Q DENGAN
IMUNISASI CAMPAK DI RB MARGA WALUYA
SURAKARTA TAHUN 2013
Disusun oleh:
DIYAH ASTARI
NIM. B 10.072
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada Balita An. Q dengan
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Sekolah
3. Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes., selaku Pembimbing yang telah
4. Ibu Nurul Indira Cahyani, A.Md., Keb., selaku Pimpinan RB Marga Waluya
Surakarta, yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengambil data awal
iv
6. Bagian Perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
Penulis menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
Penulis
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
¾ Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak
percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang
ketakutan.
¾ Kehidupan adalah sumber inspirasi luar biasa, setiap kelokan kehidupan
adalah guru yang sangat berharga.
¾ Ketakutan melakukan sesuatu berarti kalah sebelum bertanding.
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan
kepada:
1. Allah SWT, yang selalu melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga Karya Tulis Ilmiah
ini dapat terselesaikan.
2. Bapak dan Ibuku tercinta yang paling aku
sayangi menjadi tumpuan hidup yang selalu
memberikan semangat dan dukungan, sungguh
tiada kata yang lebih mudah dan lebih pantas
terucap untuk membalas semua kasih sayang,
tetesan air mata, cucuran keringat serta doa yang
selalu mengalir kepada penulis.
3. Sahabat-sahabatku seperjuangan di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada
Surakarta.
4. Untuk seseorang yang aku sayangi, terima kasih
atas dukungan dan doanya.
5. Almamater tercinta.
vi
vii
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta
Program Studi DIII Kebidanan
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
DIYAH ASTARI
NIM. B 10.072
INTISARI
viii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1. Balita ...................................................................... 9
2. Imunisasi ................................................................ 13
ix
3. Imunisasi Campak .................................................. 15
B. Pembahasan .................................................................. 55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................. 60
B. Saran ............................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti
untuk menurunkan angka kematian bayi akibat Penyakit yang Dapat Dicegah
Dari data terakhir WHO, terdapat kematian balita sebesar 1,4 juta jiwa
per tahun akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, misalnya:
batuk rejan 294.000 (20%); tetanus 198.000 (14%), campak 540.000 (38%).
Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 terdapat sebanyak 3.614 kasus. Ini
berarti setiap dua puluh menit seorang anak Indonesia meninggal karena
Program Imunisasi (PPI) secara resmi pada tahun 1997, yang menganjurkan
agar semua anak diimunisasi enam macam penyakit yaitu difteri, pertusis,
1
2
Vaksin adalah suatu bahan yang berasal dari kuman atau virus yang
dimatikan atau diambil sebagian atau tiruan dari kuman penyebab penyakit,
yang bertujuan untuk merangsang timbulnya zat anti penyakit tertentu pada
alat yang paling efektif (Hidayat, 2008). Jenis atau macam imunisasi vaksin
yang wajib pada anak antara lain BCG, DPT/ DT, polio, campak/ measles,
hepatitis A dan B, typhoid dan paratyphoid dan varisella atau cacar air
(CPDDI, 2008).
penyakit yang bersifat akut dan menular lewat udara melalui system
Waluya Surakarta jumlah balita yang diimunisasi pada bulan Oktober 2012
anak, sedangkan yang sudah diimunisasi baru 6 anak, maka dari jumlah yang
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu:
campak.
campak.
imunisasi campak.
imunisasi campak.
imunisasi campak.
campak.
2. Bagi Bidan
3. Bagi Institusi
b. Pendidikan
Karya Tulis Ilmiah dengan dengan judul asuhan kebidanan anak dengan
penyuntikkan vaksin campak pada lengan atas kiri anak secara SC,
apabila ada keluhan, tanggal imunisasi sudah dicatat dalam buku KIA dan
Perbedaan studi kasus di atas dengan studi kasus yang dibuat oleh
penulis terletak pada tempat, subyek, waktu dan hasil studi kasus, sedangkan
persamaan dengan studi kasus ini terletak pada judul yaitu pada balita dengan
imunisasi campak.
F. Sistematika Penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, yaitu antara lain sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
tujuan studi kasus, manfaat studi kasus, keaslian studi kasus dan
sistematika penulisan.
7
Bab ini berisi tentang tinjauan pustaka yang berisi tentang tinjauan
landasan hukum.
Bab ini berisi tentang jenis studi kasus, lokasi studi kasus, subjek
BAB V PENUTUP
dapat dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Balita
a. Pengertian Balita
Balita adalah semua anak termasuk bayi yang baru lahir yang
1) Umur 12 – 18 bulan
kata papa
e) Menumpuk 2 kubus
9
10
2) Umur 18 – 24 bulan
3) Umur 24 – 36 bulan
4) Umur 36 – 48 bulan
f) Mengenal 2 – 4 warna
i) Mendengarkan cerita
5) Umur 48 – 60 bulan
c. Menari
e. Menggambar lingkaran
dan bentuknya
c. Pertumbuhan Fisik
1) Lingkar kepala
dicapai. Usia 2 tahun kurang lebih 1/6 panjang badan. Usia satu
2) Panjang badan
(Wahidayat, 2003).
3) Berat badan
umur 1 tahun adalah 3 kali berat badan lahir, 2,5 tahun adalah 4
kali berat badan lahir, dan 6 tahun adalah 2 kali berat badan umur 1
2. Imunisasi
b. Pengertian Imunisasi
c. Macam-macam Imunisasi
alami atau "liar". Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang
infeksi yang bisa dicegah dengan vaksin, saat ini telah tersedia sekitar
23 jenis vaksin, dan masih banyak vaksin baru lain yang sedang dalam
1) BCG
2) DPT/ DT
dan tetanus.
15
3) Polio
4) Campak/ Measles
5) Hepatitis
mematikan.
6) MMR
Varicella zoster.
3. Imunisasi Campak
(Hidayat, 2008).
16
garam yodium).
dilakukan.
spuit.
ditarik lagi.
17
4) Cabut jarum dari vial, keluarkan udara yang tersisa dengan cara
0,5 cc.
penutup jarum.
d. Pencegahan
dilakukan melalui:
2) Imunisasi pasif
sesegera mungkin.
e. Efek Samping
ringan, infeksi ringan pada saluran nafas, dan diare. Seperti pada jenis
teratur.
6) Jagalah tubuh anak agar tetap bersih, sehingga dia tetap merasa
nyaman.
g. Diagnosa Campak
campak adalah demam ringan, infeksi ringan pada saluran nafas dan
h. Antisipasi
i. Perencanaan
balita secara SC pada lengan kiri atas, berikan vaksin campak dengan
dosis 0,5 ml, Parasetamol syrup 120 ml untuk mengatasi demam pada
anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak serta
(Depkes, 2005).
21
1. Pengertian
rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang
Langkah I: Pengkajian
a. Identitas
tersebut meliputi:
4) Nama orang tua : Agar dituliskan dengan jelas agar tidak keliru
(Varney, 2004).
(Matondang, 2003).
23
(Matondang, 2003).
2) Riwayat kesehatan
a) Imunisasi
(Varney, 2004).
24
(Varney, 2004).
pada usia balita dapat ditelaah dari kurva badan terhadap umur
3) Riwayat sosial
a) Yang mengasuh
keluarga.
sebayanya.
d) Lingkungan rumah
sekitar rumah.
a) Pola nutrisi
atau buruk, pola makan balita teratur atau tidak (Morton, 2004).
tidur adalah berupa jam klien tidur dalam sehari apakah ada
c) Personal hygiene
d) Aktivitas
e) Pola eliminasi
1) Status generalis
(b) Kesadaran
(1) Nadi
(2) Pernafasan
(3) Suhu
d. Pemeriksaan Sistematis
(Hidayat, 2009).
(Matondang, 2003).
(Matondang, 2003).
(Matondang, 2003).
(Matondang, 2003).
28
(Matondang, 2003).
(Matondang, 2003).
(Hellen, 2007).
e. Pemeriksaan Antropometri
sampai 65 cm.
f. Tingkat Perkembangan
berguling, berenang.
3) Aspek kognitif
lingkungannya.
4) Kemampuan bahasa
5) Aspek emosi
6) Aspek sosial
g. Data Penunjang
(Varney, 2004).
31
a. Diagnosa Kebidanan
Data Dasar:
Data Subyektif: Adalah data didapat dari klien sebagai suatu pendapat
sakit.
b. Masalah
c. Kebutuhan
untuk tidak memegang pada bekas suntikan supaya tidak terjadi infeksi
segera pada balita dengan imunisasi campak yang perlu disiapkan adalah
(Achmadi, 2006).
yang dapat dilakukan pada asuhan balita dengan imunisasi campak adalah:
4. Suntikkan vaksin campak pada balita secara SC pada lengan kiri atas
10. Anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.
(Depkes, 2005)
dilakukan sepenuhnya oleh bidan dan sebagian oleh pasien atau tim
bidan, dokter, dan keluarga. Pada langkah ini evaluasi dari asuhan
pasien
C. Data Perkembangan
S : Subyektif
anamnesa.
O : Obyektif
A : Assement
P: Planning
dan evaluasi.
36
D. Landasan Hukum
aturan atau hukum yang berlaku, sehingga tidak menyimpang terhadap hukum
dapat dilakukan:
tindakan tersebut.
perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0 – 28), dan perawatan
tali pusat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Studi
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan laporan studi kasus dengan metode
deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
(Notoatmodjo, 2005).
Studi kasus adalah studi yang dilakukan dengan cara meneliti suatu
(Notoatmodjo, 2005).
tersebut dilaksanakan (Notoatmodjo, 2005). Dalam studi kasus ini, lokasi studi
Subyek studi kasus merupakan hal atau orang yang akan dikenai
38
39
Waktu studi kasus adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk
memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Studi kasus
1. Data Primer
a. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
b. Wawancara
c. Observasi
2. Data Sekunder
(Notoatmodjo, 2005).
a. Studi Kepustakaan
2003 – 2012.
b. Studi Dokumentasi
lain:
b. Buku tulis
c. Ballpoint
a. Spuit
BAB IV
A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Identitas
1) Identitas anak
b) Umur : 9 bulan
d) Anak ke : Pertama
44
45
1) Alasan datang ke RB
anaknya.
2) Riwayat Kesehatan
anaknya
tuanya.
baik/ harmonis.
sebayanya.
a) Nutrisi
b) Istirahat/ tidur
8 jam.
d) Eliminasi
jernih.
konsistensi lunak.
e) Aktifitas
c. Pemeriksaan Fisik
1) Status Generalis
b) Kesadaran : Composmentis
48
S = 36,2° C
d) BB/ TB : 12 kg/ 89 cm
2) Pemeriksaan Sistematis
a) Kepala
benjolan.
2. Interpretasi Data
a. Diagnosa Kebidanan
Data Dasar
Subyektif:
Obyektif:
1) KU : Baik.
2) Kesadaran : Composmentis.
4) BB = 12 kg, TB = 89 cm, LK = 47 cm
b. Masalah
Tidak ada.
50
c. Kebutuhan
Tidak ada.
3. Diagnosa Potensial
Tidak ada.
4. Tindakan Segera
Tidak dilakukan.
5. Perencanaan
atas
anak
keluhan.
6. Pelaksanaan
c. Pukul 12.40 WIB menyiapkan alat vaksin campak, antara lain spuit
alkohol
makanan yang bergizi, seperti nasi, sayuran hijau, susu dan buah-
buahan.
52
sudah selesai.
kesehatan anaknya.
7. Evaluasi
e. Ibu sudah tahu bila anaknya demam maka diberi Parasetamol syrup
selesai.
DATA PERKEMBANGAN
S : Subyektif
O : Obyektif
2. Kesadaran : Composmentis
Respirasi = 48 x/ menit
A : Assessment
P : Planning
baik
E : Evaluasi
selesai
B. Pembahasan
kebidanan.
1. Pengkajian
untuk mengetahui keadaan umum pasien selama imunisasi yang dikaji dari
kepala sampai dengan kaki untuk mengetahui adanya kelainan atau tidak.
anaknya tidak sedang sakit. Data obyektif pada balita An. Q dengan
vital normal. Berdasarkan data yang diperoleh pada kasus An. Q dengan
56
2. Interpretasi Data
(Varney, 2004).
masalah yang dihadapi klien tidak ada, sehingga kebutuhan pada kasus ini
adalah juga tidak ada, sehingga pada langkah interpretasi data ini tidak
3. Diagnosa Potensial
didukung kerjasama yang baik oleh keluarga pasien dan pasien sendiri
maka pada kasus An. Q umur 9 bulan dengan imunisasi campak tidak
muncul demam ringan, infeksi ringan pada saluran nafas dan diare karena
campak menurut Hidayat (2008) adalah demam dan ruam merah karena
57
4. Antisipasi
langkah ini penulis melakukan antisipasi yang sama dengan teori sehingga
tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek. Pada kasus An. Q
lapangan.
5. Perencanaan
d. Suntikkan vaksin campak pada balita secara SC pada lengan kiri atas
imunisasi campak yaitu menyiapkan alat vaksin campak, berita tahu ibu
siapkan alat vaksin campak, suntikkan vaksin campak pada balita secara
SC pada lengan kiri atas, berikan vaksin campak dengan dosis 0,5 ml,
ibu untuk tetap memberikan makanan yang bergizi, anjurkan ibu untuk
tetap menjaga kesehatan dan gizi anak serta anjurkan ibu untuk datang ke
6. Pelaksanaan
dilakukan dan dikerjakan sesuai dengan rencana asuhan yang telah dibuat
Pada kasus ini peneliti tidak menemukan kesenjangan antara teori dan
7. Evaluasi
c. Ibu sudah mengerti tentang cara perawatan anak di rumah dan ibu
pada anaknya.
e. Ibu mengerti tentang nutrisi yang boleh diberikan dan yang tidak boleh
pasien
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
diambil kesimpulan:
yaitu An. Q berumur 9 bulan akan diimunisasi campak dan tidak sedang
menderita suatu penyakit dengan keadaan umum baik, nadi 104 x/ menit,
terdapat masalah yang muncul, jadi kebutuhan tidak diberikan pada klien.
3. Diagnosa potensial pada kasus ini tidak muncul, karena pada kasus ini
4. Pada kasus ini tidak terdapat antisipasi, karena tidak ditemukan adanya
diagnosa potensial.
5. Perencanaan yang diberikan pada Balita An. Q yaitu beritahu kepada ibu
campak, siapkan alat vaksin campak, suntikkan vaksin campak pada balita
secara SC pada lengan kiri atas, berikan vaksin campak dengan dosis 0,5
60
61
demam pada anak, anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang
anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak dan anjurkan
maksimal.
campak didapatkan hasil ibu sudah tahu hasil pemeriksaan, ibu sudah
ibu mengerti cara memberikan obat dan ibu bersedia meminumkan pada
anaknya, ibu mengerti tentang nutrisi yang boleh diberikan dan yang tidak
istirahat yang cukup dan ibu bersedia untuk datang ke tenaga kesehatan
Varney.
62
B. Saran
2. Bagi Bidan
campak.
campak.
3. Untuk Instituti
a. Bagi Mahasiswa
dan prosedur, karena teori dan prosedur yang mendasari setiap praktek
b. Pendidikan
pada balita.
44
BAB IV
A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Identitas
1) Identitas anak
b) Umur : 9 bulan
d) Anak ke : Pertama
44
45
1) Alasan datang ke RB
anaknya.
2) Riwayat Kesehatan
anaknya
tuanya.
baik/ harmonis.
sebayanya.
a) Nutrisi
b) Istirahat/ tidur
8 jam.
d) Eliminasi
jernih.
konsistensi lunak.
e) Aktifitas
c. Pemeriksaan Fisik
1) Status Generalis
b) Kesadaran : Composmentis
48
S = 36,2° C
d) BB/ TB : 12 kg/ 89 cm
2) Pemeriksaan Sistematis
a) Kepala
benjolan.
2. Interpretasi Data
a. Diagnosa Kebidanan
Data Dasar
Subyektif:
Obyektif:
1) KU : Baik.
2) Kesadaran : Composmentis.
4) BB = 12 kg, TB = 89 cm, LK = 47 cm
b. Masalah
Tidak ada.
50
c. Kebutuhan
Tidak ada.
3. Diagnosa Potensial
Tidak ada.
4. Tindakan Segera
Tidak dilakukan.
5. Perencanaan
atas
anak
keluhan.
6. Pelaksanaan
c. Pukul 12.40 WIB menyiapkan alat vaksin campak, antara lain spuit
alkohol
makanan yang bergizi, seperti nasi, sayuran hijau, susu dan buah-
buahan.
52
sudah selesai.
kesehatan anaknya.
7. Evaluasi
e. Ibu sudah tahu bila anaknya demam maka diberi Parasetamol syrup
selesai.
DATA PERKEMBANGAN
S : Subyektif
O : Obyektif
2. Kesadaran : Composmentis
Respirasi = 48 x/ menit
A : Assessment
P : Planning
baik
E : Evaluasi
selesai
B. Pembahasan
kebidanan.
1. Pengkajian
untuk mengetahui keadaan umum pasien selama imunisasi yang dikaji dari
kepala sampai dengan kaki untuk mengetahui adanya kelainan atau tidak.
anaknya tidak sedang sakit. Data obyektif pada balita An. Q dengan
vital normal. Berdasarkan data yang diperoleh pada kasus An. Q dengan
56
2. Interpretasi Data
(Varney, 2004).
masalah yang dihadapi klien tidak ada, sehingga kebutuhan pada kasus ini
adalah juga tidak ada, sehingga pada langkah interpretasi data ini tidak
3. Diagnosa Potensial
didukung kerjasama yang baik oleh keluarga pasien dan pasien sendiri
maka pada kasus An. Q umur 9 bulan dengan imunisasi campak tidak
muncul demam ringan, infeksi ringan pada saluran nafas dan diare karena
campak menurut Hidayat (2008) adalah demam dan ruam merah karena
57
4. Antisipasi
langkah ini penulis melakukan antisipasi yang sama dengan teori sehingga
tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek. Pada kasus An. Q
lapangan.
5. Perencanaan
d. Suntikkan vaksin campak pada balita secara SC pada lengan kiri atas
imunisasi campak yaitu menyiapkan alat vaksin campak, berita tahu ibu
siapkan alat vaksin campak, suntikkan vaksin campak pada balita secara
SC pada lengan kiri atas, berikan vaksin campak dengan dosis 0,5 ml,
ibu untuk tetap memberikan makanan yang bergizi, anjurkan ibu untuk
tetap menjaga kesehatan dan gizi anak serta anjurkan ibu untuk datang ke
6. Pelaksanaan
dilakukan dan dikerjakan sesuai dengan rencana asuhan yang telah dibuat
Pada kasus ini peneliti tidak menemukan kesenjangan antara teori dan
7. Evaluasi
c. Ibu sudah mengerti tentang cara perawatan anak di rumah dan ibu
pada anaknya.
e. Ibu mengerti tentang nutrisi yang boleh diberikan dan yang tidak boleh
pasien
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
diambil kesimpulan:
yaitu An. Q berumur 9 bulan akan diimunisasi campak dan tidak sedang
menderita suatu penyakit dengan keadaan umum baik, nadi 104 x/ menit,
terdapat masalah yang muncul, jadi kebutuhan tidak diberikan pada klien.
3. Diagnosa potensial pada kasus ini tidak muncul, karena pada kasus ini
4. Pada kasus ini tidak terdapat antisipasi, karena tidak ditemukan adanya
diagnosa potensial.
5. Perencanaan yang diberikan pada Balita An. Q yaitu beritahu kepada ibu
campak, siapkan alat vaksin campak, suntikkan vaksin campak pada balita
secara SC pada lengan kiri atas, berikan vaksin campak dengan dosis 0,5
60
61
demam pada anak, anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang
anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak dan anjurkan
maksimal.
campak didapatkan hasil ibu sudah tahu hasil pemeriksaan, ibu sudah
ibu mengerti cara memberikan obat dan ibu bersedia meminumkan pada
anaknya, ibu mengerti tentang nutrisi yang boleh diberikan dan yang tidak
istirahat yang cukup dan ibu bersedia untuk datang ke tenaga kesehatan
Varney.
62
B. Saran
2. Bagi Bidan
campak.
campak.
3. Untuk Instituti
a. Bagi Mahasiswa
dan prosedur, karena teori dan prosedur yang mendasari setiap praktek
b. Pendidikan
pada balita.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Umar Farmi. 2006. Imunisasi Mengapa Perlu?. Jakarta: Penerbit Buku
Kompas.
CPDDI. 2008. Jenis atau Macam Vaksin Imunisasi untuk Anak. Informasi
Imunisasi Lengkap Wajib Penangkal Penyakit: Continuing Profesional
Development Dokter Indonesia.
Depkes RI, 2005. Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak.
Jakarta: Bina Pustaka.
Depkes RI. 2008. Manajemen Terpadu Balita Sakit. Jakarta: Depkes RI.
Matondang, dkk. 2003. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi kedua. Jakarta: CV.
Sagung Seto.
Nursalam. 2003. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak untuk Perawat dan Bidan.
Edisi I. Jakarta: Salemba Medika.
WHO. 2005. Penanganan Penyakit Campak pada Anak di Rumah Sakit Kecil
Negara Berkembang. Jakarta: EGC.