Anda di halaman 1dari 6

GAMBARAN EFEKTIFITAS PERAWATAN LUKA DIABETIK

MENGGUNAKAN MODERN DRESSING DAN KONVESIONAL


DI ASRI WOUND CARE CENTER DAN R.S.U MARTHA FRISKA
MEDAN TAHUN 2015

Nurhaida
Staf Pengajar Akademi Keperawatan Harapan Mama Deli Serdang

Abstrak

Luka diabetik adalah kondisi medis yang ditandai dengan luka cekung yang lama, tidak menyembuh,
dengan pembengkakan dan berbatas tegas. Pada pasien diabetes cendrung terjadi penyakit arteri
perifer, suatu kondisi dimana terjadi penyumbatan pembuluh darah ditungkai dan neuropati perifer,
suatu kondisi dimana terjadi kerusakan saraf-saraf pada tungkai akibat kadar gula darah yang tinggi.
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Mengetahui Bagaimana Gambaran Efektifitas Perawatan Luka
Diabetik Menggunakan Modern Dressing dan Konvesional di Asri Wound Care Center Medan dan
R.S.U. Martha Friska Medan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 4 responden, 2 responden
sebagai kelompok intervensi dan 2 responden sebagai kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini
menggunakan Total Sampling. Dari hasil penelitian Dari data demografi responden berdasarkan jenis
kelamin ditemukan mayoritas adalah laki-laki berjumlah 3 responden (75%) dan minoritas adalah
perempuan berjumlah 1 responden (25%). Berdasarkan umur dan frekuensi terbanyak ada pada
rentang umur responden 41-60 tahun yang berjumlah 3 responden (75%) dari 4 responden penelitian.
Pada kelompok intervensi didapat nilai frekuensi 2 responden (100%) sembuh. Sedangkan pada
kelompok Kontrol didapatkan hasil frekuensi 1 responden (50%) tidak sembuh. Dengan melihat hasil
dari penelitian ini,peneliti merekomendasikan kepada tim kesehatan yang melakukan perawatan
khususnya di tempat pelayanaan kesehatan harus lebih memahami dan mengetahui konsep perawatan
luka dengan menggunakan terapi Modern Dressig tepat guna. Hal ini dikarenakan Modern Dressing
sangat efektif untuk mempercepat fase penyembuhan luka.

Kata Kunci: Gambaran Efektifitas, Perawatan Luka Diabetik

PENDAHULUAN memungkinkan penyembuhan luka lebih cepat dan


suasana moist (lembab) merupakan lingkungan yang
Luka diabetik adalah kondisi medis yang ditandai optimal untuk penyembuhan luka. Lingkungan luka
dengan luka cekung yang lama, tidak menyembuh, dengan yang lembab (moist) berguna untuk mempercepat
pembengkakan dan berbatas tegas. Hal ini merupakan fibrinolisis, angiogenesis, menurunkan resiko infeksi,
tanda umum dari diabetes yang tidak terKonvesional pada mempercepat pembentukan sel aktif.
penderita baik diabetes militus tipe 1 atau tipe 2. Pada Menurut Wild et al (2000) dalam Maryunani
pasien diabetes cendrung terjadi penyakit arteri perifer, (2013) sebagaimana ditulis oleh Anja SuB –Burghat dari
suatu kondisi dimana terjadi penyumbatan pembuluh darah General Hospital Munich-Schwabing, Jerman sebagai
ditungkai dan neuropati perifer, suatu kondisi dimana berikut Pada tahun 2000 prevalensi diabetes semua
terjadi kerusakan saraf-saraf pada tungkai akibat kadar gula kelompok umur di seluruh dunia diperkirakan mencapai
darah yang tinggi. (Persify, 2014) 2,8%. Angka tersebut di atas diprediksikan meningkat
Manajemen dan tindakan perawatan luka telah menjadi 4,4% pada tahun 2030. Jumlah total penyadang
berubah secara drastis selama beberapa dekade terahir diabetes diproyeksikan meningkat dari 171 juta pada tahun
dan penilaian manajemen perawatan luka dilakukan 2000 menjadi 366 juta pada tahun 2030. Peningkatan
dengan pengkajian pasien secara umum, holistik dan angkat tesebut di atas sebagian besar disebabkan oleh
komprehensif meliputi bio, psiko, sosial dan spritual peningkatan penduduk berusia diatas 65 tahun.
serta tren utama dalam manajemen perawatan luka Prevalensi ulkus diabetik pada penduduk Amerika
terkini adalah dengan menciptakan lingkungan luka Serikat sekitar 2 – 10 %. Di negara ini sebagian besar ulkus
dalam kondisi lembab (moisture balance). (Maryunani, diabetik bisa diselamatkan dengan
2013) Menurut Winter (1962) dalam Maryunani (2013) penanganan/pengelolaan yang cermat, hanya sebagian
mengungkapkan bahwa lingkungan lembab kecil persoalan ulkus kaki ini berlanjut sampai

181
memerlukan amputasi pada tungkai bawah (ekstremitas Center Medan dan R.S.U. Martha Friska
bawah). Tentang amputasi kaki ini, di Amerika Serikat, Medan‖Gambaran.
terdapat deklarasi yang mencanangkan tentang
keberhasilan usaha penurunan angka amputasi kaki sampai Permasalahan
50% pada tahun 2000 dari total amputasi kaki yang Gambaran Efektifitas Perawatan Luka Diabetik
dilakukan di negara ini, 50% amputasi disebabkan oleh Menggunakan Modern Dressing dan Konvesional di ASri
diabetes mellitus. (Maryunani, 2013) Wound Care Center Medan dan R.S.U. Martha Friska
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia Medan Tahun 2015‖Gambaran.
(WHO) pada tahun 2011, kurang lebih ada 194 juta jiwa
atau 5,1% dari 3,8 millyar penduduk dunia usia 20-79 Tujuan Penelitian
tahun menderita Diabetes Mellitus, 80% diantaranya Bagaimana Gambaran Efektifitas Perawatan
berada di negara berkembang salah satunya adalah negara Luka Diabetik Menggunakan Modern Dressing dan
Indonesia. (Haryono, 2011) Konvesional di Asri Wound Care Center Medan dan
Menurut data Afiat (2010) dalam Marynani R.S.U. Martha Friska Medan.
(2013) Klinik luka yang diprakarsai perawat spesialis
perawatan luka di wilayah Sulawesi Selatan Tujuan Khusus
menyebutkan data sebagai berikut Tahun 2010 Untuk Mengetahui Bagaimana Gambaran fase
Indonesia urutan ke 10 dengan penderita diabetes penyembuhan luka diabetik saat dilakukan perawatan luka
mellitus, dan naik ke posisi pringkat 6 di tahun 2030. pada kelompok modern dressing. Untuk Mengetahui
15% pasien diabetes mellitus akan mengalami luka Bagaimana Gambaran fase penyembuhan luka diabetik
kaki diabetik sepanjang hidupnya. Resiko amputasi saat dilakukan perawatan luka pada kelompok
meningkat menjadi 3,5 kali lipat pada pasien luka kaki konvesional.
diabetik. Namun amputasi tidak menyelesaikan Untuk Mengetahui Bagaimana Gambaran
masalah, resiko kematian meningkat 40% satu tahun perbandingan fase penyembuhan luka diabetik pada
setelah amputasi dan 80% lima tahun setelah amputasi. kelompok modern dressing dan konvesional.
Menurut Waspadji (1999) dalam Maryunani (2013)
melaporkan data tentang kaki diabetik di Jakarta pada Manfaat Penelitian
survei populasi tahun 1983 didapatkan angka prevelensi Bagi Pelayanan Perawatan Luka Asri Woun Care
ulkus diabetik sebesar 2%. Penelitian kaki diabetik pasca Center Medan, Sebagai peningkatan mutu pelayanan
amputasi hasilnya tidak menggembirakan, dalam hal ini kesehatan dan menjadi isu utama dalam pembangunan
angka survival kaki diabetik buruk, dalam 1 tahun pasca kesehatan khususnya di perawatan luka.
amputasi 14,8% pasien meninggal dan dalam pengamatan Bagi Institusi Pendidikan Harapan Mama Sebagai
3 tahun, meningkat menjadi 37%, rata-rata pasien hanya informasi tentang riset keperawatan bagi mahasiswa/i dan
hidup sampai 23,8 bulan pasca amputasi. bahan bacaan diperpustakaan Akademi Keperawatan
Di RSUPN Ciptomangunkusumo kaki diabetik Harapan Mama.
merupakan sebab perawatan yang terbesar bagi
penderita/pasien diabetik mellitus di Indonesia, seperti Bagi Peneliti
yang dipaparkan di RSUPN Ciptomangunkusumo, di Sebagai aplikasi ilmu yang didapat selama
rumah sakit ini 80% perawatan diabetes mellitus menjalankan perkuliahan serta menambah dan memperluas
disebabkan karena persoalan ulkus kaki diabetik. Hanya wawasan ilmu keperawatan dalam bidang pendidikan.
sebagian kecil karena persoalan lain, seperti diabetes
kehamilan, diabetes yang mengakibatkan gagal ginjal dan Bagi Pasien
lain-lain. (Maryunani, 2013) Diharapkan kepada pasien bahwa perawatan luka
Di RSUP H.Adam Malik Medan tahun 2011 diabetik harus dilakukan dengan sebaik mungkin guna
persoalan ulkus diabetik masih kurang diperhatikan dan mencegah terjadinya amputasi.
kurang dimengerti, sehingga mau tidak mau Bagi Penelitian Selanjutnya
penangan/pengelolaan komplikasi kronik diabetik harus Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
ditangani prevalensi diabetes mellitus terdapat 159 bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
penderita, sedangkan yang memiliki komplikasi gangren Perawatan luka diabetik.
sebanyak 41 penderita atau 26 %. (Respitory USU 2011) Fase penyembuhan luka kronis, Proses terjadinya
Berdasarkan hasil survei di Rumah Sakit Martha pertumbuhan jaringan luka dari fase peradangan
Friska Jl.K.L. Yos Sudarso Km. 6 No 91, Pulo Brayan sampai dengan fase penutupan jaringan luka, Alat
Medan, pada tanggal 20 Mei 2015 tercatat dari 224 Pasien Ukur: Nilai skor lembar perkembangan luka
penderita diabetes terdapat 5 pasien penderita diabetes Cara Ukur:
yang memiliki komplikasi gangren. Mengobservasi nilai perkembangan skor pre dan post
Berdasarkan data diatas maka peneliti tertarik kelompok intervensi dan kelompok Konvesional,
untuk melakukan penelitian ―GambaranGambaran Ordinal
Efektifitas Perawatan Luka Diabetik Menggunakan 1.Sembuh2.Tidak sembuh
Modern Dressing dan Konvesional di Asri Wound Care

182
METODOLOGI PENELITIAN skala Betes-Jensen dari Handayani, (2010) dan melakukan
perawatan luka, serta mengobservasi perkembangan fase-
Desain Penelitian fase penyembuhan luka, terutama fase inflamasi dan
Desain yang digunakan dalam penelitian ini granulasi dengan melihat nilai skor pada lembar observasi
bersifat deskriptif dengan pendekatan ekperimen semu luka. Selain itu, metode yang digunakan adalah metode
atau penelitian yang dilakukan dengan memberikan perawatan luka dengan menejemen TIME yang
intervensi (perlakuan) kepada objek untuk kemudian dikembangkan oleh Flanga (2003). TIME management
dilihat dampaknya setelah perawatan luka diabetik merupakan metode yang dilakukan dengan manajemen
dengan menggunakan modern dressing dan kelompok jaringan (tissue management), mengontrol inflamasi dan
kontrol yang tidak menggunakan modern dressing. infeksi (inflammation and infection control), kelembaban
yang seimbang (moisture balance), dan kemajuan epitel
Populasi atau tepi luka (ephitelial edvancement).(Arisanty, 2012)
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien luka
diabetik berjumlah 4 orang, 2 orang sebagai kelompok 4. Rencana Pengumpulan Data
intervensi di Asri Wound Care Center Medan dan 2 orang Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti meminta
sebagai kelompok kontrol di RSU Martha Friska. izin penelitian dari Akademi Keperawatan Harapan Mama.
Surat pengambilan data tersebut diberikan ke Asri Wound
Sampel Care Center Medan dan Rumah Sakit Umum Martha
Sampel adalah sebagian dari populasi yang Friska Medan, setelah itu mengajukan izin tertulis kepada
mewakili suatu populasi. Pengambilan sampel harus pimpinan Balai Asuhan Keperawatan Asri Wound Care
sedemikian rupa sehingga dapat mewakili populasi Center untuk mengumpulkan data penelitian serta
(repsentatif). (Saryono dan Anggraeni, 2013). Sampel menjadikan pasien klinik tersebut sebagai responden
dalam penelitian ini adalah pasien luka diabetik berjumlah maupun objek penelitian atau kelompok modern dressing
4 orang, 2 responden di Asri Wound Care Center Medan sebanyak 2 responden. Setelah mendapatkan izin pimpinan
dan 2 responden RSU Martha Friska. Asri Wound Care Center, peneliti membicarakan kontrak
kerja selama penelitian dengan syarat-syarat yang ada atau
Tekhnik Sampling di berlakukan di Asri Wound Care Center. Kemudian
Adapun pengambilan sampel dalam penelitian adalah peneliti mengidentifikasi pasien dan mengkaji luka
dengan menggunakan Tehnik Total Sampling yaitu : diabetik tersebut dengan lembar observasi luka skala
seluruh sampel pasien dengan luka diabetes yang di ambil Betes-Jensen dan mencatat skor perkembangan luka yang
untuk penelitian yang berjumlah 4 orang pasien dengan 2 dikumpulkan dalam bentuk data penelitian pree dan post
responden menggunakan modern dressing sebagai keseluruhan responden. Setelah semuanya telah selesai
kelompok intervensi dan 2 responden sebagai kelompok dikaji, maka untuk selanjutnya peneliti melakukan
kontrol tanpa menggunakan modern dressing. tindakan intervensi sesuai dengan prosedur perawatan luka.
Dalam hal ini peneliti menggunakan metode perawatan
Lokasi Penelitian luka modern dengan konsep lembab dan managemen
Lokasi penelitian ini dilakukan di Asri Wound Care ‗‘TIME‘‘. Setelah itu peneliti mencatat skor perkembangan
Center Medan dan Rumah Sakit Umum Martha Friska luka dalam bentuk persentase serta mendokumentasikanya
Pulo Brayan Medan. hasil perawatan luka tersebut ke dalam catatan
perkembangan luka yang dikumpulkan menjadi satu tabel
Waktu penelitian kelompok intervensi dan satu tabel untuk kelompok
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari s/d kontrol. Kemudian peneliti mengidentifikasi kembali,
Juni 2015. apakah efektifitas perawatan luka diabetik menggunakan
modern dressing efektif dalam proses penyembuhan luka
Pertimbangan Etik diabetik tersebut dengan melihat skor perkembangan luka
Adapun hal-hal yang menjadi bahan pertimbangan yang sudah dikategorikan antara sembuh dan tidak
etik dalam penulisan penelitian ini diantaranya : informed sembuh. Setelah mendapatkan izin penelitian dari Rumah
consent, anonymity (tanpa nama), confidentially Sakit, peneliti mengambil data responden sebanyak 2
(kerahasiaan) (Hidayat, 2013). Penelitian ini telah orang dengan luka diabetik untuk dijadikan kelompok
mendapatkan persetujuan etik dari unit penelitian dan Kontrol. Kemudian diobservasi dengan skala wound care,
pengabdian masyarakat Yayasan pendidikan Akademi dan dicatat skor perkembangan lukanya, setelah itu
Keperawatan Harapan Mama bahwa penelitian ini tidak dibandingkan dengan kelompok intervensi. Peneliti juga
melanggar kode etik dan dapat dilaksanakan sesuai dengan menganjurkan pasien untuk mengontrol kadar gula darah
prosedur penelitian yang dapat dilihat pada lampiran bagi pasien diabetes mellitus serta menjaga pola hidup
penelitian. sehat dengan pola nutrisi yang seimbang, menjaga luka
agar tetap tertutup atau tidak terkontaminasi, tidak basah,
Instrumen Penelitian dan tidak dibuka sebelum waktunya (sebelum balutan luka
Adapun pengumpulan data yang dilakukan oleh kronis tersebut jenuh/ basah mengeluarkan cairan).
peneliti adalah dengan menggunakan lembar observasi
luka skala ukur wound careyang telah dimodifikasi dari

183
Analisa Data Pengolahan Data Observasi Karakteristik Responden Luka Diabeti
(Pengamatan) Berdasarkan jenis kelamin di Asri Wond Care Center
Pada tahapan ini peneliti melakukan pengamatan dan RSU.Martha Friska Medan
yaitu suatu prosedur yang berencana, yang antara lain dilihat karateristik responden luka diabetik
melihat dan mencatat sejumlah fase-fase penyembuhan berdasarkan jenis kelamin mayoritas adalah Laki-laki
luka dengan menggunakan skala wound care yang telah sebanyak 75% (3 responden) dan minoritasnya adalah
dimodifikasi dari skala bêtes Jensen. perempuan sebanyak 25 % (1 responden).

Tabulasi Karakteristik responden luka diabetik berdasarkan


Tabulasi adalah untuk mempermudah analisa dan umur di Asri Wound Care Center dan RSU. Martha
pengolahan data serta mengambil kesimpulan terlebih Friska Medan
dahulu, selanjutnya data yang dibuat dalam bentuk table dari kategori umur menurut Sigmund freud. Pada
distribusi frekuensi. tabel diatas didapatkan hasil dari seluruh jumlah
responden, distribusi frekuensi terbanyak berdasarkan
Analisis Data umur 41-60 tahun berjumlah 3 responden (75%) .
Analisa data yang digunakan pada penelitian ini
adalah analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan Analisis perbandingan efektivitas perkembangan skor
deskripsi karakteristik setiap responden seperti data penyembuhan luka Diabetik dengan menggunakan
demografi berupa karakteristik responden berdasarkan terapi modern Dressing dan konvesional pada
umur, karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin kelompok intervensi dan kelompok Kontrol
dan Analisis perbandingan efektivitas perkembangan skor 2. Pembahasan
penyembuhan luka Diabetik dengan menggunakan terapi Hasil penelitian ini menunjukan adanya perbedaan
modern Dressing pada kelompok intervensi dan tidak pada antara kelompok intervensi dengan terapi Modern
kelompok control. Dressing dan kelompok Kontrol tanpa menggunakan terapi
Hasil analisis ini berupa distribusi pada kelompok Modern Dressing.
intervensi dengan efektifitas perawatan luka diabetik Karakteristik responden luka diabetik berdasarkan jenis
menggunakan modern dressing dan kelompok kontrol kelamin
tidak menggunakan modern dressing. Menurut Maryunani (2013), dari data demografi
responden berdasarkan jenis kelamin ditemukan mayoritas
HASIL DAN PEMBAHASAN adalah laki-laki berjumlah 3 responden (75%) dan
minoritas adalah perempuan berjumlah 1 responden (25%).
Pada bab ini peneliti menguraikan hasil penelitian Perlu diketahui bahwa penyakit diabetes dapat menyerang
Gambaran efektivitas perawatan luka diabetik siapa saja, laki-laki maupun perempuan, meskipun lebih
menggunakan modern dressing dan konvesional di Asri sering terjadi pada perempuan tetapi bisa juga dialami oleh
Wound Care Center dan di Rumah Sakit Umum Martha laki-laki. Sebenarnya gejala penyakit Diabetik pada laki-
Friska Medan. Berdasarkan data yang didapatkan selama laki dan perempuan itu sama saja, yaitu meliputi mudah
masa penelitian bulan Februari s/d Juni 2015 adalah 2 lelah dan mengantuk,banyak minum dan sering berkemih
responden dari 4 responden penelitian, 2 orang responden dan lain-lain.
menjadi kelompok intervensi, yaitu kelompok yang Menurut peneliti Penelitian ini tidak sejalan
diberikan tindakan perawatan luka modern dengan terapi dengan teori yang telah di kemukakan oleh Maryunani
Modern Modern dressing dan 2 orang responden (2013) Luka kaki merupakan kejadian luka yang tersering
kelompok kontrol hanya diobservasi dengan lembar pada pasien diabetes, termasuk pada pasien wanita. Ada
observasi luka tanpa tindakan perawatan luka dari peneliti. banyak alasan mengapa pasien wanita dengan diabetes
Kedua kelompok dilakukan pengkajian lembar observasi beresiko terhadap kejadian luka kaki diantaranya
luka dan dicatat skor perkembanganya serta di lihat hasil :Diakibatkan kaki yang sulit bergerak, Iskemia, Adanya
perbandingan kedua kelompok tersebut. Berikut ini akan gangguan system imun
ditampilkan data-data hasil penelitian. Karakteristik responden luka diabetik berdasarkan
umur
1. Hasil Penelitian Berdasarkan umur dan frekuensi terbanyak ada pada
Pada penelitian ini hasil analisis menjelaskan karakteristik rentang umur responden 41-60 tahun yang berjumlah 3
demografi responden penelitian yang digambarkan dalam responden (75%) dari 4 responden penelitian.
distribusi frekuensi responden berdasarkan umur, jenis Menurut Arisanti (2013), faktor umur merupakan
klamin dan Analisis perbandingan efektivitas salah satu faktor yang mempengaruhi lamanya proses
perkembangan skor penyembuhan luka Diabetik dengan penyembuhan luka.
menggunakan terapi modern dressing pada kelompok Menurut peneliti penelitian ini sesuai dengan teori
intervensi dan kelompok kontrol. Adapun hasil Kondisi kulit yang cenderung kering, keriput, dan tipis
pengumpulan data dipaparkan dalam tabel dibawah ini. sangat mudah mengalami luka karena gesekan dan
tekanan. Hal ini menyebabkan luka pada usia lanjut akan
lebih lama sembuh.

184
Perbandingan efektivitas perkembangan skor pada kelompok intervensi dengan menggunakan terapi
penyembuhan luka Diabetik dengan menggunakan terapi Modern Dressing memiliki frekuensi 2 responden (100%)
modern Dressing dan konvesional sembuh dari 4 responden. Hasil tersebut cukup
Pada tabel diatas dapat diketahui adanya perbedaan nilai membuktikan efektivitas dari terapi Modern Dressing dan
frekuensi dan persentase antara kelompok intervensi dapat dilihat dari hasil frekuensi responden yang
dengan kelompok Kontrol. Pada kelompok intervensi dinyatakan sembuh dengan kategori skor 10-25. Hasil
didapat nilai frekuensi 2 responden (100%) sembuh. tersebut sangat berbanding terbalik dengan jumlah
Sedangkan pada kelompok Kontrol didapatkan hasil frekuensi responden terbanyak ada pada kategori tidak
frekuensi 1 responden (50%) tidak sembuh. sembuh (skor 25-50) yaitu 1 (50%) responden dari 2
Menurut Bishop et.al (2003) dalam Arisanty (2012) responden kelompok Kontrol.
Konsep lembab merupakan pionir dalam manajemen luka
modern, bahwa luka yang harus diciptakan adalah lembab Saran
yang seimbang (moisture balance). 1. Pelayanan Keperawatan
Menurut peneliti hasil penelitian ini dapat dikatakan Dengan melihat hasil dari penelitian ini,peneliti
sejalan dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan merekomendasikan kepada tim kesehatan yang melakukan
oleh Asrizal pada tahun 2008. Selain itu terapi Modern perawatan khususnya di tempat pelayanaan kesehatan
Dressing juga sudah terbukti efektif khususnya untuk harus lebih memahami dan mengetahui konsep perawatan
mempercepat proses penyembuhan luka kronik, dan sudah luka dengan menggunakan terapi Modern Dressig tepat
±16 tahun digunakan di Wocare Center, dan ± 7 tahun guna. Hal ini dikarenakan Modern Dressing sangat efektif
telah digunakan di Asri Wound Care Center Medan. untuk mempercepat fase penyembuhan luka.
Penelitian yang dilakukan oleh George D Winter
yang berlokasi di Landmark pada tahun 1962 menunjukan 2. Pendidikan Keperawatan
bahwa hasil perawatan luka pada suasana lembab sangat Untuk mahasiswa yang sedang melakukan
membantu dalam proses penyembuhan luka. Data lain praktik keperawatan pada masa pendidikan, peneliti
yang terdapat pada buku panduan pelatihan perawatan luka mengharapkan mahasiswa mampu memahami konsep
tahun 2012 juga menyebutkan bahwa perawatan luka perawatan luka yang saat ini digunakan, memahami terapi
modern dengan konsep lembab dan management time Modern Dressing yang efektif dalam proses penyembuhan
mampu mempercepat proses peneyembuhan luka, data ini luka dan melakukan tindakan sesuai dengan kompetensi
dapat di lihat pada tinjauan pustaka penelitian yang perawatan luka yang benar.
menyatakan bahwa luka akan lebih cepat sembuh dalam
suasana lembab karena dapat mengurangi infeksi 3. Peneliti yang akan datang
dibandingkan dengan perawatan luka kering dengan Melihat hasil dari penelitian yang telah
persentase (2,6 % - 7,2 %). didapatkan, peneliti mengharapkan sebaiknya untuk
Alasan ini muncul karena terapi Modern penelitian selanjutnya direncanakan untuk melakukan
Dressing menggunakan konsep lembab dengan perawatan penelitian pada fase penyembuhan luka secara lengkap
luka tertutup tanpa terkecuali, semua jenis luka kronik dan dengan menggunakan terapi Modern Dressing, serta
akut menggunakan perawatan luka dengan tertutup. dibandingkan dengan terapi Modern Dressing lainnya
Arisanty tahun (1012) juga menyatakan bahwa luka yang secara satu-satu dengan nama merk yang lain, dengan
mengalami keterlambatan dalam proses penyembuhan luka waktu yang lebih lama dan jumlah responden yang lebih
diakibatkan oleh faktor yang menghambat proses mencukupi dengan jenis luka kronik yang lebih banyak
penyembuhan sehingga luka lama sembuh diakibatkan dan bervariasi, sehingga didapatkan hasil yang lebih
penyakit penyerta (penyakit gula, penyumbatan pembuluh representatif.
darah arteri, permasalahan pembuluh darah vena, dan
imobilisasi. DAFTAR PUSTAKA

KESIMPULAN DAN SARAN Hidayat, A, Aziz Alimul. 2013. Metode Penelitian


Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Selamba
Bab ini menjelaskan kesimpulan yang menjawab Medika; Jakarta.
dari perumusan tujuan penelitian ,dan di paparkan saran- Maghfuri, Ali. 2015. Keperawatan Luka Dasar Perawatan
saran yang berhubungan dengan penelitian ini. Luka Bagi Pemula. CV. Trans Info Media; Jakarta
Timur.
Kesimpulan Masniardi. 2015. Standar Prosedur Operasional
Berdasarkan dari hasil penelitian, peneliti Perawatan Luka Steril. di akses melalui
merumuskan kesimpulan sebagai berikut : http://www.senyum-indonesiaku.com/2015/10/sop-
Adapun hasil dari penelitian ini sesuai dengan perawatan-luka-steril.html#.WJjE7m997IU pada
tujuan penelitian, yaitu adanya efektivitas terapi Modern selasa 07/02/17 02:03
Dressing terhadap proses penyembuhan luka Diabetik. Morison, J, Moya. 2013. Manajemen Luka. Buku
Metode perawatan luka lembab dengan menggunakan Kedokteran EGC; Jakarta.
terapi Modern Dressing dapat mempercepat proses Naralia, T, Widya. 2015. Pengetahuan perawat Tentang
penyembuhan luka Diabetik. Hal tersebut dapat dilihat Perawatan Luka Dengan Metode Moist Wound

185
Healing di RSUP H. Adam Malik Medan. di akses Rifani, Nisya dan Sulihandri, Hartanti. 2013. Prinsp –
melalui Prinsip Dasar Keperawatan. Dunia Cerdas; Jakarta
https://www.academia.edu/27199391/pengetahuan_p Timur.
erawa Wawan, A, dan M, Dewi. 2016. Teori dan Pengukuran
t_tentang_perawatan_luka_dengan_metode_moist_w Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Nuha
ound_healing pada minggu 12/02/17 14:56 Medika; Yogyakarta.
Nurdin. 2014. Dunia Keperawatan. di akses melalui Yanta, Hardi. 2014. SAP Perawatan Luka Dekubitus. di
http://nurdin- akses melalui
perawat.blogspot.co.id/2014/11/perawatan-luka.html http://mutela24.blogspot.co.id/2014/08/sap-
pada selasa 07/02/17 01:56 perawatan-lukadecubitus_20.html pada jum‘at
Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. 2017. Akademi 10/02/17 21:03
Keperawtan Harapan Mama Kabupaten Deli
Serdang.
Repository, Usu. 2015. diakses melalui
http://repository.usu.ac.id/bitstream
/123456789/42594/5/Chapter%20I.pdf pada senin
06/02/17 22:20

186

Anda mungkin juga menyukai