Anda di halaman 1dari 14

TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728

2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 1 JANUARI 2022] HAL 13-26

PENERAPAN PERAWATAN LUKA MODERN DRESSING PADA LANSIA


PENDERITA DIABETES MELITUS

Aliyyah Amanda1, Ricky Riyanto Iksan2*, Sri Atun Wahyuningsih3


1,2,3
Program Diploma Tiga Keperawatan Akademi Keperawatan Pelni Jakarta

Email Korespondesi: awliyyah22676@gmail.com

Disubmit: 17 Oktober 2021 Diterima: 05 Desember 2021 Diterbitkan: 01 Januari 2022


DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v1i1.5324

ABSTRACT: APPLICATION OF MODERN DRESSING WOUND TREATMENT IN


ELDERLY SUFFERERS DIABETES MELLITUS

Backgound: Diabetes mellitus is a disease that is a health problem in the


elderly. Diabetes mellitus is a chronic disease characterized by elevated levels
of glucose in the blood.
Objective: This study aims to identify gangrene wound care with
modern dressing methods in the elderly with diabetes mellitus.
Method: The research method used is a case study design, which is a form of
research (inquiry) or case studies and interventions about a problem that has a
specific nature (particular arity).
Result: The results of the research conducted on the first respondent a score
of 33 on the BWAT scale did not regenerate, the second respondent experienced
the healing process a score of 10, the third respondent did not regenerate with
a score of 16, the fourth respondent did not regeneratewith a score of 20.
Conclusion: The conclusions of this study describe the Modern Dressing wound
care intervention in three respondents who did not have a generation of wound
healing processes and one respondent experienced the wound healing process.

Keywords: Diabetes Mellitus, Elderly, Modern Dressing, Bwat Value

13
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 1 JANUARI 2022] HAL 13-26

INTISARI: PENERAPAN PERAWATAN LUKA MODERN DRESSING PADA LANISA


PENDERITA DIABETES MELITUS

Latar Belakang : Diabetes melitus merupakan penyakit yang menjadi masalah


kesehatan pada lanjut usia. Diabetes melitus Merupakan suatu penyakit kronis
yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk teridentifikasi perawatan luka ganggren
dengan metode modern dressing pada lansia dengan masalah diabetes melitus.
Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan case study design yaitu
suatu bentuk penelitian (inquiry) atau studi kasus dan intervensi tentang suatu
masalah yang memiliki sifat kekhususan (particul arity).
Hasil : Hasil penelitian yang dilakukan pada responden pertama skor 33 skala
BWAT tidak bergenerasi, pada responden kedua mengalami proses penyembuhan
skor 10, pada responden ketiga tidak bergenerasi dengan skor 16,pada responden
keempat tidak beregenerasi dengan skor 20.
Kesimpulan : Simpulan dari penelitian ini menggambarkan Intervensi perawatan
luka Modern Dressing pada tiga responden tidak bergenerasiproses penyembuhan
luka dan satu responden mengalami proses penyembuhan luka.

Kata Kunci : Diabetes melitus, Lansia, Modern Dressing, BWAT score

PENDAHULUAN Prevalensi World Health


Diabetes Melitus merupakan Organization (WHO) tahun 2016.
penyakit yang menjadi masalah dari total kematian di dunia dan
kesehatan pada lanjut usia. lebih dari setengah beban penyakit.
Diabetes melitus Merupakan suatu 90-95% darikasus Diabetes adalah
penyakit kronis yang ditandai Diabetes Tipe 2 yang sebagian
dengan peningkatan kadar glukosa besar dapat dicegah karena
dalam darah dan selalu disertai disebabkan oleh gaya hidup yang
dengan komplikasi dari penderita tidak sehat.
diabetes melitus merupakan International Diabet
masalah kesehatan utama dalam Federation (IDF) Atlas 2017
masyarakat.(Supriyadi, 2017). melaporkan bahwa epidemi
Ulkus diabetikum atau Luka Diabetes di Indonesia masih
diabetik adalah kondisi medis yang menunjukkan kecenderungan
ditandai dengan luka cekung yang meningkat. Indonesia adalah
lama tidak menyembuh, dengan negara peringkat keenam di dunia
pembengkakan dan berbatas tegas. setelah Tiongkok, India, Amerika
Hal ini merupakan tanda Serikat, Brazil dan Meksiko dengan
umum dari diabetesyang tidak ter jumlah penyandang Diabetes usia
Konvesional pada penderita baik 20-79 tahun sekitar 10,3 juta orang.
diabetes militus tipe 1 atau tipe 2. (Kementrian Kesehatan Republik
Pada pasien diabetes Indonesia, 2018).
cendrung terjadi penyakit arteri
perifer, suatu kondisi dimana
terjadipenyumbatan pembuluh
darah ditungkai dan neuropati
perifer, suatu kondisi dimana
terjadikerusakan saraf-saraf pada
tungkai akibat kadar gula darah
yang tinggi.(Nurhaida, 2019)

14
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 1 JANUARI 2022] HAL 13-26

Prevalensi diabetes (DM) di terkontrolnya kadar glukosa darah


banten yang terdiagnosis dokter dan sirkulasi aliran darah yang tidak
sebesar 1,3 % dan 0,4%. Diabetes lancar.
melitus terdiagnosis dokter dan Intervensi Perawatan luka
gejala sebesar 1,6%. Prevalensi dengan menggunakan prinsip
diabetes yang terdiagnosis dokter moistue balance ini dikenal sebagai
tertinggi maupun yang terdiagnosis metode (modern dressing dan
dokter dan gejala tertinggi terdapat memakai alat ganti balut yang lebih
di empat kabupaten/kota yang modern). Metode tersebut belum
sama, yaitu Kota Cilegon 2,2% dan begitu familiar bagi perawat di
2,8%, Kota Tangerang 1,8% dan Indonesia.
2,5%, Kota Tangerang Selatan 1,7% Perkembanganperawatan luka
dan 1,9% dan (Wound Care) berkembang dengan
Kabupaten Tangerang 1,4% sangat pesat di dunia kesehatan.
dan 1,7% (Kementrian Kesehatan Metode perawatan luka yang
Republik Indonesia , 2013). berkembang saat ini adalah
Berdasarkan data laporan perawatan luka dengan
Penderita Diabetes Melitus menggunakan prinsip moisture
Puskesmas Larangan Utara masih balance, dimana disebutkandalam
menjadi salah satu masalah di beberapa literature lebih efektif
Puskesmas Kecamatan Larangan untuk prosespenyembuhan luka bila
Utara, Diabetes Melitus merupakan dibandingkan dengan metode
urutan ketiga penyakit dari 10 konvensional (Maghfuri, 2016).
dengan penderita terbanyak di Lanjut Usia adalah penduduk
Puskesmas Kecamatan Larangan yang berusia 60 tahun ke atas.
Utara, sebanyak 2.488 penderita Menua atau menjadi tua adalah
(Profil Puskesmas Kecamatan suatu proses menghilangnya secara
Larangan utara 2020 ). perlahan, suatu jaringan untuk
Tanda gejala penderita mempertahankan struktur dan
Diabetes melitus disebabkan Poliuri fungsi normalnya, sehingga tidak
(banyak kencing) Poliuri dapat memperbaiki kerusakan yang
merupakan gejala awal diabetes diderita. Proses menua adalah
yang terjadi apabila kadar gula proses yang pastiterjadi pada setiap
darah sampai di atas 160-180 orang,terjadi secara terus menerus
mg/dl. secara alamiah, dimulai sejak lahir
Kadar glukosa darah yang dan dialami oleh makhluk hidup
tinggi akan dikeluarkan melalui air (Dariah, 2015).
kemih, jika semakin tinggi, Polidipsi Menurut hasil penelitian
(banyak minum) kemampuan insulin yang dilakukan oleh Tiara (2012),
mengelola kadar gula dalam darah pada pasien yang dilakukan
sehingga penderita merasakan lapar perawatan luka dengan modern
yang berlebihan (Kementerian dressingdidapatkan penurunan skor
Kesehatan Republik Indonesia, derajat luka.
2018). Sedangkan perawatan
Upaya pencegahan yang konvensional akan memerlukan
dilakuaknoleh pemerintahan di waktu yang lebih lama dalam
Indonesia komplikasi diabetes perawatan karena terjadinya
mellitus yaitu ulkus diabetik karena perdarahan atau trauma ulang
meningkatnya angka penderita sebagai dampak dari penggantian
diabetes mellitus. Peningkatan balutan yang terlalu sering.
angka ulkus dikarenakan tidak Menurut hasil penelitian

15
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 1 JANUARI 2022] HAL 13-26

Damsir (2018) bahwaperawatan luka mempelajari secara intensif


menggunakan balutan modern mengenai unit-unit sosial seperti
dressing hasil lebih efektif perhimpunan, perorangan maupun
dibandingkan dengan perawatan kelompok, keluarga dan bahkan
luka dengan balutan konvensional masyarakat luas. Menurut (Basuki,
terhadap proses penyembuhan luka 2017). Pada penelitian ini peneliti
diabetik. melakukan intervensi perawatn luka
Sama halnya dengan modern dressing pada empat lansia
penelitian yang dilakukan oleh dengan diabtes melitus dengan luka
Nurhaida (2017) bahwa adanya yaitukeempat penderita sama-sama
efektifitas terapi modern dressing diberikan terapi perawatn luka
terhadap proses penyembuhan luka modern dressing
kaki diabetik. Balutan konvensional Pada penelitian ini peneliti
kurang dapat menjaga kelembaban melakukan intervensi latihan
luka dikarenakan NaCl akan perawatn luka modern dressing
menguap dan membuat kasa dalam pelayanan dan asuhan
menjadi kering.Berdasarkan studi keperawatan lansia penderita
pendahuluan yang dilakukan di diabtes melitus dengan lukadengan
puskesmas wilayah larangan utara karakteristik yang sama yaitu 4 klien
didaptkan data berupa penderita sama-samadiberikan perawatn luka
ulkus diabetikum Puskesmas modern dressing dilakukan selama
Larangan Utara masih menjadi salah 30 menit, setiap 1x sehari selama
satu masalah di Puskesmas 8hari.
KecamatanLarangan Utara, Diabetes Hasil penelitian memenuhi
Melitus merupakan urutan ketiga syarat untuk di ujikan, peneliti
penyakit dari 10 terbesar di sudah memenuhi uji proposal dan
Puskesmas Kecamatan Larangan lulus dalam uji etik penelitian ini.
Utara, Data hasil Survey di Wilayah
Inpres Iv Larangan Utaradidapatkan
data distribusi salah satu penyakit
adalahdiabetes dengan luka / ulkus
diabetik sebanyak 46 penderita
(Profil Puskesmas Kec. Larangan
utara 2020).
Berdasakan uraian diatas
peneliti tertarik untuk menyusun
dan menganalisa bagaimana
“Analisis Intervensi Perawatan Luka
Ganggren dengan Metode Modern
Dressing Pada Lansia Penderita
Diabetes Melitus Di Wilayah Inpres
IV Larangan Utara”.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah
penelitian case study design yaitu
suatu bentuk penelitian (inquiry)
atau studi kasus dan intervensi
tentang suatu masalah yang
memiliki sifat kekhususan
(particularity)dengan tujuan untuk

16
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 1 JANUARI 2022] HAL 13-26

HASIL

Karateristik Responden
Tabel 1
Distribusi Karakteristik Responden (n=4) di Wilayah Inpres
04 Rw 06 Kelurahan Larangan Utara Kecamatan
Larangan Tangerang selama 8 hari

Responden Umur Jenis Kelamin Stadium Luka


Responden 1 62 Th Laki laki II
Responden 2 57 Th Laki laki I
Responden 3 60 Th Laki laki I
Responden 4 64 Th Perempuan II
Sumber data primer 2021

Berdasarkan tabel 1 yang diteliti 3 diantaranya adalah


menunjukan bahwa gambaran umur laki laki dan 1 perempuan. Dengan
dari ke 4 responden rata rata diatas rata rata stadium luka stadium II 50%
usia 60 tahun. Dari 4 reseponden dan stadium I 50%.

Pelaksanaa Intervensi dan Implementasu Keperawatan:


a. Hasil Penerapan Pertama
Responden 1
Tabel 1
Distribusi Pertemuan Pertama Pengkajian Luka dan Perawatan Luka Responden
(n=4) Sebelum dan Sesudah Perawatan Luka di Rw 06 Kelurahan Larangan
Utara Kecamatan Larangan Tangerang.

Hari Responden Sebelum Keterangan Sesudah Keterangan


Pertemuan Perawatan Perawatan
1-8 Luka luka

Minggu, 6 1 Luka tampak Nilai : Belum ada Skor:33


juni 2021 Pukul merah, Bau, 33 perubahan Tidak
10.00 jaringan Tidak beregene
disekitar luka beregenera rasi
berwarna si
hitam terasa
keras
Luka tampak
Senin,7 juni 1 merah, Bau, Nilai: Skor:33
2021 Pukul jaringan 33 Bau luka Tidak
11.00 disekitar luka Tidak sedikit beregene
berwarna beregenera berkura rasi
hitam terasa si ng
keras
Selasa, 8 1 Luka tampak Nilai: Skor:33
juni 2021 Pukul merah, Bau, 33 Bau luka Tidak
10.00 jaringan Tidak sedikit beregene
nekrotik beregenera berkurang rasi
disekitar luka si
berwarna
hitam terasa
keras

17
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 1 JANUARI 2022] HAL 13-26

1 Nilai : Skor:33
Pukul 33 Tidak
Rabu, 9 juni Luka Bau luka
09.35 Tidak beregene
2021 tampak sedikit
beregenera rasi
merah, berkurang
si
jaringan
nekrotik
disekitar
luka
berwarn
a hitam
terasa
keras
Kamis 10 1 Luka Nilai: Bau luka Skor:33
juni 2021 Puk tampak 33 sedikit Tidak
ul berwarna Tidak berkurang beregene
09.0 pink, beregenera rasi
0 jaringan si
nekrotik
sudah
sedikit
tidakkeras
1 Luka Nilai: Jaringan Skor:33
Pukul tampak 33 nekrotik
Jumat, 11
09.00 berwarna
pink,

juni 2021 jaringan Tidak dibagian Tidak


nekrotik beregene pinggirluka beregene
sudah rasi sudah tidak rasi
sedikit keras dan
tidakkeras mudah
untuk
dipotong
1 Luka Nilai: Jaringan Skor:29
Pukul 10.00 berwarna 29 nekrotik Tidak
Sabtu,12 juni
pink, Tidak dibagian beregene
2021
jaringan beregenera pinggirluka rasi
nekrotik si sudah tidak
sudah keras dan
sedikit mudah
tidak untuk
keras dipotong
Minggu,13 1 Luka Nilai: Luka Skor:27
juni 2021 Pukul 09.48 berwarna 27 berwarna Tidak
pink Tidak pink, tidak beregene
jaringan beregenera bau,dan rasi
nekrotik si jaringan
sudah nekrotik
melunak pinggiran
luka sudah
bisa
dipotong
dan
tidak
keras

18
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 1 JANUARI 2022] HAL 13-26

Hasil dari table 1 mengalami skor 33 menjadi 27 dengan


penurunan skor di hari ke 7, dari interprestasi tidak bergenerasi.

Responden 2
Tabel 2
Distribusi Pertemuan Pertama Pengkajian Luka dan Perawatan Luka Responden
(n=4) Sebelum dan Sesudah Perawatan Luka di wilayah Inpres IV Rw 06
Kelurahan
Larangan utara Kecamatan Larangan Tangerang.

Hari Responden Sebelum Keterangan Setelah Keterangan


Perawatan Perawatan
Pertemuan Luka Luka
1-8
Minggu, 6 2 Luka tampak Nilai:14 Belum Skor
juni Pukul 10.00 merah,eskuda Tidak ada :14
2021 t seperti air, Beregene peruba Tidak
kulit disekitar rasi han Bergenerasi
luka berwar
na hitam
Senin, 7 juni 2 Luka tampak Nilai:14 Masih ada Skor
2021 Pukul 11.00 merah, Tidak Eskutdat :14
sedikit beregene sepertiair Tidak
eskudat rasi Bergenerasi
berair, kulitdi
sekitar luka
berwarna
hitam
Selasa, 8 2 Luka tampak Nilai:14 Masih ada Skor
juni Pukul 10.00 merah,sedikit Tidak Eskutdat :14
2021 eskudat berege sepertiair Tidak
berair, kulit nerasi Beregenerasi
di sekitar
luka
berwarna
hitam
Rabu, 9 juni 2 Luka tampak Nilai:14 Masih ada Skor:
2021 Pukul 09.35 merah,sedikit Tidak Eskutdat 14
, eskudat Beregenera sepertiair Tidak
berair, kulitdi si bergenerasi
sekitar luka
berwarna
hitam
2 Luka tampak Nilai:11 Tidak ada Skor:
Pukul 09.00 merah,kulit Proses eskudat 11
Kamis 10
sekitar luka penyembu sepertiair, Proses
juni 2021
berwarna han luka kering, penyembuh
hitam an
Jumat,11 2 Luka tampak Nilai:11 Tidak ada Skor:
juni 2021 Pukul 09.00 pink ,kulit di Proses eskudat Proses
sekitar luka penyembu sepertiair, penyembuh
berwarna han luka kering, an
hitam

19
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 1 JANUARI 2022] HAL 13-26

Sabtu, 12 2 Luka tampak Nilai:11 Tidak ada Skor:


juni 2021 Pukul 10.00 pink , kulit di Proses eskudat 11
sekitar luka penyembu sepertiair, Proses
berwarna han luka kering, penyembuh
hitam an

2 Luka tampak Nilai:10 Luka berwana Skor:


Pukul 09.48 pink ,kulit di Proses putih, 10
Minggu, 13
sekitar luka penyembu eskudat Proses
juni 2021
warna hitam han seperti berair penyembuh
tidak ada, an
luka kering,
kulit sekitar
luka masih
berwarna
hitaam

Hasil dari tabel 2 mengalami penurunan skor di hari ke 5, dari skor 14


menjadi 10 denganinterprestasi tidak proses penyembuhan

Responden 3
Tabel 3
Distribusi Pertemuan Pertama Pengkajian Luka dan Perawatan Luka Responden
(n=4) Sebelum dan Sesudah Perawatan Luka diwilayah Inpres IV Rw 06
Kelurahan Larangan utara Kecamatan Larangan Tangerang

Hari Responden Sebelum Keterangan Sebelum Keterangan


Pertemuan Perawatan perawatan
1-8 Luka luka

Minggu,14 3 Luka masih Nil Belum ada Skor:


juni Pukul 10.00 tertutup, ai: perubahan 20
2021 bau, 20 Tidak
eskudat Tidak beregene
berwarn beregener rasi
a kuning asi
kental,
dan
tampak
keras

Senin,15 juni 3 Luka Nilai: Bau Skor:


2021 Pukul 11.00 masih 20 berkurang 20
tertutup, Tidak Tidak
bau, beregenera beregene
eskudat si rasi
berwarna
kuning
kental,
dan
tampak
keras

20
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 1 JANUARI 2022] HAL 13-26

Selasa, 16 3 Luka Nilai: Bau Skor:


juni Pukul 09.00 masih 20 berkurang 20
2021 tertutup, Tidak Tidak
bau, beregenera beregenera
eskudat si si
berwarna
kuni ng
kental,
dan
tampak
keras
Rabu,17 juni 3 Luka Nilai: Eskudat Skor:
2021 Pukul 08.00 masih 20 berwarna 20
tertutup, Tidak kuning Tidak
bau, beregenera sedikit beregenera
eskudat si berkurang, si
berwarna bau
kuning berkurang
kental,
dan
tampak
keras
Kamis 18 3 Luka Nilai: Eskudat Skor:
juni 2021 Pukul sudah 16 kuning 16
07.00 terbuka, Tidak kental sudah Tidak
luka beregenera tidak ada, beregenera
berwana si sudah tidak si
merah bau
dan lunak

Jumat,19 3 Luka Nilai: Eskudat Skor:


juni 2021 Pukul sudah 16 kuning 16
08.45 terbuka, Tidak kental sudah Tidak
luka Beregenera tidak ada, beregenera
berwana si sudah tidak si
merah bau
dan lunak

Sabtu,20 juni 3 Luka Nilai: Eskudat Skor:


2021 Pukul 09.47 sudah 16 kuning 16
terbuka, Tidak kental sudah Tidak
luka beregenera tidak ada, Beregenera
berwana si sudah tidak si
pink bau, luka
berwarna
pink

Minggu, 21 3 Luka Nilai; luka Nilai;


juni 2021 Pukul 07.30 sudah 16 berwarna 16
terbuka, Tidak pink,Eskudat Tidak
luka beregenera berwarna beregenera
berwana si kuning si
pink sudah tidak
ada, sudah
tidak bau

21
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 1 JANUARI 2022] HAL 13-26

Hasil dari table 3 mengalami skor 20 menjadi 16 dengan


penuruna skor di hari ke 5, dari interprestasi tidak bergenerasi.

Responden 4
Tabel 4
Distribusi Pertemuan Pertama Pengkajian Luka dan Perawatan Luka Responden
(n=4) Sebelum dan Sesudah Perawatan Luka diwilayah Inpres IV Rw 06
Kelurahan
Larangan Utara Kecamatan Larangan Tangerang

Hari Responden Sebelum Keterangan Setelah Keterangan


Perawatan perawatan
Pertemuan 1 Luka luka
Minggu,14 4 Luka Nilai:22 Belum ada Skor:
juni Pukul tampak Tidak perubahan 22
2021 10.00 berwarna beregenera Tidak
merah si beregenera
muda, si
bau,
easkudat
berwarna
kuning
Senin, 15 juni 4 Luka Nilai:22 Bau Skor:
2021 Pukul tampak Tidak sedikit 22
11.00 berwarna beregenera berkurang, Tidak
merah, si Eskudat beregenera
bau, sedikit si
easkudat berkurang
seperti air
Selasa, 16 juni 4 Luka Nila Bau sedikit Skor:
2021 Pukul tampak i:22 berkurang, 22
09.00 berwarna Tidak Eskudat Tidak
merah, beregenera sedikit beregenera
bau, si berkurang si
easkudat
berwarna
kuning
Rabu, 17 juni 4 Luka Nilai:22 Bau sedikit Skor:
2021 Pukul tampak Tidak berkurang, 22
08.33 berawrna beregene Eskudat Tidak
merah rasi sedikit beregene
bau, berkurang rasi
eskudat
berwarna
kuning .
Kamis 18 juni 4 Luka Nilai:20 Eskudat Skor:
2021 Pukul tampak Tidak sedikit 20
08.30 merah, beregene berkuran Tidak
eskudat rasi g beregene
berwarna rasi
kuning
sedikit

22
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 1 JANUARI 2022] HAL 13-26

Jumat 19 juni 4 Luka Nilai:18 Sudah Skor:


2021 Pukul tampak Tidak tidakada 18
07.00 merah, beregene eskudat Tidak
moist, rasi beregene
luka rasi
tampak
lembab,
eskudat
tidak
teramati
Sabtu 20juni 4 Luka Nilai:18 Sudah Skor :
2021 Pukul tampak Tidak tidak ada 18
08.00 merah, beregene eskudat Tidak
moist, rasi beregener
luka a si
tampak
lembab
Minggu 21 4 Luka Nilai: Luka Skor:
juni 2021 Pukul 07.30 tampak 17 berwarna 17
pink, Tidak pink, luka Tidak
luka Berege tampak Berege
kering. nerasi kering, nerasi
tidak
ada bau,
eskudat
tidak ada

Hasil dari table 1 mengalami 22 menjadi 17 dengan


perubahan di hari ke 5, dari skor interprestasi tidak bergenerasi

23
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 1 JANUARI 2022] HAL 13-26

PEMBAHASAN pertama luas luka 4 Cm 2 dengan kondisi


Data hasil analisismengenai luka pada awal intervensi luka dengan
lansia terdapat penderita skor BWAT 14.
diabetes melitus yang memiliki Responden 3 di hari pertama luas luka
luka, sebelum perawatan luka 4 Cm 2 pada awal intervensi luka dengan
menggunakan metode modern skor BWAT 20. Responden 4 di hari
dressing kepada 4 responden pertama luas luka 4 Cm 2 pada awal
didapatkan data deengan intervensi luka dengan skor BWAT 33.
stadium 0 (0 %),stadium I(50%), Setelah dilakukan intervensi perawatan
stadium II (50%), stadium III 0 luka modern dressing didapatkan bahwa 4
(0 %), stadium IV (0 %), stadium responden mengalami penurunan nilai
5 (0%). skor BWAT.
Modern Dressing Dengan data responden 1 nilai skor
menggunakan konsep lembab Bwat dari 33 menjadi 27, kemudian
denganperawatan luka tertutup responden 2 nilai skor BWAT dari 14
tanpa terkecuali, semua jenis menjadi10, responden 3 nilai skor
luka kronik dan akut BWAT dari 20 menjadi 16, dan responden
menggunakan perawatan luka 4 nilai skor BWATdari 22 menjadi 17. Maka
dengan tertutup. Arisanty peneliti menyimpulkan bahwa
tahun (2012) juga menyatakan 4 responden 3 responden mengalami
bahwa luka yang mengalami prosespenyembuhan, namun 1 responden
keterlambatan dalam proses tidak mengalami proses penyembuhan
penyembuhan luka diakibatkan (tidak beregenerasi).
oleh faktor yang menghambat Faktor berat dan ringannya luka
proses penyembuhan sehingga berpengaruh terhadap lama
luka lama sembuh diakibatkan penyembuhan. Semakin berat luka yang
penyakit penyerta (penyakit dialami pada responden dengan Diabetes
gula, penyumbatan pembuluh Mellitus, maka akan semakin
darah arteri, permasalahan memperpanjang lamapenyembuhan luka.
pembuluh darah vena, dan (Effendi atal., 2020).
imobilisasi.(Nurhaida 2015). Sejalan dengan penelitian (Yolanda,
Menurut penelitian Yoland 2017) Hidroaktifmampu melakukan proses
(2017). Jaringan nekrotik inilah peluruhan jaringan nekrotik oleh tubuh
yang menghambat proses sendiri. Hydrogel banyak mengandung
penyembuhan luka. Proses air,yang kemudian akan membuatsuasana
penyembuhan luka akan luka yang tadinya kering karena jaringan
berlangsung, apabila nekrotik menjadi lembab, Pada usia
pengangkatan jaringan lanjut fungsi tubuh secara fisiologi
nekrotik (debrimen) berhasil. menurun, hal ini disebabkan karena
\Ukuran luka diabetes penurunan sekresi atau retensi insulin,
setelah dilakuakan perawatan sehingga kemampuan fungsi tubuh
luka modern dressing sebanyak terhadap pengendalian glukosa darahyang
8 kali dalam delapan hari tinggi kurang optimal(Ferawati, 2014).
hingga hari ke 8. Peningkatan aliran darah ke daerah
Semula respondentidak ada yang rusak, membersihkan sel dan benda
yang memiliki luas luka lebih asing adalah awal dari perubahan yang
dari 4 cm 2 .setelah dilakukan ditandai dengan proses penyembuhan
intervensi Responden 1 di hari luka(Mariyunani, 2015).
pertama luas luka 6 Cm 2 skor Peneliti menyimpulkan bahwa proses
BWAT 33. Responden 2 di hari penyembuhan luka padapasien luka ulkus

24
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 1 JANUARI 2022] HAL 13-26

diabetik belum mengalami luka dengan metode modern dressing


perubahan dan masih dalam telah meningkatkan pemahaman dan
proses perbaikan. kemampuan lansia di keluarga dalam
melakukan tindakan perawatan luka yang
KESIMPULAN telah di ajarkan.
Hasil analisis intervensi
yang dilakukan pada tiga
responden perawatan luka SARAN
Modern Dressing tidak Bagi Pengambil KebijakanKesehatan
bergenerasi dan saturesponden Bagi Puskesmas Larangan Utara dapat
mengalami proses mempertimbangkan untuk melakukan
penyembuhan, hal ini terlihat intervensi Perawatan luka Modern
penjelasan secara rinci. Dressing ini sebagai penatalaksanaan
Penerapan Intervensi pasien dalam program pelayanan
perawatan luka Modern puskesmas.
Dressing berpengaruh padaluka Bagian Institusi Pendidikan
diabetes dibuktikan dengan Keperawatan Dapat menambah
data karateristik penderita pengetahuan pemahaman dan
diabetes melitus yaitu usia memberikan gambaran di institusi
diatas 60 tahun, disebabkan pendidikan mengenai manfaat modern
oleh pola makan/nutrisi, dressing terhadap penyembuhan luka.
perilaku tidak sehat, kurang Metode Modern Dressing dapat menjadi
aktifitas fisik dan stress. salah satu bahan materi yang dapat di
Perawatan luka modern berikan bagi mahasiswa untuk
dressing yang dilakukan selam memperluas wawasan dalam intervensi
8 hari berturut-turut keperawatan gerontik khususnya pada
berpengaruh dalam pelayanan lansiapenderita diabetes dengan luka.
dan asuhan keperawatan lansia Bagi Peneliti Selanjutnya. Perlu
dengan maslah DM yang diharapkan penelitian inidapat dijadikan
memiliki luka serta sebagai evidence based dan tambahan
mengidentifikasi adayanya informasi untuk mengembangkan
proses penembuhan yang penelitian lebih lanjut dalam melakuakn
ditandai dengan penurunan perawatan luka metode Modern Dressing.
nilai skala BWAT sebelum dan Bagi keluarga dan lansia
sesudah intervensi perawatan. Melanjutkan pengelolaan lansia secara
Responden 2 mengalami proses mandiri guna mempertahankan kualitas
penyembuhan luka diabetic hidupnya dan keluarga terus
lebih bagus disbanding mendampingi untuk melanjutkan
responden satu, tiga dan intervensiperawatan luka denganMetode
empat yang disebabkan oleh Modern Dresing sebagaiupaya pencegahan
faktor usia. penderita Diabetes melitus dengan luka
Implementasi perawatan pada lansia.

DAFTAR PUSTAKA Wacana Medika.


Ali Maghfuri. Buku Pintar Basuki, H. Pengaruh Akses Pelayanan
Perawatan Luka Diabates Kesehatan. Buletin Penelitian
Melitus. Jakarta: Salemba Sistem Kesehatan.(2017).
Medika (2016). Data Puskesmas, Kecamatan Larangan
Arisanty, I., P. (2012). Panduan Utara Data diabetes melitus utara
Praktis Pemilihan Balutan (2020)
Luka Kronik. Jakarta: Mitra Dariah, E. D & Okatiranti Hubungan

25
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 1 JANUARI 2022] HAL 13-26

Kecemasan Dengan Kualitas Jurnal Mahasiswa PSPD FK


Tidur Lansia Di Posyandu Universitas Tanjungpura, (Vol 1, No
Anyelir Kecamatan Cisarua 1 (2014).
Kabupaten Bandung Barat. Maryunani Anik,(2013). Perawatan Luka
Jurnal Ilmu Keperawatan (Modern Woundcare) Terkini dan
Bandung:Universitas BSI Terlengkap. Bogor : IN MEDIA
Volume III, No. 2, September Nurhaida,Gambaran Efektifitas
(2015) Perawatan Luka Diabetik Dengan
Damsir, Analisis Manajemen Menggunakan Modern Dressing Dan
Perawatan Luka Pada Kasus Konvensional Diasri Wound Care
luka Diabetik di Instalasi Center Dan R.S.U Martha Friska
Gawat Darurat (IGD)Rumah medan jurnal ilmiah ,Vol.11 No.3
Sakit Arifin Nu’mang Januari-April 181-182 (2015).
Kabupaten Sidrap. Windows Nurhaida, Gambaran Efektifitas
of Health: Jurnal Perawatan Luka Diabetik Dengan
Kesehatan, Vol.1 No. 2. Menggunakan Modern Dressing Dan
(2018). Konvensional Diasri Wound Care
Center Dan R.S.U Martha Friska
Ferawati. (2014). Hubungan medan jurnal ilmiah ,Vol.11 No.3
Dukungan Keluarga Dan Januari-April 181-182 (2017).
Perilaku Pengelolaan Yoland.S Pengaruh metode rawat luka
Penyakit Diabetes Melitus dengan terapi hiperbarik terhadap
Tipe 2 Di Wilayah Kerja proses penyembuhan luka ulkus
Puskesmas Purnama diabetic pada pasein diabetes
Kecamatan Pontianak melitus. (2017).
Selatan Kota Pontianak.

26

Anda mungkin juga menyukai