Lily Lecture 1987. The Triumvirate: Beta
Cell, Muscle, Liver. A Collusion Responsible for NIDDM. Diabetes.
37:667-687.
Departemen Kesehatan. 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes
Melitus.
Dipiro,JT.2009. Pharmacoterapy Handbook 7th edition. Mc Graw Hill.New
York.
Ditjen Bina Farmasi dan Alkes. (2005). Pharmaceutical Care untuk penyakit
Departemen Kesehatan Ri. Diabetes Care Volume 27.
Drug Information Handbook 17th Edition.2009.
Eichenberger, Marc. 2010. Pharmaceutical Care Practice – Drug-related
Problems and Opportunities for New Services
Huri, Hasniza Zaman et al. 2013. Drug Related Problems in Type 2 Diabetes
Patients with Hypertension: A Cross-Sectional Retrospective Study.
BMC Endocrine Disorders 2013.
Huri, Hasniza Zaman et al. 2013. Drug Related Problems in Type 2 Diabetes
Patients with Dyslipidemia. BMC Endocrine Disorders 2013.
64
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
65
65
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
66
66
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
67
Regillo C, Chang TS, Johnson MW, Kaiser PK, Scott IU, Spaide R, dkk.
2005.Basic and Clinical Science Course : Retina and
Vitreous.American Academy of opthamology
67
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
68
Spicer, S. T., Liddle, C., Chapman, J. R., Barclay, P., Nankivell, B. J.,
Thomas, P., O'Connell, P. J.1997. The Mechanism Of Cyclosporin
Toxicity Induced by Clarythromycin. Br. J. Clin. Pharmacol. 43:194–
196.
Stockley, Ivan H. 2008. Stockley’s Drug Interactions, Eight Edition. London:
Pharmaceutical Press.
Strand, Linda et al.1990.Drug-Related Problems:Their Structure and
Function.DICP,The Annals of Pharmacotherapy
Sudoyo A.W., dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Indonesia.
Sunjaya, I Nyoman. 2009. “Pola Konsumsi Makanan Tradisional Bali sebagai
Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 di Tabanan.” Jurnal Skala
Husada Vol. 6 No.1 hal: 75-81.
68
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
69
69
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
70
Zhang, W., Liu, H., Al-Shabrawey, M., Rojas, M., Caldwell, R.W., and
Caldwell, R.B. 2012. Inflamation And Diabetic Retinal Microvascular
Complications.Journal of Cardiovascular Disease Research, vol 2(2),
pp. 96-103.
70
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 1. Surat Izin penelitian dari RSUP Fatmawati
71
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 2. Perhitungan Nilai ClCr Pada Pasien
( ) ( )
Pria: ClCr (ml/min)=
( )
( ) ( )
Wanita: ClCr (ml/min)=
( )
( ) ( )
Wanita: ClCr (ml/min)=
( )
= 78.3 mg/dl (stage 2)
Hitung Insulin Harian Total (IHT) = 0.5 unit x berat badan (kg) atau
(penjumlahan dosis terakhir). Misalnya: pada pasien no 2 berat badan
53kg, IHT= 26.5 unit. Pada pasien no 2 yang digunakan insulin lispro dan
glargine.
1. Insulin Prandial Total (IPT) (lispro,aspart atau reguler) =60% dari IHT.
60% x 26.5 unit =15.9 unit.
a. Dosis sarapan =1/3 dari IPT. Mis: 1/3x18= 5.3 unit.
b. Dosis makam siang =1/3 dari IPT. Mis: 1/3x18= 5.3 unit.
c. Dosis makan malam =1/3 dari IPT. Mis: 1/3x18= 5.3 unit.
2. Insulin Basal Total (IBT) (NPH,glargine,ultralente) =40% dari IHT.
eg: 40% x 26.5 unit =10.6 unit.
a. Dosis sebelum tidur= IBT
72
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 4. Data Pasien Keseluruhan
73
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
75
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
76
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
77
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
78
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
79
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
80
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
81
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
82
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
83
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
84
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
85
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
86
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
87
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
88
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
NO P/W TGL DIAGNOSA KELUHAN OBAT YG DOSIS RUTE WAKTU HASIL LAB
RAWAT DIGUNAKAN PENGGUNAAN TD GD KREATININ
17 Pria 5-23 CKD ST Sesak As.folat 3tab-1x PO TGL 5-23 TGL 5: 458 mg/DL TGL 6:
Usia: 51,8th Januari V,hiperkalemi nafas,perut CaCO3 1tab-3x PO TGL 5-23 302 mg/DL Ureum:280
2014 a,hiponatremi membesar, Bicnat 1tab-3x PO TGL 5-23 113 mg/DL Cr: 17.4
a,DM BAK sedikit, HCT 25mg-2x PO TGL 5-23 TGL 6: 185 mg/DL TGL 8:
2,hipertensi mual Sistenol 1tab PO TGL 12 321 mg/DL Ureum:212
grade 2 muntah Simarc 2mg-1x1/2 PO TGL 16 221 mg/DL Cr: 11.8
Amlodipine 5mg-1x PO TGL 5-23 254 mg/DL TGL 10:
Cordaron 200mg-1x PO TGL18-23 TGL 7: 255 mg/DL Ureum:116
Simvastatin 20mg-1x PO TGL 20-23 263 mg/DL Cr: 6.8
Novorapid 8u-3x SC TGL 15-23 153 mg/DL TGL 14:
Alprazolam 0,25mg-1x PO TGL 20-23 TGL 8: 266 mg/DL Ureum:88
Nitrocaf 2,5mg-2x PO TGL 20-23 328 mg/DL Cr: 6.1
252 mg/DL
Plavix 75mg-1x PO TGL 20-23 TGL 17:
TGL 17: 219 mg/DL
Chlorpromazine 25mg-2x1/2 PO TGL 22-23 Ureum:62
TGL 19: 198 mg/DL
Ranitidine 1amp-1x IV TGL 12 Cr: 5.2
TGL 20: 230 mg/DL
Inh.bisolvon Ext IN TGL 6 TGL 21:
TGL 21: 189 mg/DL
Lasix 2c-3x IV TGL 5 TGL 23: 267 mg/DL Ureum:58
Ondansetron 1amp-ext IV TGL 5 GD 201-250=4U Cr: 6.5
Ca.glukonas ext IV TGL 6 251-300=8U
Gastrofer 1amp-2x IV TGL 16-23 301-350-12U
Transamin 1amp-3x IV TGL 16-23 351-400=16U
Vit.k 1amp-3x IV TGL 16-23 LBH 400=20U
NaCl 3% 500cc-1x IV TGL 6
NaCl 0,9% 50cc-1x IV TGL 5-23
Cordaron 1 150mg/30m IV TGL 16
Cordaron 2 300mg/6j IV TGL 16
Cordaron 3 600mg/18j IV TGL 17
89
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
90
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
91
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
92
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
93
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
94
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
95
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
96
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
97
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
TGL OBAT YG WAKTU HASIL LAB
NO P/W DIAGNOSA KELUHAN DIGUNAKAN DOSIS RUTE PENGGUNAAN
RAWAT TD GD KREATININ
26 Pria 25 juni- Acute on Sesak,batuk,bengkak Aspilet 2tab-1x PO TGL 25 TGL 26: 116 mg/DL TGL 30:
Usia: 51,6th 7 juli CKD,DM2 kedua kaki Plavix 4tab-1x PO TGL 25 TGL 4: 206 mg/DL Ureum:197
BB:65kg 2014 Varsartan 80mg-1x PO TGL 25-27 Cr: 6.8
TB:170cm
Simvastatin 20mg-1x PO TGL 25-7 TGL 27:
Laxadin 1c-1x PO TGL 25-7 Ureum:173
Tonar 1-4x PO TGL 25-7 Cr: 6.1
Bicnat 1-3x PO TGL 25-7 TGL 2:
As.Folat 2-1x PO TGL 25-7 Ureum:278
Isdn 5mg-3x PO TGL 25-7 Cr: 7.4
Amlodipin 10mg-1x PO TGL 28-7 Na: 131
Paracetamol 500mg-3x PO TGL 4-7 K:5.14
Valsartan 80mg-2x PO TGL 1-4 Cl:109
Hytrin 1-1x PO TGL 30 TGL 7:
V-Block 6,25mg-2x PO TGL 30-7 Ureum:351
Fluimycil 1sdm-3x PO TGL 4-7 Cr: 9.4
Salbutamol 2mg-3x PO TGL 4-7
Letonal 100mg-1x PO TGL 1-7
Fujimin 1cap-3x PO TGL 1-7
Kalitake 1-3x PO TGL 2-3
Lasix 10mg/jam IV TGL 30-3
Ceftriaxone 2gr-1x IV TGL 27-4
Heparin 700u/drip IV TGL 20-26
Meropenem 500mg-3x IV TGL 4-7
Levofloxasin 500mg-1x IV TGL 4-7
Metilprednisolon 62,5mg-2x IV TGL 4-7
Ranitidine 1amp-2x IV TGL 4-7
Ceticolin 500mg-2x IV TGL 2-4
Insulin+Dextrose 8u+10% SC TGL 2
98
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
99
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
100
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Clinimix 1000cc-1x IV TGL 1-2
Venofinoin 500mg IV TGL 1
Nacl 0,9% 500cc-4x IV TGL 6-12
Rl 1:1/24j IV TGL 27
D10% 1:1/24j IV TGL 27
Mo 0,5/j IV TGL 29-30
Halofenidal 2,5 IM TGL 30
101
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
102
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 5. Data Penggunaan Obat untuk Kategori Penyesuaian Dosis (dosis terlalu tinggi dan dosis terlalu rendah) pada Obat Lainnya
104
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
4 PCT Paracetamol Analgesik (Non- 500mg-3X 0,5-1g tiap
CKD opioid) 4-6 jam, max PO Tepat
Stage 4g/hari
5 Trombo aspilet Aspirin Antikoagulan, 1 tab-1x 80mg/hari
PO Tepat
analgesik (non-opioid)
Meloxicam Meloxicam NSAID 7,5mg-1x 7,5mg/hari PO Tepat
Furosemide Furosemide Diuretik (loop) 1-1x 40mg PO Tepat
Concor Bisoprolol Antihipertensi (Beta 1-1x 5-10mg/hari 2,5mg/hari
PO Tepat
Blocker)
Ranitidin Ranitidin Antireflux agents 150mg-2x 150- 150mg
(Antagonis Histamin 300mg/hari PO Kelebihan
H2)
Atmacid Al(OH)3 300 mg, Antasida, antirefluks 1-3x 3x1 tablet 3x1 tablet
Mg(OH)2 300 mg,
dimethicone 50
mg. Per 5 mL PO Tepat
susp Al(OH)3 300 mg,
Mg(OH)2 300 mg,
dimethicone 50 mg.
Diovan Valsartan Diuretik (Angiotensin 80mg-2x 80mg
PO Tepat
II Receptor blocker)
Fasorbid Isosorbite Dinitrat Anti-anginal 10mg-3x 15-
PO Tepat
(vasodilator) 120mg/hari
Amlodipin Amlodipin Anti-anginal 10mg-2x 5-10mg PO Tepat
Rimstar Rifampicin 150 mg, Antibiotik (Anti TB) 2tab-1x Berat badan
55-70 kg : 4
INH 75 mg, tablet/hari. PO Tepat
pyrazinamide 400 mg,
ethambutol 275 mg.
Alprazolam Alprazolam Antiansietas 0,5mg-1x 250-500mcg
PO Tepat
(benzodiazepin)
Flumucyl N-acetylcysteine Antidot (Mucolytic 1-3x 1-3 tab/hari
PO Tepat
agent)
Salbutamol Salbutamol Antiasma ½-2x 2-4mg PO Tepat
105
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Omeprazole Omeprazole Antireflux agents (PPI) 40-2x 20-
IV Kelebihan
40mg/hari
Narfoz Ondansetron Antiemetik (Antagonis 4mg-3x 0,15mg/kg-
IV Tepat
Reseptor 5HT) 16mg/dose
Ceftriaxon Ceftriaxone Antibiotik 2gr-2x 1gr/hari <10 crcl max
IV Tepat
(Sefalosporin) 2g/hari
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
5 CaCO3 Calcium Carbonat Vitamin,antasida 3tab-1x max 16
PO Tepat
CKD tab/hari
Stage Asam Folat Asam folat Vitamin 1tb-3x 5mg/hari PO Tepat
5 B12 Vitamin B12 Vitamin 1tb-3x 250mcg/hari PO Tepat
Bicnat Natrium Bicarbonat Antasida,suplemen 1tb-3x 1-5gr/hari
PO Tepat
elektrolit,antidot
Domperidon Domperidone Antiemetik (Antagonis 10mg-3x 10mg,max 10-20
Dopamine) 30mg/hari mg/hari,1-2 PO Tepat
kali/hari
Diatab Attapulgite Antidiare 1tb-3x max 12
PO Tepat
tab/hari
Azitromicin Azitromicin Antibiotik (Macrolida) 500mg-1x 500mg 500mg PO Tepat
Omeprazole Omeprazole Antireflux agents (PPI) 40mg-2x 20-
IV Tepat
40mg/hari
Levofloxacin Levofloxacin Antibiotik (kuionolon) 750mg/48jam 500-
IV Tepat
750mg/hari
Lasix Furosemide Diuretik (loop) 40mg-1x 40mg IV Tepat
Ceftriaxone CEFTRIAXONE Antibiotik 2gr-1x 1gr/hari <10 crcl max
IV Tepat
(Sefalosporin) 2g/hari
Actapin Amlodipin Anti-anginal 5mg-1x 5mg/hari IV Tepat
Tramadol Tramadol Analgesik (Opioid) 1x 50-100mg 100mg/12
IV Tepat
jam
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
6 As.Folat Asam folat Vitamin 3-1x 5mg/hari PO Tepat
CKD CaCO3 Calcium Carbonat Vitamin,antasida 1-3x max 16 PO Tepat
106
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Stage tab/hari
5 Bicnat Natrium Bicarbonat Antasida,suplemen 2-3x 1-5gr/hari
PO Tepat
elektrolit,antidot
Kalitake Ca polystyrene Antidot (Detoksifikasi 1sact-3x 15-30g/hari
sulfonate agent) terbagi
PO Tepat
dalam 2-3
dosis
Amlodipin Amlodipin Anti-anginal 10mg-1x 5-10mg PO Tepat
OMZ Omeprazole Antireflux agents (PPI) 1tab-2x 20-
PO Tepat
40mg/hari
Azitromicin Azitromicin Antibiotik (Macrolida) 500mg-1x 500mg 500mg PO Tepat
Valsatran valsartan Diuretik (Angiotensin 80mg-1x 80mg
PO Tepat
II Receptor blocker)
Laxadin Phenolphthalein 55 Laxative 1c-3x 1-2 sdm (15-
30 mL) 1 x/hr
mg, liqd paraffin 1,200 PO Tepat
mg, glycerin 378 mg
PCT Paracetamol Analgesik (Non- 500mg-3x 0,5-1g tiap
opioid) 4-6 jam, max PO Tepat
4g/hari
Vit C Vit C Vitamin 1tab-3x 75mg,tdk
boleh lebih PO Tepat
dari 2000mg
Lasix Furosemide Diuretik (loop) 2amp-3x 40mg IV Tepat
Ceftriaxone Ceftriaxone Antibiotik 2gr-1x 1gr/hari <10 crcl max
IV Tepat
(Sefalosporin) 2g/hari
Ondansetron Ondansetron Antiemetik (Antagonis 4mg-3x 0,15mg/kg-
IV Tepat
Reseptor 5HT) 16mg/dose
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
7 Asam Folat Asam folat Vitamin 3-1x 5mg/hari PO Tepat
CKD Bicnat Natrium Bicarbonat Antasida,suplemen 1-3x 1-5gr/hari
Stage PO Tepat
elektrolit,antidot
5 CaCO3 Calcium Carbonat Vitamin,antasida 1-3x max 16
PO Tepat
tab/hari
B12 Vitamin B12 Vitamin 50mcg-3x 250mcg/hari PO Tepat
107
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Azitromycin Azitromicin Antibiotik (Macrolida) 500mg-1x 500mg 500mg PO Tepat
Laxadin Phenolphthalein 55 Laxative 1c-3x 1-2 sdm
mg, liqd paraffin 1,200 (15-30 mL) PO Tepat
mg, glycerin 378 mg 1 x/hr
Paracetamol Paracetamol Analgesik (Non- Ext 0,5-1g tiap
opioid) 4-6 jam, max PO Tepat
4g/hari
Neuralgin PCT+ibuprofen+caffein NSAID PO Tepat
OMZ Omeprazole Antireflux agents (PPI) 1 vial-2x 20-
IV Tepat
40mg/hari
Ondansetron Ondansetron Antiemetik (Antagonis 1amp-2x 0,15mg/kg-
IV Tepat
Reseptor 5HT) 16mg/dose
Omeprazole Omeprazole Antireflux agents (PPI) 40mg-1x 20-
IV Tepat
40mg/hari
Ondansetron Ondansetron Antiemetik (Antagonis 4mg-3x 0,15mg/kg-
IV Tepat
Reseptor 5HT) 16mg/dose
Ceftriaxone Ceftriaxone Antibiotik 2gr-1x 1gr/hari <10 crcl max
IV Tepat
(Sefalosporin) 2g/hari
Pranza Pantoprazole Antireflux (PPI) 1vial-2x( Maximal
1vial=40mg 80mg/hari IV Tepat
powder inj.)
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
8 As.Folat Asam folat Vitamin 3tab-1x 5mg/hari PO Tepat
CKD CaCO3 Calcium Carbonat Vitamin,antasida 1tab-3x max 16
Stage PO Tepat
tab/hari
5 Bicnat Natrium Bicarbonat Antasida,suplemen 1tab-3x 1-5gr/hari
PO Tepat
elektrolit,antidot
Amlodipin Amlodipin Anti-anginal 5mg-1x 5-10mg PO Tepat
Captopril Captopril Antihipertensi (ACE 12,5mg-1x 6,25 mg/hari
PO Tepat
Inhibitor) max 37,5mg
Candersatan Candesartan Diuretik (Angiotensin 16mg-1x max 4mg/hari
PO Tepat
II Receptor blocker) 16mg/hari
Laxadine Phenolphthalein 55 Laxative 15cc-3x 1-2 sdm
PO Tepat
mg, liqd paraffin 1,200 (15-30 mL)
108
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mg, glycerin 378 mg 1 x/hr
Ambroxol Ambroxol Obat Batuk 15cc-3x 10 mL (2
sdt) 2-3 PO Tepat
x/hr.
Lasix Furosemide Diuretik (loop) 20 mg-3x 40mg IV Tepat
Lasix Furosemide Diuretik (loop) 40mg-3x 40mg IV Tepat
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
9 As.folat Asam folat Vitamin 3tab-1x 5mg/hari PO Tepat
CKD CaCO3 Calcium Carbonat Vitamin,antasida 1tab-3x max 16
Stage PO Tepat
tab/hari
5 Bicnat Natrium Bicarbonat Antasida,suplemen 1tab-3x 1-5gr/hari
PO Tepat
elektrolit,antidot
KSR KCL Vitamin,elektrolit 1tab-3x 1-2 tab 3x
PO Tepat
/hari
Captopril Captopril Antihipertensi (ACE 25mg-3x 6,25 mg/hari
PO Tepat
Inhibitor) max 37,5mg
Amlodipin Amlodipin Anti-anginal 10mg-1x 5-10mg PO Tepat
Ceftriaxon Ceftriaxone Antibiotik 2gr-1x 1gr/hari <10 crcl max
IV Tepat
(Sefalosporin) 2g/hari
Ondansetron Ondansetron Antiemetik (Antagonis 8mg-3x 0,15mg/kg-
IV Tepat
Reseptor 5HT) 16mg/dose
Ranitidine Ranitidin Antireflux agents 50mg-2x 50mg 25-
(Antagonis Histamin 50mg/hari IV Kelebihan
H2)
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
10 Askardia Aspirin Antikoagulan, 80mg-1x 80mg/hari
PO Tepat
CKD analgesik (non-opioid)
Stage Simvastatin Simvastatin Agen dislipidemia 20mg-1x 10-
5 20mg/hari PO Tepat
111
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
H2) ml)
Lasix Furosemide Diuretik (loop) 10mg/j dkn 40mg
50cc NaCl 0,9
IV Tepat
dan syring
pump
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
14 Domperidone Domperidone Antiemetik (Antagonis 10mg-3x 10mg,max 10-20
CKD Dopamine) 30mg/hari mg/hari,1-2 PO Tepat
Stage kali/hari
5 Inpepsa Sucralfat Antasida, antirefluks CI-4x 1gr-4x/hari PO Tepat
Spasminal Metampyrone Na 500 Antispasmodik 1tab-3x 1 tab tiap 6-
mg, ekst belladonna 8 jam
PO Tepat
10 mg, papaverine HCl
25 mg.
Alprazolam Alprazolam Antiansietas 0,5mg-1x 250-500mcg
PO Tepat
(benzodiazepin)
B12 Vitamin B12 Vitamin 50mcg-3x 250mcg/hari PO Tepat
Folat Asam folat Vitamin 15mg-1x 5-15mg/hari PO Tepat
Dulcolax Bisacodyl Laxative 2tab 2-3 tab/hari PO Tepat
Ciprofloxasin Ciprofloxacin Antibiotik (kuionolon) 500mg 250- 250-
PO Tepat
500mg/hari 500mg/hari
Paracetamol Paracetamol Analgesik (Non- 500mg-3x 0,5-1g tiap
opioid) 4-6 jam, max PO Tepat
4g/hari
Glikuidon Glikuidon Antidiabetes (Oral) 30mg-1x 15-45mg PO Tepat
Velsartan Valsartan Diuretik (Angiotensin 80mg-1x 80mg
PO Tepat
II Receptor blocker)
Tramadol Tramadol Analgesik (Opioid) 1amp-extra 50-100mg 100mg/12
IV Tepat
jam
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
15 Pletaal Cilostazol Antikoagulan, 50mg-1x 50-
PO Tepat
antiplatelet 100mg/hari
Atorvastatin Atorvastatin Antidislipidemia 20mg-1x 10- PO Tepat
112
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
20mg/hari
Miniaspi Aspirin Antikoagulan, 1tab-1x 80-
PO Tepat
analgesik (non-opioid) 160mg/hari
New diatab Attapulgite Antidiare 2tab-4x max 12
PO Tepat
tab/hari
Lovenox Enoxaparin Na Antikoagulan, 0,4ml-2x 20-
SC Tepat
antiplatelet 40mg/hari
Trizedon Trimetazidine diHCl Antianginal 1tab-2x 1 tab/hari PO Tepat
Noperten lisinopril ACE Inhibitor 5mg-1x 10mg/hari 2,5-5mg PO Tepat
V.Blok Carvedilol Beta Blocker 3,125-1x 12,5-
PO Tepat
25mg/hari
Cefixime Cefixime Antibiotik 10mg-2x max
PO Tepat
(Sefalosporin) 200mg/hari
Neulin Citicoline Pheripheral 500mg-2x 500mg
IV Tepat
Vasodilator 2x/hari
Furosemid Furosemide Diuretik (loop) 20mg-2x 40mg IV Tepat
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
16 Ascardia Aspirin Antikoagulan, 80mg-1x 80mg/hari
PO Tepat
analgesik (non-opioid)
Bicnat Natrium Bicarbonat Antasida,suplemen 2tab-3x 1-5gr/hari
PO Tepat
elektrolit,antidot
CaCO3 Calcium Carbonat Vitamin,antasida 1tab-3x max 16
PO Tepat
tab/hari
Amlodipin Amlodipin Anti-anginal 5mg-1x 5-10mg PO Tepat
Ondansetron Ondansetron Antiemetik (Antagonis 4mg 4mg
PO Tepat
Reseptor 5HT)
Brainact Citicoline Pheripheral 1tab-2x 500mg
PO Tepat
Vasodilator 2x/hari
Folic acid Asam folat Vitamin 1tab-2x 5mg/hari PO Tepat
Nitrocaf Glyseril Trinitrat Antianginal 1-2x 5mg/hari PO
Kalitake Ca polystyrene Antidot (Detoksifikasi 1-3x 15-30g/hari
sulfonate agent) terbagi
PO Tepat
dalam 2-3
dosis
113
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tonar α-ketoisoleucine 67 Other Drugs Acting on 2-3x 4-8 kaplet 3x PO Tepat
mg, α-ketoleucine 101 the Genito-Urinary sehari
mg, α- System
ketophenylalanine 68
mg, α-ketovaline 86
mg, DL-α-hydroxy
methionine 59 mg, L-
lysine acetate 105 mg,
L- threonine 53 mg, L-
tryptophan 23 mg, L-
histidine 38 mg, L-
tyrosine 30 mg, total
nitrogen 36 mg, total
Ca 50 mg.
ISDN Isosorbite Dinitrat Anti-anginal 5mg-3x 15-
PO Tepat
(vasodilator) 120mg/hari
Lasix inj. Furosemide Diuretik (loop) 20mg-3x 40mg IV Tepat
Captopril Captopril Antihipertensi (ACE 12,5-1x 6,25 mg/hari
PO Tepat
Inhibitor) max 37,5mg
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
17 As.folat Asam folat Vitamin 3tab-1x 5mg/hari PO Tepat
CaCO3 Calcium Carbonat Vitamin,antasida 1tab-3x max 16
PO Tepat
tab/hari
Bicnat Natrium Bicarbonat Antasida,suplemen 1tab-3x 1-5gr/hari
PO Tepat
elektrolit,antidot
HCT Hidroklortiazid Diuretik 25mg-2x 12,5-
PO Tepat
50mg/hari
Sistenol Paracetamol 500 mg, Analgesik (Non- 1tab 1 tab 3x/hari
n-acetylcysteine 200 opioid) PO Tepat
mg.
Simarc Warfarin Antikoagulan 2mg-1x1/2 5mg/hari
PO Tepat
(Diuretik)
Amlodipine Amlodipin Anti-anginal 5mg-1x 5-10mg PO Tepat
Cordaron Amiodarone HCl Antiaritmia 200mg-1x 800- PO Tepat
114
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1600mg/hari
Simvastatin Simvastatin Agen dislipidemia 20mg-1x 10-
PO Tepat
20mg/hari
Alprazolam Alprazolam Antiansietas 0,25mg-1x 250-500mcg
PO Tepat
(benzodiazepin)
Nitrocaf Glyseril Trinitrat Antianginal 2,5mg-2x 5mg/hari PO Tepat
Plavix Clopidogrel Antikoagulan, 75mg-1x 75mg/hari
PO Tepat
antiplatelet
Chlorpromazine Chlorpromazine Antipsikotik,antimanik 25mg-2x1/2 25-50mg PO Tepat
Ranitidine Ranitidin Antireflux agents 1amp-1x 50mg 25-50mg
(Antagonis Histamin (1amp=25mg/ IV Tepat
H2) 2ml)
Lasix Furosemide Diuretik (loop) 2c-3x 40mg IV Tepat
Ondansetron Ondansetron Antiemetik (Antagonis 1amp-ext 0,15mg/kg-
IV Tepat
Reseptor 5HT) 16mg/dose
Ca.glukonas ext Kalsium Glukonas Vitamin, elektrolit 10ml 10ml IV Tepat
Gastrofer Omeprazole Antireflux agents (PPI) 1amp-2x 20-
IV Tepat
40mg/hari
Transamin As.Tranexamat Haemostatik 1amp-3x IV Tepat
Vit.k Vitamin K Vitamin 1amp-3x 2,5-
IV Kelebihan
10mg/hari
Cordaron 1 Amiodarone HCl Antiaritmia 150mg/30m max
IV Tepat
2,2g/hari
Cordaron 2 Amiodarone HCl Antiaritmia 300mg/6j max
IV Tepat
2,2g/hari
Cordaron 3 Amiodarone HCl Antiaritmia 600mg/18j max
IV Tepat
2,2g/hari
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
18 As.folat Asam Folat Vitamin 3tab-1x 5mg/hari PO Tepat
CKD CaCO3 Kalsium Karbonat Vitamin,antasida 1tab-3x max 16
Stage PO Tepat
tab/hari
4 B12 Vitamin B12 Vitamin 1tab-3x 250mcg/hari PO Tepat
KSR Kcl Vitamin,elektrolit 1tab-1x 1-2 tab 3x
PO Tepat
/hari
115
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Curcuma Curcuma Vitamin 1-3x PO Tepat
Lasix Furosemide Diuretik (loop) 2amp-1x 40mg IV Tepat
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
19 CaCO3 Calcium Carbonat Vitamin,antasida 1-3x max 16
PO Tepat
CKD tab/hari
Stage Bicnat Natrium Bicarbonat Antasida,suplemen 1tab-3x 1-5gr/hari
PO Tepat
5 elektrolit,antidot
As.folat Asam folat Vitamin 3tab-1x 5mg/hari PO Tepat
Amlodipin Amlodipin Anti-anginal 10mg-1x 5-10mg PO
Domperidon Domperidone Antiemetik (Antagonis 10mg-3x 10mg,max 10-20
Dopamine) 30mg/hari mg/hari,1-2 PO Tepat
kali/hari
Kalitake Ca Polystyrene Antidot (Detoksifikasi 1tab-3x 15-30g/hari
Sulfonate agent) terbagi
PO Tepat
dalam 2-3
dosis
Clonidin Clonidin Antihipertensi (Alpha 0,15mg-2x 0.1-
adrenergic agonis) 0.2mg/hari. PO Tepat
Max 0.6mg
Alopurinol Alopurinol Sediaan 100mg-1x 100mg/hari
Hiperurisemia dan
PO Tepat
gout (Xantine
Oksidase Inhibitor)
Omeprazole Omeprazole Antireflux agents (PPI) 1-2x 20-
IV Tepat
40mg/hari
Ondansetron Ondansetron Antiemetik (Antagonis 1-2x 0,15mg/kg-
IV Tepat
Reseptor 5HT) 16mg/dose
Lasix Furosemide Diuretik (loop) 1-2x 40mg IV Tepat
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
20 Amlodipin Amlodipin Anti-anginal 10mg-1x 5-10mg PO Tepat
CKD Clonidin Clonidin Antihipertensi (Alpha 0,5mg-3x 0.1-
Stage adrenergic agonis) 0.2mg/hari. PO Tepat
5 Max 0.6mg
116
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Valsatran Valsartan Diuretik (Angiotensin 80mg-1x 80mg
PO Tepat
II Receptor blocker)
Aspilet Aspirin Antikoagulan, 80mg-1x 80mg/hari
PO Tepat
analgesik (non-opioid)
Laxadine Phenolphthalein 55 Laxative 2c-1x 1-2 sdm (15-
mg, liqd paraffin 1,200 30 mL) 1 PO Tepat
mg, glycerin 378 mg x/hr
Azitromicin Azitromicin Antibiotik (Macrolida) 500mg-1x 500mg 500mg PO Tepat
Captopril Captopril Antihipertensi (ACE 25mg-1x 6,25 mg/hari
PO Tepat
Inhibitor) max 37,5mg
Domperidon Domperidone Antiemetik (Antagonis 10mg-3x 10mg,max 10-20
Dopamine) 30mg/hari mg/hari,1-2 PO Tepat
kali/hari
Simvastatin Simvastatin Agen dislipidemia 20mg-2x 10-
PO Tepat
20mg/hari
ISDN Isosorbite Dinitrat Anti-anginal 5mg-3x 15-
PO Tepat
(vasodilator) 120mg/hari
Clopidogrel Clopidogrel Antikoagulan, 75mg-1x 75mg/hari
PO Tepat
antiplatelet
Ceftriaxon Ceftriaxone Antibiotik 2gr-1x 1gr/hari <10 crcl max
IV Tepat
(Sefalosporin) 2g/hari
Ca glukonas Kalsium Glukonas Vitamin, elektrolit 1amp-1x 10ml IV Tepat
Furosemid Furosemide Diuretik (loop) 2amp-1x 40mg IV Tepat
Lasix Furosemide Diuretik (loop) 40mg-3x 40mg IV Tepat
Ondansetron Ondansetron Antiemetik (Antagonis 1amp-ex 0,15mg/kg-
IV Tepat
Reseptor 5HT) 16mg/dose
Cedocard Isosorbite Dinitrat Anti-anginal 10mg+nacl 0,9 15-
IV Tepat
(vasodilator) in 40cc 120mg/hari
Lasix Furosemide Diuretik (loop) 5mg/j 40mg IV Tepat
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
21 Gabexal Gabapentin Antikonvulsan 1-2x 300mg PO Tepat
CKD Platogrix Clopidogrel Antikoagulan, 75mg-1x 75mg/hari
PO Tepat
Stage antiplatelet
3 Domperidone Domperidone Antiemetik (Antagonis 10mg-3x 10mg,max 10-20 PO Tepat
117
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dopamine) 30mg/hari mg/hari,1-2
kali/hari
Ascardia Aspirin Antikoagulan, 160mg-1x 80-
PO Tepat
analgesik (non-opioid) 160mg/hari
Simvastatin Simvastatin Agen dislipidemia 10-1x 10-
PO Tepat
20mg/hari
As.folat Asam folat Vitamin 2x 5mg/hari PO Tepat
Lisinopril Lisinopril ACE Inhibitor 5mg-1x 10mg/hari 2,5-5mg PO Tepat
Laxadine Phenolphthalein 55 Laxative C1-3x 1-2 sdm (15-
mg, liqd paraffin 1,200 30 mL) 1 PO Tepat
mg, glycerin 378 mg x/hr
Heparin Heparin Antikoagulan 2500u-2x 5000u/hari SC Tepat
Ranitidine Ranitidin Antireflux agents 1amp-2x (1 50mg 25-50mg
(Antagonis Histamin amp IV Tepat
H2) 25mg/2ml)
OMZ Omeprazole Antireflux agents (PPI) 40mg-1x 20-
IV Tepat
40mg/hari
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
22 CaCO3 Calcium Carbonat Vitamin,antasida 500mg-3x max 16
PO Tepat
CKD tab/hari
Stage Bicnat natrium bicarbonat Antasida,suplemen 1g-3x 1-5gr/hari
PO Tepat
4 elektrolit,antidot
As.folat Asam folat Vitamin 3-1x 5mg/hari PO Tepat
B12 vitamin B12 Vitamin 3x 250mcg/hari PO Tepat
PCT paracetamol Analgesik (Non- 500mg-4x 0,5-1g tiap
opioid) 4-6 jam, max PO Tepat
4g/hari
Sucralfat Sucralfat Antasida, antirefluks 15cc-4x 1gr-4x/hari PO Tepat
Omeprazole omeprazole Antireflux agents (PPI) 40mg-2x 20-
IV Tepat
40mg/hari
Levofloxacin Levofloxacin Antibiotik (kuionolon) 750mg/48j 500-
750mg/hari IV Tepat
118
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ceftriaxon CEFTRIAXONE Antibiotik 2gr 1gr/hari <10 crcl max
IV Tepat
(Sefalosporin) 2g/hari
Ondansetron Ondansetron Antiemetik (Antagonis 8mg-3x 0,15mg/kg-
IV Tepat
Reseptor 5HT) 16mg/dose
Tarmadol Tramadol Analgesik (Opioid) Ext 50-100mg 100mg/12
IV Tepat
jam
Ca glukonas Kalsium Glukonas Vitamin, elektrolit 1amp-2x 10ml IV Tepat
Bicnat Natrium Bicarbonat Antasida,suplemen Ext 1-5gr/hari
IV Tepat
elektrolit,antidot
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
23 Nitrokaf Glyseril Trinitrat Antianginal 2,5-2X 5mg/hari PO Tepat
CKD CaCO3 Calcium Carbonat Vitamin,antasida 1-3X max 16
Stage PO Tepat
tab/hari
5 Bicnat Natrium Bicarbonat Antasida,suplemen 1-3X 1-5gr/hari
PO Tepat
elektrolit,antidot
As.folat Asam Folat Vitamin 3-1X 5mg/hari PO Tepat
Ambroxol syr Ambroxol Obat Batuk C1-3X PO Tepat
Alprazolam Alprazolam Antiansietas 0,25 250-500mcg
PO Tepat
(benzodiazepin)
Lasix Furosemide Diuretik (loop) 40mg-2x 40mg IV Tepat
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
24 Pranza Pantoprazole Antacid, antireflux 1amp-2x 1 amp
CKD (PPI) 40mg, sehari
IV Tepat
Stage maximal
5 80mg
Cefotaxime Cefotaxime Antibiotik 1gr-3x max
IV Tepat
(Sefalosporin) 12g/hari
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
25 Curcuma Curcuma Vitamin 1tab-3x PO Tepat
CKD Domperidon Domperidone Antiemetik (Antagonis 1tab-3x 10mg,max 10-20
PO Tepat
Stage Dopamine) 30mg/hari mg/hari,1-2
119
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4 kali/hari
Hemobion Fe fumarate 360 mg, Vitamin dan Mineral 1tab-3x 1x1 PO Kelebihan
folic acid 1.5 mg, vit
B12 15 mcg, vit C 75
mg, Ca carbonate 200
mg, cholecalciferol
400 IU
Simvastatin Simvastatin Agen dislipidemia 20mg-1x 10-
PO Tepat
20mg/hari
Captopril Captopril Antihipertensi (ACE 25mg-2x 6,25 mg/hari
PO Tepat
Inhibitor) max 37,5mg
Levofloxasin Levofloxacin Antibiotik (kuionolon) 500mg-2x 500- 500mg/hari
750mg/hari lalu
diturunkaan PO Kelebihan
menjadi
250mg/hari
Aminophilin Aminophilin 200mg-3x 225-
PO Tepat
450mg/hari
Metilprednisolon Metilprednisolon Kortikosteroid 4mg-3x 2-60mg/hari PO Tepat
Bicnat Natrium Bicarbonat Antasida,suplemen 1-x 1-5gr/hari
PO Tepat
elektrolit,antidot
CaCO3 Calcium Carbonat Vitamin,antasida 1-3x max 16
PO Tepat
tab/hari
Allopurinol Allopurinol Sediaan 100mg-3x 100-300 100mg/hari
Hiperurisemia dan mg/hari
PO Tepat
gout (Xantine
Oksidase Inhibitor)
As.folat Folic Acid Vitamin 1-3x 5mg/hari PO Tepat
Ceftriaxon Ceftriaxone Antibiotik 2gr-1x 1gr/hari <10 crcl max
IV Tepat
(Sefalosporin) 2g/hari
Ranitidine Ranitidin Antireflux agents 1-2x (1 amp 50mg 25mg IV Tepat
(Antagonis Histamin 25mg/2ml)
H2)
Lasix Furosemide Diuretik (loop) 1-3x (1 tab 20-80mg IV Tepat
40mg) sekali
120
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
minum
Albumin Albumin 100u-1x 50-75g IV Tepat
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
26 Aspilet Aspirin Antikoagulan, 2tab-1x 1 tab/hari CrCl< 10ml/
CKD analgesik (non-opioid) (1 menit
PO Kelebihan
Stage tab=80mg) hindari
5 penggunaan
Plavix Clopidogrel Antikoagulan, 4tab-1x 75mg/hari
PO Tepat
antiplatelet
Varsartan Valsartan Diuretik (Angiotensin 80mg-1x 80mg/hari
PO Tepat
II Receptor blocker)
Simvastatin Simvastatin Agen dislipidemia 20mg-1x 10-
20mg/hari PO Tepat
121
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
As.folat As.Folat Vitamin 2-1x 5mg/hari PO Tepat
ISDN Isosorbide Dinitrate Anti-anginal 5mg-3x 15-
(vasodilator) 120mg/hari PO Tepat
122
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(Antagonis Histamin amp 50mg/hari
H2) 50mg/2ml)
Ceticolin Ceticolin Pheripheral 500mg-2x 200- IV Kelebihan
Vasodilator 600mg/hari
123
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Amlodipin Amlodipin Anti-anginal 1x 5-10mg PO Tepat
Actrapid Neutral soln of human Antidiabetes (Insulin) 1Ou-3x
monocomponent SC
(HM) insulin
Candersatan Candersartan Diuretik (Angiotensin 8mg-1x 4mg/hari 4mg/hari
PO Tepat
II Receptor blocker)
HCT Hydrochlorothiazide Diuretik 25-1 ½ 12,5-
PO Tepat
50mg/hari
Hytrin Terazosin HCL Antihipertensi 1x 1mg/hari PO Tepat
Ranitidine Ranitidin Antireflux agents 1amp-2x (1 50mg 25-
(Antagonis Histamin amp 50mg/hari IV Tepat
H2) 25mg/2ml)
Ceftriaxon Ceftriaxone Antibiotik 2gr-1x 1gr/hari <10 crcl max
IV Tepat
(Sefalosporin) 2g/hari
Farmadol Paracetamol Analgesik (Non- 1-1x 0,5-1g tiap
opioid) 4-6 jam, max IV Tepat
4g/hari
Levofloxasin Levofloxacin Antibiotik (kuionolon) 500mg-1x 500-
IV Tepat
750mg/hari
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
28 Paracetamol Paracetamol Analgesik (Non- 500mg-3x 0,5-1g tiap
CKD opioid) 4-6 jam, max PO Tepat
Stage 4g/hari
4 Vit b.komplex B-Komplex Vitamin 1-3x 3x/hari 1-2
PO Tepat
tablet
Na diklofenak Na Diklofenak NSAID 25mg-2x 25mg/hari PO Tepat
Metilprednisolon Metilprednisolon Kortikosteroid 4mg-3x 2-60mg/hari PO Tepat
Flumucil N-acetylcysteine Antidot (Mucolytic 200mg-3x 200mg-3x
PO Tepat
agent)
Dexametason Dexametason Antiemetik 5mg-3x 15-
IV Tepat
(kortikosteroid) 20mg/hari
Amikasin Amikasin Antibiotik 1gr-1x max
IV Tepat
(aminoglikosida) 1,5gr/hari
Fluconaizole Fluconazole Antijamur 200mg-2x 200- IV Tepat
124
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
400mg/hari
Avelox Moxifloxacin HCl Antibiotik (kuionolon) 400mg-1x 400mg/hari IV Tepat
Cefepime Cefepime Antibiotik 1gr-3x 1-2gr/hari
IV Tepat
(Sefalosporin)
Cernevit Vit A 3,500 IU, vit Vitamin 1amp-1x 1vial/hari IV Tepat
D3 200 IU, vit E 11.2
IU, vit C 125 mg, vit
B1 3.51 mg, vit B2 4.14
mg, vit B3 46 mg, vit
B5 17.25 mg, vit
B6 4.53 mg, vit B12 6
mcg, folic acid 414
mcg, biotin 69 mcg,
pantothenic acid
17.25 mg,
nicotinamide 46 mcg,
glycine 250 mg,
glycocholic acid 140
mg, soybean lecithin
112.5 mg
Ozyd Omeprazole Antireflux agents (PPI) 40mg-2x 20-
IV Tepat
40mg/hari
Ceteron Ondansetron Antiemetik (Antagonis 4mg-2x 0,15mg/kg-
IV Tepat
Reseptor 5HT) 16mg/dose
Brainact Citicolin Pheripheral 500mg-3x 500-
IV Tepat
Vasodilator 2000mg/hari
Ranitidine Ranitidin Antireflux agents 1amp-2x 50mg 25-
(Antagonis Histamin 50mg/hari IV Tepat
H2)
Ceftriaxon Cefriaxone Antibiotik 2gr-1x 1gr/hari <10 crcl max
IV Tepat
(Sefalosporin) 2g/hari
Ronem Meropenem Antibiotik 2gr-3x 500mg-
(Betalactam) 2000mg/8 IV Tepat
jam
Levofloksacin Levofloxacin Antibiotik (kuionolon) 1gr-1x 500- Diturunkan
IV Kelebihan
750mg/hari menjadi
125
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
250mg/hari
Vascon Norepinephrine IV
Vit c Vitamin C Vitamin 200-2x maximal
IV Tepat
2000mg/hari
Dobutamin Dobutamin IV
Raivas Norepinephrine IV
Meropenem Meropenem Antibiotik 2gr-3x 500mg-
(Betalactam) 2000mg/8 IV Tepat
jam
Dexa Dexametason Antiemetik 5mg-1x 10-
IV Kekurangan
(kortikosteroid) 20mg/hari
Ceteron Ondansetron Antiemetik (Antagonis 4mg-2x 0,15mg/kg-
IV Tepat
Reseptor 5HT) 16mg/dose
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
29 Ultracet Tramadol + Analgesik (Non- 1-3x max
PO Tepat
CKD Paracetamol opioid+opioid) 8tab/hari
Stage Kalitake Ca polystyrene Antidot (Detoksifikasi 1-3x 15-30g/hari
5 sulfonate agent) terbagi
PO Tepat
dalam 2-3
dosis
As.folat Asam folat Vitamin 3tab-1x 5mg/hari PO Tepat
B12 Vitamin B12 Vitamin 1-3x 250mcg/hari PO Tepat
Valsartan valsartan Diuretik (Angiotensin 80mg-1x 80mg
PO Tepat
II Receptor blocker)
Amlodipine Amlodipine Anti-anginal 10mg-1x 5-10mg PO Tepat
CaCO3 Calcium Carbonat Vitamin,antasida 1-3x max 16
PO Tepat
tab/hari
Clonidin Clonidine Antihipertensi 1-3x (1 tab 0.1-
(Diuretik, tiazide) 0.15mg) 0.2mg/hari. PO Tepat
Max 0.6mg
Ranitidin Ranitidin Antireflux agents 1-2x (1 amp: 50mg 25-
(Antagonis Histamin 25mg/2ml) 50mg/hari IV Tepat
H2)
Ondansetron Ondansetron Antiemetik (Antagonis 2x 0,15mg/kg- IV Tepat
126
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Reseptor 5HT) 16mg/dose
No Dosis Dosis Dosis Pasien
Obat Nama Generik Golongan Obat Rute Keterangan
Pasien Digunakan Normal Ckd
30 Bicnat Natrium Bicarbonat Antasida,suplemen 10mg-1x 1-5gr/hari
PO Kekurangan
CKD elektrolit,antidot
Stage Simvastatin Simvastatin Agen dislipidemia 20mg-1x 10-
Tepat
5 20mg/hari PO
Pct Paracetamol Analgesik (Non- 500mg-3x 0,5-1g tiap
opioid) 4-6 jam, max Tepat
4g/hari PO
Sucralfat Sucralfat Antasida, antirefluks 4x 1gr-4x/hari PO Tepat
As.folat As.Folat Vitamin 3-1x 5mg/hari PO Tepat
B12 Vitamin B12 Vitamin 50mcg-3x 250mcg/hari PO Tepat
Amlodipin Amlodipin Anti-anginal 10mg-1x 5-10mg PO Tepat
Caco3 Calcium Carbonat Vitamin,antasida 1-3x max 16
PO Tepat
tab/hari
Clonidin Clonidin Antihipertensi (Alpha 0,075-2x 0.1-
adrenergic agonis) 0.2mg/hari. PO Tepat
Max 0.6mg
Captopril Captopril Antihipertensi (ACE 6,35mg-2x 6,25 mg/hari
Tepat
Inhibitor) max 37,5mg PO
Neurodex Vitamin B-Complex Vitamin 1-2x 2-3x/hari 1
Tepat
tab PO
Kalitake Ca Polystyrene Antidot (Detoksifikasi 1sac-3x 15-30g/hari
Sulfonate agent) terbagi
Tepat
dalam 2-3
dosis PO
Ondansetron Ondansetron Antiemetik (Antagonis 4mg-3x 0,15mg/kg-
Tepat
Reseptor 5HT) 16mg/dose IV
Ranitidine Ranitidin Antireflux agents 150mg-2x 150-300mg 150mg PO Kelebihan
(Antagonis Histamin
H2)
Meropenem Meropenem Antibiotik 500mg-2x 500mg/8jam
Tepat
(Betalactam) IV
Neulin Citicoline Pheripheral 500mg-2x 500mg PO Tepat
127
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Vasodilator 2x/hari
Ampicil sulbact Ampicilin+Sulbactam Antibiotik (penisilin) 1,5gr-2x max
Tepat
12gr/hari IV
Vit k Vitamin K Vitamin 1amp-3x 2,5- IV Kelebihan
10mg/hari
Transamin Asam Tranexamat Haemostatik 500mg-3x 0,5-1g atau
10mg/kg 25- Tepat
50mg/kg IV
Diazepam Diazepam Antikonvulsan, 1x max
Tepat
ansiolitik 30mg/hari IV
128
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 6. Data Penggunaan Obat untuk Kategori Penyesuaian Dosis (dosis terlalu tinggi dan dosis terlalu rendah) pada Obat Antidiabetes
Insulin
27u/hari 18u/hari 9u/hari Kelebihan
Aspart
Dosis Dosis Insulin
No Dosis 8u/hari 12u/hari 6u/hari Kelebihan
Nama Obat Digunaka Penyesuaian Keterangan Glargine
Pasien Normal 11 Gluquidone 45-
n CKD
1 (CKD Insulin 15mg/hari 60mg/ha Tepat
12u/hari 12u/hari 9u/hari Kelebihan ri
Stage 2) Lispro
Insulin 12 Insulin
5u/hari 8u/hari 6u/hari Kurang (CKD Aspart 8u/hari 23u/hari 11.5u/hari Kurang
Determir
2 (CKD Insulin Stage 5)
12u/hari 16u/hari 12u/hari Tepat 13 Insulin
Stage 4) Lispro
Insulin (CKD Glargine 8u/hari 11u/hari 8.25u/hari Tepat
12u/hari 11u/hari 8.25u/hari Kelebihan Stage 3)
Glargine
Insulin 14 Insulin
Aspart (IV) 36u/hari 16u/hari 12u/hari Kelebihan (CKD Lispro 24u/hari 23u/hari 11.5u/hari Kelebihan
Stage 5)
3 (CKD Insulin 15 Glimepiride 1-
20u/hari 19u/hari 14.25u/hari Kelebihan
Stage 4) Lispro (CKD 1mg-1x 2mg/har Tepat
4 (CKD Insulin Stage 3) i
14u/hari 12u/hari 6u/hari Kelebihan
Stage 5) Glargine Insulin
Insulin 24u/hari 19u/hari 14.25u/hari Kelebihan
36u/hari 17u/hari 8.5u/hari Kelebihan Aspart
Lispro Insulin
5 (CKD Insulin 10u/hari 12u/hari 9u/hari Kelebihan
12u/hari 14u/hari 7u/hari Kelebihan Glargine
Stage 5) Glargine 16 Gliquidone 45-
Insulin 30mg/hari 60mg/ha Tepat
9u/hari 21u/hari 11.5u/hari Kurang
Aspart ri
Insulin Drip 2u/jam 17 Insulin
21u/hari 11.5u/hari Kelebihan
(IV) (19u/hari) (CKD Aspart 24u/hari 19u/hari 14.25u/hari Kelebihan
8 (CKD Insulin Stage 2)
3u/hari 16u/hari 8u/hari Kurang
Stage 5) Aspart 18 Glikuidon 45-
10 Glikuidon 45- (CKD 30mg-2x 60mg/ha Tepat
(CKD 15mg-2x 60mg/ha Stage 4) ri
Stage 5) ri
129
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
20 Insulin 36u untuk (CKD
(CKD 6 jm 15u/hari 7.5u/hari Kelebihan Stage 5)
Stage 5) (15u/6j) Insulin
27 18u/haru 18u/hari 13.5u/hari Kelebihan
21 Insulin Lispro
10u/hari 10u/hari 7.5u/hari Kelebihan (CKD
(CKD Glargine Insulin
Stage 2) 30u/hari 18u/hari 13.5u/hari Kelebihan
Stage 3) Insulin Reguler
30u/hari 16u/hari 12u/hari Kelebihan
Aspart 28 Insulin
30u/hari 23u/hari 17.25u/hari Kelebihan
22 Insulin (CKD Aspart
(CKD Glulisine 12u/hari 20u/hari 15u/hari Kurang Stage 4) Insulin
10u/hari 15u/hari 11.25u/hari Kurang
Stage 4) Glargine
23 Insulin 29 Insulin
(CKD Aspart 24u/hari 17u/hari 8.5u/hari Kelebihan (CKD Aspart 24u/hari 23u/hari 11.5u/hari Kelebihan
Stage 5) Stage 5)
24 Insulin 30 Insulin
(CKD Aspart 8u/hari 18u/hari 9u/hari Kurang (CKD Aspart 18u/hari 17u/hari 8.5u/hari Kelebihan
Stage 5) Stage 5)
25 Insulin
10u/hari 11u/hari 8.25u/hari Kelebihan
(CKD Glargine
Stage 4) Insulin
54u/hari 17u/hari 12.75u/hari Kelebihan
Aspart
26 Insulin 8u/hari 20u/hari 10u/hari Kurang
Keterangan: Untuk DM yang disertai CKD pada stage 1-4, dosis diturunkan 25% dari total dosis insulin harian, sedangkan pada stage 5, dosis diturunkan
Sebanyak 50% dari total dosis insulin harian (Pecoits-Filhoet al, 2016).
130
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 7. Data Interaksi Obat pada Penggunaan Obat Antidiabetes (Moderate)
131
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
insuline pusing, mengantuk, kegelisahan, kebingungan,
reguler tremor, mual, lapar, lemas, berkeringat, palpitasi,
aspart dan detak jantung yang cepat.
132
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tremor, mual, lapar, lemas, berkeringat, palpitasi,
dan detak jantung yang cepat. lisinopril
meningkatkan efek insulin oleh sinergisme
farmakodinamik.
15 insuline clonidine Menggunakan clonidine bersama-sama dengan
reguler insulin dapat menutupi gejala gula darah rendah.
aspart Hal ini bisa membuat lebih sulit bagi Anda untuk
tahu kapan gula darah Anda terlalu rendah.
clonidine menurunkan efek insulin oleh
antagonisme farmakodinamik.
Klorpromazin dapat mengganggu kontrol glukosa
16 aspart klorpromazine darah dan mengurangi efektivitas insulin.
17 glargine metylprednisolone Methylprednisolone dapat mengganggu kontrol
aspart glukosa darah dan mengurangi efektivitas insulin
insuline glargine dan obat diabetes lainnya. Memonitor
reguler kadar gula darah Anda dengan cermat.
18 lispro hydrocortiazide Hydrochlorothiazide dapat mengganggu kontrol
glukosa darah dan mengurangi efektivitas insulin
lispro dan obat diabetes lainnya.
Hydrochlorothiazide menurun efek lispro insulin
oleh antagonisme farmakodinamik.Thiazide dosis>
50 mg / hari dapat meningkatkan glukosa darah.
19 glikuidone kalium klorida kalium klorida meningkatkan efek dari glikuidon
oleh sinergisme farmakodinamik.
133
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta